JAKARTA, RABU - Aksi Ryan melakukan pembunuhan berantai tidak bisa dikaitkan dengan orientasi seksnya sebagai seorang homoseksual atau gay. Anggapan bahwa seorang homoseksual lebih sensitif dan lebih posesif terhadap pasangannya juga tidak selalu benar.
Pendapat ini dipaparkan Sekretaris Jenderal Arus Pelangi Yuli Rustinawati di kantornya di Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (22/7). Arus Pelangi adalah organisasi yang membela hak-hak para lesbian, gay, biseksual, dan transeksual (LGBT).
Lebih jauh, Yuli mengatakan, Arus Pelangi prihatin atas perbuatan kriminal Ryan. Menurutnya, peristiwa itu akan membuat LGBT semakin menjadi korban diskriminasi ataupun stigma. "Orang akan bilang, jangan dekat-dekat homo, ntar dimutilasi loh Padahal, harusnya enggak begitu," ujamya.
Yuli menilai, dalam kasus Ryan, media massa terlalu mengait-kaitkannya dengan posisi Ryan sebagai seorang homoseksual. Padahal, peristiwa itu bisa saja terjadi pada orang yang bukan homoseksual. "Karena homo itu menarik, jadi itu yang diangkat terus, padahal tidak ada kaitan," ujarnya.
Menurut Yuli, dalam menjalani kehidupan sehari-hari, kaum LGBT sama dengan orang-orang yang bukan LGBT. Dalam hal menyayangi dan mencintai pasangannya, kaum LGBT juga sama dengan orang di luar mereka.
Dodo, konsultan Arus Pelangi yang juga gay, membenarkan hal tersebut. "Hubungan cinta, rumah tangga, posesifitas, dan sensitifitas kami sama saja dengan mereka yang heteroseks," ujarnya.
Menurut Dodo, sudah sejak lama homoseksual telah dinyatakan bukan gangguan jiwa. Namun, masyarakat masih banyak yang menganggap homoseksual adalah suatu penyakit kejiwaaan.
Contoh anggapan keliru lainnya, kata Dodo, adalah perilaku sodomi yang selalu dikaitkan dengan kaum homoseksual. Padahal, banyak pasangan suami-istri yang juga melakukan sodomi. Para hidung belang juga banyak yang melakukan sodomi mengencani pekerja seks komersial (PSK). "Robot Gedek misalnya, ia bukan homo, tapi menggunakan anak laki-laki sebagai alat pemuas seksnya," ujarnya.
Kompas.
kalo dari info kalangan gay yaph, Ryan itu emang rada saiko orangnya,mungkin karena over sensitif dan suka jelaous banget ama pacar-pacarnya...duh serem yah ampe keluarganya juga jadi korban....huehuehueh disini ada member yang mau angkat ryan jadi adek?
Saya mau.... :)) :)) :)) tapi pasti saya di tolak ama Ryan dech.... :(
Ryan sukanye stikgolf sih... :)) :)) :))
_/\_ :lotus:
Quote from: Lily W on 23 July 2008, 01:03:47 PM
Saya mau.... :)) :)) :)) tapi pasti saya di tolak ama Ryan dech.... :(
Ryan sukanye stikgolf sih... :)) :)) :))
Stick Golf = lebih dari 1 meter
(kaga bisa bayangin deh)
::
Ada lagi berita tentang Ryan yang lebih lanjut?
Saya dengar Ryan ini seorang Pembunuh berantai di Daerah Jombang,Jatim...
Saudara Ryan tidak hanya membunuh Henry saja,selain henry saudara Ryan masih membunuh 10korban lainnya...
Jadi total yang dibunuh oleh saudara Ryan mencapai 11orang...
10orang lainnya dikubur di rumah milik saudara Ryan di Daerah Jombang,Jatim...
Mulanya si Ryan hanya mengaku membunuh 4orang dan dikubur di dekat kolam rumahnya,eh rupanya setelah ditelusuri lebih dalam si ryan masih ada membunuh 6orang dan dikubur didapur rumahnya...
Hebat banget saudara Ryan,pembunuh profesional yang rada "bego"...
Salam,
Riky
aduh serem banget....
moga2 cepat bertobat....
menabur karma yang baek baek....
n berjodoh ma dharma...
_/\_
Hmm...
Emang dasar psyco... Gak ada hubungan dengan gay atau gak...
pacarnya Ryan, Noval ganteng sayang Gay... dia gak minat sama gw...
Ryan seorang psikopat, pembunuh korban tanpa mengenal kata menyesal
membunuh, tak peduli teman baru kenal atau teman baiknya, motivasinya bermacam2, entah karena sakit hati, cemburu dll, tapi yg pasti harta korban jg dirampok.
Seandainya korban terakhir yg dimutilasi, tidak ditemukan dan Ryan tidak di tangkap, kemungkian korban2 berikutnya akan berjatuhan. :'(
Seorang ibu dan anaknyapun tak luput dr Ryan, .... dan tega2nya dibuang disafety tac (pembuangan tinja?)
kenapa Ryan terlahir jd manusia yaajk..... bukan jadi Singa ;D
Quote from: Huiono on 29 July 2008, 10:22:44 PM
Hmm...
Emang dasar psyco... Gak ada hubungan dengan gay atau gak...
Betul, kecenderungan psikopatik memang tidak berkaitan langsung dengan orientasi homoseksual.
Namun, menurut statistik, frekuensi gangguan kejiwaan lebih banyak terdapat pada kaum homoseksual dibandingkan kaum heteroseksual.
Ini bukan "bukti" bahwa homoseksualitas merupakan penyebab gangguan kejiwaan, melainkan merupakan dampak dari norma masyarakat--yang berdasarkan pada agama-agama monoteistik--yang memihak pada heteroseksualitas dan memojokkan homoseksualitas.
Untuk informasi selanjutnya, silakan baca "Homosexuality" di Wikipedia.
Salam,
hudoyo
Quote from: Riky_dave on 29 July 2008, 07:58:24 PM
Ada lagi berita tentang Ryan yang lebih lanjut?
Saya dengar Ryan ini seorang Pembunuh berantai di Daerah Jombang,Jatim...
Saudara Ryan tidak hanya membunuh Henry saja,selain henry saudara Ryan masih membunuh 10korban lainnya...
Jadi total yang dibunuh oleh saudara Ryan mencapai 11orang...
10orang lainnya dikubur di rumah milik saudara Ryan di Daerah Jombang,Jatim...
Mulanya si Ryan hanya mengaku membunuh 4orang dan dikubur di dekat kolam rumahnya,eh rupanya setelah ditelusuri lebih dalam si ryan masih ada membunuh 6orang dan dikubur didapur rumahnya...
Hebat banget saudara Ryan,pembunuh profesional yang rada "bego"...
Salam,
Riky
(https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Fi269.photobucket.com%2Falbums%2Fjj73%2FLotharGuard%2FLucu%2Fshock2.gif&hash=d736dbe2e51c28f99d3e6edb8d28768ae98df627) kayaknya udah 11 orang kan?
Quote from: Virya on 30 July 2008, 01:19:15 AM
Ryan seorang psikopat, pembunuh korban tanpa mengenal kata menyesal
membunuh, tak peduli teman baru kenal atau teman baiknya, motivasinya bermacam2, entah karena sakit hati, cemburu dll, tapi yg pasti harta koran jg dirampok.
Sori ya,nyelonong...
Ryan itu bukan seorang psikopat atau lebih tepatnya belum dikategorikan sebagai seorang psikopat..
Kita sebagai manusia tidak boleh "menjudge" seseorang dari apa yang dilakukannya...
Karena dari apa yang saya ketahui bahwa si Ryan itu belum dijudge dalam kategori apapun,apakah itu Bipolar,Psycho,Atau apaan pun,Ryan saat ini hanyalah dikategorikan "pembunuh".
Dan Kepolisian di Jombang dan Jakarta sampai saat ini belum mengontak para pakar psikologi,seksolog,krimilog di Indonesia...
Jadi kita belum tau "siapa" dan "apa" itu Ryan...
So jangan "menjudge" dia ,tidak peduli siapapun dia,karena dia berhak hidup oleh karena dia manusia dan mempunyai Hak2 Azasi Manusia...
Kemudian sampai saat ini menurut keterangan kepolisian bahwa motif saudara Ryan hanyalah karena "cemburu",diluar itu masih dalam tahap "penyelidikan"...
Saya hanya mengharapkan "keadilan" hukum di "Indonesia" tetapi saya tahu bahwa segala sesuatu itu "adil"...
So let it go...
Kita hanya bisa melihat dan mengamati dan tidak perlu "mencampuri" dan "menjudge" seseorang itu "apa" dan "bagaimana" karena itu "diluar" kemampuan kita..
Salam,
Riky
Yap.sudah 11 orang
Salam,
Riky
Dari Detik.com Kamis 31 Juli 2008:
Quote
Pengacara Ryan Minta Kliennya Diperiksa Psikiater Independen
Rois Jajeli - detikNews
Barang Milik Korban Ryan
Surabaya - Kuasa hukum Verry Idham Henyansyah alias Ryan, Adil Pranadjaja, mendatangi Polda Jatim meminta kliennya agar diperiksa oleh psikiater independen di luar penyidik.
"Meski klien saya sudah menjalani tes psikologi, ada baiknya diperiksa dengan psikiater independen untuk melengkapi pertimbangan kejiwaannya," kata Adil kepada wartawan di Mapolda Jatim, Jalan Ahmad Yani, Surabaya, Rabu (30/7/2008).
Adil menilai, kliennya memiliki sesuatu yang luar biasa di jiwanya saat melaksanakan pembunuhan. "Pada saat kejadian itu, ada sesuatu yang membisiki dia untuk membunuh atau semacam bisikan gaib," tambah Adil.
Meski begitu, Ryan telah menjalani tes psikologi yang dilakukan oleh Polri. "Kami bukannya tidak percaya, tapi kalau yang memeriksa banyak saya pikir hasilnya lebih baik," tuturnya.
Namun, kata Adil, hingga saat ini pihaknya belum mendapat izin dari penyidik terkait pemeriksaan tes psikologi Ryan yang dilakukan psikiater independen.
"Kita sudah sampaikan secara lisan, kalau perlu akan kita sampaikan secara tertulis," jelasnya.
Sementara Adil mengaku beberapa kali bertemu dengan Ryan dan menanyakan berapa lagi korban yang masih terkubur.
"Tapi dia bilang, tidak ada korban lagi. Sampai saat ini dia mengaku melakukan perbuatan itu sendiri," pungkasnya.(fat/gah)
Kelemahan agama yg mengakui adanya kuasa Tuhan dan Setan yah kayak ginilah...
Amat gampang untuk menyalahkan Setan jika manusia telah melakukan kejahatan.
Bilang aja: "Khilaf, karena dibisiki oleh Setan", meskipun hukum tetap berjalan, tapi masyarakat menjadi maklum dan hukuman mungkin bisa dikurangi karena sebenarnya yg salah si Setan,toh? Si pelaku hanyalah korban si Setan....
Padahal, kalau mau jujur, meskipun dibisiki, kenapa U mau melakukannya? So, kalau mau fair, nggak usahlah mengungkit2 soal 'dibisiki' tersebut, terlihat terlalu kekanak2an dan tidak berani bertanggung jawab atas perbuatan sendiri.
::
Itu cuma alasan dia doank, alasan untuk mendapat hukuman yang ringan.
Bodohnya masyarakat indonesia serta pemerintah yang percaya kata-kata dia ;D
QuoteKita sebagai manusia tidak boleh "menjudge" seseorang dari apa yang dilakukannya...
Ah, saya mau judge ah, dia masih tersesat sama seperti saya.
Ya,saudara Ryan mungkin adalah pembohong ulung...
Karena berdasarkan penyelidikan bahwa saudara ryan membunuh karena "motif ekonomi" walaupun "motif cemburu" tidak dikesampingkan....
Saudara Ryan sudah menjalani test2 oleh para pakar psikiater dan sebagainya...
Dan dinyatakan saudara Ryan adalah orang yang gampang marah dan sensitif tapi tidak ditemukan tanda2 kelainan jiwa seperti banyak terkaan masyarakat...
Salam,
Riky
Quote from: karuna_murti on 31 July 2008, 09:57:57 AM
QuoteKita sebagai manusia tidak boleh "menjudge" seseorang dari apa yang dilakukannya...
Ah, saya mau judge ah, dia masih tersesat sama seperti saya.
Dipersilakan :)
Itu kan hak anda juga sebagai manusia...
Just let it go dan do it...
^-^
Salam,
Riky
Quote from: karuna_murti on 31 July 2008, 09:57:57 AM
QuoteKita sebagai manusia tidak boleh "menjudge" seseorang dari apa yang dilakukannya...
Ah, saya mau judge ah, dia masih tersesat sama seperti saya.
silahkan aja,
baca lagi, itu khusus manusia. ente kan bukan
Quote from: Riky_dave on 30 July 2008, 01:49:40 PM
Kita sebagai manusia tidak boleh "menjudge" seseorang dari apa yang dilakukannya...
Kalo bukan 'kelakuan'nya yg di judge, lantas apa-nya dong? :whistle:
::
QuoteKalo bukan 'kelakuan'nya yg di judge, lantas apa-nya dong?
Yang judge itu "siapa?":)
Posisi anda sebagai masyarakat atau orang yang "berkepentingan" didalamnya?^-^
Banyak orang yang suka "menjudge" orang dari apa yang dia lihat secara "luar" bukan?(Udah OOT yang ini).....
Yang penting bagi saya,biarkan pakar2 ybs yang membahas dan menentukannya apa dan siapa itu Ryan,bukan kita sebagai masyarakat yang kadang kala "sok tahu"...:)
Salam,
Riky
Quote from: Indra on 31 July 2008, 07:44:46 PM
Quote from: karuna_murti on 31 July 2008, 09:57:57 AM
QuoteKita sebagai manusia tidak boleh "menjudge" seseorang dari apa yang dilakukannya...
Ah, saya mau judge ah, dia masih tersesat sama seperti saya.
silahkan aja,
baca lagi, itu khusus manusia. ente kan bukan
Ko Kar ? :o :o :o :o :o Species apa nih? :-? :-? :-?
Quote from: Riky_dave on 31 July 2008, 08:48:26 PM
QuoteKalo bukan 'kelakuan'nya yg di judge, lantas apa-nya dong?
Yang judge itu "siapa?":)
Posisi anda sebagai masyarakat atau orang yang "berkepentingan" didalamnya?^-^
Banyak orang yang suka "menjudge" orang dari apa yang dia lihat secara "luar" bukan?(Udah OOT yang ini).....
Yang penting bagi saya,biarkan pakar2 ybs yang membahas dan menentukannya apa dan siapa itu Ryan,bukan kita sebagai masyarakat yang kadang kala "sok tahu"...:)
Padahal tadi kita membahas soal "
yg dijudge (dinilai) kelakuan atau apanya" loh, kita tidak ada membahas "
siapa yg boleh / tidak boleh menjudge"....
Konteks nya berbeda loh Bro Riky.... :)
::
Yang nge Judge kita nge judge sapa hayooo :))
:outoftopic: :backtotopic: :yes:
QuotePadahal tadi kita membahas soal "yg dijudge (dinilai) kelakuan atau apanya" loh, kita tidak ada membahas "siapa yg boleh / tidak boleh menjudge"....
Sekarang begini, anda berkata bahwa
"Kalo bukan 'kelakuan'nya yg di judge, lantas apa-nya dong?"
>>Saya mengartikan bahwa jika yang dinilai dari Ryan bukan kelakuannya jadi apa?>>Apakah itu arti kalimat anda?
Sekarang saya kembali tanyakan siapa yang menjudge atau memberi nilai atas Ryan?
Dari yang saya lihat bahwa salah satu rekan disini yang "menjudge" bahwa Ryan adalah psikopat,apakah itu sudah terbukti dan dikatakan oleh Polisi di Jombang?
Jika tidak,kenapa harus menjudgenya seperti itu?
Kenapa kita tidak bisa menunggu dan melihat apa yang akan terjadi?
Kenapa sebelum ada keterangan dari pihak yang berwenang kita sudah duluan menjudgenya dengan pendapat dan pemikiran kita sendiri?
Atau mungkin banyak rekan disini adalah Pakar2 Sosiolog,Krimilog,dll?
Jika ya,saya no comment lagi...:)
Salam,
Riky
wiiiiiw .... masih rame :))
Ryan ... Ryan dimana-mana orang nyebut namamu dan membuat semua orang heboh, tak terkecuali disini ;D
gini .... napa gw sebut Ryan psikopat
jauh sebelum korban2 diketemukan, kalo gak salah baru ditemukan 3 - 4 orang korban , gw nonton tv, acara lupa, ada seorang psikiater (lupa namanya) yg sering tampil di tv dan sudah dianggap senior dlm hal psikolog
beliau kalo gak salah sekarang memakai kursi roda dan jg dosen UI
Beliau menyatakan Ryan jelas2 seorang psikopat, dengan ciri2 ... membunuh tanpa rasa sesal, mutilasi ... bla...bla..bla , bahkan beliau brani menyatakan korban2 Ryan tak semua hanya Gay, motif cemburu hanya alasan yg di buat2 utk menutupi motif yg sebenarnya, yaitu mengambil harta korban
(terbukti sekarang korban Ryan ada seorang ibu dan anak)
naaahh ... persepsi/ pandangan beliau itulah rujukan gw utk mengatakan Ryan seorang psikopat.
Quote from: Riky_dave on 01 August 2008, 08:17:58 PM
QuotePadahal tadi kita membahas soal "yg dijudge (dinilai) kelakuan atau apanya" loh, kita tidak ada membahas "siapa yg boleh / tidak boleh menjudge"....
Sekarang begini, anda berkata bahwa
"Kalo bukan 'kelakuan'nya yg di judge, lantas apa-nya dong?"
>>Saya mengartikan bahwa jika yang dinilai dari Ryan bukan kelakuannya jadi apa?>>Apakah itu arti kalimat anda?
Sekarang saya kembali tanyakan siapa yang menjudge atau memberi nilai atas Ryan?
Dari yang saya lihat bahwa salah satu rekan disini yang "menjudge" bahwa Ryan adalah psikopat,apakah itu sudah terbukti dan dikatakan oleh Polisi di Jombang?
Jika tidak,kenapa harus menjudgenya seperti itu?
Kenapa kita tidak bisa menunggu dan melihat apa yang akan terjadi?
Kenapa sebelum ada keterangan dari pihak yang berwenang kita sudah duluan menjudgenya dengan pendapat dan pemikiran kita sendiri?
Atau mungkin banyak rekan disini adalah Pakar2 Sosiolog,Krimilog,dll?
Jika ya,saya no comment lagi...:)
Salam,
Riky
Wajar saja orang menyangka Ryan seorang psikopat karena didasari
perbuatannya tsb (ia telah membunuh 11 orang).
Lain halnya kalau kita menilai seseorang psikopat hanya karena ia bertampang kayak Jack Sparrow.
Tul gak? :D
::
QuoteWajar saja orang menyangka Ryan seorang psikopat karena didasari perbuatannya tsb (ia telah membunuh 11 orang).
Lain halnya kalau kita menilai seseorang psikopat hanya karena ia bertampang kayak Jack Sparrow.
Tul gak?
Saya tidak tahu...
Mungkin ya mungkin tidak... :)
Siapa yang tahu akan masa depan atau batin seseorang?
Salam,
Riky
Kalau memang berdasarkan para pakarnya,berati ada kemungkinan bahwa dia memang psikopat...Setahu saya dari berita bahwa Kepolisian Jombang pada saat itu sama sekali belum bekerja sama dengan badan psikolog,dsbnya....Dan menurut saya lebih "sah"nya keterangan adalah keterangan yang langsung dikeluarkan oleh Kepolisian....:)
Salam,
Riky
menurut pakar psikologi, kondisi-kondisi untuk menjadi posesif di kalangan homoseksual lebih besar. Hal ini disebabkan karena kalangan ini memiliki komunitas yang terbatas. Jadi ia yang berada di dalamnya yang juga menyukai seseorang di kalangan tersebut akan memegang erat "kekasih" nya tesebut dan ia menjadi posesif. Dan bisa berakhir seperti kasus Ryan.