Forum Dhammacitta

Topik Buddhisme => Buddhisme untuk Pemula => Topic started by: KevinWiijayaa on 05 July 2013, 11:57:34 AM

Title: [ask] Apa bedanya kamma buruk yg akan datang dengan takdir ?
Post by: KevinWiijayaa on 05 July 2013, 11:57:34 AM
QuoteJadi sesuai dengan judul thread, saya mau nanya ..
bedanya kamma buruk yg akan datang dengan takdir itu apa ya ?
dan menurut agama buddha, mujizat itu ada atau tidak ?
trims before  ;D
Title: Re: [ask] Apa bedanya kamma buruk yg akan datang dengan takdir ?
Post by: gryn tea on 05 July 2013, 12:46:13 PM
Klo kamma itu gx ad kuasa yg mengatur
Klo takdir itu aturan tuhan

Hehee
Title: Re: [ask] Apa bedanya kamma buruk yg akan datang dengan takdir ?
Post by: suwarto8116f on 23 August 2013, 10:28:48 PM
klo takdir tuh seperti terlahir sbg manusia, terlahir sbg hewan, segala sesuatu yg tdk bisa di ubah  ;D
tapi klo pertanyaan yg apa bedanya dgn karma buruk yg akan datang ???   :) ada baiknya baca2 di file DC cara kerja karma seperti apa dll yg berkaitan dgn kata karma kemudian rajin2lah dengar ceramah tentang karma, bnyk loh di youtube semoga menemukan jawabannya  _/\_
ada baiknya diberikan contoh pertanyaan karma buruk yg akan datang itu seperti apa  :)
Title: Re: [ask] Apa bedanya kamma buruk yg akan datang dengan takdir ?
Post by: hemayanti on 24 August 2013, 03:48:03 PM
kalo melihat arti katanya di KBBI,

Quotekarma /kar·ma/ n 1 perbuatan manusia ketika hidup di dunia

takdir /tak·dir/ n 1 ketetapan Tuhan; ketentuan Tuhan;
kamma = perbuatan
dan hasilnya disebut vipaka.

jadi kamma yang akan datang (mungkin yang dimaksud vipaka) adalah buah / hasil dari perbuatan sendiri.
kalo takdir adalah hasil penentuan dari Tuhan.


Quotemukjizat /muk·ji·zat/ n kejadian (peristiwa) ajaib yg sukar dijangkau oleh kemampuan akal manusia
dalam pengertian umum biasanya diidentikkan dengan berkah atas kuasa Tuhan. Kalau seperti itu rasanya gak ada deh.
Tapi kalo membaca definisinya dari KBBI tanpa terpengaruh dengan pandangan yang ada, mungkin ini bisa menggambarkan cara kerja kamma yang tidak bisa dijangkau oleh pikiran manusia biasa.