Para penempuh jalan jangan menggangap buddha sebagai tujuan akhir menurutku buddha tidak lebih seperti lubang kakus. Para bodhisattva dan arahat menjadi rantai belenggu bagi orang-orang yg percaya mereka. oleh karena itu manjuhsri mencabut pedangnya siap membunuh gautama dan angulimala dengan sebilah pisau di tangan mencoba melukai sakyamuni.
Jangan berkhayal
ada sumber aslinya kah? penasaran aja sih...
ini krn pemahaman..bahwa semua "ikatan" adalah tercela.
kata yg lebih simpel..rakit adalah belenggu...jd jgn melekat pada rakit....
padahal konsep jgn melekat pada rakit tidak demikian, tp konsepnya pada suatu ketika..rakit pun akan dilepas..., pada suatu ketika... berarti ada saatnya rakit (ikatan) di perlukan.
kapan ikatan di lepas..yaitu saat mencapai arahat ..atau pantai seberang
kapan di perlukan? di saat belom sampai di pantai seberang
kadang pengertian ektreem memang begini hasilnya....
Adakah yang pernah merasakan nibbana?
Quote from: Alucard Lloyd on 11 May 2017, 03:39:19 PM
Adakah yang pernah merasakan nibbana?
Ada, tapi bukan saya.
Quote from: Lex Chan on 11 May 2017, 09:54:11 PM
Ada, tapi bukan saya.
Bagaimana anda tau dia sudah merasakan nibbana?
Quote from: Alucard Lloyd on 12 May 2017, 08:38:59 PM
Bagaimana anda tau dia sudah merasakan nibbana?
Bukankah semua Sammasambuddha sudah merasakan nibbana?
Kalau bukan dengan bekal kepercayaan ini, untuk apa kita mengikuti jejak2nya?
Quote from: Lex Chan on 07 May 2017, 10:09:58 PM
ada sumber aslinya kah? penasaran aja sih...
Kisah Bodhisattva Manjusri menghunuskan pedang lalu menusukkannya kepada Sang Buddha berasal dari Ratnakuta Sutra. Di sana dikatakan terdapat 500 bodhisattva yg gagal latihannya krn pada kehidupan lampau melakukan 5 garuka kamma. Untuk melepaskan "kemelekatan" mereka pada bayangan kesalahan masa lampau mereka, dengan upaya kausalya Manusri menusukkan pedangnya kepada Sang Buddha dan ini hanya dilihat oleh para bodhisattva tsb (para Arahant yg hadir tdk bisa melihatnya krn kekuatan batin Manjusri) sehingga mereka bisa lepas dari bayangan masa lalu mereka.
Quote from: Lex Chan on 13 May 2017, 03:25:13 AM
Bukankah semua Sammasambuddha sudah merasakan nibbana?
Kalau bukan dengan bekal kepercayaan ini, untuk apa kita mengikuti jejak2nya?
maksud saya di zaman sekarang,... di zaman kita hidup ini adakah yang sudah merasakan nibbana?
dan kalau ada bagaimana anda tau dia sudah merasakan nibbana?
Quote from: Alucard Lloyd on 13 May 2017, 09:50:49 AM
maksud saya di zaman sekarang,... di zaman kita hidup ini adakah yang sudah merasakan nibbana?
dan kalau ada bagaimana anda tau dia sudah merasakan nibbana?
saya tidak tahu