_/\_ Mari sharing mengenai Praktek Cinta Kasih
Kita sudah tahu bahwa org Buddhsit selalu diharapkan untuk mengembangkan cinta kasih,saya punay sebuah cerita pengalaman nyata yang baru saya alami pada hari Sabtu
Hari Sabtu,saya naik mikrolet dari arah Mangga Dua Square menuju Kota, saat itu seorang kakek umur sekitar 70thn naik angkot yang kebetulan angkot itu agak penuh, beliau duduk di samping saya, dan saat itu kakek itu terbatuk dengan keras, seperti gejala TBC ,dan sepertinya ingin muntah, lalu kakek itu meminta tolong pada saya untuk menepuk pundaknya, mengelus agar gejala batuknya reda, saya pun menuruti selama ditepuk,ia pun batuk sangat kencang sekali dan karena saya merasa mungkin hanya tepukan ini bisa membantunya,saya teruskan menepuk. Kemudian, tiba-tiba kakek mengatakan,sudah,saya sudah tidak apa-apa dan karena melihat itu,sayapun lega bahwa bantuan saya bisa meringankan dia, kakek itu menstop sopir dan akhirnya turun, sesaat setelah dia turun, saya kepikiran untuk menelepon namun alhasil Hape saya sudah lenyap.
Dan akhirnya saya menyadari bahwa kakek itu adalah komplotan pencopet hape karena setelah dipikir2 tujuan dia batuk sebenarnya adalah membuat pikiran saya terfokus untuk membantu, namun tidak sadar bahwa kantong saya diraba2 oleh temen disampingnya dan aneh setelah hape itu terambil ,si kakek tiba-tiba merasa sangat sehat,tidak batuk2 lagi sampai pada halte berikutnya,beliau baru turun
Saya baru sadar,apakah ini praktek CINTA KASIH dengan melihat penderitaan semua makhluk,kita iba dan membantu namun ternyata yang ketika bantu adalah seorang pencopet tua.
Teman saya juga pernah kejadian kasus dimana ada orang mendadak ayan kejang-kejang di atas bus,ketika dia membantu,hapenya pun raib.
Saya pikir , praktek CINTA KASIH tanpa disertai dengan KEBIJAKSANAAN dan KEWASPADAAN adalah hal terbodoh didunia ini dimana di Buddhist, pengajarnya selalu mengharapkan orang memiliki CINTA KASIH namun KEBIJAKSANAAN DAN KEWASPADAAN sangat jarang disinggung. _/\_
Bagaimana jika seandainya si kakek sedang membutuhkan uang untuk memberi makan anak dan cucunya yang sedang kelaparan, sehingga terpaksa mencopet ???
Tindakan Robin Hood yang baik, kenapa kadang kita suka terjebak dengan kisah kisah heroik namun tetap saja perbuatan adinadana adalah basis utama, atas alasan apapun,bukankah anda bisa mencari penghidupan yang layak?
bRO nyanadhana,
Sebenarnya kakek batuk2 serta komplotannya juga tak kalah
mempraktekan Cintah Kasih pada anda................
Mereka memberikan pelajaran pada Bro hanya senilai sebuah HP,....
Sudah tentu dgn pelajaran tsb, Bro tak akan tertipu lagi kalau
(mungkin) membawa uang puluhan juta dan ada yg batuk2 atau kejang2...
makanya orang bilang SEKOLAH ITU MAHAL lho...........
(thanks for sharing.... kita2 dpt pengetahuan tsb tanpa harus kehilangan HP,..
dan itu udah merupakan kebaikkan bro utk menceritakan hal tsb...)
Bukan,saya bukan menyesali hilangnya hape itu....yang ingin saya ketahui , apakah itu praktek CINTA KASIH yang sesuai yang diajarkan dalam Buddhism? karena praktek CINTA KASIH tanpa KEBIJAKSANAAN/KEWASPADAAN sudah tentu akan menemui kejadian seperti saya ini
nyanadhana,
Itu praktek cinta kasih yang sangat baik. Jangan sampai disesali sedikitpun. Masalah dia gunakan kebaikan anda sebagai 'sarana berbuat kejahatan', itu urusan mereka sendiri. Jangan sampai kita berbuat baik dengan selalu menimbang2 "apakah ini benar baik atau tidak". Semua niat baik adalah baik.
Hilangnya HP atau benda milik apapun, biarlah jadi pelajaran untuk lain kali lebih 'sadar' jangan sampai terfokus oleh satu hal.
M.O. seperti ini sangat banyak, dari yang 'batuk2', 'menawarkan pijat', sampai yang cukup kasar yaitu 'menumpahkan benda cair ke baju' supaya kita teralih perhatiannya. Ada juga yang menggunakan 'kebathinan' untuk membuat 'setengah tidak sadar'. Jadi untuk semua, kita harus selalu hati-hati.
Good point bro Kainyn _/\_
_/\_
Quote from: nyanadhana on 12 May 2008, 10:30:13 AM
Bukan,saya bukan menyesali hilangnya hape itu....yang ingin saya ketahui , apakah itu praktek CINTA KASIH yang sesuai yang diajarkan dalam Buddhism? karena praktek CINTA KASIH tanpa KEBIJAKSANAAN/KEWASPADAAN sudah tentu akan menemui kejadian seperti saya ini
Ada seorang yg sangat CINTA (KASIH) sama kupu2.... jadi dia menunggu kepompong kupu2 tsb hingga menjadi kupu2. Tetapi sewaktu kupu2 tsb baru berusaha keluar dari kepompongnya... org tsb dgn cepat MEMBANTU dan MENGGUNTING kepompong tsb. Dia pikir wah.... KASIHAN, mari saya bantu.......Ternyata malah kupu2 tsb saya tidak berkembang dgn sempurna. Sebab kupu2 tsb harus BERJUANG sendirian dgn USAHA KERAS hingga aliran darahnya sampai pada semua permukaan sayap. Ini adalah Cinta (kasih) yg malah MERUSAK.
Seperti halnya Ortu yg terlalu Cinta (MANJA) terhadap anaknya.....
Seperti Subsidi pemerintahan yg malah membuat rakyanya tak berdaya....
Kalau kejadian Bro adalah ingin membantu orang tua (welas asih), tetapi disisi lain memangnya Bro belum mendapatkan training mengenai trik dan tip copet mencopet di bemo.... jadi menurt saya tetap 2 hal yg berbeda....cuma penjahat dgn cerdik menggunakan orang tua yg batuk....
bagaimana menurut yg lain?
cuma penjahat dgn cerdik menggunakan orang tua yg batuk....
orang tuanya satu komplotan kok ^-^
johan3000,
Antara praktek cinta kasih dan hasilnya memang kadang berbeda. Dalam praktek, setelah kita mengetahui bahwa hal yang kita kira baik ternyata tidak baik, maka kita jangan menyesali perbuatan baik itu sendiri, tetapi memperbaiki diri dengan menambah pengetahuan untuk mengembangkan kebijaksanaan. Kalau dilihat dari niatnya, itu emang cinta kasih, hanya saja pengetahuan dan kebijaksanaannya kurang. Makanya kita hidup untuk belajar. Hal 'kupu2' (dan juga anak penyu) ini sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Kita sering mendengar, "Ini demi kebaikanmu", padahal belom tentu selalu begitu hasilnya.
Anda kehilangan HP bukan karena sebagai akibat mempraktekkan cinta kasih tapi dikarenakan karma anda yang lain (entah
pikiran, perbuatan atau kata2)
Namun dikarenakan anda mengkaitkan kehilangan HP sebagai akibat langsung dari praktek cinta kasih (dan seakan akan menmang kelihatannya demikian)
Karma baik dari praktek cinta kasih anda pasti akan berbuah cepat atau lambat (dengan asumsi anda tidak mengharapkan balasan)
Sebenarnya ini bagus :). Karma jelek telah hilang satu dan karma baik telah bertambah satu.
Namun memang benar jika dikatakan kalau kita ingin berbuat baik harus disertai kebijaksanaan , tak salah :) tapi dalam kasus ini jika niat anda memang tulus utk membantu si kakek .. ini sebenarnya tak salah.
Yang penting .. lain kali lebih waspada dan stay ini "now" ...... curahkan segala perhatian pada "saat ini" disini ... sadarilah/alert apa yang sedang terjadi saat ini di sini ... jika kita stay in "now" maka kejadian 2 yg kurang menyenangkan dapat dihindari.
Ko jadi seperti Zen yah :)
betul juga kata cowcool.
karena tiap kejadian itu memiliki variasi dan motif yang tidak sama/berbeda.
jadi saat sekarang ini yang tepat.
saya setuju juga
"Jangan sampai kita berbuat baik dengan selalu menimbang2 "apakah ini benar baik atau tidak". "
tapi intinya apa ini bermanfaat buat kita berdua, si pihak a dan b?
apa bisa diambil hikmahnya? atau berartikah tindakan itu?
selama hal ini gak bermakna alias gak menyentuh sanubari kita kearah pemikiran yang lebih
matang, mending lain waktu jangan dikerjain lagi.
toh kadang ada orang yang ingin sekali berbuat baik atau katakan lah ingin menjadi orang baik
sampe nunduk2 terus terhadap orang.
tapi akhirnya menjadi sebuah kebiasaan aja, dan sudah gak ada artinya lagi tindakan itu.
mei you yi yi.
hidup akan lebih hidup saat kita melakukan sesuatu yang berarti.
tapi tatkala hal yang berarti itu sudah berubah makna menjadi tak berarti atau semacam
kebiasaan, hal ini seperti dipaksakan buat jiwa kita.
so mestinya dihentikan sajalah.
i jadi keinget kejadian bertahun2 lalu selama ditaiwan.
paman saya kebetulan datang ke taiwan, jalan2,
die ini seorang kr****n pantekosta yang taat sekali.
sampai sering kali mencoba untuk membuat saya menjadi kr****n.
saat die di taipei, kita berjalan2 di pasar malam shi lin.
tempat ini sebuah tempat wisata yang ternama juga di taipei.
saya mengajak die pergi ketempat itu.
kebetulan saat itu saya sering melihat seorang bhiksu sedang berdiri dijalanan
mengumpulkan duit.
trus die pengen kasih duit ke bhiksu itu.
tapi saya bilang
seorang bhikkhu seharusnya tidak menerima sedekah berupa uang.
tapi tanggapan yang saya dapat dari ucapannya
"andre, saat kita iba, saat kita kesian sama orang lain, Tuhan juga akan mengasihi kita, yah kasih go cap atau ce pe(50$NT atau 100$NT) kan juga gak ngebuat kita rugi"
saya sendiri masih tertegun dengan ucapannya die
saat kita kasihan sama orang lain, alam(tuhan) pun akan mengasihi kita
tapi semenjak adanya pertimbangan pertimbangan dalam benak/pikiran saya.
jadi i juga cuek aja, mending yah kalo emang saat ingin kasih ya saya kasih lah,
gak perlu pakai mikir macam2, tapi saat pikiran dikerumuni oleh keraguan,
mending i gak usah kasih sama sekali.
Quote from: nyanadhana on 12 May 2008, 09:52:33 AM
_/\_ Mari sharing mengenai Praktek Cinta Kasih
Kita sudah tahu bahwa org Buddhsit selalu diharapkan untuk mengembangkan cinta kasih,saya punay sebuah cerita pengalaman nyata yang baru saya alami pada hari Sabtu
Hari Sabtu,saya naik mikrolet dari arah Mangga Dua Square menuju Kota, saat itu seorang kakek umur sekitar 70thn naik angkot yang kebetulan angkot itu agak penuh, beliau duduk di samping saya, dan saat itu kakek itu terbatuk dengan keras, seperti gejala TBC ,dan sepertinya ingin muntah, lalu kakek itu meminta tolong pada saya untuk menepuk pundaknya, mengelus agar gejala batuknya reda, saya pun menuruti selama ditepuk,ia pun batuk sangat kencang sekali dan karena saya merasa mungkin hanya tepukan ini bisa membantunya,saya teruskan menepuk. Kemudian, tiba-tiba kakek mengatakan,sudah,saya sudah tidak apa-apa dan karena melihat itu,sayapun lega bahwa bantuan saya bisa meringankan dia, kakek itu menstop sopir dan akhirnya turun, sesaat setelah dia turun, saya kepikiran untuk menelepon namun alhasil Hape saya sudah lenyap.
Dan akhirnya saya menyadari bahwa kakek itu adalah komplotan pencopet hape karena setelah dipikir2 tujuan dia batuk sebenarnya adalah membuat pikiran saya terfokus untuk membantu, namun tidak sadar bahwa kantong saya diraba2 oleh temen disampingnya dan aneh setelah hape itu terambil ,si kakek tiba-tiba merasa sangat sehat,tidak batuk2 lagi sampai pada halte berikutnya,beliau baru turun
Saya baru sadar,apakah ini praktek CINTA KASIH dengan melihat penderitaan semua makhluk,kita iba dan membantu namun ternyata yang ketika bantu adalah seorang pencopet tua.
Teman saya juga pernah kejadian kasus dimana ada orang mendadak ayan kejang-kejang di atas bus,ketika dia membantu,hapenya pun raib.
Saya pikir , praktek CINTA KASIH tanpa disertai dengan KEBIJAKSANAAN dan KEWASPADAAN adalah hal terbodoh didunia ini dimana di Buddhist, pengajarnya selalu mengharapkan orang memiliki CINTA KASIH namun KEBIJAKSANAAN DAN KEWASPADAAN sangat jarang disinggung. _/\_
yg kamu dapet..
adalah pengalaman..
dan
itung2 kurangin kamma buruk..
daripada loe gk ngebantu..dan akhirnye menyesal ato jadi merasa guilty..(kamma buruk melalui pikiran)
yg mungkin akan membuat loe gk konsen untuk kerja..sampe dipecat ama bos.. :))
Membantu orang lain yang berakibat pada kebahagiaan orang lain dan kebahagiaan diri sendiri adalah bijaksana.
Membantu orang lain yang mengabaikan kebahagiaan diri sendiri adalah TOLOL
[at] atas (Mr.MSN)
wah loe menghina Mahayana yak?
;D
masa sih, maksudnya yg mahayana yang bijaksana atau yg tolol. wah, kayaknya jebakan nih. pernyataan saya sebelumnya sama sekali tidak bermaksud untuk menghina aliran manapun seperti yang dituduhkan.
_/\_
[at] Mr.MSN
wah..
emanknya ada yak Mahayana yg bijaksana dan Mahayana yg tolol??
setau aye..
bagi Mahayanist..
Membantu orang lain yang mengabaikan kebahagiaan diri sendiri adalah noble..dan patut dicontohi..
;D
Mr.MSN kamu musavada, katanya mao off..buktine..sampe skarang masih online..-_-"
Membantu orang lain yang mengabaikan kebahagiaan diri sendiri adalah TOLOL
Pasti yang si artis kita quote ini... ^-^
Quote from: El Sol on 23 June 2008, 12:51:19 AM
[at] Mr.MSN
Mr.MSN kamu musavada, katanya mao off..buktine..sampe skarang masih online..-_-"
tadi memang udah off, tapi ada sesuatu yg bikin harus online lagi. agak sulit beradaptasi di DC ya
[at] Mr.MSN
^^ oh gitu toh~~
bercanda doank kok..~~
Menanam di ladang yang salah tuh nyana :))
gpp itu tandanya alam mengatur buat beli hp baru....
hpnya udah ketinggalan zaman kale.... ;D ;D ;D
^:)^ ^:)^ ^:)^
_/\_
Belajarlah dari siapa pun juga...
termasuk sama komplotan pencopet.......
sehingga anda cepat membaca situasi....
Selamat menikmatin HP baru...
bro nyanadhana
boleh berbuat baik tapi kita jangan bodoh . inget bro segala perbuatan apapun yang kita lakukan pasti akan ada karmanya baik / buruk itu tergantung dari perbuatan kita sendiri bro
yang penting kita berbuat baik pada tempatnya dan jangan bodoh cuma itu doang bro serta harus selalu sadar bro
heheh
omitofo
sorry klw sedikit komen dari yang ngaco ini hehehe
sudah jangan saling menghinan antara aliran mahayana threvada semuanya itu kan satu muara bro agama buddha juga cuma jalannya agak sedikit berbeda so belajarlah buat menghargai setiap aliran dan agama oke jadi jangan saling menghina karena buddha tidak mengajarkan kita untuk menghina / menjelekkan agama / aliran orang lain ngerti bro
kita di DC share dharma dan cari temen sedharma bukan saling menghina aliran dan mengap aliran nya yang paling baik oke
omitofo
maaf kalo ada salah ngomong
mode on serius
Ya kalo masalah gini sih sering terjadi, malah ada yg bilang kita diguna2 biar kita nggak sadar kalo kita lg dicopet. Malah g dulu hampir aja jg kena copet sama ibu2 hamil yg pura2 barangnya jatuh trus minta ambilin soalnya perutnya gede ga bisa ngambil tuh barang.....tapi untungnya jg g waktu itu ga bawa HP n dompet, uangnya g kantongin....mungkin mereka kesel kali yah ga dapet apa2. Ya direlain n bener tuh kata metta pacem dapet HP baru deh
Quote from: citanli on 21 October 2008, 04:31:10 PM
bro nyanadhana
boleh berbuat baik tapi kita jangan bodoh . inget bro segala perbuatan apapun yang kita lakukan pasti akan ada karmanya baik / buruk itu tergantung dari perbuatan kita sendiri bro
yang penting kita berbuat baik pada tempatnya dan jangan bodoh cuma itu doang bro serta harus selalu sadar bro
heheh
omitofo
sorry klw sedikit komen dari yang ngaco ini hehehe
Bukan BODOH...............
cuma belum pernah MENGALAMINNYA...
cuma belum pernah MEMPERLAJARINnya....
Taukah anda seberapa mudah MENGAMBIL JAM Tangan Orang?....
Sewaktu di praktekan oleh seorang Magician...(penguin magician)...
semuanya dgn mudah diambil jam tangannya... (kulit maupun rantai...)...
Bagaimana kalau jam tangan bro yg keambil?... apakah bro BODOH?
wah sama kejadian nya wa kehilangan hp di cyber place tempat wa biasa main internet padahal kalo ada yang ketinggalan hp aku biasa memberi tahu pengurus jadi hp tersebut tidak hilang bila orang yang mencari nya dataeng pas giliran wa yang ketinggalan tuh hp raib tasa nya wah mau meledak, begonya lagi tuh org yang nyuri hp wa lupa mematikan hp wa jadi pas di telpon diangkat sama dia dan kemudian pura pura salah sambung baru tak lama kemudian di matikan sampai waktu terntentu (3 minggu) tidak sengaka wa telpon lagi tuh hp begonya tuh orang masih pake tuh nomer wa sampai sekarang tuh.
Quote from: nyanadhana on 12 May 2008, 09:52:33 AM
_/\_ Mari sharing mengenai Praktek Cinta Kasih
Kita sudah tahu bahwa org Buddhsit selalu diharapkan untuk mengembangkan cinta kasih,saya punay sebuah cerita pengalaman nyata yang baru saya alami pada hari Sabtu
Hari Sabtu,saya naik mikrolet dari arah Mangga Dua Square menuju Kota, saat itu seorang kakek umur sekitar 70thn naik angkot yang kebetulan angkot itu agak penuh, beliau duduk di samping saya, dan saat itu kakek itu terbatuk dengan keras, seperti gejala TBC ,dan sepertinya ingin muntah, lalu kakek itu meminta tolong pada saya untuk menepuk pundaknya, mengelus agar gejala batuknya reda, saya pun menuruti selama ditepuk,ia pun batuk sangat kencang sekali dan karena saya merasa mungkin hanya tepukan ini bisa membantunya,saya teruskan menepuk. Kemudian, tiba-tiba kakek mengatakan,sudah,saya sudah tidak apa-apa dan karena melihat itu,sayapun lega bahwa bantuan saya bisa meringankan dia, kakek itu menstop sopir dan akhirnya turun, sesaat setelah dia turun, saya kepikiran untuk menelepon namun alhasil Hape saya sudah lenyap.
Dan akhirnya saya menyadari bahwa kakek itu adalah komplotan pencopet hape karena setelah dipikir2 tujuan dia batuk sebenarnya adalah membuat pikiran saya terfokus untuk membantu, namun tidak sadar bahwa kantong saya diraba2 oleh temen disampingnya dan aneh setelah hape itu terambil ,si kakek tiba-tiba merasa sangat sehat,tidak batuk2 lagi sampai pada halte berikutnya,beliau baru turun
Saya baru sadar,apakah ini praktek CINTA KASIH dengan melihat penderitaan semua makhluk,kita iba dan membantu namun ternyata yang ketika bantu adalah seorang pencopet tua.
Teman saya juga pernah kejadian kasus dimana ada orang mendadak ayan kejang-kejang di atas bus,ketika dia membantu,hapenya pun raib.
Saya pikir , praktek CINTA KASIH tanpa disertai dengan KEBIJAKSANAAN dan KEWASPADAAN adalah hal terbodoh didunia ini dimana di Buddhist, pengajarnya selalu mengharapkan orang memiliki CINTA KASIH namun KEBIJAKSANAAN DAN KEWASPADAAN sangat jarang disinggung. _/\_
artinya sekarang jadi lebih bijaksana bukan dan lebih berhati hati dalam menghadapi kejadian kejadian tersebut. sebuah pengalaman yang berharga sekali bukan kah demikian.
ini namanya belajar cinta kasih membuah kan hasil agar lebih bijaksana dan waspada sangat bagus bukan.
sodara nyanadhana saya juga punya cerita bagus siapa tau berguna tentang cinta kasih ambil hikmahnya yah. maaf kalo repost
Suatu ketika di sore hari yang terasa teduh, tampak seorang pertapa muda sedang bermeditasi di bawah pohon, tidak jauh dari tepi sungai. Saat sedang berkonsentrasi memusatkan pikiran, tiba-tiba perhatian pertapa itu terpecah kala mendengarkan gemericik air yang terdengar tidak beraturan.
Perlahan-lahan, ia kemudian membuka matanya. Pertapa itu segera melihat ke arah tepi sungai di mana sumber suara tadi berasal. Ternyata, di sana tampak seekor kepiting yang sedang berusaha keras mengerahkan seluruh kemampuannya untuk meraih tepian sungai sehingga tidak hanyut oleh arus sungai yang deras.
Melihat hal itu, sang pertapa merasa kasihan. Karena itu, ia segera mengulurkan tangannya ke arah kepiting untuk membantunya. Melihat tangan terjulur, dengan sigap kepiting menjepit jari si pertapa muda. Meskipun jarinya terluka karena jepitan capit kepiting, tetapi hati pertapa itu puas karena bisa menyelamatkan si kepiting.
Kemudian, dia pun melanjutkan kembali pertapaannya. Belum lama bersila dan mulai memejamkan mata, terdengar lagi bunyi suara yang sama dari arah tepi sungai. Ternyata kepiting tadi mengalami kejadian yang sama. Maka, si pertapa muda kembali mengulurkan tangannya dan membiarkan jarinya dicapit oleh kepiting demi membantunya.
Selesai membantu untuk kali kedua, ternyata kepiting terseret arus lagi. Maka, pertapa itu menolongnya kembali sehingga jari tangannya makin membengkak karena jepitan capit kepiting.
Melihat kejadian itu, ada seorang tua yang kemudian datang menghampiri dan menegur si pertapa muda, "Anak muda, perbuatanmu menolong adalah cerminan hatimu yang baik. Tetapi, mengapa demi menolong seekor kepiting engkau membiarkan capit kepiting melukaimu hingga sobek seperti itu?"
"Paman, seekor kepiting memang menggunakan capitnya untuk memegang benda. Dan saya sedang melatih mengembangkan rasa belas kasih. Maka, saya tidak mempermasalahkan jari tangan ini terluka asalkan bisa menolong nyawa makhluk lain, walaupun itu hanya seekor kepiting," jawab si pertapa muda dengan kepuasan hati karena telah melatih sikap belas kasihnya dengan baik.
Mendengar jawaban si pertapa muda, kemudian orang tua itu memungut sebuah ranting. Ia lantas mengulurkan ranting ke arah kepiting yang terlihat kembali melawan arus sungai. Segera, si kepiting menangkap ranting itu dengan capitnya. "Lihat Anak Muda. Melatih mengembangkan sikap belas kasih memang baik, tetapi harus pula disertai dengan kebijaksanaan. Bila tujuan kita baik, yakni untuk menolong makhluk lain, bukankah tidak harus dengan cara mengorbankan diri sendiri. Ranting pun bisa kita manfaatkan, betul kan ?"
Mempunyai sifat belas kasih, mau memerhatikan dan menolong orang lain adalah perbuatan mulia, entah perhatian itu kita berikan kepada anak kita, orangtua, sanak saudara, teman, atau kepada siapa pun.
Tetapi, kalau cara kita salah, sering kali perhatian atau bantuan yang kita berikan bukannya memecahkan masalah, namun justru menjadi bumerang.
Kita yang tadinya tidak tahu apa-apa dan hanya sekadar berniat membantu, malah harus menanggung beban dan kerugian yang tidak perlu.
Karena itu, adanya niat dan tindakan berbuat baik, seharusnya diberikan dengan cara yang tepat dan bijak. Dengan begitu, bantuan itu nantinya tidak hanya akan berdampak positif bagi yang dibantu, tetapi sekaligus membahagiakan dan membawa kebaikan pula bagi kita yang membantu.
[ at ] betullllllllllllllllllllll
untung setuju dah
Quote from: dedy_tif00 on 23 October 2008, 11:41:51 PM
sodara nyanadhana saya juga punya cerita bagus siapa tau berguna tentang cinta kasih ambil hikmahnya yah. maaf kalo repost
Suatu ketika di sore hari yang terasa teduh, tampak seorang pertapa muda sedang bermeditasi di bawah pohon, tidak jauh dari tepi sungai. Saat sedang berkonsentrasi memusatkan pikiran, tiba-tiba perhatian pertapa itu terpecah kala mendengarkan gemericik air yang terdengar tidak beraturan.
Perlahan-lahan, ia kemudian membuka matanya. Pertapa itu segera melihat ke arah tepi sungai di mana sumber suara tadi berasal. Ternyata, di sana tampak seekor kepiting yang sedang berusaha keras mengerahkan seluruh kemampuannya untuk meraih tepian sungai sehingga tidak hanyut oleh arus sungai yang deras.
Melihat hal itu, sang pertapa merasa kasihan. Karena itu, ia segera mengulurkan tangannya ke arah kepiting untuk membantunya. Melihat tangan terjulur, dengan sigap kepiting menjepit jari si pertapa muda. Meskipun jarinya terluka karena jepitan capit kepiting, tetapi hati pertapa itu puas karena bisa menyelamatkan si kepiting.
Kemudian, dia pun melanjutkan kembali pertapaannya. Belum lama bersila dan mulai memejamkan mata, terdengar lagi bunyi suara yang sama dari arah tepi sungai. Ternyata kepiting tadi mengalami kejadian yang sama. Maka, si pertapa muda kembali mengulurkan tangannya dan membiarkan jarinya dicapit oleh kepiting demi membantunya.
Selesai membantu untuk kali kedua, ternyata kepiting terseret arus lagi. Maka, pertapa itu menolongnya kembali sehingga jari tangannya makin membengkak karena jepitan capit kepiting.
Melihat kejadian itu, ada seorang tua yang kemudian datang menghampiri dan menegur si pertapa muda, "Anak muda, perbuatanmu menolong adalah cerminan hatimu yang baik. Tetapi, mengapa demi menolong seekor kepiting engkau membiarkan capit kepiting melukaimu hingga sobek seperti itu?"
"Paman, seekor kepiting memang menggunakan capitnya untuk memegang benda. Dan saya sedang melatih mengembangkan rasa belas kasih. Maka, saya tidak mempermasalahkan jari tangan ini terluka asalkan bisa menolong nyawa makhluk lain, walaupun itu hanya seekor kepiting," jawab si pertapa muda dengan kepuasan hati karena telah melatih sikap belas kasihnya dengan baik.
Mendengar jawaban si pertapa muda, kemudian orang tua itu memungut sebuah ranting. Ia lantas mengulurkan ranting ke arah kepiting yang terlihat kembali melawan arus sungai. Segera, si kepiting menangkap ranting itu dengan capitnya. "Lihat Anak Muda. Melatih mengembangkan sikap belas kasih memang baik, tetapi harus pula disertai dengan kebijaksanaan. Bila tujuan kita baik, yakni untuk menolong makhluk lain, bukankah tidak harus dengan cara mengorbankan diri sendiri. Ranting pun bisa kita manfaatkan, betul kan ?"
Mempunyai sifat belas kasih, mau memerhatikan dan menolong orang lain adalah perbuatan mulia, entah perhatian itu kita berikan kepada anak kita, orangtua, sanak saudara, teman, atau kepada siapa pun.
Tetapi, kalau cara kita salah, sering kali perhatian atau bantuan yang kita berikan bukannya memecahkan masalah, namun justru menjadi bumerang.
Kita yang tadinya tidak tahu apa-apa dan hanya sekadar berniat membantu, malah harus menanggung beban dan kerugian yang tidak perlu.
Karena itu, adanya niat dan tindakan berbuat baik, seharusnya diberikan dengan cara yang tepat dan bijak. Dengan begitu, bantuan itu nantinya tidak hanya akan berdampak positif bagi yang dibantu, tetapi sekaligus membahagiakan dan membawa kebaikan pula bagi kita yang membantu.
Ada orang yg lebih TUO lagi melihat kejadian tsb....
dan bertanya orang tua yg bijaksana tsb....
apakah dgn menggunakan KAYU menolong kepiting tsb..
sebenarnya anda melakukan kebaikan terhadap kepiting2
secara keseluruhan.......?????
dalam SELEKSI ALAM......yg KUAT akan HIDUP..
yg LEMAH akan MATI............
dgn matinya species2 tertentu yg agak BODOH, agak LEMAH, dll...
justru memperkuat keturunan species2 tsb............
karna hanya species2 yg kuatlah yg kawin dan memberi keturunan....
bagaimana menurut yg lain?
sebenernya itu kan cuma kiasan bukannya kita nolong kepiting,ikan atau kura2 kita kan berbicara tentang cin kasih kalo mao ngomong tentang hukum rimba siapa yang kuat dialah penguasa itu mah laen lagi kata gw mah gak nyambung bro. kalo kita berbicara seperti hukum rimba itu justru kebalikan dari agama bro.soalnya setau gw knapa agama itu ada buat ngelindungin yang lemah dari tekanan kesewenang2an dari yang kuat liat aja latar semua agama itu terbentuk coba telaah.
namo buddhaya....
kalau tidak salah atau mungkin bisa salah jadi mohon untuk di maklumi.....
tanamkan benih kebajikan /cinta kasih di tempat/tanah yg subur maka benih itupun akan berbuah kebahagiaan.
dengan kata lain membuat orang lain bahagia dengan tertawa lebih baik melihat dia sedih bahagia itu yg paling nyata dan bisa kita rasakaan timbal balik apa yg kita perbuat padanya,karena akan di syukuri selama lamanya dan buah dari kebajikan kita akan berbuah tak terhingga.
shadu.....................................
Dedy_tif00 halo seniorku yang sangat baik,apa kabar nih,salam angkatan 2001,lo tau siapa lah yang paling buddhist di 2001 hauahuahauha.....
Sedikit tambahan.
Menolong orang memang tidak ada salahnya, tetapi kita memang tetap harus waspada.
seperti yang berada di dalam dhammapada bab II ayat 1
"Kewaspadaan adalah jalan menuju kekekalan,
kelengahan adalah jalan menuju kematian.
Orang yang waspada tidak akan mati,
orang yang lengah seperti orang yang sudah mati."
Kita diajarkan tidak hanya untuk waspada terhadap 3 akusala mula, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari.
Jika ada kata yang salah mohon dimaklumi.
saia setuju dengan bro nyana, perlu kebijaksanaan dan kewaspadaan
bukan masalah materinya, tapi jika dengan cara begitu malah menimbulkan karma buruk bagi org itu karena mencuri
kan sama bodohnya..
kalo emank mau nolongin ya jangan menimbulkan karma buruk lah...
seperti gali lubang buat tutup lubang yg lain
seperti robin hut
tujuannya sih ingin menghasilkan karma baik
eh malah ada efek samping karma buruk yg berbuah juga
seperti cerita ttg org yg membantu kupu-kupu yg akan keluar dari kepompongnya dengan menggunting kulit kepompong
tapi ternyata itu malah membuat kupu-kupu tak bisa memompakan darah ke sayap
yg malah mengakibatkan sayapnya tak mengembang
akhirnya kupu-kupu tersebut tak bisa terbang
memang demikian, walau menolong seseorang tanpa disadari kebijaksanaan adalah hal bodoh.
ada teman kadang yang suka memanfaatkan kebaikan kita demi keuntungan sendiri.....ketika kita tahu kita telah di manfaatkan demi tujuan yang tidak benar....maka setidak nya berhentilah menolong.
saya juga punya cerita
ada kenalan saya.....karena rumah nya terpencil dan letaknya dalam lorong/gang jadi agak sepi....ketika dia pulang malam...
ada beberapa orang berdiri-berdiri depan rumah seperti sedang mencari-cari alamat..
kemudian kenalan saya ini pulang...
mulanya...ada rasa tidak enak(seperti akan di todong)...
tetapi dia masuk kedalam rumah dan mengununci pintu pertama.(rumah nya ada 2lapis pintu....1.pintu jenis seperti jeruji...2.pintu kayu)
pada saat telah mengunci pintu jenis jeruji(harus nya sudah aman)...
eh...tau-tau karena kasih sayang nya tinggi...dia bertanya "ada yang bisa saya bantu pak"...
dengan cepat tangan perampok itu langsung memegang tangan kenalan saya...dan mengeluarkan pisau...
HP dan dompet pun raib.
ternyata pada awalnya korban bertemu pelaku....pelaku masih ragu-ragu akan melakukan tindakan penodongan atau tidak.
itu sebabnya bisa masuk ke rumah dengan aman dan mengunci pintu.
kesimpulan :
berhati-hatilah.....ketika kita yakin bisa menolong seseorang barulah kita tolong...
jika tidak yakin...sebaiknya jangan, tunda saja niat anda.
ibarat mau menolong orang tenggelam di kolam tapi diri sendiri tidak tahu berenang. ^^