Dalam tradisi Theravada kisah Sang Buddha mengajarkan Abhidhamma di surga Tavatimsa kepada ibu-Nya dan para dewa lainnya sangat terkenal sebagai sumber keotentikan Abhidhamma sebagai ajaran langsung Sang Buddha. Namun demikian, sumber kisah ini berasal dari komentar Sutta Nipata dan Jataka dengan detail yang lebih rinci dalam komentar Dhammapada. Dalam kanon Pali sendiri, hanya ada satu kali penyebutan Sang Buddha mengajar di Tavatimsa, yaitu MN 134 Lomasakangiyabhaddekaratta Sutta (http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,18173.msg305171.html#msg305171) yang secara sekilas menyebutkan Sang Buddha mengajarkan penjelasan dan ringkasan Bhaddekaratta Sutta di sana.
Menurut penelitian Bhikkhu Analayo, kisah ini juga ditemukan dalam Samyukta Agama (SA) dari tradisi Mulasarvastivada. Selain itu dapat ditemukan juga dalam Avadanasataka dan Vinaya Mulasarvastivada. Dalam teks Mandarin kisah ini dapat ditemukan dalam Ekottarika Agama (yang diduga berasal dari tradisi Mahasanghika) dan padanan Atthakavagga dari Sutta Nipata dalam bahasa Mandarin.
Dalam SA 506 dikisahkan suatu ketika Sang Buddha menghabiskan masa vassa di surga Tavatimsa mengajarkan Dhamma [bukan Abhidhamma, tetapi tidak disebutkan ajaran apa yang diajarkan itu] kepada ibunya dan para dewa di sana. Pada akhir vassa mengetahui Sang Buddha bervassa di Tavatimsa dari Bhikkhu Moggallana, para pengikut Sang Buddha di Savatthi meminta Bhikkhu Moggallana menyampaikan pesan mereka agar Sang Buddha kembali ke alam manusia. Di Tavatimsa sang siswa utama menemukan Sang Buddha dikeliling para dewa yang pada kehidupan lampaunya mendengarkan Dhamma Sang Buddha, memiliki keyakinan sempurna terhadap Sang Tiratana. dan sila yang sempurna sehingga bisa terlahir di sana. Setelah menyampaikan pesan dari alam manusia, Bhikkhu Moggallana mendapatkan kepastian dari Sang Buddha bahwa Beliau akan turun ke alam manusia tujuh hari lagi di kota Sankassa dan beliau pun kembali ke alam manusia memberitakan hal ini. Kemudian sesuai dengan rencana, Sang Buddha turun di kota Sankassa ditemani para dewa dan brahma.
Selengkapnya bisa dibaca di Teaching the Abhidharma in the Heaven of the Thirty-three, The Buddha and his Mother (http://www.buddhismuskunde.uni-hamburg.de/fileadmin/pdf/analayo/TeachingAbhidharma.pdf)
Semoga bermanfaat dan bisa menambah pengetahuan kita semua :)
wah semakin terbuka sejarahnya
donlod
<pembela_abhidhamma>
penjelasannya gampang saja, mulasarvastivada dan theravada itu melestarikan cerita asli ini. aliran2 lain menghilangkannya...
jadi jelas abhidhamma bukan karangan belakangan.
</pembela_abhidhamma>
Quote from: morpheus on 17 May 2013, 09:08:12 AM
<pembela_abhidhamma>
penjelasannya gampang saja, mulasarvastivada dan theravada itu melestarikan cerita asli ini. aliran2 lain menghilangkannya...
jadi jelas abhidhamma bukan karangan belakangan.
</pembela_abhidhamma>
[Coco-jodoh-moksologist HC]
Betul, Bhaddekaratta ini adalah ringkasan dari ringkasan dari ringkasan Abhidhamma (abhidhammattha-sangaha-sangaha-sangaha).
Janganlah seseorang menghidupkan kembali masa lalu
Atau membangun harapan di masa depan;
Karena masa lalu telah ditinggalkan
Dan masa depan belum dicapai.
Melainkan lihatlah dengan pandangan terang
Tiap-tiap kondisi yang muncul saat ini;
Ketahuilah dan yakinlah,
Dengan tak terkalahkan, tak tergoyahkan.
Saat ini usaha harus dilakukan;
Besok mungkin kematian datang, siapa yang tahu?
Tidak ada tawar-menawar dengan Moralitas
Yang dapat menjauhkannya dan gerombolannya,
Tetapi seseorang yang berdiam demikian dengan tekun,
Tanpa mengendur, siang dan malam –
Adalah ia, yang dikatakan oleh Sang bijaksana yang damai,
Yang telah melewati satu malam keramat.Ketiga masa ini membentuk keseluruhan perasaan di masa lalu, masa depan, dan masa sekarang, semuanya 108 perasaan dari masing-masing waktu, dan terbagi dalam 2 ordo untuk perumah-tangga dan petapa, 3 jenis (menyenangkan, menyakitkan, netra), yang masing-masing terdapat dalam 6 salayatana. Membangun harapan adalah 8 lobha-mula-citta, dan tidak meninggalkan masa lalu adalah penolakan atas masa sekarang yang termasuk dalam 2 patigha. Masa sekarang adalah hasil dari masa lalu, termasuk dalam 18 ahetuka, namun jika tidak mengembangkan pandangan terang, akan mengarah pada 2 moha-mula-citta. Kesemuanya ini adalah objek pancupadanakkhandaloka, keterikatan duniawi.
19 Sobhana (termasuk yakin, tak tergoyahkan) melandasi moralitas yang kemudian menjadi landasan 27 rupa-arupavacara yang disertai 6 pakinnaka, yang membawa pada 8/32 magga-phala citta, dan pada akhirnya nibbana, yang terlepas dari masa lalu, masa depan, maupun masa sekarang.
Demikianlah syair tentang satu malam keramat ini adalah ringkasan dari 89, 52, 28, dan 1. Di alam manusia hanya dijelaskan singkat dalam syair, tapi di Tavatimsa dijelaskan panjang lebar sampai 3 bulan.
[/Coco-jodoh-moksologist HC]
[at] Ariyakumara
Ada ketemu link untuk download Agama Sutra, bro? Bahasa Mandarin pun ga apa.
CBETA lah, ambil bagian pertama yg khusus agama sutra
Quote from: Kainyn_Kutho on 17 May 2013, 10:46:21 AM
[at] Ariyakumara
Ada ketemu link untuk download Agama Sutra, bro? Bahasa Mandarin pun ga apa.
Dari Bhikkhu Sujato:
SuttaCentral (http://suttacentral.net/) is a comprehensive database of the texts in the four Pali Nikayas, together with their corresponding texts in Chinese, Sanskrit, Tibetan, and other languages. It includes detailed references for the text correspondences, as well as links to the original texts and, where available, modern translations.
[at] Suhu & Ariyakumara
Thanks. :)
Juga ada beberapa karya Bhikkhu Analayo yang membandingkan Nikaya Pali dan Agama Mandarin di http://www.buddhismuskunde.uni-hamburg.de/fileadmin/pdf/analayo/publications.htm (http://www.buddhismuskunde.uni-hamburg.de/fileadmin/pdf/analayo/publications.htm)
Mungkin bisa dijadikan project terjemahan DC selanjutnya ;D
Quote from: morpheus on 17 May 2013, 09:08:12 AM
<pembela_abhidhamma>
penjelasannya gampang saja, mulasarvastivada dan theravada itu melestarikan cerita asli ini. aliran2 lain menghilangkannya...
jadi jelas abhidhamma bukan karangan belakangan.
</pembela_abhidhamma>
<anti_abhidhamma>
penjelasannya gampang saja, itu cerita dan kitab karangan mulasarvastivada dan theravada,
ga ada di aliran lain selain dua itu...
jadi jelas abhidhamma karangan belakangan.
</anti_abhidhamma>
gue duduk di sudut sambil menyimak
<bukan_pro_juga_bukan_kontra_abhidhamma>
1. Kenyataan bahwa ada 3 tradisi (Theravada/Mahaviharavasin, Mulasarvastivada, Mahasanghika[?]) yang mempertahankan kisah Sang Buddha mengajar di surga Tavatimsa menyatakan setidaknya kisah ini bukan bahan sektarian yang ditemukan Mahaviharavasin.
2. Tidak ditemukannya uraian apa yang diajarkan Sang Buddha di Tavatimsa dalam tradisi tidak membuktikan Abhidhamma diajarkan di Tavatimsa juga tidak menyatakan sebaliknya. Kemungkinan Dhamma yang diajarkan berhubungan dengan pancakkhanda (seperti dinyatakan dalam Bhaddekaratta Sutta), yang juga merupakan pokok bahasan dalam Abhidhamma tidak hanya dalam Theravada saja, tetapi berbagai aliran yang memiliki Abhidhamma.
</bukan_pro_juga_bukan_kontra_abhidhamma>
;D
Quote from: adi lim on 17 May 2013, 03:38:19 PM
gue duduk di sudut sambil menyimak
ikutan ~o) bro... ;D
spekulasi ku..kemungkinan besar ttg perasaan... yg di ajarkan untuk para dewa
yang udah baca...tolong kesimpulannya..klo bisa "terjemahannya" :D