Saya cuman mau sharing pengalaman meditasi dengan metode koan. Namun sebelumnya saya perlu mengingatkan bahwa tujuan saya menceritakan hal ini hanya ingin mendapatkan tambahan informasi ataupun mencari teman yang pernah mengalami hal serupa. Pengalaman saya ini agak aneh, tapi saya tidak tahu harus dinamakan apa. Maklum pengetahuan saya secara teoritik tentang Buddhisme agak kurang...
Begini ceritanya:
Saya tidak ingat lagi kapan tanggal maupun tahun pastinya. Saat itu saya masih tinggal di sebuah kos dekat daerah Tengilis, Surabaya. Saya barusan lulus dari kuliah S1 Psikologi dan sedang sibuk cari kerjaan. Karena banyak waktu luang, kemudian saya banyak melakukan meditasi.
Sebagai seorang yang banyak mengikuti paham Zen (Ch'an), saya banyak mengisi waktu dengan merenungkan Koan. Salah satunya yang paling sering kugunakan adalah pertanyaan yang berbunyi, "Bagaimana suara tepukan satu tangan?" atau "Apa itu ketiadaan?"
Suatu malam, saya pulang ke kos. Saya tidak ingat lagi persisnya kejadian apa sebelumnya. Saya kemudian mulai merenungkan apa itu ketiadaan. Biasanya setiap saya merenungkan ketiadaan, muncul sensasi ringan rasa kehilangan orientasi dalam berpikir. Namun kali ini saya memulainya dengan merenungkan betapa absurdnya pengalaman indera dan konsep-konsep. Sesaat itu kemudian saya merasakan segala sesuatu menjadi begitu tidak pasti, tanpa inti dan kosong. Bahkan di dalam diri saya ketika itu hilang keinginan untuk mencapai tujuan apa pun. Saya terus menerus berkonsentrasi pada pandangan bahwa "tidak ada yang harus dicapai, karena segala sesuatu adalah absurd." Dalam kondisi ini, tiba-tiba saya merasakan adanya suatu dorongan yang belum pernah kuarasakan sebelumnya, rasanya ringan, lembut, namun sangat alamiah (ini bahasa saya loh untuk menjelaskan sensasi tersebut. :) ) Saya kemudian memutuskan untuk mengikuti sensasi itu tanpa melawannya atau menghentikan. Sesaat saya terasa seperti melayang (bukan terbang sungguhan, tapi hanya perasa ringan dan seperti ditarik dengan cepat).
Tiba-tiba setelah "melayang", saya seperti "bangun" dalam kesadaran baru (Saya sebut "bangun" karena terasa seperti ada lonjakan ke suatu kondisi kesadaran yang berbeda dengan sebelumnya). Anehnya saya walaupun sedang sangat sadar tidak bisa membedakan antara atas, bawah, kiri dan kanan (saat itu saya sedang berbaring). Saya tidak bisa membedakan adanya arah sama sekali.
Sesaat timbul kepanikan di dalam diri saya, karena tidak siap dengan pengalaman asing tersebut. Saya terus menerus berkonsentrasi untuk menemukan kembali sensasi akan arah. Akhirnya lambat laun, saya sadar kembali akan adanya arah. Namun, kesadaran saya menjadi sangat tajam terhadap situasi sekitar. Saya segera berdiri berjalan ke kamar mandi, sekadar respon melarikan diri dari situasi yang tidak menyenangkan. Di situ saya merasa sebuah tetesan air yang jatuh dari kran terasa begitu "mengancam" karena terasa begitu kuat oleh sensasi pendengaran :(. Agak merinding dengan keadaan tersebut, saya memutuskan untuk tidur saja. :(
Keesokan paginya saya bangun. Tidak ada perubahan apa-apa dalam diri saya. Saya merasa tenang-tenang saja. Hanya saja, sampai sekarang masih menjadi teka-teki apa sebenarnya yang kualami?
Mohon teman-teman yang memiliki pengalaman serupa atau mengetahuinya memberikan pencerahan? ^:)^ ^:)^
kalau "melayang" nya pernah bro. sampe kehilangan orientasi, kek lagi di luar angkasa melayang gitu bukan?
biasanya kalau sedang duduk diam kadang aye bisa "melayang" gitu rasanya. awalnya agak "mual" kek mabok laut atau udara.
:))
Quote from: Sumedho on 21 October 2008, 12:24:55 PM
kalau "melayang" nya pernah bro. sampe kehilangan orientasi, kek lagi di luar angkasa melayang gitu bukan?
biasanya kalau sedang duduk diam kadang aye bisa "melayang" gitu rasanya. awalnya agak "mual" kek mabok laut atau udara.
Suhu .... ini seperti tanda2/gejala pucink Vertigo ?
modelnya seperti terbawa arus, tapi kalau nga ikutin atau berubah posisi langsung hilang "melayang" nya. nga setiap kali bisa gitu sih, jarang2x.
Sepertinya pengalaman ini adalah lemahnya kesadaran dan perhatian terhadap objek, dilepas begitu saja jadi seperti orang ngefly. _/\_
kalo menurut aye sih bukan lemahnya kesadaran tapi posisi waktu itu ada temporal disrubtion sama pengatur keseimbangan tubuh(?), karena ini bisa terjadi ketika posisi "on" jg. baru 2x aja seumur2x sih dan nga bisa recreate lagi kejadiannya.
nga tahu jg sih utk kasus yg bro sobat-dhamma
Waktu itu saya sedang sadar. Jadi kalau dikatakan lemahnya kesadaran juga kurang benar, karena setelah itu kesadaran juga sangat awas.
Kalau kayak "melayang" sangat berbeda dengan bayang "fly" yang teman-teman maksudkan. Saya menggunakan istilah itu hanya untuk menggambarkan sensasi tarikan yang terasa sesaat sebelum kejadian. Mungkin lebih mirip orang yang "kepeleset". Sebelumnya, saya merasakan perasaan "wajar" yang tenang sekali. Perasaan tidak perlu mencapai apa-apa.
Terjadinya memang cuma sekali, nggak pernah terulang. Saya coba beberapa kali lagi ternyata gagal. Mungkin karena terdorong untuk "mencapai sesuatu", maka sulit mempertahankan sikap "tidak ingin mencapai apapun."
Quote from: sobat-dharma on 22 October 2008, 11:22:14 AM
Waktu itu saya sedang sadar. Jadi kalau dikatakan lemahnya kesadaran juga kurang benar, karena setelah itu kesadaran juga sangat awas.
Kalau kayak "melayang" sangat berbeda dengan bayang "fly" yang teman-teman maksudkan. Saya menggunakan istilah itu hanya untuk menggambarkan sensasi tarikan yang terasa sesaat sebelum kejadian. Mungkin lebih mirip orang yang "kepeleset". Sebelumnya, saya merasakan perasaan "wajar" yang tenang sekali. Perasaan tidak perlu mencapai apa-apa.
Terjadinya memang cuma sekali, nggak pernah terulang. Saya coba beberapa kali lagi ternyata gagal. Mungkin karena terdorong untuk "mencapai sesuatu", maka sulit mempertahankan sikap "tidak ingin mencapai apapun."
seperti kosong ya, dan tenang sekali dan melayang/ringan tetapi Anda tidak tau persis secara detil apa yg terjadi?Jika ya maka anda dalam kondisi terpleset ke bhavanga .
Lemahnya kesadaran yg saya maksudkan mungkin lebih tepat kalimatnya kurangnya sati. ;D
Quote from: bond on 22 October 2008, 11:39:49 AM
seperti kosong ya, dan tenang sekali dan melayang/ringan tetapi Anda tidak tau persis secara detil apa yg terjadi?Jika ya maka anda dalam kondisi terpleset ke bhavanga .
Bhavanga itu apa?
Quote from: bond on 22 October 2008, 11:39:49 AM
Lemahnya kesadaran yg saya maksudkan mungkin lebih tepat kalimatnya kurangnya sati. ;D
Saya juga pernah latihan vipassana. Kalau kurang sati,saya rasa tidak juga. Karena saat itu saya sedang awas sekali dengan proses berpikir saya.
Saya juga kurang paham, bagaimana kurangnya sati bisa menyebabkan pengalaman seperti ini? Dari pengalaman saya, kurangnya sati menyebabkan seseorang melamun atau pikirannya melompat-lompat? (Kalau saya salah mohon dibetulkan). Tapi saya saat itu sangat sadar situasi di sekitar, saya sedang awas dengan "saat ini".
Tapi, bagaimanapun terimakasaih atas tanggapannya :)
Quote from: sobat-dharma on 22 October 2008, 01:01:11 PM
Quote from: bond on 22 October 2008, 11:39:49 AM
seperti kosong ya, dan tenang sekali dan melayang/ringan tetapi Anda tidak tau persis secara detil apa yg terjadi?Jika ya maka anda dalam kondisi terpleset ke bhavanga .
Bhavanga itu apa?
Bawah sadar terjemahan awamnya
Quote
Tiba-tiba setelah "melayang", saya seperti "bangun" dalam kesadaran baru (Saya sebut "bangun" karena terasa seperti ada lonjakan ke suatu kondisi kesadaran yang berbeda dengan sebelumnya). Anehnya saya walaupun sedang sangat sadar tidak bisa membedakan antara atas, bawah, kiri dan kanan (saat itu saya sedang berbaring). Saya tidak bisa membedakan adanya arah sama sekali.
Sesaat timbul kepanikan di dalam diri saya, karena tidak siap dengan pengalaman asing tersebut. Saya terus menerus berkonsentrasi untuk menemukan kembali sensasi akan arah. Akhirnya lambat laun, saya sadar kembali akan adanya arah.
Kalau sati Anda baik Anda pasti tau. Coba sekali-sekali ikut retreatnya Sayalay Dipankara atau Paauk Sayadaw. Nanti ada penjelasannya _/\_
Quote from: bond on 22 October 2008, 04:47:17 PM
Kalau sati Anda baik Anda pasti tau. Coba sekali-sekali ikut retreatnya Sayalay Dipankara atau Paauk Sayadaw. Nanti ada penjelasannya _/\_
terimakasih atas penjelasannya
Sory saya uda lama ga posting, skrg mau nimbrung walaupun uda kelamaan topiknya mudah2an masih ada yg melirik. :-[
Saya pernah mengalami kejadian yg serupa tapi berbeda proses dgn Bro sobat-dharma.
Sayapun sempat "kaget" ketika tiba2 kesadaran saya meloncat menjadi sangat tajam, seperti berada di "ruang kosong" tapi sangat2 waspada dan sangat Fokus, bahkan rasanya saya belum pernah "sesadar" itu dalam hidup saya. :o
Perasaan kaget lama2 netral kembali dan berubah menjadi sangat2 bahagia, sehingga timbul Lobha/keserakahan agar kejadian ini berlangsung selamanya, dan tidak ingin keluar dari keadaan itu.
Awalnya sayapun bingung dan mencari jawaban kesana kesini, atas apa yg telah saya alami, dgn harapan agar saya dapat bertindak dgn benar dan tahu harus bagaimana apabila nanti mengalami hal serupa.
Tapi sepertinya jawabannya tdk ada yg tepat (Bagi saya).
Sampai suatu saat membaca buku Ajahn Brahm yg berjudul SuperPower Mindfulness (kalo gak salah ;D), baru saya mengerti bahwa yg pernah saya alami (mgkn sama dgn Bro sobat-dharma) adalah:
Ketika pikiran kita fokus ke 1 objek secara terus menerus, maka perlahan-lahan kesadaran yg bercabang mulai berkurang dan menjadi terkumpul/terfokus ke objek tersebut.
Yang berakibat kesadaran akan panca indera pun akhirnya terputus (sementara), setelah "gangguan" dari panca indera menghilang/terputus, yg ada hanya kesadaran yg fokus dan perasaan bahagia yg timbul akibat fokusnya kesadaran.
Jadi yg sedang terjadi adalah "Efek Samping" dari kesadaran yg cukup terfokus.
Keadaan ini adalah proses sebelum Nimita dan Jana, yg apabila terus dijaga kesadarannya makan akan masuk ke keadaan Nimita dan berlanjut ke Jana1.
Mudah2an dapat bermanfaat bagi Bro sobat-dharma dan yg lainnya yg mengalami hal yg sama.
Kembali lagi ini semua hanyalah pendapat saya, apabila kira2 kurang tepat mohon diberi masukan oleh2 Senior2 di forum ini.
Karena sayapun masih belajar. _/\_
Sekadar info:
Di bukunya SuperPower Mindfulness, Ajahn Brahm "membedah" satu persatu level2 di dalam Meditasi dan juga menjelaskan pengalaman2 nya secara detail.
Sangat baik sekali apabila org yg berlatih Meditasi mempunyai buku2 Panduan yg sangat2 berkualitas seperti buku ini. ^:)^
Quote from: BlackDragon on 07 January 2009, 11:10:16 PM
Jadi yg sedang terjadi adalah "Efek Samping" dari kesadaran yg cukup terfokus.
Keadaan ini adalah proses sebelum Nimita dan Jana, yg apabila terus dijaga kesadarannya makan akan masuk ke keadaan Nimita dan berlanjut ke Jana1.
Terimakasih atas tanggapannya
Kalau menurut sdr. bond, mengutip pemahaman Pa Auk Sayadaw, hal ini adalah vibhanga, bukan kondisi terkonsentrasi.
Menurut bro mana yang benar, kondisi terkonsentrasi atau justru vibhanga?
keknya cuma terlalu konsen dan fokus, sehingga aspek lain terlupakan.
i juga pernah, saking terlalu fokusnya sama baca buku, sampe sampe 2 + 5 aja mesti mikir keras, saking terlalu asik sama hal lain.
jadi ibaratnya pikiran yg lain dihilangkan dulu..., lalu memulai memikirkan hal lain secara fokus, sehingga pas mo mikir hal lain yg dihilangkan tadi perlu waktu buat loading.
mungkin ini ya, yg diperibahasakan "kosongkan cangkir anda dahulu" :hammer:
QuoteTerimakasih atas tanggapannya
Kalau menurut sdr. bond, mengutip pemahaman Pa Auk Sayadaw, hal ini adalah vibhanga, bukan kondisi terkonsentrasi.
Menurut bro mana yang benar, kondisi terkonsentrasi atau justru vibhanga?
Wah kalo sama Sdr.Bond seh kayanya mau tidak mau saya harus mengakui kemungkinan besar beliau yg lebih tepat, krn pemahaman beliau lebih luas dan lebih dalam dalam hal Meditasi dan Dharma. ^:)^
Hanya saja saya melihat pengalaman anda dan saya ada kemiripan, dan saya mendapat jawaban yg
tepat di dalam buku Ajahn Brahm ttg pengalaman saya.
Disana dikatakan apabila konsentrasi/kesadaran sudah mulai kuat pada 1 objek, maka secara otomatis kesadaran akan panca indera pun akan teputus.
Nah apabila objek terus dipegang sampai cukup lama, maka akan muncul nimita, dst, dst.
Point pentingnya yg saya dapat adalah
apapun yg terjadi, kita harus tetap kembali ke kesadaran akan napas.Sampai nanti timbul Nimita dan terserap ke dalam Nimita.
(itu semua hanya persepsi yg saya dapat dr membaca buku Superpower Mindfullnes, apabila ada kesalahpahaman mohon koreksi dari senior2, krn saya pun masih belajar) _/\_
Utk Vibhanga sendiri saya kurang paham, utk istilah keadaan apa yah?
Mohan sharing nya
_/\_
Mgkn maksudnya Bhavanga = Lemahnya kesadaran???
Kalo maksudnya "lemahnya kesadaran", sayapun mempunyai pengalaman yg cukup membuat saya bingung.
Karena terkadang saya masuk ke dalam Keadaan Sangat Sadar tersebut berawal dari proses dimana kesadaran saya lemah, sadar, lemah , sadar dan berulang2.
Perumpamaan nya seperti bandul yg ketika diangkat ke sebelah kiri maka dia akan mengayun ke tengah dan lantas terus ke arah kanan.
Jadi pada saat kesadaran saya lemah seperti bandul yg berada di kiri, dan ketika saya menyadari keadaan Bhavanga tsb, maka kesadaran saya seperti ditarik dgn kencang ke sebelah kanan (keadaan lebih sadar drpd keadaan Normal/tengah)
Itu saya alami setelah proses berulang kali kembali ke napas setelah berulang kali kesadaran saya kabur (prosesnya kurang lebih setelah meditasi selama 20mnt lebih).
Dan saya sangat2 yakin sekali (spt Bro sobat) kalau yg saya alami itu bukan nya melemahnya kesadaran, Karena justru saya sangat2 sadar dan pikiran saya sangat jernih pada saat itu.
Tapi yg saya bingung adl prosesnya, yg seperti saya gambarkan di atas
Sedangkan umumnya, kesadaran perlahan2 meningkat ketika kita dapat memegang objek secara terus menerus.
Smoga kata2 saya bisa dimengerti, dan mohon petunjuk dr senior2.
_/\_
Iya, sorry saya... maksudnya bhavanga. Kalau tidak salah, bro. bond mengartikanya sama dengan "alam bawah sadar." Kalau alam bawah sadar, saya tahu bagaimana rasanya ketika tenggelam di dalamnya. Saya pernah menggali pengalaman bawah sadar saya, hasilnya nggak seperti pengalaman yang saya ceritakan di atas. Pernah sekali, tangan kiri saya bergerak sendiri tanpa kendali saat saya sedang dalam kondisi antara setengah sadar dan tidak. Atau saya masuk dalam suatu emosi yang berasal dari pengalaman masa lalu yang sudah kulupakan. Umumnya yang saya alami sebagai "bawah sadar" adalah pengalaman-pengalaman yang demikian. Namun, pengalaman waktu itu berbeda sekali.
Ok deh, trims atas sharing pengalamannya. Pengetahuan saya jadi lebih terbuka sekarang.
Boleh tahu nggak, dapat buku Superpower Mindfullnes dari mana?
Coba aja anda contact ke Ehipassiko di nomor 0858 88503388 (Bpk Asoka),
Dan kalo tdk salah di Bursa Vihara Dhammacakka Jaya (sunter) juga ada jual.
(dgn Mas Wandito : 0815 994 2301)
Mudah2an anda akan semakin berkembang di dalam Meditasi.
_/\_
Quote from: BlackDragon on 11 January 2009, 03:27:03 PM
Mgkn maksudnya Bhavanga = Lemahnya kesadaran???
Kalo maksudnya "lemahnya kesadaran", sayapun mempunyai pengalaman yg cukup membuat saya bingung.
Karena terkadang saya masuk ke dalam Keadaan Sangat Sadar tersebut berawal dari proses dimana kesadaran saya lemah, sadar, lemah , sadar dan berulang2.
Perumpamaan nya seperti bandul yg ketika diangkat ke sebelah kiri maka dia akan mengayun ke tengah dan lantas terus ke arah kanan.
Jadi pada saat kesadaran saya lemah seperti bandul yg berada di kiri, dan ketika saya menyadari keadaan Bhavanga tsb, maka kesadaran saya seperti ditarik dgn kencang ke sebelah kanan (keadaan lebih sadar drpd keadaan Normal/tengah)
Itu saya alami setelah proses berulang kali kembali ke napas setelah berulang kali kesadaran saya kabur (prosesnya kurang lebih setelah meditasi selama 20mnt lebih).
Dan saya sangat2 yakin sekali (spt Bro sobat) kalau yg saya alami itu bukan nya melemahnya kesadaran, Karena justru saya sangat2 sadar dan pikiran saya sangat jernih pada saat itu.
Tapi yg saya bingung adl prosesnya, yg seperti saya gambarkan di atas
Sedangkan umumnya, kesadaran perlahan2 meningkat ketika kita dapat memegang objek secara terus menerus.
Smoga kata2 saya bisa dimengerti, dan mohon petunjuk dr senior2.
_/\_
Bhavanga = penyambung kehidupan kalo tidak salah....
QuoteAnehnya saya walaupun sedang sangat sadar tidak bisa membedakan antara atas, bawah, kiri dan kanan (saat itu saya sedang berbaring). Saya tidak bisa membedakan adanya arah sama sekali.
saya sering jg begini (kehilangan atas bawah kiri kanan depan belakang)...
QuoteBhavanga = penyambung kehidupan kalo tidak salah....
Wah sory kalo salah :)
Soalnya saya jg kurang paham istilah2 spt itu, dan saya hanya mengutip kata2 Mr.Bond ttg istilah Bhavanga tersebut.
Ttp maksud sebenarnya dt tulisan saya adalah keadaan dimana kesadaran melemah.
_/\_
Quote from: BlackDragon on 14 January 2009, 03:05:17 PM
QuoteBhavanga = penyambung kehidupan kalo tidak salah....
Wah sory kalo salah :)
Soalnya saya jg kurang paham istilah2 spt itu, dan saya hanya mengutip kata2 Mr.Bond ttg istilah Bhavanga tersebut.
Ttp maksud sebenarnya dt tulisan saya adalah keadaan dimana kesadaran melemah.
_/\_
coba download yg meditasi sayalay dipankara di DC sini ada tuh penyelasan tentang kl masuk ke bhavanga...
thx bro Wil, nt akan saya cari.