Forum Dhammacitta

Komunitas => Kafe Jongkok => Topic started by: 53121f4n71 on 28 August 2008, 07:32:54 PM

Title: Cincin Emas & Kearifan
Post by: 53121f4n71 on 28 August 2008, 07:32:54 PM
CINCIN EMAS & KEARIFAN

Suatu pagi Zhi Zhou mendatangi Zun-Nun dan bertanya, "Guru, saya tak mengerti mengapa guru berpakaian apa adanya, amat sangat sederhana. Bukankah di masa seperti ini berpakaian sebaik-baiknya amatlah penting, bukan hanya untuk penampilan melainkan juga untuk banyak tujuan lain."

Sang Guru hanya tersenyum. Ia lalu melepaskan cincin dari salah satu jarinya, lalu berkata, "Zhi Zhou, akan kujawab pertanyaanmu, tetapi lebih dahulu lakukan satu hal untukku. Ambillah cincin ini dan bawalah ke pasar di seberang sana. Bisakah kamu menjualnya seharga satu keping emas?" Melihat cincin Zun-Nun yang kotor, pemuda tadi merasa ragu, "Satu keping emas? Saya tidak yakin cincin ini bisa dijual seharga itu."

"Cobalah dulu anak muda, Siapa tahu kamu berhasil."

Zhi Zhou pun bergegas ke pasar. Ia menawarkan cincin itu kepada pedagang sayur, penjual daging dan ikan. Ternyata, tak seorang pun berani membeli seharga satu keping emas. Mereka menawarnya hanya satu keping perak. Tentu saja, Zhi Zhou tak berani menjualnya dengan harga satu keping perak.

Ia kembali ke padepokan Zun-Nun dan melapor, "Guru, tak seorang pun berani menawar lebih dari satu keping perak."

Zun-Nun, sambil tetap tersenyum arif, berkata, "Sekarang pergilah kamu ke toko emas di belakang jalan ini. Coba perlihatkan kepada pemilik toko atau tukang emas di sana. Jangan buka harga, dengarkan saja bagaimana ia memberikan penilaian."

Pemuda itu pun pergi ke toko emas yang dimaksud. Ia kembali kepada Zun-Nun dengan raut wajah yang lain. Ia kemudian melapor, "Guru, ternyata para pedagang di pasar tidak tahu nilai sesungguhnya dari cincin ini. Pedagang emas menawarnya dengan harga sepuluh keping emas.

Rupanya nilai cincin ini sepuluh kali lebih tinggi daripada yang ditawarkan kepada para pedagang di pasar."

Zun-Nun tersenyum simpul sambil berujar lirih, "Itulah jawaban atas pertanyaanmu tadi. Seseorang tak bisa dinilai dari pakaiannya. Hanya "para pedagang sayur, ikan dan daging di pasar" yang menilai demikian. Namun tidak bagi "pedagang emas".

"Emas dan permata yang ada dalam diri seseorang, hanya bisa dilihat dan dinilai jika kita mampu melihat hingga ke kedalaman jiwa. Diperlukan kearifan untuk menjenguknya, dan itu butuh proses. Kita tak bisa menilainya hanya dengan tutur kata dan sikap yang kita dengar dan lihat sekilas."


DALAM DIRI ANDA TERDAPAT EMAS DAN BERLIAN....
Apakah masih mau disia-siakan?.
ATAU SETELAH MEMBACA EMAIL INI ANDA AKAN MELAKUKAN SUATU
UNTUK MENGASAH BELIAN MENTAH ANDA MENJADI SEBUAT CINCIN YANG INDAH DAN MAHAL?
Salam Sukses

Copas dr email....  :)
Title: Re: Cincin Emas & Kearifan
Post by: chizz_roll on 28 August 2008, 07:36:58 PM
Nice Story... :)
Don't judge the book by its cover.. jadi inget kata2 itu..
thanks yanti for the story  _/\_
Title: Re: Cincin Emas & Kearifan
Post by: Surya Kumari on 28 August 2008, 07:56:40 PM
setujuuuu..
cuma zaman sekarang ini semua dinilai berdasarkan penampilan aja...
salah siapa ya?
Title: Re: Cincin Emas & Kearifan
Post by: Hikoza83 on 28 August 2008, 08:01:15 PM
Quote from: Surya Kumari on 28 August 2008, 07:56:40 PM
setujuuuu..
cuma zaman sekarang ini semua dinilai berdasarkan penampilan aja...
salah siapa ya?

jangan salahkan bunda mengandung..
salah bapaknya ga pake sarung.. [jokenya ala Guru matematika SMU saya ;D]


By : Zen
Title: Re: Cincin Emas & Kearifan
Post by: Surya Kumari on 28 August 2008, 08:07:00 PM
 :))
Title: Re: Cincin Emas & Kearifan
Post by: Jayadharo Anton on 28 August 2008, 09:22:14 PM
Jangan lah kita melihat seseorang dari luarnya saja,apa yang kelihatan dari luar tak selalu sama dengan aslinya