Poll
Question:
Kata ganti utk sang Buddha
Option 1: Nya
votes: 13
Option 2: nya
votes: 1
_/\_
Kadang kalau kita nulis artikel Dhamma, ada kata2 berakhiran "nya" yang merujuk kepada Sidharta Gautama/Sang Buddha (contoh: "dirinya", maksudnya diri Sang Buddha), perlu gak sih ditulis dalam huruf besar, menjadi "diriNya"... karena ada beberapa buku2 atau artikel yang menggunakan nya huruf besar seperti itu. Apa tidak berlebihan ya? Atau teman2 ada pendapat lain, perlu gak sih?
(maaf bila topiknya gak nyambung dengan penyebaran Dhamma) ;D
Up to you... ;D
Pertanyaan ini mirip dengan, sebaiknya menulis "Buddha" atau "buddha"?
Untung ngga ada "佛" gede dan "佛" kecil.. ^-^
catatan: 佛 (fó) = Buddha
Saya setuju kalau Buddha menggunakan huruf besar, karena Buddha adalah gelar. Gelar dalam ejaan yang disempurnakan harus menggunakan huruf besar.
Kalau akhiran nya, tidak tahu. Tapi saya biasa menggunakan akhiran -Nya karena rasa hormat.
"Nya" menunjukkan rasa hormat
Jadi mendingan ada neh? Kalau gak pake huruf besar aneh gak ya? Habis menurut gw, hormat sih hormat, tapi knapa cuma Buddha/Bodhisatva yang digituin? Kenapa orang tua kita yang kita hormatin gak?
Quote from: Wei on 30 May 2008, 11:52:50 PM
Jadi mendingan ada neh? Kalau gak pake huruf besar aneh gak ya? Habis menurut gw, hormat sih hormat, tapi knapa cuma Buddha/Bodhisatva yang digituin? Kenapa orang tua kita yang kita hormatin gak?
utk buddha lebih baik ada... umumnya penulisan utk orang tua kan kita sebut papa/mama/orang tua
IMO, misalnya hanya berupa gelar dan tanpa disertakan nama, saya rasa tidak menjadi masalah penulisan "buddha" menjadi huruf kecil.
Seperti contoh :
Saya bertemu dengan seorang jendral
Saya bertemu dengan Jendral Sudirman
Tetapi permasalahannya "buddha" itu tidak hanya mengacu pada gelar saja, tetapi juga merupakan
bentuk penghormatan pada agama yang bersangkutan.
Dalam agama samawi, bentuk penghormatan tertinggi diberikan kepada allah,
maka kata allah idealnya ditulis menjadi "Allah"
Dalam agama Buddha, bentuk penghormatan tertinggi diberikan kepada buddha
maka kata buddha idealnya ditulis menjadi "Buddha"
Jadi mengapa tulisan Buddha harus ditulis dalam bentuk title case, sama jawabannya dengan mengapa
penulisan Allah pada agama samawi harus title case.
Quote from: Wei on 30 May 2008, 08:28:55 PM
_/\_
Kadang kalau kita nulis artikel Dhamma, ada kata2 berakhiran "nya" yang merujuk kepada Sidharta Gautama/Sang Buddha (contoh: "dirinya", maksudnya diri Sang Buddha), perlu gak sih ditulis dalam huruf besar, menjadi "diriNya"... karena ada beberapa buku2 atau artikel yang menggunakan nya huruf besar seperti itu. Apa tidak berlebihan ya? Atau teman2 ada pendapat lain, perlu gak sih?
(maaf bila topiknya gak nyambung dengan penyebaran Dhamma) ;D
IMO, tergantung diri masing2 yah.... mo pake 'nya' atau 'Nya'
Kadang batin sedang kumat mo menghormat maka menulisnya: Buddha, Beliau 0:)
kadang batin lagi males, mo nya cepat2 aja, nulisnya: beliau, buddha ;D
::
Tapi, dari dulu jg diajarin d sekolah sudah seperti itu.
Kata guru, sesuai dengan EYD Bahasa Indonesia, ada peraturan2 dimana penulisan harus menggunakan huruf besar.
Ada yang menarik jg nih, sewaktu lagi les d EF, guru les bilang kalau dalam tata cara penggunaan huruf besar dalam bahasa Inggris hampir sama dengan bahasa Indonesia, bedanya penulisan "I"(saya) selalu di-tulis dengan huruf besar walaupun berada d tengah atau akhir kalimat..Konon karena dalam budaya pengguna bahasa Inggris ada budaya egosentris yang selalu meninggikan diri sendiri.-->Kaga tau bener ato salah sih, cma denger dari guru les doank.
Nya huruf besar sebagai penghormatan..
_/\_
Quote from: Wei on 30 May 2008, 08:28:55 PM
_/\_
Kadang kalau kita nulis artikel Dhamma, ada kata2 berakhiran "nya" yang merujuk kepada Sidharta Gautama/Sang Buddha (contoh: "dirinya", maksudnya diri Sang Buddha), perlu gak sih ditulis dalam huruf besar, menjadi "diriNya"... karena ada beberapa buku2 atau artikel yang menggunakan nya huruf besar seperti itu. Apa tidak berlebihan ya? Atau teman2 ada pendapat lain, perlu gak sih?
(maaf bila topiknya gak nyambung dengan penyebaran Dhamma) ;D
Tergantung kiblat anda kemana. Jika kiblat anda adalah bahasa Indonesia yang baik dan benar, maka gata ganti -nya untuk penghormatan tertinggi perlu menggunakan huruf besar.
Kalau Kunyah gimana??^^
Huahaha...
_/\_
gw nulis tuhan pake hurup kecil... boleh ga ya? ^-^
wah klo sama guru bahasa d sekolah sih isa dicoret
Quote from: 7th on 02 June 2008, 09:43:45 PM
gw nulis tuhan pake hurup kecil... boleh ga ya? ^-^
Tar dibilang bahasa indo dpat brapa?
^^
_/\_
wesh... kalo mau liat raport gw, bahasa indo gw selalu di atas 8... wakakaka...
cuma sejak 2 taon terakhir jadi berani nulis tuhan pake hurup kecil... ;-p
Uda ^^ hehe...
Apalah arti sebuah kata?Sebuah nama?Sebuah huruf??
Besar Kecil manknya SB tau?
^^
_/\_
It's that within.. not the outside.. *zen mode*
Gw seh sependapat ama Riky, toh SB juga gak tahu, n apalah artinya sebuah nya.
(kayaknya penting gak seh neh topik... gw jadi swt ama diri g sendiri, ngapain ya g buka topik yg ngedebatin nya) ;D
[at]atas
Tdk ada salahnya kok bertanya...(Malu bertanya sesat sendiri)
^^
Tapi setelah tau jawabannya mesti diikuti ^^
jgn cuma nanya dan "pengen" tau truz da "tau" dilupain ^^
_/\_
Menurut teman2x apakah perlu kita merujuk kata pengganti pada Sang Buddha dengan "Nya" (huruf N besar) atau cukup biasa saja "nya" ?\
isi poll dan kasih alasannya yah
thanks
Nya merupakan penggunaan EYD kok untuk meninggikan derajat. wel Nya aja deh, kalo nya, kesannya ga hormat.
Sesuai dengan EYD...
Sama dengan pertanyaan aye di help yg kata "Nya" yah...
aye juga bingung ko Medho...
dah digabung Mr. Wei :) sampe lupa..
Nya... bertujuan untuk menghormati
yah kirain penting ternyata begitu doank..
bagi yang nga terjemahin sih nga penting. kalo yang ketemu situasi sedang menerjemahkan, lumayan penting jg utk standard dalam menerjemahkan atau menulis artikel/buku.
Quote from: Sumedho on 27 June 2008, 07:54:28 AM
bagi yang nga terjemahin sih nga penting. kalo yang ketemu situasi sedang menerjemahkan, lumayan penting jg utk standard dalam menerjemahkan atau menulis artikel/buku.
yeahh setuju boss tuhan... :jempol:
penting banget untuk penulisan