Gimana yach caranya menghadapi orang yang selalu merasa agamanya lah yang paling benar :-? :whistle:
Biarkan aja deh, cape dehhh.
urus aja diri sendiri dulu baru urus orang lain.....kalo dipaksa,cuek aja
tanya aja.."uda makan blom?"
Quote from: Saddha_vinita05 on 14 May 2008, 01:10:17 PM
Gimana yach caranya menghadapi orang yang selalu merasa agamanya lah yang paling benar :-? :whistle:
Gitu aja kok repot...
Ya dihadapi aja...... dia mau apa, kita kasih, dia minta apa, ya kita kasih... trus masalahnya dimana? ;D
Quote from: Saddha_vinita05 on 14 May 2008, 01:10:17 PM
Gimana yach caranya menghadapi orang yang selalu merasa agamanya lah yang paling benar :-? :whistle:
hie, bole ksh pendapat?? coba nanya. td pagi makan apa? sayurnya apa aja. trs siangnya makan apa. malam makan apa.. sama ga? kl ga sama, ya berarti rasanya jg beda. klo sama, ya berarti rasanya jg sama.
ngerti kan? ga ngerti, saya jg ga ngerti dech. _/\_
Saddha_vinita05,
Quote from: Saddha_vinita05 on 14 May 2008, 01:10:17 PM
Gimana yach caranya menghadapi orang yang selalu merasa agamanya lah yang paling benar :-? :whistle:
Gampang kok, kasih contoh bahwa kita sendiri tidak begitu. Kalo emang orang itu bisa mikir, nanti malu sendiri & berubah.
Kalo orang itu ga bisa mikir? Ngapain kamu mikirin pendapat orang yang ga bisa mikir? ;D
:)) digebuk rame-rame trus kabur........ :P
Quote from: Saddha_vinita05 on 14 May 2008, 01:10:17 PM
Gimana yach caranya menghadapi orang yang selalu merasa agamanya lah yang paling benar :-? :whistle:
Gw demen nih ketemu ama orang kayak gini.
Biasanya org2 yg merasa paling benar ini, demen berdebat.
Lihat2 sikon, kalau ada saksi netral, baru kita ajak berdebat (karena butuh saksi sebagai 'juri').
Dan bikin syaratnya, yakni:
~ Krn dia merasa bener, suruh dia buat pernyataan apa hebatnya agamanya dan selanjutnya kita akan nanya
~ tidak boleh cross belief (artinya: tidak boleh bertanya soal kr****n dari sudut buddhism / sebaliknya)
contoh:
pernyataan: "kita lahir karna kamma lampau kita"
disanggah oleh lawan "tuhan yg ngatur, bukan kamma lampau" <--- begini tidak sah, karna mencampur adukkan dua ajaran yg berbeda. ayam dan bebek.
contoh yg benar:
pernyataan: "tuhan maha pengasih"
sanggahan kita: "kalau begitu kenapa tuhan menghancurkan 300.000 orang dengan tsunami"
pernyataan: "tuhan maha pengatur"
sanggahan kita: "kalau begitu berkuasanya lucifer diatur oleh tuhan dong, perkosaan diatur oleh tuhan dong", dstnya....
Kita akan menang debat dengan mudah, karena kitab suci lawan penuh dengan kontradiksi.
----
Itu untuk orang2 yg merasa benar sendiri dan senang mengajak orang untuk ikut agamanya.
Namun terhadap orang2 yg saleh dan toleran dgn agama lain, justru kita malah 'malu' untuk berdebat.
::
QuoteLihat2 sikon, kalau ada saksi netral, baru kita ajak berdebat (karena butuh saksi sebagai 'juri').
Dan bikin syaratnya, yakni:
~ Krn dia merasa bener, suruh dia buat pernyataan apa hebatnya agamanya dan selanjutnya kita akan nanya
~ tidak boleh cross belief (artinya: tidak boleh bertanya soal kr****n dari sudut buddhism / sebaliknya)
contoh:
pernyataan: "kita lahir karna kamma lampau kita"
disanggah oleh lawan "tuhan yg ngatur, bukan kamma lampau" <--- begini tidak sah, karna mencampur adukkan dua ajaran yg berbeda. ayam dan bebek.
"tidak boleh cross-belief" ini hal yang harus selalu diperhatikan. Dulu sempet saya tulis bahwa kalo Buddha 'debat', selalu dengan 'asumsi lawan debat yang benar' dan dimulai dengan sanggahan "Jika demikian halnya", bukan "berdasarkan pengertian saya" ataupun "berdasarkan kitab suci saya yang lebih hebat".
Tapi ada baiknya tidak perlu berdebat dengan orang yang tidak akan mengerti, hanya akan menimbulkan kebencian. Berilah contoh bahwa kita tidak begitu. Rasanya itu sudah lebih dari cukup daripada ikut2an jadi orang seperti itu.
pernyataan: "tuhan maha pengasih"
sanggahan kita: "kalau begitu kenapa tuhan menghancurkan 300.000 orang dengan tsunami"
Karena ada rencana di balik semua itu yang tidak akan dimengerti oleh manusia.
pernyataan: "tuhan maha pengatur"
sanggahan kita: "kalau begitu berkuasanya lucifer diatur oleh tuhan dong, perkosaan diatur oleh tuhan dong", dstnya....
karena semua ciptaan Tuhan diberikan kebebasan berkehendak. Tetapi yang imannya bertahan sampai akhir, akan berbahagia di hari penghakiman.
Nah, ga akan ada habisnya 'kan?! ;D
lebih baik jangan.
lebih baik daripada bawel ajak nonton Narnia, Prince Kesepian......abis nonton trus makan trus minum lupa deh ama ceramah agamanya.
Quote from: Saddha_vinita05 on 14 May 2008, 01:10:17 PM
Gimana yach caranya menghadapi orang yang selalu merasa agamanya lah yang paling benar :-? :whistle:
_/\_ saya juga pernah ketemu orang begituan, sering malah...dan saat ini disekitar saya banyak kristian loh..., biasanya sih ga pernah saya ladeni, sewaktu dia coba pengaruhi saya dengan menceritakan dan selalu membenarkan agamanya, saya selalu balas dengan candaan "Rin, ikutan ke Gereja yuk" " ogah ah..ke vihara sendiri aja gw jarang, masih mau ngurusi gereja kamu " atau biasanya w jawab " malas ah..mau ke mall lebih asik" "gw orangnya fanatik loh..kog diajak pindah" dan beberapa biasanya saya balas dengan "agama kamu baik kog, tapi tiap orang bebas memilih kan?? cari topik pembicaraan lain aja ya..dari pada tar jadi berantam" ini untuk menghindari pertengkaran dengan teman yang beda agama, karna debat kaye begituan ga ada gunanya, bukan karma baik yg kamu pupuk, malah suasana jadi tegang... :))
yang ngejunk ntar diterkam ama amingwati,......hauhahahahagini nih yang ga kenal Dhamma ,berubah jadi aming hauhaha.
ini termasuk fanatisme agama ga yah? ^-^ :whistle: :whistle:
Yong Cheng mau diterkam? hauhahahahahhahahah............seng penting tidak pernah memaksa orang untuk meyakini pemikiran gw kok :D
Fanatik??Gw sich langsung cuek bebek aja...
Buang2 waktu gw aja..
Suruh dia buka dulu tutup botolnya baru gw ngo ma dia...
Jika botolnya ditutup rapat2...gW tuang 1000L air pun percuma bukan...
_/\_
Quote from: Saddha_vinita05 on 14 May 2008, 01:10:17 PM
Gimana yach caranya menghadapi orang yang selalu merasa agamanya lah yang paling benar :-? :whistle:
Ya dibenarkan saja.. :) Lha kan emang 'benar' menurut dia kalo agamanya yang paling 'benar' :) Trus diiajak ngomong tentang yang lain aja ..., kan 'benar yang benar-benar' tuh luas bgt jauh melebihi kepompong sebuah simbol agama?