Forum Dhammacitta

Komunitas => Kafe Jongkok => Topic started by: chizz_roll on 27 August 2008, 11:14:19 PM

Title: batu permata
Post by: chizz_roll on 27 August 2008, 11:14:19 PM
Suatu ketika ada seorang saudagar kaya yang mempunyai seorang anak laki-laki yang sangat malas. Pemuda itu tidak bisa mengerjakan apapun kecuali menghabiskan uang ayahnya. Karena ia anak orang kaya, ia tidak pernah belajar untuk berdagang dan tidak tahu bagaimana caranya menghidupi dirinya sendiri.

Ayahnya merasa takut apabila dia meninggal, anaknya akan menjual seluruh harta yang ada di rumahnya dan menjadi miskin. Meskipun dia telah sekuat tenaga berusaha mengubah anaknya, pada akhirnya ayah itu menyadari bahwa hal ini tidak akan terjadi semasa dia hidup.

Suatu sore setelah memikirkannya dengan seksama, sang ayah yang sangat mencintai anaknya ini mendapatkan sebuah ide. Keesokan harinya, dia pergi ke tukang jahit untuk dibuatkan sebuah jaket tebal. Ketika jaket tebal ini selesai, orang tua itu membawanya pulang dan memakainya setiap hari sampai terlihat sangat lusuh.

Suatu hari, dia memanggil anaknya dan berkata: "anakku, bila aku meninggal, kamu akan mewarisi semua harta yang aku miliki, aku berharap kamu akan mengelola warisan ini dengan baik. Jika kamu memutuskan untuk menjual semua harta ini, aku hanya meminta satu hal." Sambil menarik jaketnya, dia berkata: " Aku ingin kamu menyimpan jaket ini dan memakainya setiap saat, hal ini akan membuat aku bahagia."

Pemuda itu melihat jaket yang dipakai ayahnya dan berpikir hal itu sangat mudah untuk dilaksanakan. Ia pun berkata: "Jangan khawatir, ayah. Aku berjanji tidak akan menjualnya." Segera setelah itu, ayahnya meninggal dunia dan pemuda itu mewarisi semua kekayaan ayahnya. Seperti yang dipikirkan ayahnya, pemuda itu menjual semua harta yang diwariskan kepadanya tetapi dia menepati janjinya untuk tidak menjual jaket itu.

Dalam waktu yang singkat, seluruh uang yang diterima dari hasil penjualan barang berharga milik ayahnya habis, apa yang ditakutkan ayahnya akhirnya terjadi. Pemuda itu jatuh miskin, satu demi satu temannya meninggalkan dia dan sejak saat itu dia menjadi gelandangan karena tidak tahu cara menghidupi dirinya.
Tanpa rumah dan teman, pemuda ini berkelana dari satu tempat ke tempat yang lain. Sudah beberapa malam ia tidur di bawah pohon tanpa makanan, tetapi dia masih mempunyai jaket ayahnya yang membuatnya tetap hangat.
Beberapa tahun telah berlalu, pemuda itu masih berkelana dari satu tempat ke tempat lain tanpa penutup kepala. Kemudian suatu hari ketika dia terbaring di atas rumput, dia merasakan suatu benda keras di bawah tubuhnya. Pertama kali dia berpikir itu adalah sebuah batu yang tergeletak di tanah, tetapi ketika dia melihatnya, tidak ada batu di sana.

Untuk mengetahui benda keras tersebut, dia memeriksa ke dalam saku jaket yang dipakainya tapi tidak menemukan apapun. Keingintahuannya bertambah, dia memeriksa seluruh jaketnya, tiba-tiba ia merasakan sesuatu di bagian lapisan dalam jaket. Dia merobek lapisan tersebut, seketika dia terkejut dengan terlemparnya keluar batu permata dari dalam lapisan jaket itu.

Dalam beberapa tahun ini dia selalu berpikir bahwa ia orang miskin, namun akhirnya pemuda itu menyadari bahwa sebenarnya dia sangat kaya. Sekarang dia telah mendapatkan pelajaran yang berharga dan tidak akan memboroskan warisannya kali ini. Pemuda itu membeli sebuah rumah, mulai menjalani usahanya dan menghasilkan sesuatu yang berharga untuk kehidupannya. Dia sangat bahagia dan berterima kasih karena adanya kesempatan kedua serta senang membagi kekayaannya dengan yang lainnya.

Setelah menceritakan kisah ini, Sang Buddha berkata bahwa kita semua seperti pemuda itu, kita juga mewarisi kekayaan yang sangat berharga tetapi sama seperti pemuda itu juga, kita tidak tahu dan bertindak sebagai orang "miskin". Kita mempunyai harta karun pencerahan, pengertian benar, welas asih dan kedamaian di dalam diri kita. Jika kita tahu bagaimana untuk menemukan kembali, kita akan menjadi sangat bahagia.

Saat ini adalah saat untuk kembali menerima warisanmu, menjadi sadar akan membantu anda untuk mendapatkan warisan ini. Dengan kesadaran, anda akan melihat banyaknya batu permata di dalam diri anda.

Oleh Ven. Thich Nhat Hanh

PS : seperti biasa, kalo repost, pls delete.. tq

Title: Re: batu permata
Post by: Fudotakika on 27 August 2008, 11:46:58 PM
anumodana, kisah yang bagus sekali
Title: Re: batu permata
Post by: SaddhaMitta on 28 August 2008, 02:57:11 AM
Bersyukur masih ada kesempatan kedua. gimana kalo gak ada kesempatan kedua lagi?

_/\_
Title: Re: batu permata
Post by: Jayadharo Anton on 28 August 2008, 08:36:51 AM
Kisah yang sungguh bermanfaat dan dapat memberikan kita pelajaran,bahwa kita janganlah terlalu boros,harta sebanyak apapun bila kita boroskan maka akan habis pula