Segar dan bersemangat. Setidaknya itulah kesan bagi siapa saja yang gemar mengonsumsi minuman bersoda. Kesegaran itu terasa berlipat-lipat ketika minuman ini dikonsumsi pada saat berbuka.
(https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Fmedia.zenfs.com%2Fid_ID%2FNews%2FDuniaFitness.com%2FMinuman-Menyegarkan-Ini-Ternyata-Bisa-Merusak-Ginjal.jpg&hash=1ac4834066621d3d4d27bb75b43415172cd1830f)
Tapi tahukah Anda bahwa di balik kesegaran minuman bersoda penyakit berbahaya sedang mengintai Anda?
Baru-baru ini sebuah studi menyebutkan bahwa konsumsi dua gelas minuman bersoda dapat meningkatkan risiko penyakit ginjal kronis sebesar 30 persen. Berikut beberapa dampak minuman bersoda bagi kesehatan ginjal seperti dikutip Boldsky:
Batu Ginjal
Kandungan asam fosfat dalam minuman bersoda dapat mengikat kalsium dan mengendapkannya di ginjal. Dalam waktu tertentu, kondisi ini dapat memicu terbentuknya batu ginjal.
Penyakit Ginjal Kronis
Kemampuan ginjal dalam mem-filter zat-zat yang tidak diperlukan tubuh akan mengalami penurunan sebagai dampak dari tingginya kadar sodium dalam tubuh. Jika ini terjadi maka tubuh akan menyimpan terlalu banyak racun dalam darah. Berhati-hatilah karena sebagian minuman bersoda mengandung kadar sodium yang cukup tinggi.
Penurunan Fungsi Ginjal
Pemanis buatan yang biasanya ada dalam soda diet atau pun soda biasa, ternyata dapat menyebabkan terjadinya penurunan fungsi kerja ginjal bila Anda mengonsumsinya lebih dari 2 gelas per hari. Kandungan pemanis buatan yang tinggi dapat menyebabkan tekanan darah meningkat dan memperparah kondisi ginjal.
Dr.Pietro Manuel Ferraro, pakar medis dari Universitas ka****k di Roma, Italia, menyatakan "Studi menegaskan bahwa beberapa jenis minuman beresiko rendah terhadap pembentukan batu ginjal, sedangkan minuman lain seperti soda, yang memiliki kadar gula yang sangat tinggi, memiliki resiko tinggi terhadap pembentukan batu ginjal."
Yuk, kurangi konsumsi minuman bersoda dari sekarang! (dan)
id.she.yahoo.com
Kirain minuman penyegar...cap "kaki 3" ato sejenisnya..
soft drink emang segar pas diminum tp ga menghilangkan haus tuh......sy biasanya sehabis minum cola tetap disambung air putih ;D (tp untungnya ga doyan2 bgt ama minuman bersoda, ga tahan ama gasnya bikin hidung jd sakit pas sendawa).
Quote from: The Ronald on 25 July 2013, 08:04:25 AM
Kirain minuman penyegar...cap "kaki 3" ato sejenisnya..
bukan om.
saya cuma copas judul aslinya. ;D
Quote from: suli on 25 July 2013, 11:59:38 AM
soft drink emang segar pas diminum tp ga menghilangkan haus tuh......sy biasanya sehabis minum cola tetap disambung air putih ;D (tp untungnya ga doyan2 bgt ama minuman bersoda, ga tahan ama gasnya bikin hidung jd sakit pas sendawa).
betul cc, paling gak enak kalo bersendawa. :P
untung aku jarang minum minuman soda, setahun mungkin cuma 1-2 kali doank..
jadi inget ini:
"Softdrink dapat membersihkan karat pada bumper mobil, closed atau benda benda logam lainnya. Bayangkan apa yang akan terjadi pada fungsi pencernaan dan organ tubuh lainnya."
dari FB Belajar Hidup Sehat
Quote from: CintaViolet on 24 August 2013, 01:48:00 AM
jadi inget ini:
"Softdrink dapat membersihkan karat pada bumper mobil, closed atau benda benda logam lainnya. Bayangkan apa yang akan terjadi pada fungsi pencernaan dan organ tubuh lainnya."
dari FB Belajar Hidup Sehat
tapi perut/mag kan bukan terbuat dari logam tohhh....
---------------------------------------------------------------------------
When carbon dioxide dissolves in water it exists in chemical equilibrium producing carbonic acid:[1]
CO2 + H2O is in equilibrium with H2CO3
Role of carbonic acid in blood[edit source | editbeta]
Carbonic acid is an intermediate step in the transport of CO2 out of the body via respiratory gas exchange. The hydration reaction of CO2 is generally very slow in the absence of a catalyst, but red blood cells contain carbonic anhydrase, which both increases the reaction rate and dissociates a hydrogen ion (H+) from the resulting carbonic acid, leaving bicarbonate (HCO3-) dissolved in the blood plasma. This catalysed reaction is reversed in the lungs, where it converts the bicarbonate back into CO2 and allows it to be expelled. This equilibration plays an important role as a buffer in mammalian blood.[4] (wiki)