Namo Buddhaya,
Para penghuni forum yg berbahagia, saya mao bertanya sedikit :
Kira2 apa status putri Yasodara(istri pangeran Siddharta) setelah Pangeran Siddharta meninggalkannya dan mencapai tingkat Buddha ??
Apakah statusnya jadi "janda" ato "istri Sang Buddha" ato apa ya??
Mohon pencerahannya..
Trims..
kalau secara hukum *kalau ada surat kawin*: yah masih istri tapi dulu kan tidak ada
kalau secara pribadi: sudah bukan, karena beliau sudah meninggalkan "keduniawian"
Janda...
Coba hitung... udah berapa taon Siddartha ndak ngasih nafkah batin maupun lahir
IMO:
masih tetap dgn status "istri sang sidharta gautama yang telah mencapai kebuddhaan"
kecuali jika!, sang sidharta yang telah mencapai kebuddhaan meninggal, maka baru dapat disebut janda (=perempuan yang sudah ditinggal mati/cerai oleh suaminya).
IMO :....
masih berstatus istri pangeran Siddharta Gotama selama 6 tahun, di hitung dr Siddharta meninggalkan istana
berstatus janda, ketika Siddharta Gotama mencapai KeBuddha-an
Karena Buddha sudah menjadi milik semua Makhluk yg ingin mendengar Dhamma-Nya _/\_
Saya lebih sependapat dengan ilustrasi bro Medho. Intinya dilihat dari segi mana dulu ? Secara hukum / secara pribadi. Jadi IMO jawaban yang dihasilkan juga beragam, dan karena bukan pertanyaan yang spesifik, bagaimana pula untuk mendapatkan jawaban yang spesifik juga ?
Pertanyaan bagus sih untuk menambah wawasan.. cuma bingung saja bro Fran, kalau misal statusnya janda / statusnya istri kegunaan lanjutannya bagaimana ?
menurut sejarah,
Dalam kehidupan lampau Yasodhara dan Siddhattha pada masa Buddha Dipankara, Sumitta (Yasodhara) berkata kepada Sumedha (Siddhattha): "Dalam berbagai kelahiranmu dalam Samsara, biarlah aku selalu mendampingimu, hingga cita-citamu menjadi Buddha tercapai". Dari tekad ini, Yasodhara hanya menjadi pendamping (istri) Siddhattha selama Bodhisatta belum mencapai Kebudhaan. artinya setelah menjadi Buddha, Yasodhara bukan lagi berstatus istri. tentu saja ini adalah analisis dari sudut pandang Parami (adhithana) keduanya, dengan mengabaikan aspek hukumnya.
_/\_
Quote from: FoxRockman on 09 August 2008, 02:42:56 AM
Saya lebih sependapat dengan ilustrasi bro Medho. Intinya dilihat dari segi mana dulu ? Secara hukum / secara pribadi. Jadi IMO jawaban yang dihasilkan juga beragam, dan karena bukan pertanyaan yang spesifik, bagaimana pula untuk mendapatkan jawaban yang spesifik juga ?
Pertanyaan bagus sih untuk menambah wawasan.. cuma bingung saja bro Fran, kalau misal statusnya janda / statusnya istri kegunaan lanjutannya bagaimana ?
Lanjutannya :
Misalkan :
Aak = Pria (Suami)
Borju = Wanita (Istri)
Cute = Anak dari Aak & Borju
Seandainya setelah menikah 5taon, tiba2 si Aak memutuskan untuk melepaskan keduniawian dan menjadi Bhikkhu,
Apa status si Borju ? Apakah janda, ato istri Bhikkhu Aak, ato ...?
Apa status si Cute ? Apakah anak yatim, ato anak Bhikkhu Aak&Borju, ato .. ??
Mohon pencerahannya..
_/\_
Trims
kalau istri mungkin harus diceraikan dahulu yah.
kalau anak yah tidak akan pernah putus. anak tetap anak.
btw bisa dijelaskan lagi, mau dari sudut hukum atau hubungan antar manusia?
Ow.. silahkan menjelaskan dari sudut mana pun its okay..
Thanks bagi yg mao menjelaskan...
Menurut saya status putri Yasodhara adalah istri pangeran Siddhatta. Tapi bukan lagi istri petapa Gotama. Apalagi istri Buddha Gotama.
Setuju dengan bro Indra bahwa statusnya sebagai pendamping berkat kekuatan tekad tetapi pendamping kan bukan harus sebagai isteri.