Salam Kenal,
Perkenankan saya mengenalkan diri, saya saat ini seorang non-buddis, yang sudah menikah, bekerja sebagai karyawan swasta, saya mulai tertarik mempelajari agama buddha setelah melihat tayangan Dharma Sangha (Buddha Boy) di Youtube dan permasalahan hidup yang menerpa kehidupan saya.
Saya merasa ajaran Buddha membawa ketenangan nyata jika saya praktikan, salah satunya tentang meditasi. Walau saat ini saya sembunyi2 belajar ajaran ini dari keluarga dan saudara-saudara saya. Dikit demi sedikit saya belajar ajaran ini dan mulai menerapkan dalam sehari-hari tentang kebajikan.
Mohon bimbingannya dan petunjuk apabila dalam perjalanan menuntut ilmu ajaran ini saya mengalami kekeliruan. Saat ini saya ingin sekali belajar dari hal yang paling dasar pengetahuan ajaran Buddha, kiranya dapat memberikan referensi bagi saya. Sekian terima kasih.
Salam Kenal,
Perkenankan saya mengenalkan diri, saya saat ini seorang non-buddis, yang sudah menikah, bekerja sebagai karyawan swasta, saya mulai tertarik mempelajari agama buddha setelah melihat tayangan Dharma Sangha (Buddha Boy) di Youtube dan permasalahan hidup yang menerpa kehidupan saya.
Saya merasa ajaran Buddha membawa ketenangan nyata jika saya praktikan, salah satunya tentang meditasi. Walau saat ini saya sembunyi2 belajar ajaran ini dari keluarga dan saudara-saudara saya. Dikit demi sedikit saya belajar ajaran ini dan mulai menerapkan dalam sehari-hari tentang kebajikan.
Mohon bimbingannya dan petunjuk apabila dalam perjalanan menuntut ilmu ajaran ini saya mengalami kekeliruan. Saat ini saya ingin sekali belajar dari hal yang paling dasar pengetahuan ajaran Buddha, kiranya dapat memberikan referensi bagi saya. Sekian terima kasih.
Demikianlah yang saya dengar. Pada suatu ketika Sang Bhagava sedang berada di dekat Savatthi, di Hutan Jeta, di Vihara Anathapindika. Pada saat itu Sang Bhagava sedang mengajar, memberi inspirasi, dan menggembirakan para bhikkhu dengan percakapan mengenai Dhamma yang berhubungan dengan Nibbana, dan para bhikkhu, dengan keyakinan dan penuh perhatian, mengkonsentrasikan seluruh pikiran, sangat berminat mendengarkan Dhamma.
Kemudian, karena menyadari pentingnya hal itu, Sang Bhagava pada saat itu mengungkapkan kotbah inspirasi ini:
Para bhikkhu, ada keadaan dimana tidak ada tanah, tidak ada air, tidak ada api, dan tidak ada udara,
tidak ada dasar yang terdiri dari ketidak-terbatasan ruang,
tidak ada dasar yang terdiri dari ketidak-terbatasan kesadaran,
tidak ada dasar yang terdiri dari kekosongan,
tidak ada dasar yang terdiri dari bukan persepsi dan tidak bukan persepsi,
tidak ada dunia ini atau dunia lainnya ataupun dua dunia itu,
tidak ada matahari atau rembulan, tetapi sebaliknya tidak ada juga kegelapan yang menyelimuti,
Di sini, para bhikkhu, Saya katakan tidak ada kedatangan, tidak ada kepergian, tidak ada yang tinggal,
tidak ada kematian, tidak ada kemunculan.
Inilah akhir dari Dukkha.
Jika benar semua tidak ada seperti itu, lantas siapa bapak sio yg sedang mendengar buddha berbicara spt itu.
Anda tidak dituntut untuk percaya begitu saja, tetapi lebih bijaksana kalau dibuktikan sendiri melalui pemahaman dan pengalaman sendiri langsung...
NB: mungkin saja atau bisa saja terdapat kekeliruan dalam kata-kata atau kalimat...
Semoga bermanfaat...
_/\_
sumber : www.samaggi-phala.or.id
Jika copas, apa bisa dijelaskan sumber samaggu pala darimana.
Pantas banyak kesalahan.adanya sumber akan menjelaskan awal dari
kesalahan itu.
Pakai referensi di dc saja. Disini sumbernya bisa dipertanggung jawabkan.
Salam Kenal,
Perkenankan saya mengenalkan diri, saya saat ini seorang non-buddis, yang sudah menikah, bekerja sebagai karyawan swasta, saya mulai tertarik mempelajari agama buddha setelah melihat tayangan Dharma Sangha (Buddha Boy) di Youtube dan permasalahan hidup yang menerpa kehidupan saya.
Saya merasa ajaran Buddha membawa ketenangan nyata jika saya praktikan, salah satunya tentang meditasi. Walau saat ini saya sembunyi2 belajar ajaran ini dari keluarga dan saudara-saudara saya. Dikit demi sedikit saya belajar ajaran ini dan mulai menerapkan dalam sehari-hari tentang kebajikan.
Mohon bimbingannya dan petunjuk apabila dalam perjalanan menuntut ilmu ajaran ini saya mengalami kekeliruan. Saat ini saya ingin sekali belajar dari hal yang paling dasar pengetahuan ajaran Buddha, kiranya dapat memberikan referensi bagi saya. Sekian terima kasih.
Demikianlah yang saya dengar. Pada suatu ketika Sang Bhagava sedang berada di dekat Savatthi, di Hutan Jeta, di Vihara Anathapindika. Pada saat itu Sang Bhagava sedang mengajar, memberi inspirasi, dan menggembirakan para bhikkhu dengan percakapan mengenai Dhamma yang berhubungan dengan Nibbana, dan para bhikkhu, dengan keyakinan dan penuh perhatian, mengkonsentrasikan seluruh pikiran, sangat berminat mendengarkan Dhamma.
Kemudian, karena menyadari pentingnya hal itu, Sang Bhagava pada saat itu mengungkapkan kotbah inspirasi ini:
Para bhikkhu, ada keadaan dimana tidak ada tanah, tidak ada air, tidak ada api, dan tidak ada udara,
tidak ada dasar yang terdiri dari ketidak-terbatasan ruang,
tidak ada dasar yang terdiri dari ketidak-terbatasan kesadaran,
tidak ada dasar yang terdiri dari kekosongan,
tidak ada dasar yang terdiri dari bukan persepsi dan tidak bukan persepsi,
tidak ada dunia ini atau dunia lainnya ataupun dua dunia itu,
tidak ada matahari atau rembulan, tetapi sebaliknya tidak ada juga kegelapan yang menyelimuti,
Di sini, para bhikkhu, Saya katakan tidak ada kedatangan, tidak ada kepergian, tidak ada yang tinggal,
tidak ada kematian, tidak ada kemunculan.
Inilah akhir dari Dukkha.
Salam kenal juga Sdr. Okidwiyulianto
Saya akan memberikan sedikit tanggapan mengenai sutta ini agar Sdr. Okidwiyulianto dapat sedikit memahami apa yang diberikan Sdr. Hari_sio, khususnya mengenai hal berikut:
Teks di atas berjudul Nibbana Sutta atau Kotbah mengenai Nibbana , teks ini terdapat dalam Kanon Tipitaka di Kitab Udana 8.1 dalam Tipitaka. Teks ini berisi penggambaran / deskripsi Sang Buddha secara sederhana dan mendekati mengenai “kondisi” dari “tujuan” akhir mempelajari dan mempraktikkan apa yang diajarkan oleh Sang Buddha, yaitu Nibbana, tepatnya Nibbana Penuh (Parinibbana) yang disebut juga akhir dari dukkha (dukkha sering diterjemahkan sebagai penderitaan tapi sebenarnya berarti beban, ketidakpuasan).
Sang Buddha menjelaskan bahwa “di dalam” Nibbana itu tidak ada tanah, tidak ada air,…… tidak ada kedatangan, tidak ada kepergian, tidak ada yang tinggal, tidak ada kematian, tidak ada kemunculan. Maksudnya adalah bahwa Nibbana Penuh (selanjutnya kita sebut saja Nibbana) itu bukanlah suatu alam atau tempat, bukan kematian maupun kehidupan, bukan juga antara hidup dan mati.
Kotbah ini berhubungan dengan kotbah selanjutnya dalam Udana 8.2 sampai 8.4. yang isinya juga mengenai “apa” dan “kondisi” dari Nibbana, tepatnya Nibbana Penuh (Parinibbana). Dan jika digali lagi akan berhubungan dengan teks-teks Buddhis lainnya.
Demikian penjelasan singkat sebagai perkenalan.
referensi : www.dhammacitta.orgBaiklah. Jika benar referensinya dari dc, bolehkah sy bertanya.
Khudaka Piti, ialah kegiuran yang kecil, yang suasananya seperti bulu badan yang terangkat atau merinding.
ego nya baruna gueede yah....
hahahahaha
Salam Kenal,
Perkenankan saya mengenalkan diri, saya saat ini seorang non-buddis, yang sudah menikah, bekerja sebagai karyawan swasta, saya mulai tertarik mempelajari agama buddha setelah melihat tayangan Dharma Sangha (Buddha Boy) di Youtube dan permasalahan hidup yang menerpa kehidupan saya.
Saya merasa ajaran Buddha membawa ketenangan nyata jika saya praktikan, salah satunya tentang meditasi. Walau saat ini saya sembunyi2 belajar ajaran ini dari keluarga dan saudara-saudara saya. Dikit demi sedikit saya belajar ajaran ini dan mulai menerapkan dalam sehari-hari tentang kebajikan.
Mohon bimbingannya dan petunjuk apabila dalam perjalanan menuntut ilmu ajaran ini saya mengalami kekeliruan. Saat ini saya ingin sekali belajar dari hal yang paling dasar pengetahuan ajaran Buddha, kiranya dapat memberikan referensi bagi saya. Sekian terima kasih.
Salam Kenal,
Perkenankan saya mengenalkan diri, saya saat ini seorang non-buddis, yang sudah menikah, bekerja sebagai karyawan swasta, saya mulai tertarik mempelajari agama buddha setelah melihat tayangan Dharma Sangha (Buddha Boy) di Youtube dan permasalahan hidup yang menerpa kehidupan saya.
Saya merasa ajaran Buddha membawa ketenangan nyata jika saya praktikan, salah satunya tentang meditasi. Walau saat ini saya sembunyi2 belajar ajaran ini dari keluarga dan saudara-saudara saya. Dikit demi sedikit saya belajar ajaran ini dan mulai menerapkan dalam sehari-hari tentang kebajikan.
Mohon bimbingannya dan petunjuk apabila dalam perjalanan menuntut ilmu ajaran ini saya mengalami kekeliruan. Saat ini saya ingin sekali belajar dari hal yang paling dasar pengetahuan ajaran Buddha, kiranya dapat memberikan referensi bagi saya. Sekian terima kasih.
Salam Kenal,
Perkenankan saya mengenalkan diri, saya saat ini seorang non-buddis, yang sudah menikah, bekerja sebagai karyawan swasta, saya mulai tertarik mempelajari agama buddha setelah melihat tayangan Dharma Sangha (Buddha Boy) di Youtube dan permasalahan hidup yang menerpa kehidupan saya.
Saya merasa ajaran Buddha membawa ketenangan nyata jika saya praktikan, salah satunya tentang meditasi. Walau saat ini saya sembunyi2 belajar ajaran ini dari keluarga dan saudara-saudara saya. Dikit demi sedikit saya belajar ajaran ini dan mulai menerapkan dalam sehari-hari tentang kebajikan.
Mohon bimbingannya dan petunjuk apabila dalam perjalanan menuntut ilmu ajaran ini saya mengalami kekeliruan. Saat ini saya ingin sekali belajar dari hal yang paling dasar pengetahuan ajaran Buddha, kiranya dapat memberikan referensi bagi saya. Sekian terima kasih.