Sebuah perusahaan besar yang sedang menguji para
calon pegawainya,
mengajukan pertanyaan ini dalam ujian:
Anda tengah mengendarai mobil Anda di tengah hujan
badai yang besar
pada suatu malam. Ketika melewati halte, Anda
melihat tiga orang yang yang sedang menunggu bis:
seorang wanita tua yang sedang sekarat terbaring di
kursi tunggu, seorang dokter yang pernah
menyelamatkan jiwa Anda
sebelumnya, dan seorang wanita cantik/pria tampan
yang benar-benar
merupakan jelmaan hidup dari impian Anda selama ini.
Anda hanya dapat membawa satu penumpang. Siapakah
yang akan Anda bawa?
Berikan alasannya.
Pikirlah baik-baik ....
Apapun jawaban Anda, sepertinya semua jawaban benar
dan masing-masing
Mempunyai alasannya sendiri.
> 1. Seorang wanita tua tengah sekarat. Jika Anda
> masih mempunyai hati
> nurani, Anda harus menyelamatkannya terlebih dahulu.
>
> 2. Tapi .. ah ... semua orang pada akhirnya juga
> harus mati. Anda
> memilih membawa si dokter saja karena ia pernah
> menyelamatkan hidup Anda
> dan ini adalah kesempatan yang baik untuk
> membalasnya bukan?
>
> 3. Tapi .. di lain waktu pasti masih ada kesempatan
> untuk membalas
> jasa si dokter tapi belum tentu ada kesempatan
> bertemu kembali dengan si
> gadis/pemuda yang Anda idam-idamkan selama ini. Ia
> mestinya bisa
> menjadi kekasih yang sempurna. Sayang sekali bila
> kesempatan ini
> dilewatkan begitu saja.
>
> Dari 200 calon pegawai, jawaban terbaik justru tidak
> memberikan alasan
> melainkan hanya berbunyi "Berikan kunci mobil pada
> si dokter dan minta
> tolong kepadanya untuk membawa pulang si wanita tua
> yang sekarat itu.
> Saya akan menunggu bis berdua dengan si gadis impian
> saya!"
>
> Jawaban yang sempurna bukan? Tapi mengapa banyak
> orang tidak bisa
> menjawabnya? Apakah karena kita kerap kali tidak
> terpikir untuk
> melepaskan suatu keuntungan yang sedang kita genggam
> (kunci mobil?)
Copas from email yang udah lamaaa buangeett.. ;D ,jadi kalo repost, pls delete _/\_