Forum Dhammacitta

Komunitas => Kafe Jongkok => Topic started by: chizz_roll on 27 August 2008, 08:35:18 AM

Title: Kepala ikan
Post by: chizz_roll on 27 August 2008, 08:35:18 AM
Sebenernya ini cerita yang lama banget.. jadi as usual, kalo repost, minta tolong didelete .. thank u  _/\_

Alkisah pada suatu hari, diadakan sebuah pesta emas peringatan 50 tahun
pernikahan sepasang kakek-nenek. Pesta ini pun dihadiri oleh keluarga
besar kakek dan nenek tersebut beserta kerabat dekat dan kenalan.
Pasangan kakek-nenek ini dikenal sangat rukun, tidak pernah terdengar
oleh siapapun bahkan pihak keluarga mengenai berita mereka perang mulut.
Singkat kata mereka telah mengarungi bahtera pernikahan yang cukup lama
bagi kebanyakan orang. Mereka telah dikaruniai anak-anak yang sudah
dewasa dan mandiri baik secara ekonomi maupun pribadi. Pasangan tersebut
merupakan gambaran sebuah keluarga yang sangat ideal.

Disela-sela acara makan malam yang telah tersedia, pasangan yang
merayakan peringatan ulang tahun pernikahan mereka ini pun terlihat
masih sangat romantis.  Di meja makan, telah tersedia hidangan ikan yang
sangat menggiurkan yang merupakan kegemaran pasangan tersebut. Sang
kakek pun, pertama kali melayani sang nenek dengan mengambil kepala ikan
dan memberikannya kepada sang nenek, kemudian mengambil sisa ikan
tersebut untuknya sendiri.

Sang nenek melihat hal ini, perasaannya terharu bercampur kecewa dan
heran.
Akhirnya sang nenek berkata kepada sang kakek:

"Suamiku, kita telah melewati 50 tahun bahtera pernikahan kita. Ketika
engkau memutuskan untuk melamarku, aku memutuskan untuk hidup bersamamu
dan menerima dengan segala kekurangan yang ada untuk hidup sengsara
denganmu walaupun aku tahu waktu itu kondisi keuangan engkau pas-pasan.
Aku menerima hal tersebut karena aku sangat mencintaimu. Sejak awal
pernikahan kita, ketika kita mendapatkan keberuntungan untuk dapat
menyantap hidangan ikan, engkau selalu hanya memberiku kepala ikan yang
sebetulnya sangat tidak aku suka, namun aku tetap menerimanya dengan
mengabaikan ketidaksukaanku tersebut karena aku ingin membahagiakanmu.
Aku tidak pernah lagi menikmati daging ikan yang sangat aku suka selama
masa pernikahan kita. Sekarangpun, setelah kita berkecukupan, engkau
tetap memberiku hidangan kepala ikan ini. Aku sangat kecewa, suamiku.
Aku tidak tahan lagi untuk mengungkapkan hal ini."

Sang kakek pun terkejut dan bersedihlah hatinya mendengarkan penuturan
sang nenek. Akhirnya, sang kakek pun menjawab: "Istriku, ketika engkau
memutuskan untuk menikah denganku, aku sangat bahagia dan aku pun
bertekad untuk selalu membahagiakanmu dengan memberikan yang terbaik
untukmu. Sejujurnya, hidangan kepala ikan ini adalah hidangan yang
sangat aku suka. Namun, aku selalu menyisihkan hidangan kepala ikan ini
untukmu, karena aku ingin memberikan yang terbaik bagimu. Semenjak
menikah denganmu, tidak pernah lagi aku menikmati hidangan kepala ikan
yang sangat aku suka itu. Aku hanya bisa menikmati daging ikan yang
tidak aku suka karena banyak tulangnya itu. Aku minta maaf, istriku."

Mendengar hal tersebut, sang nenek pun menangis. Merekapun akhirnya
berpelukan. Percakapan pasangan ini didengar oleh sebagian undangan yang
hadir sehingga akhirnya merekapun ikut terharu.

MORAL OF THE STORY:
Kadang kala kita terkejut mendengar atau mengalami sendiri suatu
hubungan yang sudah berjalan cukup lama dan tidak mengalami masalah yang
berarti, kandas di tengah-tengah karena hal yang sepele, seperti masalah
pada cerita di atas. Kualitas suatu hubungan tidak terletak pada lamanya
hubungan tersebut, melainkan terletak sejauh mana kita mengenali
pasangan kita masing-masing. Hal itu dapat dilakukan dengan komunikasi
yang dilandasi dengan keterbukaan. Oleh karena itu, mulailah kita
membina hubungan kita berlandaskan pada kejujuran, keterbukaan dan
saling menghargai satu sama lain.
Title: Re: Kepala ikan
Post by: FZ on 27 August 2008, 10:51:52 AM
Betul.. :))
Title: Re: Kepala ikan
Post by: Pitu Kecil on 27 August 2008, 12:24:02 PM
Quote from: FoxRockman on 27 August 2008, 10:51:52 AM
Betul.. :))
ayooo... daftar siapa yang mau bro fox :whistle: :joked: :))
Title: Re: Kepala ikan
Post by: chizz_roll on 27 August 2008, 12:27:45 PM
wah , kok jadi ajang jodoh lagi neh.. ehemm  ;D
Title: Re: Kepala ikan
Post by: Kristin_chan on 27 August 2008, 12:32:41 PM
Nice post guru Agnes.

dimana ada kesempatan, disitu ada jalan *motto para junker* :))
Title: Re: Kepala ikan
Post by: Pitu Kecil on 27 August 2008, 12:42:35 PM
Quote from: Kristin_chan on 27 August 2008, 12:32:41 PM
Nice post guru Agnes.

dimana ada kesempatan, disitu ada jalan *motto para junker* :))
(https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Fi269.photobucket.com%2Falbums%2Fjj73%2FLotharGuard%2FBig%2520Onion%2FA_244.gif&hash=b05360df443f49801ff5cbe38079596afe45af9b)
Title: Re: Kepala ikan
Post by: Jayadharo Anton on 27 August 2008, 12:43:18 PM
Itulah bentuk pengorbanan yang sesungguhnya,jangan mau enaknya aja,gak enaknya pun harus mau
Title: Re: Kepala ikan
Post by: FZ on 27 August 2008, 12:47:16 PM
Quote from: Balaviro on 27 August 2008, 12:43:18 PM
Itulah bentuk pengorbanan yang sesungguhnya,jangan mau enaknya aja,gak enaknya pun harus mau
Kadang gimana ya.. si kakek dan si nenek tidak salah.. keduanya berpikir telah memberikan yang terbaik.. cuma yang terbaik yang mereka pikirkan belum tentu terbaik menurut pasangan. Intinya di cerita ini, perlu ada nya keterbukaan komunikasi yang berkesinambungan.
Title: Re: Kepala ikan
Post by: Pitu Kecil on 27 August 2008, 12:59:45 PM
Quote from: FoxRockman on 27 August 2008, 12:47:16 PM
Quote from: Balaviro on 27 August 2008, 12:43:18 PM
Itulah bentuk pengorbanan yang sesungguhnya,jangan mau enaknya aja,gak enaknya pun harus mau
Kadang gimana ya.. si kakek dan si nenek tidak salah.. keduanya berpikir telah memberikan yang terbaik.. cuma yang terbaik yang mereka pikirkan belum tentu terbaik menurut pasangan. Intinya di cerita ini, perlu ada nya keterbukaan komunikasi yang berkesinambungan.
dimana cari ya pasangan yang bisa seperti nenek dan kakek diatas, pasti sangat susah....
mmg betul keterbukaan komunikasi lebih bisa mempererat hubungan. :)
Title: Re: Kepala ikan
Post by: chizz_roll on 27 August 2008, 01:03:36 PM
 [at]  kristin: disini ga pake guru lho, cuma disebelah yang pake guru.. ;D.. guru, kesannya tua amir.. hehehe
[at]  Lothar : bisa kok, dimana aja, yang penting sabar dan mindful aje.. yey.. kaya yang udah pengalaman aje :P
sebagai sesama pemula, mari kita bersama2 ehipassiko :)
Title: Re: Kepala ikan
Post by: Pitu Kecil on 27 August 2008, 01:08:41 PM
_/\_ semoga saya bisa dapatkan pasangan yang seperti cerita diatas, bisa akur dan harmonis sampai tua :) :lotus:
Title: Re: Kepala ikan
Post by: Surya Kumari on 27 August 2008, 01:15:33 PM
gimana kalo kakeknya kasih aja semua ikannya ke nenek  ;D

thanks buat sharingnya..yg penting adalah komunikasi ya
Title: Re: Kepala ikan
Post by: FZ on 27 August 2008, 01:28:28 PM
Yup.. communication..
Ingatlah pasangan kita bukanlah ahli nujum.. jadi gak bisa meramal isi hati kita.
Selama Anda bisa berterus terang apa yang kita inginkan.. semakin memperkecil konflik
Title: Re: Kepala ikan
Post by: Lily W on 27 August 2008, 04:56:13 PM
:jempol:

Komunikasi... adalah salah satu faktor untuk keluarga yang harmonis...

_/\_ :lotus:
Title: Re: Kepala ikan
Post by: Surya Kumari on 27 August 2008, 06:17:40 PM
*atas* ce lily uda pengalaman..boleh sharing nih.. :)
Title: Re: Kepala ikan
Post by: ryu on 27 August 2008, 06:47:46 PM
repost ;D

http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=299.0