Pengen tanya pendapat Umat Buddha, apa Fungsi Sutta Bagi Umat Buddha?
menurut pernyataan pak Hudoyo kebanyakan Umat Buddha melekatpada kitab suci , apakah benar ?
Bagaimana menyikapi ketika membaca Sutta bagi kalian?
Apa kalian mengimani Sutta itu ?
:)
Yang saya mau tahu, bagaimana mengetahui kemelekatan orang terhadap sutta/hal lain?
Quote from: Kainyn_Kutho on 28 August 2008, 10:18:01 AM
Yang saya mau tahu, bagaimana mengetahui kemelekatan orang terhadap sutta/hal lain?
Iya2 itu juga :)) , emang semua umat Buddha tau semua isi Sutta yang banyak gitu :))
Yang dimaksudkan melekat pada Sutta itu sendiri adalah mengkonsepkan pikiran sedemikian rupa sehingga sadar atau tidak sadar terprogram akan kata-kata Sutta itu sendiri dan akhirnya orang jadi tidak bisa keluar dari konsepsi pikiran.
contoh nyata, pernah melihat temen anda dari sebuah vihara yang selalu menyerukan bahwa Fang Shen is the best pokoknya apapun dia akan fang shen,namun suatu hari dia datang dan menangis,baru aja melepas jangkrik eh jangkrik itu dimakan ama pemangsa.saat itu kemelekatan(fanatisme) telah membuat dia tertutup dan tidak bijaksana bahkan akhirnya fangshen itu membuat dia terbelenggu oleh aktifitas yang dia sudah tahu bahwa fang shen nya ala dia membawa kesusahan bagi makhluk lain.
Quote from: ryu on 28 August 2008, 10:10:41 AM
Pengen tanya pendapat Umat Buddha, apa Fungsi Sutta Bagi Umat Buddha? Ibarat sebuah kompas sisanya harus ada peta dan sisanya lagi mulai berjalan menuju titik lokasi
menurut pernyataan pak Hudoyo kebanyakan Umat Buddha melekatpada kitab suci , apakah benar ? kesimpulan yg tidak valid. apakah ada datanya yg akurat? atau hanya opini saja?
Bagaimana menyikapi ketika membaca Sutta bagi kalian? Sikapi dengan arif dan bijaksana
Apa kalian mengimani Sutta itu ?mengimani secara membuta tentu tidak, tetapi mengimani(saddha) dengan pengertian yg benar iya.
:)
Inspirasi
yap inspirasi :)
Tidak memandang/menganggap Sutta itu Kitab Suci khan :)
Quote from: ryu on 28 August 2008, 05:25:08 PM
yap inspirasi :)
Tidak memandang/menganggap Sutta itu Kitab Suci khan :)
Bagi saya sih tidak, dan sebenarnya tidak ada yang namanya Kitab Suci. Masa kitab bisa suci??
Apa disini ada yang udah baca semua isi tipitaka :))
Quote from: ryu on 28 August 2008, 05:35:59 PM
Apa disini ada yang udah baca semua isi tipitaka :))
hayo ngaku bro ryu..
ente kan Tipitakadhara-nya di DC.. ;D
just a joke..
saya pernah liat 1 set Tripitaka Tibetan, di istana Potala..
waktu jalan2 ke sono..
1 ruangan gede puollll..
isinya kitab2 dlm bentuk gulungan2, kayak naskah2 china kuno gitu deh..
Kalo 1 set Tipitaka Pali pernah liat di Vihara Vipassana Graha, bandung..
waktu jalan2 juga di sono..
dlm bhs inggris..
di susun di dlm rak, jmlnya lumayan banyak juga..
kalo Tripitaka Taisho, saya blm pernah liat 1 set komplitnya..
kalo di reruntuhan Nalanda University, India..
pernah liat bekas2 tempat menyimpan Tripitaka dalam berbagai bahasa..
tapi hanya sisa2 reruntuhan..
Fungsi Sutta, menurut saya..
sependapat dgn bro menyan, Inspirasi.. :)
agar jd orang baik..
Be Good,
Be Happy,
Be Mindful.
By : Zen
sutta yak..ibaratkan az kendaraan utk sampai ke tujuan, dimana kl kita sudah sampai ditujuan, kendaraan itu pun gk terpakai lg. :))
sama kayak alkitab kan? (ya gak ryu? hehe..)
sama juga kyak mbah menyan.
cuma sbg inspirasi,
atau sbg sebuah teguran
atau sebagai sebuah pengingat
atau sbg pembangkit saddha
atau dongeng sebelum tidur
Hmm, berarti gak ada yang beriman kpd tipitaka yah good good good :))
[at] atas: lg studi banding yah?
hahaha
sstttt..
bro ryu lg cari pengikut tuh..
sambil jualan kacang goyeng... :D
just a joke, bro ryu..
By : Zen
Quote from: Hikoza83 on 28 August 2008, 08:46:49 PM
sstttt..
bro ryu lg cari pengikut tuh..
sambil jualan kacang goyeng... :D
just a joke, bro ryu..
By : Zen
lagi mikir gimana caranya bikin agama baru :))
Quote from: ryu on 28 August 2008, 08:52:56 PM
Quote from: Hikoza83 on 28 August 2008, 08:46:49 PM
sstttt..
bro ryu lg cari pengikut tuh..
sambil jualan kacang goyeng... :D
just a joke, bro ryu..
By : Zen
lagi mikir gimana caranya bikin agama baru :))
sebetulnya gampang sih, bro ryu..
tinggal comot dikit2 di sana-sini..
lalu dipoles dikit biar cantik..
yg penting marketingnya kuat..
promo ke sana-sini..
but gw masih inget hukum karma..
takut ahh.... ;D
By : Zen
Quote from: ryu on 28 August 2008, 08:52:56 PM
Quote from: Hikoza83 on 28 August 2008, 08:46:49 PM
sstttt..
bro ryu lg cari pengikut tuh..
sambil jualan kacang goyeng... :D
just a joke, bro ryu..
By : Zen
lagi mikir gimana caranya bikin agama baru :))
pake IMAN saja, jadi gak usah repot-repot mikirin polesan... :)) , lantas kasih ancaman menakutkan kalau gak mau ikut, dan musti bayar 25% dari penghasilan, kalau mau mendapatkan tanah surgawi.. . terus kalo sudah sampe syurrrrga.. dikasih kenikmatan tanpa batas, : bidadari cantik, istana mewah, harta.. dll... :)) tok cer...
Quote from: ryu on 28 August 2008, 05:35:59 PM
Apa disini ada yang udah baca semua isi tipitaka :))
namaste suvatthi hotu
lihat Tipitaka lengkap aja blom, apalagi baca
thuti
sebenarnya yg dibilang melekat itu adalah kita yg termakan kata kata "SUCI" di kata "KITAB SUCI"
makanya isi buku2 dharma/tipitaka kek disucikan dan dipastikan BENAR. mungkin itulah yg dianggap si Hudoyo itu melekat.
sebenarnya tipitaka itu bukan untuk diamini secara langsung saja.
saya justru lebih ngeh dengan isi tipitaka sejak ikut forum DC ini :))
walau sayang ada yg masih mengatakan "Hal ini(mendebatkan sutta) tidak berguna" saya rasa orang2 yg seperti itulah orang yg melekat.
justru isi sutta akan dapat dicerap lebih baik saat kita mendebatkannya, dan apalagi kalau mempraktekkannya.
Mendebatkan sutta, sebaiknya yang memang sesuai dengan kapasitas dan pengertiannya. Jika berdebat hanya spekulasi yang tidak ada dasarnya, maka debat itu akan jadi tidak bermanfaat.
Sama juga seperti orang-orang yang tidak memiliki kesaktian, tidak pernah membuktikan kesaktian, mendebatkan apa itu kesaktian, hal-hal apa saja yang bisa/tidak bisa dilakukan, dan lain sebagainya.
setidaknya menambah wawasan gitu ;D
jadi ingat mengenai cerita mengenai pertapa yg menguasai api
sewkt buddha bertanya berapa lama yg dia gunakan utk bisa "menguasai api"
dijawab 25 tahun
buddha berkata bhw jika si pertapa menggunakan wkt 25 tahun utk melaksanakan Dhamma, dia sudah mencapai kesucian
Quote from: hatRed on 30 December 2008, 12:58:28 PM
setidaknya menambah wawasan gitu ;D
Betul menambah wawasan. Tetapi debat hanya terjadi ketika orang sudah "menggenggam" satu argumen. Bagi yang hanya "menambah wawasan", tidak ada alasan baginya untuk mempertahankan satu argumen, jadi tidak akan ada debat. Sebaiknya memang debat yang sesuai dengan kapasitas kita saja, jangan yang di luar itu. Misalnya lagi debat mempertahankan pendapat alam itu jumlahnya 31, sementara kita lihat alam dewa Catumaharajjika saja tidak mampu.
dalam berehipassiko pasti seseorang harus mempunyai dasar pengetahuan yg benar terlebih dahulu kan.
dalam contoh petapa penguasa api kan dia tidak mempunyai pengetahuan yg benar. makanya jurusannya gak maksimal :P
[at] kainyn
lihat lagi tujuan pribadi masing2 dalam berdebat. walau memperdebatkan sesuatu yg belum bisa dibuktikan, toh dapat memperkaya pengetahuan, karena dalam debat tersebut kita mendapat pengetahuan dari lawan debat. hal ini juga dapat mempengaruhi pandangan kita terhadap segala sesuatu.
kecuali orang yg berdebat gak punya tujuan yg benar, itu sih i setuju itu cuma membuang2 waktu aja.
Sang Buddha -> Kotbah -> Dihafal -> Lalu ditulis
Baca Sutta -> Dengar kotbah.
Sang Buddha berkotbah pada para mahluk tuk "menunjukkan jalan"
Sutta = sarana komunikasi
Disebut kitab suci, karena mengkomunikasikan hal tentang menuju kesucian, walaupun kitab tersebut bukan kesucian itu sendiri, namun kitab suci.
Yang jelas berbeda dengan kitab ekonomi, kitab perang, kitab seni, dll.