Quote from: FoxRockman on 13 May 2008, 11:47:44 AM
Hm.. karena ini bukan di topik kesehatan, saya tidak akan berargumen mengenai mekanisme kerja golongan xantine. Jadi ya saya bawa umumnya saja. Intinya begini, jika tidak menimbulkan ketagihan, mengapa ada istilah "pengopi berat" dan juga ada istilah "perokok berat" ?
Selain itu juga, pernah ditemukan kan seseorang yang "tidak biasa" kalau tidak mengopi di pagi hari.
IMO, terlepas dari argumen dari sisi ilmiah, argumen dari sisi bahasa saja sudah cukup menggambarkan bahwa kopi juga bisa menyebabkan ketagihan.
Tetangga saya tiap sore jam 15.00 harus minum kopi...katenye kalo tidak minum kopi bisa ngantuk....weleh...weleh.... apa ini termasuk kecanduan? ;D
_/\_ :lotus:
Quote from: Lily W on 13 May 2008, 04:05:40 PM
Tetangga saya tiap sore jam 15.00 harus minum kopi...katenye kalo tidak minum kopi bisa ngantuk....weleh...weleh.... apa ini termasuk kecanduan? ;D
ketagihan / kecanduan, menurut saya: IYA
Pada level yg sudah kecanduan / ketagihan kopi ini, bukan lagi masalah psikologis*), tapi sudah mengganggu secara fisik.
Contohnya adalah diri saya sendiri, dulu.
Dulu, saya selalu minum kopi pagi dan siang hari.
Karena sudah rutin, tiap kali tidak minum kopi, sore harinya kepala saya sakit dan terpaksa minum paramex.
Kebiasaan ini akhirnya saya kurangi perlahan-lahan, caranya, pagi tetap minum kopi, siangnya saya ganti teh pekat... perlahan2 ganti teh hijau dan akhirnya tanpa minum teh sama sekali.
Sekarang sudah tidak begitu lagi.
Saya berpendapat hal tsb sudah persis sama dengan level kecanduan narkoba, cuma pada narkoba, skala nya lebih berat: Gangguan psikis karena tidak mendapatkan rangsangan lebih berat, seperti sakit2 seluruh sendi, tidak bisa berjalan, kedinginan, dsbnya. Kalau kecanduan kopi, hanya sakit kepala ringan (kadang berat), dan badan pegal2 sedikit saja.
---------------
*) sebenarnya semua kecanduan baik psikologis ataupun psikis, keduanya sebenarnya termasuk gangguan psikologis, karena semua reaksi biologis sesungguhnya juga disebabkan oleh kontrol pikiran. Pembedaan psikologis dan biologis/psikis saya pikir hanya karena level gangguannya sudah pada taraf berat / masih ringan saja.
::
Ya...Kopi bisa buat kecanduan......
Ok.. Saya sudah cukup menunggu.. It's my turn now.
Coffein sebenarnya digolongkan juga sebagai alkaloid (zat yang rasanya pahit).
Ciri khasnya adalah memiliki gugus xantin, maka digolongkan juga sebagai golongan xantin
dengan nama kimia : 1,3,7 trimetil xantin.
Itu dari tinjauan kimianya, kita berbicara dari tinjauan farmakodinamik dan sifatnya.
Sifatnya adalah diuretik yaitu memperbanyak buang air kecil. selain itu juga koffein juga berfungsi untuk reseptor adenosin blocker. Adenosin itu sendiri berfungsi untuk memperlambat / mengurangi aktivitas sel saraf. Dan akibatnya terjadi nya pemblokiran reseptor oleh coffein ini menyebabkan adenosin tidak dapat berfungsi. Adenosin tidak dapat berfungsi memberikan efek peningkatan aktivitas sel saraf.
Cofein dapat dikeluarkan dari otak dengan cepat dan pengeluaran coffein ini akan memberikan adanya toleransi terhadap coffein, dan terjadi sensitivitas reseptor adenosin terhadap adenosin itu sendiri. Sensitivitas ini yang menyebabkan sakit kepala yang seperti Bro Willibordus ceritakan.
Kesimpulan : Terjadinya kecanduan diakibatkan adanya toleransi terhadap coffein dan sensitivitas dari reseptor adenosin.
Jadi jika Bro Kaynin berkenan.. Tolong jelaskan ini
Memang Nikotin dan Kafein termasuk dalam Xanthine, tetapi kadar kafein yang terkandung dalam kopi ataupun teh, secara umum tidak cukup untuk menstimulasi dopamin di NAcc (bagian otak depan), sehingga tidak menimbulkan ketagihan.
Tanggapan saya : Dopamin memang termasuk dalam Neurotransmitter yang berperanan dalam otak, yang erat kaitannya dengan penyakit Parkinson. Tapi pengobatan / terapi dengan menggunakan coffein untuk parkinson sekarng juga masih dalam tahap pengkajian setahu saya.
jadi kalo minum kopi aktivitas sel saraf jadi tidak bisa ditingkatkan ? dengan kata lain jadi lemot ? :O
willibordus,
Yang tadinya saya maksud kecanduan secara psikologis itu, maksudnya pengaruh psikosomatis, sedangkan yang secara fisik, yang memang secara sistem syaraf dan kimiawi tubuh. Yang psikologis, memang benar2 mempengaruhi tubuh, tetapi bukan dipengaruhi oleh tubuh, tapi memang murni dari pikiran. Biasanya ini bisa dihilangkan dengan placebo.
Untuk setiap kasus, memang berbeda karena dari resistansi seseorang terhadap zat (dalam hal ini kafein) berbeda. Juga kepekatan dan frekuensi yang dikonsumsi setiap orang tentunya berbeda.
Definisi ketagihan sendiri maksudnya adalah ketergantungan pada satu zat tertentu.
Dalam kasus willibordus, itu bukan termasuk ketagihan, karena ketika menghentikan minum kopi, tubuh tidak tergantung pada kafein, tetapi sakit kepala yang memang merupakan reaksi normal dari perubahan gaya hidup. Sakit kepalanya juga bisa disembuhkan dengan paramex, bukan harus dengan kopi. Sama saja kasusnya jika orang setiap hari minum yoghurt dan suatu saat menghentikannya, mungkin akan mengalami masalah pencernaan, yang kemudian bisa diantisipasi dengan cara lain, tidak harus yoghurt. Hal ini tidak bisa dikatakan ketergantungan. Mungkin definisinya adalah ketergantungan fisik, tetapi bukan ketagihan. Karakteristik lain dari ketagihan adalah semakin lama menggunakan, kadar konsumsinya pun meningkat.
Dalam posting saya sebelumnya, saya katakan kopi dalam jumlah sedikit tidak mengakibatkan gangguan. Jika dikonsumsi secara normal, bisa menimbulkan efek samping, tetapi bukan ketagihan. Untuk memicu efek ketagihan itu harus merangsang dopamin di NAcc (bagian otak depan) yang tidak terjadi kecuali mengkonsumsi kafein dalam jumlah sangat banyak.
Berbeda dengan Nicotine yang dalam jumlah sedikit pun, bisa menimbulkan ketagihan.
Quote from: Sumedho on 13 May 2008, 05:31:20 PM
jadi kalo minum kopi aktivitas sel saraf jadi tidak bisa ditingkatkan ? dengan kata lain jadi lemot ? :O
Bukan tidak bisa ditingkatkan..
Tetapi meningkat, karena adenosin yang merupakan nukleotida yang menyebabkan penurunan aktivitas sel saraf kalah berkompetisi dalam pendudukan reseptor adenosin dengan coffein.
Akibatnya adenosin tidak berfungsi efeknya.
menu pagi jam 07.00
kopi + rokok (yang mana yang kecanduan??) ^-^ ^-^
QuoteJadi jika Bro Kaynin berkenan.. Tolong jelaskan ini
Memang Nikotin dan Kafein termasuk dalam Xanthine, tetapi kadar kafein yang terkandung dalam kopi ataupun teh, secara umum tidak cukup untuk menstimulasi dopamin di NAcc (bagian otak depan), sehingga tidak menimbulkan ketagihan.
Tanggapan saya : Dopamin memang termasuk dalam Neurotransmitter yang berperanan dalam otak, yang erat kaitannya dengan penyakit Parkinson. Tapi pengobatan / terapi dengan menggunakan coffein untuk parkinson sekarng juga masih dalam tahap pengkajian setahu saya.
Karena memang secara farmakodinamik, caffein menstimulasi dopamin di prefrontal cortex yang menimbulkan efek seperti memacu jantung dan sebagainya. Tetapi efek ketagihan dimulai dari stimulasi dopamin di NAcc (Nucleus Accumbens), dan itu tidak terjadi pada konsumsi kafein normal.
Quote from: FoxRockman on 13 May 2008, 05:33:45 PM
Quote from: Sumedho on 13 May 2008, 05:31:20 PM
jadi kalo minum kopi aktivitas sel saraf jadi tidak bisa ditingkatkan ? dengan kata lain jadi lemot ? :O
Bukan tidak bisa ditingkatkan..
Tetapi meningkat, karena adenosin yang merupakan nukleotida yang menyebabkan penurunan aktivitas sel saraf kalah berkompetisi dalam pendudukan reseptor adenosin dengan coffein.
Akibatnya adenosin tidak berfungsi efeknya.
oh terbalik toh. bahasanya tingkat tinggi :))
Quote from: Kainyn_Kutho on 13 May 2008, 05:41:53 PM
QuoteJadi jika Bro Kaynin berkenan.. Tolong jelaskan ini
Memang Nikotin dan Kafein termasuk dalam Xanthine, tetapi kadar kafein yang terkandung dalam kopi ataupun teh, secara umum tidak cukup untuk menstimulasi dopamin di NAcc (bagian otak depan), sehingga tidak menimbulkan ketagihan.
Tanggapan saya : Dopamin memang termasuk dalam Neurotransmitter yang berperanan dalam otak, yang erat kaitannya dengan penyakit Parkinson. Tapi pengobatan / terapi dengan menggunakan coffein untuk parkinson sekarng juga masih dalam tahap pengkajian setahu saya.
Karena memang secara farmakodinamik, caffein menstimulasi dopamin di prefrontal cortex yang menimbulkan efek seperti memacu jantung dan sebagainya. Tetapi efek ketagihan dimulai dari stimulasi dopamin di NAcc (Nucleus Accumbens), dan itu tidak terjadi pada konsumsi kafein normal.
Bagaimana yang dikatakan konsumsi kafein normal ?
Saya bawakan ilustrasi sbb :
Si A baru mulai merokok, pas awal dia menghisap rokok sebanyak 1/2 bungkus.
Apakah si A sudah langsung kecanduan rokok ?
Saya jamin 100 % tidak secepat itu kecanduan nikotin.
Jadi apakah rokok tidak menyebabkan kecanduan sama halnya dengan kafein pada rokok ?
So intinya, jika Anda berargumen hanya berdasarkan konsumsi kafein normal, saya rasa kurang tepat.
Karena kecanduan itu timbul akibat penggunaan dalam jangka waktu lama.
Dan apakah penggunaan dalam jangka waktu lama itu bisa disebut kadar normal ?
Quote from: Sumedho on 13 May 2008, 06:40:32 PM
Quote from: FoxRockman on 13 May 2008, 05:33:45 PM
Quote from: Sumedho on 13 May 2008, 05:31:20 PM
jadi kalo minum kopi aktivitas sel saraf jadi tidak bisa ditingkatkan ? dengan kata lain jadi lemot ? :O
Bukan tidak bisa ditingkatkan..
Tetapi meningkat, karena adenosin yang merupakan nukleotida yang menyebabkan penurunan aktivitas sel saraf kalah berkompetisi dalam pendudukan reseptor adenosin dengan coffein.
Akibatnya adenosin tidak berfungsi efeknya.
oh terbalik toh. bahasanya tingkat tinggi :))
Ilustrasi simpelnya begini.
Si A adalah seorang karyawan yang berencana mengerjakan tugasnya di bus karena terlambat bangun
Si B hanyalah orang biasa. Dan pada saat yang sama si A dan si B sedang berada di dalam bus.
Kebetulan tempat duduk bus cuma tinggal 1.
Dan si A kalah cepat akhirnya yang mendapat duduk adalah si B.
Akibatnya : Si A tidak dapat mengerjakan tugasnya karena gak dapat tempat duduk
Si A : Adenosin
Si B : Coffein
Tempat duduk : Reseptor
Jadi Adenosin dan Coffein berkompetisi memperebutkan kursi.
Karena Adenosin kalah, maka Adenosin tidak dapat berfungsi sebagai penurun aktivitas sel saraf
Semoga dapat dipahami
Quote from: FoxRockman on 13 May 2008, 07:00:49 PM
Quote from: Sumedho on 13 May 2008, 06:40:32 PM
Quote from: FoxRockman on 13 May 2008, 05:33:45 PM
Quote from: Sumedho on 13 May 2008, 05:31:20 PM
jadi kalo minum kopi aktivitas sel saraf jadi tidak bisa ditingkatkan ? dengan kata lain jadi lemot ? :O
Bukan tidak bisa ditingkatkan..
Tetapi meningkat, karena adenosin yang merupakan nukleotida yang menyebabkan penurunan aktivitas sel saraf kalah berkompetisi dalam pendudukan reseptor adenosin dengan coffein.
Akibatnya adenosin tidak berfungsi efeknya.
oh terbalik toh. bahasanya tingkat tinggi :))
Ilustrasi simpelnya begini.
Si A adalah seorang karyawan yang berencana mengerjakan tugasnya di bus karena terlambat bangun
Si B hanyalah orang biasa. Dan pada saat yang sama si A dan si B sedang berada di dalam bus.
Kebetulan tempat duduk bus cuma tinggal 1.
Dan si A kalah cepat akhirnya yang mendapat duduk adalah si B.
Akibatnya : Si A tidak dapat mengerjakan tugasnya karena gak dapat tempat duduk
Si A : Adenosin
Si B : Coffein
Tempat duduk : Reseptor
Jadi Adenosin dan Coffein berkompetisi memperebutkan kursi.
Karena Adenosin kalah, maka Adenosin tidak dapat berfungsi sebagai penurun aktivitas sel saraf
Semoga dapat dipahami
IQ ku cetek apa ya?? dalem ...dalem....
Quote from: Hendra Susanto on 13 May 2008, 05:39:27 PM
menu pagi jam 07.00
kopi + rokok (yang mana yang kecanduan??) ^-^ ^-^
jangan biasakan minum kopi sambil ngerokok, ini akan memacu kerja jantung lbh berat
( baca dimajalah, artikel kesehatan )
aku jg peminum kopi
disarankan jgn minum kopi 4 (sachet) dalam sehari
Quote from: Virya on 13 May 2008, 11:11:46 PM
Quote from: Hendra Susanto on 13 May 2008, 05:39:27 PM
menu pagi jam 07.00
kopi + rokok (yang mana yang kecanduan??) ^-^ ^-^
jangan biasakan minum kopi sambil ngerokok, ini akan memacu kerja jantung lbh berat
( baca dimajalah, artikel kesehatan )
aku jg peminum kopi
disarankan jgn minum kopi 4 (sachet) dalam sehari
Bukan hanya itu, bila minum kopi saja, dikhawatirkan akan mengiritasi lambung juga,
karena kopi akan meningkatkan produksi HCl.
Hm, aye sih pernah minum kopi, tp gak sampe kecanduan, sbab bg aye tidak enak sih rasanya, trus ke jantung keknya jadi berpengaruh ya?
Kalau aye sih rasa kopi itu enak, apalagi aroma kopinya. Namun aye tidak cocok jg mengkonsumsi kopi,seperti ryu bertanya berpengaruh pada jantung? Efek yang di rasakan itu jantung berdebar2, dan kepala menjadi pusing. :hammer:
tos ko felix :D
iya aku juga suka mencium wangi kopi :)
malah aku suka mencoba-coba membuat campuran kopi
ada kopi hitam
kopi luak
kopi mocca
kopi yang dicampur cream dan lain lain
tapi aku sendiri engak bisa minum kopi :(
kalau minum lemas...pusing...jantung dug dug kan...mual ;D
tosss ... :D
Saya baru teringat, di forum ada anggota yang pencinta kopi sejati yaitu ko gunasaro ... Coba nanti ajak ko gunasaro menceritakan pengalamannya selama menjadi pencinta kopi sejati .. hohoho ...
QuoteBagaimana yang dikatakan konsumsi kafein normal ?
Saya bawakan ilustrasi sbb :
Si A baru mulai merokok, pas awal dia menghisap rokok sebanyak 1/2 bungkus.
Apakah si A sudah langsung kecanduan rokok ?
Saya jamin 100 % tidak secepat itu kecanduan nikotin.
Jadi apakah rokok tidak menyebabkan kecanduan sama halnya dengan kafein pada rokok ?
So intinya, jika Anda berargumen hanya berdasarkan konsumsi kafein normal, saya rasa kurang tepat.
Karena kecanduan itu timbul akibat penggunaan dalam jangka waktu lama.
Dan apakah penggunaan dalam jangka waktu lama itu bisa disebut kadar normal ?
FoxRockman,
Ya, dari awal memang sudah menimbulkan efek ketagihan. Tetapi karena adaptasi tubuh terhadap penghentian konsumsi nicotin relatif cepat (dibanding opium), maka jika dalam jumlah sedikit (setengah bungkus, misalnya) kecanduannya akan hilang dalam sebentar. Kemudian kadar kecanduannya juga karena masih kecil (tergantung dari konsumsi per hari), maka efeknya juga tidak sampai sehebat ketagihan opium.
Tapi memang iya, dalam jumlah sedikit pun, nicotine sudah menimbulkan efek ketagihan.
Penggunaan dalam jangka waktu lama tidak selalu dikatakan kadar tinggi. Kadar tinggi ini maksudnya makin banyak jumlah zat per waktu. Nicotin maupun Kafein bisa dinetralkan oleh tubuh, sehingga tidak kumulatif dalam jangka waktu lama. Lain halnya dengan logam berat yang tidak bisa 'ditangani' secara alami oleh tubuh.
Quote from: Felix Thioris on 14 May 2008, 08:09:45 AM
tosss ... :D
Saya baru teringat, di forum ada anggota yang pencinta kopi sejati yaitu ko gunasaro ... Coba nanti ajak ko gunasaro menceritakan pengalamannya selama menjadi pencinta kopi sejati .. hohoho ...
nah ini dia yg masih membuat saya bingung...
Bro Gunasaro boleh dibilang sebagai pencinta kopi sejati, seharinya bisa minjum beberapa kali.
Aku tidak pencinta kopi sejati, TAPI
mesti dapat kopi, kalau nggak akan berefek ke tubuh (sakit kepala). Bro Gunasaro seharinya lebih banyak dan sering minum kopi dibanding aku, tapi dia nggak ketagihan (=musti dapat)
???
::
IMO ya, memang benar nikotin dan coffein dapat dinetralkan oleh tubuh. Tetapi sebelum penetralan , sudah terjadi reaksi2 farmakologis lainnya yang merupakan efek lain dari zat yang dikonsumsi.
Reaksi farmakologis ini kita kelompokkan menjadi 2 bagian.
1. Reaksi Farmakodinamis
Reaksi ini seperti reaksi sensitivitas reseptor yang saya ceritakan pada post berikutnya
2. Reaksi Farmakokinetik
Reaksi ini seperti reaksi induksi enzim di hati.
Di hati, ada 1 enzim namanya sitokrom P450, yang berperan dalam metabolisme di hati, selain terjadi reaksi konjugasi.
Induksi enzim ini oleh nikotin dan coffein ini dapat menyebabkan lebih dipercepatnya fase eliminasi beberapa senyawa obat.
Jadi jika Anda berargumen nikotin dan coffein telah clean dari tubuh.. Efeknya juga hilang, saya rasa perlu dipertimbangkan lagi.
Saya bawakan ilustrasi dalam dunia IT
Misal ada virus yang telah memporakporandakan suatu sistem komputer.
Virus tersebut sudah diclean oleh Antivirus terbaru..
Pertanyaannya : Apakah sistem komputer seperti registry windows dll ikut "beres" seiring dengan hilangnya virus ? Tentu tidak.. registry windows harus diperbaiki dulu, atau diinstall ulang.
Begitulah ilustrasinya yang bisa saya bawakan.
FoxRockman,
Sebelum melanjutkan, saya kasih tahu sekali lagi bahwa saya bukan ahli di bidang ini. Jadi saya hanya memberikan data saja, untuk lebih tepatnya, silahkan tanya pada yang berkompeten.
QuoteReaksi ini seperti reaksi induksi enzim di hati.
Di hati, ada 1 enzim namanya sitokrom P450, yang berperan dalam metabolisme di hati, selain terjadi reaksi konjugasi.
QuoteSaya bawakan ilustrasi dalam dunia IT
Misal ada virus yang telah memporakporandakan suatu sistem komputer.
Virus tersebut sudah diclean oleh Antivirus terbaru..
Pertanyaannya : Apakah sistem komputer seperti registry windows dll ikut "beres" seiring dengan hilangnya virus ? Tentu tidak.. registry windows harus diperbaiki dulu, atau diinstall ulang.
Jika memang telah menimbulkan kerusakan permanen seperti cirrhosis pada hati oleh alkohol, ataupun seperti yang anda katakan, itu sudah berbeda cerita. Itu seperti merokok sampai paru-paru 'bolong', lalu berhenti merokok. Lalu komplain "kok nafas saya masih sesak?". :)
Untuk ilustrasi IT-nya, jika anda mengatakan tubuh tidak bisa menetralkan efeknya, maka memang seperti kekacauan registry dalam komputer. Tapi nyatanya tubuh memang memperbaiki 'registry'. Seperti kepekaan akan adenosin akan turun ketika konsumsi kafein berhenti.
Untuk kerusakan permanen atau yang sifatnya irreversible, saya lebih cocok pada penggunaan aplikasi ataupun virus yang menyebabkan 'bad sector' pada hard disk, ataupun men-delete salah satu system file dari operating system. Jika memang begitu halnya, memang tentu saja tidak bisa berfungsi dengan benar, kecuali di-install atau format ulang.
Untuk efek psikologis, walaupun secara fisiologis tubuh tidak menagih, tetap saja masih timbul 'keinginan'. Itu perlu penanganan yang berbeda, bukan secara farmasi, dan itu tidak saya sebut 'ketagihan'.
Waduh.. bukan cirrhosis hepatis.. tetapi induksi enzim..
Ok d.. Thread baiknya sampai di sini saja.. :)
Thanks atas diskusinya
FoxRockman,
Maaf, saya memang tidak tahu tentang induksi enzim, jadi tidak tahu apa yang anda bicarakan ;D
Thanx juga untuk diskusinya! :)
Quote from: willibordus on 14 May 2008, 08:35:24 AM
Quote from: Felix Thioris on 14 May 2008, 08:09:45 AM
tosss ... :D
Saya baru teringat, di forum ada anggota yang pencinta kopi sejati yaitu ko gunasaro ... Coba nanti ajak ko gunasaro menceritakan pengalamannya selama menjadi pencinta kopi sejati .. hohoho ...
nah ini dia yg masih membuat saya bingung...
Bro Gunasaro boleh dibilang sebagai pencinta kopi sejati, seharinya bisa minjum beberapa kali.
Aku tidak pencinta kopi sejati, TAPI mesti dapat kopi, kalau nggak akan berefek ke tubuh (sakit kepala). Bro Gunasaro seharinya lebih banyak dan sering minum kopi dibanding aku, tapi dia nggak ketagihan (=musti dapat)
???
::
Bukan kopi aja.....kalo ada teman yg merokok...Bro Gunasaro jg ikut merokok...Dia ga ketagihan merokok....Dia bisa memanagenya... Saya sering perhatikan dia (soal merokok) dan Saya salut ama dia... :jempol: ....
_/\_ :lotus:
segala sesuatu yang berlebihan tidak bagus buat tubuh.
Temen saya minum kopi bisa 10 gelas sehari.
Kalo bangun tidur, pasti langsung buat kopi. Kopinya musti banyak dan kental.
Kalo gak minum kopi, pasti gemetaran kayak orang sakaw.
kopi buat mush = ad sukur, gk ad beli :whistle: :whistle: :whistle:
Quote from: mushroom_kick on 14 May 2008, 01:01:22 PM
kopi buat mush = ad sukur, gk ad beli :whistle: :whistle: :whistle:
:hammer: :hammer: :hammer:
Quote from: karuna_murti on 14 May 2008, 12:55:49 PM
Temen saya minum kopi bisa 10 gelas sehari.
Kalo bangun tidur, pasti langsung buat kopi. Kopinya musti banyak dan kental.
Kalo gak minum kopi, pasti gemetaran kayak orang sakaw.
ini org gak minum aer putih apa? awas lever
Kopi bisa bikin sakit maag... Aye cuma suka cium aromanya, tapi ngga suka minum. :P
Ganti sari temulawak aja... lebih murah dan lebih enak... ^-^
Quote from: karuna_murti on 14 May 2008, 12:55:49 PM
Temen saya minum kopi bisa 10 gelas sehari.
Kalo bangun tidur, pasti langsung buat kopi. Kopinya musti banyak dan kental.
Kalo gak minum kopi, pasti gemetaran kayak orang sakaw.
Setiap yg berlebihan pasti tdk baik akibatnya.
demikian jg dgn minum kopi yg berlebihan akan berpotensi utk mengundang penyakit, seperti : sulit tidur (insomnia),sakit kepala yg hebat, jantung ber-debar2, bahkan kepanikan akan timbul terutama bagi orang2 yg sensitip terhadap kafein.
Minum kopi 1 hari sebanyak 1000mg atau setara dgn 8 - 10 cangkir sudah dpt di kategorikan sangat berlebihan ~o) :no: :no: :no:
g biasa tiap pagi pasti minum kopi , udh terbiasa sekluarga minum kopi tiap pagi .
n kalo gak minum kopi kok kepala terasa sakit ya , sakitnya menyeluruh gitu ...kek ditusuk2 , biasanya siang
hari sakitnya kalo paginya gak minum kopi . Mamaku pernah ngalamin gitu , trus abis minum kopi sakit
kepalanya ilang... itu penyebabnya knp ya ?
wah... sama ini kek i dulu.....
itu sih i paksain deh rela sakit2an pusing sakit pala.
soalnya katanya minum kopi kebanyakan gak sehat juga.
dulu malah bisa ampe 5 bungkus lebih sehari...
emang sih pertama2 melepas kopi jadi sakit kepala gitu.. cuman lama2 bisa juga kok hilang sakit palanya....
Penyebabnya secara ilmiah yang pernah saya pelajari adalah mengkonsumsi kopi akan meningkatkan jumlah reseptor Adenosin yang ada di otak.
Bagaimana peranan meminum kopi dapat meningkatkan jumlah reseptor Adenosin di otak ? Karena di dalam kopi merupakan tanaman yang memiliki metabolit sekunder berupa alkaloid, yaitu Coffein.
Coffein menyerupai Alkohol dan Nikotin, dapat melewati BBB (blood-brain barrier), dan di dalam otak, peranan coffein karena memiliki struktur kimia yang mirip dengan adenosin, maka bekerja sebagai kompetitor dari adenosin karena kemampuannya untuk berikatan dengan reseptor adenosin.
Di lain pihak, karena jumlah reseptor adenosin yang berikatan banyak dengan coffein tinggi, maka tubuh memberikan respon adaptasi dengan meningkatkan jumlah reseptor adenosin, dan meningkatkan sensitivitas terhadap adenosin.
Jadi ketika kopi dihilangkan, maka yang terjadi adalah muncul respon reaksi adenosin dengan reseptor yang selama ini dikunci oleh coffein.
ooo gitu ya bro forte...
ic" la...pantes kebanyakan org ya gitu tuh... kopi holic
kalo udah lepas sakit pala (temen gw jg gitu)
udah umum kali ini penyakit...
kata" om hatred ikutin aja,lepas pelan"...setiap harinya dikurangi intensitas n kadar kopinya...
Thx.
_/\_
berarti ini udh termasuk kecanduan kopi donk ...
Ya.. cara paling simpel adalah mengurangi kadar konsumsi kopi.
Ilustrasinya kayak gini
Contoh :
Misal ada 10 reseptor yang biasa berikatan dengan adenosin,
Karena ada coffein, makanya 10 reseptor ini berikatan dengan coffein, dan tidak memberikan respon, maka tubuh akan menambah 10 reseptor lagi, agar ada respon adenosin - reseptor.
Maka efek yang muncul adalah efek 10 reseptor baru yang berikatan dengan adenosin
Kalau tidak ada coffein, maka ada 20 reseptor kosong
Efek yang muncul adalah efek 10 reseptor baru yang berikatan dengan adenosin dan efek 10 reseptor lama yang selama ini dikunci oleh coffein
Jadi solusinya, kopi yang diminum dikit, jadi respon adenosin yang muncul juga tidak langsung besar, misal berikatan dengan 15 reseptor dulu..
o gitu ya .. thanks bro forte
adenosin itu buat apa c bro forte????peranan buat tubuh???
mama dan papaku juga pecandu berat kopi, tapi sekarang mulai di kuragin kadarnya. bener gak c katanay kalo minum kopi tuh bisa bikin gak ngantuk? soalnya kau liat ortuku tetep aja bisa tidur awal tiap hari. ??? ???
Quote from: Forte on 13 May 2008, 05:27:51 PM
Ok.. Saya sudah cukup menunggu.. It's my turn now.
Coffein sebenarnya digolongkan juga sebagai alkaloid (zat yang rasanya pahit).
Ciri khasnya adalah memiliki gugus xantin, maka digolongkan juga sebagai golongan xantin
dengan nama kimia : 1,3,7 trimetil xantin.
Itu dari tinjauan kimianya, kita berbicara dari tinjauan farmakodinamik dan sifatnya.
Sifatnya adalah diuretik yaitu memperbanyak buang air kecil. selain itu juga koffein juga berfungsi untuk reseptor adenosin blocker. Adenosin itu sendiri berfungsi untuk memperlambat / mengurangi aktivitas sel saraf. Dan akibatnya terjadi nya pemblokiran reseptor oleh coffein ini menyebabkan adenosin tidak dapat berfungsi. Adenosin tidak dapat berfungsi memberikan efek peningkatan aktivitas sel saraf.
Cofein dapat dikeluarkan dari otak dengan cepat dan pengeluaran coffein ini akan memberikan adanya toleransi terhadap coffein, dan terjadi sensitivitas reseptor adenosin terhadap adenosin itu sendiri. Sensitivitas ini yang menyebabkan sakit kepala yang seperti Bro Willibordus ceritakan.
Kesimpulan : Terjadinya kecanduan diakibatkan adanya toleransi terhadap coffein dan sensitivitas dari reseptor adenosin.
Jadi jika Bro Kaynin berkenan.. Tolong jelaskan ini
Memang Nikotin dan Kafein termasuk dalam Xanthine, tetapi kadar kafein yang terkandung dalam kopi ataupun teh, secara umum tidak cukup untuk menstimulasi dopamin di NAcc (bagian otak depan), sehingga tidak menimbulkan ketagihan.
Tanggapan saya : Dopamin memang termasuk dalam Neurotransmitter yang berperanan dalam otak, yang erat kaitannya dengan penyakit Parkinson. Tapi pengobatan / terapi dengan menggunakan coffein untuk parkinson sekarng juga masih dalam tahap pengkajian setahu saya.
Selengkapnya :
http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,2692.0.html#quickreply
Thread saya merge aja ya..
Quote from: chubby on 17 March 2009, 05:02:27 PM
adenosin itu buat apa c bro forte????peranan buat tubuh???
mama dan papaku juga pecandu berat kopi, tapi sekarang mulai di kuragin kadarnya. bener gak c katanay kalo minum kopi tuh bisa bikin gak ngantuk? soalnya kau liat ortuku tetep aja bisa tidur awal tiap hari. ??? ???
Peranan adenosin banyak tergantung lokasinya.
Ada yang mengatakan memiliki efek antiinflamasi, di pihak lain juga memberikan efek penurunan kerja aktivitas sel saraf.
Jadi macem2..
Coffein itu meningkatkan aktivitas sel saraf karena kegagalan adenosin dalam bereaksi secara farmakodinamika karena reseptornya diduduki, dan bila ortu ybs tidur tanpa ada masalah, berarti bisa ditarik dugaan bahwa reseptor adenosinnya sangat banyak sehingga adenosin masih bisa memberikan efek. Dan hal ini sangat berbahaya jika asupan coffein kurang, karena semakin banyak reseptor adenosin yang kosong yang akan menunggu adenosin untuk menurunkan aktivitas sel saraf.
Contoh simpel : Orang yang suka mengkonsumsi minuman berenergi jika tidak meminumnya maka akan terasa lemas, hal ini diakibatkan karena banyaknya adenosin yang berikatan dengan reseptor dan memberikan efek farmakodinamik
bagaimana dengan teh bos?
aye minum teh waktu siang pasti gak bisa tidur malamnya
Quote from: ENCARTA on 17 March 2009, 11:26:42 PM
bagaimana dengan teh bos?
aye minum teh waktu siang pasti gak bisa tidur malamnya
Sama.. Adenosin antagonist juga..
Kandungannya Theofilin, coklat juga bisa.. kandungannya Theobromine,
Intinya secara kimia medisinal, semua golongan Xantin itu merupakan Adenosin antagonist, karena memiliki struktur kimia yang mirip dengan Adenosin sehingga memiliki kemampuan untuk berikatan dengan reseptor adenosin, sehingga efek dari adenosin menjadi tidak ada jika ditinjau dari sudut farmakodinamik.
apa semua punya proses menjadi , minum teh gak bisa tidur
soalnya saudara2 saya yg lain tidak apa2 kalau minum teh.
apa bisa diobati atau minum ramuan herbal gak bos
IMO seh.. itu termasuk hipersensitivitas juga, jadi misal saya meminum teh, malamnya tidur saja dengan tenang, bro tidak bisa, karena respon sensitivitas saya terhadap golongan xanthin sedikit, namun pada bro bisa saja berlebihan.
Solusi: jika ingin dicoba, minum teh dalam jumlah sedikit.. tidak bisa sekaligus, dengan tujuan agar tubuh terbiasa.