Forum Dhammacitta

Topik Buddhisme => Buddhisme untuk Pemula => Topic started by: markosprawira on 23 August 2007, 05:18:03 PM

Title: Sudahkah Anda Mencintai Diri Sendiri?
Post by: markosprawira on 23 August 2007, 05:18:03 PM
Jika seseorang sadar bahwa diri sendiri paling dicinta,

Sepatutnya, ia merawat dirinya dengan baik.



                                      (Dhammapada, 157)



Ada dua kata yang perlu dijelaskan dari kutipan di atas, yaitu: cinta dan
diri sendiri. Apakah yang disebut 'cinta'?

Banyak batasan makna kata tentang cinta ini. Namun apapun batasan makna yang
diberikan, pada dasarnya 'cinta' bermakna perasaan puas dengan menjadi
lengket melekat pada sesuatu atau seseorang. Sehingga, sesuatu atau
seseorang yang dicinta biasanya mendapat perlakuan yang istimewa dari orang
yang mencintainya, mendapat penjagaan dari segala hal yang dapat
membahayakan keberadaannya. Semua hal yang dilakukan pecinta adalah demi
menjaga keberadaan rasa puas yang dimiliki terhadap yang dicintai. Kalau
yang dicintai itu berupa barang, barang itu tidak dibiarkan rusak, cacat,
atau dirampas orang. Kalau yang dicinta itu berupa orang, orang itu diharap
tidak berpaling darinya, syukur-syukur dapat membalas cintanya dengan cinta
padanya. Sehingga, betapa menyenangkan orang yang mencintai seseorang yang
mencintai dirinya, pucuk dicinta ulam tiba. Sebaliknya, apabila orang yang
dicintai itu berpaling darinya, menjauhinya; cinta yang muncul dan
berkembang itu bisa berubah menjadi kebencian, benci karena perasaan puasnya
untuk lengket melekat tidak terpenuhi.



Yang disebut 'diri sendiri' artinya bukan orang lain, bukan pihak lain, atau
dengan istilah lain yaitu 'aku'. Kata 'diri' itu sendiri meliputi tubuh dan
batin. Jadi, mencintai diri sendiri artinya adalah mencintai tubuh dan batin
sendiri. Sebagaimana seseorang yang mencintai tubuhnya sendiri, ia akan
merawat tubuh dengan memberinya makan dan minum, menjaganya dari hal-hal
yang dapat membahayakan tubuh, mengobatinya bila sakit, membersihkannya dari
kotoran yang melekat, dsb. Seseorang mencintai batin sendiri dengan mencari
hal-hal yang memuaskan perasaan sendiri, melihat bentuk-bentuk yang
menyenangkan, mendengarkan suara-suara yang menyenangkan, mencium bau-bauan
yang menyenangkan, merasakan rasa-rasa yang menyenangkan, menyentuh
sentuhan-sentuhan yang menyenangkan, memikirkan hal-hal yang menyenangkan,
dsb. Kebanyakan orang apabila ditanya, "Sudahkah anda mencintai diri
sendiri?" akan menganggap pertanyaan itu sebagai pertanyaan bodoh,
pertanyaan orang blo'on. Adakah orang yang tidak mencintai diri sendiri?
Tiap orang mengatakan bahwa sudah tentu ia mencintai diri sendiri. Memang
benar, setiap orang mencintai diri sendiri. Dalam Sattakanipâta,
anguttaranikâya, Sang Buddha pun bersabda 'Attâ hi paramo piyo'  yang
artinya diri sendiri adalah yang paling dicinta. Apapun yang seseorang
kerjakan adalah berdasar pada kecintaannya pada diri sendiri.



Namun, apabila ditanya lagi dengan sebuah penekanan, "Sudahkah Anda
benar-benar mencintai diri sendiri?" kebanyakan orang juga akan terperanjat,
mundur selangkah, urung untuk menganggapnya sebagai pertanyaan bodoh,
pertanyaan orang blo'on. Di sinilah letak perbedaannya. Orang mencintai diri
sendiri, tetapi sudah benar-benar mencintai diri sendirikah ia? Hampir
setiap orang, dengan alasan demi diri sendiri, mengatasnamakan demi
kepentingan sendiri, demi kepuasan dan kebahagiaan diri sendiri, berpikir,
berbicara dan bertindak-tanduk, apapun bentuk pikiran, kata-kata yang
diucapkan dan perbuatan yang dilakukan.



Pangeran Vidûdabha, karena dendamnya terhadap bangsa Sakya, membunuh hampir
semua bangsa Sakya. Pangeran Vidûdabha dalam melakukan perbuatannya di atas
beralasan demi cinta terhadap dirinya, tidak berkenan harga dirinya diinjak
orang. Masih banyak contoh perbuatan-perbuatan buruk yang dilakukan orang
dengan mengatasnamakan cintanya pada diri sendiri. Bahkan, tidak sedikit
didengar orang berpandangan bahwa perbuatan buruk, perbuatan curang adalah
satu kebodohan apabila seseorang tidak melakukannya saat berkesempatan.



Benarkah perbuatan-perbuatan di atas dikatakan sebagai bentuk cinta pada
diri sendiri? Benarkah perbuatan-perbuatan di atas dikatakan sebagai bentuk
pengharapan baik bagi diri sendiri? Banyak orang salah langkah dalam upaya
mencintai diri sendiri, berpengharapan baik bagi diri sendiri, menganggap
hal yang buruk sebagai upaya hal yang baik untuk diri sendiri. Benar seperti
yang disabdakan Sang Buddha dalam pustaka Dhammapada 119, pelaku keburukan
menganggap keburukan adalah baik sepanjang keburukan itu belum masak.
Tetapi, setelah keburukan itu masak, ia baru menyadari bahwa keburukan
adalah hal yang buruk. Di pustaka lain, yakni di dukanipâta,
Anguttaranikâya, Sang Buddha bersabda kepada para bhikkhu, "wahai para
bhikkhu, apabila keburukan yang telah disingkirkan itu demi celaka, demi
derita, Aku tak akan mengatakan, 'wahai para bhikkhu, singkirkanlah
keburukan.' Akan tetapi, karena keburukan yang telah disingkirkan itu demi
manfaat dan kebahagiaan, Aku mengatakan, 'wahai para bhikkhu, singkirkanlah
keburukan.'



Bentuk cinta pada diri sendiri yang dimaksud oleh para bijaksanawan adalah
menanamkan kebaikan dalam diri sendiri, berlatih untuk berkeyakinan pada
ajaran benar, bersemangat ulet, bijaksana, murah hati, rendah hati, dsb.
Cinta diri sendiri bukan sikap egois, karena tindakan egois adalah tindakan
pemuasan nafsu kesenangan bagi diri sendiri dengan merampas hak-hak orang
lain. Cinta diri sendiri justru sebagai sikap logis. Siapa utamanya yang
bisa membuat diri sendiri kalau bukan diri sendiri. Orang-orang yang telah
banyak memupuk kebajikan, menyempurnakan paramita adalah cara ideal dalam
upaya mencintai diri sendiri. Para suciwan adalah bukti orang-orang yang
mencintai diri sendiri secara sempurna.



Oleh : Bhikkhu Dhammadhiro (21 Januari 2007)
Title: Re: Sudahkah Anda Mencintai Diri Sendiri?
Post by: dipasena on 23 August 2007, 05:26:22 PM
kadang kita lupa untuk merawat diri sendiri, karena pekerjaan dan aktifitas kita, kita lupa untuk mengurus nih jasmani, susah sekali, sehingga ga heran jika kita kadang kecapean kemudian sakit... yg bisa kita urus cuma kegiatan rutin, seperti makan, minum, mandi untuk jasmani ini....

nah apalagi bathin tuh, kapan pernah di rawat dan di urus tuh menjadi bathin yg berkualitas ?  :D seseorang bisa bercermin untuk melihat jasmani nya, tapi seseorang sangat susah untuk dapat bercermin untuk melihat bahtinnya... ;D
Title: Re: Sudahkah Anda Mencintai Diri Sendiri?
Post by: Sostradanie on 15 January 2010, 09:55:14 PM
ini juga ketemu..kapan ketemunya kalau bacanya dari depan?
Title: Re: Sudahkah Anda Mencintai Diri Sendiri?
Post by: Sostradanie on 15 January 2010, 09:57:36 PM
apakah saya sudah mencintai tubuh saya??lumayan
apakah saya sudah mencintai batin saya??belum..kalau menyiksanya malah sering.dari batin malah pindah ketubuh tersiksanya.
Title: Re: Sudahkah Anda Mencintai Diri Sendiri?
Post by: dhammadinna on 04 June 2010, 12:39:34 PM
lumayan nyambung sama topik ini:

http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,9685.0.html

(Wisdom of Silence, Ajahn Brahm)