BATULICIN, SENIN - Lewat lima hari setelah pembunuhan terhadap Saputra alias Puput (18) di Jalan Mulawarman, Desa Tungkaran Pangeran, Batulicin, Simpang Empat, Tanah Bumbu, akhirnya terungkap jugalah kasus ini.
Itu setelah IS (26), warga Jalan Raya Batulicin, Desa Sejahtera, Simpang Empat, Tanah Bumbu juga, menyerah pada jajaran polres setempat, Sabtu (4/10).
Rupanya, ia sejak peristiwa itu, yang terjadi pada Minggu (28/9) sekitar pukul 02.30 Wita, selalu merasa dihantui arwah korban.
"Aku selalu dihantui arwah. Apalagi waktu takbiran tadi, tidak tenang sama sekali," akunya polos kepada penyidik yang memeriksannya.
Tersangka akhirnya dijemput rombongan petugas polres di rumah orangtuanya itu, Sabtu sekitar pukul 21.30 Wita, dengan disaksikan orangtua dan para kerabat.
Selanjutnya, pemuda tersebut digiring ke mapolres dan langsung menjalani pemeriksaan. Sedangkan dua tersangka lain, Ak (18) dan Jh, masih dalam pencarian.
Mengenai penyebab kasus itu, memang masih belum jelas benar. Hanya yang pasti, ketiga tersangka pada dini hari itu dalam keadaan mabuk.
Lalu, karena persoalan yang disebut-sebut hanya karena salah paham, IS menusuk korban. Lalu, disusul Ak yang datang belakangan dan langsung menebas leher korban yang diduga dengan samurai.
Berdasar keterangan IS kepada polisi, dalam pemeriksaan mulai Sabtu malam itu dan dilanjutkan Minggu (5/10), persoalan diperkirakan bermula antara tersangka Ak dengan seorang teman korban.
Penuturan IS, pada hari kejadian, korban sedang bermain gitar untuk mengiringi beberapa temannya yang bernyanyi. Lalu, dirinya datang bersama Jh dengan mengendarai sebuah sepeda motor.
Berikutnya, ia dan Jh turun dari motor dan menemui seorang teman korban yang juga ada di kelompok korban tersebut. Ketika itulah teman korban tadi memukul Jh.
Terjadi kegemparan sesaat. Selanjutnya, korban mengambil inisiatif untuk melerai perkelahian ini. Insiden pun dapat didamaikan antara mereka.
Namun ternyata, IS yang merasa telah mabuk akibat nenggak minuman keras, mencabut pisau dan menusukkannya begitu saja dari arah kiri dan mengenai perut korban.
Detik berikutnya, masih menurut penuturan IS, menyusullah Ak yang juga datang ke lokasi. Dan tanpa ada pembicaraan atau bertanya -tanya, Ak langsung mencabut senjata dan menebaskannya ke korban.
Korban pun ambruk bersimbah darah. Sedangkan ketiga tersangka, bergegas menuju motor masing-masing dan selanjutnya kabur di kegelapan malam tanpa dapat dicegah teman-teman korban.
Sejak kejadian itu, sambung IS kepada penyidik, ia langsung pulang ke rumah orangtuanya di Desa Sejahtera. Dan setelah itu tak pernah keluar atau pergi-pergi.
Namun, sejak hari kejadian itu pula ia selalu merasa didatangi arwah korban, baik dalam bentuk perasaan ataupun mimpi. Tiada hari tanpa merasa terbebas dari rasa salahanya ini.
Terlebih waktu takbiran, dua hari setelah kejadian atau tepatnya Selasa (30/5) malam, ia benar-benar merasa telah didatangi arwah korban.
"Aku tiap hari rasa didatangi arwah. Makin takut aja jadinya waktu malam takbiran tadi," akunya di hadapan anggota polres.
Sementara itu, para tetangganya yang sebenarnya masih terhitung kerabat, lambat laun mengetahui perihal dirinya tak pernah keluar dari rumah.
Akhirnya, dengan didorong para kerabat serta rasa bersalah menusuk dan ditambah lagi merasa kerap didatangi arwah korban, IS bersedia menyerah kepada polisi.
Anggota Satreskrim Polres Tanah Bumbu kemudian mendatangi rumahnya. Disambut orangtua dan kerabat IS, serta kata pembuka sebentar, IS keluar dari kamar sekaligus menyerahkan senjatanya jenis pisau yang telah digunakan untuk menusuk perut korban. Diiringi tatapan mata dan perasaan sedih keluarga, IS dikawal para petugas memasuki mobil dan dibawa ke mapolres.
Kapolres Tanbu, AKBP Hersom Bagus Pribadi, melalui Kasat Reskrim, AKP Andi Adnan, setelah dikonfirmasi, Minggu (5/10), membenarkan telah mengamankan IS dalam kasus pembunuhan terhadap Saputra di Jalan Mulawarman itu.
"Seorang tersangka telah diamankan, dua orang lagi dengan inisial Ak dan Jh masih dicari," jawabnya. (SK/muh)
http://www.kompas.com/read/xml/2008/10/06/07225527/pembunuh.dikejar-kejar.arwah.korbannya
nah loh, begimana ini ?
apakah betul arwahnya? atau hanya ketakutan/pikiran dari si pelaku?
ayo2 di cerahkan...
akibat perbuatan buruk tidak bisa dihindari... :)
cuma rasa takut dia aja tuh,
Quote from: andry on 06 October 2008, 10:54:53 PM
nah loh, begimana ini ?
apakah betul arwahnya? atau hanya ketakutan/pikiran dari si pelaku?
ayo2 di cerahkan...
Quote from: Sumedho on 07 October 2008, 07:06:07 AM
cuma rasa takut dia aja tuh,
saya pernah dengar kalau arwah penasaran itu bisa mengikuti yang bersangkutan sampai akhir kehidupannya ;D
kalau dikejer2x sama "setan" nya sih, harusnya kgk sampe melapor kepolisi. karena lebih menderita di teror "setan" di penjara :))
palingan rasa bersalah, lalu ngaku ke polisi
:-? Iya juga ya, perasaan bersalah itu membuat dia stress and terasa dikejar2 arwah korbannya :-? lalu gimana jelasin tentang arwah penasaran itu? apakah benar2 ada? ;D
yah katanya sih alam peta / setan kelaparan itu tuh
Quote from: Sumedho on 07 October 2008, 10:31:50 AM
yah katanya sih alam peta / setan kelaparan itu tuh
aye penasaran ama Suhu nih :))
pembunuh kacangan neh...
:)) yaps pembunuh kelas teri... Tp yah bgs jg akhirnya menyerahkan diri sendiri... Xixixi...
Jangankan takut sama perasaan bersalah, sama perasaan cinta aje bisa dihantui terus tuh berhari2 kakakakak
Hi ngeri
Moral of this story : do not kill the guy from your neighborhood...
Quote from: ryu on 07 October 2008, 11:03:03 AM
Jangankan takut sama perasaan bersalah, sama perasaan cinta aje bisa dihantui terus tuh berhari2 kakakakak
Bro Ryu... kek ti pat kai... :))
_/\_ :lotus:
Quote from: andry on 06 October 2008, 10:53:58 PM
Rupanya, ia sejak peristiwa itu, yang terjadi pada Minggu (28/9) sekitar pukul 02.30 Wita, selalu merasa dihantui arwah korban.
Namun, sejak hari kejadian itu pula ia selalu merasa didatangi arwah korban, baik dalam bentuk perasaan ataupun mimpi. Tiada hari tanpa merasa terbebas dari rasa salahnya ini.
Terlebih waktu takbiran, dua hari setelah kejadian atau tepatnya Selasa (30/5) malam, ia benar-benar merasa telah didatangi arwah korban.
dear andry,
dari beritanya aja udah jelas : "MERASA"..... ;D
itu khan cuma perasaan dik terdakwa aja kok :))
Quote from: LotharGuard on 07 October 2008, 10:20:14 AM
Quote from: Sumedho on 07 October 2008, 07:06:07 AM
cuma rasa takut dia aja tuh,
saya pernah dengar kalau arwah penasaran itu bisa mengikuti yang bersangkutan sampai akhir kehidupannya ;D
dear Lothar,
"Arwah" yang dimaksud sebenarnya sudah merupakan kelahiran kembali dari orang yang dibunuh.
Kenapa bentuknya bisa mirip? karena "pikiran" si pelaku yang sudah mempunyai persepsi bahwa "itu adalah arwah A"......
"mengikuti ybs sampe akhir hidupnya" : yah wajar aja, karena si korban dendam, lalu melekat pada si pelaku dan selalu mengganggu ;D
tapi intinya adalah "arwah" itu adalah mahluk baru yang beda namun merupakan punnabhava (kelahiran kembali) dari korban yang dibunuh
semoga bisa dimengerti yah _/\_
Quote from: markosprawira on 13 October 2008, 03:12:21 PM
Quote from: LotharGuard on 07 October 2008, 10:20:14 AM
Quote from: Sumedho on 07 October 2008, 07:06:07 AM
cuma rasa takut dia aja tuh,
saya pernah dengar kalau arwah penasaran itu bisa mengikuti yang bersangkutan sampai akhir kehidupannya ;D
dear Lothar,
"Arwah" yang dimaksud sebenarnya sudah merupakan kelahiran kembali dari orang yang dibunuh.
Kenapa bentuknya bisa mirip? karena "pikiran" si pelaku yang sudah mempunyai persepsi bahwa "itu adalah arwah A"......
"mengikuti ybs sampe akhir hidupnya" : yah wajar aja, karena si korban dendam, lalu melekat pada si pelaku dan selalu mengganggu ;D
tapi intinya adalah "arwah" itu adalah mahluk baru yang beda namun merupakan punnabhava (kelahiran kembali) dari korban yang dibunuh
semoga bisa dimengerti yah _/\_
dari segi buddhis saya sih mengerti, tapi saat orang mau meninggal kenapa melihat banyak sekali arwah datang? bukankah mereka sudah turnimbal lahir? ataukah memang betul ada namanya arwah yang penasaran yang tidak turnimbal lahir?
saya coba jawab...pada saat orang mendekati meninggal bisa melihat bahwa banyak "arwah" yang datang..ini mgkn menandakan orang tersebut akan terlahir di alam tsb...yang sama dengan arwah2 yang dilihatnya itu..
Sebenarnya 'arwah' tsb adalah makhluk yang telah tunimbal lahir dari makhluk yang sebelumnya adalah manusia yang dikenal oleh orang tsb. kl menurut saya sih tidak ada arwah penasaran yang tidak tunimbal lahir.....
Kalau Hantu?
Didalam buddhishme mengenal ada 31 alam... nah kalo hantu itu mgkn termasuk makhluk peta kalo tidak salah...yang sealam dengan manusia dan binatang..
bro William emang TOBS........
ayo dong bro Lothar tanyain lagi.... :D
demen nih diskusi yang "sehat" kaya gini ^:)^
berarti benar donk kalau saat orang mau meninggal, hantu2 dari makhluk peta menjemput mereka, nah gimana penjelasan tentang rumah berhantu? believed or not, saya pernah nginap ke rumah teman saya, tiap malam mulai jam 01.00 akan terdengar ketukan pintu di kamar teman saya. gimana jelasinnya?
Bro Lothar,
Saya akan menjawab dari pemahaman saya atas apa yang telah saya baca:
Menurut saya belum tentu semuanya makhluk peta...jd pd saat orang menjelang kematian bisa melihat dimana orang tersebut akan terlahir..dan ini tentu sangat tergantung trend bathin orang tersebut (kamma)...dan kl tidak salah ini yang dinamakan kamma menjelang kematian.. kl bro lothar mengerti bahasa mandarin...bisa download talkshow sayalay susila ttg death aproximate kamma: http://www.cakkavala.org/sayalaysusila.htm
Nah pada saat menjelang kematian "seolah-olah" dipersimpangan, jd masih ada kesadaran di alam ini tetapi kita bisa melihat tujuan alam yang akan dituju...dan kelihatannya hal ini yang biasa dialami orang yang mendekati kematian bilang bahwa dia melihat si A, si B, ato dengar suara-suara surgawi yang indah... ato juga melihat rumah.... ato juga merasa panas dan dikejar-kejar anjing neraka katanya...
Sebenarnya berdasarkan tanda-tanda yang diceritakan oleh orang tersebut, kita bisa menebak kemana alam dia akan terlahir... kalo kebetulan kita didekat orang yang mendekati kematian..kita seharusnya bisa menolongnya agar bisa terlahir di alam yang lebih baik...dengan mengubah (mempengaruhi) trend bathin orang tersebut dengan perbuatan bajik atas nama orang tersebut sehingga timbul kebahagiaan ato kedamaian di bathin orang tersebut. Ada sebuah kisah di Srilanka, seorang arahat (lupa namanya Sona apa gitu).., ayahnya ada seorang pemburu dan hidup dari berburu..pada masa tua ayah..ayahnya menjadi anggota sangha karena sudah tidak mampu berburu lagi...dan pada saat ayah menjelang kematian..ayahnya ketakutan...dan ayah bilang "dia melihat anjing hitam dan anjing tersebut menyerangnya"..karena Arahat ini tahu bahwa ayah mempunyai penghidupan yang tidak benar sehingga memunculkan "penglihatan" ini....dan Dia memerintahkan para samanera mengumpulan bunga dan dipersembahkan kepada Patung Buddha..terus Ayah di bopong untuk melihat bahwa telah mempersembahkan bunga kepada Buddha atas nama ayahnya... dan setelah itu ayah melihat bahwa Mamanya arahat tsb turun dari alam dewa menjemputnya....dan kemudian meninggal dengan tenang...
Dari kisah ini, kita bisa meilhat bahwa dengan mengubah trend bathin orang..kita bisa membantu orang tersebut untuk terlahir di alam yang lebih bahagia..
Terus mengenai rumah berhantu...kemungkinan adalah karena kemelekatan makhluk tersebut dengan rumah dia atao ada sesuatu dia lekati sehingga tetap disana... ato juga mungkin makhluk peta ato asura yang memang tinggal disana...
Semoga membantu...
Quote from: LotharGuard on 13 October 2008, 03:30:25 PM
dari segi buddhis saya sih mengerti, tapi saat orang mau meninggal kenapa melihat banyak sekali arwah datang? bukankah mereka sudah turnimbal lahir? ataukah memang betul ada namanya arwah yang penasaran yang tidak turnimbal lahir?
saya coba jawab mengenai arwah penasaran yg tidak tumimbal
Secara theravada, pada waktu orang meninggal, pikirannya dinamakan cuti citta.
Cuti citta ini akan langsung menjadi patisandhi vinnana (kesadaran kelahiran) pada mahluk yang baru
jadi ga ada arwah penasaran yang ga tumimbal lahir......
itu kenapa disebut : udah lahir lagi, jadi mahluk baru...
kenapa fisiknya masih sama? kemungkinan besar karena dia melekat pada fisiknya yang dahulu.
Banyak cerita tentang melekat, misalnya pada jubah, pada harta, dll.....
semoga bisa memperjelas yah
Quote from: LotharGuard on 14 October 2008, 11:19:35 AM
berarti benar donk kalau saat orang mau meninggal, hantu2 dari makhluk peta menjemput mereka
hmm... bukan dijemput yah bro..... lebih tepatnya seperti yang dibilang oleh bro william.... bahwa ia "melihat" alam kelahiran berikutnya.
kenapa bisa "melihat"? karena citta/pikirannya udah selaras dengan alam tersebut
jangan jauh2 ke org yang mau mati aja...... pernah denger ada orang yang "hilang" di hutan setelah bengong melulu??
Orang itu hilang dan masuk ke alam lain, yang selaras dengan frekuensi pikirannya saat itu. Kalau bengong, yah biasanya selaras ama alam Apaya
Demikian juga, kenapa mereka yang sering bermeditasi, bisa "mencicipi" alam surga... karena frekuensi pikirannya selaras dengan alam tersebut
Quote from: LotharGuard on 14 October 2008, 11:19:35 AM
nah gimana penjelasan tentang rumah berhantu? believed or not, saya pernah nginap ke rumah teman saya, tiap malam mulai jam 01.00 akan terdengar ketukan pintu di kamar teman saya. gimana jelasinnya?
Di rumah, pohon besar bahkan pojokan biasanya ada aja mahluk yang mendiami, bro.
Mahluk itu bisa dari alam apaya atau dari surga..... jadi alam apaya atau surga, sebenarnya ada di sekeliling kita juga...
jadi jangan heran kalau ada yang ketok2..... itu hanya mahluk "iseng" aja kok... sama kaya temen saya yang wkt di hotel, sering ngisengin temen di kamar laen dengan ngebel-in terus ;D
mungkin nanti teman saya pada kelahiran berikutnya bisa menjadi mahluk yang iseng ngetok2 pintu seperti di cerita anda :))
Kalau hantu di kuburan ;D
berarti kalau udah meninggal, mereka langsung turnimbal lahir ke alam peta, setan, dll....
Quote from: markosprawira on 14 October 2008, 01:08:42 PM
Quote from: LotharGuard on 13 October 2008, 03:30:25 PM
dari segi buddhis saya sih mengerti, tapi saat orang mau meninggal kenapa melihat banyak sekali arwah datang? bukankah mereka sudah turnimbal lahir? ataukah memang betul ada namanya arwah yang penasaran yang tidak turnimbal lahir?
saya coba jawab mengenai arwah penasaran yg tidak tumimbal
Secara theravada, pada waktu orang meninggal, pikirannya dinamakan cuti citta.
Cuti citta ini akan langsung menjadi patisandhi vinnana (kesadaran kelahiran) pada mahluk yang baru
jadi ga ada arwah penasaran yang ga tumimbal lahir......
itu kenapa disebut : udah lahir lagi, jadi mahluk baru...
kenapa fisiknya masih sama? kemungkinan besar karena dia melekat pada fisiknya yang dahulu.
Banyak cerita tentang melekat, misalnya pada jubah, pada harta, dll.....
semoga bisa memperjelas yah
kira2 cemana membantu makhluk2 itu bisa melepaskan kemelakatan mereka? lalu mengenai cerita kalau orang yang meninggal memakai baju merah cemana? dulu tahun 1998 di indonesia, banyak yang meninggal sengaja dipakaikan baju merah. kira2 apa tujuannya? dan gimana yang meninggal itu?
[at] Atas,
Iya menurut ajaran Theravada, tidak ada jeda antar kehidupan..jd begitu meninggal langsung terlahirkan lagi... tetapi kalo menurut tibetan ada alam perantara yaitu alam bardo kl tidak salah.... Kl saya pribadi lbh cocok dengan penjelasan theravada..
Nah masalah bagaimana membantu mereka melepaskan kemelekatan..terus terang saya tidak tahu bagaimana...hhehe...jgnkan membantu makhluk yang beda alam...dengan sesama manusia saja sudah susahnya minta ampun untuk biar mereka bisa memahami tidak baiknya kemelekatan...heheh... jgnkan orang lain..diri sendiri pun masih sangat banyak kemelekatan... kl berjodoh mgkn bisa membantu mereka...
Kalo mslh memakai baju mereka itu mungkin tradisi setempat....
Menurut Chinese pake baju merah = jadikan dia hantu ganas (kalau tidak salah)
Ketika Saat Ajal Menjemput
Ayee ...cuma copass doaang ;D
Suatu saat seorang Thera bernama Tissa tinggal di Savatti. Pada suatu hari, ia menerima seperangkat jubah yang bagus dan merasa sangat senang. Ia bermaksud mengenakan jubah tersebut keesokan harinya. Tetapi pada malam hari ia meninggal dunia.
Karena melekat pada seperangkat jubah yang bagus itu, ia terlahir kembali sebagai seekor kutu yang tinggal di dalam lipatan jubah. Karena tidak ada orang yang mewarisi benda miliknya, diputuskan bahwa seperangkat jubah tersebut akan dibagi bersama oleh bhikkhu-bhikkhu yang lain.
Ketika para bhikkhu sedang bersiap untuk membagi jubah di antara mereka, si kutu sangat marah dan berteriak, "Mereka sedang merusak jubahku!" Teriakan ini didengar oleh Sang Buddha dengan kemampuan pendengaran luar biasa Beliau. Maka Beliau mengirim seseorang untuk menghentikan para bhikkhu, dan memberi petunjuk kepada mereka untuk menyelesaaikan masalah jubah itu setelah tujuh hari. Pada hari ke delapan, seperangkat jubah milik Tissa Thera itu dibagi oleh para bhikkhu.
Kemudian Sang Buddha ditanya oleh para bhikkhu, mengapa Beliau menyuruh mereka menunggu selama tujuh hari sebelum melakukan pembagian jubah Tissa Thera. Kepada mereka, Sang Buddha berkata,
"Murid-murid-Ku, pikiran Tissa melekat pada seperangkat jubah itu pada saat dia meninggal dunia, dan karenanya ia terlahir kembali sebagai seekor kutu yang tinggal dalam lipatan jubah tersebut. Ketika engkau semua bersiap untuk membagi jubah itu, Tissa, si kutu akan merasa sangat membencimu dan ia akan terlahir di alam neraka (niraya). Tetapi sekarang Tissa telah bertumimbal lahir di alam dewa Tusita, dan sebab itu, Aku memperbolehkan engkau mengambil jubah tersebut."
"Sebenarnya, para bhikkhu, kemelekatan sangatlah berbahaya, seperti karat merusak besi di mana ia terbentuk, begitu pula kemelekatan menghancurkan seseorang dan mengirimnya ke alam neraka (Niraya). Seorang bhikkhu sebaiknya tidak terlalu menuruti kehendak atau melekat dalam pemakaian empat kebutuhan pokok."
Kemudian Sang Buddha membabarkan syair 240 berikut :
Bagaikan karat yang timbul dari besi,
bila telah timbul akan menghancurkan besi itu sendiri,
begitu pula perbuatan-perbuatan sendiri yang buruk
akan menjerumuskan pelakunya
ke alam kehidupan yang menyedihkan.
[sumber: Kisah Tissa Terra, Dhammapada, Mala Vagga(Noda-noda
_/\_
Quote from: LotharGuard on 14 October 2008, 02:08:25 PM
Kalau hantu di kuburan ;D
berarti kalau udah meninggal, mereka langsung turnimbal lahir ke alam peta, setan, dll....
Quote from: markosprawira on 14 October 2008, 01:08:42 PM
Quote from: LotharGuard on 13 October 2008, 03:30:25 PM
dari segi buddhis saya sih mengerti, tapi saat orang mau meninggal kenapa melihat banyak sekali arwah datang? bukankah mereka sudah turnimbal lahir? ataukah memang betul ada namanya arwah yang penasaran yang tidak turnimbal lahir?
saya coba jawab mengenai arwah penasaran yg tidak tumimbal
Secara theravada, pada waktu orang meninggal, pikirannya dinamakan cuti citta.
Cuti citta ini akan langsung menjadi patisandhi vinnana (kesadaran kelahiran) pada mahluk yang baru
jadi ga ada arwah penasaran yang ga tumimbal lahir......
itu kenapa disebut : udah lahir lagi, jadi mahluk baru...
kenapa fisiknya masih sama? kemungkinan besar karena dia melekat pada fisiknya yang dahulu.
Banyak cerita tentang melekat, misalnya pada jubah, pada harta, dll.....
semoga bisa memperjelas yah
kira2 cemana membantu makhluk2 itu bisa melepaskan kemelakatan mereka? lalu mengenai cerita kalau orang yang meninggal memakai baju merah cemana? dulu tahun 1998 di indonesia, banyak yang meninggal sengaja dipakaikan baju merah. kira2 apa tujuannya? dan gimana yang meninggal itu?
hantu di kuburan : mgkn mereka masih melekat pada tempat fisik mereka dulu dikubur....
cara agar mereka melepas kemelekatan : yah harus dari mereka sendiri, apakah sadar bahwa melekat itu sesuatu yg tidak baik......... bnyk org demen dgn melekat loh ;D
mengenai baju merah : maaf saya juga ga ngerti.
Tapi kalau saya bilang sih, memakaikan baju merah ke mayat, sama seperti memagari batu..... ga ada gunanya karena itu hanya benda saja, yang sudah tidak ada pendorongnya (rupa kalapa)
Quote from: william_phang on 14 October 2008, 02:14:30 PM
[at] Atas,
Iya menurut ajaran Theravada, tidak ada jeda antar kehidupan..jd begitu meninggal langsung terlahirkan lagi... tetapi kalo menurut tibetan ada alam perantara yaitu alam bardo kl tidak salah.... Kl saya pribadi lbh cocok dengan penjelasan theravada..
yup ada alam sementara, saya pernah tau dari rinpoche wkt kuliah di surabaya..... tapi saya pribadi ga mo komentar karena ga eksplor tibetan lebih lanjut
namun yang dari sisi theravada, sudah bnyk dibuktikan bhw kematian itu seperti keluar pintu, jadi begitu keluar, udah jadi mahluk baru :D
yup ada alam sementara, saya pernah tau dari rinpoche wkt kuliah di surabaya..... tapi saya pribadi ga mo komentar karena ga eksplor tibetan lebih lanjut
namun yang dari sisi theravada, sudah bnyk dibuktikan bhw kematian itu seperti keluar pintu, jadi begitu keluar, udah jadi mahluk baru :D
[/quote]
nampaknya masuk ke alam bardo pun sudah suatu kelahiran...
tidak ada jeda
[at] markos:
bro, ada sebuah cerita dari mama wa, tahun 80an kebelakang lagi...
(susah seh d cerna menurut pikiran awam). Suatu ketika nenek meninggal, karena dibunuh, dan pembunuh tersebut tidak tertangkap2.
karena mama wa kenal dengan keluarga nenek tersebut. dan keluarga tersebut minta bantuan. or something like that. maka dibantulah dengan mempersiapkan tools.., aye juga gak ngerti gimana prosesnya... mama wa bilang seh setelah meninggal sang nenek tersebut d undang, untuk memberitahukan siapa pembunuhnya.. dan d suruh tangkap. setelah beberapa hari dari hari H, ada orang menyerahkan diri ke pihak yang berwajib, setelah di ketahui ternyata sang pembunuh menyerahkan diri karena terus di hantui...(sama kayak cerita d atas.)
ini kejadian nyata.
so secara abhidhamma bisakah untuk d petakan?
gimana dengan orang yang mati suri, and saat bangkit kembali dan menceritakan perjalanan ke bawah, gimana jelasin yang ini ya? ;D mohon pencerahannya.
Quote from: andry on 15 October 2008, 06:37:48 PM
[at] markos:
bro, ada sebuah cerita dari mama wa, tahun 80an kebelakang lagi...
(susah seh d cerna menurut pikiran awam). Suatu ketika nenek meninggal, karena dibunuh, dan pembunuh tersebut tidak tertangkap2.
karena mama wa kenal dengan keluarga nenek tersebut. dan keluarga tersebut minta bantuan. or something like that. maka dibantulah dengan mempersiapkan tools.., aye juga gak ngerti gimana prosesnya... mama wa bilang seh setelah meninggal sang nenek tersebut d undang, untuk memberitahukan siapa pembunuhnya.. dan d suruh tangkap. setelah beberapa hari dari hari H, ada orang menyerahkan diri ke pihak yang berwajib, setelah di ketahui ternyata sang pembunuh menyerahkan diri karena terus di hantui...(sama kayak cerita d atas.)
ini kejadian nyata.
so secara abhidhamma bisakah untuk d petakan?
Imo....
Nenek itu sudah jadi peta.
_/\_ :lotus:
Quote from: LotharGuard on 16 October 2008, 09:35:41 AM
gimana dengan orang yang mati suri, and saat bangkit kembali dan menceritakan perjalanan ke bawah, gimana jelasin yang ini ya? ;D mohon pencerahannya.
Dulu... saya pernah jelasin tentang mati suri di forum ini. OK...sy jelasin agi (yg udah pernah membacanya jgn bosan yaah)... ;D
Mati suri itu ada 2 kemungkinan :
1. Belum mati
2. sudah mati dan langsung tumimbal lahir lagi jadi manusia itu lagi (dengan menggunakan tubuh itu lagi). masih ingat 4 cara bertumimbal lahir ( dari kandungan, telur, kelembaban, & spontan). Manusia bisa bertumimbal lahir dengan ke 4 cara tsb.
Definisi mati :
~ menurut dokter : tidak berfungsinya organ tubuh (jantung dll)
~ menurut buddhist : tidak berfungsinya jivitarupa (materi unsur kehidupan) dan hadayavatthu (tempat munculnya kesadaran)
Makanya... kalo ada yang meninggal jangan buru-buru di kuburkan...tunggulah beberapa hari. Sampai saat ini ...Ilmu kedokteran belum ada alat untuk mendeteksi mati yg menurut buddhist (tidak berfungsinya jivitarupa n hadayavatthu).
Jadi jangan heran yaah... ada yang bangkit kembali dan menceritakan perjalanan ke bawah... ;D
_/\_ :lotus:
nah jika ada yang bangkit kembali dan menceritakan perjalanan ke bawah, berarti ada donk "Neraka" kenapa ada yang berkata saat khotbah "Tidak ada Neraka" ??? Nah fungsi neraka itu apa jika ada?
Quote from: LotharGuard on 21 October 2008, 04:11:41 PM
nah jika ada yang bangkit kembali dan menceritakan perjalanan ke bawah, berarti ada donk "Neraka" kenapa ada yang berkata saat khotbah "Tidak ada Neraka" ??? Nah fungsi neraka itu apa jika ada?
Jangankan Neraka... pinggiran Neraka juga ada... ;D
Masih ingat cerita Istrinya Raja Pasenadi/ Ratu Mallika (cmiiw) yang bertumimbal lahir di neraka. Setelah kematiannya Raja Pasenadi tanya kepada Sang Buddha, dimanakah istrinya bertumimbal lahir? Sang Buddha tidak menjawabnya. Setelah 1 minggu kemudian Raja Pasenadi balik lagi dan bertanya kepada Sang Buddha dan Sang Buddha menjawab, istrinya sudah terlahir di surga. Kenapa Sang Buddha tidak langsung menjawabnya ketika itu? karena Ratu Mallika terlahir di Neraka. (cmiiw)
Bagi mereka yang banyak dosanya akan dilahirkan di Alam Neraka setelah kematiannya dari Alam Manusia ini.
Di sebut Alam Neraka karena di Alam ini tidak terdapat kesenangan dan kebahagiaan.
Oh ya... neraka ada 108/128 (cmiiw...saya lupa2 ingat nih). saya masih ingat perkataan org2 tua...neraka ada 18 tingkat... ternyata menurut buddhism lebih banyak agi.... ;D
_/\_ :lotus:
Quote from: Lily W on 21 October 2008, 04:31:35 PM
Quote from: LotharGuard on 21 October 2008, 04:11:41 PM
nah jika ada yang bangkit kembali dan menceritakan perjalanan ke bawah, berarti ada donk "Neraka" kenapa ada yang berkata saat khotbah "Tidak ada Neraka" ??? Nah fungsi neraka itu apa jika ada?
Jangankan Neraka... pinggiran Neraka juga ada... ;D
Masih ingat cerita Istrinya Raja Pasenadi/ Ratu Mallika (cmiiw) yang bertumimbal lahir di neraka. Setelah kematiannya Raja Pasenadi tanya kepada Sang Buddha, dimanakah istrinya bertumimbal lahir? Sang Buddha tidak menjawabnya. Setelah 1 minggu kemudian Raja Pasenadi balik lagi dan bertanya kepada Sang Buddha dan Sang Buddha menjawab, istrinya sudah terlahir di surga. Kenapa Sang Buddha tidak langsung menjawabnya ketika itu? karena Ratu Mallika terlahir di Neraka. (cmiiw)
Bagi mereka yang banyak dosanya akan dilahirkan di Alam Neraka setelah kematiannya dari Alam Manusia ini.
Di sebut Alam Neraka karena di Alam ini tidak terdapat kesenangan dan kebahagiaan.
_/\_ :lotus:
cerita diatas saya sudah pernah mendengarkan, hanya saja saya binggung dengan dhammadutta yang ceramah katanya "Tidak ada neraka" ??? membuat orang saat itu binggung aja, saya sebenarnya mau iseng bertanya ke dia, tapi gak jadi "Takut dia malu nanti" :))
Sang Buddha pernah menceritakan tentang keadaan neraka tidak ya? mohon pencerahannya _/\_
mungkin konteksnya ke mana kale bro..
tidak ada neraka
tidak ada surga
tidak ada aku
alias dualitas bro..
n masalah cerita ttg neraka, seinget wa pernah baca dulu, namun beliau tidak menceritakannya secara detail sebab katanya penderitaan d neraka tuh benar2 hebat hingga tak bisa di ungkapkan dgn kata2... seyem...
yang mengatakn itu dengan yakin banget "Tidak ada NEraka" aye dengar jadi binggung2, yang lebih binggung banyak anak2 yang masih SMP, SMA.
saya sih mau iseng tanya dia gimana jelasin orang mati suri and jalan2 ke neraka sana? tpi rupanya dia pinter tuh, usai dia ceramah cpt2 kabur alasan ada urusan.