Ada teman saya yang orang tua nya pisah rumah belum ampe cerai sih, gimana ya bisa membuat akur kembali orang tua teman saya?
adakah dari cara sudut pandang buddhist yang bisa membantu?
atau ada cara laen selain dari cara Buddhist?
apapun yang terjadi, sebuah keluarga yang utuh itu adalah harta yang tak ternilai :) _/\_ :lotus:
Kalau sudah tidak memungkinkan ya pisah saja toh bukan artinya menjadi dunia itu berakhir khan :)) , mungkin ikatan karmanya dudah cukup sampai disitu , yang penting itu demi kebaikan semuanya :)
Boleh dibantu.. tapi jika mereka memang tidak mau bersatu.. itulah kenyataan yang harus diterima..
Cobalah sebatas kemampuan dengan mengajak ke Vihara dll untuk melakukan intropeksi dan penjernihan pikiran.. tapi jika mereka tidak sadar / mereka sadar ternyata kebahagiaan terletak di perpisahan ya harus diterima..
Quote from: ryu on 28 August 2008, 10:25:34 AM
Kalau sudah tidak memungkinkan ya pisah saja toh bukan artinya menjadi dunia itu berakhir khan :)) , mungkin ikatan karmanya dudah cukup sampai disitu , yang penting itu demi kebaikan semuanya :)
(https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Fi269.photobucket.com%2Falbums%2Fjj73%2FLotharGuard%2F1_972817825l.jpg&hash=ee8cb98afd4f63f04723973a009567720a9545d0)
apakah harus menyerah? apakah tidak ada jalan keluar?
^ jalan na ad ditangan ysb.. _/\_
Quote from: LotharGuard on 28 August 2008, 10:32:11 AM
Quote from: ryu on 28 August 2008, 10:25:34 AM
Kalau sudah tidak memungkinkan ya pisah saja toh bukan artinya menjadi dunia itu berakhir khan :)) , mungkin ikatan karmanya dudah cukup sampai disitu , yang penting itu demi kebaikan semuanya :)
(https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Fi269.photobucket.com%2Falbums%2Fjj73%2FLotharGuard%2F1_972817825l.jpg&hash=ee8cb98afd4f63f04723973a009567720a9545d0)
apakah harus menyerah? apakah tidak ada jalan keluar?
IMO, ada satu hal yang harus kita sadari bersama.. hubungan 2 individu yang berbeda jenis itu ada kata SALING. Dan individu itu harus disadari berbeda pola pikirnya satu dengan yang lain.. Ada yang berpikir realistis, ada yang berpikir idealis.
Realistis : hubungan ini sudah berakhir.. dan tidak ada yang bisa diperbaiki..
Idealis : hubungan ini memang buruk.. tapi bisa diperbaiki agar menjadi lebih baik..
Tidak ada yang salah dari pikiran realistis.. dan pikiran idealis.. karena karakter manusia memang berbeda satu dengan yang lain..
Dan yang paling penting juga tingkat toleransi dan kesabaran tiap personal berbeda-beda. Dan kita tidak bisa mengatur pasangan kita agar memiliki visi yang sama dengan kita.. karena pasangan kita adalah faktor external kita.
Jadi jika salah satu menyerah dan tidak mau melanjutkan.. kita tidak bisa memaksakannya. Dia bahagia dengan jalannya.. Ya melepas itu lebih baik :)
Dan IMO tidak ada guna memikirkan hubungan ini bisa bersatu lagi / tidak.. karena itu juga merupakan masa depan.
Lebih bijaksana jika kita memetik hikmah dari hubungan yang berakhir tersebut.. intropeksi, dan memperbaiki apa kejelekan kita dan menjadikan kita lebih dewasa dari sebelumnya. Dan jika sudah menjadi lebih dewasa, maka akan ada kemungkinan kembali, karena bisa saja pasangan melihatnya telah berubah dan kembali mencintai.. Tapi sekali lagi itu urusan nanti. Yang terpenting adalah fokus pada perbaikan diri, tidak pada perbaikan hubungan
Quote from: mushroom_kick on 28 August 2008, 10:43:18 AM
^ jalan na ad ditangan ysb.. _/\_
sebagai anak, tidak pernah mau melihat orang tua nya berpisah, bertengkar.
sebagai anak selalu mencintai kedua orang tuanya
sebagai anak berusaha terus berbuat kebajikan untuk orang tua nya
hanya 1 tujuan semoga orang tua nya bisa akur dan bisa bersatu menjadi 1 keluarga yang utuh, akur, harmononis.
apakah itu tidak bisa? saya percaya siapapun di dunia ini tidak menghendaki keluarganya tidak utuh, orang tua cerai, dll.....
apakah sebagai anak tidak bisa membantu?
Quote from: LotharGuard on 28 August 2008, 10:46:30 AM
Quote from: mushroom_kick on 28 August 2008, 10:43:18 AM
^ jalan na ad ditangan ysb.. _/\_
sebagai anak, tidak pernah mau melihat orang tua nya berpisah, bertengkar.
sebagai anak selalu mencintai kedua orang tuanya
sebagai anak berusaha terus berbuat kebajikan untuk orang tua nya
hanya 1 tujuan semoga orang tua nya bisa akur dan bisa bersatu menjadi 1 keluarga yang utuh, akur, harmononis.
apakah itu tidak bisa? saya percaya siapapun di dunia ini tidak menghendaki keluarganya tidak utuh, orang tua cerai, dll.....
apakah sebagai anak tidak bisa membantu?
Mush tidak salah juga Lothar.. memang itu keinginan anak.. suatu niat mulia dari si anak. Tapi anak adakalanya juga menyadari jika orang tuanya tidak saling mencintai dan lebih bahagia dengan kondisi perpisahan, anak bisa apa ? anak adalah anak.. anak bukan papa.. bukan juga mama.. Dan yang bisa memperbaiki/melupakan hubungan itu adalah papa dan mama nya.
Quote from: LotharGuard on 28 August 2008, 10:46:30 AM
Quote from: mushroom_kick on 28 August 2008, 10:43:18 AM
^ jalan na ad ditangan ysb.. _/\_
sebagai anak, tidak pernah mau melihat orang tua nya berpisah, bertengkar.
sebagai anak selalu mencintai kedua orang tuanya
sebagai anak berusaha terus berbuat kebajikan untuk orang tua nya
hanya 1 tujuan semoga orang tua nya bisa akur dan bisa bersatu menjadi 1 keluarga yang utuh, akur, harmononis.
apakah itu tidak bisa? saya percaya siapapun di dunia ini tidak menghendaki keluarganya tidak utuh, orang tua cerai, dll.....
apakah sebagai anak tidak bisa membantu?
Yang terpenting si anak tidak melupakan kedua orang tuanya dan mau berbakti :)
misalnya dipaksakan untuk alasan kepentingan si Anak itu hanya akan jadi pembenaran2 lain yang pada akhirnya akan jadi bom waktu yang sewaktu2 kana meledak juga apabila tidak ada perubahan pada kedua belah pihak CIEEEE 8)
Quote from: FoxRockman on 28 August 2008, 10:43:46 AM
IMO, ada satu hal yang harus kita sadari bersama.. hubungan 2 individu yang berbeda jenis itu ada kata SALING. Dan individu itu harus disadari berbeda pola pikirnya satu dengan yang lain.. Ada yang berpikir realistis, ada yang berpikir idealis.
Realistis : hubungan ini sudah berakhir.. dan tidak ada yang bisa diperbaiki..
Idealis : hubungan ini memang buruk.. tapi bisa diperbaiki agar menjadi lebih baik..
Tidak ada yang salah dari pikiran realistis.. dan pikiran idealis.. karena karakter manusia memang berbeda satu dengan yang lain..
Dan yang paling penting juga tingkat toleransi dan kesabaran tiap personal berbeda-beda. Dan kita tidak bisa mengatur pasangan kita agar memiliki visi yang sama dengan kita.. karena pasangan kita adalah faktor external kita.
Jadi jika salah satu menyerah dan tidak mau melanjutkan.. kita tidak bisa memaksakannya. Dia bahagia dengan jalannya.. Ya melepas itu lebih baik :)
Dan IMO tidak ada guna memikirkan hubungan ini bisa bersatu lagi / tidak.. karena itu juga merupakan masa depan.
Lebih bijaksana jika kita memetik hikmah dari hubungan yang berakhir tersebut.. intropeksi, dan memperbaiki apa kejelekan kita dan menjadikan kita lebih dewasa dari sebelumnya. Dan jika sudah menjadi lebih dewasa, maka akan ada kemungkinan kembali, karena bisa saja pasangan melihatnya telah berubah dan kembali mencintai.. Tapi sekali lagi itu urusan nanti. Yang terpenting adalah fokus pada perbaikan diri, tidak pada perbaikan hubungan
jika ortu ingin pisah, apa tidak berpikir dengan perasaan anaknya? apa tidak merasakan sedihnya anak mereka? anak mrk tiap hari menangis, menangis, stress gmn cara agar orang tuanya utuh kembali :(
Quote from: FoxRockman on 28 August 2008, 10:50:48 AM
Quote from: LotharGuard on 28 August 2008, 10:46:30 AM
Quote from: mushroom_kick on 28 August 2008, 10:43:18 AM
^ jalan na ad ditangan ysb.. _/\_
sebagai anak, tidak pernah mau melihat orang tua nya berpisah, bertengkar.
sebagai anak selalu mencintai kedua orang tuanya
sebagai anak berusaha terus berbuat kebajikan untuk orang tua nya
hanya 1 tujuan semoga orang tua nya bisa akur dan bisa bersatu menjadi 1 keluarga yang utuh, akur, harmononis.
apakah itu tidak bisa? saya percaya siapapun di dunia ini tidak menghendaki keluarganya tidak utuh, orang tua cerai, dll.....
apakah sebagai anak tidak bisa membantu?
Mush tidak salah juga Lothar.. memang itu keinginan anak.. suatu niat mulia dari si anak. Tapi anak adakalanya juga menyadari jika orang tuanya tidak saling mencintai dan lebih bahagia dengan kondisi perpisahan, anak bisa apa ? anak adalah anak.. anak bukan papa.. bukan juga mama.. Dan yang bisa memperbaiki/melupakan hubungan itu adalah papa dan mama nya.
bukankah anak di mata orang tua adalah sangat penting? orang tua nya sudah 20an tahun menjalin kasih, apa disaat seperti inikah berpisah? apa perasaan anak dan mental apa yang akan terbentuk di hati anak itu?
Quote from: LotharGuard on 28 August 2008, 10:54:31 AM
Quote from: FoxRockman on 28 August 2008, 10:43:46 AM
IMO, ada satu hal yang harus kita sadari bersama.. hubungan 2 individu yang berbeda jenis itu ada kata SALING. Dan individu itu harus disadari berbeda pola pikirnya satu dengan yang lain.. Ada yang berpikir realistis, ada yang berpikir idealis.
Realistis : hubungan ini sudah berakhir.. dan tidak ada yang bisa diperbaiki..
Idealis : hubungan ini memang buruk.. tapi bisa diperbaiki agar menjadi lebih baik..
Tidak ada yang salah dari pikiran realistis.. dan pikiran idealis.. karena karakter manusia memang berbeda satu dengan yang lain..
Dan yang paling penting juga tingkat toleransi dan kesabaran tiap personal berbeda-beda. Dan kita tidak bisa mengatur pasangan kita agar memiliki visi yang sama dengan kita.. karena pasangan kita adalah faktor external kita.
Jadi jika salah satu menyerah dan tidak mau melanjutkan.. kita tidak bisa memaksakannya. Dia bahagia dengan jalannya.. Ya melepas itu lebih baik :)
Dan IMO tidak ada guna memikirkan hubungan ini bisa bersatu lagi / tidak.. karena itu juga merupakan masa depan.
Lebih bijaksana jika kita memetik hikmah dari hubungan yang berakhir tersebut.. intropeksi, dan memperbaiki apa kejelekan kita dan menjadikan kita lebih dewasa dari sebelumnya. Dan jika sudah menjadi lebih dewasa, maka akan ada kemungkinan kembali, karena bisa saja pasangan melihatnya telah berubah dan kembali mencintai.. Tapi sekali lagi itu urusan nanti. Yang terpenting adalah fokus pada perbaikan diri, tidak pada perbaikan hubungan
jika ortu ingin pisah, apa tidak berpikir dengan perasaan anaknya? apa tidak merasakan sedihnya anak mereka? anak mrk tiap hari menangis, menangis, stress gmn cara agar orang tuanya utuh kembali :(
Anak yang baik toh harus tau mana yang terbaik bagi orang tuanya , kalo misalnya ortunya itu misalnya sering ribut dan malah bisa mengancam nyawa melayang bijimana hayohhh :)) emang mau diterusin gituh :))
Tidak adakah cara membantu?
Quote from: LotharGuard on 28 August 2008, 10:58:04 AM
Tidak adakah cara membantu?
Ada , yang penting dibicarakan , kalau misalkan dari ke2 belah pihak ada yang mau mengalah dan egonya dihilangkan maka beres tuh, tapi apakah semudah itu ? tidak lah , kadang AGAMA dan KEYAKINAN tidak berfungsi pada saat2 seperti itu :))
Quote from: ryu on 28 August 2008, 10:56:45 AM
Anak yang baik toh harus tau mana yang terbaik bagi orang tuanya , kalo misalnya ortunya itu misalnya sering ribut dan malah bisa mengancam nyawa melayang bijimana hayohhh :)) emang mau diterusin gituh :))
mengancam nyawa sih gk ampe gituan :)
Quote from: ryu on 28 August 2008, 11:00:06 AM
Quote from: LotharGuard on 28 August 2008, 10:58:04 AM
Tidak adakah cara membantu?
Ada , yang penting dibicarakan , kalau misalkan dari ke2 belah pihak ada yang mau mengalah dan egonya dihilangkan maka beres tuh, tapi apakah semudah itu ? tidak lah , kadang AGAMA dan KEYAKINAN tidak berfungsi pada saat2 seperti itu :))
dgn cara fang shen? berbuat baik? dll....
Wah itu mah sama aja dengan agama laen katanya dengan serahkan saja hidup mu pada TUHAN, dll, toh semuanya segala sesuatu berbalik pada diri sendiri :
Oleh diri sendiri kejahatan dilakukan,
oleh diri sendiri seseorang menjadi suci.
Suci atau tidak suci tergantung pada diri sendiri.
Tak seseorang pun yang dapat mensucikan orang lain. (Dhammapada 165)
Kenapa orang tua sewaktu bercerai tidak pikirkan perasaan anaknya. Perlu disadari itu juga karakter manusia.. Kala egois dan emosi memuncak, manusia akan lupa akan cinta. Makanya perlu dilatih batin agar tetap sati..
Anak menderita ketika orang tua bercerai.. itu pasti.. jika itu terjadi dengan saya, itu juga sangat menyakitkan. Tapi jika ditelusuri lebih lanjut, orang tua walau sedarah dengan si anak, juga merupakan faktor external dari si anak. Berharap kebahagiaan dari faktor external itu sangat berbahaya.. jika tidak terpenuhi harapan itu akan timbul penderitaan. Jadi Lothar jika ingin menolong, terlebih dahulu sadarkan si anak akan harapannya, apa akibatnya jika harapan pada faktor external tidak terpenuhi.
Quote from: ryu on 28 August 2008, 11:10:11 AM
Wah itu mah sama aja dengan agama laen katanya dengan serahkan saja hidup mu pada TUHAN, dll, toh semuanya segala sesuatu berbalik pada diri sendiri :
Oleh diri sendiri kejahatan dilakukan,
oleh diri sendiri seseorang menjadi suci.
Suci atau tidak suci tergantung pada diri sendiri.
Tak seseorang pun yang dapat mensucikan orang lain. (Dhammapada 165)
saya bukan tipe serahkan kepada TUHAN, saya mau berusaha berbuat yang terbaik.
Siapa yang ingin kehilangan orangtuanya?
siapa yang ingin melihat kondisi orang tua nya berpisah?
sebegai anak selalu berusaha berbuat yang terbaik dan semoga bisa membantu masalah orang tua mereka.
saya selalu berpikir, jika ke dua orang tua tidak mau saling mengalah, dan anak juga tidak mau memberikan perhatian, kasih sayang.
dimana kata "penengah".
dulu saat saya kecil saya selalu berkata "Papa mama saya butuh kalian, saya sayang papa mama"
Quote from: FoxRockman on 28 August 2008, 11:12:57 AM
Kenapa orang tua sewaktu bercerai tidak pikirkan perasaan anaknya. Perlu disadari itu juga karakter manusia.. Kala egois dan emosi memuncak, manusia akan lupa akan cinta. Makanya perlu dilatih batin agar tetap sati..
Anak menderita ketika orang tua bercerai.. itu pasti.. jika itu terjadi dengan saya, itu juga sangat menyakitkan. Tapi jika ditelusuri lebih lanjut, orang tua walau sedarah dengan si anak, juga merupakan faktor external dari si anak. Berharap kebahagiaan dari faktor external itu sangat berbahaya.. jika tidak terpenuhi harapan itu akan timbul penderitaan. Jadi Lothar jika ingin menolong, terlebih dahulu sadarkan si anak akan harapannya, apa akibatnya jika harapan pada faktor external tidak terpenuhi.
saya sendiri binggung, saya kepingin memberikan yang terbaik, ide terbaik untuknya.
karena saya sadar dan paham akan kesusahan dan penderitaan itu.
Saya selalu mendengarkan kata "tidak ada suatu masalah yang tidak bisa diselesaikan dengan baik"
Quote from: LotharGuard on 28 August 2008, 11:17:56 AM
Quote from: FoxRockman on 28 August 2008, 11:12:57 AM
Kenapa orang tua sewaktu bercerai tidak pikirkan perasaan anaknya. Perlu disadari itu juga karakter manusia.. Kala egois dan emosi memuncak, manusia akan lupa akan cinta. Makanya perlu dilatih batin agar tetap sati..
Anak menderita ketika orang tua bercerai.. itu pasti.. jika itu terjadi dengan saya, itu juga sangat menyakitkan. Tapi jika ditelusuri lebih lanjut, orang tua walau sedarah dengan si anak, juga merupakan faktor external dari si anak. Berharap kebahagiaan dari faktor external itu sangat berbahaya.. jika tidak terpenuhi harapan itu akan timbul penderitaan. Jadi Lothar jika ingin menolong, terlebih dahulu sadarkan si anak akan harapannya, apa akibatnya jika harapan pada faktor external tidak terpenuhi.
saya sendiri binggung, saya kepingin memberikan yang terbaik, ide terbaik untuknya.
karena saya sadar dan paham akan kesusahan dan penderitaan itu.
Saya selalu mendengarkan kata "tidak ada suatu masalah yang tidak bisa diselesaikan dengan baik" menurut aye "tidak semua masalah bisa diselesaikan dengan baik"
Quote from: LotharGuard on 28 August 2008, 11:17:56 AM
Saya selalu mendengarkan kata "tidak ada suatu masalah yang tidak bisa diselesaikan dengan baik"
Saya sependapat karena dapat melatih diri kita agar lebih mature.. tapi statement itu berlaku hanya masalah dengan internal diri.
Sedangkan untuk masalah external yang berkaitan dengan individu lain.. harus disadari bahwa perpisahan tanpa keributan itu juga penyelesaian terbaik. Karena ya.. seperti yang saya katakan sebelumnya. kita hanya bisa mengendalikan diri kita sendiri.. tidak bisa mengendalikan orang lain
Quote from: FoxRockman on 28 August 2008, 11:22:52 AM
Quote from: LotharGuard on 28 August 2008, 11:17:56 AM
Saya selalu mendengarkan kata "tidak ada suatu masalah yang tidak bisa diselesaikan dengan baik"
Saya sependapat karena dapat melatih diri kita agar lebih mature.. tapi statement itu berlaku hanya masalah dengan internal diri.
Sedangkan untuk masalah external yang berkaitan dengan individu lain.. harus disadari bahwa perpisahan tanpa keributan itu juga penyelesaian terbaik. Karena ya.. seperti yang saya katakan sebelumnya. kita hanya bisa mengendalikan diri kita sendiri.. tidak bisa mengendalikan orang lain
walaupun si anak memohon kepada orang tua nya?
Quote from: LotharGuard on 28 August 2008, 11:27:06 AM
Quote from: FoxRockman on 28 August 2008, 11:22:52 AM
Quote from: LotharGuard on 28 August 2008, 11:17:56 AM
Saya selalu mendengarkan kata "tidak ada suatu masalah yang tidak bisa diselesaikan dengan baik"
Saya sependapat karena dapat melatih diri kita agar lebih mature.. tapi statement itu berlaku hanya masalah dengan internal diri.
Sedangkan untuk masalah external yang berkaitan dengan individu lain.. harus disadari bahwa perpisahan tanpa keributan itu juga penyelesaian terbaik. Karena ya.. seperti yang saya katakan sebelumnya. kita hanya bisa mengendalikan diri kita sendiri.. tidak bisa mengendalikan orang lain
walaupun si anak memohon kepada orang tua nya?
Itu malah jadi untuk kepentingan ego si Anak donk :)
Yang penting sadarilah posisi sebagai anak bagaimana yang terbaik, jangan egois, demi alasan anak menghancurkan kebahagiaan kedua orang tuanya dengan cara memaksakan pernikahan yang retak, toh ibaratnya bila sudah pisah , status ayah dan ibu khan tidak akan tergantikan :)
Quote from: ryu on 28 August 2008, 11:30:03 AM
Quote from: LotharGuard on 28 August 2008, 11:27:06 AM
Quote from: FoxRockman on 28 August 2008, 11:22:52 AM
Quote from: LotharGuard on 28 August 2008, 11:17:56 AM
Saya selalu mendengarkan kata "tidak ada suatu masalah yang tidak bisa diselesaikan dengan baik"
Saya sependapat karena dapat melatih diri kita agar lebih mature.. tapi statement itu berlaku hanya masalah dengan internal diri.
Sedangkan untuk masalah external yang berkaitan dengan individu lain.. harus disadari bahwa perpisahan tanpa keributan itu juga penyelesaian terbaik. Karena ya.. seperti yang saya katakan sebelumnya. kita hanya bisa mengendalikan diri kita sendiri.. tidak bisa mengendalikan orang lain
walaupun si anak memohon kepada orang tua nya?
Itu malah jadi untuk kepentingan ego si Anak donk :)
Yang penting sadarilah posisi sebagai anak bagaimana yang terbaik, jangan egois, demi alasan anak menghancurkan kebahagiaan kedua orang tuanya dengan cara memaksakan pernikahan yang retak, toh ibaratnya bila sudah pisah , status ayah dan ibu khan tidak akan tergantikan :)
Jika anak itu berkata "selagi bisa kenapa tidak saya lakukan" kalau dibilang Ego sebenarnya Ego itu siapa orang tua atau anak? saya merasa paling ego itu ortu!
memang status ayah dan ibu tak tergantikan, tapi gimana saat kita pulang ke kampung halaman, pilih tinggal ama ibu atau ayah?
Benar.. selagi bisa kenapa tidak dilakukan.. tapi kalau sudah dilakukan tapi tidak bisa seperti keinginan.. ya harus sadar juga..
apakah salah satu ada yang berinisiatif bertemu untuk berkomunikasi?
jika tidak, adakah seorang tokoh panutan yang bisa jadi penengah kedua belah pihak?
tujuannya jadi perantara agar keduanya bisa berkomunikasi kembali..
IMO, masalah seberat apapun yang terjadi di antara keduanya, solusinya hanya bisa lewat diskusi kedua belah pihak. walaupun belum tentu bisa segera menyelesaikan masalah, tapi setidaknya ada usaha untuk bicara dari hati ke hati.. :)
NO communication = NO solution
so, start from communication..
Quote from: LotharGuard on 28 August 2008, 11:01:43 AM
Quote from: ryu on 28 August 2008, 11:00:06 AM
Quote from: LotharGuard on 28 August 2008, 10:58:04 AM
Tidak adakah cara membantu?
Ada , yang penting dibicarakan , kalau misalkan dari ke2 belah pihak ada yang mau mengalah dan egonya dihilangkan maka beres tuh, tapi apakah semudah itu ? tidak lah , kadang AGAMA dan KEYAKINAN tidak berfungsi pada saat2 seperti itu :))
dgn cara fang shen? berbuat baik? dll....
berbuat baik itu baik, tapi tidak cocok untuk masalah ini..
ibarat orang sakit batuk dikasih obat sakit maag.. ;D
Quote from: LotharGuard on 28 August 2008, 10:46:30 AM
Quote from: mushroom_kick on 28 August 2008, 10:43:18 AM
^ jalan na ad ditangan ysb.. _/\_
sebagai anak, tidak pernah mau melihat orang tua nya berpisah, bertengkar.<< memang betul
sebagai anak selalu mencintai kedua orang tuanya<< pikirkan yg terbaik buat org tua (termasuk kl ortu lbh bahagia kl pisah)
sebagai anak berusaha terus berbuat kebajikan untuk orang tua nya
hanya 1 tujuan semoga orang tua nya bisa akur dan bisa bersatu menjadi 1 keluarga yang utuh, akur, harmononis.<<emang gk salah kl anak mo ortu bersatu n harmonis, tp ap masih ad kebahagiaan?
apakah itu tidak bisa? saya percaya siapapun di dunia ini tidak menghendaki keluarganya tidak utuh, orang tua cerai, dll.....<<tdk semua berjalan sesuai ap yg dikehendaki
apakah sebagai anak tidak bisa membantu?<<tugas anak berbakti
masalah ini masalah 2 ortu, anak cm faktor luar, kl kasar na ya korban keadaan...
when you love somebody, you`ve got to learn to let them go
anak itu umur berapa? apakah masih sd? ataukah sudah dewasa? kalau anaknya sudah dewasa, udah sepantasnya anaknya memikirkan kepentingan semua pihak. apakah ada kedamaian di rumah tangga kalau tiap hari suami istri cekcok tengkar terus, anak pun akan terusik ketenangannya. toh pisah bukan berarti akhir dunia. ingat, anicca. suatu saat pun kita mesti pisah dengan orang yang kita sayangi buat selamanya, alias naek pangkat, alias jadi almarhum.
walo ortu pisah, anaknya tau yang terbaik buat diri sendiri, itu udah cukup, yang penting mendukung apa yang terbaik buat kedua orang tua nya, menghormati keputusan yang diambil kedua orang tuanya. toh sang anak bisa mengunjungi orang tuanya kapanpun dia mau.
semoga bisa membantu walo sedikit. :D
_/\_
Quote from: mushroom_kick on 28 August 2008, 11:41:11 AM
Quote from: LotharGuard on 28 August 2008, 10:46:30 AM
Quote from: mushroom_kick on 28 August 2008, 10:43:18 AM
^ jalan na ad ditangan ysb.. _/\_
sebagai anak, tidak pernah mau melihat orang tua nya berpisah, bertengkar.<< memang betul
sebagai anak selalu mencintai kedua orang tuanya<< pikirkan yg terbaik buat org tua (termasuk kl ortu lbh bahagia kl pisah)
sebagai anak berusaha terus berbuat kebajikan untuk orang tua nya
hanya 1 tujuan semoga orang tua nya bisa akur dan bisa bersatu menjadi 1 keluarga yang utuh, akur, harmononis.<<emang gk salah kl anak mo ortu bersatu n harmonis, tp ap masih ad kebahagiaan?
apakah itu tidak bisa? saya percaya siapapun di dunia ini tidak menghendaki keluarganya tidak utuh, orang tua cerai, dll.....<<tdk semua berjalan sesuai ap yg dikehendaki
apakah sebagai anak tidak bisa membantu?<<tugas anak berbakti
masalah ini masalah 2 ortu, anak cm faktor luar, kl kasar na ya korban keadaan...
jika ortu mengetahui hati si anak, mau mengerti perasaan anak... apa tidak bisa bersatu dan mengurang kembali masa2 kebahagiaan mrk?
Quote from: LotharGuard on 28 August 2008, 11:50:04 AM
Quote from: mushroom_kick on 28 August 2008, 11:41:11 AM
Quote from: LotharGuard on 28 August 2008, 10:46:30 AM
Quote from: mushroom_kick on 28 August 2008, 10:43:18 AM
^ jalan na ad ditangan ysb.. _/\_
sebagai anak, tidak pernah mau melihat orang tua nya berpisah, bertengkar.<< memang betul
sebagai anak selalu mencintai kedua orang tuanya<< pikirkan yg terbaik buat org tua (termasuk kl ortu lbh bahagia kl pisah)
sebagai anak berusaha terus berbuat kebajikan untuk orang tua nya
hanya 1 tujuan semoga orang tua nya bisa akur dan bisa bersatu menjadi 1 keluarga yang utuh, akur, harmononis.<<emang gk salah kl anak mo ortu bersatu n harmonis, tp ap masih ad kebahagiaan?
apakah itu tidak bisa? saya percaya siapapun di dunia ini tidak menghendaki keluarganya tidak utuh, orang tua cerai, dll.....<<tdk semua berjalan sesuai ap yg dikehendaki
apakah sebagai anak tidak bisa membantu?<<tugas anak berbakti
masalah ini masalah 2 ortu, anak cm faktor luar, kl kasar na ya korban keadaan...
jika ortu mengetahui hati si anak, mau mengerti perasaan anak... apa tidak bisa bersatu dan mengurang kembali masa2 kebahagiaaQuote from: LotharGuard on 28 August 2008, 11:50:04 AM
Quote from: mushroom_kick on 28 August 2008, 11:41:11 AM
Quote from: LotharGuard on 28 August 2008, 10:46:30 AM
Quote from: mushroom_kick on 28 August 2008, 10:43:18 AM
^ jalan na ad ditangan ysb.. _/\_
sebagai anak, tidak pernah mau melihat orang tua nya berpisah, bertengkar.<< memang betul
sebagai anak selalu mencintai kedua orang tuanya<< pikirkan yg terbaik buat org tua (termasuk kl ortu lbh bahagia kl pisah)
sebagai anak berusaha terus berbuat kebajikan untuk orang tua nya
hanya 1 tujuan semoga orang tua nya bisa akur dan bisa bersatu menjadi 1 keluarga yang utuh, akur, harmononis.<<emang gk salah kl anak mo ortu bersatu n harmonis, tp ap masih ad kebahagiaan?
apakah itu tidak bisa? saya percaya siapapun di dunia ini tidak menghendaki keluarganya tidak utuh, orang tua cerai, dll.....<<tdk semua berjalan sesuai ap yg dikehendaki
apakah sebagai anak tidak bisa membantu?<<tugas anak berbakti
masalah ini masalah 2 ortu, anak cm faktor luar, kl kasar na ya korban keadaan...
jika ortu mengetahui hati si anak, mau mengerti perasaan anak... apa tidak bisa bersatu dan mengurang kembali masa2 kebahagiaan mrk?
n mrk?
ada kalanya, sesuatu hal itu kalau dipaksakan, malah tambah runyam. bagaimanapun ortu pasti tahu hati si anak. tapi sebagai anak pun mesti mengerti bagaimana perihnya hati ortu kalau tiap hari cekcok di rumah tangga terus. problem is, kalau emang ga ada lagi yang bisa dilakukan, ya...berhentilah ...
Quote from: LotharGuard on 28 August 2008, 11:50:04 AM
Quote from: mushroom_kick on 28 August 2008, 11:41:11 AM
Quote from: LotharGuard on 28 August 2008, 10:46:30 AM
Quote from: mushroom_kick on 28 August 2008, 10:43:18 AM
^ jalan na ad ditangan ysb.. _/\_
sebagai anak, tidak pernah mau melihat orang tua nya berpisah, bertengkar.<< memang betul
sebagai anak selalu mencintai kedua orang tuanya<< pikirkan yg terbaik buat org tua (termasuk kl ortu lbh bahagia kl pisah)
sebagai anak berusaha terus berbuat kebajikan untuk orang tua nya
hanya 1 tujuan semoga orang tua nya bisa akur dan bisa bersatu menjadi 1 keluarga yang utuh, akur, harmononis.<<emang gk salah kl anak mo ortu bersatu n harmonis, tp ap masih ad kebahagiaan?
apakah itu tidak bisa? saya percaya siapapun di dunia ini tidak menghendaki keluarganya tidak utuh, orang tua cerai, dll.....<<tdk semua berjalan sesuai ap yg dikehendaki
apakah sebagai anak tidak bisa membantu?<<tugas anak berbakti
masalah ini masalah 2 ortu, anak cm faktor luar, kl kasar na ya korban keadaan...
jika ortu mengetahui hati si anak, mau mengerti perasaan anak... apa tidak bisa bersatu dan mengurang kembali masa2 kebahagiaan mrk?
jika anak mengerti hati si ortu, hidup bersama tp gk bahagia itu neraka dikehidupan skrg... kapan harus berhenti...dr smua kejadian diatas, yg paling menderita itu ortu...
Kenapa Ortu ribut? recok? karena ego masing2 kan? apa sebagai anak tidak bisa menekan ego itu? kenapa harus ego anak yang salah? apa salah anak inginkan sebuah keluarga utuh? anak2 masih muda, belum bisa mandiri, masih butuh sokongan orang tua. dimana kewajiban dari orang tua? dimana hak anak itu?
Neraka? apa keh anak bukan = neraka?
rada susah menyatukan orangtua, lebih2 anaknya masih kecil kayak g hahaa
kalo anaknya sudah dewasa,,umur 20an ke atas, mungkin sja ada jln kuar na
paling efektif mnurut g si kykna dengan kasi contoh gt lewat org lain hehe
misal tante ato om kita lah
cb ngmg ke ortu kita
kalo kita mau ngmg sendiri mungkin boleh dicoba
bilang mama, ak sangat rindu dengan kebersamaan kita yang dulu sama papa hihi
minta mama baekan sama papa
walaupun sang papa egois, cobalah mama ny ato papa ny saling mngerti n ngalah gt
pertengkaran itu muncul krn smua mrasa diri bner
Quote from: ceLLo on 28 August 2008, 12:04:57 PM
rada susah menyatukan orangtua, lebih2 anaknya masih kecil kayak g hahaa
kalo anaknya sudah dewasa,,umur 20an ke atas, mungkin sja ada jln kuar na
paling efektif mnurut g si kykna dengan kasi contoh gt lewat org lain hehe
misal tante ato om kita lah
cb ngmg ke ortu kita
kalo kita mau ngmg sendiri mungkin boleh dicoba
bilang mama, ak sangat rindu dengan kebersamaan kita yang dulu sama papa hihi
minta mama baekan sama papa
walaupun sang papa egois, cobalah mama ny ato papa ny saling mngerti n ngalah gt
pertengkaran itu muncul krn smua mrasa diri bner
mama, papa di hati sang anak adalah the best! sang anak selalu inginkan sebuah keluarga utuh, harmonis.... hak sang anak apa?
kembali ke anak na masing2, sy pribadi terhadap ortu dr pd hak, lbh mementingkan kewajiban ke ortu...
Quote from: mushroom_kick on 28 August 2008, 12:12:50 PM
kembali ke anak na masing2, sy pribadi terhadap ortu dr pd hak, lbh mementingkan kewajiban ke ortu...
apa tidak terlihat seperti itik kehilangan ibunya?
napa kehilangan induk??? Senyum ortu itu lbh berharga dr ap pun...
Quote from: mushroom_kick on 28 August 2008, 12:17:23 PM
napa kehilangan induk??? Senyum ortu itu lbh berharga dr ap pun...
mmg betul, senyum ortu lbh bahagia..... jika dikasih pilihan ikut papa or mama? bisakah kita senyum? ortu bisa senyum? kl ortu bs senyum berarti senyum iblis!
coba memberi, jgn menuntut terima az... kewajiban ortu ke anak jg ad batas na..tp kewajiban anak ke ortu gk ad batas na...yg dibold itu prinsip gw sndr, ntah cocok ato gk am teman lothar...
Sebagai anak, pasti inginkan ortu nya bahagia terbebas dari penderitaan....
saya sedih sekali saat mendengarkan karma papa nya saya tanggung sendiri.....
seorang yang berkata demikian, apa perasaan dia? hatinya betapa hancurnya?
Kalau hui jadi si anak, hui akan mencuri situasi dimana mereka berdua sedang tidak bersama 8) ...
pertama hui bakal ajak papa (kl kebetulan papa lagi nggak ada kesibukan) hui bakal ajak papa jalan2 keluar rumah... Happy2 atau makan... nah, kl sekiranya kita lihat muka papa udh ngga begitu marah => >:( <= baru pelan2 kita ngomong sama papa "Coba bisa ajak mama sekalian yah...pasti lebih seru dan enak... :D (sambil memperlihatkan tampang sok polos kita sebagai anak) ), terus bilang saja... "lagian, kl lihat papa/mama berantem di rumah, aku kadang sedih :(, kenapa ortu ku tidak bisa sebahagia ortu ku yang lain.. :( lagipula, coba deh papa bayangin... sebenarnya ada gak sih untungnya berantem?? :-?.... kl kira2 muka papa udh mulai marah.... seharusnya kita harus segera => :| dan mengalihkan kembali pikiran papa ke hal2 yang menyenangkan... yah pandai2 nya kita melihat situasi lah... dan pandai2nya sang anak merayu papanya... ( (https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Fi269.photobucket.com%2Falbums%2Fjj73%2FLotharGuard%2FLucu%2Fyo-4.gif&hash=1e0ed474184b64bd1bb6fc2e859602a9013fddb5) biasanya papa lebih sayang sama anak cewek.. atau anak cowok satu2nya) ...
setelah pulang ke rumah, baru deh kita cerita ke mama, ngapain aja kita sama papa diluar sana (tapi ceritakan yang happy2 saja)...
nah, nanti 2/3 hari kemudian, baru kita coba ajak mama kita jalan2 dan lakukan hal yang sama seperti kita merayu si papa tadi... ;)
Ingat :
1. kl bisa pas jalan2 kita cerita kan semua kebaikan papa (kl lagi jalan sama mama) dan cerita kan semua kebaikan mama ke papa (kl lagi jalan sama papa), biasanya paling tidak 50% mereka akan pikirkan kembali jalan keluar yang terbaik selain berpisah...
2. lihat anak nomor berapa yang paling disayang papa?? dan anak nomor ke berapa yang paling disayang mama... biasanya mereka akan lebih mendengar kata2 orang yang paling disayangnya..
_/\_ selamat mencoba, itu sih trik huihui...kl ortu berantem...semua orang pasti pernah lah lihat ortunya berantem... :) so, kl ortu hui lagi berantem biasanya hui seperti itu... hui n koko + cc hui biasanya bagi tugas...kebetulan papa lebih sayang ke hui, jadi hui yang rayu papa... kl mama itu tugasnya koko + hui juga :)) :)) :))
kl ke mama, hui lebih kasih nasihat2 ttg dharma, karena mama lebih mengerti sedikit buddha dharma daripada papa...kl papa biasanya hui lebih ke yang seperti contoh diatas ;D ajak jalan2.... itu saja sih _/\_ alhasil, sampe sekarang kita hidup bahagia >:)<
Boleh juga dicoba thanks hui, sharing ma teman dulu :)
semoga saran hui bisa membantu temen lothar ya....anumodana hui
(https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Fi269.photobucket.com%2Falbums%2Fjj73%2FLotharGuard%2FPopiman%2Fnangis_bahagia.gif&hash=97e7c31bc923013105987dee3a5b1ca146d910df) terima kasih ...
ke DUKUN !!!
yah banyak2 buat baik aja, trus limpahkan saja demi kelangengan keluarga ini
atau pake kekuatan pikiran, pancarkan kekuatan2 positif ke dalam keluarga
Quote from: andry on 28 August 2008, 04:19:50 PM
ke DUKUN !!!
yah banyak2 buat baik aja, trus limpahkan saja demi kelangengan keluarga ini
atau pake kekuatan pikiran, pancarkan kekuatan2 positif ke dalam keluarga
ke Dukun?
saya juga anjurkan banyak berbuat baik, biar bisa ada kekuatan positif, semoga bisa mempercepat selesaikan masalah itu :)
cinta di tolak DUKUN bertindak
heh ??? ini thread cinta kan? :whistle:
Quote from: andry on 28 August 2008, 04:32:42 PM
cinta di tolak DUKUN bertindak
heh ??? ini thread cinta kan? :whistle:
:( ngajak pergi fang shen, doa and berbuat baek deh... saya udah takut yang namanya dukun!!!!
Quote from: LotharGuard on 28 August 2008, 04:34:44 PM
Quote from: andry on 28 August 2008, 04:32:42 PM
cinta di tolak DUKUN bertindak
heh ??? ini thread cinta kan? :whistle:
:( ngajak pergi fang shen, doa and berbuat baek deh... saya udah takut yang namanya dukun!!!!
karena ini forum buddhis,
jadi jawabannya di sesuaikan dgn buddhis,
sebuah cerita dari teman saya, katanya jika ingin sesuatu, selain rajin berbuat baik rajin2 lah berdana makanan kpd anggota sanggha.
nah coba ajak teman bro lothar untuk bikin masakan (harus dia yg bikin loh, dari keringat sendiri getu loch) lalu bro lothar temani dia untuk mendanakan makanan itu kiepada suhu atau anggota sanggha yg lain. di usahakan dana makanan ini pagi2. karena di situ dituntut sebuah tekad.
tekadkanlah dalam 1 tahun ini saya akan terus berdana makanan kepada anggota sanggha.
setelah berdana, ucapkanlah dalam hati semoga buah dari perbuatan saya hari ini maupun yg tak terhingga mengkondisikan keluarga saya selalu rukun damai dan bla..bla..ba... (plus keadaan harus bahagia setelah itu.) atau mau di coba LOA ?
ayo2 pakar LOA bersua
coba deh..
Quote from: andry on 28 August 2008, 08:12:08 PM
Quote from: LotharGuard on 28 August 2008, 04:34:44 PM
Quote from: andry on 28 August 2008, 04:32:42 PM
cinta di tolak DUKUN bertindak
heh ??? ini thread cinta kan? :whistle:
:( ngajak pergi fang shen, doa and berbuat baek deh... saya udah takut yang namanya dukun!!!!
karena ini forum buddhis,
jadi jawabannya di sesuaikan dgn buddhis,
sebuah cerita dari teman saya, katanya jika ingin sesuatu, selain rajin berbuat baik rajin2 lah berdana makanan kpd anggota sanggha.
nah coba ajak teman bro lothar untuk bikin masakan (harus dia yg bikin loh, dari keringat sendiri getu loch) lalu bro lothar temani dia untuk mendanakan makanan itu kiepada suhu atau anggota sanggha yg lain. di usahakan dana makanan ini pagi2. karena di situ dituntut sebuah tekad.
tekadkanlah dalam 1 tahun ini saya akan terus berdana makanan kepada anggota sanggha.
setelah berdana, ucapkanlah dalam hati semoga buah dari perbuatan saya hari ini maupun yg tak terhingga mengkondisikan keluarga saya selalu rukun damai dan bla..bla..ba... (plus keadaan harus bahagia setelah itu.) atau mau di coba LOA ?
ayo2 pakar LOA bersua
coba deh..
minggu ini saya dan teman saya itu juga akan mendanakan makanan untuk anggota sangha pas ada Pindahpatta :) ;D
Quote from: LotharGuard on 28 August 2008, 10:46:30 AM
Quote from: mushroom_kick on 28 August 2008, 10:43:18 AM
^ jalan na ad ditangan ysb.. _/\_
sebagai anak, tidak pernah mau melihat orang tua nya berpisah, bertengkar.
sebagai anak selalu mencintai kedua orang tuanya
sebagai anak berusaha terus berbuat kebajikan untuk orang tua nya
hanya 1 tujuan semoga orang tua nya bisa akur dan bisa bersatu menjadi 1 keluarga yang utuh, akur, harmononis.
apakah itu tidak bisa? saya percaya siapapun di dunia ini tidak menghendaki keluarganya tidak utuh, orang tua cerai, dll.....
apakah sebagai anak tidak bisa membantu?
baru baca ni...tah uda ada yang jawabannya sama dengan saya g,..soale malas baca dari pertama...banyak...hehehe...
IMO, sebagai anak, tidak bisa membantu... karena hal yang terjadi diatas, sama seperti yang saya alami... my mother n my father ( sampai akhir hidupnya) tidak tinggal bersama.. kami tinggal terpisah..sudah sejak kecil... tapi mereka tidak bercerai. kalau tidak ada adik saya yang masih sd, mungkin ayah saya tidak akan pernah jenguk kami yah,...karena kami tidak ada yang mau memanggil papa lagi..kecuali adik saya yang paling kecil ( ketika yang sd blm lahir ). yah tentunya, ketika kami sudah besar baru tidak mau memanggil beliat papa lagi...pihak keluarga mama juga sdh menyuruh mama lepaskan aja, tinggal bersama mereka. daripada tinggal sendiri. toh papa juga tidak drmh...begitu juga kami, uda sangat terbiasa tidak ada papa...sebelumnya, kami ingin papa bersama dengan kami. tapi, papa juga tidak pernah pulang...sampai sekarang setelah papa tiada, juga tidak tau kenapa alasannya... papa pernah blg beberapa alasan...tapi, semuanya kami sanggup melakukannya...akhirnya, papa juga tidak pulang... tanya kenapa???
mungkin semuanya terletak pada individu itu sendiri, sebanyak apapun hal yang kita lakukan, kalau beliau tidak mau, yah sama aja....
Sebuah hal tidak bisa melihat dari segi mana yang salah, menurut versi dari keluarga si ibu mungkin sudah dikasih bumbu sana sini, saya sendiri liat keluarga teman yang hancur karena keegosisan dari keluarga ibu, mereka selalu ajarkan kepada anak, bapak jahat, ini dan itu.... hasilnya anaknya tidak mau memanggil ayah!!! sebenarnya apa sih susanya panggil ayah?
bukan bgitu ko, susah donk manggil ayah... anda tidak mengalaminya sendiri sich...apalagi waktu itu belum mengenal buddhism. hanya belajar di skolah tok... saat dimana hanya mementingkan pendapat diri sendiri.. pihak keluarga ibu tidak begitu loh...malahan pihak keluarga mama, semuanya mengajarkan kami, walaupun beliau tidak bertanggung jawab, tapi tetap papa kami, dan..pihak keluarga mama, tidak pernah menceritakan ataupun mengajarkan kami kalau papa jahat...mereka merahasiakan semuanya dari kami... kami tidak pernah tau apa sebab nya sampai masalah demi masalah yang tidak bisa disembunyikan muncul..jiwa kami terancam karena perbuatan papa.. malahan, kami semua bisa sekolah sampai sma karena bantuan pihak keluarga mama lho..sedangkan pihak keluarga papa...hm..tidak membantu sama sekali.. bahkan mengatakan daripada untuk kami, mendingan beli susu untuk ciak po.... waktu itu saya sich uda kelas 3 smp.. ;D baru tau semua itu.. tapi sebelum itu pun, saya sdh jarang memanggil papa... karena tidak pernah bertemu ... ;D
Quote from: Chandra Rasmi on 29 August 2008, 01:55:50 PM
bukan bgitu ko, susah donk manggil ayah... anda tidak mengalaminya sendiri sich...apalagi waktu itu belum mengenal buddhism. hanya belajar di skolah tok... saat dimana hanya mementingkan pendapat diri sendiri.. pihak keluarga ibu tidak begitu loh...malahan pihak keluarga mama, semuanya mengajarkan kami, walaupun beliau tidak bertanggung jawab, tapi tetap papa kami, dan..pihak keluarga mama, tidak pernah menceritakan ataupun mengajarkan kami kalau papa jahat...mereka merahasiakan semuanya dari kami... kami tidak pernah tau apa sebab nya sampai masalah demi masalah yang tidak bisa disembunyikan muncul..jiwa kami terancam karena perbuatan papa.. malahan, kami semua bisa sekolah sampai sma karena bantuan pihak keluarga mama lho..sedangkan pihak keluarga papa...hm..tidak membantu sama sekali.. bahkan mengatakan daripada untuk kami, mendingan beli susu untuk ciak po.... waktu itu saya sich uda kelas 3 smp.. ;D baru tau semua itu.. tapi sebelum itu pun, saya sdh jarang memanggil papa... karena tidak pernah bertemu ... ;D
yah cerita saya diatas juga berlaku kebalikan ke pihak keluarga pria, tapi saya senang pihak mama gitu baek. tapi apapun deh dia ttp papa kamu :)
Quote from: LotharGuard on 29 August 2008, 01:59:43 PM
Quote from: Chandra Rasmi on 29 August 2008, 01:55:50 PM
bukan bgitu ko, susah donk manggil ayah... anda tidak mengalaminya sendiri sich...apalagi waktu itu belum mengenal buddhism. hanya belajar di skolah tok... saat dimana hanya mementingkan pendapat diri sendiri.. pihak keluarga ibu tidak begitu loh...malahan pihak keluarga mama, semuanya mengajarkan kami, walaupun beliau tidak bertanggung jawab, tapi tetap papa kami, dan..pihak keluarga mama, tidak pernah menceritakan ataupun mengajarkan kami kalau papa jahat...mereka merahasiakan semuanya dari kami... kami tidak pernah tau apa sebab nya sampai masalah demi masalah yang tidak bisa disembunyikan muncul..jiwa kami terancam karena perbuatan papa.. malahan, kami semua bisa sekolah sampai sma karena bantuan pihak keluarga mama lho..sedangkan pihak keluarga papa...hm..tidak membantu sama sekali.. bahkan mengatakan daripada untuk kami, mendingan beli susu untuk ciak po.... waktu itu saya sich uda kelas 3 smp.. ;D baru tau semua itu.. tapi sebelum itu pun, saya sdh jarang memanggil papa... karena tidak pernah bertemu ... ;D
yah cerita saya diatas juga berlaku kebalikan ke pihak keluarga pria, tapi saya senang pihak mama gitu baek. tapi apapun deh dia ttp papa kamu :)
yah iyalah tetap my father... saya mau dikehidupan mendatang beliau tetap menjadi papa saya.. mau menghabiskan waktu yang tidak pernah kami habiskan bersama sebagai ortu n anak..
at last...
may papa have a gud life wherever papa born
sadhu3X
_/\_ :) :lotus: salut buat anda Chandra Rasmi :)
Quote from: LotharGuard on 29 August 2008, 02:08:24 PM
_/\_ :) :lotus: salut buat anda Chandra Rasmi :)
terima kasih banyak... GRP-nya mana?? (https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Fi269.photobucket.com%2Falbums%2Fjj73%2FLotharGuard%2FLucu%2Fmonkey48.gif&hash=50e38ff276be90beb19fdddd3608b88dd06910b3)
Quote from: Chandra Rasmi on 29 August 2008, 02:12:16 PM
Quote from: LotharGuard on 29 August 2008, 02:08:24 PM
_/\_ :) :lotus: salut buat anda Chandra Rasmi :)
terima kasih banyak... GRP-nya mana?? (https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Fi269.photobucket.com%2Falbums%2Fjj73%2FLotharGuard%2FLucu%2Fmonkey48.gif&hash=50e38ff276be90beb19fdddd3608b88dd06910b3)
Sorry, you can't repeat a karma action without waiting 720 hours. (https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Fi269.photobucket.com%2Falbums%2Fjj73%2FLotharGuard%2FLucu%2Fonion-icon038.gif&hash=f93fef96bc1b75cc0ae5ec53c4bf3df17a689c45)
Quote from: LotharGuard on 29 August 2008, 02:15:08 PM
Quote from: Chandra Rasmi on 29 August 2008, 02:12:16 PM
Quote from: LotharGuard on 29 August 2008, 02:08:24 PM
_/\_ :) :lotus: salut buat anda Chandra Rasmi :)
terima kasih banyak... GRP-nya mana?? (https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Fi269.photobucket.com%2Falbums%2Fjj73%2FLotharGuard%2FLucu%2Fmonkey48.gif&hash=50e38ff276be90beb19fdddd3608b88dd06910b3)
Sorry, you can't repeat a karma action without waiting 720 hours. (https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Fi269.photobucket.com%2Falbums%2Fjj73%2FLotharGuard%2FLucu%2Fonion-icon038.gif&hash=f93fef96bc1b75cc0ae5ec53c4bf3df17a689c45) (https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Fi269.photobucket.com%2Falbums%2Fjj73%2FLotharGuard%2FLucu%2Fmonkey48.gif&hash=50e38ff276be90beb19fdddd3608b88dd06910b3)
kamsia kamsia ;D