Di Sutta seringkali dijumpai Buddha mengucapkan "dungu", "tolol", "bodoh", dll. Bukan cuma Buddha aja. Ditemukan juga Bhikkhu dan Deva mengucapkan hal kasar. Berikut potongan Suttanya:
(1) Deva mengatakan "tolol" pada Bhikkhu
...
"Bhikkhu itu menyambarku bagaikan seorang tolol
Yang tidak pada saat yang tepat, menasihati seorang pemburu
Yang mengembara di gunung-gunung berbatu
Dengan sedikit kebijaksanaan, tanpa akal sehat.
"Ia mendengarkan tetapi tidak memahami,
Ia menatap tetapi tidak melihat;
Walaupun Dhamma dibabarkan,
Si dungu tidak menangkap maknanya.
"Bahkan jika engkau membawa sepuluh pelita [ke hadapannya], Kassapa,
Ia tetap tidak melihat bentuk-bentuk,
Karena ia tidak memiliki mata untuk melihat."
...
(SN 9.3)
(2) Bhikkhu mengatakan dungu kepada Deva
...
"Tidak tahukah engkau, dungu,
Peribahasa para Arahant?
Segala bentukan adalah tidak kekal;
Bersifat muncul dan lenyap.
Setelah muncul, mereka lenyap:
Penenangannya adalah kebahagiaan.
"Sekarang aku tidak akan pernah lagi berdiam
Di antara kelompok para deva, Jālinī!
Pengembaraan dalam kelahiran telah berakhir:
Sekarang tidak ada lagi penjelmaan baru."
(SN 9.6)
###
Apakah kata-kata kasar boleh diucapkan jika waktunya tepat? 🤔 :-?
Kalau mengutip kata Ajahn Brahm di buku Si Cacing dan Kotoran Kesayangannya :
Terkadang, dalam kehidupan, orang suci sekalipun harus "mendesis" untuk menjadi baik, tetapi tidak ada yang perlu menggigit.
"Demikian pula, Pangeran, kata-kata yang diketahui oleh Sang Tathāgata sebagai tidak benar, tidak tepat, dan tidak bermanfaat, dan juga yang tidak disukai dan tidak menyenangkan bagi orang lain: kata-kata demikian tidak diucapkan oleh Sang Tathāgata. Kata-kata yang diketahui oleh Sang Tathāgata sebagai benar, tepat, tetapi tidak bermanfaat, dan juga yang tidak disukai dan tidak menyenangkan bagi orang lain: kata-kata demikian tidak diucapkan oleh Sang Tathāgata. Kata-kata yang diketahui oleh Sang Tathāgata sebagai benar, tepat, dan bermanfaat, tetapi tidak disukai dan tidak menyenangkan bagi orang lain: Sang Tathāgata mengetahui waktunya untuk mengucapkan kata-kata itu. Kata-kata yang diketahui oleh Sang Tathāgata sebagai tidak benar, tidak tepat, dan tidak bermanfaat, tetapi disukai dan menyenangkan bagi orang lain: kata-kata demikian tidak diucapkan oleh Sang Tathāgata. Kata-kata yang diketahui oleh Sang Tathāgata sebagai benar, tepat, tetapi tidak bermanfaat, dan disukai dan menyenangkan bagi orang lain: kata-kata demikian tidak diucapkan oleh Sang Tathāgata. Kata-kata yang diketahui oleh Sang Tathāgata sebagai benar, tepat, dan bermanfaat, dan juga yang disukai dan menyenangkan bagi orang lain: Sang Tathāgata mengetahui waktunya untuk mengucapkan kata-kata itu. Mengapakah? Karena Sang Tathāgata berbelas kasih pada makhluk-makhluk."
MN 58. Abhayarājakumāra Sutta
Quote from: Indra on 30 November 2017, 01:35:19 PM
"Demikian pula, Pangeran, kata-kata yang diketahui oleh Sang Tathāgata sebagai tidak benar, tidak tepat, dan tidak bermanfaat, dan juga yang tidak disukai dan tidak menyenangkan bagi orang lain: kata-kata demikian tidak diucapkan oleh Sang Tathāgata. Kata-kata yang diketahui oleh Sang Tathāgata sebagai benar, tepat, tetapi tidak bermanfaat, dan juga yang tidak disukai dan tidak menyenangkan bagi orang lain: kata-kata demikian tidak diucapkan oleh Sang Tathāgata. Kata-kata yang diketahui oleh Sang Tathāgata sebagai benar, tepat, dan bermanfaat, tetapi tidak disukai dan tidak menyenangkan bagi orang lain: Sang Tathāgata mengetahui waktunya untuk mengucapkan kata-kata itu. Kata-kata yang diketahui oleh Sang Tathāgata sebagai tidak benar, tidak tepat, dan tidak bermanfaat, tetapi disukai dan menyenangkan bagi orang lain: kata-kata demikian tidak diucapkan oleh Sang Tathāgata. Kata-kata yang diketahui oleh Sang Tathāgata sebagai benar, tepat, tetapi tidak bermanfaat, dan disukai dan menyenangkan bagi orang lain: kata-kata demikian tidak diucapkan oleh Sang Tathāgata. Kata-kata yang diketahui oleh Sang Tathāgata sebagai benar, tepat, dan bermanfaat, dan juga yang disukai dan menyenangkan bagi orang lain: Sang Tathāgata mengetahui waktunya untuk mengucapkan kata-kata itu. Mengapakah? Karena Sang Tathāgata berbelas kasih pada makhluk-makhluk."
MN 58. Abhayarājakumāra Sutta
Itu Tathagata om, kalo umat awam? :-$
Quote from: Arya Karniawan on 30 November 2017, 01:55:17 PM
Itu Tathagata om, kalo umat awam? :-$
oh jadi perilaku Tathagata gak boleh ditiru ya?
Quote from: Indra on 30 November 2017, 01:35:19 PM
"Demikian pula, Pangeran, kata-kata yang diketahui oleh Sang Tathāgata sebagai tidak benar, tidak tepat, dan tidak bermanfaat, dan juga yang tidak disukai dan tidak menyenangkan bagi orang lain: kata-kata demikian tidak diucapkan oleh Sang Tathāgata. Kata-kata yang diketahui oleh Sang Tathāgata sebagai benar, tepat, tetapi tidak bermanfaat, dan juga yang tidak disukai dan tidak menyenangkan bagi orang lain: kata-kata demikian tidak diucapkan oleh Sang Tathāgata. Kata-kata yang diketahui oleh Sang Tathāgata sebagai benar, tepat, dan bermanfaat, tetapi tidak disukai dan tidak menyenangkan bagi orang lain: Sang Tathāgata mengetahui waktunya untuk mengucapkan kata-kata itu. Kata-kata yang diketahui oleh Sang Tathāgata sebagai tidak benar, tidak tepat, dan tidak bermanfaat, tetapi disukai dan menyenangkan bagi orang lain: kata-kata demikian tidak diucapkan oleh Sang Tathāgata. Kata-kata yang diketahui oleh Sang Tathāgata sebagai benar, tepat, tetapi tidak bermanfaat, dan disukai dan menyenangkan bagi orang lain: kata-kata demikian tidak diucapkan oleh Sang Tathāgata. Kata-kata yang diketahui oleh Sang Tathāgata sebagai benar, tepat, dan bermanfaat, dan juga yang disukai dan menyenangkan bagi orang lain: Sang Tathāgata mengetahui waktunya untuk mengucapkan kata-kata itu. Mengapakah? Karena Sang Tathāgata berbelas kasih pada makhluk-makhluk."
MN 58. Abhayarājakumāra Sutta
Om bukan nya sang buddha pernah mengatakan sesuatu yg kurang enak didengar bagi org yang tidak mengerti arti sesungguhnya pada saat kasus Bhikkhu sati sang Buddha mengatakan sati si orang sesat.
Kalau org yg ga ngerti pasti mengatakan sang buddha lagi marah. Karena sang Buddha mengatakan nya berulang ulang kali.
Bagi saya kata kasar seperti cambuk agar kita lebih bisa termotivasi lebih lanjut kalau kata gwi move on
Quote from: Alucard Lloyd on 30 November 2017, 02:05:35 PM
Om bukan nya sang buddha pernah mengatakan sesuatu yg kurang enak didengar bagi org yang tidak mengerti arti sesungguhnya pada saat kasus Bhikkhu sati sang Buddha mengatakan sati si orang sesat.
Kalau org yg ga ngerti pasti mengatakan sang buddha lagi marah. Karena sang Buddha mengatakan nya berulang ulang kali.
Bagi saya kata kasar seperti cambuk agar kita lebih bisa termotivasi lebih lanjut kalau kata gwi move on
memang Sang Buddha tidak mengatakan bahwa ucapan kasar itu tidak boleh diucapkan
Quote from: Arya Karniawan on 30 November 2017, 01:55:17 PM
Itu Tathagata om, kalo umat awam? :-$
kalau https://suttacentral.net/id/mn61 ini bagaimana? oh itu kan Rahula, anak bos, gitu?
Quote from: Indra on 30 November 2017, 02:08:49 PM
memang Sang Buddha tidak mengatakan bahwa ucapan kasar itu tidak boleh diucapkan
Ucapan kasar disini maksud nya bahasa nya atau nada nya om?
Quote from: Alucard Lloyd on 30 November 2017, 02:23:02 PM
Ucapan kasar disini maksud nya bahasa nya atau nada nya om?
karakter dan kualitas pita suara tidak dipertimbangkan di sini
Quote from: Indra on 30 November 2017, 02:09:38 PM
kalau https://suttacentral.net/id/mn61 ini bagaimana? oh itu kan Rahula, anak bos, gitu?
_/\_
Fyi, lihat juga diskusi dg topik yg serupa di https://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=25133.0 (https://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=25133.0)
Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa
yg begini mesti jawabnya sama dgn sherlock.
Quote from: metra on 30 November 2017, 07:03:00 PM
Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa
yg begini mesti jawabnya sama dgn sherlock.
:outoftopic:
Menurut ajaran thera , arahat samma sambuddha mesti direnumgkan dalam pikiran sbg mana yg tercantum dalam Buddhanusati.itu yg saya dengar di dalam sutta, beliau mengajarkan langsung.
itipiso bhagava dst dst ...
Ini berlaku bagi umat upasaka samanera bhikkhu sotapati sakadagami.diluar itu tdk berlaku.
Nah kalau ada ucapan atau prilaku thatagata yg menegur pihak lain, kmd dianngap kasar,
pantas tidak dijadikan bahan diskusi.
bila thatagatha masih ada di dunia, apa tidak kurang ajar namanya,
Quote from: seniya on 30 November 2017, 08:34:38 PM
:outoftopic:
Kenapa dgn sherlock.
Bukankah penilaian ucapan kasar tdk boleh bias dgn personalisasi dan kualitas emosi.
Menurut saya, sherlock pandai melihat ygtersirat dari yg tersurat
Quote from: metra on 30 November 2017, 08:35:44 PM
Menurut ajaran thera , arahat samma sambuddha mesti direnumgkan dalam pikiran sbg mana yg tercantum dalam Buddhanusati.itu yg saya dengar di dalam sutta, beliau mengajarkan langsung.
itipiso bhagava dst dst ...
Ini berlaku bagi umat upasaka samanera bhikkhu sotapati sakadagami.diluar itu tdk berlaku.
Nah kalau ada ucapan atau prilaku thatagata yg menegur pihak lain, kmd dianngap kasar,
pantas tidak dijadikan bahan diskusi.
bila thatagatha masih ada di dunia, apa tidak kurang ajar namanya,
Sudahkah anda membaca sutta ini https://suttacentral.net/id/mn47 (https://suttacentral.net/id/mn47) ?
Quote from: metra on 30 November 2017, 08:40:48 PM
Kenapa dgn sherlock.
Bukankah penilaian ucapan kasar tdk boleh bias dgn personalisasi dan kualitas emosi.
Menurut saya, sherlock pandai melihat ygtersirat dari yg tersurat
Ooh baru ngeh ;D
Quote from: Indra on 30 November 2017, 11:35:17 PM
Sudahkah anda membaca sutta ini https://suttacentral.net/id/mn47 (https://suttacentral.net/id/mn47) ?
Sdr indra.bgmn kalau mn 47 di copas disini.tolong vesi inggris. Sutta central itu kelewatan banget
Seperti orang menerjemahkan novel fiksi sj.jargon pun dia tidak paham.
Bagaimana..
Quote from: seniya on 01 December 2017, 06:05:34 AM
Ooh baru ngeh ;D
Ini di luar topik. sebaiknya anda tidak membawa mantra di profile forum. itu hanya boleh dan khusus u yg sudah mengucapkan janji sumpah didepan altar Buddha.
biasanya u tantra hukuman bagi upasaka yg main main mantra di tempat yg tdk semestinya sama dgn orang yg abhiseka kmd main main dgn janji nya di depan altar.
Jgn mengukur hukuman tantra dgn standar pelanggaran sila di theravada. Seperti bumi dan langit.
Silakan tanya kpd rinphoce atau bhiksu pembimbingnya.u penjelasan yg lebih rinci,
Quote from: metra on 01 December 2017, 08:27:30 AM
Sdr indra.bgmn kalau mn 47 di copas disini.tolong vesi inggris. Sutta central itu kelewatan banget
Seperti orang menerjemahkan novel fiksi sj.jargon pun dia tidak paham.
Bagaimana..
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Kalau ini pertandingan donking, anda sudah dinyatakan tko
Ucapan kasar masuk kategori Pharusavacca...
Quote from: metra on 01 December 2017, 08:27:30 AM
Sdr indra.bgmn kalau mn 47 di copas disini.tolong vesi inggris. Sutta central itu kelewatan banget
Seperti orang menerjemahkan novel fiksi sj.jargon pun dia tidak paham.
Bagaimana..
anda dan semua orang di dunia ini yang punya otak (walaupun sedikit) bisa melakukan itu, jika anda memerlukan itu kenapa anda tidak melakukan sendiri?
Quote from: Indra on 30 November 2017, 11:35:17 PM
Sudahkah anda membaca sutta ini https://suttacentral.net/id/mn47 (https://suttacentral.net/id/mn47) ?
Ini siapa yg quote.kenapa sy diduruh membacata mn dgn versi yg salah.tahu tidak, jika sumbernya nol kecil semua, tentu bahasan berikutnya juga nilainya nol kecil.
Keluarkan versi english nya.saya hitung sampai 10.semua audience juga bisa baca.
Mirip sama bart simpson father.sepertinya pintar tapi...
Quote from: metra on 01 December 2017, 07:32:11 PM
Ini siapa yg quote.kenapa sy diduruh membacata mn dgn versi yg salah.tahu tidak, jika sumbernya nol kecil semua, tentu bahasan berikutnya juga nilainya nol kecil.
Keluarkan versi english nya.saya hitung sampai 10.semua audience juga bisa baca.
Mirip sama bart simpson father.sepertinya pintar tapi...
ada banyak versi english, versi english mana yg anda maksudkan? kenapa anda tidak minta versi Pali jika ingin yang otentik? apakah malu karena tidak mengerti Pali? tidak perlu minder sebagian besar member di sini juga tidak mengerti kok, jika menurut anda itu versi yg salah, tidak ada yg melarang anda untuk menampilkan versi yg menurut anda benar atau versi terjemahan anda sendiri.
memberi link adalah syarat yang cukup dalam mencantumkan referensi, karena semua orang dapat melihat langsung isi link tersebut, jika anda tidak mampu ya tidak perlu menyalahkan link itu.
Quote from: Indra on 01 December 2017, 08:08:43 PM
ada banyak versi english, versi english mana yg anda maksudkan? kenapa anda tidak minta versi Pali jika ingin yang otentik? apakah malu karena tidak mengerti Pali? tidak perlu minder sebagian besar member di sini juga tidak mengerti kok, jika menurut anda itu versi yg salah, tidak ada yg melarang anda untuk menampilkan versi yg menurut anda benar atau versi terjemahan anda sendiri.
memberi link adalah syarat yang cukup dalam mencantumkan referensi, karena semua orang dapat melihat langsung isi link tersebut, jika anda tidak mampu ya tidak perlu menyalahkan link itu.
Versi english yg lain.yg ditunjukan itu nol kecil. krluarkan versi copas nya.
Sy lanjutkan pembahasannya jika mn 47 itu salah.
Kenapa sulit copas.anda mau berkelit menyalahkan sutta central khan jika terbukti.
Jika benar anda meminjam sapu tetangga u bersih bersih disini.
Cara diskusi mu itu pinter tapi nipu. Copas sj tidak berani
Quote from: metra on 01 December 2017, 08:16:00 PM
Versi english yg lain.yg ditunjukan itu nol kecil. krluarkan versi copas nya.
Sy lanjutkan pembahasannya jika mn 47 itu salah.
Kenapa sulit copas.anda mau berkelit menyalahkan sutta central khan jika terbukti.
Jika benar anda meminjam sapu tetangga u bersih bersih disini.
Cara diskusi mu itu pinter tapi nipu. Copas sj tidak berani
monggo tampilkan aja versi anda side by side dgn versi SC. bukan saya tidak berani tapi saya tidak berniat untuk memenuhi birahi anda yang tidak tersalurkan itu
Quote from: Indra on 30 November 2017, 11:35:17 PM
Sudahkah anda membaca sutta ini https://suttacentral.net/id/mn47 (https://suttacentral.net/id/mn47) ?
Jika benar begitu, pertanyaan ini gugur.dianggap tidak ada.
Quote from: metra on 01 December 2017, 08:27:33 PM
Jika benar begitu, pertanyaan ini gugur.dianggap tidak ada.
setelah ngotot panjang lebar akhirnya penutupnya cuma begitu? setiap member berhak menanggapi dan berhak utk tidak menanggapi setiap post kok, bahkan tanpa harus terlebih dulu ngotot panjang pendek, :pathetic:
Quote]
Menurut ajaran thera , arahat samma sambuddha mesti direnumgkan dalam pikiran sbg mana yg tercantum dalam Buddhanusati.itu yg saya dengar di dalam sutta, beliau mengajarkan langsung.
itipiso bhagava dst dst ...
Ini berlaku bagi umat upasaka samanera bhikkhu sotapati sakadagami.diluar itu tdk berlaku.
Nah kalau ada ucapan atau prilaku thatagata yg menegur pihak lain, kmd dianngap kasar,
pantas tidak dijadikan bahan diskusi.
bila thatagatha masih ada di dunia, apa tidak kurang ajar namanya,
Dan kalimat diatas benar adanya. Anda tidak bisa menyembunyikan buddhanusati dgn membicarakan apakah tbatagatha begini dan begitu.seperti di dhammapada.menyembunyikan gajah di balik pohon kelapa.
Membicarakan termasuk chat, sms, forum.
Itu ajar kurang
Quote from: Indra on 01 December 2017, 08:36:13 PM
setelah ngotot panjang lebar akhirnya penutupnya cuma begitu? setiap member berhak menanggapi dan berhak utk tidak menanggapi setiap post kok, bahkan tanpa harus terlebih dulu ngotot panjang pendek, :pathetic:
Siapa yg nanya duluan.kmd siapa yg ragu.kalau ragu lebih baik jangan.ingat nasehat ortu jaman dulu.ya khan
Quote from: metra on 01 December 2017, 08:37:54 PM
Dan kalimat diatas benar adanya. Anda tidak bisa menyembunyikan buddhanusati dgn membicarakan alakah tbatagatha begini dan begitu.seperti di dhammapada.menyembunyikan gajah di balik pohon kelapa.
Membicarakan termasuk chat, sms, forum.
Itu ajar kurang
anda tetap menolak sutta yang telah saya berikan linknya, tapi itu terserah anda. tapi dalam sutta itu Sang Buddha sendiri menasihatkan agar "seseorang yang tidak mengetahui bagaimana mengukur pikiran orang lain, seharusnya menyelidiki Sang Tathāgata untuk mengetahui apakah Beliau tercerahkan sempurna atau tidak." terlepas apakah anda setuju atau tidak.
baiklah ini versi englishnya.
"Bhikkhus, a bhikkhu who is an inquirer, not knowing how to gauge another's mind, should make an investigation of the Tathāgata in order to find out whether or not he is fully enlightened."
dan ini versi Pali
"vīmaṃsakena, bhikkhave, bhikkhunā parassa cetopariyāyaṃ ajānantena tathāgate samannesanā kātabbā 'sammāsambuddho vā no vā' iti viññāṇāyā"ti.
silakan
Quote from: metra on 01 December 2017, 08:39:48 PM
Siapa yg nanya duluan.kmd siapa yg ragu.kalau ragu lebih baik jangan.ingat nasehat ortu jaman dulu.ya khan
oh tidak bisa, salah seorang member senior di sini mengajarkan bahwa
ragu pangkal cerah. credit to morpheus
yg ini kok dicuekin?
Quote from: Indra on 01 December 2017, 08:42:37 PM
anda tetap menolak sutta yang telah saya berikan linknya, tapi itu terserah anda. tapi dalam sutta itu Sang Buddha sendiri menasihatkan agar "seseorang yang tidak mengetahui bagaimana mengukur pikiran orang lain, seharusnya menyelidiki Sang Tathāgata untuk mengetahui apakah Beliau tercerahkan sempurna atau tidak." terlepas apakah anda setuju atau tidak.
baiklah ini versi englishnya.
"Bhikkhus, a bhikkhu who is an inquirer, not knowing how to gauge another's mind, should make an investigation of the Tathāgata in order to find out whether or not he is fully enlightened."
dan ini versi Pali
"vīmaṃsakena, bhikkhave, bhikkhunā parassa cetopariyāyaṃ ajānantena tathāgate samannesanā kātabbā 'sammāsambuddho vā no vā' iti viññāṇāyā"ti.
silakan
Copas yg lengkap bro.kalau mandi basah sekalian.basah separuh bukan mandi namanya
Quote from: Indra on 01 December 2017, 08:43:37 PM
oh tidak bisa, salah seorang member senior di sini mengajarkan bahwa ragu pangkal cerah. credit to morpheus
Benarkah demikian. Menurut sy ragu berati ada yg salah.awal gelap.bukan awal pencerahan.
Quote from: metra on 01 December 2017, 09:00:49 PM
Copas yg lengkap bro.kalau mandi basah sekalian.basah separuh bukan mandi namanya
terlalu panjang dan memerlukan lebih dari 1 post untuk posting seluruh sutta, lagipula bagian lain bukan bagian dari apa yang saya pertanyakan di sini. tapi jika anda tetap membutuhkan itu, anda dipersilakan untuk copas sendiri.
Quote from: metra on 01 December 2017, 09:02:40 PM
Benar demikian. Menurut sy ragu berati ada yg salah.awal gelap.bukan awal pencerahan.
tidak masalah, bahkan ajaran Sang Buddha pun tidak diterima oleh
semua orang, dan member senior itu juga saya yakin tidak memaksakan hal itu kepada orang lain
Quote from: Indra on 01 December 2017, 09:03:31 PM
terlalu panjang dan memerlukan lebih dari 1 post untuk posting seluruh sutta, lagipula bagian lain bukan bagian dari apa yang saya pertanyakan di sini. tapi jika anda tetap membutuhkan itu, anda dipersilakan untuk copas sendiri.
masih saja meminjam sapu tetangga u bersih bersih disini.anda tidak lihat berapa id member
memperhatikan anda.sebentar a sebentar b bezok c.
Quote from: metra on 01 December 2017, 09:06:04 PM
masih saja meminjam sapu tetangga u bersih bersih disini.anda tidak lihat berapa id member
memperhatikan anda.sebentar a sebentar b bezok c.
saya tidak punya kemampuan melihat itu, tapi mungkin saja mereka justru memperhatikan anda, karena anda adalah pemandangan baru di sini
Kenapa setengah setengah.
Quote from: metra on 01 December 2017, 09:15:10 PM
Kenapa setengah setengah.
jika yg anda maksud setengah adalah bagian sutta yang saya copas itu, saya sudah jelaskan sebelumnya karena sutta itu akan memerlukan beberapa postingan untuk ditampilkan di sini, selain itu, para pembaca yg ingin membaca versi lengkap dapat dengan mudah untuk click link tersebut. tidak ada keharusan untuk menampilkannya di sini. Dan bagian yg saya copas itu adalah inti dari apa yang saya pertanyakan atas pernyataan anda, bagian lainnya tidak relevan untuk dibahas
Quote from: Indra on 01 December 2017, 09:18:12 PM
jika yg anda maksud setengah adalah bagian sutta yang saya copas itu, saya sudah jelaskan sebelumnya karena sutta itu akan memerlukan beberapa postingan untuk ditampilkan di sini, selain itu, para pembaca yg ingin membaca versi lengkap dapat dengan mudah untuk click link tersebut. tidak ada keharusan untuk menampilkannya di sini. Dan bagian yg saya copas itu adalah inti dari apa yang saya pertanyakan atas pernyataan anda, bagian lainnya tidak relevan untuk dibahas
Itu menurut anda.menurut sy tdk seperti itu
Apa yg disembunyikan sesungguhnya
Quote from: metra on 01 December 2017, 09:23:41 PM
Itu menurut anda.menurut sy tdk seperti itu
Quote from: metra on 01 December 2017, 09:24:58 PM
Apa yg disembunyikan sesungguhnya
silakan kemukakan yang menurut anda
Kenapa sy disuruh membaca mn47
Quote from: metra on 01 December 2017, 09:35:02 PM
Kenapa sy disuruh membaca mn47
jika anda sedikit lebih santai, anda akan bisa membaca dan paham bahwa kalimat "sudahkah anda membaca...?" adalah kalimat tanya yang mempertanyakan apakah anda sudah atau belum membaca itu. sama sekali saya tidak pernah menyuruh anda membaca itu, lagipula jika anda tidak membaca bagaimana anda bisa tau terjemahan itu tidak benar (menurut anda)? apakah nyana jhana anda yg memberi tahu anda? =))
Mana mn47 nya.copas disini.audience lain bisa melihat.copas yg lengkap.
Quote from: metra on 01 December 2017, 09:38:56 PM
Mana mn47 nya.copas disini.audience lain bisa melihat.copas yg lengkap.
Liat aja dari link:
https://suttacentral.net/id/mn47
Quote from: metra on 01 December 2017, 09:38:56 PM
Mana mn47 nya.copas disini.audience lain bisa melihat.copas yg lengkap.
kenapa bawa2 audience? anda pernah baca MN 35? anda persis spt Saccaka itu
jadi ceritanya dia lagi hemat kuota, gak bisa klik link yang aneh2, dan minta dicopasin..
Quote from: will_i_am on 01 December 2017, 11:21:10 PM
jadi ceritanya dia lagi hemat kuota, gak bisa klik link yang aneh2, dan minta dicopasin..
Hi will i am. Namamu unik.bagaimana kamu yg copas atas indra.
Quote from: Indra on 01 December 2017, 10:25:45 PM
kenapa bawa2 audience? anda pernah baca MN 35? anda persis spt Saccaka itu
Dalam diskusi, audience saksi.
Quote from: Arya Karniawan on 01 December 2017, 10:17:34 PM
Liat aja dari link:
https://suttacentral.net/id/mn47
Copas yg lengkap.baru gentle man dlm diskusi.
sila yg baik mesti jujur.kalau tdk berani, ya jangan.
Quote from: will_i_am on 01 December 2017, 11:21:10 PM
jadi ceritanya dia lagi hemat kuota, gak bisa klik link yang aneh2, dan minta dicopasin..
Hi will i am. Namamu unik.bagaimana kamu yg copas atas nama indra.
Quote from: metra on 02 December 2017, 05:49:54 AM
Copas yg lengkap.baru gentle man dlm diskusi.
Seet deh... Jangan nyampah di thread orang please... Buat apa nulis panjang2? Tinggal dikutip aja bagian yg diperlukan. :3 Lagian apa susah baca dari link? Kalo kamu yakin Sutta itu tidak membicarakan hal yg diklaim oleh Indra, kamu bisa jelasin ke dia. Gak usah membelut dan nyampah dengan tulisan yg panjang dan komentar yg banyak... _/\_
Quote from: metra on 02 December 2017, 05:47:23 AM
Dalam diskusi, audience saksi.
Persis itulah yang dilakukan Saccaka dan ditolak Sang Buddha, seandainya anda pernah baca sutta itu
Quote from: metra on 02 December 2017, 06:04:52 AM
sila yg baik mesti jujur.kalau tdk berani, ya jangan.
sudahkah anda mengaplikasikannya pada diri anda? dan lagipula di sini tidak ada altar Buddha
Quote from: Arya Karniawan on 02 December 2017, 08:28:27 AM
Seet deh... Jangan nyampah di thread orang please... Buat apa nulis panjang2? Tinggal dikutip aja bagian yg diperlukan. :3 Lagian apa susah baca dari link? Kalo kamu yakin Sutta itu tidak membicarakan hal yg diklaim oleh Indra, kamu bisa jelasin ke dia. Gak usah membelut dan nyampah dengan tulisan yg panjang dan komentar yg banyak... _/\_
Apasusah nya copas. Siapa yg menulis mn47 .kenapa audience mesti baca link.bagaimana kalau link itu salah dan seenaknya sendiri translate .
Quote from: metra on 02 December 2017, 09:48:19 AM
Apasusah nya copas. Siapa yg menulis mn47 .kenapa audience mesti baca link.bagaimana kalau link itu salah dan seenaknya sendiri translate .
jika anda membaca anda akan memahami maksud dari kalimat yang dicantumkan di SuttaCentral
Jika anda menemukan kesalahan, kami sangat mengharapkan anda dapat memberitahu kami. Kami juga ingin mengetahui jika anda melakukan hal-hal menarik sehubungan dengan teks ini, agar kami dapat membantu aktivitas anda, namun anda tidak berkewajiban untuk melakukannya.
Quote from: Indra on 02 December 2017, 10:09:00 AM
jika anda membaca anda akan memahami maksud dari kalimat yang dicantumkan di SuttaCentral
Jika anda menemukan kesalahan, kami sangat mengharapkan anda dapat memberitahu kami. Kami juga ingin mengetahui jika anda melakukan hal-hal menarik sehubungan dengan teks ini, agar kami dapat membantu aktivitas anda, namun anda tidak berkewajiban untuk melakukannya.
Copas mn 47 nya.versi english. Yg sutta central jgn dipakai.kaya gitu jgn jadi referensi.
Quote from: metra on 02 December 2017, 09:48:19 AM
Apasusah nya copas. Siapa yg menulis mn47 .kenapa audience mesti baca link.bagaimana kalau link itu salah dan seenaknya sendiri translate .
Apa susahnya buka link? Kenapa anda membelut dan menuduh penerjemah seenaknya sendiri menerjemahkan tanpa bukti? Kalo ada yg gak sesuai dengan versi Inggris dan bahkan Pali ya share lah... :yes:
Quote from: metra on 02 December 2017, 10:21:34 AM
Copas mn 47 nya.versi english. Yg sutta central jgn dipakai.kaya gitu jgn jadi referensi.
Ciri orang yg terpojok... Selalu muter2... ^-^
Quote from: metra on 02 December 2017, 10:21:34 AM
Copas mn 47 nya.versi english. Yg sutta central jgn dipakai.kaya gitu jgn jadi referensi.
anda lucu, meributkan hal yg tidak penting, audience yg selalu anda jadikan tameng bahkan telah melihat kepanikan anda karena selalu membelokkan persoalan. versi english mana yg anda maksudkan? di website SuttaCentral terdapat beberapa versi english dan banyak versi bahasa lainnya. versi mana yg anda maksudkan?
sekedar informasi, di forum ini kami memang menggunakan SuttaCentral sebagai rujukan utama, karena mudah diakses, dan kualitas terjemahan yang cukup baik, walaupun mungkin kurang baik daripada versi anda yang begitu pelit anda bagikan kepada kami
Quote from: Indra on 02 December 2017, 10:33:50 AM
anda lucu, meributkan hal yg tidak penting, audience yg selalu anda jadikan tameng bahkan telah melihat kepanikan anda karena selalu membelokkan persoalan. versi english mana yg anda maksudkan? di website SuttaCentral terdapat beberapa versi english dan banyak versi bahasa lainnya. versi mana yg anda maksudkan?
sekedar informasi, di forum ini kami memang menggunakan SuttaCentral sebagai rujukan utama, karena mudah diakses, dan kualitas terjemahan yang cukup baik, walaupun mungkin kurang baik daripada versi anda yang begitu pelit anda bagikan kepada kami
Kalau anda ragu dan tidak mau copas ya sudah.diskusi dgn peragu memang seperti ini.saya jika di posisi anda, pasti selectif dan langsung copas all.
Quote from: Arya Karniawan on 02 December 2017, 10:30:38 AM
Apa susahnya buka link? Kenapa anda membelut dan menuduh penerjemah seenaknya sendiri menerjemahkan tanpa bukti? Kalo ada yg gak sesuai dengan versi Inggris dan bahkan Pali ya share lah... :yes:
Dalam diskusi, hindari meminjam sapu tetangga u bersih bersih disini.anda memberi bantahan.tapi berupa link. Sumbernya juga seperti kwalitasnya.
Saya tanya anda.pernyataan sy yg mana yg pakai link ini atau itu.
Quote from: metra on 02 December 2017, 10:53:37 AM
Kalau anda ragu dan tidak mau copas ya sudah.diskusi dgn peragu memang seperti ini.saya jika di posisi anda, pasti selectif dan langsung copas all.
saya bisa copas dan anda juga, hanya saja saya tidak bersedia menjadi pelayan anda. Tapi kalo sejak awal anda mengakui bahwa jika anda di posisi saya dan anda mau copas menuruti perintah lawan diskusi, mungkin saja sejak kemaren saya akan perintahkan anda ke rumah saya untuk ngepel rumah. =)) =))
Quote from: metra on 02 December 2017, 10:56:24 AM
Dalam diskusi, hindari meminjam sapu tetangga u bersih bersih disini.anda memberi bantahan.tapi berupa link. Sumbernya juga seperti kwalitasnya.
Saya tanya anda.pernyataan sy yg mana yg pakai link ini atau itu.
anda tdk pakai link mungkin karea gak ngerti tag html nya
Quote from: Indra on 02 December 2017, 11:02:07 AM
saya bisa copas dan anda juga, hanya saja saya tidak bersedia menjadi pelayan anda. Tapi kalo sejak awal anda mengakui bahwa jika anda di posisi saya dan anda mau copas menuruti perintah lawan diskusi, mungkin saja sejak kemaren saya akan perintahkan anda ke rumah saya untuk ngepel rumah. =)) =))
Liat thread sy.nara sumber selalu copas.jelas dan tidak sepotong sepotong.mau diskusi.tapi sumbernya sentral sutta link.terus untuk apa sy bahas.apa saya diskusi dgn sentral sutta yg tdk karuan itu.
Quote from: Arya Karniawan on 02 December 2017, 11:23:40 AM
anda tdk pakai link mungkin karea gak ngerti tag html nya
Sudah dijawab di post sebelum ini
Quote from: metra on 02 December 2017, 11:28:47 AM
Liat thread sy.nara sumber selalu copas.jelas dan tidak sepotong sepotong.mau diskusi.tapi sumbernya sentral sutta link.terus untuk apa sy bahas.apa saya diskusi dgn sentral sutta yg tdk karuan itu.
seperti yg saya katakan sebelumnya, SuttaCentral adalah primary source di sini, tapi memang tidak wajib, anda boleh menampilkan sumber lain jika anda punya, bahkan boleh menampilkan terjemahan anda sendiri jika anda mampu. silakan ...
Quote from: metra on 02 December 2017, 11:29:33 AM
Sudah dijawab di post sebelum ini
Gak ada jawaban yg kuliat selain muter2... :3
Quote from: Indra on 02 December 2017, 11:30:34 AM
seperti yg saya katakan sebelumnya, SuttaCentral adalah primary source di sini, tapi memang tidak wajib, anda boleh menampilkan sumber lain jika anda punya, bahkan boleh menampilkan terjemahan anda sendiri jika anda mampu. silakan ...
Lain kali jika menampilkan nara sumber, tidak bisa copas lengkap, sebaiknya kemukakan pendapat pribadi saja.banyak hal tidak jelas jika diskusi melibatkan pihak ketiga. Contohnya central sutta.
Kembali ke topik.
menurut sy, mendiskusikan, memperbincangkan thatagatha spt itu adalah kurang ajar.
Alasannya
beliau sdh menyatakan dgn tegas.bagaimana seseorang apakah dia deva minus brahma , manusa, bhikkhu, samanera, upasaka, upasika yg masih phutujana, sotapati, sakadagami
Harus merenungkan, berpikir dan berucap thatagata spt kalimat berikut
Itipiso bhagava dst dst....
Quote from: metra on 02 December 2017, 11:38:50 AM
Lain kali jika menampilkan nara sumber, tidak bisa copas lengkap, sebaiknya kemukakan pendapat pribadi saja.banyak hal tidak jelas jika diskusi melibatkan pihak ketiga. Contohnya central sutta.
Kembali ke topik.
menurut sy, mendiskusikan, memperbincangkan thatagatha spt itu adalah kurang ajar.
Alasannya
beliau sdh menyatakan dgn tegas.bagaimana seseorang apakah dia deva minus brahma , manusa, bhikkhu, samanera, upasaka, upasika yg masih phutujana, sotapati, sakadagami
Harus merenungkan, berpikir dan berucap thatagata spt kalimat berikut
Itipiso bhagava dst dst....
Coba minta ref yang lengkap dimana??
Quote from: will_i_am on 02 December 2017, 11:46:30 AM
Coba minta ref yang lengkap dimana??
Minta saja anda mesti coba coba.kenapa aneh sekali
Quote from: metra on 02 December 2017, 11:50:05 AM
Minta saja anda mesti coba coba.kenapa aneh sekali
Sy cari dulu suttanya. Sudah lama sekali.
Quote from: metra on 02 December 2017, 11:38:50 AM
Lain kali jika menampilkan nara sumber, tidak bisa copas lengkap, sebaiknya kemukakan pendapat pribadi saja.banyak hal tidak jelas jika diskusi melibatkan pihak ketiga. Contohnya central sutta.
Kembali ke topik.
menurut sy, mendiskusikan, memperbincangkan thatagatha spt itu adalah kurang ajar.
Alasannya
beliau sdh menyatakan dgn tegas.bagaimana seseorang apakah dia deva minus brahma , manusa, bhikkhu, samanera, upasaka, upasika yg masih phutujana, sotapati, sakadagami
Harus merenungkan, berpikir dan berucap thatagata spt kalimat berikut
Itipiso bhagava dst dst....
Poin awal adalah kita, bukan Tathagata. Anda gak nyimak topik atau cuma mau nyampah di thread gw? ^-^
Quote from: metra on 02 December 2017, 11:50:05 AM
Minta saja anda mesti coba coba.kenapa aneh sekali
Aneh banget, dimintain referensi malah mencurigai orang lain... ^-^
Quote from: Arya Karniawan on 30 November 2017, 12:25:18 PM
Di Sutta seringkali dijumpai Buddha mengucapkan "dungu", "tolol", "bodoh", dll. Bukan cuma Buddha aja. Ditemukan juga Bhikkhu dan Deva mengucapkan hal kasar. Berikut potongan Suttanya:
(1) Deva mengatakan "tolol" pada Bhikkhu
...
"Bhikkhu itu menyambarku bagaikan seorang tolol
Yang tidak pada saat yang tepat, menasihati seorang pemburu
Yang mengembara di gunung-gunung berbatu
Dengan sedikit kebijaksanaan, tanpa akal sehat.
"Ia mendengarkan tetapi tidak memahami,
Ia menatap tetapi tidak melihat;
Walaupun Dhamma dibabarkan,
Si dungu tidak menangkap maknanya.
"Bahkan jika engkau membawa sepuluh pelita [ke hadapannya], Kassapa,
Ia tetap tidak melihat bentuk-bentuk,
Karena ia tidak memiliki mata untuk melihat."
...
(SN 9.3)
(2) Bhikkhu mengatakan dungu kepada Deva
...
"Tidak tahukah engkau, dungu,
Peribahasa para Arahant?
Segala bentukan adalah tidak kekal;
Bersifat muncul dan lenyap.
Setelah muncul, mereka lenyap:
Penenangannya adalah kebahagiaan.
"Sekarang aku tidak akan pernah lagi berdiam
Di antara kelompok para deva, Jālinī!
Pengembaraan dalam kelahiran telah berakhir:
Sekarang tidak ada lagi penjelmaan baru."
(SN 9.6)
###
Apakah kata-kata kasar boleh diucapkan jika waktunya tepat? 🤔 :-?
Ini siapa yg nulis Buddha
Quote from: metra on 02 December 2017, 11:38:50 AM
Lain kali jika menampilkan nara sumber, tidak bisa copas lengkap, sebaiknya kemukakan pendapat pribadi saja.banyak hal tidak jelas jika diskusi melibatkan pihak ketiga. Contohnya central sutta.
Kembali ke topik.
menurut sy, mendiskusikan, memperbincangkan thatagatha spt itu adalah kurang ajar.
Alasannya
beliau sdh menyatakan dgn tegas.bagaimana seseorang apakah dia deva minus brahma , manusa, bhikkhu, samanera, upasaka, upasika yg masih phutujana, sotapati, sakadagami
Harus merenungkan, berpikir dan berucap thatagata spt kalimat berikut
Itipiso bhagava dst dst....
anda berusaha dengan sia2 untuk menutupi kekurang-pengetahuan anda, tapi ok lah saya tetap harus menghargai usaha anda walaupun gagal.
itipiso bhagava dst itu sama sekali tidak berhubungan dengan tidak boleh membicarakan sang tathagatha, bahkan di sutta yg saya sudah sertakan linknya itu yang tidak mampu anda buka linknya atau tidak mampu anda baca sudah dinyatakan dengan sangat jelas bahwa seseorang seharusnya menyelidiki Sang Tathagata.
anda harus belajar lebih banyak lagi dan arahkan usaha anda ke hal yang benar.
Quote from: metra on 02 December 2017, 12:04:44 PM
Ini siapa yg nulis Buddha
Makanya baca thread pake niat ingin jawab pertanyaannya, jangan niatnya yang lain (kek nyampah, blamming, dan Ad hom). Pan jadinya malah gak nyambung... =)) Buddha itu cuman salah satu contoh, ada contoh lainnya (baca sendiri) dan ditutup dengan pertanyaan. Pertanyaannya tuh paling bawah, liat kan? =))
Quote from: Indra on 02 December 2017, 12:08:08 PM
anda berusaha dengan sia2 untuk menutupi kekurang-pengetahuan anda, tapi ok lah saya tetap harus menghargai usaha anda walaupun gagal.
itipiso bhagava dst itu sama sekali tidak berhubungan dengan tidak boleh membicarakan sang tathagatha, bahkan di sutta yg saya sudah sertakan linknya itu yang tidak mampu anda buka linknya atau tidak mampu anda baca sudah dinyatakan dengan sangat jelas bahwa seseorang seharusnya menyelidiki Sang Tathagata.
anda harus belajar lebih banyak lagi dan arahkan usaha anda ke hal yang benar.
danda kamma krn merenungkan, berpikir, berucap thatagatha tidak sesuai Buddhanusati.
seperti telur menumbuk batu.
Quote from: Arya Karniawan on 02 December 2017, 12:12:06 PM
Makanya baca thread pake niat ingin jawab pertanyaannya, jangan niatnya yang lain (kek nyampah, blamming, dan Ad hom). Pan jadinya malah gak nyambung... =)) Buddha itu cuman salah satu contoh, ada contoh lainnya (baca sendiri) dan ditutup dengan pertanyaan. Pertanyaannya tuh paling bawah, liat kan? =))
Thatagatha di perbincangkan seperti itu.contoh pun tdk pantas.
Ada tidak pengecualian buddhanusati dgn sbg contoh, alat peraga, percobaan.
Menurut sy tidak ada
Quote from: metra on 02 December 2017, 12:15:19 PM
danda kamma krn merenungkan, berpikir, berucap thatagatha tidak sesuai Buddhanusati.
seperti telur menumbuk batu.
anda memang
g o b l o k luar biasa. tunjukkan bagian mana saya mengatakan tidak sesuai. memahami kalimat sederhana pun anda tdk mampu.
maaf teman2 kalau saya agak kasar, tapi mengatakan go-blok kpd orang go-blok adalah ucapan benar. dan juga sang buddha mengajarkan ttg tau kapan harus ngomong kasar, menurut saya ini waktu yg tepat.
Quote from: metra on 02 December 2017, 12:18:09 PM
Thatagatha di perbincangkan seperti itu.contoh pun tdk pantas.
Ada tidak pengecualian buddhanusati dgn sbg contoh, alat peraga, percobaan.
Menurut sy tidak ada
Apa hubungannya Buddhanussati dengan memberikan contoh Tathagata sebagai salah satu contoh kasus?
mana refnya??
Quote from: Indra on 02 December 2017, 12:50:33 PM
anda memang g o b l o k luar biasa. tunjukkan bagian mana saya mengatakan tidak sesuai. memahami kalimat sederhana pun anda tdk mampu.
maaf teman2 kalau saya agak kasar, tapi mengatakan go-blok kpd orang go-blok adalah ucapan benar. dan juga sang buddha mengajarkan ttg tau kapan harus ngomong kasar, menurut saya ini waktu yg tepat.
Benar demimian.
Belum tentu anda berani mengulangnya 3x seperti tisarana.
Quote from: Arya Karniawan on 30 November 2017, 12:25:18 PM
Di Sutta seringkali dijumpai Buddha mengucapkan "dungu", "tolol", "bodoh", dll. Bukan cuma Buddha aja. Ditemukan juga Bhikkhu dan Deva mengucapkan hal kasar. Berikut potongan Suttanya:
(1) Deva mengatakan "tolol" pada Bhikkhu
...
"Bhikkhu itu menyambarku bagaikan seorang tolol
Yang tidak pada saat yang tepat, menasihati seorang pemburu
Yang mengembara di gunung-gunung berbatu
Dengan sedikit kebijaksanaan, tanpa akal sehat.
"Ia mendengarkan tetapi tidak memahami,
Ia menatap tetapi tidak melihat;
Walaupun Dhamma dibabarkan,
Si dungu tidak menangkap maknanya.
"Bahkan jika engkau membawa sepuluh pelita [ke hadapannya], Kassapa,
Ia tetap tidak melihat bentuk-bentuk,
Karena ia tidak memiliki mata untuk melihat."
...
(SN 9.3)
(2) Bhikkhu mengatakan dungu kepada Deva
...
"Tidak tahukah engkau, dungu,
Peribahasa para Arahant?
Segala bentukan adalah tidak kekal;
Bersifat muncul dan lenyap.
Setelah muncul, mereka lenyap:
Penenangannya adalah kebahagiaan.
"Sekarang aku tidak akan pernah lagi berdiam
Di antara kelompok para deva, Jālinī!
Pengembaraan dalam kelahiran telah berakhir:
Sekarang tidak ada lagi penjelmaan baru."
(SN 9.6)
###
Apakah kata-kata kasar boleh diucapkan jika waktunya tepat? 🤔 :-?
Ini tulisan Buddha di awalpost. dijadikan sbagai contoh atau alat peraga u menegaskan kalimat dibawahnya. Siapa yg nulis
Quote from: metra on 02 December 2017, 02:46:07 PM
Ini tulisan Buddha di awalpost. dijadikan sbagai contoh atau alat peraga u menegaskan kalimat dibawahnya. Siapa yg nulis
Lalu apa hubungannya dengan Buddhanussati?
Quote from: metra on 02 December 2017, 03:05:06 PM
Usiamu berapa.
Dutiyampi, apa hubungannya dengan Buddhanussati?
Quote from: metra on 02 December 2017, 02:41:40 PM
Benar demimian.
Belum tentu anda berani mengulangnya 3x seperti tisarana.
dutiyampi...
anda memang
g o b l o k luar biasa. tunjukkan bagian mana saya mengatakan tidak sesuai. memahami kalimat sederhana pun anda tdk mampu.
maaf teman2 kalau saya agak kasar, tapi mengatakan go-blok kpd orang go-blok adalah ucapan benar. dan juga sang buddha mengajarkan ttg tau kapan harus ngomong kasar, menurut saya ini waktu yg tepat.
tatiyampi...
anda memang
g o b l o k luar biasa. tunjukkan bagian mana saya mengatakan tidak sesuai. memahami kalimat sederhana pun anda tdk mampu.
maaf teman2 kalau saya agak kasar, tapi mengatakan go-blok kpd orang go-blok adalah ucapan benar. dan juga sang buddha mengajarkan ttg tau kapan harus ngomong kasar, menurut saya ini waktu yg tepat.
jgnkan 3 kali 3000 kali pun itu kerjaan mudah, tinggal ctrl+v aja
=))
Quote from: Indra on 02 December 2017, 03:22:14 PM
dutiyampi...
anda memang g o b l o k luar biasa. tunjukkan bagian mana saya mengatakan tidak sesuai. memahami kalimat sederhana pun anda tdk mampu.
maaf teman2 kalau saya agak kasar, tapi mengatakan go-blok kpd orang go-blok adalah ucapan benar. dan juga sang buddha mengajarkan ttg tau kapan harus ngomong kasar, menurut saya ini waktu yg tepat.
tatiyampi...
anda memang g o b l o k luar biasa. tunjukkan bagian mana saya mengatakan tidak sesuai. memahami kalimat sederhana pun anda tdk mampu.
maaf teman2 kalau saya agak kasar, tapi mengatakan go-blok kpd orang go-blok adalah ucapan benar. dan juga sang buddha mengajarkan ttg tau kapan harus ngomong kasar, menurut saya ini waktu yg tepat.
Selamat! Si metra berhasil menyuruh2 anda.. wkwkwk
Quote from: sl99 on 02 December 2017, 06:05:13 PM
Selamat! Si metra berhasil menyuruh2 anda.. wkwkwk
Quote from: Indra on 02 December 2017, 10:15:52 PM
ya kebetulan saya suka di perintah seperti ini, agar anda tambah bahagia saya kasih bonus
metra go blok
metra go blok
metra go blok
metra go blok
metra go blok
metra tolol
metra tolol
metra tolol
metra tolol
metra tolol
silakan dinikmati
Duaaaaaar
Ternyata anda cukup gentle .sampai vopas 10x
Kenapa ta ut copas mn 47.khan sama mudahnya.saya kira bukan urusan pelayan dan majikan.anda sepertinya pandai berhitung dlm diskusi tapi tidak pandai melihat kenyataan.
Fakta copas diatas menunjukan keyboard ctrl s dan ctrl v anda tdk rusak.
Jawabnya menurut saya yg pasti adalah kurang jujur.
Quote from: metra on 02 December 2017, 10:34:05 PM
Ternyata anda cukup gentle .sampai vopas 10x
copas bukan
vopas
Quote from: metra on 02 December 2017, 10:37:15 PM
Kenapa ta ut copas mn 47.khan sama mudahnya.saya kira bukan urusan pelayan dan majikan.anda sepertinya pandai berhitung dlm diskusi tapi tidak pandai melihat kenyataan.
Fakta copas diatas menunjukan keyboard ctrl s dan ctrl v anda tdk rusak.
Jawabnya menurut saya yg pasti adalah kurang jujur.
oh saya memang kadang penurut dan kadang tidak. anda boleh saja menyuruh saya melakukan apa pun tapi saya yang menentukan apa yang akan saya lakukan.
=))