Forum Dhammacitta

Topik Buddhisme => Buddhisme dengan Agama, Kepercayaan, Tradisi dan Filsafat Lain => Topic started by: Johsun on 01 July 2008, 11:45:56 PM

Title: SURAT DARI DIA
Post by: Johsun on 01 July 2008, 11:45:56 PM
Surat dari DIA

Diterjemahkan oleh: GIRIPUTRA


Sepucuk surat keluarga ditulis oleh DIA

Diedarkan untuk dimaklumi anak-anakKu,
Bencana didunia sampai juga padamu,
Perang berkecamuk, wabah diambang pintu,
Sadarlah kembali lekas membina Ketuhanan melulu,

Agar diperkenankan sari naga menjumpai IBU.

Pada bulan satu, musim semi tahun baru,
Ibu menangis air-mata bercucuran membasahi baju,
Karena anak kalian tersesat dan terbelenggu,
Carilah jalan keluar untuk menjumpai IBU,
Maka surat ini Ku sampaikan kepadamu, setelah membaca semoga tergugah hatimu.
Cara membina diri harus digembleng sungguh-sungguh,
Ucapan suci perlu diingat demi manunggal satu (esa ),
Pernafasan harmonis diatur sebagai dahulu,
Peliharalah setitik asal Yang Maha Satu, inilah jalan Terang untuk kembali ke asalmu,

Bila tidak dibina sulit untuk menjumpai IBU,
Bila tidak dibina sulit untuk menjumpai IBU,

Pada Bulan Dua diangkatnya kepala Naga, kedua pipi Ibu terbasah karena airmata, sepucuk surat pagi-pagi dikirimkannya, jangan kamu terpikat oleh anggur benda dan harta,
Bila tidak segera mencari jalan kesadaran nan nyata,
Binasa dalam bencana akan sesalkan siapa? Jalan Ketuhanan telah terbentang dimana-mana,

Menggembleng Ketuhanan ternyata ada didunia, inilah jalan wajar untuk kembali ke asal mula, selangkah demi selangkah menuju ke Nirwana.

Tekun membina tentu tercapai tujuan anda, IBU menampak anak kalian merasa legalah hatinya,

IBU menampak anak kalian merasa legalah hatinya.

Pada Bulan Tiga Bulan Tiga tanggal Tiga,
Dipesta Buah Persik menjamu para dewi dewa,
IBU menampak anak-anak banyak tersesat didunia,
Oleh karenanya surat ini diedarkan kesana,
Sukar kembali karena selalu merindukan dunia,

Terkenang akan anak-anaknya IBU ajarkan ucapan Dharma.

Ketuhanan Yang Benar Yang Agung Bahtera Dharma,

Bukan bagi yang tipis melainkan menyeberangkan yang berbakat,
Siapa yang insyaf lekaslah naik segera berangkat,
Setelah makan pil pada IBU kamu datang bersua,
Pil termaksud sebenarnya dimiliki siapapun jua,
IBU mengajarkan Dharma untuk menggembleng menempa,
Menggembleng Rohani sampai cemerlang dan sempurna,

Dengan cara demikian Hatiku merasa gembira
Dengan cara demikian Hatiku merasa gembira.

Pada Bulan Empat Musim Panas telah tiba,
LaoMu menangisi anak-anaknya bercucuran airmata,
Mengenang anak-anaknya masih juga didunia fana.
Roh mereka akan jatuh kemana?
Surat ini setelah selesai ditulisnya,
Tridharma telah membantu IBU mengajarkannya,
Dengan terang-terangan diturunkan Jalan Utama,
Berapakah yang bertekad menggembleng MANDALA?
Wahai anak-anakKu yang beriman lekaslah, sadar.
Membina jalan pulang sesuai dengan garis benar,
Berlutut tiga kali dan sembilan kali menyembah,
Melihat anak kembali kegembiraan IBU berlimpah-limpah.
Pada bulan lima Hari Twan Yang,
IBU mengenang kalian airmataNya berlinang-linang,
Anak-anak kalian terperosok dalam lumpur penderitaan,
Tidak mau sadar untuk naik Perahu Seberangan,
Sepucuk surat terlebih dulu sudah IBU kirimkan,
Mengapa tak tampak jua anak-anakKu pulang?
Jalan Ketuhanan Kapal Dharma pun datang, karena berpandangan sempit dan sesat segan kedepan,
Rakus makanan penyembelihan tak sudi berpantang,
Hingga menumpuk dendam dosanya tak pernah berkurang,
Binasa dalam peperangan sungguh ngeri dan menakutkan,
Bencana wabah, banjir dan api lebih kejam dan suram,
Terkenang anak kalian yang menghadapi kehancuran,
Mengajar dan mendidik umatNya dengan jalan Ketuhanan,
Menempuh jalan Benar tergantung pada Jalan Ketuhanan,
Jalan kembali ketempat asal kini diajarkan,
Tubuh jasmani digembleng menjadi badan intan berlian,
Menempa alam duniawi guna kembali ke alam permulaan,
Menempa alam duniawi guna kembali ke alam permulaan.

Pada bulan Enam Tak tertahan panasnya, IBU mengenang kalian menangis seolah-olah putus jantungnya,
Anak yang bodoh kehilangan hati ketuhanannya,
Tidak insyaf pulang untuk berbakti pada Ibunya,
Cenderung akan cinta kasih harta dan tenar namanya,
Memeras otak membanting tulang sibuk terus tak henti-hentinya,
Dalam perjalanan ke akhirat tak mengenal tua atau muda,
Siksaan di Neraka sungguh sukar dapat ditahannya,
Jalan Ketuhanan Menyadarkan mereka dari impiannya,
Demi pendidikan dimana-mana didirikan Vihara,
Hai, anak-anakKu yang berhasrat, lekaslah kesana,
Bila garis suci itu putus memanggil IBU pun sia-sia,
Cepat menjumpakan negatif dan positif disana,
Mukjijad disaat tenang berbau harumnya teratai,
Mukjijad disaat tenang berbau harumnya teratai.

Pada Bulan Tujuh tanggal Tujuh, terkenang akan anak-anakNya IBU menangis tersedu-sedu,

Tersesat entah kemana perginya mereka itu,
IBU mengirim surat apakah kamu tahu? Memberi nasihat Suci melintaskan yang sesat dan dungu,

Bahwasanya Jalan Prikebenaran hanya SATU, Siapa yang insyaf menggembleng batin dengan ketenangan hati,
Positif dan Negatif digembleng menjadi butiran pil murni,
Pahala bulat buahnya sempurna surat panggilan tiba,
Tuhan menganugerahi pangkat sejajar dengan Buddha,
Tuhan menganugerahi pangkat sejajar dengan Buddha.
Pada Bulan Delapan Pertengahan Musim Tjhiu,
Ibu terkenang akan anak-anakNya menangis dengan hati pilu,
Menghela nafas karena menemui bencana, dari semua penjuru,
Karena kamu membuang yang benar tapi mengikuti yang palsu,
Surat IBU berturut-turut telah dikirimkan padamu,
Maksud IBU tak dihiraukan surat dibuang seperti angin lalu,
Kamu menemui bencana selalu terbayang dihatiKu,
Nasihat baik rasanya pahit perhatikanlah selalu,
Menggunakan Pena Suci Menulis didulang pasir,
Ikatlah hubungan kedewaan demikan saya berseru,
Wahai anak-anakKu yang berhasrat tampillah dan maju,
Bila pahalamu bulat tentu dapat bersua dihadapan IBU,
Bila pahalamu bulat tentu dapat bersua dihadapan IBU.

Pada Bulan Sembilan tanggal sembilan, IBU menangisi kalian airmata menetes tak tertahan,

Mereka tolol kehilangan pokok Jalan Landasan,
Lupa akan pokok mengingkari Jalan Kebuddhaan,
Sepucuk Surat tidak cukup untuk menyadarkan,
Berjuta-juta tahun terperosok didalam lumpur penderitaan,
Mendirikan Jalan Ketuhanan Mengendarai Perahu Kesayangan,
Untuk melintaskan yang berbakat ceramah dan nasihat diberikan,
Tujuan satu-satunya semoga anak-anak terlepas dari kungkungan,
Jangan sia-siakan harapan IBU yang budiman,
Karena kamu airmataKu mengalir tak tertahan,
Maksud keinginan IBU disampaikan melalui piringan,
Maksud keinginan IBU disampaikan melalui piringan.

Pada Bulan Sepuluh Musim dingin telah tiba, Ibu menangisi anak-anakNya air keluar dari kedua mata,
Menganis karena mereka tak pernah berprihatin dan insyaf,
Hingga menimbulkan rohnya sendiri terjebak, Surat mana belum pernah dipahami isi dan makna,
Menghamburkan semangat membuang pikiran dan tenaga,
Tiga kasiat dihamburkan akhirnya masuk Neraka,
Pulang pergi ditumimbal lahir terus menderita,
Menegakkan Jalan Ketuhanan Menggugah massa,
Lekas mendarat ke Tepi Sana menggembleng air rasa,
Mengambil dan mengolah diperapian bunga sari tiga,
Subur merasakan minuman dewa diatas lidah,
Perhubungan positif dan negatif menimbulkan badan aslinya,
Kandungan suci sepuluh bulan langsung naik ke alam sempurna,
Wahai anak-anakKu lekaslah sadar menempuh Jalan Utama,
Kesempatan ini bila disia-siakan akan menemui bencana,
Kesempatan ini bila disia-siakan akan menemui bencana.

Bulan Sebelas permulaan musim salju,
Karena anak-anakNy, IBU menangis tersedu-sedu,
Diantara anak-anak itu siapa yang tahu?
Sehingga budi IBU dibuangnya seluruh, Betapa banyak surat yang Kukirimkan padamu,
Mengapa dibuangnya seperti sampah angin lalu,
Roh asalmu Terhalang terganggu,
Rela menerima hukuman dan belenggu, wahai anak-anakKu yang berbakat lekas mendarat ketepi situ,
Bila bencana tiba ingin membina pun tidak keburu,
Dalam kesibukan mencari peluang melatih diri sungguh-sungguh,
IBU gembira melihat keluhuran budi pekertimu,
IBU gembira melihat keluhuran budi pekertimu.

Dua belas Bulan Tepat setahunlah sudah, IBU mengharapkan kalian dengan perasaan duka,
Putera maupun puteri semua telah kabur hatinya,

Sejak berpisah tidak sudi kembali, mengapa?
Karena mengenang dikau surat Kutulisnya, wahai anak-anakKu mengapa kamu melupakan Bunda?

Melulu merindui warna-warninya dunia fana, segan melepaskan kasih sayang badan terikat dosa,

Bencana tiba sungguh kejam merana,
Penderitaan besar ludaslah manusia semuanya,
Harta benda ludas kasih sayang pun musnah,
Jatuh di Neraka sukar untuk ditolongnya,

Kesemuanya karena kamu tidak berbakti pada Bunda,
Surat dari IBU diabaikan begitu saja, Makin dipikir hati IBU tambah gelisah, Surat kurobek tak lagi melintaskan jelata, Hentikan penyeberangan Kapal telah berlayar, saat mana ingin membina terasa sangat sukar, Bencana peperangan Wabah penyakit menjalar, Terjadi banjir dan juga ganasnya api membakar,
Timbul angin puyuh Matahari suram, langit runtuh bumi ambles manusia terpendam.
Sejak semula menyelamatkanmu sayang tidak sepaham,
Cobalah kamu pikir bukankah kasihan? Mereka yang membina diri telah naik kayangan,
Dengan riang gembira telah menjadi Buddha budiman,
Tanpa kecuali tua muda lelaki maupun perempuan,
Tak peduli hina mulia miskin atau hartawan,
Kesemuannya gembira dalam kemudi ketuhanan,
Selama-lamanya tak merasai lagi penderitaan,
Didunia membina diripun merasa ayem dan aman,
Sambil mengurusi keduniaan pun membina kedewaan,
IBU mengutus dewa-dewi melindungi kamu sekalian,
Bilamana bencana datang tidak lagi sebagai halangan,
IBU tidak dusta atau bicara sembarangan,
Karena tidak percaya hingga tersesat pada keduniaan.
Yang percaya ilmu hitam dan martabat rendah,
Yang tak menempuh Jalan Ketuhanan sukar pulang,
Ke Surga atau Neraka kedua jalan berlainan,
Kamu harus waspada dan memperhitungkan, pesan poma-poma dari IBU sungguh tak mudah diutarakan,
Hanya mengharap kamu lekas naik perahu penyeberang,
Anak-anak kembali dengan selamat IBU puas nan riang,
Anak-anak kembali dengan selamat IBU puas nan riang.

Jalan kesadaran diterangkan melalui petunjuk dewa,
Anak-anak sejati camkanlah Kitab Huang Thing yang berharga,
Ingin menyapu keduniawian harus tenang serta tabah,
Sadarilah segala yang palsu pada akhirnya hampa,
Bila semangat tidak dihamburkan dapat menaklukkan macan,
Pikiran tidak menyeleweng dapat juga menjinakkan naga,
Berhentilah diperbentian sempurna itulah Surga Bahagia,
Dipuncak tenang timbul gerakan unsur posifif berbangkit,
Mengambil dan menambah hingga kedua unsur harmonis,
Didalam gembung buruk pun terdapat anak dewa,
Ucapan Suci mengolah Pil Dewa sebagai yang utama,
Diluar serasi harmonis dialam pada titik pusat,
Hanya orang Asali baru dapat sadar waspada, begitu membaca surat ini naik perahu dengan segera,
Dengan bahagia bebas dari rantai belenggu penyiksa,
Roh dan jiwa sama-sama dibina untuk bebas dari sangkar,
Didunia berbakti kepada ayah dan bunda, setelah mencapai kesempurnaan berbakti pula pada IBU Surga,
Tidak sia-sia kasih sayang IBU kepada anda,
Surat dikirim setiap hari dan bulan agar kalian sadar.

LAIN NASIHAT DARI DIA

IBU si Singgasana mengeluh dan merintih Airmata mengalir tak hentinya membasahi dahi,
Kesemuanya karena anak dewa tersesat pada duniawi,
Sembilan puluh enam miliar benih suci tak mau kembali,
Semula mengutusmu kedunia bantu mengatur warna-warni,
Lima kelasiman dan Tri Teladan perlu dihayati,
Membimbing ajaran Tri-Ikut dan Empat Budi,
Cakap dan luwes serta berkepribadian murni, Tidak dikira telah tersesat pada duniawi, cenderung rindu anak isteri sibuk sehari-hari,
Anggur sex harta dan kekuasaan merupakan jerat tali,
Sembilan puluh enam miliar benih Buddha musnah sia-siakan diri,
Sejak dahulu mereka kabur dan sesat dari Roh Aseli,
Memeras otak dengan muslihat kehilangan ilahi,
Yang tertinggal hanya maksud keji, merugikan orang untuk memperkaya diri sendiri,
Membunuh menyembelih semata-mata untuk dinikmati,
Menghina memfitnah ajaran suci mereka sampai hati,
Wanita melupakan Tri-Ikut dan Empat Budi,
Menimbulkan bencana karena dengki dan iri,
Mengadu domba kekanan kiri sebagai provokasi,
Memaki mertua dikatakan tidak tahu diri,
Dengan para ipar tak akur bertengkar sepanjang hari,
Menendang memukul suami jadi hakim sendiri,
Lupa akan Panca-Relasi dan Panca Budi,
Sebagai orang tua alpa mendidik putera puteri,
Sebagai anak menentang orang tua tak terkendali,
Cendekiawan ucapan muluk tapi perbuatan tak terpuji,
Sebagai petani diluar ladang mencuri daun arbei,
Sebagai buruh berlaku ayal menghambat produksi,
Sebagai pedagang tidak jujur curang pada relasi,
Sebagai pandita tidak tahu cara membina diri,
Adakah yang kamu amalkan pahala atau budi?
Semua ajaran yang terdapat diatas bumi, telah kehilangan ajaran Suci bagaimana dapat kembali?
Melulu mengunggulkan ajaran sendiri yang agung suci,
Dengan penuh kata-kata kiasan guna mengelabui,
Menjalankan Ketuhanan dengan harapan dihati,
Tak mengerti membina diri dengan kesungguhan hati,
Siapakah yan mengandung cita-cita bajik dan murni?

Yang mementingkan nama dan keuntungan akan kehilangan ilahi,
Tuhan menjadi murka menjatuhkan bencana, lebih dahsyat dan ngeri dari waktu yang lampau,
Kemelut peperangan berkecamuk diempat penjuru,
Api berkobar meriam berdentum hancurlah seluruh,
Kejadian mana sejak dahulu belum pernah terjadi,
Dahsyatnya bencana kamu akan mengetahui sendiri,
Diluar pintu kota banyak bencana yang terserang penyakit dan mati,
Mayat terbakar abu berterbangan dikanan kiri,
Tinju malaikat mengacau di ibu kota seriti,
Dimana tergenang darah manusiawi, kota yang megah sekejab mata musnah sama sekali,
Antara sepuluh orang ada sembilan orang yang terlukai,
Dengan mata mendelik orang jahat berjatuhan dan mati,
Ditangkap hidup-hidup mata dicungkil dada dibelah,
Jangan kau kat tempat ini aman dan tentram,
Bencana begitu tiba sebahagian besar akan terluka,
Jiwa dan harta semua ludas payah merana, Entah kapan lagi dapat hidup selamat dan sejahtera,
Penghuni dunia ini kesemuanya adalah anak-anakKu,
IBU sedih melihat anak-anak tertimpa bencana, IBU menangis tersayat-sayat hatinya,
Bagaimana caranya dapat memanggil pulang dikau,
Mengutus Buddha dewata turun ke dunia, Mengajarkan pri Ketuhanan mendidik delapan penjuru,
Tridharma manunggal satu sama-sama melintas tunggal perahu,
Yang membina Ketuhanan senantiasa terhindar malapetaka,
Semua Pimpinan Ketuhanan memberikan lindungan bersama,
Mendapat keselamatan terhindar dari bencana,
Yang membina Ketuhanan sudah tentu riang gembira,
Yang belum, sukar terhindar, baik pria maupun wanita,
Yang menempuh pri Ketuhanan telah terdaftar di Nirvana,
Mengutus para suci melindungi yang bijaksana,
Yang diajarkan selalu mengenai Pancasila, Ucapan Suci Jalan Ketuhanan sudah dikenal sejelas-jelasnya,
Semoga tekun dan tenang menjaga yang benar,
Semoga meninggalkan ilmu magis dan pegang erat iman,
Barang siapa yang rajin menjelaskan surat ini, membimbing orang berdasarkan Ajaran Besar ini,
Yang dapat menguraikan inti surat ini, Banyak jasa dan banyak pahala hingga mencapai surgawi,
Boleh dikata kepada IBUmu sudah berbakti, Membantu IBU memanggil anak-anakNya kembali,
Barang siapa yang bersedia mencetak surat ini, IBU selalu memberkahi terbebas dari bencana nanti,
Pahalamu cukup dan sempurna tentu naik di Alam Abadi,
Didunia juga dapat hidup sehat dan harmonis, Kebaikan Jalan Ketuhanan sungguh banyak sekali,
Setelah bencana lewat AKU segera dapat dihubungi,
Wahai anak-anakKu yang budimana dan berhasrat tinggi,
Cari peluang untuk meditasi mengolah positif murni,
Roh manusia itu kesemuanya adalah anak kandungKu,
Jangan terlantarkan sinar dari Roh Sucimu!




Title: Re: SURAT DARI DIA
Post by: Edward on 02 July 2008, 12:24:06 AM
ehm John maksud lu nulis beginian apa yah?
Ini forum Buddhis, bukan forum Maitreya ato MLDD ato IKT..

Mo sengaja membahas dari segi Buddhis?
Kayak salah room, mestinya masuk bagian filsafat laen, Ini UDAH MENYIMPANG dari Buddha Dhamma..

Masa si lao mo cengeng banget? Cma isa nangis doank? Katanya dy pencipta segala? dhamma dibabarkan oleh lao mo segala...
lao mo kaga eksis, cma pikiran khayalan doank..
Title: Re: SURAT DARI DIA
Post by: SaddhaMitta on 02 July 2008, 01:21:53 AM
Terkenang akan anak-anaknya IBU ajarkan ucapan Dharma.  :o :o :o :o :o :o jago ya emak gw...

IBU mengajarkan Dharma untuk menggembleng menempa,
Menggembleng Rohani sampai cemerlang dan sempurna

Emak gw hari-hari masak dirumah  ^-^ ^-^ ^-^

Wahai anak-anakKu yang beriman lekaslah, sadar.
Membina jalan pulang sesuai dengan garis benar,

Pulang kemana lagi... gw dah dirumah....

Lix, Ko Medho postingan ini mending di pindahin deh...gak cocok tempatnya. bahaya buat pemula di Buddhis...   

Title: Re: SURAT DARI DIA
Post by: Adhitthana on 02 July 2008, 01:55:46 AM
Quote from: SaddhaMitta on 02 July 2008, 01:21:53 AM
Terkenang akan anak-anaknya IBU ajarkan ucapan Dharma.  :o :o :o :o :o :o jago ya emak gw...

IBU mengajarkan Dharma untuk menggembleng menempa,
Menggembleng Rohani sampai cemerlang dan sempurna

Emak gw hari-hari masak dirumah  ^-^ ^-^ ^-^

Wahai anak-anakKu yang beriman lekaslah, sadar.
Membina jalan pulang sesuai dengan garis benar,

Pulang kemana lagi... gw dah dirumah....

Lix, Ko Medho postingan ini mending di pindahin deh...gak cocok tempatnya. bahaya buat pemula di Buddhis...  



ginn............ aku malah males bacanya
kyk cerita dongeng ...........   :))
Title: Re: SURAT DARI DIA
Post by: Hendra Susanto on 02 July 2008, 06:53:16 AM
QuoteWahai anak-anakKu yang beriman lekaslah, sadar.
Membina jalan pulang sesuai dengan garis benar,

maakkkk.... tunggu bentar lagi aku pulang... kangen nech  :x

sekalian kopdaran :D

Title: Re: SURAT DARI DIA
Post by: Umat Awam on 02 July 2008, 07:54:21 AM
Buuusssssseeeeeeeeetttttttttttttttttttttttttttttt..................................................
Paaaaaaaaaaaaaaaaannnnnnnnnnnnjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjaaaaaaaaaaaaaannnnnnnnnnnnnnnggggggggggggggg.................... aaaaaaaaammmmmmmmmmmmmmmmmaaaaaaaaaaaaaaaaaattttttttttttttttt
:hammer:

^:)^
Title: Re: SURAT DARI DIA
Post by: nyanadhana on 02 July 2008, 08:10:09 AM
IMO, yan g tulisan beginian bisa didapat dari Tulisan Pasir. ada 2 gadis virgin yang sudah mereka tempa untuk tidak menikah,jadi punya kekuatan yang bagus untuk bisa main tulisan pasir, kemudian mereka summon deity yang dianggap Lao Mu atau dewa atau Buddha lah untuk merasuk dalam diri gadis itu,so mulai lho ditulis tulisan pasir,semacam main jelangkung
Title: Re: SURAT DARI DIA
Post by: Chandra Rasmi on 03 July 2008, 05:02:45 PM
Namo buddhaya..
baru baca ampe setengah,,,mata uda capek...kata2nya kok g dimengerti ya???
g tau maksudnya... ;D

btw..itu penerjemahnya GIRIPUTRA...apakah maksud anda bapak WIRAWAN GIRIPUTRA???
Title: Re: SURAT DARI DIA
Post by: Fudotakika on 03 July 2008, 05:05:33 PM
terlalu panjang (:$
Title: Re: SURAT DARI DIA
Post by: Yong_Cheng on 03 July 2008, 06:03:51 PM
terjemahan indonesia-nya emang susah dimengerti, tata bahasanya juga... maaf ya Bpk/Sdr GIRIPUTRA
Title: Re: SURAT DARI DIA
Post by: Johsun on 03 July 2008, 10:50:22 PM
Mungkin kalimat-kalimat dibawah ini ada kaitannya juga dengan LAOMU atau TUHAN YANG MAHA ESA..



BAB 25. 道 為 天 地 母 ( DAO WEI TIAN DI MU ) = TAO IBARAT IBU DARI LANGIT DAN BUMI。


KALIMAT ASAL﹕

有 物 混 成 ﹐ 先 天 地 生。 寂 兮 寥 兮 ﹐ 獨 立 而 不 改 ﹐ 周 行 而 不 殆 ﹐ 可 以 為 天 地 母。
( YOU WU HUN CHENG﹐XIAN TIAN DI SHENG。 JI XI LIAO XI﹐DU LI ER BU GAI﹐ZHOU XING ER BU DAI﹐KE YI WEI TIAN DI MU。)

吾 不 知 其 名 ﹐ 字 之 曰 道 ﹐ 強 為 之 名 曰 大 ﹐ 大 曰 逝 ﹐ 逝 曰 遠 ﹐ 遠 曰 反。
( WU BU ZI QI MING , JI ZHI YUE DAO , JIANG WEI ZHI MING YUE DA , DA YUE SHI , SHI YUE YUAN , YUAN YUE FAN 。)

故 道 大 , 天 大 , 地 大 , 人 亦 大 。 域 中 有 四 大 , 而 人 居 其 一 焉 。 人 法 地 , 地 法 天 , 天 法 道 , 道 法 自 然 。
( GU DAO DA ,TIAN DA ,DI DA ,REN YU DA 。 YU ZHONG YOU SI DA ,ER REN JU QI YI YAN 。 REN FA DI ,DI FA TIAN ,TIAN FA DAO ,DAO FA ZI RAN。)


KALIMAT TERJEMAHANNYA:

ADA SEBUAH ZAT YANG SAMAR DAN GAIB ,YANG SUDAH ADA SEBELUM LANGIT DAN BUMI TERBENTUK 。 (DIA) HENING TAK BERBUNYI DAN MAHA BESAR TANPA BATAS TANPA BENTUK ,(DIA) TUNGGAL DAN ABADI , (DIA) MENYUMBER TERUS MENERUS DAN MERUPAKAN AKAR-SUMBER ATAU IBU DARI SEGALA SESUATU YANG ADA DIALAM SEMESTA INI 。
SAYA TIDAK TAHU NAMA SEBENARNYA ,TARPAKSA MENYEBUT (NYA) DENGAN NAMA DAO ,LEBIH LANJUT BISA DIARTIKAN SEBAGAI MAHA-BESAR 。 DAO ITU MAHA BESAR TANPA BATAS , MAHA-KUASA TERHADAP SEMUA YANG ADA DAN MERUPAKAN AKAR DARI SEMUA YANG ADA ,ITULAH SEBABNYA SEMUA YANG ADA AKHIRNYA AKAN KEMBALI KE ASALNYA (DAO) JUGA 。
KARENA ITU BISA DIKATAKAN DAO ITU MAHA BESAR , LANGIT (TIAN) MAHA BESAR , BUMI (DI) MAHA BESAR , MANUSIA (REN) JUGA BESAR 。 JADI SESUNGGUHNYA ADA 4 BESAR , DIMANA MANUSIA TERMASUK SALAH SATU YANG BESAR 。 KARENA ITU , MANUSIA HARUS BISA HIDUP SESUAI DENGAN ATURAN YANG DIKEHENDAKI BUMI , SEHINGGA BUMI DAN LANGIT BISA TETAP LANGGENG HARMONIS BERADA DIDALAM ALAM SEMESTA SESUAI KEHENDAK DAO , KARENA DAO MERUPAKAN IBU / AKAR DARI SEMUA YANG ADA 。


PENJELASANNYA:

Dalam Bab 25 ini, NABI LAO ZI sekali lagi ingin menjelaskan dan menegaskan apa itu DAO sesungguhnya.
Menurut NABI LAO ZI, DAO adalah sebuah DZAT AGUNG yang tunggal dan absolut, DAO merupakan akar dan sumber dari segala yang ada dialam semesta ini, sehingga bisa dikatakan bahwa DAO ibaratnya seperti ibu yg melahirkan (menciptakan) semua benda yang ada dialam semesta ini.

Dalam alam semesta ini, semua diciptakan berpasangan, hanya DAO yg absolut dan tunggal tidak ada pasangannya, tidak ada yang bisa menandinginya. DAO tidak akan musnah sampai kapanpun juga, karena DAO merupakan satu-satunya benda yang abadi, bila benda lainnya bisa berubah dan musnah, tapi DAO selalu menyumber terus dan terus menciptakan serta menarik kembali apa yang seharusnya kembali, itulah sebabnya semua yang ada didunia ini akhirnya akan kembali ke asalnya / akarnya, kembali kepada DAO.

Kita sudah tahu kalau Langit itu besar, Bumi juga besar , dan manusia diistimewakan karena tercipta dengan dibekali akal dan pikiran yang berbeda dengan mahluk hidup lainnya , namun harus diingat , justru karena adanya keistimewaan inilah, maka bila manusia juga ingin menjadi (BESAR) supaya bisa disejajarkan dengan Langit dan Bumi, maka manusia harus bisa belajar dan mengenal DAO.
Manusia harus belajar besarnya kelapangan dada dari Bumi dan Langit, manusia harus belajar untuk hidup secara harmonis berdampingan dengan Bumi dan Langit, hanya demikianlah manusia baru bisa mengesampingkan sifat keserakahan dirinya, untuk tidak berupaya merusak Bumi dan lingkungan hidupnya, manusia baru bisa hidup tentram dan damai secara harmonis bersatu dengan Bumi; Langit didalam alam semesta ini sesuai dengan kehendak DAO.

Dengan kata lain, manusia harus bisa menemukan DAO, sebab hanya demikianlah manusia baru bisa merasakan kebesaran Langit dan Bumi serta KEBESARAN MAHA PENCIPTANYA, manusia baru bisa bersatu dengan Langit dan Bumi, dimana akhirnya kembali bersatu dengan DAO secara abadi.




Sutra Mahayana

MI lek Chen Fo cing..

Dikatakan ciri-ciri tanah sukavati Maitreya.(singkat)))

dimasa mendatang banyak sekali terdapat perabotan dan peralatan yang canggih

dan terdapat berbagai istana-istana yang megah serta gedung-gedung yang tinggi

rakyatnya saling mengasihi satu sama lain, bagaikan seorang ayah mengasihi anaknya demikian pula sebaliknya anak yang mengasihi ayahnya.


"Tanahnya pun amat gaib. Bila ada kotoran seperti air kencing, tinja dan sebagainya ada di atas tanah, maka tanahnya segera membelah sehingga kotoran apa pun akan terserap sampai bersih total, kemudian celah tersebut akan menutup kembali secara otomatis, dan di atas celah itu akan tumbuh bunga padma secara spontan untuk menghapus bau kotoran."


"Meskipun para warga kota berada berjauhan dan terhalang bangunan-bangunan, tapi mereka bisa bertemu satu sama lain seperti berhadap-hadapan. Mengapa demikian? Sebab mereka diberkati Maha-Rddhibala atau tenaga gaib yang kuat dari Buddhanya!"



mengapakah kehidupan rakyatNYA (Maitreya) senantiasa riang dan gembira? Ini disebabkan para umat-umatnya telah melakukan banyak kebajikan dan pahala di masa kehidupan yang lampau.."


dan sutra itu menyebut kata TUHAN..

"  disaat penduduknya pergi ke ladang menanam bibit tanaman walau hanya sekali, namun mereka bisa memperoleh panen sebanyak 7 kali, ini dikarenakan atas rahmat dari TUHAN YANG MAHA KUASA"




Buddhavaca Amitayus Tathagata Sutra.

Tek panjang
Bagian Atas

Demikian yang kudengar,
Pada suatu saat, sang Buddha berdiam di Vihara yang terletak di gunung Grdhrakuta, dekat kota Rajagraha dinegeri Magadha, Beliau bersama-sama dengan 12000 Maha Bhiksu-Sangha tengah mengadakan pesamuang Agung di Vihara tersebut. Para Yang Ariya yang telah memiliki 6 macam Abhijna(tenaga batin) seperti :
Ajnatakaundinya, Asvajit, Vaspa, Mahanama, Bhadrajit, Yasodeva, Vimala, Subahu, Purna-maitrayaniputra, Uruvilya-kasyapa, Nadi-kasyapa, Gaya-kasyapa, Kumara-kasyapa, Maha-kasyapa, Sariputra, Mahamaudgalyayana, Mahkarsthilya, Mahakapphina,Mahacunda, Aniruddha, Nandika, Kampila, Subhuti, Revata, Khadiravanika, Valuka, Svagata, Amogharaja, Parayanika, Patka, Cullapatka, Nanda, Rahula, Ananda dan lain-lain seperti yang beridentitas Sthavira.

Hadir pula rombongan Bodhisatva-Mahasattvaya yang telah menguasai ajaran Mahayana pada masa ini yaitu masa disebut " Bhadra Kalpa" dan mereka itu ialah :
Bodhisatva Samantabhadra,
Bodhisatva Manjusri,
Bodhisatva Maitreya, dan lain-lainnya.

Hadir pula Bodhisatva yang bergelar " Sodasa Satpurusa"(16 tokoh suci) yang dipimpin oleh Arya Bhadrapala dan mereka itu ialah..........

Ketahuilah langkah-langkah yang akan dialami oleh mereka, terutama apabila mereka telah mengakhiri kehidupannya mereka harus bersemayam di Surga Tusita dulu, guna mengkhotbahkan Saddharma (Dharma sejati nan luhur) kepada para makhluk luhur.

Buddhavaca Amitayus Tathagata Sutra
Tek panjang bagian bawah..

"........ demikian pula, mereka masih muda, sehat dan umurnya pun belum habis, tapi nyawa mereka tetap hilang dan terus diterjunkan ke alam sengsara hingga ribuan koti kalpa belum bisa mendapat kesempatan untuk keluar! Mengapa demikian? Sebab, HATI SANUBARI yang asalnya suci bersih kini telah dicemari kekotoran, telah diracuni oleh perilaku jahat seperti bersikap bengis, ingin membunuh, merampok, ingin membuat hal yang bukan-bukan. Mereka tidak takut akan Hukum Karma, tidak takut akan "TUHAN YANG MAHA ESA"...maka, para umat seperti itu walaupun waktu ajalnya masih jauh sekali tapi mereka telah diikuti oleh maut, kapa saja dan dimana saja nyawanya mudah hilang, kecuali mereka sadar, telah bertobat dan telah paham akan makna-makna Dharma luhur, ...

"...Dharma luhur yang mereka pelajari itu hanya dipasrahkan kepada TUHAN dan dirinya hanya menunggu diatas bangku agar pahalanya dapat turun dari langit. Padahal sikap mereka seperti ini pasti sia-sia belaka,..

"sekarang oh Ajita! Kalian dapat hidup bersama dengan Buddha dalam satu masa dan kesempatan yang sangat sulit ditemukan ini, patut dipegang teguh, supaya kalian dapat menyukseskan Dharmanya dengan tekum, penuh tekad serta semangat Virya hingga kalian dapat mencapai Kebuddhaan! Apalagi, Buddha Amitayus demikian senang dan tetap menerima para umat suci dengan ke-48 ikrar Maha Pranidhana-Nya secara terus menerus! Sama sekali tidak seperti "Terserah pada TUHAN' hingga sia-sia belaka!

"dan disamping itu walaupn mereka telah dihukum oleh pemerintah, tapi, karena ia berani merusak mental-moralnya hingga demikian serius dan jasa-jasa tidak pernah diamalkan sesuatupun, apalagi tentang Dharma-Dharma penting yang dapat meringankan dosa berat, sama sekali tidak pernah dilaksanakan! Maka, saat mereka masih hidup di dunia kepintaran dari Vijnana-nya telah dikurangi oleh TUHAN YANG KUASA dan nama mereka juga diubah-NYA dari tingkat atas menurun ke tingkat bawah."

"tapi, mereka tanpa takut bahkan sengaja tidak mengindahkan peraturannya. Karena tindak laku kejahatan mereka sangat keterlaluan, kejahatannya telah ditembusi sinar Sang Bulan serta Sang Surya, segeralah kepintaran dari Vijnana mereka dikurangi serta namanya pun dicatat oleh SANG KUASA."

"Bila dinasehati atau diberi saran agar banyak berbuat kebaikan, mengurangi kejahatan oleh para tokoh, sama sekali tidak diindahkan malahan berani mengucapkan dirinya tidak akan takut kepada SANG KUASA, atau TUHAN YANG MAHA ESA, ...bahkan selalu dengan sikap congkak yakin segala perbuatannya akan tetap lancar terus tanpa diganggu sesuatu apapun! Karena perbuatan dari sang umat itu sangat keterlaluan maka Vijnana-nya serta namanya pun dicatat oleh SANG PENGAWAS."

.... Apalagi, pengawasan dari TUHAN YANG MAHA KUASA demikian ketat, dan tebaran jalaNYA juga demikian kukuh dan rapat, barangsiapa yang dijala sulit meloloskan diri dari jala-NYA! Hal ini, sejak masa purbakala hingga sekarang bahkan terus ke masa mendatang tetap demikian ketat tanpa berubah-ubah sedikitpun. Betapa sedihnya!"
sang Buddha Sakyamuni bersabda kepada sang Bodhisatva Maitreya :
"Oh, Arya Ajita! Segala penderitaan duniawi yang menimpa tubuh manusia serta makhluk-makhluk lain itu, kesedihannya sungguh menyakiti hati Buddha, maka Aku tak segan-segan dengan kekuatan-KU dan kewibawaan-KU membantu para umat agar mereka dapat memusnahkan berbagai kejahatan yang dimilikinya, kemudia Aku akan membimbingnya supaya dapat menuju ke jalan-baik;.."

lihatlah, selama ini negara-negara yang pernah dijelajah oleh BUDDHA itu, baik rajanya maupun rakyatnya banyak sekali mendapat manfaat! Sungguh, bukan saja Sang Raja dan rakyatnya merasa amat senang hati, melainkan situasi dari daerahnya, seluruh negaranya pun demikian aman dan sentosa! Cuaca cerah, sang Bulan serta Sang Matahari demikian terang, angin datang dan hujan turun tepat pada waktunya, bencana alam jarang terjadi, rakyatnya pun demikian makmur dan sejahtera, penduduk tidak ingin berperang, ingin damai tentram. Lebih-lebih lagi, terdapat banyak umat dipelbagai negara yang giat membangun Vihara, giat mengundang para Arya datang untuk mengajarkan Dharma. Tata-krama dimuliakan oleh rakyat jelata dipelbagai daerah. Semua orang tak segan-segan mengamalkan jasa, menggerakkan hati sanubari menjadi welas-asih. Betapa bergunanya Buddha Dharma bagi umat."



Title: Re: SURAT DARI DIA
Post by: Johsun on 03 July 2008, 11:17:05 PM
BRO NYANA. KALAU MENGENAI JELANGKUNG, MUNGKIN RADA MIRIP, HANYA SAJA, JELANGKUNG TIDAK BISA MENULIS DENGAN RAPI, DAN KACAU BALAU. SEDANGKAN DARI GADIS VEGETARIAN ITU, MEREKA TIDAKLAH KERASUKAN, MELAINKAN DALAM KEADAAN SADAR, DAN BERDIRI TEGAK DAN RAPI. SAAT MENULIS ITU, TUBUHNYA TIDAK GEMETARAN SEPERTI ORANG KERASUKAN. TETAPI TETAP TENANG.
DAN TULISAN YANG DITULIS MEMILIKI TATANAN YANG RAPI, SERTA KALIMATNYA AKAN MENJADI SYAIR DALAM BAHASA MANDARIN. SEPERTI SETIAP KALIMAT, BERISIKAN 4 SUKU KATA, 5 SUKU KATA. ATAU TERSUSUN SUKU KATA YANG SEJAJAR.
Title: Re: SURAT DARI DIA
Post by: Johsun on 03 July 2008, 11:18:47 PM
Maaf bro tulisan nya gede, gw lupa.. wah gwat nih reputasi jadi min..???
Title: Re: SURAT DARI DIA
Post by: morpheus on 03 July 2008, 11:19:05 PM
Quote from: JHONSON on 03 July 2008, 10:50:22 PM
Menurut NABI LAO ZI, DAO adalah sebuah DZAT AGUNG yang tunggal dan absolut, DAO merupakan akar dan sumber dari segala yang ada dialam semesta ini, sehingga bisa dikatakan bahwa DAO ibaratnya seperti ibu yg melahirkan (menciptakan) semua benda yang ada dialam semesta ini.
ah, kayaknya anda salah belajar... kata lao zi, "tao yg bisa diceritakan, bukanlah tao yg sebenarnya". semangkin banyak anda mendeskripsikan tao sebagai yg anu, yg ini, yg itu, semangkin jauh dari kebenaran hehehe...

demikian pula, ini berarti tuhan anda bukanlah tuhan. seseorang yg percaya tuhan, tidak akan pernah bisa menemukan tuhan, karena tuhan yg sering disebut2 itu tidak lain merupakan konsep dan bentukan dari pikiran dan keinginannya sendiri, bukan tuhan yg sebenarnya. konsep bukanlah realita. mangkanya saya sarankan anda berhenti percaya tuhan agar bisa memerdekakan pikiran anda dan menemukan tuhan yg sebenarnya hihihi...

ragu pangkal cerah!
*lagi kumat*
Title: Re: SURAT DARI DIA
Post by: Johsun on 03 July 2008, 11:33:40 PM
ya, benar kata ente...

Mengenai hakekat Tuhan Yang Maha Esa, dalam dialog antara Sakyamuni Buddha dengan Mahamati Bodhisattva, yang tercatat dalam kitab suci Lankavatara Sutra sebagai berikut :

"...... untuk alasan ini Mahamati, silahkan para Bodhisattva Mahasattva yang sedang mencari pemujaan kebenaran menghasilkan kesucian Tathagatagarba yang dikenal sebagai Alayavijnanam. Mahamati, bila kau berkata bahwa tak ada Tathagatagarba yang dikenal sebagai Alayavijnanam, maka tak ada juga keterbitan maupun penghilangan dalam ketidakhadiranNya. Tathagatagarba dikenal juga sebagai Alayavijnanam.(Lankavatara Sutra Hal. 190).

...... Mahamati, Tathagatagarba (penerangan unggul) memegang di dalam kedua-duanya, yaitu : kebaikan dan kejahatan, dan olehNya semua bentuk keadaan dihasilkan.(Lankavatara Sutra Hal. 190).

......Sesungguhnya Mahamati, para Tathagata, yang sepenuhnya diterangi menyampaikan ajaran Tathagatagarba yang sebetulnyatak dikenal sebagai persamaan dengan buah pikiran sifat egoisnya para ahli filsfat. Maka Mahamati, supaya tak meninggalkan hal kesalahpahaman yang dipelihara oleh para ahli filsafat, kamu harus berjuang untuk mengajar sifat tak egois dan Tathagatagarba.(Lankavatara Sutra XXVIII, hal. 68).

...... Mahamati, bahwa kerajaan Tathagatahood adalah kerajaan Tathagatagarba, dimulai dengan Alayavijnanam adalah teruntuk Bodhisattva Mahasattva, yang seperti kamu juga dihadiahkan kelembutan, kecerdikan yang menembusi kekuatan pemikiran dan pengertiannya adalah sesuai dengan artinya, dan tidak untuk yang lain. Seperti ahli filsafat Sravakah dan Pratyekabuddha, yang terlihat kepada naskah-naskah keagamaan, untuk alasan ini, Mahamati, supaya kamu dan para Bodhisattva Mahasattva yang lain menertibkan diri dalam kerajaan Tathagatahood.

...... Diceritakan oleh saya dalam Naskah undang-undang keagamaan yang berkaitan dengan Ratu Srimala dan dalam hal lain, Bodhisattva dihadiahkan keajaiban, kelembutan, kehalusan, pengetahuan asli telah didukung (oleh kekuatan Rohani saja), bahwa Tathagatagarba dikenal sebagai Alayavijnanam yang lambat laun menjadi bersama dengan ketujuh Vijnana. Ini ditujukan kepada Sravakah yang tak bebas dari ikatan, untuk memperlihatkan kepada mereka sesuatu yang tak egois, dan untuk Ratu Srimala kepada siapa kekuatan kesucian rohani Buddha ditambahkan, kerajaan Tathagata yang asli dituangkan. Ini tak termasuk dalam kerajaan, ada untung karena ini dilanjutkan oleh Sravakah, Pratyekabuddha dan lain-lain filsafat tanpa kecuali. Mahamati, bahwa kerjaan Tathagata adalah kerajaan Tathagatagarba Alayavijnanam teruntuk Bodhisattva Mahasattva"

Kutipan Ketuhanan yang Maha Esa yang tercatat dalam Kitab Suci Udana :
"Ketahuilah para Bhiksu bahwa ada sesuatu yang tidak dilahirkan, yang tidak menjelma, yang tidak tercipta, yang mutlak. Duhai para Bhiksu, apabila tidak ada yang tidak dilahirkan, yang tidak menjelma, yang tidak diciptakan, yang mutlak, maka tidak akan mungkin kita dapat bebas dari kelahiran, penjelmaan, pembentukan, pemunculan dari sebab yan lalu.

Tetapi para Bhiksu, karena ada yang tidak dilahirkan, yang tidak menjelma, yang tidak tercipta, yang mutlak, maka ada kemungkinan untuk bebas dari kelahiran, penjelmaan, pembentukan, pemunculan dari sebab yang lalu."(Kitab Suci Udana VIII : 3).

Mengingat Tuhan Yang Maha Esa sebagai sesuatu yang tidak mungkin terjangkau dalam alam pikiran manusia, maka Sakyamuni Buddha dengan berbagai cara dan dengan memakai berbagai perumpamaan mencoba menjelaskan perihal Tuhan Yang Maha Esa, antara lain dengan menyebutkan sebagai Hukum yang tunggal (Saddharma Pundarika Sutra).

Tathagatagarba
:
Sumbernya semua Tathagata/Para Buddha Penerangan Unggul, disabdakan oleh Sakyamuni Buddha sebagai terang benderang dan Esa. (Lankavatara Sutra XXVIII, hal. 63)

Keterangan
:
Alayavijnanam adalah percikan-percikan dari benih-benih Tathagatagarba (Tuhan Yang Maha Esa) yang terdapat didalam setiap manusia


Dari dialog antara Sakyamuni Buddha dengan Mahamati Bodhisattva, jelas kita dapat mengerti bahwa sesungguhnya ada kekuatan yang kekal yang berada diluar jangkauan daya pikiran manusia, yaitu Tuhan Yang Maha Esa, yang biasa dikenal dengan sebutan Tathagatagarba. Didalam jiwa setiap manusia sesungguhnya, terdapat kesadaran yang kekal, yang merupakan percikan-percikan benih Ketuhanan, Tathagatagarba (Alayavijnanam), akan tetapi benih Ketuhanan ini tidak akan tumbuh dengan sendirinya tanpa dipelihara dan dirawat. Dalam hal ini adalah tergantung pada kemauan orang tersebut, apakah dia mau merawat, memelihara dengan baik benih-benih Ketuhanan yang ada didalam dirinya sehingga dia dapat manunggal, bersatu dengan kekekalan, atau sebaliknya.

Didalam memelihara dan merawat benih-benih Ketuhanan inilah perlunya kita beragama dengan melaksanakan jalan Bodhisatta untuk merawat dan memelihara benih-benih Ketuhanan tersebut agar kita tidak salah dan tidak keliru dalam pelaksanaannya.


Title: Re: SURAT DARI DIA
Post by: SandalJepit on 03 July 2008, 11:43:31 PM
 [at] johnson

Tathagatagarba dalam sutra mahayana tidak pernah disebutkan sebagai suatu individu.
Title: Re: SURAT DARI DIA
Post by: Johsun on 03 July 2008, 11:53:19 PM
Veda mengajarkan bahwa setiap insan dapat hidup karena ada inti hakikat yang menghidupinya.

"Eko devas sarva bhutesu gundhas
sarva vyapi sarva bhutantaratma
karmadhyaksas sarva bhutadhivasas
sakti ceta kevalo nirgunasca" (Svetasvatara Upanisad .VI .11)
(Satu sinar suci Tuhan yang tersembunyi dalam setiap insan, menjadi jiwa bathin semua ciptaan itu, Raja yang menyinari semua perbuatan dan menjadi saksi agung yang bersemayam di dalam hati.)


(6) ajo 'pi sann avyayatma
bhutanam isvaro 'pi san
prakritim svam adhishthaya
sambhavamy atmamayaya
sambhavamy atmamayaya

artinya :

walaupun aku tak terlahirkan, tak termusnahkan
dan aku adalah pencipta mahkluk hidup
segala namun atas pengeasan sifat-Ku sendiri
dan denga kekuatan maya-Ku aku menjelma


(10) vita raga bhaya krodha
manmaya mam upasritah
bahavo jnana mpasa
puta madbhavam agatah

artinya :

terbebas dari hawa nafsu, takut dan benci
bersatu dan berlindung pada-Ku
dibersihkan oleh budi pekerti
banyak yang telah MENCAPAI DIRI-KU

Title: Re: SURAT DARI DIA
Post by: Johsun on 03 July 2008, 11:54:46 PM
LaoMu adalah bukan suatu INDIVIDU namun juga INDIVIDU

Ia bukan Atta maupun NIHILISME.
Ia adalah Atta dan juga nihilisme
Title: Re: SURAT DARI DIA
Post by: Johsun on 04 July 2008, 12:04:26 AM
ktika semua lukisan disingkirkan, kau hanya akan lihat pelukisnya.
wahai, saudara ku, akan kuungkap misteri dari segala misteri.
ketahuilah,  sesungguhnya lukisan dan sang pelukis adalah satu.
tatkala imanmu sempurna, kau takkan pernah melihat dirimu sendiri, hanya DIA>

ATTAR.


Sejenak menyelamlah di lautan TUHAN, dan jangan kau mengira akan  ada sehelai rambutmu yang dibasahi air tujuh lautan.
jika yang kau lihat adalah wajah TUHAN, tak ada keraguan bahwa
mulai sekarang kau akan melihat dengan jelas, kala fondasi EKSIS
TENSI DIRIMU DIHANCURKAN, janganlah takut kalau engkau sendiri akan lenyap. dan binasa. Hafiz.
Title: Re: SURAT DARI DIA
Post by: Johsun on 04 July 2008, 12:09:57 AM
aku dan kau hanyalah kisi-kisi
pada ceruk sebuah lampu
lewat mana Cahaya Tunggal memancar
Aku dan Kau adalah tabir
antara langit dan bumi
angkatlah tabir ini, maka kau akan lihat
tak ada lagi mazhab dan sekte-sekte

Shabistari
Title: Re: SURAT DARI DIA
Post by: andry on 04 July 2008, 12:13:59 AM
Jika tidak hati2 dalam menginterpretasikan LAO MU >> maka bisa2 ia sbg personifikasi..
BTW bagus tuh kata2nya mengharukan... huak..huak..  :'( :'(
sedikit komentar, boleh kan ??
ya boleh lah...
Bro JHONSON thx atas postnya.
Mengapa umat maitreya (saya harap anda umat maitreya) jadi bisa menjawab,
mengapa umat maitreya kok melaksanakan (katakanlah ritual2) yg diajarkan oleh LAO MU???
(tentu ini ada hubnya dgn maitreya).
bukankah sudah jelas2 bahwa maitreya akan datang bila dhamma ini telah habis,
jadi jalankanlah yg ada sekarang, bukan yg masa depan yg belum tentu kebenarannya...
mengapa anda tidak melakukan ajaran dhamma sang gotama?
(maaf jika terlalu berkoar2.. hihi...)
Title: Re: SURAT DARI DIA
Post by: Johsun on 04 July 2008, 12:20:38 AM
ALLAH berfirman : "manusia adalah gudangnya rahasiaKU,
dan AKU adalah gudangnya rahasia manusia."

sesungguhnya Kami lebih dekat dengan kamu daripada kamu dengan urat lehermu sendiri.

Jalaluddin RuMi :
Ingatlah Allah selalu, agar diri bisa DILUPAKAN, sehingga
dirimu LENYAP dalam sang Tunggal pada siapa kau menyembah,
tanpa memperdulikan untuk siapa ibadah atau doa itu..

Title: Re: SURAT DARI DIA
Post by: Edward on 04 July 2008, 12:23:00 AM
 8-}
Kutip dikit, edit dan jadilah sebuah sutra menjadi sesuai dengan konsep si lao mu itu...
Dari terjemahan kitab tao, kenapa harus ada penambahan (Dia)? Padahal dalam bahasa asli tidak ada kalimat merefer untuk suatu sosok.

Dan yang paling parah Penggunaan Sutra2 Mahayana yang pemahaman-nya sangat dalam dengan gampang di quote, dan diberikan penjelasan asal tafsir sesuai dengan konsep tuhan lagi...

Dan yang lebih keren lagi, membuat 'pembenaran' dari ajaran agama lain seperti kitab veda, padahal jelas2 veda SANGAT BERBEDA dengan Buddhis!


Title: Re: SURAT DARI DIA
Post by: Edward on 04 July 2008, 12:29:53 AM
DAn Menurut johnson, sebuah kerasukan yang tidak jelas siapa sudah dapat dipastikan pasti sosok yang suci? Bahkan dewa tingkat tinggi merupakan makhluk penghuni samsara!
Mengapa yang menjadi sosok medium harus cewe perawan dan bervegetarian?Apalah artinya perawan dan vege?
Bahkan seorang brahman, yang dalam kitab buddhis merupakan makhluk yang tinggi tingkatannya diatas dewa, masih terperangkap adanya konsep tuhan dan atman...

Title: Re: SURAT DARI DIA
Post by: Johsun on 04 July 2008, 12:31:52 AM
besok lagi Bro, ok thanks..

kalau menjalankan ajaran Buddha Gotama, tetap harus dijalankan donk.. bukankah tidak ada ritual apapun dalam ajaran Sang Buddha?
dan saat setelah sang Buddha parinibbana, maka dilaksanakanlah
upacara ritual atau membaca paritta untuk mengenang jasa-jasa
sang Buddha.

dan begitu pula, ritual dalam aliran Maitreya, untuk bersujud syukur kepada Yang Maha Esa, serta bersujud kepada para Buddha,
bodhisatva, para Dewata, bhkan leluhur sendiri, turut disujud.
bersjud berterima kasih kepada Langit dan bumi,Negara, kepala negara, dan juga para GUru.

apakah salah bila mengadakan ritual, bukankah itu adalah bagian
dari suatu kehidpan.. coba bayangkan bila tidak ada segala ritual dan upacara, hidup ini hanya untuk bekerja, lalu pulang
kerumah, bersama keluarga, atau pergi shopping?
bukankah lebih baik, ada kehidupan spritual?
Title: Re: SURAT DARI DIA
Post by: Edward on 04 July 2008, 12:32:59 AM
QuoteKutipan Ketuhanan yang Maha Esa yang tercatat dalam Kitab Suci Udana :
"Ketahuilah para Bhiksu bahwa ada sesuatu yang tidak dilahirkan, yang tidak menjelma, yang tidak tercipta, yang mutlak. Duhai para Bhiksu, apabila tidak ada yang tidak dilahirkan, yang tidak menjelma, yang tidak diciptakan, yang mutlak, maka tidak akan mungkin kita dapat bebas dari kelahiran, penjelmaan, pembentukan, pemunculan dari sebab yan lalu.

Sudah jelas bukan? kalimatnya KETUHANAN YANG MAHA ESA, bukan TUHAN YANG MAHA ESA...
Title: Re: SURAT DARI DIA
Post by: Johsun on 04 July 2008, 12:39:54 AM
bro edward, kalau kata - kata DIA, bukankah diberi tanda kurungan.

QuoteDan yang paling parah Penggunaan Sutra2 Mahayana yang pemahaman-nya sangat dalam dengan gampang di quote, dan diberikan penjelasan asal tafsir sesuai dengan konsep tuhan lagi...

Ya deh bro terserah lu, mau ketuhanan yang maha esa betul juga, mau Tuhan yang maha esa tidak salah juga bro.
Title: Re: SURAT DARI DIA
Post by: Johsun on 04 July 2008, 12:42:14 AM
kalau mengenai Tao itu bro, tolong tanya si Shanman, di www.siutao.com.
Title: Re: SURAT DARI DIA
Post by: Edward on 04 July 2008, 12:53:22 AM
Yup, coba kalau dihilangkan, pemahamannya akan jauh berbeda dengan pakai tanda kurung...

Udah buntu, tinggal mencari pembenaran dengan bilang "terserah lu"...KETUHANAN DAN TUHAN itu tidak mirip dan tidak sama..
Title: Re: SURAT DARI DIA
Post by: Johsun on 04 July 2008, 12:58:00 AM
mengenai sutra Mahayana, sampai kata tuhan dibawa-bawa..
yang terjemahkan bukan saya bro..
melainkan ..Maha Bhikku Dutavira
Maha Bhiksu Sanghavarman
dan Upasaka Arya Rasmiprabhamegha..

Bro, kalau tidak ada sesuatu yang disebut Tuhan/ sang Pengatur..
lu bisa ya mengatur sendiri karma lu, dikehdipan mendatang akan lahir dimana, kapan, dan jam berapa ,?
bisa gak kamu sendiri yang nentukan, mau lahir di keluarga presiden sby misalnya, mau lahir jam sekian, mau lahir dengan
sebagai pria atau wanita, mau memiliki sgala kecantikan..
mau terlahir di keluarga om wiliam.. bisa gak bro?
adalh Tuhan Yang Mengatur..sekali lagi dia bukan sosok..maupun makhluk.
Title: Re: SURAT DARI DIA
Post by: Johsun on 04 July 2008, 01:00:17 AM
dikurung ya dikurung, mana ada lagi kisah dihilangkan?
Title: Re: SURAT DARI DIA
Post by: Edward on 04 July 2008, 01:22:22 AM
Mengenai sosok maha bhikku dan yang menerjemahkan, gw belum chek, jadi belum isa berkomentar lebih lanjut, mungkin ada beberapa rekan lain yang bisa lebih menjelaskan, karena gw hanya kenal sedikit bhikku..

Dalam teori Buddhis, ada 5 kaidah atau proses hukum alam (niyama) yang bekerja dalam dunia fisik dan mental:
1. Utu niyama (hukum musiman) yang berkaitan dengan asas anorganik fisik. Cth ; fienomena musiman dan angin
2. Bija niyama (hukum biologi) yang berkaitan dengan asas benih dan biji
3. Kamma niyama (hukum karma) yang berkaitan dengan sebab akibat
4. Dhamma niyama (fenomena alam) yang berkaitan dengan daya listrik, gerak gelombang.
5. citta niyama (hukum psikologis) yang mengatur proses kesadaran.

NAh, hukum ini saling mengisi dan saling berkaitan.Biar punya pahala karma baik, tapi 4 kondisi lain tidak mendukung, karma tersebut tidak dapat berbuah...
Dan kenapa disebut hukum? Karena proses ini berjalan secara alami, tidak diatur atau dikendalikan oleh seorang sosok adikuasa..

Quoteadalh Tuhan Yang Mengatur..sekali lagi dia bukan sosok..maupun makhluk.
Inilah kenapa gw bilang tuhan dan ketuhanan itu beda...Mau dipaksakan bagaimana juga, tuhan ato segala sesuatu yang berawalan SAng menunjuk pada sebuah subjek.DAn mau dibilang 'bukan sosok, bukan makhluk' justru dalam 1 kalimat akan menimbulkan inkonsistensi kalimat..alias omong kosong..

Jika karena sesuatu yang berjalan secara alami, tanpa intervensi suatu makhluk, harus disembah dan di terima kasihkan? Yang harus diterima kasihkan ialah orang yang menjelaskan proses ini, dan hanya terima kasih, tidak perlu disembah.. Jika lao mu bukan atma dan juga bukan nihil, mengapa dia atau menyuruh makhluk laen  bisa masuk k tubuh cewe perawan dan kasih pesan2? Kenapa tidak dia sendiri yang langsung muncul?

Dan jika lao mu yang mengatur karma, mengapa lao mu tidak mengubah karma? Jelas dia memiliki kuasa untuk mengubah karma, karena dia yang mengatur karma makhluk hidup.

Title: Re: SURAT DARI DIA
Post by: Edward on 04 July 2008, 02:36:02 AM
Quote from: JHONSON on 04 July 2008, 12:31:52 AM
besok lagi Bro, ok thanks..

kalau menjalankan ajaran Buddha Gotama, tetap harus dijalankan donk.. bukankah tidak ada ritual apapun dalam ajaran Sang Buddha?
dan saat setelah sang Buddha parinibbana, maka dilaksanakanlah
upacara ritual atau membaca paritta untuk mengenang jasa-jasa
sang Buddha.

dan begitu pula, ritual dalam aliran Maitreya, untuk bersujud syukur kepada Yang Maha Esa, serta bersujud kepada para Buddha,
bodhisatva, para Dewata, bhkan leluhur sendiri, turut disujud.
bersjud berterima kasih kepada Langit dan bumi,Negara, kepala negara, dan juga para GUru.

apakah salah bila mengadakan ritual, bukankah itu adalah bagian
dari suatu kehidpan.. coba bayangkan bila tidak ada segala ritual dan upacara, hidup ini hanya untuk bekerja, lalu pulang
kerumah, bersama keluarga, atau pergi shopping?
bukankah lebih baik, ada kehidupan spritual?

Ada ritual yang sudah ada sejak zaman Sidharta masih hidup, cthnya Kathina.
Awal dari pembacaan sutta ialah agar sabda2 Sang Buddha dapat dilestarikan, dan dapat diturunkan kepada orang lain.Baru dari situ berkembang 'efek2 positif' dari pembacaan sutta.

Untuk apa si Yang Maha Esa, Buddha dan lain2 disujud2? Seseorang yang sudah nibbana tidak perlu ditinggikan, karena sudah tinggi tanpa perlu ditinggikan.Menghormati YESH, sujud2 NO..Dan apa hubungannya negara, kepala negara, dengan Buddha?

Bangun jam 6 pagi setiap hari, beresin tempat tidur, mandi, pakai baju, sarapan, pergi bekerja adalah RITUAL sehari2..Apa bedanya dengan ritual agama?
Melakukan ritual bisa BENAR dan bisa SALAH. Benar jika dilandasi pemahaman dan pandangan benar akan makna ritual atau upacara..
Salah jika beranggapan jika dengan  beritual akan membuat suci seseorang.
Title: Re: SURAT DARI DIA
Post by: Sumedho on 04 July 2008, 06:29:41 AM
back to topic....... jadi maksudnya mahayana buddhism mengakui laumu dan IKT/MLDD/Aliran maitreya? I don't think so....
Title: Re: SURAT DARI DIA
Post by: Pitu Kecil on 04 July 2008, 09:26:05 AM
Quote from: JHONSON on 04 July 2008, 12:58:00 AM
mengenai sutra Mahayana, sampai kata tuhan dibawa-bawa..
yang terjemahkan bukan saya bro..
melainkan ..Maha Bhikku Dutavira
Maha Bhiksu Sanghavarman
dan Upasaka Arya Rasmiprabhamegha..

Bro, kalau tidak ada sesuatu yang disebut Tuhan/ sang Pengatur..
lu bisa ya mengatur sendiri karma lu, dikehdipan mendatang akan lahir dimana, kapan, dan jam berapa ,?
bisa gak kamu sendiri yang nentukan, mau lahir di keluarga presiden sby misalnya, mau lahir jam sekian, mau lahir dengan
sebagai pria atau wanita, mau memiliki sgala kecantikan..
mau terlahir di keluarga om wiliam.. bisa gak bro?
adalh Tuhan Yang Mengatur..sekali lagi dia bukan sosok..maupun makhluk.

Yang saya tahu kalau terlahir menjadi presiden, kaya, pria atau wanita kan ditentukan menurut karma nya yang dia perbuat? dan keinginan sendiri?

mengenai sutra Mahayana, sampai kata tuhan dibawa-bawa => Sutra apakah itu? saya belum pernah membacanya?
Title: Re: SURAT DARI DIA
Post by: nyanadhana on 04 July 2008, 09:36:32 AM
mengenai sutra Mahayana, sampai kata tuhan dibawa-bawa..
yang terjemahkan bukan saya bro..
melainkan ..Maha Bhikku Dutavira
Maha Bhiksu Sanghavarman
dan Upasaka Arya Rasmiprabhamegha..

Bro, kalau tidak ada sesuatu yang disebut Tuhan/ sang Pengatur..
lu bisa ya mengatur sendiri karma lu, dikehdipan mendatang akan lahir dimana, kapan, dan jam berapa ,?
bisa gak kamu sendiri yang nentukan, mau lahir di keluarga presiden sby misalnya, mau lahir jam sekian, mau lahir dengan
sebagai pria atau wanita, mau memiliki sgala kecantikan..
mau terlahir di keluarga om wiliam.. bisa gak bro?
adalh Tuhan Yang Mengatur..sekali lagi dia bukan sosok..maupun makhluk.


Mengenai Bhiksu Dutavira yang bertempat di V. Avalokitesvara Mangga Besar, setau saya beliau tidak pernah menerjemahkan Tuhan itu sendiri dalam beberapa tulisan Beliau karena saya kenal betul konsistensi beliau terhadap Mahayana.
bhiksu Sanghavarman ,apakah yang dimaksud adalah Bhiksu yang hidup pada 252 M, sungguh konyol lagi. Beliau adalah Patriak Sukhavati, saya pikir tidak ada konsepsi Tuhan disana.

Begini,saya melihat Maitreya suka banget meng-quote sana sini pernyataan orang yang belum mencapai Pencerahan,apakah itu bisa dianggap valid? Mengquote pernyataan yang mendukung Maitreya gampang kok, tinggal cari di agama Samawi, tapi sayang saya pikir kasihan Bodhisatta Maitreya,belum turun saja, beliau sudah dilabel dan digunakan untuk kepentingan tertentu. sungguh kasihan.

Maaf soal 2 Bhiksu itu ,saya mohon anda tidak menyebarkan data tidak valid. Jangan sampai ada pemfitnahan
Title: Re: SURAT DARI DIA
Post by: Sunkmanitu Tanka Ob'waci on 04 July 2008, 09:41:43 AM
Kalau Bhiksu Dutavira, nanti saya akan tanya kalau ke Jakarta.
Setahu saya dia adalah motor Mahayana yang sangat gigih di Indonesia. Setahu saya pengetahuan beliau sangat luas. Namun karena keadaan dan pergaulan dengan kalangan politis, mungkin saja kata Tuhan muncul, namun bukan Tuhan dalam pengertian Atta atau pengertian Agama Samawi.
Title: Re: SURAT DARI DIA
Post by: nyanadhana on 04 July 2008, 09:48:27 AM
Bro Kar,
bisa aja karena pergaulan politisi memang keluar kata Tuhan, hal ini karena pidato formal di Indonesia kek gitu tapi alangkah lucunya sekelompok orang itu menggunakan kata itu sebagai pendukung. saya dulu tinggal deket vihara Suhu, dan dari awal saya tahu bagaimana cara berpikir dia.haih dunio ado ado sajo jadinyo gado gado.
Title: Re: SURAT DARI DIA
Post by: Kokuzo on 04 July 2008, 11:52:27 AM
Bang JONSON, okelah kalo menurut ente HARUS ada sang pengatur...

Nah, siapa yang menentukan posisi sang pengatur tersebut? Darimana datangnya pengatur itu? Mengapa dia harus mengatur?
Title: Re: SURAT DARI DIA
Post by: Yong_Cheng on 04 July 2008, 12:36:59 PM
coba kita pakai contoh nyata yang bisa dilihat dalam kehidupan ini, kenapa negara harus ada yang mengatur seperti presiden, perdana menteri, raja? kenapa sang pengatur membuat/menetapkan hukum2 yang membatasi gerak manusia, kenapa tidak kita sendiri saja yang mengatur kehidupan kita sendiri, tanya kenapa? ;D
Title: Re: SURAT DARI DIA
Post by: ryu on 04 July 2008, 12:49:33 PM
Quote from: Yong_Cheng on 04 July 2008, 12:36:59 PM
coba kita pakai contoh nyata yang bisa dilihat dalam kehidupan ini, kenapa negara harus ada yang mengatur seperti presiden, perdana menteri, raja? kenapa sang pengatur membuat/menetapkan hukum2 yang membatasi gerak manusia, kenapa tidak kita sendiri saja yang mengatur kehidupan kita sendiri, tanya kenapa? ;D

Oh jadi tuhan itu sama dengan presiden yang kaga becus mengabulkan semua permintaan rakyatnya :)) , katanya MAHA TAU, MAHA KUASA, MAHA apalagi yah ? Hehehe tapi dia tidak tahu keinginan ciptaannya, dia tidak kuasa membuat ciptaannya menuruti aturannya, dimana MAHA KUASA nya itu :))
Title: Re: SURAT DARI DIA
Post by: HokBen on 04 July 2008, 12:58:40 PM
1. apa tuhan itu maha kuasa?
2. apa tuhan itu maha tahu?
3. apa tuhan itu maha pengasih dan penyayang?
4. apa tuhan yg menciptakan semua manusia?

jika jawaban di atas itu semuanya "YA" , maka pertanyaan selanjutnya adalah "KENAPA TUHAN MENCIPTAKAN ADOLF HITLER?"

jika dia maha tahu,masa dia ga tahu kalo hitler bakal segitu kejamnya menghancurkan eropa?
jika dia maha kuasa, masa dia sanggup menggerakkan sisi cinta kasih hitler sehingga hitler ga sekejam itu?
jika dia maha penyayan, dimana belas kasih dan kasih sayangnya terhadap korban2 hitler?

silahken dijawab dan ditelaah dengan seksama
Title: Re: SURAT DARI DIA
Post by: nyanadhana on 04 July 2008, 01:14:38 PM
Kalau menggunakan analogi adanya pemerintah...maka kita ambil secara nyata apa tindakan pemerintah ke rakyatnya apakah adil merata atau tidak ada?

Jangan kembalikan lagi pada pemerintah telah menetapkan kamma,karena kamma atau perintah yang dibikin, pemerintah harus tunduk pada hukumnya sendiri. Anda bisa bayangkan bila pemerintah ga tunduk sama hukumnya sendiri maka terjadi namanya empirisme yang menyusahkan rakyat.

Saya pikir analogi yang dipake tidak menjelaskan situasi tuhan.
Title: Re: SURAT DARI DIA
Post by: nyanadhana on 04 July 2008, 01:18:36 PM
kenapa tidak kita sendiri saja yang mengatur kehidupan kita sendiri

tujuan beragama Buddha bukanlah hatur kepada sesosok mahkluk pendiam yang dulunya sangat sangar bisa sambar sambar petir namuns ekarang diam seribu bahasa. tujuan mempelajari Buddha Dhamma adalah menyadari hidup sebagaimana adanya.

kalo saya menggunakan kalimat kamu untuk menyusun satu struktur negara, tetap akan kacau karena semua bertindak atas kemauannya sendiri bisa saja baik bisa saja buruk. namun agama Buddha berbeda bukan pada titik mengatur dirinya sesuka dia,namun menyeleraskan dirinya agar memiliki pikiran yang suci , perbuatan yang bajik dan ucapan yang bajik.
Title: Re: SURAT DARI DIA
Post by: nyanadhana on 04 July 2008, 01:23:33 PM
saya tarik kembali kepada entitas Lao Mu sebagai tuhan.

Dalam Ajaran Maitreyanism, dikatakan Lao Mu berasal dari dunia tanpa persepsi, dunia hampa. seperti yang pernah dijelaskan , dari dia,anak-anak dia terpencar ke bumi dan menjadi banyak. saat ini, dia menginginkan anaknya kembali.

Dunia hampa ini dikenal dalam Buddhisme sebagai dunia Brahma.entitas Brahma selalu terjebak dengan pemikiran bahwa dialah awal dan akhir segalanya karena kehidupan dia yang memasuki maha kalpa. inilah yang membuat pemikiran itu muncul namun dalam catatan bila entitas Lao Mu ini benar-benar ada sebagai Brahma.

ia bukanlah tuhan.
Title: Re: SURAT DARI DIA
Post by: HokBen on 04 July 2008, 01:26:28 PM
berarti konsep Lao Mu ini mirip Dewa Bhrama di Bhramaism dg?
karena dia lahir/nongol pertama kali di alam itu, dan usianya juga panjang banget.. maka diangkatlah sebagai pencipta gt?

Title: Re: SURAT DARI DIA
Post by: nyanadhana on 04 July 2008, 01:37:24 PM
Menilik dari Ajaran Lau Mu jauh sebelum adanya I Kuan Tao didirikan yaitu Shien Tien Tao dan root base White Lotus, dikatakan dulu terdapat sebuah alam dimana ada Lao Mu dan anak-anaknya tinggal (ini sudah menunjuk adanya dunia). lalu dunia itu dikatakan dunia hampa tanpa persepsi dan ada persepsi (Brahma World) karena LaoMu mengutus anak-anaknya pergi, dan tersesat,ia lalu mengutus berbagai nabi ke dunia untuk membimbing anaknya berpulang.

Nah inti cerita itu dalam Buddhisme dapat dilihat di alam Brahma, ada catatan bahwa karena Brahma waktu hidupnya sangat panjang,bahkan dari terbentuknya dan hancur bumi berulang0ulang, maka ia mulai berpikir ,dialah tertinggi daris emua makhluk karena dia tidak pernah mati.eternal. inilah yang Sang Buddha terangkan kepada seorang Brahma , saya lupa Sutta nya,nanti saya carikan kembali. berhubungan dengan miccha ditthi seorang Brahma atas eternity.
Title: Re: SURAT DARI DIA
Post by: nyanadhana on 04 July 2008, 01:39:17 PM
ini dia, Brahma nimantanika Sutta

http://www.accesstoinsight.org/tipitaka/mn/mn.049.than.html
Title: Re: SURAT DARI DIA
Post by: Yong_Cheng on 04 July 2008, 02:24:21 PM
Kalo membahas tentang Tuhan pencipta saya no comment deh ;D
Title: Re: SURAT DARI DIA
Post by: nyanadhana on 04 July 2008, 02:34:43 PM
no comment takut kesambar petir Yong  ;D
Title: Re: SURAT DARI DIA
Post by: Sumedho on 04 July 2008, 02:40:37 PM
baru belakangan nonton ini....
http://blog.ted.com/2007/04/rev_tom_honey_o.php

didalemnya ada scriptnya koq.
Title: Re: SURAT DARI DIA
Post by: HokBen on 04 July 2008, 02:42:26 PM
Quote from: JHONSON on 03 July 2008, 11:17:05 PM
BRO NYANA. KALAU MENGENAI JELANGKUNG, MUNGKIN RADA MIRIP, HANYA SAJA, JELANGKUNG TIDAK BISA MENULIS DENGAN RAPI, DAN KACAU BALAU. SEDANGKAN DARI GADIS VEGETARIAN ITU, MEREKA TIDAKLAH KERASUKAN, MELAINKAN DALAM KEADAAN SADAR, DAN BERDIRI TEGAK DAN RAPI. SAAT MENULIS ITU, TUBUHNYA TIDAK GEMETARAN SEPERTI ORANG KERASUKAN. TETAPI TETAP TENANG.
DAN TULISAN YANG DITULIS MEMILIKI TATANAN YANG RAPI, SERTA KALIMATNYA AKAN MENJADI SYAIR DALAM BAHASA MANDARIN. SEPERTI SETIAP KALIMAT, BERISIKAN 4 SUKU KATA, 5 SUKU KATA. ATAU TERSUSUN SUKU KATA YANG SEJAJAR.


Lu ikutan kopdar nggak?
kalo ikut, bawa keranjang anyaman bambu, kayu panjang 30 - 40 cm dua buah, pulpen, baju, dupa ama kim coa yah..
ntar kita coba maen jelangkung... ntar liat dh hasilnya, yg megang keranjang pun tenang.. menulis dengan kalimat yg teratur.. pokoke manteb dh.... walaupun kayaknya di keranjang itu ada mahluk halus yg nempel..
Title: Re: SURAT DARI DIA
Post by: Sumedho on 04 July 2008, 02:45:12 PM
ngmong2x soal jelangkung, aye pernah jg. dulu disekolah pernah maen >:D well bener kata hokben, rapih dan tidak gemetaran koq.
Title: Re: SURAT DARI DIA
Post by: ryu on 04 July 2008, 02:47:25 PM
Wakakakakak, nanti yang nulisnya laki2 perjaka yah, jangan Tuhan kita :))
Title: Re: SURAT DARI DIA
Post by: HokBen on 04 July 2008, 02:51:17 PM
btw, tuhan itu bisa dimasak lho...

(https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Fwww.engrish.com%2Fimage%2Fengrish%2Fgod-filets.jpg&hash=a3194fe1db75ee3b8c2173fbd1c9c6463c585deb)
Title: Re: SURAT DARI DIA
Post by: nyanadhana on 04 July 2008, 02:58:48 PM
Maaf, saya baru baca Sutra yang sebenarnya dari postingan Bro Johnson,tidak ada kata Tuhan sama sekali,penyusupan kata Tuhan ini sudah lajim digunakan untuk mempertahankan adanya Tuhan dalam Buddhisme selama MLDD menebeng Buddha. ini kerjaan kalian,
Title: Re: SURAT DARI DIA
Post by: Yong_Cheng on 04 July 2008, 03:07:25 PM
Quote from: nyanadhana on 04 July 2008, 02:34:43 PM
no comment takut kesambar petir Yong  ;D

bukan mas nyana, aye takut karena pengetahuan aye masih sedikit.... masih kalah jauh ama senior2 sini  ^:)^
Title: Re: SURAT DARI DIA
Post by: nyanadhana on 04 July 2008, 03:09:52 PM
mengutarakan pendapat kok tatut....biasa aja....yang penting jaga konsistensi aja.
Title: Re: SURAT DARI DIA
Post by: bond on 04 July 2008, 03:11:21 PM
Quote from: nyanadhana on 04 July 2008, 02:58:48 PM
Maaf, saya baru baca Sutra yang sebenarnya dari postingan Bro Johnson,tidak ada kata Tuhan sama sekali,penyusupan kata Tuhan ini sudah lajim digunakan untuk mempertahankan adanya Tuhan dalam Buddhisme selama MLDD menebeng Buddha. ini kerjaan kalian,


makin lama kecium bau busuknya.... :))  ;D
Title: Re: SURAT DARI DIA
Post by: nyanadhana on 04 July 2008, 03:17:18 PM
"........ demikian pula, mereka masih muda, sehat dan umurnya pun belum habis, tapi nyawa mereka tetap hilang dan terus diterjunkan ke alam sengsara hingga ribuan koti kalpa belum bisa mendapat kesempatan untuk keluar! Mengapa demikian? Sebab, HATI SANUBARI yang asalnya suci bersih kini telah dicemari kekotoran, telah diracuni oleh perilaku jahat seperti bersikap bengis, ingin membunuh, merampok, ingin membuat hal yang bukan-bukan. Mereka tidak takut akan Hukum Karma, tidak takut akan "TUHAN YANG MAHA ESA"...maka, para umat seperti itu walaupun waktu ajalnya masih jauh sekali tapi mereka telah diikuti oleh maut, kapa saja dan dimana saja nyawanya mudah hilang, kecuali mereka sadar, telah bertobat dan telah paham akan makna-makna Dharma luhur, ...

"...Dharma luhur yang mereka pelajari itu hanya dipasrahkan kepada TUHAN dan dirinya hanya menunggu diatas bangku agar pahalanya dapat turun dari langit. Padahal sikap mereka seperti ini pasti sia-sia belaka,..

"sekarang oh Ajita! Kalian dapat hidup bersama dengan Buddha dalam satu masa dan kesempatan yang sangat sulit ditemukan ini, patut dipegang teguh, supaya kalian dapat menyukseskan Dharmanya dengan tekum, penuh tekad serta semangat Virya hingga kalian dapat mencapai Kebuddhaan! Apalagi, Buddha Amitayus demikian senang dan tetap menerima para umat suci dengan ke-48 ikrar Maha Pranidhana-Nya secara terus menerus! Sama sekali tidak seperti "Terserah pada TUHAN' hingga sia-sia belaka!

"dan disamping itu walaupn mereka telah dihukum oleh pemerintah, tapi, karena ia berani merusak mental-moralnya hingga demikian serius dan jasa-jasa tidak pernah diamalkan sesuatupun, apalagi tentang Dharma-Dharma penting yang dapat meringankan dosa berat, sama sekali tidak pernah dilaksanakan! Maka, saat mereka masih hidup di dunia kepintaran dari Vijnana-nya telah dikurangi oleh TUHAN YANG KUASA dan nama mereka juga diubah-NYA dari tingkat atas menurun ke tingkat bawah."

"tapi, mereka tanpa takut bahkan sengaja tidak mengindahkan peraturannya. Karena tindak laku kejahatan mereka sangat keterlaluan, kejahatannya telah ditembusi sinar Sang Bulan serta Sang Surya, segeralah kepintaran dari Vijnana mereka dikurangi serta namanya pun dicatat oleh SANG KUASA."

"Bila dinasehati atau diberi saran agar banyak berbuat kebaikan, mengurangi kejahatan oleh para tokoh, sama sekali tidak diindahkan malahan berani mengucapkan dirinya tidak akan takut kepada SANG KUASA, atau TUHAN YANG MAHA ESA, ...bahkan selalu dengan sikap congkak yakin segala perbuatannya akan tetap lancar terus tanpa diganggu sesuatu apapun! Karena perbuatan dari sang umat itu sangat keterlaluan maka Vijnana-nya serta namanya pun dicatat oleh SANG PENGAWAS."


kok Amitayus Sutra kalian pretelin sedemikian rupa,itu sih namanya parah. Terjemahan Amitayus Sutra tidak seperti itu.
Sutra Pujian Akan Tanah Suci dan Perlindungan Oleh Buddha Sakhyamuni

Diterjemahkan ke dalam bahasa Mandarin Oleh Guru Besar Tripitaka Hsuan Tsang
Diterjemahkan dari bahasa Mandarin Oleh Hisao Inagaki

Seperti itulah yang kudengar:

[1] Pada saat itu Sang Bhagavan menetap di wihara Kebun Jeta, di taman Anathapindada di Sharasvati, dengan perkumpulan besar yang terdiri dari seribu dua ratus lima puluh bhikku, semua nya adalah sravaka yang terhormat dan arhat yang terkenal. Mereka dipimpin oleh sravaka yang bijaksana dan terkenal seperti Shariputra dan Mahamaudgalyayana, Mahakashyapa dan Aniruddha. Sang Bhagavan juga ditemani oleh banyak Bodhisattva-mahasattva yang tak terhitung jumlah nya, berada di tingkat tertinggi, tidak akan mundur lagi dan dihias oleh pahala dan nilai-nilai suci yang tak terhingga, dipimpin oleh Bodhisattva yang agung seperti Manjushri, Ajita, Nityodyukta dan Aniksipta-Dhura. Hadir di perkumpulan itu pula, ratusan ribu koti dan nayuta dewa yang dipimpin oleh Shakra dan Raja Surga Mahabrahma, Tuan dunia Saha, Empat Raja Penjaga dan yang lain. Banyak mahluk yang setengah dewa, mahluk surga dan manusia, ashura dan yang lain berkumpul dan duduk untuk mendengarkan Dharma.

[2] Sang Bhagavan berkata kepada Shariputra, :"Tahukah engkau bila engkau berjalan ke sebelah barat dari sini melewati ratusan ribu koti dan nayuta tanah Buddha, engkau akan tiba di sebuat tempat bernama "Kebahagiaan Tertinggi" (Sukhavati)dimana ada Bhagavan bernama "Amitayus" atau "Amitabha" dengan sepuluh gelar, termasuk Tathagata, Arhat dan Samyaksambuddha. Ia tinggal disana saat ini juga, mengajarkan Dharma yang menakjubkan kepada banyak mahluk untuk memberikan mereka kebahagiaan dan manfaat yang tak terbanding.

[3] "Kenapa Shariputra, tempat ini dipanggil "Sukhavati"? Shariputra, semua yang berada di tempat itu tidak merasakan berbagai macam penderitaan dan rasa sakit, tapi hanya merasakan kegembiraan dan kebahagiaan yang tak terhingga. Inilah mengapa tempat itu disebut sebagai "Sukhavati".

"Terlebih Shariputra, di tanah Buddha ini yang disebut Sukhavati, ada tujuh baris pegangan tangan yang terhias, tujuh baris pohon tala yang terhias, dan tujuh kali lipat jala-jala terhias yang berada dimana-mana dan terhias dengan empat perhiasan yaitu: emas, perak, batu mulia beryl dan kristal. Shariputra, tanah Buddha itu penuh dengan perhiasan berkualitas tinggi yang sangat menyentuh pikiran kita. Untuk alasan ini, tanah itu disebut "Sukhavati".

"Dan lagi Shariputra, di tanah Buddha yang bernama Sukhavati ini ada banyak kolam tujuh perhiasan yang berisi air yang mempunyai delapan kualitas bagus, yaitu: (1) murni, (2) dingin, (3) manis, (4) lembut, (5) melembabkan, (6) menyamankan, (7) melegakan haus, lapar dan kebutuhan lain dan (8) memperkaya indera kita, meningkatkan aktivitas empat elemen dan memproduksi kebaikan yang tinggi. Mahluk hidup yang telah banyak melakukan perbuatan baik selalui menikmati saat memakai air ini. Dasar kolam ini dibatasi oleh pasir emas, dan di empat sisi kolam itu terdapat tangga yang terbuat dari empat perhiasan yang sangat indah, menyenangkan hati ketika kita melihat nya. Pohon-pohon berhias mengelilingi kolam itu, terpisah dari yang lain dengan jarak yang sama, rasa harum yang menakjubkan, dihias dengan tujuh perhiasan berharga yaitu: emas, perak, batu beryl, kristal, mutiara berwarna merah, batu karnelia dan safir.

"Di dalam kolam, setiap saat, bunga teratai dengan berbagai warna dan besar bagaikan roda kereta akan berkembang. Bunga biru mengeluarkan cahaya biru, terang dan indah; yang kuning mengeluarkan cahaya kuning, terang dan indah, yang merah mengeluarkan cahaya merah, terang dan indah, yang putih mengeluarkan cahaya putih, terang dan indah, yang memiliki empat warna mengeluarkan cahaya empt warna, terang dan indah. Shariputra, tanah Buddha itu penuh dengan berbagai hiasan indah dengan kualitas yang bagus, yang sangat menyenangkan hati orang-orang yang melihat nya. Untuk alasan ini, tanah itu disebut "Sukhavati".

"Dan lagi Shariputra, di tanah Buddha suci itu terdapat musik indah yang dimainkan seketika setiap saat. Suara nya harmonis dan enak didengar. Ketika para mahluk mendengar suara yang menakjubkan itu, keinginan jahat mereka akan hilang semua, kelakuan baik mereka akan berlipat ganda, dan mereka akan segera mencapai Penerangan Sempurna. Shariputra, tanah Buddha itu penuh dengan hiasan indah yang mempunyai kualitas tak terbandingi, menyenangkan hati yang melihat. Untuk alasan ini, tanah itu disebut "Sukhavati".

"Terlebih Shariputra, di tanah Buddha suci yang disebut Sukhavati itu banyak burung langka dengan berbagai warna seperti angsa, bebek, heron, bangau dan kakak tua, kastuari, cendrawasih, kalavinka dan jivamjivaka. Enam kali di pagi dan malam hari, burung-burung itu akan berkumpul dan bernyanyi dengan suara dan melodi yang indah, menghasilkan berbagai macam suara untuk meninggikan ajaran-ajaran yang menakjubkan, seperti empat kelakuan yang patut ditaati, empat cara untuk menghentikan pikiran jahat, empat kekuatan ajaib, lima akar kebaikan, lima kekuatan dan tujuh faktor kebijaksanaan, dan delapan jalan mulia. Setelah mendengar mereka bernyanyi, semua mahluk yang berada di tempat itu akan mendapatkan hasil tak terhingga melalui kesadaran akan Buddha, Dharma dan Sangha, dan tubuh mereka akan menyimpan kebaikan ini bagaikan wewangian. Shariputra, apakah engkau berpikir bahwa binatang-binatang itu ada di alam binatang yang jahat? Jangan berpikir seperti itu! Alasan nya adalah karena tiada dari alam-alam jahat itu, bahkan tidak nama nya, berada di tanah suci Sang Buddha; bagaimana bisa lebih kurang daripada binatang-binatang yang berada di alam binatang karena retribusi akan karma jahat mereka?

Engkau harus mengetahui bahwa mereka adalah manifestasi yang diciptakan oleh Amitayus, supaya mereka bisa menyatakan suara Dharma yang berbagai macam untuk memberikan manfaat dan kebahagiaan kepada seluruh mahluk hidup. Shariputra, tanah Buddha itu penuh dengan hiasan yang indah sekali dan menyenangkan hati orang-orang yang melihat nya. Untuk alasan ini, tanah itu disebut "Sukhavati".

"Terlebih Shariputra, di tanah Buddha Sukhavati itu angin yang lembut selalu bertiup. Ketika mereka menelusuri pohon dan jala yang berhias, suara yang merdu pun bisa terdengar. Bagaikan ratusan ribu koti peralatan musik surgawi yang dimainkan bersamaan untuk menghasilkan suara yang indah, ketika angin lembut terus menelusuri pohon dan jala terhias itu mereka menghasilkan suara indah yang menyatakan banyak ajaran Dharma. Setelah mendengar suara itu, para mahluk akan meyadarkan banyak kelakuan yang baik, seperti memperhatikan Buddha, Dharma dan Sangha. Shariputra, tanah Buddha itu penuh dengan hiasan-hiasan indah dengan kualitas tak terkalahkan. Untuk alasan ini, tanah itu disebut "Sukhavati".

"Shariputra, di tanah Buddha itu banyak manifestasi indah yang tidak terhitung dan tidak bisa dibayangkan. Walaupun ratusan ribu koti dan nayuta lidah akan memuji kualitas indah mereka, setiap lidah mengeluarkan suara yang tidak bisa dihitung (diukur), mereka tidak akan bisa memuji sampai sepenuh nya. Untuk alasan ini, tanah itu disebut "Sukhavati".

[4] "Terlebih Shariputra, tahukah engkau mengapa Buddha tanah suci itu dipanggil "Amitayus"? Karena Shariputra, jangka hidup Tathagata itu dan semua mahluk hidup yang berada disana berlangsung selama kalpa yang tak terhitung dan tidak terukur jumlah nya, oleh karena itu Tathagata di tempat itu disebut "Amitayus". Shariputra, kenapa Buddha di Sukhavati juga dipanggil "Amitabha"? Shariputra, Sang Tathagata di tempat ini selalu mengeluarkan sinar cahaya yang indah dan tak terhitung jumlah nya, menerangi seluruh tanah Buddha di sepuluh penjuru tanpa halangan, untuk menunjukkan kegiatan para umat Buddha. Untuk alasan ini, Tathagata tempat itu dipanggil sebagai "Amitabha".

Shariputra, tanah suci Buddha itu penuh dengan perhiasan yang indah sekali, menyenangkan hati dan pikiran siapapun yang melihat nya. Untuk alasan ini, tanah itu disebut "Sukhavati". "Dan lagi Shariputra, Buddha Amitayus yang berada di tanah Buddha itu selalui mempunyai murid-murid sravaka, semua nya arhat, yang mempunyai pahala yang berbagai macam dan tak terhitung jumlah nya. Shariputra, tanah suci Buddha itu penuh dengan perhiasan yang indah sekali, menyenangkan hati dan pikiran siapapun yang melihat nya. Untuk alasan ini, tanah itu disebut "Sukhavati".

"Shariputra, Buddha Amitayus dari Sukhavati selalu mempunyai banyak murid Bodhisattva yang tak terhitung jumlah nya, semua berada di tingkat Menjadi Buddha setelah Satu Kehidupan Lagi. Mereka mempunyai banyak pahala yang yang bagus sekali, jumlah mereka tak bisa dihitung. Walaupun seseorang memuji pahala mereka untuk kalpa yang lama, mereka tidak akan bisa memuji mereka sepenuh nya. Shariputra, tanah Buddha itu penuh dengan perhiasan yang indah sekali, menyenangkan hati dan pikiran siapapun yang melihat nya. Untuk alasan ini, tanah itu disebut "Sukhavati".

[5]"Shariputra, mahluk yang lahir di tempat itu berada di tingkat tiada jalan mundur dan tidak akan jatuh ke alam yang jahat lagi, terlahir di perbatasan atau di antara orang-orang yang rendah dan kotor (mlecchas). Mereka selalu menikmati perasaan mengunjungi tanah Buddha yang lain. Dengan sumpah dan praktek yang baik, maju dan berkembang setiap saat, mereka mendapatkan Penerangan Sempurna Tertinggi. Shariputra, tanah Buddha itu penuh dengan pahala-pahala yang bermanfaat sekali, menyenangkan hati dan pikiran orang-orang yang melihat nya. Untuk alasan ini, tanah itu disebut "Sukhavati".

Title: Re: SURAT DARI DIA
Post by: nyanadhana on 04 July 2008, 03:21:47 PM
"Dan lagi Shariputra, bila para mahluk hidup mendengar tentang manifestasi indah tentang pahala yang tak terhitung ini di tanah suci Amitayus, mereka akan mendapatkan aspirasi untuk terlahirkan disana. Alasan nya adalah: pertama, yang lahir disana akan bertemu banyak mahluk suci yang terhias dengan pahala tak terhitung; kedua, mereka akan merasakan kenikmatan Dharma Mahayana yang merupakan ciri khas tanah Buddha suci itu; dan ketiga, dengan sumpah dan praktek mereka yang tak bisa diukur, disertai usaha untuk maju setiap saat, mereka akan dengan cepat mencapai Penerangan Tertinggi Sempurna. Shariputra, mereka yang terlahir di tanah Buddha ini mempunyai bukan beberapa tetapi banyak hasil dan pahala yang tak terhitung jumlah nya, sehingga mahluk-mahluk ini bisa mendapatkan kelahiran di tanah Sukhavati Buddha Amitayus.

"Terlebih Shariputra, bila pria dan wanita yang berbudi dengan kepercayaan yang teguh, setelah mendengarkan nama Buddha Amitayus yang mempunyai pahala tak terhitung dan tak terhingga dan juga mendengar pujian-pujian indah mengenai Sukhavati, mengkonsentrasikan pikiran mereka dan tidak bisa digoyahkan, bahkan untuk satu, dua, tiga, empat, lima, enam atau tujuh hari, maka pada saat mereka akan meninggalkan dunia, Amitayus, dikelilingi murid-murid sravaka dan Bodhisattva-Nya yang tak terhitung jumlah nya akan muncul di hadapan mereka dan memberikan perlindungan dengan rasa kasih untuk menjaga pikiran mereka supaya tidak terjatuh kedalam kebingungan. Maka setelah kematian, mengikuti Buddha Amitabha dan pengikut-Nya, mereka akan dilahirkan di Sukhavati. "Shariputra, seperti apa yang Aku ketahui bahwa keuntungan yang menyenangkan ini sangat penting, Aku umumkan kata-kata kebenaran ini: Pria dan wanita berbudi dengan kepercayaan yang besar, setelah mendengar nama Buddha Amitayus dengan pahala yang tak terhitung, dan juga mengetahui tentang tanah suci Buddha di Sukhavati, semua nya akan menerima ajaran-ajaran ini dengan penuh kepercayaan, memunculkan aspirasi, mempraktek-kan metode seperti yang diajarkan, dan mecapai kelahiran di tanah Buddha itu.

[6] "Shariputra, seperti Aku yang memuji pahala yang tak terhitung, tak terhingga dan tak bisa dibayangkan akan tanah suci Amitayus, begitu pula para Buddha yang berada di sebelah timur sebanyak pasir di sungai Gangga, seperti Aksobhya Tathagata, Meru-Dhvaja Tathagata, Mahameru Tathagata, Meru-Prabhasa Tathagata, dan Manju-Dhvaja Tathagata. Sementara berdiam di tanah suci mereka sendiri di sebelah timur, mereka akan menjulurkan lidah mereka yang lebar dan panjang, dan mencangkup alam semesta dengan ribuan juta dunia di dalam nya, mengatakan kebenaran ini: Semua mahluk hidup seharus nya menerima ajaran Dharma ini dengan rasa penuh kepercayaan, mengenai pujian akan pahala tak terhingga tanah Buddha suci ini berikut dengan perlindungan yang diberikan oleh semua Buddha.

[7] "Terlebih Shariputra, di sebelah selatan terdapat banyak Buddha sebanyak pasir di sungai Gangga, seperti Candra-Surya-Pradipa Tathagata, Yashah-Pprabha Tathagata, Maharci-Skandha Tathagata, Meru-Pradipa Tathagata, dan Ananta-Virya Tathagata. Sementara berdiam di tanah suci mereka sendiri di sebelah selatan, mereka akan menjulurkan lidah mereka yang lebar dan panjang, dan mencangkup alam semesta dengan ribuan juta dunia di dalam nya, mengatakan kebenaran ini: Semua mahluk hidup seharus nya menerima ajaran Dharma ini dengan rasa penuh kepercayaan, mengenai pujian akan pahala tak terhingga tanah Buddha suci ini berikut dengan perlindungan yang diberikan oleh semua Buddha.

[8] "Terlebih Shariputra, di sebelah barat terdapat banyak Buddha sebanyak pasir di sungai Gangga, seperti Amitayus Tathagata, Amita-Skandha Tathagata, Amita-Prabha Tathagata, Amita-Dhvaja Tathagata, Mahesvara Tathagata, Mahaprabha Tathagata, Jvalana Tathagata, Maharatna-Ketu Tathagata dan Sphuta-Rashmi Tathagata. Sementara berdiam di tanah suci mereka sendiri di sebelah barat, mereka akan menjulurkan lidah mereka yang lebar dan panjang, dan mencangkup alam semesta dengan ribuan juta dunia di dalam nya, mengatakan kebenaran ini: Semua mahluk hidup seharus nya menerima ajaran Dharma ini dengan rasa penuh kepercayaan, mengenai pujian akan pahala tak terhingga tanah Buddha suci ini berikut dengan perlindungan yang diberikan oleh semua Buddha.

[9] "Terlebih Shariputra, di sebelah utara terdapat banyak Buddha sebanyak pasir di sungai Gangga, seperti Amita-Prabha-Vyuha-Abhijna-Buddhi Tathagata, Mahaskandha Tathagata, Amita-Divya-Dundubhi-Vaishvanara-Nnirghosa Tathagata, Jaleni-Prabha Tathagata, Salendra-Raja Tathagata. Sementara berdiam di tanah suci mereka sendiri di sebelah utara, mereka akan menjulurkan lidah mereka yang lebar dan panjang, dan mencangkup alam semesta dengan ribuan juta dunia di dalam nya, mengatakan kebenaran ini: Semua mahluk hidup seharus nya menerima ajaran Dharma ini dengan rasa penuh kepercayaan, mengenai pujian akan pahala tak terhingga tanah Buddha suci ini berikut dengan perlindungan yang diberikan oleh semua Buddha.

[10] "Dan lagi Shariputra, di nadir terdapat banyak Buddha sebanyak pasir di sungai Gangga, seperti Sarva-Saddharma-Darshana-Yukti-Sada-Jvalana-Rajottama-Shri-Prabha Tathagata, Simha Tathagata, Yashas Tathagata, Yashah-prabhasa Tathagata, Dharma Tathagata, Saddharma Tathágata, Dharma-Dhvaja Tathágata, Guna-Mitra Tathágata dan Guna-Nama Tathágata. Sementara berdiam di tanah suci mereka sendiri di nadir, mereka akan menjulurkan lidah mereka yang lebar dan panjang, dan mencangkup alam semesta dengan ribuan juta dunia di dalam nya, mengatakan kebenaran ini: Semua mahluk hidup seharus nya menerima ajaran Dharma ini dengan rasa penuh kepercayaan, mengenai pujian akan pahala tak terhingga tanah Buddha suci ini berikut dengan perlindungan yang diberikan oleh semua Buddha.

[11] "Dan lagi Shariputra, di zenith terdapat banyak Buddha sebanyak pasir di sungai Gangga, seperti Brahma-Ghosa Tathágata, Naksatra-Raja Tathágata, Gandha-Prabhasa Tathágata, Utpala-Shri-Kalpa Tathágata dan Sarvartha-Darsha Tathágata. Sementara berdiam di tanah suci mereka sendiri di zenith, mereka akan menjulurkan lidah mereka yang lebar dan panjang, dan mencangkup alam semesta dengan ribuan juta dunia di dalam nya, mengatakan kebenaran ini: Semua mahluk hidup seharus nya menerima ajaran Dharma ini dengan rasa penuh kepercayaan, mengenai pujian akan pahala tak terhingga tanah Buddha suci ini berikut dengan perlindungan yang diberikan oleh semua Buddha.

[12] "Terlebih Shariputra, di sebelah tenggara terdapat banyak Buddha sebanyak pasir di sungai Gangga, seperti Uttama-Vipula-Megha-Ghosa-Raja Tathágata. Sementara berdiam di tanah suci mereka sendiri di sebelah tenggara, mereka akan menjulurkan lidah mereka yang lebar dan panjang, dan mencangkup alam semesta dengan ribuan juta dunia di dalam nya, mengatakan kebenaran ini: Semua mahluk hidup seharus nya menerima ajaran Dharma ini dengan rasa penuh kepercayaan, mengenai pujian akan pahala tak terhingga tanah Buddha suci ini berikut dengan perlindungan yang diberikan oleh semua Buddha.

[13] "Terlebih Shariputra, di sebelah barat daya terdapat banyak Buddha sebanyak pasir di sungai Gangga, seperti Uttama-Surya-Prabha-Yasho-Guna Tathágata. Sementara berdiam di tanah suci mereka sendiri di sebelah barat daya, mereka akan menjulurkan lidah mereka yang lebar dan panjang, dan mencangkup alam semesta dengan ribuan juta dunia di dalam nya, mengatakan kebenaran ini: Semua mahluk hidup seharus nya menerima ajaran Dharma ini dengan rasa penuh kepercayaan, mengenai pujian akan pahala tak terhingga tanah Buddha suci ini berikut dengan perlindungan yang diberikan oleh semua Buddha.

[14] "Terlebih Shariputra, di sebelah barat laut terdapat banyak Buddha sebanyak pasir di sungai Gangga, seperti Amita-Guna-Jvalanadhipati- Prabhasa Tathágata. Sementara berdiam di tanah suci mereka sendiri di sebelah barat laut, mereka akan menjulurkan lidah mereka yang lebar dan panjang, dan mencangkup alam semesta dengan ribuan juta dunia di dalam nya, mengatakan kebenaran ini: Semua mahluk hidup seharus nya menerima ajaran Dharma ini dengan rasa penuh kepercayaan, mengenai pujian akan pahala tak terhingga tanah Buddha suci ini berikut dengan perlindungan yang diberikan oleh semua Buddha.

[15] "Terlebih Shariputra, di sebelah timur laut terdapat banyak Buddha sebanyak pasir di sungai Gangga, seperti Asamkhya-Shata-Sahasra-Koti- Nayuta-Vipula-Buddhi Tathágata. Sementara berdiam di tanah suci mereka sendiri di sebelah timur laut, mereka akan menjulurkan lidah mereka yang lebar dan panjang, dan mencangkup alam semesta dengan ribuan juta dunia di dalam nya, mengatakan kebenaran ini: Semua mahluk hidup seharus nya menerima ajaran Dharma ini dengan rasa penuh kepercayaan, mengenai pujian akan pahala tak terhingga tanah Buddha suci ini berikut dengan perlindungan yang diberikan oleh semua Buddha.

[16] "Shariputra, kenapa sutra ini dinamakan "Gerbang Dharma" merincikan pujian dan pahala tak terhingga akan tanah Buddha dan perlindungan oleh para Buddha? Shariputra, di dalam sutra ini dikatakan bahwa pahala tak terhingga dari Sukhavati dipuji dan dibanggakan oleh para Buddha dan Bhagavan di sepuluh penjuru, sementara berdiam di tanah suci mereka, menunjukkan manifestasi yang menakjubkan dan mengatakan kebenaran, menganjurkan para mahluk untuk menerima ajaran ini dengan penuh kepercayaan, supaya bisa menuntun dan menguntungkan mereka, serta memberikan kedamaian dan kebahagiaan. Oleh karena alasan ini, sutra ini disebut "Gerbang Dharma Mengenai Pujian Tentang Pahala Tak Terhingga di Tanah Buddha Beserta Perlindungan Yang Diberikan Para Buddha."

"Shariputra, bila pria dan wanita berbudi yang sudah mendengar, sedang mendengar atau akan mendengar, telah membangunkan atau akan membangunkan kepercayaan yang dalam, mereka akan diterima oleh para Buddha dan Bhagavan dari sepuluh penjuru sebanyak sepuluh kali lipat pasir di sungai Gangga. Semua yang mempraktekan ajaran tidak akan mundur tetapi akan dengan pasti mencapai Penerangan Sempurna dan akan lahir di Tanah Suci Sukhavati Amitayus. Oleh karena alasan ini Shariputra, semua mahluk hidup dianjurkan untuk menerima dengan rasa penuh kepercayaan dan mempengerti perkataan-Ku dan perkataan para Buddha, Bhagavan, dari sepuluh penjuru, dan seharus nya berusaha sebaik mungkin untuk mempraktekkan seperti yang diajarkan dengan rajin. Jangan biarkan keraguan untuk muncul sedikitpun.

"Dan lagi Shariputra, pria dan wanita berbudi yang telah beraspirasi, akan beraspirasi atau sedang beraspirasi mengenai perhiasan-perhiasan indah yang berada di Sukhavati Amitayus, mereka akan diterima oleh para Buddha dan Bhagavan dari sepuluh penjuru sebanyak pasir di sungai Gangga, bahkan sepuluh kali lipat dari jumlah itu. Semua yang mempraktekkan seperti yang diajarkan tidak akan mundur tetapi akan pasti mencapai Penerangan Tertinggi Sempurna dan akan dilahirkan di Sukhavati Amitayus. Oleh karena alasan ini Shariputra, pria dan wanita berbudi harus mempercayai sedalam-dalam nya, akan tanah suci Buddha Amitayus yang bernama Sukhavati, dan harus beraspirasi untuk dilahirkan disana. Jangan menjadi malas sedikit pun.

[17] "Shariputra seperti sekarang Aku memuji dan memuliakan pahala tak terhingga akan Sukhavati milik Buddha Amitayus, para Buddha dan Bhagavan lain dari sepuluh penjuru pun juga memuja pahala tak terhinga ini sambil mengatakan:"Betapa menakjubkan bahwa Buddha Sakhyamuni, Dharma-Raja, Tathagata, Arhat, Samyaksambuddha, Pemilik Kebijaksanaan dan Praktek, Sugata, Pengetahu Dunia, Tak Terbanding, Penakluk Manusia, Guru Dewa dan Manusia, Buddha dan Bhagavan, telah muncul di dunia Saha ini pada jaman lima keburukan: terutama waktu, mahluk hidup, nafsu, pendapat dan jangka hidup, dan setelah mendapatkan Penerangan Sempurna mengantarkan ajaran ini, sangat susah diterima, untuk memandu dan menguntungkan seluruh mahluk hidup dan memberikan damai dan kebahagiaan.

"Maka Shariputra, ketahuilah bahwa Aku telah datang ke dunia Saha yang tercemar ini pada saat lima keburukan tengah merajalela dan setelah mendapatkan Penerangan Sempurna Tertinggi, menyampaikan ajaran ini, yang sangat susah untuk diterima oleh dunia, untuk memandu dan menguntungkan seluruh mahluk hidup dan memberikan damai dan kebahagiaan. Ini memang tugas yang langka dan berat, yang tidak bisa dimengerti dengan mudah. Bila, Shariputra, ada pria dan wanita berbudi yang setelah mendengar ajaran ini, yang susah diterima oleh dunia, menerima dengan penuh kepercayaan, mendirikan dan mengajarkan kepada yang lain, dan mempraktek kan seperti yang diajarkan, ketahuilah bahwa orang-orang seperti ini sangatlah jarang. Pada jaman dulu mereka telah menanam akar kebaikan di hadapan banyak Buddha yang tak terhitung. Setelah mereka meninggalkan dunia ini mereka pasti akan dilahirkan di Sukhavati di langit barat dimana mereka akan merasakan kenikmatan Dharma Mahayana yang menjadi nyata di Tanah Suci Buddha. Mereka akan menghampiri Buddha Amitayus dan memberikan persembahan sebanyak enam kali di pagi hari dan malam hari. Mereka juga akan bisa terbang ke tanah Buddha yang berada di sepuluh penjuru untuk memberikan persembahan kepada para Buddha yang berada disana, dimana mereka bisa mendengarkan Dharma yang diajarkan oleh para Buddha tersebut dan menerima maklumat akan pencapaian Ke-Buddha-an mereka. Maka mereka akan dengan cepat menyempurnakan pahala dan kebijaksanaan mereka untuk menyadari dan mencapai Penerangan Sempurna Tertinggi."

[18] Ketika Sang Bhagavan selesai mengajarkan sutra ini, para sravaka agung seperti Shariputra dan Bodhisattva-mahasattva, dengan mahluk lain termasuk para dewa dan ashura bergembira dan menerima ajaran Sang Bhagavan dengan penuh kepercayaan.
Title: Re: SURAT DARI DIA
Post by: bond on 04 July 2008, 03:24:20 PM
 [at] nyana

setelah melihat uraian panjang Anda, ternyata orang yg memreteli sutra yg indah lebih parah dari telur busuk yg paling bau :)) :))
Title: Re: SURAT DARI DIA
Post by: nyanadhana on 04 July 2008, 03:32:02 PM
Maaf didalam Sutra itu tidak disebutkan Tuhan Yang Maha Esa, Pertobatan, Entitas Lao Mu, Entitas Maitreya, dan segala macamnya,mohon tidak memutar balikkan sebuah Sutra Mahayana yang indah.

Terkadang saya ga tahu oknum siapa demi menyusup ke dalam Aliran Sukhavati yang memang sebangian besar umatnya adalah orang tua yang tidak mengenal Dhamma secara mendalam namun ingin mengenal Dhamma, Sukhavati merupakan titik tolak Buddhisme yang berawal dari Saddha(Keyakinan),ini cocok dipraktekkan oleh orang tua yang tidak mengeyam pendidikan sekalipun.

Tujuan anda menyusup ke dalam Sutra ini sangat jelas, anda ingin menarik umat Sukhavati untuk mempercayai bahwa Buddha berkata soal Lau Mu, pernah melihat bumi terbelah dua untuk anda menyambut anda masuk ke avici?

Title: Re: SURAT DARI DIA
Post by: andry on 04 July 2008, 03:32:46 PM
Quote from: JHONSON on 04 July 2008, 12:20:38 AM
ALLAH berfirman : "manusia adalah gudangnya rahasiaKU,
dan AKU adalah gudangnya rahasia manusia."

sesungguhnya Kami lebih dekat dengan kamu daripada kamu dengan urat lehermu sendiri.

Jalaluddin RuMi :
Ingatlah Allah selalu, agar diri bisa DILUPAKAN, sehingga
dirimu LENYAP dalam sang Tunggal pada siapa kau menyembah,
tanpa memperdulikan untuk siapa ibadah atau doa itu..



mm nampaknya mau bermain filsuf yah??
Title: Re: SURAT DARI DIA
Post by: andry on 04 July 2008, 03:39:21 PM
Quote from: JHONSON on 04 July 2008, 12:31:52 AM
besok lagi Bro, ok thanks..

kalau menjalankan ajaran Buddha Gotama, tetap harus dijalankan donk.. bukankah tidak ada ritual apapun dalam ajaran Sang Buddha?
dan saat setelah sang Buddha parinibbana, maka dilaksanakanlah
upacara ritual atau membaca paritta untuk mengenang jasa-jasa
sang Buddha.

dan begitu pula, ritual dalam aliran Maitreya, untuk bersujud syukur kepada Yang Maha Esa, serta bersujud kepada para Buddha,
bodhisatva, para Dewata, bhkan leluhur sendiri, turut disujud.
bersjud berterima kasih kepada Langit dan bumi,Negara, kepala negara, dan juga para GUru.

apakah salah bila mengadakan ritual, bukankah itu adalah bagian
dari suatu kehidpan.. coba bayangkan bila tidak ada segala ritual dan upacara, hidup ini hanya untuk bekerja, lalu pulang
kerumah, bersama keluarga, atau pergi shopping?
bukankah lebih baik, ada kehidupan spritual?
ini jawaban untuk saya?
wah nampaknya anda tidak menangkap maksud dari pertanyaan saya. :D
yg jadi pertanyaan saya, kok umat maitreya
begitu getol khuk sou (itu tuh yg jongkok2)? apakah karena di iming2 bisa menghapus karma buruk??
kok gak mau nyari penyebab munculnya kegiatan seperti itu gitu??
mengapa kok pada percaya Qt diu tao bisa menyelamatkan berapa tuh 7 leluhur 9 keturunan 2 belokan 3 tanjakan (2 terakhir saya yg menga-ada2 hihi.. :)) )
Title: Re: SURAT DARI DIA
Post by: Kokuzo on 04 July 2008, 03:41:27 PM
Quote from: Yong_Cheng on 04 July 2008, 12:36:59 PM
coba kita pakai contoh nyata yang bisa dilihat dalam kehidupan ini, kenapa negara harus ada yang mengatur seperti presiden, perdana menteri, raja? kenapa sang pengatur membuat/menetapkan hukum2 yang membatasi gerak manusia, kenapa tidak kita sendiri saja yang mengatur kehidupan kita sendiri, tanya kenapa? ;D

weh sodara2 sekalian... pernyataan ini sangat menjawab eksistensi tuhan kok. dah bener jawabannya...

PRESIDEN DIPILIH DAN DITENTUKAN OLEH?

Presiden dipilih dan ditentukan oleh rakyat dengan harapan SI PRESIDEN BISA MENJADI SOSOK YANG MEREKA INGINKAN untuk memimpin mereka (ingat, manusia makhluk lemah, sejak jaman purba suda berlindung pada benda2 yang dianggap besar/berkuasa). Namun pada kenyatannya tidak selalu seperti itu....

Sama halnya dengan 'presiden' yang satu ini...
Title: Re: SURAT DARI DIA
Post by: nyanadhana on 04 July 2008, 03:44:23 PM
yg jadi pertanyaan saya, kok umat maitreya begitu getol khuk sou (itu tuh yg jongkok2)

saya pikir ini adalah ritual dalam agama seseorang yang tidak perlu dibahas, karena dalam setiap agama kita mengenal banyak tata cara. level yang kita usut adalah level pemahaman, bukan level ritual.

Sama saja dengan umat Buddha yang suka baca paritta dikira dukun komat kamit oleh agama tetangga.

Berhubung Maitreyanis MLDD mendompleng agama Buddha dan banyak Sutra yang di mistranslasikan, kita akan coba usut satu per satu.
Title: Re: SURAT DARI DIA
Post by: morpheus on 04 July 2008, 03:49:27 PM
Quote from: Sumedho on 04 July 2008, 02:40:37 PM
baru belakangan nonton ini....
http://blog.ted.com/2007/04/rev_tom_honey_o.php
semakin belajar dan merenung, semakin orang beralih dari mencari "tuhan yg diluar" ke pencarian di dalam...
tidak perduli apakah itu penganut samawi (aliran maitreya termasuk di sini) yg mula2 fokusnya pada penyelamat yg ada di luar...

Title: Re: SURAT DARI DIA
Post by: andry on 04 July 2008, 04:07:21 PM
yg jadi pertanyaan saya, kok umat maitreya begitu getol khuk sou (itu tuh yg jongkok2)

saya pikir ini adalah ritual dalam agama seseorang yang tidak perlu dibahas, karena dalam setiap agama kita mengenal banyak tata cara. level yang kita usut adalah level pemahaman, bukan level ritual.


saya setuju dgn pernyataan anda. yg saya ingin pertanyakan adalah imbasnya bro, bukan ritualnya.
sekali lage>> mengapa mereka (umat M) kok tidak berpikir lg getu dgn kuk sou bisa menghapus/meringankan karma buruk (soalnya dulu gua juga di ajarin hihi..)
_/\_
Title: Re: SURAT DARI DIA
Post by: Yong_Cheng on 04 July 2008, 04:08:25 PM
Quote from: Kokuzo on 04 July 2008, 03:41:27 PM
Quote from: Yong_Cheng on 04 July 2008, 12:36:59 PM
coba kita pakai contoh nyata yang bisa dilihat dalam kehidupan ini, kenapa negara harus ada yang mengatur seperti presiden, perdana menteri, raja? kenapa sang pengatur membuat/menetapkan hukum2 yang membatasi gerak manusia, kenapa tidak kita sendiri saja yang mengatur kehidupan kita sendiri, tanya kenapa? ;D

weh sodara2 sekalian... pernyataan ini sangat menjawab eksistensi tuhan kok. dah bener jawabannya...

PRESIDEN DIPILIH DAN DITENTUKAN OLEH?

Presiden dipilih dan ditentukan oleh rakyat dengan harapan SI PRESIDEN BISA MENJADI SOSOK YANG MEREKA INGINKAN untuk memimpin mereka (ingat, manusia makhluk lemah, sejak jaman purba suda berlindung pada benda2 yang dianggap besar/berkuasa). Namun pada kenyatannya tidak selalu seperti itu....

Sama halnya dengan 'presiden' yang satu ini...

ngga cocok nih dibilang satu... kenyataannya banyak "presiden" ???
Title: Re: SURAT DARI DIA
Post by: Sumedho on 04 July 2008, 04:17:20 PM
Quote from: morpheus on 04 July 2008, 03:49:27 PM
Quote from: Sumedho on 04 July 2008, 02:40:37 PM
baru belakangan nonton ini....
http://blog.ted.com/2007/04/rev_tom_honey_o.php
semakin belajar dan merenung, semakin orang beralih dari mencari "tuhan yg diluar" ke pencarian di dalam...
tidak perduli apakah itu penganut samawi (aliran maitreya termasuk di sini) yg mula2 fokusnya pada penyelamat yg ada di luar...


Sampe akhirnya "I don't know" :P
Aye juga pernah sampe tahap itu... dan akhirnya dilepas semua.....
Title: Re: SURAT DARI DIA
Post by: ryu on 04 July 2008, 04:40:08 PM
Quote from: andry on 04 July 2008, 04:07:21 PM
yg jadi pertanyaan saya, kok umat maitreya begitu getol khuk sou (itu tuh yg jongkok2)

saya pikir ini adalah ritual dalam agama seseorang yang tidak perlu dibahas, karena dalam setiap agama kita mengenal banyak tata cara. level yang kita usut adalah level pemahaman, bukan level ritual.


saya setuju dgn pernyataan anda. yg saya ingin pertanyakan adalah imbasnya bro, bukan ritualnya.
sekali lage>> mengapa mereka (umat M) kok tidak berpikir lg getu dgn kuk sou bisa menghapus/meringankan karma buruk (soalnya dulu gua juga di ajarin hihi..)
_/\_

bukannya di mahayana ada san bu yi pai yang ritualnya agak aneh juga ?
Title: Re: SURAT DARI DIA
Post by: nyanadhana on 04 July 2008, 04:49:10 PM
mengapa mereka (umat M) kok tidak berpikir lg getu dgn kuk sou bisa menghapus/meringankan karma buruk
saya tanyakan lagi,apakah melafal nama Amitabha untuk masuk ke Sukhavati tidak terdengar lebih aneh lagi. tata cara tidak perlu didebatkan...akarnya tetep di pemahaman mereka.

bukannya di mahayana ada san bu yi pai yang ritualnya agak aneh juga ?

Kalo san bu yi pai....3 kali melangkah 1 kali namaskara, semacam bentuk meditasi jalan Mahayana yang ditujukan untuk meruntuhkan ego diri sendiri. saya rasa tidak aneh,segala macam bentuk ritual seperti itu,karena tata cara tidak menyangkut di level pemahaman. kalo kamu melihat Tibet, yang jalan sambil ngondro....anda bisa berkata aneh,tapi apa ayng perlu didebatkan di level saddha?

Bahkan anda tancep hio saja bagi org kr****n udah dianggap zupa freak.
Title: Re: SURAT DARI DIA
Post by: ryu on 04 July 2008, 04:52:13 PM
Quote from: nyanadhana on 04 July 2008, 04:49:10 PM
mengapa mereka (umat M) kok tidak berpikir lg getu dgn kuk sou bisa menghapus/meringankan karma buruk
saya tanyakan lagi,apakah melafal nama Amitabha untuk masuk ke Sukhavati tidak terdengar lebih aneh lagi. tata cara tidak perlu didebatkan...akarnya tetep di pemahaman mereka.

bukannya di mahayana ada san bu yi pai yang ritualnya agak aneh juga ?

Kalo san bu yi pai....3 kali melangkah 1 kali namaskara, semacam bentuk meditasi jalan Mahayana yang ditujukan untuk meruntuhkan ego diri sendiri. saya rasa tidak aneh,segala macam bentuk ritual seperti itu,karena tata cara tidak menyangkut di level pemahaman. kalo kamu melihat Tibet, yang jalan sambil ngondro....anda bisa berkata aneh,tapi apa ayng perlu didebatkan di level saddha?

Bahkan anda tancep hio saja bagi org kr****n udah dianggap zupa freak.

apakah jaman sang buddha ada san bu yi pai?
Bagaimana kiranya pandangan beliau apabila melihat umatnya san bu yi pai?
Title: Re: SURAT DARI DIA
Post by: nyanadhana on 04 July 2008, 04:57:46 PM
Bagaimana kiranya pandangan beliau apabila melihat umatnya san bu yi pai?

Beliau sudah tidak ada, jadi tidak bisa dimintai jawaban berkenaan hal itu.

Kalau menilik dari Sutta catatan Sang Buddha, segala bentuk upacara tidak akan membawa orang pada Nibbana. namun upacara itu diperlukan dengan beberapa tingkatan batin seseorang yang berbeda-beda.
Title: Re: SURAT DARI DIA
Post by: Kokuzo on 04 July 2008, 05:00:20 PM
Cuma ngasi liat surat dari Mamak aja jadi panjang urusannya...  :|
Title: Re: SURAT DARI DIA
Post by: Yong_Cheng on 04 July 2008, 06:27:24 PM
Quote from: nyanadhana on 04 July 2008, 04:57:46 PM
Bagaimana kiranya pandangan beliau apabila melihat umatnya san bu yi pai?

Beliau sudah tidak ada, jadi tidak bisa dimintai jawaban berkenaan hal itu.

Kalau menilik dari Sutta catatan Sang Buddha, segala bentuk upacara tidak akan membawa orang pada Nibbana. namun upacara itu diperlukan dengan beberapa tingkatan batin seseorang yang berbeda-beda.

:jempol:
Title: Re: SURAT DARI DIA
Post by: Johsun on 04 July 2008, 07:22:19 PM
QuoteMaaf didalam Sutra itu tidak disebutkan Tuhan Yang Maha Esa, Pertobatan, Entitas Lao Mu, Entitas Maitreya, dan segala macamnya,mohon tidak memutar balikkan sebuah Sutra Mahayana yang indah.

Terkadang saya ga tahu oknum siapa demi menyusup ke dalam Aliran Sukhavati yang memang sebangian besar umatnya adalah orang tua yang tidak mengenal Dhamma secara mendalam namun ingin mengenal Dhamma, Sukhavati merupakan titik tolak Buddhisme yang berawal dari Saddha(Keyakinan),ini cocok dipraktekkan oleh orang tua yang tidak mengeyam pendidikan sekalipun.

Tujuan anda menyusup ke dalam Sutra ini sangat jelas, anda ingin menarik umat Sukhavati untuk mempercayai bahwa Buddha berkata soal Lau Mu, pernah melihat bumi terbelah dua untuk anda menyambut anda masuk ke avici?


wwaw, neraka avicci, siapa ga takut? Bukan buddha bersabda tentang LaoMu, tetapi tentang Tuhan , dan Sang Pengawas, atau Sang Surya dan sang Rembulan, dan sang Kuasa..

Sang Buddha berbicara tentang Amitabha, bukan hanya satu sutra bro.. yang  nyanadhana ceritakan itu saat sang Buddha berada di kebun jeta.. sedangkan ada lagi yang lain di magadha, dan mungkin ada lagi ditmpat lain.
sutra yang gw quote itu menceritakan tentang 48 ikrar Buddha Amitayus, sedangkan yang u copy itu gak ada 48 ikrarnya.
Title: Re: SURAT DARI DIA
Post by: Johsun on 04 July 2008, 07:28:48 PM
Buddhavaca Amitayus Tathagata Sutra.

Tek panjang
Bagian Atas

Demikian yang kudengar,
Pada suatu saat, sang Buddha berdiam di Vihara yang terletak di gunung Grdhrakuta, dekat kota RAJAGRAHA dinegeri MAGADHA, Beliau bersama-sama dengan 12000 Maha Bhiksu-Sangha tengah mengadakan pesamuang Agung di Vihara tersebut. Para Yang Ariya yang telah memiliki 6 macam Abhijna(tenaga batin) seperti :
Ajnatakaundinya, Asvajit, Vaspa, Mahanama, Bhadrajit, Yasodeva, Vimala, Subahu, Purna-maitrayaniputra, Uruvilya-kasyapa, Nadi-kasyapa, Gaya-kasyapa, Kumara-kasyapa, Maha-kasyapa, Sariputra, Mahamaudgalyayana, Mahkarsthilya, Mahakapphina,Mahacunda, Aniruddha, Nandika, Kampila, Subhuti, Revata, Khadiravanika, Valuka, Svagata, Amogharaja, Parayanika, Patka, Cullapatka, Nanda, Rahula, Ananda dan lain-lain seperti yang beridentitas Sthavira.





dan disamping itu walaupn mereka telah dihukum oleh pemerintah, tapi, karena ia berani merusak mental-moralnya hingga demikian serius dan jasa-jasa tidak pernah diamalkan sesuatupun, apalagi tentang Dharma-Dharma penting yang dapat meringankan dosa berat, sama sekali tidak pernah dilaksanakan! Maka, saat mereka masih hidup di dunia kepintaran dari Vijnana-nya telah dikurangi oleh TUHAN YANG KUASA dan nama mereka juga diubah-NYA dari tingkat atas menurun ke tingkat bawah."

"tapi, mereka tanpa takut bahkan sengaja tidak mengindahkan peraturannya. Karena tindak laku kejahatan mereka sangat keterlaluan, kejahatannya telah ditembusi sinar Sang Bulan serta Sang Surya, segeralah kepintaran dari Vijnana mereka dikurangi serta namanya pun dicatat oleh SANG KUASA."

"Bila dinasehati atau diberi saran agar banyak berbuat kebaikan, mengurangi kejahatan oleh para tokoh, sama sekali tidak diindahkan malahan berani mengucapkan dirinya tidak akan takut kepada SANG KUASA, atau TUHAN YANG MAHA ESA, ...bahkan selalu dengan sikap congkak yakin segala perbuatannya akan tetap lancar terus tanpa diganggu sesuatu apapun! Karena perbuatan dari sang umat itu sangat keterlaluan maka Vijnana-nya serta namanya pun dicatat oleh SANG PENGAWAS."

.... Apalagi, pengawasan dari TUHAN YANG MAHA KUASA demikian ketat, dan tebaran jalaNYA juga demikian kukuh dan rapat, barangsiapa yang dijala sulit meloloskan diri dari jala-NYA! Hal ini, sejak masa purbakala hingga sekarang bahkan terus ke masa mendatang tetap demikian ketat tanpa berubah-ubah sedikitpun. Betapa sedihnya!"
sang Buddha Sakyamuni bersabda kepada sang Bodhisatva Maitreya :
"Oh, Arya Ajita! Segala penderitaan duniawi yang menimpa tubuh manusia serta makhluk-makhluk lain itu, kesedihannya sungguh menyakiti hati Buddha, maka Aku tak segan-segan dengan kekuatan-KU dan kewibawaan-KU membantu para umat agar mereka dapat memusnahkan berbagai kejahatan yang dimilikinya, kemudia Aku akan membimbingnya supaya dapat menuju ke jalan-baik;.."

Title: Re: SURAT DARI DIA
Post by: HokBen on 04 July 2008, 07:38:56 PM
 [at] jhonson.. maksud u sutta yg penjelansan panjang yah?
Buddhavacana Amitayus Tathagata Sutra a.k.a "The Larger Sukhavati Sutra"

http://web.mit.edu/stclair/www/larger.html
Title: Re: SURAT DARI DIA
Post by: Johsun on 04 July 2008, 08:00:28 PM
SORY BRO HOKI , I CANNOT READ ENGLISH SO GOOD..
I DONT UNDERSTAND.. BISA DI TERJEMAHKAN TIDAK BRO?
Title: Re: SURAT DARI DIA
Post by: El Sol on 04 July 2008, 08:03:23 PM
QuoteSutra Mahayana

MI lek Chen Fo cing..

Dikatakan ciri-ciri tanah sukavati Maitreya.(singkat)))

dimasa mendatang banyak sekali terdapat perabotan dan peralatan yang canggih

dan terdapat berbagai istana-istana yang megah serta gedung-gedung yang tinggi

rakyatnya saling mengasihi satu sama lain, bagaikan seorang ayah mengasihi anaknya demikian pula sebaliknya anak yang mengasihi ayahnya.


"Tanahnya pun amat gaib. Bila ada kotoran seperti air kencing, tinja dan sebagainya ada di atas tanah, maka tanahnya segera membelah sehingga kotoran apa pun akan terserap sampai bersih total, kemudian celah tersebut akan menutup kembali secara otomatis, dan di atas celah itu akan tumbuh bunga padma secara spontan untuk menghapus bau kotoran."


"Meskipun para warga kota berada berjauhan dan terhalang bangunan-bangunan, tapi mereka bisa bertemu satu sama lain seperti berhadap-hadapan. Mengapa demikian? Sebab mereka diberkati Maha-Rddhibala atau tenaga gaib yang kuat dari Buddhanya!"



mengapakah kehidupan rakyatNYA (Maitreya) senantiasa riang dan gembira? Ini disebabkan para umat-umatnya telah melakukan banyak kebajikan dan pahala di masa kehidupan yang lampau.."


dan sutra itu menyebut kata TUHAN..

"  disaat penduduknya pergi ke ladang menanam bibit tanaman walau hanya sekali, namun mereka bisa memperoleh panen sebanyak 7 kali, ini dikarenakan atas rahmat dari TUHAN YANG MAHA KUASA"

SETAU GW SUTRA INI SUTRA BUATAN ALIRAN SESAT MAITREYA!!  BUKAN SUTRA MAHAYANA!!

弥勒真佛经

不是大乘的经!!


"此外,目前坊间更可以见到许多外道邪众所伪造的经典,例如《弥勒真经》(弥勒救苦真经)、《真佛经》、《弥勒古佛下生经》、《龙华经》、《混元布袋真经》、《佛说解冤往生经》......等"

abstract translation:

"ini kitab2 palsu buatan aliran sesat..《弥勒真经》(弥勒救苦真经)、《真佛经》、《弥勒古佛下生经》、《龙华经》、《混元布袋真经》、《佛说解冤往生经》......dll"


hxxp://xdjs.cc333.com/cgi-bin/index.dll?page5?webid=cc333&userid=1830998&columnno=9&articleid=23
Title: Re: SURAT DARI DIA
Post by: El Sol on 04 July 2008, 08:04:50 PM
Quote from: JHONSON on 04 July 2008, 08:00:28 PM
SORY BRO HOKI , I CANNOT READ ENGLISH SO GOOD..
I DONT UNDERSTAND.. BISA DI TERJEMAHKAN TIDAK BRO?
saking bodohnya sehingga gk bisa baca English?

ato loe gk mao terima terjemahan sutra Mahayana yg asli??

kalian berlindung dibawah sutra2 Mahayana..ada malu gk seh??

;D
Title: Re: SURAT DARI DIA
Post by: Johsun on 04 July 2008, 08:13:54 PM
kalian?? bukan bro, aku hanya sendirian, mereka tidak terlibat, hueheehe..
disini yang asli bro, kalo terjemahan dalam bahasa inggris sudah diubah-ubah..
yang saya baca adalah karya Maha Bhikku Sanghawarman..
dan dialih bahasa indonesia oleh Arya rasmiprabhamegha..

mungkin aliran Maitreya merupakan bagian keluarga dari Mahayana.
Title: Re: SURAT DARI DIA
Post by: san on 04 July 2008, 08:16:40 PM
Quote from: Kokuzo on 04 July 2008, 05:00:20 PM
Cuma ngasi liat surat dari Mamak aja jadi panjang urusannya...  :|

Karena jadi Buddhist itu dasar utamanya datang dan buktikan kebenarannya. Ini surat dah datang, ya dibuktikan dong kebenarannya. :)

Plus, meminjam beberapa kata dari postingan LamRim, yang sifatnya duniawi aja kita kritis untuk bener dapet yang terbaik, masa yang sifatnya non-duniawi kita ga kritis juga?

Pinjem lagi postingan LamRim (gw lagi doyan), yang bener2x dari sang Buddha praktekkan yang pasti berhasil membawa menuju Nibbana. Nah, yang ini dari mana??

Apakah benar dari Dia??
Apakah bukan dari orang lain??
Bermanfaat ga sih buat kita??
Title: Re: SURAT DARI DIA
Post by: Johsun on 04 July 2008, 08:19:21 PM
en mungkin aliran Maitreya berlindung dibawah sutra dan sekte Mahayana..
karena itu sepantasnya memanggil aliran Mahayana sebagai brother..

Lamrin is what?
Title: Re: SURAT DARI DIA
Post by: El Sol on 04 July 2008, 08:19:32 PM
Quote from: JHONSON on 04 July 2008, 08:13:54 PM
kalian?? bukan bro, aku hanya sendirian, mereka tidak terlibat, hueheehe..
disini yang asli bro, kalo terjemahan dalam bahasa inggris sudah diubah-ubah..
yang saya baca adalah karya Maha Bhikku Sanghawarman..
dan dialih bahasa indonesia oleh Arya rasmiprabhamegha..

mungkin aliran Maitreya merupakan bagian keluarga dari Mahayana.

kalian gk diakui oleh Mahayana sama sekale..

again gw tulis KALIAN!..

karena kalian itu cuma parasit..

;D

udah Mandarin gk bisa..mao sok baca sutra2 Mahayana Mandarin...weleh2...

Englsih gk bisa..Mandarin gk bisa..mending loe jangan sok translate sutra2 Mahayana..

takutne loe lama2 jadi ada pemahaman yg salah..ups..maaf2...gw lupa kalo loe dari aliran sesat..;D
Title: Re: SURAT DARI DIA
Post by: El Sol on 04 July 2008, 08:21:16 PM
Quote from: JHONSON on 04 July 2008, 08:19:21 PM
en mungkin aliran Maitreya berlindung dibawah sutra dan sekte Mahayana..
karena itu sepantasnya memanggil aliran Mahayana sebagai brother..

Lamrin is what?
haha..

loe berlindung ajah terus di bawah Mahayana..

Mahayana sekarang dah mulai alert..

cuma tinggal tunggu waktu ajah~~

haha..

buset!! LAMRIM loe gk tao??

sutra Vajra(Vajra adeknya Mahayana)..

ckckckck..

sutra asli Buddhism gk tao..

yg palsu tao semua..

emank pinter yak loe? haha..
Title: Re: SURAT DARI DIA
Post by: ryu on 04 July 2008, 08:22:29 PM
Kakakakaakakak, katenye lo mau vakum dulu sol, baru isi amunisi lagi yak langsung maen brondong aje =))
Title: Re: SURAT DARI DIA
Post by: Johsun on 04 July 2008, 08:24:11 PM
up to you deh mo ngomong apa...
Title: Re: SURAT DARI DIA
Post by: El Sol on 04 July 2008, 08:24:59 PM
 [at] Ryu

aye sebenarnya lage mao melatih sila..

gk Musavada..dll...

jadi hindari topik2 yg gk jelas..


besok lanjut lage latihannya..so, gk bakal online lage..;D

long time no see Ryu~~ haha..

dah kawin tah?
Title: Re: SURAT DARI DIA
Post by: Kokuzo on 04 July 2008, 08:25:22 PM
Quote from: Yong_Cheng on 04 July 2008, 04:08:25 PM
Quote from: Kokuzo on 04 July 2008, 03:41:27 PM
Quote from: Yong_Cheng on 04 July 2008, 12:36:59 PM
coba kita pakai contoh nyata yang bisa dilihat dalam kehidupan ini, kenapa negara harus ada yang mengatur seperti presiden, perdana menteri, raja? kenapa sang pengatur membuat/menetapkan hukum2 yang membatasi gerak manusia, kenapa tidak kita sendiri saja yang mengatur kehidupan kita sendiri, tanya kenapa? ;D

weh sodara2 sekalian... pernyataan ini sangat menjawab eksistensi tuhan kok. dah bener jawabannya...

PRESIDEN DIPILIH DAN DITENTUKAN OLEH?

Presiden dipilih dan ditentukan oleh rakyat dengan harapan SI PRESIDEN BISA MENJADI SOSOK YANG MEREKA INGINKAN untuk memimpin mereka (ingat, manusia makhluk lemah, sejak jaman purba suda berlindung pada benda2 yang dianggap besar/berkuasa). Namun pada kenyatannya tidak selalu seperti itu....

Sama halnya dengan 'presiden' yang satu ini...

ngga cocok nih dibilang satu... kenyataannya banyak "presiden" ???

secara umum apapun kalian nyebutnya, buat yang percaya, itu satu2nya 'presiden' kalian kan?
Buat umat K n I, Allah satu2nya presiden...
Buat kalian, Lao Mu satu2nya presiden...
Buat Hindu, beda lagi presidennya...
Title: Re: SURAT DARI DIA
Post by: El Sol on 04 July 2008, 08:25:36 PM
 [at] jhonson

;D

ada yg salah yak dari kata2 gw?

ato emank fakta itu menyakitkan?
Title: Re: SURAT DARI DIA
Post by: Kokuzo on 04 July 2008, 08:26:13 PM
Ryu kawin ma da dari kapan, nikahnya baru lusa...
Title: Re: SURAT DARI DIA
Post by: san on 04 July 2008, 08:26:35 PM
silahkan baca di http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,3245.0.html :)
Title: Re: SURAT DARI DIA
Post by: El Sol on 04 July 2008, 08:28:43 PM
 [at] atas

percuma atuh...si Jhonson..basic Buddhism ajah dah ngaco..

dikasih lage Lamrim yg dalem banget..-_-"

kayak anak TK yg gk bisa Math dikasih buku Statistic..
Title: Re: SURAT DARI DIA
Post by: Kokuzo on 04 July 2008, 08:29:31 PM
Bukan Sol, kenal angka juga belom...
Title: Re: SURAT DARI DIA
Post by: Johsun on 04 July 2008, 08:33:00 PM
gak apa sol..gak ada slah koq..

Quotepercuma atuh...si Jhonson..basic Buddhism ajah dah ngaco..

dikasih lage Lamrim yg dalem banget..-_-"

kayak anak TK yg gk bisa Math dikasih buku Statistic..

Bukan Sol, kenal angka juga belom

Masya Allohhhh..astagafirulloh alazim
Title: Re: SURAT DARI DIA
Post by: HokBen on 04 July 2008, 08:34:12 PM
Quote from: JHONSON on 04 July 2008, 08:19:21 PM
en mungkin aliran Maitreya berlindung dibawah sutra dan sekte Mahayana..
karena itu sepantasnya memanggil aliran Mahayana sebagai brother..

Lamrin is what?

Lamrim adalah salah satu jalan dalam Tibetan Mahayana yang diajarkan oleh Atisha Dipamkara.
Kalo u 100% siap belajar dan mau menerima u bisa mulai belajar dari Berlindung Pada Triratna, nanti u tahu bagaimana Triratna itu sebenarnya. Tentang kualitas dari Triratna yang memberikan u Dhamma, ajaran yang benar dan mampu menunjukkan jalan ke Nibanna.
Pelajari lebih lanjut juga tentang Karma, dimana diri sendiri adalah yang menetukan, tanpa ada campur tangan dari yang kuasa, dll...
Pelajari juga tentang keuntungan lahir sebagai manusia, jadi mumpung saat ini lahir jadi manusia, manfaatkan karma baik yang ada ini untuk mempelajari Ajaran yang benar, menghilangkan Pandangan Salah dan syukur2 bisa semakin ekat ke Nibanna.

u silahken join di diskusi Lamrim kalo mau tau tentang bagian dari Mahayana yang sebenarnya...

http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,3245.new.html#new
Title: Re: SURAT DARI DIA
Post by: El Sol on 04 July 2008, 08:35:26 PM
 [at] Jhonson

it's the fact man..

u guys know nothing..

ups..

ngerti gk??

gw translate ke indo yak..(kacian deh loe..)

"itu fakta manusia..

kamu anak muda tahu kosong.."

nah..

temen2 yg GK BISA bahasa English coba bantu gw translate yak..mungkin ada tafsiran baru lage..;D
Title: Re: SURAT DARI DIA
Post by: Kokuzo on 04 July 2008, 08:36:17 PM
Quote from: JHONSON on 04 July 2008, 08:33:00 PM
gak apa sol..gak ada slah koq..

Quotepercuma atuh...si Jhonson..basic Buddhism ajah dah ngaco..

dikasih lage Lamrim yg dalem banget..-_-"

kayak anak TK yg gk bisa Math dikasih buku Statistic..

Bukan Sol, kenal angka juga belom

Masya Allohhhh..astagafirulloh alazim

^
khikikikikiki...

Napa Son?
Salah ya...

Kalo lu ga seperti yang kita bilang, lu ga kan ngaco kaya sekarng ini...
Title: Re: SURAT DARI DIA
Post by: El Sol on 04 July 2008, 08:37:59 PM
Quote from: HokBen on 04 July 2008, 08:34:12 PM
Quote from: JHONSON on 04 July 2008, 08:19:21 PM
en mungkin aliran Maitreya berlindung dibawah sutra dan sekte Mahayana..
karena itu sepantasnya memanggil aliran Mahayana sebagai brother..

Lamrin is what?

Lamrim adalah salah satu jalan dalam Tibetan Mahayana yang diajarkan oleh Atisha Dipamkara.
Kalo u 100% siap belajar dan mau menerima u bisa mulai belajar dari Berlindung Pada Triratna, nanti u tahu bagaimana Triratna itu sebenarnya. Tentang kualitas dari Triratna yang memberikan u Dhamma, ajaran yang benar dan mampu menunjukkan jalan ke Nibanna.
Pelajari lebih lanjut juga tentang Karma, dimana diri sendiri adalah yang menetukan, tanpa ada campur tangan dari yang kuasa, dll...
Pelajari juga tentang keuntungan lahir sebagai manusia, jadi mumpung saat ini lahir jadi manusia, manfaatkan karma baik yang ada ini untuk mempelajari Ajaran yang benar, menghilangkan Pandangan Salah dan syukur2 bisa semakin ekat ke Nibanna.

u silahken join di diskusi Lamrim kalo mau tau tentang bagian dari Mahayana yang sebenarnya...

http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,3245.new.html#new


tapi Lamrim sekarang itu hasil buatan dari Lama Tsong Kapa..CMIIW

eniwei at Jhonson..

aye gk saranin belajar Lamrim..diliat dari pengetahuan loe tentang Dhamma yg sangat2 minim..

tapi kalo insist boleh juga seh..;D


Title: Re: SURAT DARI DIA
Post by: Johsun on 04 July 2008, 08:40:27 PM
back to taufik
Title: Re: SURAT DARI DIA
Post by: Johsun on 04 July 2008, 08:42:04 PM
maksudnya ngaco gimana ya?
Title: Re: SURAT DARI DIA
Post by: Johsun on 04 July 2008, 08:47:37 PM
Bro Yong_cheng, kalau dikirim, panjang hampir 100 halaman..
gw males mo ngetik, terlalu panjang..
Title: Re: SURAT DARI DIA
Post by: El Sol on 04 July 2008, 08:49:25 PM
 [at] atas

ngaconya dimana??

apa itu Buddha?

apa itu Dhamma?

apa itu Sangha?

apa itu 4 kesunyataan mulia?

apa itu Nibbana/Nirvana?

jawapan kalian itu ngaco semua...apakah gk pantas dipanggil orang2 ngaco yg tidak mengenal agama Buddha?

Title: Re: SURAT DARI DIA
Post by: Johsun on 04 July 2008, 08:53:12 PM
bro sol , itukan pelajaran agama buddha sewaktu masih smp di vihara Maitreya..
Title: Re: SURAT DARI DIA
Post by: El Sol on 04 July 2008, 08:55:24 PM
 [at] atas

coba ajah jawab..
Title: Re: SURAT DARI DIA
Post by: san on 04 July 2008, 08:55:53 PM
Quote from: El Sol on 04 July 2008, 08:37:59 PM
Quote from: HokBen on 04 July 2008, 08:34:12 PM
Quote from: JHONSON on 04 July 2008, 08:19:21 PM
en mungkin aliran Maitreya berlindung dibawah sutra dan sekte Mahayana..
karena itu sepantasnya memanggil aliran Mahayana sebagai brother..

Lamrin is what?

Lamrim adalah salah satu jalan dalam Tibetan Mahayana yang diajarkan oleh Atisha Dipamkara.
Kalo u 100% siap belajar dan mau menerima u bisa mulai belajar dari Berlindung Pada Triratna, nanti u tahu bagaimana Triratna itu sebenarnya. Tentang kualitas dari Triratna yang memberikan u Dhamma, ajaran yang benar dan mampu menunjukkan jalan ke Nibanna.
Pelajari lebih lanjut juga tentang Karma, dimana diri sendiri adalah yang menetukan, tanpa ada campur tangan dari yang kuasa, dll...
Pelajari juga tentang keuntungan lahir sebagai manusia, jadi mumpung saat ini lahir jadi manusia, manfaatkan karma baik yang ada ini untuk mempelajari Ajaran yang benar, menghilangkan Pandangan Salah dan syukur2 bisa semakin ekat ke Nibanna.

u silahken join di diskusi Lamrim kalo mau tau tentang bagian dari Mahayana yang sebenarnya...

http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,3245.new.html#new


tapi Lamrim sekarang itu hasil buatan dari Lama Tsong Kapa..CMIIW

eniwei at Jhonson..

aye gk saranin belajar Lamrim..diliat dari pengetahuan loe tentang Dhamma yg sangat2 minim..

tapi kalo insist boleh juga seh..;D




Yang gw suka dari LamRim itu sikap kritisnya.
Klo beli barang aja milihnya setengah mati mau yang bagus, untuk urusan spiritual kita sebaiknya gitu juga.
Plus sikap kritis klo bukan dari sang Buddha Gottama berarti ga terbukti mencapai Nibbana.
Jadi ga asal nerima.
Title: Re: SURAT DARI DIA
Post by: El Sol on 04 July 2008, 08:57:03 PM
 [at] atas

bagus juga seh..

tapi gw gk cocok ama Lamrim..

pass~~

haha..
Title: Re: SURAT DARI DIA
Post by: Kokuzo on 04 July 2008, 09:00:15 PM
haiyah... tinggal gugel Sol kalo ga tau...
Title: Re: SURAT DARI DIA
Post by: El Sol on 04 July 2008, 09:01:56 PM
 [at] atas

kalo gugel khan yg didapet yg PURE Buddhism...

kalo PURE Buddhism...basic termnya ajah dah bisa ngehancurin teori2 aneh aliran sesat Maitreya..yg sangat2 dangkal dan gk reasonable..
Title: Re: SURAT DARI DIA
Post by: Kokuzo on 04 July 2008, 09:05:17 PM
well, lets see jawaban yang katanya udah dipelajari dari smp...
Title: Re: SURAT DARI DIA
Post by: El Sol on 04 July 2008, 09:07:32 PM
 [at] atas

kamu inspeksi dia yak..haha

gw off...mungkin minggu depan baru online lage..

bye2..

;D

nice to meet cha..

haha
Title: Re: SURAT DARI DIA
Post by: Johsun on 04 July 2008, 09:09:01 PM
Buddha, buddha adalah Buddha..
Dhamma, Dhamma adlah Dhamma..
Sangha, sangha adalah sangha..

4 kesunyataan mulia adalah itu..dan itu dan itu dan itu
Nibbana dan NIrvana, adlah tetap sama
:P

ternyata LMRIN dalem juga ya.. gw  membaca rinpoche rinpoche jadi teringat
bang fery surya 8)
Title: Re: SURAT DARI DIA
Post by: Kokuzo on 04 July 2008, 09:13:25 PM
^
Untung si El Sol uda off...
Title: Re: SURAT DARI DIA
Post by: hartono238 on 04 July 2008, 09:23:23 PM
kalau belum off, lu mau kasih kong thao ya :)
Title: Re: SURAT DARI DIA
Post by: Kokuzo on 04 July 2008, 09:25:41 PM
Ga usah dikasi, baca begituan dia respon sendiri... Dah ga usah disuruh, nuraninya pasti tersentuh baca jawaban yang katanya konon dah dipelajari dari smp DI VIHARA MAITREYA...
Title: Re: SURAT DARI DIA
Post by: HokBen on 04 July 2008, 10:01:09 PM
 [at] jhonson..

http://www.kadamchoeling.or.id/
http://kadampa.org/en/buddhism/stages-of-the-path
Title: Re: SURAT DARI DIA
Post by: Johsun on 04 July 2008, 10:08:12 PM
oke bro, thanks ,tentang apa ya? jangan english, gw dont understnd.
Title: Re: SURAT DARI DIA
Post by: Edward on 04 July 2008, 10:31:10 PM
Karena Mahayana yang begitu luas karena itu aliran sesat seperti kalian dengan mudah-nya
copy, edit dan paste sutra2 mahayana..

Dan ketika penjelasan sudah berusaha dijelaskan, jhonson cuma bisa pake jurus lama "serah lo mo ngomong apa dah"....(deleted)

Haa..Apakah menurut loe triratna , 4 kesunyataan mulia hanya sebatas pemaham smp yang bearti ada level lebih tinggi lagi?? So stupid lar...4 kesunyataan mulia adalah inti, semua pengembangan teori ujung2nya balik k sono lagi..

*Kalo ente ngarti bearti ente udah boong...
Title: Re: SURAT DARI DIA
Post by: andry on 05 July 2008, 04:13:30 AM
Nyana:
mengapa mereka (umat M) kok tidak berpikir lg getu dgn kuk sou bisa menghapus/meringankan karma buruk
saya tanyakan lagi,
apakah melafal nama Amitabha untuk masuk ke Sukhavati tidak terdengar lebih aneh lagi. tata cara tidak perlu didebatkan...akarnya tetep di pemahaman mereka.

Ya sutralah.. namanya juga sepucuk surat!
Title: Re: SURAT DARI DIA
Post by: Kokuzo on 05 July 2008, 09:42:14 AM
^ ya surat dari Sang Ibu, yang merasa bukan anaknya tentu gak sreg... ;D
Title: Re: SURAT DARI DIA
Post by: Johsun on 05 July 2008, 11:41:41 AM
Bro edward, bukan maksud aqu, 4 ksnyataan dn triratna hanya pemhaman sbtas smp. Tp memang diajarin pelajaran agama buddha, swaktu sd, smp, dan sma. .Dan sma membhasnya lebh bnyak dr smp. . .Dan tmpat vihara maitreya memang terdpat perpustakaan yg memuat tipitaka, walau blum lngkap. Mgkn di pustaka buku2 buddha dharma divhara2 maitreya di kota besar lebh lngkap.
[at] andry.
Dngan kou sou, mgkn salah st jalan yg dpat meringankan dosa krma. Atau mendpt suatu pahala dlm bntk ibdah.
Dan didukung oleh vegetarian, amal dana, mmberi pnjelasan nilai2 kmanusiaan, kebenran dan jg ketuhanan, memberi dana pd fakir, atau singkatnya dasa paramita. Kombinasi yg dpt menghapus dosa krma brkalpa2, dan menanam jasa kbajikan.
Title: Re: SURAT DARI DIA
Post by: Johsun on 05 July 2008, 02:38:51 PM
 [at] edward, bukan maksudnya sebtas pemahaman anak smp. Maksd gw, swaktu gw msh smp sdah diajarin pelajaran agama buddha di vihara maitreya, bgt jg saat sma, pelajaran tntang agama buddha lbh luas dr smp. En mgkn bila sdah sarjana buddhs, pelAJARAN  lbh detail dibanding sma. Gitu bro
Title: Re: SURAT DARI DIA
Post by: Edward on 05 July 2008, 03:06:19 PM
Ok, dengan beranggapan sudah memahami triratna dan 4 kesunyataan mulia lebih dari 6 thn (smp-sma).Menurut bro, apakah itu?
Title: Re: SURAT DARI DIA
Post by: Kokuzo on 05 July 2008, 04:11:01 PM
memahami beda dengan mengetahui loh...

ditunggu jawabannya dari kemaren bang Jonson..  :)
Title: Re: SURAT DARI DIA
Post by: Johsun on 05 July 2008, 05:14:39 PM
Ilmu pemahaman dan pengalaman buddha dharma tntang triratna dn 4 ksnyataan mulia mash blum ada, cuma sbtas teori2 dr sma.
Title: Re: SURAT DARI DIA
Post by: bond on 05 July 2008, 05:28:24 PM
Nah johnson cobalah kamu mulai belajar memahami makna triratna dan 4 kesunyataan mulia dengan melaksanakan sila, samadhi dan panna tanpa mencampur adukan teori2 lain diluar Buddhist(supaya tidak bingung) , nah setelah kamu memahami makna kebenaran melalui pengalaman langsung baru  kalau kamu mau lirik teori lain dengan memperbandingkan dengan apa yg kamu alami. Dari situ kamu dapat melihat dengan jernih suatu kebenaran dengan hati kamu bukan dengan pemikiran belaka. Itu saja saran saya jika kamu mau mengalami perkembangan batin. Semoga bermanfaat .  _/\_
Title: Re: SURAT DARI DIA
Post by: Kokuzo on 05 July 2008, 08:51:23 PM
jangan lupa, kosongkan cawan anda terlebih dahulu... :)
Title: Re: SURAT DARI DIA
Post by: Adhitthana on 05 July 2008, 11:05:10 PM
Quote from: Kokuzo on 05 July 2008, 08:51:23 PM
jangan lupa, kosongkan cawan anda terlebih dahulu... :)

iya .... betul .. kosongkan dulu cawan yg telah penuh, lalu isi kembali setetes demi setetes ...

_/\_
Title: Re: SURAT DARI DIA
Post by: Edward on 06 July 2008, 03:29:46 AM
Udh buntu, kaga isa pake jurus "serah omongan loe" sekarang pake jurus diem. ^-^ Sono belajar lagi yang bener! Bawa semua pemahaman tentang lao mu dan konsep ajarain u yang kaga konsisten itu ke sini..
Ibarat DVD asli, udh bibajak, eh tuh pembajak DVD malah mo nagdu kualitas sama DVD asli...
KAga ada apa2nya...
(https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Fi299.photobucket.com%2Falbums%2Fmm320%2Fadelheid28%2Femoticon-016.gif&hash=22c95910e49d74c5e452798dbc487b76af15a182)

Ow iya, skalian ajak2 temen2 u ato  siapalha yang menurut u lebih pinter dari u untuk jelasin ke sini..
Title: Re: SURAT DARI DIA
Post by: Edward on 06 July 2008, 03:47:47 AM
Sebelum bener2 jawab,  nih ada contekan mengenai triratna :
http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,126.0.html#top

baca yang bener yah....Kan udah dari smp diajarin, pasti udh ngarti lha... ^-^ Ato jgn2 yang ngajar ngaco lagi??
Title: Re: SURAT DARI DIA
Post by: Kelana on 06 July 2008, 02:27:05 PM
Quote from: Yong_Cheng on 04 July 2008, 12:36:59 PM
coba kita pakai contoh nyata yang bisa dilihat dalam kehidupan ini, kenapa negara harus ada yang mengatur seperti presiden, perdana menteri, raja? kenapa sang pengatur membuat/menetapkan hukum2 yang membatasi gerak manusia, kenapa tidak kita sendiri saja yang mengatur kehidupan kita sendiri, tanya kenapa? ;D

=)) Sdr. Yong_Cheng anda ingin menyamakan cara kerja manusia dengan cara kerja semesta??? Menyamakan cara kerja manusia dengan cara kerja semesta adalah bukti dari miskinnya imajinasi (dalam arti kreativitas) seorang manusia. Tapi ok-lah kita kesampingkan dulu masalah miskin imajinasi ini.

Pertanyaan anda di atas adalah pertanyaan dari sikap yang naif. Keberadaan presiden, perdana menteri, raja,  pada dasarnya adalah untuk memimpin, membimbing masyaraat ketujuan yang sesuai dengan keinginan bersama dalam suatu negara. Singkatnya masyarakat itu sendirilah yang mengatur dirinya sendiri dengan menentukan pimpinan mereka beserta aturannya. Masyarakat itu sendirilah yang sebenarnya yang mengatur kehidupannya sendiri dalam bentuk menerima, mempercayai seseorang yang dianggap memiliki kelebihan untuk memimpin mereka mencapai keinginan hidup mereka.

Jadi kedudukan, titel dan kekuasaan seorang pemimpin hanyalah alat untuk memenuhi tujuan bersama. Oleh karena itu ketika pemimpin tidak lagi memenuhi keinginan masyarakat maka ia dapat digulingkan. Sayangnya alat ini sering disalah gunakan, dan sayangnya pula banyak masyarakat yang bermental budak yang menganggap pemimpin negara itu adalah tuan yang mengatur dan penentu segalanya, dan bukannya menganggap sebagai partner.

Nah, sekarang jadi jelas sang pengatur membuat/menetapkan hukum adalah partner bagi kita, kitalah yang mengatur kehidupan kita dengan menerima, mempercayainya untuk memimpin. Dan akhirnya perumpamaan Sdr. Yong_Cheng ini untuk mendukung keberadaan Lao Mu menjadi kandas ditengah jalan. Jika, sekali lagi JIKA memang ada Lao Mu dan anda membandingkannya dengan sistem pemerintahan, maka Lao Mu hanyalah alat, ia hanyalah manusia biasa , hanyalah partner dan bersiaplah ia untuk lengser keprabon. Jadi untuk apa keras kepala memegang sesuatu yang tidak ada yang tidak beralasan sama sekali, bahkan menyesatkan? Nah, inilah pertanyaaan yang harus anda jawab. ^-^
Title: Re: SURAT DARI DIA
Post by: EVO on 06 July 2008, 02:58:16 PM
haa...
Title: Re: SURAT DARI DIA
Post by: Johsun on 06 July 2008, 07:32:13 PM
bro edward kayaknya lebih ganas nih dari pada elsol??
Title: Re: SURAT DARI DIA
Post by: Johsun on 06 July 2008, 07:40:33 PM
bro edward, saudaranya shabatlama ku, en slah satu umat MLDD, dulunya aktif divihara, orangnya kalem dan melambai-lambai tangan..dan mudahan lu bukan dia..
Title: Re: SURAT DARI DIA
Post by: Edward on 06 July 2008, 09:04:29 PM
Quote from: JHONSON on 06 July 2008, 07:32:13 PM
bro edward kayaknya lebih ganas nih dari pada elsol??
Saat ini El Sol lagi puasa online.Kenapa lebih ganas? Karena gw menunjukkan kenyataan? Bahwa aliran yang mencaplok sana, caplok sini terus copy, edit, paste sutra2 mahayana , merupakan BUKAN AGAMA BUDDHA? Apa yang gw jelaskan ada bukti, dan bagaimana penjelasan-mu?

IKT dan MLDD akan selalu dikatakan sesat atau palsu selama mengaku AGAMA Buddha.

Quote from: JHONSON on 06 July 2008, 07:40:33 PM
bro edward, saudaranya shabatlama ku, en slah satu umat MLDD, dulunya aktif divihara, orangnya kalem dan melambai-lambai tangan..dan mudahan lu bukan dia..

Dapat dipastikan bukan gw.Dari semua keluarga besar gw, hanya gw yang pernah masuk IKT. Dan itu pun pada saat gw SD, masih tertipu mengira gw vihara itu beneran vihara Buddha, untungnya nyokap n bokap segera melarang gw ke sana lagi.Sisanya ada yang Buddhis KTP, kaga punya agama, Kong Hu Cu , Islam dan kr****n.
Apalagi kalem dan melambai2? Emank gw banci?? :hammer:

Ow iya, dan u belum menjawab pertanyaan2 dari kemarin lho...
Title: Re: SURAT DARI DIA
Post by: SandalJepit on 06 July 2008, 09:10:58 PM
Quote from: Kelana on 06 July 2008, 02:27:05 PM
Quote from: Yong_Cheng on 04 July 2008, 12:36:59 PM
coba kita pakai contoh nyata yang bisa dilihat dalam kehidupan ini, kenapa negara harus ada yang mengatur seperti presiden, perdana menteri, raja? kenapa sang pengatur membuat/menetapkan hukum2 yang membatasi gerak manusia, kenapa tidak kita sendiri saja yang mengatur kehidupan kita sendiri, tanya kenapa? ;D

=)) Sdr. Yong_Cheng anda ingin menyamakan cara kerja manusia dengan cara kerja semesta??? Menyamakan cara kerja manusia dengan cara kerja semesta adalah bukti dari miskinnya imajinasi (dalam arti kreativitas) seorang manusia. Tapi ok-lah kita kesampingkan dulu masalah miskin imajinasi ini.

Pertanyaan anda di atas adalah pertanyaan dari sikap yang naif. Keberadaan presiden, perdana menteri, raja,  pada dasarnya adalah untuk memimpin, membimbing masyaraat ketujuan yang sesuai dengan keinginan bersama dalam suatu negara. Singkatnya masyarakat itu sendirilah yang mengatur dirinya sendiri dengan menentukan pimpinan mereka beserta aturannya. Masyarakat itu sendirilah yang sebenarnya yang mengatur kehidupannya sendiri dalam bentuk menerima, mempercayai seseorang yang dianggap memiliki kelebihan untuk memimpin mereka mencapai keinginan hidup mereka.

Jadi kedudukan, titel dan kekuasaan seorang pemimpin hanyalah alat untuk memenuhi tujuan bersama. Oleh karena itu ketika pemimpin tidak lagi memenuhi keinginan masyarakat maka ia dapat digulingkan. Sayangnya alat ini sering disalah gunakan, dan sayangnya pula banyak masyarakat yang bermental budak yang menganggap pemimpin negara itu adalah tuan yang mengatur dan penentu segalanya, dan bukannya menganggap sebagai partner.

Nah, sekarang jadi jelas sang pengatur membuat/menetapkan hukum adalah partner bagi kita, kitalah yang mengatur kehidupan kita dengan menerima, mempercayainya untuk memimpin. Dan akhirnya perumpamaan Sdr. Yong_Cheng ini untuk mendukung keberadaan Lao Mu menjadi kandas ditengah jalan. Jika, sekali lagi JIKA memang ada Lao Mu dan anda membandingkannya dengan sistem pemerintahan, maka Lao Mu hanyalah alat, ia hanyalah manusia biasa , hanyalah partner dan bersiaplah ia untuk lengser keprabon. Jadi untuk apa keras kepala memegang sesuatu yang tidak ada yang tidak beralasan sama sekali, bahkan menyesatkan? Nah, inilah pertanyaaan yang harus anda jawab. ^-^


sdr yong ceng,
kita hidup di bumi ini, menurut anda siapa pemimpin tertingginya siapa? apakah dari 200-an negara di bumi ini ada yang disebut pemimpin tertinggi? kalau di bumi ini yang begitu kecilnya dibandingkan dengan ukuran alam semesta saja, sudah ada 200-an pemimpin negara yang tidak ada pimpinan tertingginya, lalu apakah anda yakin di alam semesta yang luar biasa besarnya ini juga ada pemimpin tertingginya?
Title: Re: SURAT DARI DIA
Post by: nyanadhana on 07 July 2008, 08:12:45 AM
 _/\_ To Jhonson,

1. Anda memposting 48 Ikrar Amitabha, saya sudah membaca teks aslinya di Sutra 48 Ikrar Amitayus dari kitab Mahayana, saya sudah compare terjemahan Sangha Mahayana Indonesia dengan versi Mandarin Taisho Tripitaka, bahkan saya tidak melihat satu katapun Thian, Tuhan yang Maha Esa, Mu, Thian Kong atau segala macam nya, anda bisa search dari mbah google biar pernyataan saya objektif.

Saya bersumpah melindungi semua kitab Mahayana bersih dari kata-kata yang merujuk pada Tuhan Yang Maha Esa, dan jangan berdebat mengenai Sambhogakaya, Nirmana kaya dan Dhammakaya, karena inipun bukan Tuhan Yang Maha Esa, anda perlu paham kosmologi Mahayana tidak sesimpel menunjuk sebuah entitas Tuhan disana.

2. Anda mengeluarkan kitab Tao Te Cing, disana dikatakan bahwa tidak ada kata yang sanggup menggambarkan Thian maka diberi nama Tao dari segalanya. Sepertinya anda tidak paham Taoisme adalah mendekatkan diri pada alam, semesta dan semesta itu bukan Creator. tapi nature. Agar objektif,silahkan belajar di forum Taoisme agar anda mengerti apa itu Taoisme.

Title: Re: SURAT DARI DIA
Post by: nyanadhana on 07 July 2008, 08:39:46 AM
[at] jhonson.. maksud u sutta yg penjelansan panjang yah?
Buddhavacana Amitayus Tathagata Sutra a.k.a "The Larger Sukhavati Sutra"

http://web.mit.edu/stclair/www/larger.html


Link yang diberikan bro HokBen itu sesuai dengan copasan Johnson teks awal dan teks akhir

Teks atas
1. Thus it was heard by me. At one time the Bhagavat dwelt in Rajagriha, on the mountain Gridhrakuta, with a large assembly of Bhikkhus, with thirty-two thousands of Bhikkhus, all arhats, free from frailties and cares, who had performed their religious duties, whose thoughts had been thoroughly freed through perfect knowledge, with inquiring thoughts, who had broken the fetters of existence, who had obtained their desires, who had conquered, who had achieved the highest self restraint, whose thoughts and whose knowledge were unfettered, great heroes, possessed of the six kinds of knowledge, self-controlled, meditating on the eight kinds of salvation, possessed of the powers, wise in wisdom, elders, great disciples, that is, Ajnatakaundinya, Asvajit, Vashpa, Mahanaman, Bhadrajit, Yasodeva, Vimala, Subahu, Purna Maitrayaniputra, Uruvilva-kasyapa, Nadi-kasyapa, Gaya-kasyapa, Kumara-kasyapa, Maha-kasyapa, Shariputra, Mahamaudgalyayana, Mahakaushthilya, Mahakaphila, Mahakunda, Aniruddha, Nandika, Kampila, Subhuti, Revata, Khadiravanika, Vakula, Svagata, Amogharaja, Parayanika, Patka, Kullapatka, Nanda, Rahula, and the blessed Ananda--with these and with other elders, and great disciples, who were wise in wisdom, with the exception of one person who had still to be advanced on the path of the disciples, that is, the blessed Ananda--and with many noble-minded Bodhisattvas, led by Maitreya.

Tapi semakin saya baca ke bawah bahkan terjemahan Inggris pun tidak ada kata Tuhan, Almighty God, atau semua kata yang berhubungan dengan Tuhan. Maaf bro,anda sampai hari ini masih suka dikibulin oleh pandita-pandita disana yang telah membuat modifikasi Sutra aliran sukhavati.

Sukhavati hanya punya 3 Sutra, teks yang berhubungan dengan Buddhavaca a.k.a Buddhavacana hanya ada Buddhavacana Maitreya Bodhisattva.teks ini dijumpai pada Kumpulan Kitab Mahayana terjemahan Sangha Mahayana Indonesia.

Maaf bro Johnson, saya kira pernyataan kamu tidak valid dan mendukung pernyataan Maitreya dan Lao Mu/Tuhan...sungguh saya sayangkan...apakah anda mau berlanjut dibutakan?
Title: Re: SURAT DARI DIA
Post by: Yong_Cheng on 07 July 2008, 01:51:53 PM
Sdr Kelana :), saya tidak keberatan dikatakan sebagai miskin kreatifitas, tidak ada salahnya memulai dari pemikiran yang sederhana, analogi pemerintahan diatas saya kira cukup untuk menyatakan bahwa sesuatu pastilah mempunyai penguasa/pemimpin/inti(pusat), bukan untuk menyamakan cara kerja manusia dengan alam, makhluk hidup seperti serangga mempunyai RATU nya sendiri. bumi dan ke 8 planet berputar mengelilingi matahari yang disebut sebagai pusat tata surya.

sekali lagi karena ini sudah menyangkut tentang keyakinan maaf saya tidak mau mempedebatkan ttg "Tuhan" di forum ini, pengertian kita tentang "Tuhan" sangatlah berbeda

Anumodana Sdr Kelana & SandalJepit,
_/\_
Title: Re: SURAT DARI DIA
Post by: SandalJepit on 07 July 2008, 03:40:46 PM
Quote from: Yong_Cheng on 07 July 2008, 01:51:53 PM
Sdr Kelana :), saya tidak keberatan dikatakan sebagai miskin kreatifitas, tidak ada salahnya memulai dari pemikiran yang sederhana, analogi pemerintahan diatas saya kira cukup untuk menyatakan bahwa sesuatu pastilah mempunyai penguasa/pemimpin/inti(pusat), bukan untuk menyamakan cara kerja manusia dengan alam, makhluk hidup seperti serangga mempunyai RATU nya sendiri. bumi dan ke 8 planet berputar mengelilingi matahari yang disebut sebagai pusat tata surya.

sekali lagi karena ini sudah menyangkut tentang keyakinan maaf saya tidak mau mempedebatkan ttg "Tuhan" di forum ini, pengertian kita tentang "Tuhan" sangatlah berbeda

Anumodana Sdr Kelana & SandalJepit,
_/\_

sebenarnya perbedaan argumen dan perdebatan tidak akan menjadi masalah , asalkan kedua belah pihak bersikap dewasa dan tidak saling menyerang. saya sependapat dengan sdr Yongceng, bahwa serangga memiliki ratu dan bumi berputar mengelilingi matahari sebagai pusat tata surya. tetapi, matahari bukanlah satu. dan ratu serangga bukanlah satu. ada banyak ratu-ratu serangga diantara ratu-ratu serangga itu tidak ada maha ratu serangga , ada banyak matahari dan diantara matahari itu tidak ada yang disebut maha matahari .  kalau kita mengamati dengan seksama keseluruhan jagad raya ini, maka anda akan menemukan: tidak ada kekuatan nomor satu yang maha dashyat di dunia ini. yang ada adalah keseimbangan antara kekuatan satu dengan kekuatan yang lainnya.

sebenarnya pendapat yang saya bawakan ini tidak ada hubungannya dengan keyakinan apapun,  saya mencoba menjelaskan dari segi sains, dengan semangat "membuka diri dan belajar terus menerus"  bukankah demikian?


 




Title: Re: SURAT DARI DIA
Post by: Johsun on 07 July 2008, 09:26:02 PM

Kayaknya, sukhavativyuha sutra, yang di EDIT oleh richard s clair, itu kurang lengkap bro..
Teks nya seperti nya banyak yang hilang
Misalnya 48 ikrar nya menjadi 46 ikrar..

Lalu tidak menyebutkan gelar dari Amitabha;

Yaitu;
Amitabha
Amitayus
Amitaprabha
Amitaprabhasa
Amitaptaprabha
Prabhasikhosrstaprabha
Sadivyamaniprabha
Apratihatarasmirajaprabha
Rajaniyaprabha
Premaniyaprabha
Pramodaniyaprabha
Sangamaniyaprabha
Uposaniyaprabha
Anibandhaniyaprabha
Ativiryaprabha
Atulyaprabha
Abhibhuyanarendrabhutrayendraprabha
Sratasancayendusuryajihmikaranaprabha
Abhibhuyalokapalasakrabrahmasuddhavasamahahesvararvadevajih-mikaranaprabha.



Lalu "oh Arya Ananda, mereka bukan hanya berpengetahuan abhinna melainkan daya utama yang telah dimiliki oleh mreka sperti daya tentang hetubala, daya tentang pratyayabala, upayabala, nityabala, kusalabala, samadhibala,,prajnabala, bahussatobala, damabala, silabala, ksantibala,viryabala, dhyanabala, prajaparamitabala, samyaksmritbala, samathabala, sadabhijnabala, tisro-vidyabala, abhicarakabala, dansebagainya.


Bro nyana, teks asli yang diedit oleh richard tentang sabda sang Buddha sakyamuni kepada Arya ajita mungkin hampir dihilangkan sebanyak 25 halaman. Karena sabda sang Buddha kepada Arya ajita tidak sependek itu.

Lagipula sutra yang saya lihat ini bukan dari vihara Maitreya tetapi dari Vihara aliran lain.
Jadi tidak ada edit-editan dari atasan maitreya..
Title: Re: SURAT DARI DIA
Post by: nyanadhana on 08 July 2008, 08:02:55 AM
Tolong beritahu dapat dari Vihara mana,penerbit siapa, saya tidak membaca dari teks Inggris tapi terjemahan Sangha Mahayana Indonesia. dan beberapa terjemahan Indonesia lain pun tidak menyebutkan Tuhan Maha Esa dan segala macamnya. kamu jangan konyol.
Title: Re: SURAT DARI DIA
Post by: nyanadhana on 08 July 2008, 08:04:22 AM
Dan soal Ajita dan calon Buddha Maitreya tidak bisa dikonfirm sebagai garis keturunan Lao Mu dan segala macamnya. Agama kalian rekaan orang tiongkok kok merasa pintar pintaran ama karya sastra orang India, ada-ada aja.
Title: Re: SURAT DARI DIA
Post by: Johsun on 08 July 2008, 06:54:53 PM
viharanya dari MBI.
Title: Re: SURAT DARI DIA
Post by: Yong_Cheng on 08 July 2008, 07:48:58 PM
Quote from: JHONSON on 08 July 2008, 06:54:53 PM
viharanya dari MBI.

MBI artinya apa son?
Title: Re: SURAT DARI DIA
Post by: Johsun on 08 July 2008, 08:05:41 PM
Quote from: Yong_Cheng on 08 July 2008, 07:48:58 PM
Quote from: JHONSON on 08 July 2008, 06:54:53 PM
viharanya dari MBI.

MBI artinya apa son?

Majelis Buddhayana Indonesia
Title: Re: SURAT DARI DIA
Post by: vincentliong on 08 July 2008, 08:24:52 PM
Quote from: nyanadhana on 07 July 2008, 08:12:45 AM
_/\_ To Jhonson,

1. Anda memposting 48 Ikrar Amitabha, saya sudah membaca teks aslinya di Sutra 48 Ikrar Amitayus dari kitab Mahayana, saya sudah compare terjemahan Sangha Mahayana Indonesia dengan versi Mandarin Taisho Tripitaka, bahkan saya tidak melihat satu katapun Thian, Tuhan yang Maha Esa, Mu, Thian Kong atau segala macam nya, anda bisa search dari mbah google biar pernyataan saya objektif.

Saya bersumpah melindungi semua kitab Mahayana bersih dari kata-kata yang merujuk pada Tuhan Yang Maha Esa, dan jangan berdebat mengenai Sambhogakaya, Nirmana kaya dan Dhammakaya, karena inipun bukan Tuhan Yang Maha Esa, anda perlu paham kosmologi Mahayana tidak sesimpel menunjuk sebuah entitas Tuhan disana.

2. Anda mengeluarkan kitab Tao Te Cing, disana dikatakan bahwa tidak ada kata yang sanggup menggambarkan Thian maka diberi nama Tao dari segalanya. Sepertinya anda tidak paham Taoisme adalah mendekatkan diri pada alam, semesta dan semesta itu bukan Creator. tapi nature. Agar objektif,silahkan belajar di forum Taoisme agar anda mengerti apa itu Taoisme.


Setuju dengan sdr.Nyanadhana telah meluruskan. Kebingungan ini membuat diskusi kadang-kadang jadi sulit. Untuk menghindarkan diri dari kebingungan itu, lebih enak ngomong ke yang tekhnis-tekhnis aja ah...
Title: Re: SURAT DARI DIA
Post by: nyanadhana on 09 July 2008, 07:51:53 AM
Majelis Buddhayana Indonesia

Hati-hati membuat pernyataan adu domba.Setau saya,Amitabha Sutra dari MBI juga merujuk Sangha Mahayana Indonesia...dan saya tidak berpikir Ekayana keluar jalur dan segala hal Ekayana dijadikan patokan Buddhisme.

anda mesti melakukan perbandingan terjemahan yaitu Sansekerta, Mandarin,English,Indonesia baru anda tahu dimana letak yang benar itu.kalopun MBI melakukan hal itu, tidak pantas dan memalukan Sutra Mahayana.
Title: Re: SURAT DARI DIA
Post by: Johsun on 09 July 2008, 08:40:49 AM
Maksdku buku en sutra itu dipnjam dr vhara buddhayana indonsia. Sori y blg majelis, krna porsi majelis trlalu gede.
Iya mestinya dibndingkan versi dr mandarin, sanskerta. Sayang gak ada.
Title: Re: SURAT DARI DIA
Post by: SandalJepit on 10 July 2008, 08:38:03 AM
Quote from: nyanadhana on 07 July 2008, 08:39:46 AM
2. Anda mengeluarkan kitab Tao Te Cing, disana dikatakan bahwa tidak ada kata yang sanggup menggambarkan Thian maka diberi nama Tao dari segalanya. Sepertinya anda tidak paham Taoisme adalah mendekatkan diri pada alam, semesta dan semesta itu bukan Creator. tapi nature. Agar objektif,silahkan belajar di forum Taoisme agar anda mengerti apa itu Taoisme.

sebenarnya pemahaman Tao itu jauh dari yang disebut Tuhan maha kuasa. pendekatan Tao adalah "keseimbangan", seperti yang telah saya jelaskan.  Tidak ada penguasa Tunggal di alam semesta ini, yang ada hanyalah: Keseimbangan kekuatan diantara para penguasa..
Lambang tao adalah Yin dan Yang, keduanya berpadu, menyeimbangkan antara satu dengan yang lainnya.




Title: Re: SURAT DARI DIA
Post by: SaddhaMitta on 15 July 2008, 04:19:29 AM
Tread ini gak kalah seru dari tread aliran maitreya.

akhirnya ada anak mahayana yang angkat bicara.
[at] Elsol. kita nonton aja sambil belajar. jgn lu kasarin lg.
dibantai nyanadhana dah keleper-kleper.
Sesuai keinginan lu ada anak mahayana yang turun tangan.
[at] nyanadhana. lu kok baru nongol sekarang?
Title: Re: SURAT DARI DIA
Post by: Johsun on 15 July 2008, 03:04:50 PM
Dibantai kleper kleper? ? ? Gak koq nyanadhana ngomg nya baik, ga pake bantai. Elu buddhist atau bukan?
Title: Re: SURAT DARI DIA
Post by: El Sol on 15 July 2008, 07:13:42 PM
 [at] atas
ngambek yak?

haha..

Title: Re: SURAT DARI DIA
Post by: SaddhaMitta on 16 July 2008, 01:49:06 AM
Sori mas Jhonson. kan cuma istilah. gw tanya balik lu umat maitreya bukan?

biasanya umat maitreya itu punya kesabaran 20 lapis.

baru kali ini jumpa umat maitreya bisa begini.

ternyata umat maitreya juga manusia.

itukan cuma istilah emang lu dibantai sampai kleper benaran? peace man
Title: Re: SURAT DARI DIA
Post by: SaddhaMitta on 16 July 2008, 01:56:58 AM
Kayaknya Panasnya dari page depan. gw buka bicara sedikit. Kena deh. EGP deh.
[at] sol. Emang buddhist gak boleh bilang Bantai sama Kleper-kleper ya?