Hai semuanya?
apa kabar?
Jawab jujur yah ;D
inget jujur loh... ;D
1. Masihkah anda akan berbuat kebaikan jika surga itu tidak ada?
2. Akankah anda tetap berbuat kejahatan jika neraka itu tak ada?
pertanyaan tersebut cukup :D
thx b4
Andry
Dulu, saya tidak begitu memusingkan neraka, tetapi lebih kepada sikap optimistis, berbuat baik karena mau masuk surga..
Sekarang??Gw pribadi sih kaga musingin neraka ato surga.....
Quote1. Masihkah anda akan berbuat kebaikan jika surga itu tidak ada?
emangnya ada? ;D
kalo berbuat baik cuma pengen bikin perasaan orang yang dibantu menjadi lebih baik walau sesaat. sebaliknya juga waktu ngebantu orang perasaan pasti jadi jauh lebih enak...
Quote2. Akankah anda tetap berbuat kejahatan jika neraka itu tak ada?
ga pernah takut neraka. ada juga yang terpikir ntar gw bakal terlahir jadi apalagi ya... bukan siksaan neraka...
1. masih
2. akan
sama, gw juga ngga ngurus ntar bakal masuk surga apa neraka
semoga di kehidupan mendatang walau di surga atau neraka bisa ketemu ajaran buddha ;D ;D
wah, ternyata member2 di dc oce2 yah..
sejujurnya saya jarang mempermasalahkan hal demikian.
berbuat baik yah berbuat baik, jrg memikirkan imbalannya.
tapi tiba2 saya tercengangkan oleh 2 kalimat tersebut, yg sama sekali tidak pernah terlintas di benak saya.
atau apa pun itu, jika diselidiki, ketika berbuat baik entah itu imbalan surga atau kehidupan yg lebih baik di masa yg akan datang,atau ingin membuat perasaan yg ditolong itu menjadi lebih baik.
pasti pernah anda semua rasakan bukan??
jawaban jujur neh, bro andry.
1. sure, bikin org happy. :)
2. perbuatan jahat tetap perlu dihindari., tak bermanfaat bagi diriku dan yg lain.
_/\_
By : Zen
sometimes
setiap orang yang waras ingin menyenangi orang orang, baik itu familynya ataupun saudaranya atau orang yang baru dia kenal, walaupun kadang-kadang kita berbuat sebaliknya..
selama msh samsara, gw ga mau 22nya...
Coba andry kasi ke pengemis yang tampaknya bener2 butuh, 5rb perak aja. liat respon mereka... perasaan lo gimana... ;)
1. Masihkah anda akan berbuat kebaikan jika surga itu tidak ada? -> Tetap dilakukan
2. Akankah anda tetap berbuat kejahatan jika neraka itu tak ada? -> Sering nih
;D
jika surga dan neraka tak pernah ada ??
Entahlah........ :|
Mungkin harus bertanya pada rumput yg bergoyang....
1. Masihkah anda akan berbuat kebaikan jika surga itu tidak ada?
Emangnya aye berbuat baik cuma untuk masuk surga??Aye berbuat baik supaya dapet baik....Dan 1 lagi aye buat baik karena aye itu MANUSIA,dan manusia itu PUNYA HATI DAN PIKIRAN...
2. Akankah anda tetap berbuat kejahatan jika neraka itu tak ada?
Setau saya kita selalu berbuat jahat dimana saja dan kapan saja...Jadi neraka ada atau tidak ada kita selalu berbuat jahat...
Salam,
Riky
1. Masihkah anda akan berbuat kebaikan jika surga itu tidak ada? -> yups. rasanya enak dan membahagiakan.
2. Akankah anda tetap berbuat kejahatan jika neraka itu tak ada? -> tidak. rasanya tidak enak dan tidak membahagiakan.
- semakin banyak kita memberi akan semakin banyak juga kita menerima....
- kebaikan dibalas dengan kebaikan..
- kejahatan di balas dengan kejahatan..
so.. semakin banyak kita baik dengan orang lain.. orang lain juga akan respect n baik sama kita..
begitu juga dengan sebaliknya... dengan demikian kita telah telah menciptakan surga n neraka di dunia ini.. :D
_/\_
Quote from: Peace on 18 June 2008, 01:27:48 PM
- semakin banyak kita memberi akan semakin banyak juga kita menerima....
- kebaikan dibalas dengan kebaikan..
- kejahatan di balas dengan kejahatan.. -->> Jahat Sekalee Dikau.. :(
so.. semakin banyak kita baik dengan orang lain.. orang lain juga akan respect n baik sama kita..
begitu juga dengan sebaliknya... dengan demikian kita telah telah menciptakan surga n neraka di dunia ini.. :D
_/\_
1. Masihkah anda akan berbuat kebaikan jika surga itu tidak ada?
jika Surga tidak ada, tentu kita harus tetap menanam kebajikan.... toh bisa mendapatkan kehidupan selanjutnya di alam manusia yang jauh dari penderitaan
hmm ...
atau anda sedang mencoba bertanya
"kalau kehidupan selanjutnya itu tidak ada, apakah kamu memilih berbuat baik atau jahat"
2. Akankah anda tetap berbuat kejahatan jika neraka itu tak ada?
jangankan untuk berpikir jika neraka tidak ada.... tapi harus nya kita mikir "worst" dulu donk, kalau ada tar gmana hayo ??
so tetep menghindari kejahatan.... dengan menghindari kejahatan, jangankan neraka, di kehidupan kali ini juga sudah bisa aman2 saja.... terlepas dari konflik, penyakit, kesialan, malapetaka, dsb....
Apannaka Sutta: Bagaimana Jika Alam Lain Sebenarnya Tidak Ada
Ketika Sang Buddha berkunjung ke desa Sala di kerajaan Kosala, para brahmana berbondong-bondong menemui Beliau untuk mengetahui ajaran-Nya. Dalam kotbah-Nya Sang Buddha memberikan argumentasi tentang kerugian akibat menganut pandangan tidak ada alam lain dan keuntungan menganut pandangan ada alam lain seperti di bawah ini:
"Orang-orang yang menganut pandangan bahwa tidak ada dunia lain akan menghindari tiga kondisi bermanfaat, yaitu perilaku jasmani benar, ucapan benar, dan pikiran benar, serta mereka akan menjalani dan mempraktikkan tiga kondisi tidak bermanfaat, yaitu perilaku jasmani salah, ucapan salah, dan pikiran salah. Mengapakah? Karena mereka itu tidak melihat bahaya, kemunduran, dan kekotoran dalam kondisi-kondisi tidak bermanfaat, juga mereka tidak melihat berkah pelepasan keduniawian dan aspek pembersihan dalam kondisi-kondisi bermanfaat."
Sebaliknya mereka yang menganut pandangan bahwa ada alam lain akan menghindari perilaku jasmani, ucapan, dan pikiran yang salah serta menjalankan perilaku jasmani, ucapan, dan pikiran yang benar karena mereka melihat sisi negatif dari tiga kondisi yang tidak bermanfaat dan mengetahui manfaat dari pelepasan keduniawian dan penyucian dalam tiga kondisi yang bermanfaat. Dengan demikian, mereka yang menganut pandangan salah akan berperilaku tidak benar, sedangkan mereka yang menganut pandangan benar akan berperilaku benar juga.
Selanjutnya, dari pandangan salah ini dapat timbul kondisi-kondisi tidak bermanfaat lainnya, yaitu kehendak salah, ucapan salah, bertentangan dengan para mulia (yang mengajarkan pandangan benar), meyakinkan orang lain untuk menerima kebenaran palsu, serta memuji diri sendiri dan menghina orang lain. Sebaliknya orang-orang yang berpandangan benar memiliki kehendak benar, ucapan benar, bersesuaian dengan para mulia, meyakinkan orang lain untuk menerima kebenaran sejati, serta tidak memuji diri sendiri dan menghina orang lain.
Kemudian Sang Buddha berkata, "Sehubungan dengan hal ini, seorang bijaksana merenungkan sebagai berikut:
'Sekarang apakah kata-kata para pertapa dan brahmana (baca: para guru agama) itu benar atau salah, biarlah aku mengandaikan bahwa tidak ada dunia lain, tetap saja orang yang menganut pandangan tidak ada dunia lain ini di sini dan saat ini dicela oleh para bijaksana sebagai seorang yang tidak bermoral, seorang dengan pandangan salah yang menganut ajaran ketiadaan. Tetapi sebaliknya, jika ternyata ada dunia lain, maka orang ini telah melakukan lemparan yang tidak beruntung pada kedua sisi: ia dicela oleh para bijaksana di sini dan saat ini, dan ketika hancurnya jasmani, setelah kematian, ia akan muncul kembali dalam kondisi sengsara, di alam tujuan kelahiran yang tidak bahagia, bahkan di neraka. Ia telah secara keliru menerima dan menjalankan ajaran yang tidak dapat dibantah ini sedemikian sehingga hanya mencakup satu sisi dan tidak mencakup alternatif yang bermanfaat.
'Sekarang apakah kata-kata para petapa dan brahmana itu benar atau salah, biarlah aku mengandaikan bahwa tidak ada dunia lain, tetap saja orang yang menganut pandangan ada dunia lain ini di sini dan saat ini dipuji oleh para bijaksana sebagai seorang yang bermoral, seorang dengan pandangan benar yang menganut ajaran penegasan keberadaan dunia lain. Dan di pihak lain, jika ternyata ada dunia lain, maka orang ini telah melakukan lemparan yang beruntung pada kedua sisi: ia dipuji oleh para bijaksana di sini dan saat ini, dan ketika hancurnya jasmani, setelah kematian, ia akan muncul kembali di alam berbahagia, bahkan di alam surga. Ia telah secara benar menerima dan menjalankan ajaran yang tidak dapat dibantah ini sedemikian sehingga mencakup kedua sisi dan tidak mencakup alternatif yang tidak bermanfaat'."
Jadi, kalaupun surga dan neraka itu benar-benar tidak ada atau hanya dongeng semata, orang-orang yang tidak meyakini keberadaannya akan menjalankan kehidupan yang salah melalui perbuatan, ucapan, dan pikiran yang keliru karena pandangan salahnya sehingga dicela sebagai orang yang tidak bermoral dan berpandangan keliru. Sebaliknya, mereka yang meyakini keberadaan alam-alam lain akan menjalani kehidupan yang benar melalui tindak-tanduknya yang tidak keliru sehingga dipuji sebagai orang yang bermoral dan berpandangan benar. Jika alam berikutnya setelah kehidupan ini benar-benar ada, maka orang yang tidak meyakini keberadaan alam lain ini telah melakukan taruhan yang tidak beruntung di dunia ini dan di dunia berikutnya.
http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=17773.0 (http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=17773.0)