gw pengen tanya pendapat sama sesepuh sekalian semua
kalau dipikir ttg hukum karma. apakah hukum karma seperti rantai makana ( perjalanan makan , memakan - berhubungan terus tanpa ada putusnya )
misalnya A membunuh maka dia akan mendapatkan akibat perbuatanya yakni di bunuh C
dan C yg telah membunuh maka dia juga kena akibatnya yakni oleh D dan D seterusnya...
kalau org yg tidak mengenal hukum karma dan dianggap bull shit, mungkinkah akan terus berlanjut tanpa ada putus2nya ?
mohon pencerahannya...
putus seh pasti bisa...
kalo kaya rantai makanan ato ga, kaga tau, belum pernah neliti langsung kalo kondisi kaya gitu....
gw rasa bukan gitu...<--cieeehhh kayak loe Buddha ajah...hahaha
ini cuma Opini gw yak...gw dapet Opini ini dari baca buku2 Dhamma..ok mulai..
hahaha...
misalne si A membunuh...si B...maka Si A mempunyai kamma membunuh..tapi apakah PASTI akan dibunuh si B? tidak...dan apakah dia PASTI AKAN DIBUNUH KARENA MEMBUNUH...oh tidak juga..
contohne gini loh...gw waktu kecil udah gk tao bunuh brapa banyak binatang..nah apakah binatang2 itu akan balik untuk membunuh gw? tergantung binatang itu khan? kalo dia memilih gk membunuh..maka dia gk akan membunuh...khan kita tidak dikontrol oleh Kamma...jadi gmana ama Kamma membunuh yg gw lakukan terhadap binatang2 tersebut?? kalo gw tetep melakukan kamma membunuh..dan dah numpuk2 kamma burukne..gw dibunuh oleh someone...tapi kalo gw berbuat banyak kamma baek..kamma membunuh itu tidak ilang..tapi menjadi lebih ringan...seperti kata sang Buddha
Air yg diisi garam(kamma buruk) yang banyak akan terasa sangat asin dan gk bisa diminum...tetapi kalo kita masukin banyak air(kamma baek)..maka rasa asinnya masih terasa tapi tidak kita minumnya gk sesusah kalo airnya dikit....
;D
Mungkin sekilas seperti itu kelihatannya. Tapi hukum Kamma tidak sesederhana itu bekerjanya. Bahkan kata Sang Buddha salah satu yang tidak bisa dimengerti/dipikirkan oleh manusia adalah cara kerja Hukum Kamma dengan rinci.
Sang Buddha hanya memberi overview saja, misalnya membunuh, melukai mahluk maka berusia pendek, seperti itu saja.
hm... keknya ga sama kek rantai makanan gitu deh..
menurut gua seh lebih mirip ke menanam tanaman gitu..
tergantung benih apa yang kita nanam, so akan berbuah apa..
kan ga mungkin kalo misalkan kita menanam, then kita juga akan ditanam.. hehehe... ;)
itu dulu deh.. sori kalo salah.. maklum, dhamma gua masi cetek..
baru belajar sewkt ke jkt...dulu cuman Buddha ktp donk.. ^^
Quote from: sefung on 24 August 2007, 08:33:07 PM
kalau dipikir ttg hukum karma. apakah hukum karma seperti rantai makana ( perjalanan makan , memakan - berhubungan terus tanpa ada putusnya )
Hm.. Rantai makanan belum tentu menggunakan alur makan-memakan. Biasanya rantai makanan diawali oleh tumbuh2an, lalu tumbuh2an itu dimakan binatang herbivora / omnivora. Kemudian binatang2 herbivora / omnivora itu dimakan oleh karnivora / omnivora. Bisa juga herbivora / omnivora / karnivora itu dimakan oleh karnivora / omnivora lainnya..
Walah, pokoknya alurnya bisa rumit banget. Ambil contoh manusia yg termasuk omnivora (secara umum manusia termasuk omnivora, kecuali vegetarian atau pembenci sayuran ^-^). Manusia bisa makan banyak sekali jenis makanan, mulai dari buah2an, daging, telur, sayur2an, dll.. Kalo mau dibuat daftarnya, mungkin bisa ribuan jenis makanan.
Bagaimana kalau manusia digabung dengan binatang dan tumbuhan lain? Alurnya bisa berantakan.. Siapa makan apa? Apa makan siapa? Apa makan apa? Dsb.. dsb.. Apalagi alurnya belum tentu searah, bisa jadi bolak-balik, misalnya elang makan ular dan ular juga bisa makan elang. Kemudian binatang atau tumbuhan yang mati akan melapuk dan jadi sumber gizi buat tumbuhan baru...
Kalau menurut saya, rantai makanan yang bisa dilihat (tapi sulit ditelusuri alurnya secara keseluruan) saja sudah rumit.. Apalagi proses hukum karma (sebab-akibat) yang ngga kelihatan? Wah, bisa stres nih mikirin.. :o
Jadi, bagaimana bisa membandingkan hukum karma dengan rantai makanan kalau kita saja masih sulit memahaminya? :)
membaca saja saya sulit.... :(
hukum karma kan hukum sebab akibat yg saling bergantungan :)
mungkin analoginya dalam dunia 2 dimensi itu seperti sarang laba-laba yg saling berkaitan antara satu benang dengan benang lainnya... CMIIW
bagaimana kalau kita bunuh org, atau menyiram org pakai air raksa ? jgn pakai binatang biar agak jelas kita pakai manusia aja
;D
mohon pencerahannya