dari milis..
Dear Jun,
meski saya tidak mempunyai teks aslinya, akan tetapi sy ingin mencoba mempertegas nada [dg demikian memperjelas] terjemahan ko Jun, jika sekiranya sy ada salah pengertian mohon koreksi.
deeep bow,
agus
-------------------------------------------
Jack Engler menyebutkan berbagai variasi kemungkinan terjadinya dimana ajaran
buddhis tertentu mungkin malah tanpa sadar dipakai untuk menyokong atau memperkuat pola-
pola kebiasaan mental buruk yang belum 'terselesaikan', yang mana memang kebiasaan-buruk inilah yang sejak awal mendorong masuknya orang itu ke dalam buddhis.
[Ajaran-buddhis tanpa sadar disalahgunakan untuk malah memperkuat kecenderungan2-mental lama yg belum terselesaikan]
Contoh2nya sbb:
* Ajaran "tanpa diri" dapat dipakai untuk merasionalisasi "kurangnya" integrasi atau diri yg kohesif
[maksudnya: alih2 menyehatkan ego yang lemah, goyah, kacau--lebih enak langsung melompat ke "tiada-akuuu ..." ].
* Ajaran akan "tanpa kemelekatan" untuk merasionalisasi ketidakmampuan untuk membentuk hubungan yg sehat
[ketidakmampuan ber-hubungan dg pribadi-pribadi atau orang lain (relationship) secara wajar dan sehat. Kita menyalahgunakan konsep ketidakmelekatan untuk lari, atau buat menutup2i kelemahan kita dg berlindung kpd konsep tsb, untuk mengesahkan ketidakmampuan dlm be-relasi secara sehat----ketidakmampuan be-relasi ditutupi dg istilah: "Saya tidak melekaaaat ..." :(];
* Ajaran tentang konsep pencerahan dapat dipakai untuk merasionalisasi sejenis diri agung yang ideal.
[timbul arogansi atau cita2 muluk yg mengawang2]
* dan bakti kepada seorang guru dapat memungkinkan seseorang menjadi merasa spesial di dalam
memproyeksikan 'tokoh' yang ideal dan 'menutupi' perasaan rendah diri-nya sendiri.
Batin-minder, batin yg tak hepi, tanpa sadar merindukan kesempatan untuk segera bisa "menyerahkan-diri"nya kpd berhala (figur guru, golongan, sekte, ideologi, kelompok, pandangan, impian) yg "tinggi/spesial."
---------------------------------------------
Secara umum: "diri" yg tidak happy ini memang melelahkan untuk "digendong" kemana2---enak sekali kalau diri ini bisa segera "ditiadakan",
sehingga begitu ada kesempatan memuja sesuatu (horeey, dapat berhala baru !), maka kita akan tergopoh2 segera menyerahkan diri ... rasanya enteeeng .....
Keyakinan/berhala tsb akan menjadi tombol-sensitif kita, jika tersenggol, mengakibatkan kalap hilang akal (=benciiiiiii) ...]
---------------------------------------------
Di Jerman dahulu ada suatu fenomena sosial yg ganjil:
Orang2 bekas Nazi, sehabis kalah perang, lebih gampang berubah menjadi Komunis ketimbang menjadi Demokrat. Padahal secara ideologis Nazi itu jelas ekstrim kanan, sedang Komunis adalah ekstrim kiri
[Demokrat adalah tengah2: bebas & moderat].
Ternyata secara psikologis: menjadi bebas [dg demikian mandiri] itu adalah "kutukan"---beraaat ...---jauh lebih gampang & enak yg gak usah pake otak, untuk "berserah-kpd-perjuangan-suci" ekstrim seperti ideologi totalitarian Nazi, Komunis, atau ekstrim2 mutlak yg lain.
Dlm tradisi buddhist yg menekankan praktik-investigasi: berarti kita siap bersedia terusmenerus berada situasi yg serba tidak pasti (uncertain/anicca)--don't know ...
Padahal anicca/don't know ini-lah the FACT.
Orang pada umumnya secara mental sedetik pun tidak tahan untuk berada pada situasi "don't know" , pikiran cenderung melompat dari satu kesimpulan/komentar/pendapat/opini ke opini berikutnya---padahal opini2 tsb tak lebih hanya ya cuma opini/mitos.
Berpendapat itu memberikan rasa-pasti & rasa-aman---meski ilusif ...
Shifu Shengyen sesekali mengolok2, "Ignorance is a bliss ..." :)
semoga bermanfaat,
deep bow,
agus
Ibarat pisau..
Bisa digunakan untuk membantu manusia.. memotong sayur..
Bisa digunakan untuk menghancurkan manusia.. membunuh..
Life is chosen
Quote from: SandalJepit on 03 September 2008, 04:48:38 PM
* Ajaran "tanpa diri" dapat dipakai untuk merasionalisasi "kurangnya" integrasi atau diri yg kohesif
[maksudnya: alih2 menyehatkan ego yang lemah, goyah, kacau--lebih enak langsung melompat ke "tiada-akuuu ..." ].
oleh karena itu... jgn menggunakan konsep "anatta" apabila kita belum menembus "anatta" itu sendiri..., akibatnya:
setelah melukai orang lain, tinggal bilang: tidak ada aku yg melukai, dan tidak ada dia yg dilukai
phuuuueh...
ane 'jual' cermin ah... ;D
mari kita berhenti mencela dan mencari2 kesalahan yang lain.. :)
dan belajar untuk melihat ke dalam diri masing2.. ;)
_/\_
By : Zen
untung gak pernah belajar :))
Quote from: ryu on 03 September 2008, 08:47:33 PM
untung gak pernah belajar :))
gubraq.. :o
udah jd arya sangha nih ceritanya, bro ryu? ^-^
By : Zen
arya sangha tuh apaan ??
Temennya Sariputta, Mogallana, Ananda, dll.
Quote from: ryu on 04 September 2008, 09:30:08 AM
arya sangha tuh apaan ??
arya sangha adalah sebutan untuk kelompok mahluk suci, yang telah mencapai tingkat kesucian arahat, anagami, sakadagami, sotapana
yang kita sebut dalam sangha saranam gacami, adalah arya sangha
berbeda dengan pengertian sangha yang biasa kita kenal
kita menganggap sangha adalah sekelompok organisasi bhikku
sedangkan arya sangha tidak selalu seorang bhikku
disini bahiya merupakan arya sangha
_/\_
oooooo, mana mungkin aye jadi arya sangha, saya ini RYUUUUUU :))
Quote from: ryu on 04 September 2008, 09:39:45 AM
oooooo, mana mungkin aye jadi arya sangha, saya ini RYUUUUUU :))
tidak ada yang tidak mungkin... :)
semuanya selalu berubah...
_/\_
kalo Hendra Susanto jadi Sang Haaaaaa.......... :P
Quote from: andrew on 04 September 2008, 09:47:47 AM
Quote from: ryu on 04 September 2008, 09:39:45 AM
oooooo, mana mungkin aye jadi arya sangha, saya ini RYUUUUUU :))
tidak ada yang tidak mungkin... :)
semuanya selalu berubah...
_/\_
Mana pantas aye :)) mending jadi pendeta ah :))
Quote from: ryu on 04 September 2008, 10:02:51 AM
Quote from: andrew on 04 September 2008, 09:47:47 AM
Quote from: ryu on 04 September 2008, 09:39:45 AM
oooooo, mana mungkin aye jadi arya sangha, saya ini RYUUUUUU :))
tidak ada yang tidak mungkin... :)
semuanya selalu berubah...
_/\_
Mana pantas aye :)) mending jadi pendeta ah :))
memangnya ada yang ngga pantas?
angulimala yang bunuh 999 orang untuk cari kesaktian aja bisa jadi arahat
alavaka pemakan daging manusia juga bisa menjadi siswa Buddha
ambapali seorang pekerja sex komersial aja juga bisa menjadi siswa Buddha :P
masa Ryu kalah :)
_/\_
Quote from: nyanadhana on 04 September 2008, 09:51:36 AM
kalo Hendra Susanto jadi Sang Haaaaaa.......... :P
kalau aye jadi apa :))