:) Apabila pasangan/pacar/tunangan Anda memutuskan untuk menjadi seorang Bhikku :-? Apa yang akan kalian lakukan??
Dukung
bagus dong..
setuju dgn om adi, harus d dukung..
semoga jadi bhikkhu yang bener.
Gw ga bisa jawab karena pasangan/pacar/tunangan gw ga pernah pengen jadi bhikkhu, kalau jadi bhikkhuni entahlah. :hammer::hammer:
Tapi kalo ada cewe di DC yg pasangan/pacar/tunangan nya mau jadi bhikkhu sih gw setuju sekali. Harus didukung dan jangan digoda2 lagi. Jangan lagi dijanjikan "kutunggu jandamu lepas jubah mu" kayak bhikkhu dutangga yg barusan lepas jubah.
http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,24352.0.html (http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,24352.0.html)
pertama mengenai motif. ditanyakan dan diselidiki motifnya jadi bhikkhu untuk apaan. apakah itu sebuah pelarian ataukah karena alasan naif / kekanak2an / overdose? kalo alasannya gak bener, sebaiknya diajak diskusi, diajak menyelidiki ke dalam mengenai motifnya...
kedua mengenai status. kalo cuman pacar atau tunangan, alasannya baik dan kuat untuk menjadi bhikkhu, ya silakan saja. kalo punya tanggung jawab, anak2, pencari nafkah utama, sebaiknya diminta untuk dibatalkan saja. pengembangan batin bisa dilakukan walaupun berumah tangga...
Kalau pacar saya mau jadi bhikkhu pasti saya akan larang dan cegah sekuat mungkin, karena hal itu bukan hal yg benar, juga itu adalah pelanggaran vinaya, karena seorang perempuan tidak boleh jadi bhikkhu.
Seandainya suami saya berkeinginan menjadi seorang bikkhu saat ini......tentu saya akan berkeberatan, saya tdk mau munafik krn bagaimanapun jg perannya sbg seorg ayah & kepala rmh tangga msh sangat kami butuhkan, anak msh kecil msh butuh kasih sayang, perhatian & biaya yg besar.....jd saya rasa suami saya pun akan berpikir secara bijaksana krn apabila meninggalkan keluarga saat ini pun tdk akan membuat hatinya tenang & menjadi bikkhu pun tdk akan optimal.....
(tp disaat anak sdh besar & mandiri, maka saat itulah saya akan mendukungnya sepenuh hati apabila memang msh berkeinginan menjadi seorg bikkhu).
Semua peran dlm kehidupan ini ada tanggung jawabnya masing2 & semua peran sama pentingnya.
Quote from: Indra on 03 July 2013, 08:58:08 AM
Kalau pacar saya mau jadi bhikkhu pasti saya akan larang dan cegah sekuat mungkin, karena hal itu bukan hal yg benar, juga itu adalah pelanggaran vinaya, karena seorang perempuan tidak boleh jadi bhikkhu.
hahahaha.... ;D salah kodrat yaa...
kalo pacar saya mau jadi bhikkhu, gak mungkin.. lah wong gak punya pacar...
Kalau setuju apakah pasangannya masih boleh menjenguk untuk dana makanan misalnya n merawat kalau sakit?
Quote from: kiyomi on 03 July 2013, 10:43:39 AM
Kalau setuju apakah pasangannya masih boleh menjenguk untuk dana makanan misalnya n merawat kalau sakit?
bhikkhu dan umat awam lawan jenisnya sebaiknya tidak berhubungan terlalu dekat
sependapat ...
Quote from: morpheus on 03 July 2013, 08:55:07 AM
pertama mengenai motif. ditanyakan dan diselidiki motifnya jadi bhikkhu untuk apaan. apakah itu sebuah pelarian ataukah karena alasan naif / kekanak2an / overdose? kalo alasannya gak bener, sebaiknya diajak diskusi, diajak menyelidiki ke dalam mengenai motifnya...
kedua mengenai status. kalo cuman pacar atau tunangan, alasannya baik dan kuat untuk menjadi bhikkhu, ya silakan saja. kalo punya tanggung jawab, anak2, pencari nafkah utama, sebaiknya diminta untuk dibatalkan saja. pengembangan batin bisa dilakukan walaupun berumah tangga...
Quote from: CintaViolet on 03 July 2013, 09:48:55 AM
hahahaha.... ;D salah kodrat yaa...
kalo pacar saya mau jadi bhikkhu, gak mungkin.. lah wong gak punya pacar...
yang satu salah kodrat...yg satu promo klo masi aviable...
:)) :))
Quote from: The Ronald on 03 July 2013, 02:44:34 PM
yang satu salah kodrat...yg satu promo klo masi aviable...
wew.. kan cuma mencoba jawab jujur pertanyaan diatas.. :whistle:
Quote from: The Ronald on 03 July 2013, 02:45:31 PM
pacarnya...cowo dunk?
apa anehnya seorang siluman mempunyai pacar cowok? siluman ular putih juga punya pacar cowok
Quote from: Indra on 03 July 2013, 04:52:09 PM
apa anehnya seorang siluman mempunyai pacar cowok? siluman ular putih juga punya pacar cowok
:hammer: :hammer: :hammer:
Quote from: Indra on 03 July 2013, 08:58:08 AM
Kalau pacar saya mau jadi bhikkhu pasti saya akan larang dan cegah sekuat mungkin, karena hal itu bukan hal yg benar, juga itu adalah pelanggaran vinaya, karena seorang perempuan tidak boleh jadi bhikkhu.
Kalo Perempuan jadi Bhikkhu berarti istilah nya
"Female Bhikkhu" ya ?
Quote
Becoming a female monk in Thailand June 21, 2010 • Chris (http://www.myeggnoodles.com/author/admin) • Thailand (http://www.myeggnoodles.com/category/thailand)
(https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Fdhammacitta.org%2Fforum%2Ffile%3A%2F%2F%2FC%3A%255CUsers%255CBudiSibe%255CAppData%255CLocal%255CTemp%255Cmsohtmlclip1%255C01%255Cclip_image001.gif&hash=dd97bd1048e52a9e10fce711d69639e952b6372d)
My missus has just come back from spending 5 days at a Buddhist temple in the middle of a forest located in Nikom Kham Soi, Mukdahan.
While there she learned about Buddhism and best practices for life in general, taught by female monks, some of whom have been at the temple for over 20 years.
While there, she could not talk to anyone, and had to follow a pretty strict daily routine which consisted off:
3.00 Wake up, brush teeth etc.
3.30 Pay homage to the Buddha image
11.00 Lunch – It was important she wasn't full, so just needed to eat enough to satisfy her hunger pains. Also, she must eat everything, including every single grain of rice on the plate.
15.00 Shower + wash clothes
16.50 Drink soy milk
17.00 Walk very slowly while meditating for 1 hour (barefoot)
19.00 Pay homage to the Buddha image
21.30 Sleep
While not busy, she would spend her time meditating.
She enjoyed it, while I was a little lost not being able to contact her for 5 days. Anyway, here are a few images I took when I dropped her off at the temple.
(https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Fdhammacitta.org%2Fforum%2Ffile%3A%2F%2F%2FC%3A%255CUsers%255CBudiSibe%255CAppData%255CLocal%255CTemp%255Cmsohtmlclip1%255C01%255Cclip_image001.gif&hash=dd97bd1048e52a9e10fce711d69639e952b6372d)
Female monks eating from the buffet spread which is put on every day.
http://www.myeggnoodles.com/becoming-female-monk-thailand.html (http://www.myeggnoodles.com/becoming-female-monk-thailand.html)
Quote
Venerable Dhammananda (Dr. Chatsuman Kabilsingh)
Before she became a female Buddhist monk, Venerable Dhammananda studied philosophy in India and completed her Master's degree at the McMaster University in Canada. She then obtained a PhD in Buddhism at Magadh University in India. She was 54 years old, married with three sons, and a professor of religion and philosophy in Bangkok's prestigious Thammasat University when she thought about being ordained as a Bhuddist monk. Venerable Dhammananda went to Sri Lanka to study and in one year, she had renounced her worldly life, including her marriage, and made the choice to be ordained.
Originally Buddhism allowed the ordination of women but after 700 years, the tradition was stopped. Now Venerable Dhammananda is working to revive that tradition that will allow women to walk the path opened by the Buddha, but she first has to convince Thai Buddhists that women have the right to be ordained. The Thai government and council of elder monks have not accepted her ordination despite her excellent academic credentials. As a professor at Thammasat University for 27 years, she established an international Buddhist women's movement. She has been the editor of Yasodhara, an international Buddhist magazine for women, for over 20 years and has written and translated more than 60 books. Some of her books have been translated into English. "My work is mostly about Buddhist teaching and how it is applied to people's lives. I believe that enlightenment is a quality of the mind, and the mind has no gender. It transcends the male and the female. When we reach that state, there is no gender anymore. I believe it is very important to have a good Buddhist education because people can be strengthened by the true Buddhist knowledge and by the true spirit of Buddhism, which allows them to overcome their limits and their hindrances."
http://www.1000peacewomen.org/eng/friedensfrauen_biographien_gefunden.php?WomenID=2255 (http://www.1000peacewomen.org/eng/friedensfrauen_biographien_gefunden.php?WomenID=2255)
Yang tadi belum ada cerita Female Monk pindapata, berikut cerita dan fotonya :
Quote
Monks who are women? Religion
Female monks cause a stir 24 Jan 2013
Residents of tambon Bang Krathuek in Sam Phran district of Nakhon Pathom province want the National Office of Buddhism to investigate a group of women who don yellow robes and go out seeking alms every morning, just like Buddhist monks.
Buddhist nuns traditionally wear white robes.
Many locals were surprised by the sight but did not suspect anything wrong. Some were even unaware that they were females.
(https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Fdhammacitta.org%2Fforum%2Ffile%3A%2F%2F%2FC%3A%255CUsers%255CBudiSibe%255CAppData%255CLocal%255CTemp%255Cmsohtmlclip1%255C01%255Cclip_image001.jpg&hash=f7f7d8df1d273c0f61131c154bdf3e5e94e59cb6)
According to a report in Daily News, a local motorcycle taxi driver whose name was given as Somphol showed a video clip of three women aged 40-50 dressed in yellow robes like monks and carrying alms bowls.
Mr Sompol said he had never seen such a thing prior to December last year. They regularly walked down from Phutthamonthon Sai 5 Road to their lodging near Wat Don Wai. Normally, there were four of them, he added.
They did not stay in a temple, but in some type of building with high security, according to Mr Sompol.
A local food vendor said that she has been working in the area for a long time but until recently had not seen any female monks. She had asked local police to investigate the matter, but so far no progress seemed to have been made.
The food vendor said that female monks are allowed in India and Sri Lanka, but she did not think they were permitted in Thailand. If they were, she would like her daughter enter the monkhood too.
She wants a responsible agency to check whether they are real monks or not.
(Source: Bangkok Post, Breakingnews, Female monks cause a stir, 24 Jan 2013, link)
http://www.bangkokpost.com/learning/learning-from-news/332472/monks-who-are-women (http://www.bangkokpost.com/learning/learning-from-news/332472/monks-who-are-women)
Quote from: will_i_am on 03 July 2013, 12:34:36 PM
bhikkhu dan umat awam lawan jenisnya sebaiknya tidak berhubungan terlalu dekat
seharusnya, seorang Bhikkhu harus jaga jarak dan berusaha menghindari atau menjauhi dengan umat wanita.
umat awam juga tahu diri, jangan carmuk.
Quote from: Siluman Pasir on 03 July 2013, 02:48:09 AM
:) Apabila pasangan/pacar/tunangan Anda memutuskan untuk menjadi seorang Bhikku :-? Apa yang akan kalian lakukan??
Oh tidak bisaaaa :P
Kalau berniat jadi bhikkhu, kenapa mau ngajak menikah/pacaran/tunangan? ::) tega nian..
hrsnya dr awal udah dikasi tau ttg niat itu, biar ga deket dan jatuh cinta gt loh
kena PHP deh :whistle:
tp klo ada temen yg mau jd bhikkhu dan kebetulan minta saran, hrs diliat motifnya sih. klo cuman pelarian, well well..mending ga usa aja ya
Quote from: neutral on 05 July 2013, 09:11:38 AM
Oh tidak bisaaaa :P
Kalau berniat jadi bhikkhu, kenapa mau ngajak menikah/pacaran/tunangan? ::) tega nian..
hrsnya dr awal udah dikasi tau ttg niat itu, biar ga deket dan jatuh cinta gt loh
kena PHP deh :whistle:
tp klo ada temen yg mau jd bhikkhu dan kebetulan minta saran, hrs diliat motifnya sih. klo cuman pelarian, well well..mending ga usa aja ya
bagaimana jika situasinya sbb:
seorang pemuda berpacaran dengan seorang gadis, kemudian sepakat untuk menikah setahun kemudian. tapi 3 bulan atau 1 bulan menjelang hari pernikahan, mendadak muncul suatu dorongan religius samvega (bukan melarikan diri) pada sang pemuda yg membuatnya ingin menjadi bhikkhu.
Quote from: Indra on 05 July 2013, 09:44:11 AM
bagaimana jika situasinya sbb:
seorang pemuda berpacaran dengan seorang gadis, kemudian sepakat untuk menikah setahun kemudian. tapi 3 bulan atau 1 bulan menjelang hari pernikahan, mendadak muncul suatu dorongan religius samvega (bukan melarikan diri) pada sang pemuda yg membuatnya ingin menjadi bhikkhu.
Pertanyaan yg berat jg, om indra ;D
Dilemma jg bagi si gadis untuk mempertahankannya (udah sayang, janji adalah utang) atau membebaskannya (go, pursue your dream).
Mari kita kembali lagi ke pemuda itu, apakah dia udah yakin? Kalo udah yakin, mungkin rekomendasi gw adalah..membebaskannya aja.
Merealisasikan janji, tetapi si pemuda tidak bahagia, berakhir penyesalan di pemuda-nya. Kenapa sih dulu ga jadi bhikkhu aja? (Males jg ama yg suka menyesal ;D ) Gadisnya jg ga akan bahagia. Pernikahan ini ga akan bahagia jg ya.
Membebaskannya aja lah, sakit sih walau akan terasa hidup segan mati gak mau, tapi penderitaan ini pun akan berlalu...
Dipikir2, Agak deg2an gimana gitu pacaran dgn pemuda yg pengetahuan dhammanya sudah dalam :-?
wushhh saya ada dorongan utk menjadi bhikkhu dan gw udah yakin, kata sang pacar.
Nah klo udah gt, gw bisa apa? :)
Quote from: neutral on 05 July 2013, 10:58:15 AM
Nah klo udah gt, gw bisa apa? :)
ikutan jadi sayalay, or silacarani. hehehe ;D
Quote from: bluppy on 05 July 2013, 11:22:05 AM
Quote from: neutral on 05 July 2013, 10:58:15 AM
Nah klo udah gt, gw bisa apa? :)
ikutan jadi sayalay, or silacarani. hehehe ;D
:)) :))
Jadi teringat kisah jaman Sang Buddha spt ini juga kisahnya akhirnya yang wanita memutuskan ikut masuk jadi bhkkhuni dan si pria sering minta dicucikan jubahnya krn merasa bhikkhuni ini istri dia, stlh itu keluar peraturan yang BOLEH mencuci jubah bhikkhu/ni hanya yang ada hubungan darah saja. ;D
Quote from: bluppy on 05 July 2013, 11:22:05 AM
ikutan jadi sayalay, or silacarani. hehehe ;D
ga mau, cc ;D
yg mau jd bhikkhu bukan gw..
Quote from: Shasika on 05 July 2013, 11:33:21 AM
ikutan jadi sayalay, or silacarani. hehehe ;D
:)) :))
Jadi teringat kisah jaman Sang Buddha spt ini juga kisahnya akhirnya yang wanita memutuskan ikut masuk jadi bhkkhuni dan si pria sering minta dicucikan jubahnya krn merasa bhikkhuni ini istri dia, stlh itu keluar peraturan yang BOLEH mencuci jubah bhikkhu/ni hanya yang ada hubungan darah saja. ;D
:))
Quote from: neutral on 05 July 2013, 01:32:56 PM
Quote from: Shasika on 05 July 2013, 11:33:21 AM
Jadi teringat kisah jaman Sang Buddha spt ini juga kisahnya akhirnya yang wanita memutuskan ikut masuk jadi bhkkhuni dan si pria Bhikkhu sering minta dicucikan jubahnya krn merasa bhikkhuni ini istri dia, stlh itu keluar peraturan yang BOLEH mencuci jubah bhikkhu/ni hanya yang ada hubungan darah saja. ;D
:))
IYA sis Neutral, dr situlah keluar peraturan tentang mencuci jubah bhikkhu, karena bhikkhu ini masih menganggap dia istrinya jadi berhak untuk mencucikan jubahnya, padahal khan udah orang lain, sedang hubungan darah, kakak/adik/orang tua itu yang tidak ada putusnya walau udah jadi sangha mereka tetap boleh mencucikan jubah bhikkhu itu.
**) koreksi ketikan sy diawal yang menyebut pria, sy maksud bhikkhu itu.
Quote from: Shasika on 05 July 2013, 01:38:20 PM
:))
IYA sis Neutral, dr situlah keluar peraturan tentang mencuci jubah bhikkhu, karena bhikkhu ini masih menganggap dia istrinya jadi berhak untuk mencucikan jubahnya, padahal khan udah orang lain, sedang hubungan darah, kakak/adik/orang tua itu yang tidak ada putusnya walau udah jadi sangha mereka tetap boleh mencucikan jubah bhikkhu itu.
**) koreksi ketikan sy diawal yang menyebut pria, sy maksud bhikkhu itu.
hehehehe..lucu aja. masa udah jadi bhikkhu masi nyuruh istrinya nyuciin? hrsnya istrinya bilang aja ga kenal. kan udah jadi bhikkhu, bukan suaminya lg, hahahahaha :hammer:
Quote from: neutral on 05 July 2013, 02:16:18 PM
hehehehe..lucu aja. masa udah jadi bhikkhu masi nyuruh istrinya nyuciin? hrsnya istrinya bilang aja ga kenal. kan udah jadi bhikkhu, bukan suaminya lg, hahahahaha :hammer:
IYA itu jawaban yang BENAR.... ;D
di le ma :))