_/\_ saudara - saudari sedhamma , rina mau tanya nih..
apakah anak2 mempunyai kesadaran seperti yang kita punya ? dan apakah anak - anak bisa membuat karma buruk/baik yang kualitasnya berat, bisa ga ya anak - anak mengumpulkan karma baik?
saya pernah menjadi anak2 dan saya ingat waktu itu saya sering berkelahi dengan teman sekelas saya...
saya mengingat dengan jelas semua kejahatan yang pernah saya lakukan...dan saya pernah baca disebuah buku (buku apa lupa) kalau kita mengingat kejadian itu tandanya karma yang kita lakukan itu berbobot dibanding karma yang kita lakukan sewaktu umur 3 tahun yang kita sama sekali tidak ingat kejadiaannya..
_/\_
Ibarat 2 orang menabung
umur 3 tahun : Rp.1000
umur 20 tahun : Rp. 1000
Apakah uangnya memiliki perbedaan harga?
Yup ;D
1000 bagi anak 3 tahun sudah besar, tpi 1000 bagi 20 tahun kaga ada artinya..Pikir orang 20 tahun,"Yaah..Cma dapet permen 3 bungkus..." ;D
Thanks atas Penjelasannya
yang ingin saya tanyakan lagi bro nyana, apakah bobot karma yang saya lakukan semasa SD sama beratnya dengan saat ini..? karena saya masih mengingat semua kejadian dan kejahatan yang saya lakukan...
_/\_
Kembali lagi...
ibarat kamu menabung pada saat umur 3 tahun sebesar Rp.1 juta di bank sampai umur kamu 20, berapa bunga yang kamu dapat dari tabungan kamu selama 17 tahun itu?
Berlaku sama halnya dengan kamma baik dan kamma buruk yang kamu lakukan,tidak selamanya kamma itu terjadi karena kamu sadar akan perbuatan itu, masih banyak faktor kamma yang menentukan berbuahnya kamma itu. ibarat pohon tumbuh,tidak hanya karena disiram, tidak hanya karena sinar matahari,tidak hanya karena pupuk, tidak hanya karena kelembaban tapi gabungan unsur diatas membuat pohon itu tumbuh.
Ketika kamu anak2 umur 3 tahun,kamu berdana misalnya, bagaimana hati kamu saat itu?diliputi oleh perasaan gembira kah? atau diliputi perasaan sedih? hal ini akan menjadi pengaruh juga kepada kamma baik kamu. :)
kamma adalah niat.
Pada anak kecil, NIAT apa yg mendorongnya untuk melakukan suatu hal?
Ambil contoh: Kebohongan.
Kebohongan pada anak kecil mungkin didasari oleh rasa takut untuk dihukum. Mungkin sedikit berbeda dengan kita yg berbohong untuk lobha, untuk kesombongan atau untuk hal akusala lainnya. Namun, pada dasarnya tindakan akusala akarnya sama saja, akusala juga.
Bedanya, bobot kammanya mungkin tidak sedalam/sekuat kita
Namun hukum kamma vipaka tetap berlaku, karena tindakannya tsb didasari oleh 'niat', maka apapun yg dipikirkan dan dilakukan olehnya akan berakumulasi dengan pikirannya dan membentuk tren batinnya yg baru, Jadi jika ia 'menikmati' kebohongannya atau jika ia 'sering2' berbohong maka akan terbentuk 'sifat pembohong' pada dirinya kelak.
Sy setuju dengan penjelasan rekan2 yg lain... intinya jika NIAT sudah ada, maka KAMMA sudah sah dan vipaka akan mengiringi.
::
dulu saya berdana sama nenek2 yang mengemis didepan sekolah karena saya di buku PPKN ada bacaan anak yang baik akan memberi kepada fakir miskin .. ;D
:)) :)) :))
saudari rina hong ternyata anak gadis yg baik hati waktu kecil..