(https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Fwadiyan.com%2Fwp-content%2Fuploads%2F2013%2F03%2FFart-banned-801x1024.jpg&hash=b1f3f9c94447b2305d3628e99451933e48ecdd68)
Dikutip dari wadiyan.com di sini (http://wadiyan.com/2013/03/08/islamic-city-council-bans-female-flatulence-in-indonesia/), sebuah kota di Aceh telah melarang warga perempuan buang angin (kentut). Kentut dianggap tidak sesuai dengan nilai-nilai kesopanan dalam syariah Islam.
"Perempuan muslim tidak diperbolehkan kentut bersuara, itu bertentangan dengan ajaran Islam," kata Sayyid Yahia, sang walikota. Hanya tidak disebutkan nama kotanya.
"Ketika Anda melihat seorang perempuan kentut keras, dia kelihatan seperti laki-laki. Tetapi jika ia duduk menyamping dan kentut diam-diam, ia tampak seperti wanita," kata Sayyid.
Sanksi bagi perempuan yang kentut bersuara tidak main-main. Disebutkan bagi perempuan mana saja yang kentut bersuara kecil akan menerima cambukan sebanyak 20 kali. Sementara jika suara kentutnya keras akan dipenjara selama tiga bulan.
Melalui aturan tersebut setiap wanita akan dipantau di ruang publik. Pengawasan juga dibebankan pada suami untuk memastikan istri menjunjung nilai-nilai Islam di rumah.
Terus terang penulis tergelak membaca berita itu. Kelucuan ironis apa lagi ini. Taroklah berita ini benar maka sekali lagi menunjukkan betapa penerapan syariah pada daerah tertentu di Aceh telah mengalami perkembangan yang mengkhawatirkan.
Entah apa lagi aturan atas nama syariah diberlakukan untuk kaum perempuan. Sebelumnya telah ditetapkan aturan dilarang duduk mengangkang bagi perempuan. Aturan yang diformulasikan dalam bentuk himbauan walikota ini diberlakukan bagi semua warga perempuan di Lhokseumawe.
Aturan duduk mengangkang tersebut telah memakan "korban". Disebutkan ada 35 orang wanita yang ditangkap Polisi Syariah dan Satpol PP Kota Lhoksemawe, sebagaimana diberitakan KBR68H, Sabtu (13/4). Tingkat "keanehan" aturan duduk mengangkang tersebut tak kalah dengan larangan kentut bagi perempuan.
Makin konyol aje aceh... :))
Quote from: will_i_am on 10 May 2013, 12:54:16 PM(https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Fwadiyan.com%2Fwp-content%2Fuploads%2F2013%2F03%2FFart-banned-801x1024.jpg&hash=b1f3f9c94447b2305d3628e99451933e48ecdd68)
Dikutip dari wadiyan.com di sini (http://wadiyan.com/2013/03/08/islamic-city-council-bans-female-flatulence-in-indonesia/), sebuah kota di Aceh telah melarang warga perempuan buang angin (kentut). Kentut dianggap tidak sesuai dengan nilai-nilai kesopanan dalam syariah Islam.
"Perempuan muslim tidak diperbolehkan kentut bersuara, itu bertentangan dengan ajaran Islam," kata Sayyid Yahia, sang walikota. Hanya tidak disebutkan nama kotanya.
"Ketika Anda melihat seorang perempuan kentut keras, dia kelihatan seperti laki-laki. Tetapi jika ia duduk menyamping dan kentut diam-diam, ia tampak seperti wanita," kata Sayyid.
Sanksi bagi perempuan yang kentut bersuara tidak main-main. Disebutkan bagi perempuan mana saja yang kentut bersuara kecil akan menerima cambukan sebanyak 20 kali. Sementara jika suara kentutnya keras akan dipenjara selama tiga bulan.
Melalui aturan tersebut setiap wanita akan dipantau di ruang publik. Pengawasan juga dibebankan pada suami untuk memastikan istri menjunjung nilai-nilai Islam di rumah.
Terus terang penulis tergelak membaca berita itu. Kelucuan ironis apa lagi ini. Taroklah berita ini benar maka sekali lagi menunjukkan betapa penerapan syariah pada daerah tertentu di Aceh telah mengalami perkembangan yang mengkhawatirkan.
Entah apa lagi aturan atas nama syariah diberlakukan untuk kaum perempuan. Sebelumnya telah ditetapkan aturan dilarang duduk mengangkang bagi perempuan. Aturan yang diformulasikan dalam bentuk himbauan walikota ini diberlakukan bagi semua warga perempuan di Lhokseumawe.
Aturan duduk mengangkang tersebut telah memakan "korban". Disebutkan ada 35 orang wanita yang ditangkap Polisi Syariah dan Satpol PP Kota Lhoksemawe, sebagaimana diberitakan KBR68H, Sabtu (13/4). Tingkat "keanehan" aturan duduk mengangkang tersebut tak kalah dengan larangan kentut bagi perempuan.
Makin konyol aje aceh... :))
Waduh....kentut mana bs dikompromi keluarnya? wkwkwkwk......
Knp ga sekalian ditambahkan aturan 'hukuman utk kentut yg berbau & yg tdk berbau' :)) :))
Quote from: suli on 10 May 2013, 01:39:33 PM
Waduh....kentut mana bs dikompromi keluarnya? wkwkwkwk......
Knp ga sekalian ditambahkan aturan 'hukuman utk kentut yg berbau & yg tdk berbau' :)) :))
kentut aja bisa dihukum cambuk 20 kali...
wkwkwkwk
sebenarnya kasian jg sama pihak wanita, jadi objek diskriminasi, tapi yah emang pemerintahnya yang ngaco kek gitu, ga bisa kalo ga ketawa... :))
Quote from: will_i_am on 10 May 2013, 03:46:52 PM
kentut aja bisa dihukum cambuk 20 kali...
wkwkwkwk
sebenarnya kasian jg sama pihak wanita, jadi objek diskriminasi, tapi yah emang pemerintahnya yang ngaco kek gitu, ga bisa kalo ga ketawa... :))
mungkin.. mereka ga tau gimana cara ngabisin waktu senggang mereka yang terlampau banyak sampe bisa mikir begituan.. Ajak main sana gih, wil :))
Quote from: will_i_am on 10 May 2013, 03:46:52 PM
kentut aja bisa dihukum cambuk 20 kali...
wkwkwkwk
sebenarnya kasian jg sama pihak wanita, jadi objek diskriminasi, tapi yah emang pemerintahnya yang ngaco kek gitu, ga bisa kalo ga ketawa... :))
mau tanya nih,,, kalau waktu dicambuk, kentut pun keluar tanpa sengaja...
apakah jumlah cambuk diperbanyak ? atau situkang cambuklah yg disalahkan...
karna dialah yg sebenarnya membuat kentut itu keluar... nah dlm kasus ini
apa tukang cambuklah yg sepantasnya dicambuk ?
repot juga bagi yang hobby makan ubi.. ;D
Quote from: will_i_am on 10 May 2013, 12:54:16 PM
(https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Fwadiyan.com%2Fwp-content%2Fuploads%2F2013%2F03%2FFart-banned-801x1024.jpg&hash=b1f3f9c94447b2305d3628e99451933e48ecdd68)
Dikutip dari wadiyan.com di sini (http://wadiyan.com/2013/03/08/islamic-city-council-bans-female-flatulence-in-indonesia/), sebuah kota di Aceh telah melarang warga perempuan buang angin (kentut). Kentut dianggap tidak sesuai dengan nilai-nilai kesopanan dalam syariah Islam.
"Perempuan muslim tidak diperbolehkan kentut bersuara, itu bertentangan dengan ajaran Islam," kata Sayyid Yahia, sang walikota. Hanya tidak disebutkan nama kotanya.
"Ketika Anda melihat seorang perempuan kentut keras, dia kelihatan seperti laki-laki. Tetapi jika ia duduk menyamping dan kentut diam-diam, ia tampak seperti wanita," kata Sayyid.
Sanksi bagi perempuan yang kentut bersuara tidak main-main. Disebutkan bagi perempuan mana saja yang kentut bersuara kecil akan menerima cambukan sebanyak 20 kali. Sementara jika suara kentutnya keras akan dipenjara selama tiga bulan.
Melalui aturan tersebut setiap wanita akan dipantau di ruang publik. Pengawasan juga dibebankan pada suami untuk memastikan istri menjunjung nilai-nilai Islam di rumah.
Terus terang penulis tergelak membaca berita itu. Kelucuan ironis apa lagi ini. Taroklah berita ini benar maka sekali lagi menunjukkan betapa penerapan syariah pada daerah tertentu di Aceh telah mengalami perkembangan yang mengkhawatirkan.
Entah apa lagi aturan atas nama syariah diberlakukan untuk kaum perempuan. Sebelumnya telah ditetapkan aturan dilarang duduk mengangkang bagi perempuan. Aturan yang diformulasikan dalam bentuk himbauan walikota ini diberlakukan bagi semua warga perempuan di Lhokseumawe.
Aturan duduk mengangkang tersebut telah memakan "korban". Disebutkan ada 35 orang wanita yang ditangkap Polisi Syariah dan Satpol PP Kota Lhoksemawe, sebagaimana diberitakan KBR68H, Sabtu (13/4). Tingkat "keanehan" aturan duduk mengangkang tersebut tak kalah dengan larangan kentut bagi perempuan.
Makin konyol aje aceh... :))
melanggar hak asasi manusia... sapa suruh si tuhan ciptakan sistem kentut dalam tubuh manusia ? itu nama nya tidak menghargai karya tuhan nya sendiri ;D :)) wkwkwk...
Quote from: dato' tono on 11 May 2013, 06:23:19 PM
melanggar hak asasi manusia... sapa suruh si tuhan ciptakan sistem kentut dalam tubuh manusia ? itu nama nya tidak menghargai karya tuhan nya sendiri ;D :)) wkwkwk...
utk menghargain....
selesai uzuz ceramah,... nah tepuk tangan dianggap udahhh kuno...
jadi pakai kentut aja... dan disarankan tidak terlalu memaksa diri...
soalnya takut bukan angin yg keluar... malah barang padatnya....
:o
:o
yg buat aturan, mustin cicipin kentutnya sacheng dulu, mana tao mereka akan berubah pikiran...
Quote from: cumi polos on 11 May 2013, 07:03:13 AM
mau tanya nih,,, kalau waktu dicambuk, kentut pun keluar tanpa sengaja...
apakah jumlah cambuk diperbanyak ? atau situkang cambuklah yg disalahkan...
karna dialah yg sebenarnya membuat kentut itu keluar... nah dlm kasus ini
apa tukang cambuklah yg sepantasnya dicambuk ?
Quote from: cumi polos on 11 May 2013, 06:59:39 PM
utk menghargain....
selesai uzuz ceramah,... nah tepuk tangan dianggap udahhh kuno...
jadi pakai kentut aja... dan disarankan tidak terlalu memaksa diri...
soalnya takut bukan angin yg keluar... malah barang padatnya....
:o :o
yg buat aturan, mustin cicipin kentutnya sacheng dulu, mana tao mereka akan berubah pikiran...
om sacheng ini dari kemarin demen banget bahas masalah kentut... :hammer:
wkwkwkwk
Quote from: will_i_am on 11 May 2013, 09:10:56 PM
om sacheng ini dari kemarin demen banget bahas masalah kentut... :hammer:
wkwkwkwk
maklum...bro will.....dulu sewaktu sekola... cumpol merupakan ketua perkentutan,... yg nyaris memberi nuansa aroma pada kelas.... ohh termasuk guru2 juga usahhh salut sama qualitas maupun kwantitas yg diproduksikan....
sorry gara2 peraturan melarang kentut ini cumpol jadi naik darahhh....
;D ;D
Quote from: cumi polos on 11 May 2013, 09:46:14 PM
maklum...bro will.....dulu sewaktu sekola... cumpol merupakan ketua perkentutan,... yg nyaris memberi nuansa aroma pada kelas.... ohh termasuk guru2 juga usahhh salut sama qualitas maupun kwantitas yg diproduksikan....
sorry gara2 peraturan melarang kentut ini cumpol jadi naik darahhh.... ;D ;D
=))
Berarti semua pasien wanita di Aceh yg abis operasi segera mati saja, krn adanya larangan kentut, krn ketentuan orang yang abis operasi baru boleh minum seteguk bila telah bisa kentut, nah loe...gmn nih ?
sebenarnya bukannya ga boleh kentut, tapi kentutnya ga boleh bersuara..
katanya kalau kentutnya bersuara, kelihatan spt laki-laki, tapi kalo kentut diem2, baru kelihatan spt perempuan..
entah etika konyol macam apa ini... ;D
Quote from: will_i_am on 12 May 2013, 11:39:05 AM
sebenarnya bukannya ga boleh kentut, tapi kentutnya ga boleh bersuara..
katanya kalau kentutnya bersuara, kelihatan spt laki-laki, tapi kalo kentut diem2, baru kelihatan spt perempuan..
entah etika konyol macam apa ini... ;D
Iya bener2 konyol mrk mengada2 mencoba cari popularitas kali, krn Jokowi langsung ngetop stlh sukses jd walikota di Solo, trs yg lain ga mau ketinggalan, sayang nyari terobosan yg ga ada manfaatnya, malah banyak mudharotnya...coba manfaat yang mengangkat hidup orang banyak gitu khan malah lebih baik...
Semoga saja yg abis operasi kentutnya bisa dibuat sopan, kalo terlanjur kelepasan bersuara walau hanya lirih, wah...alamak kasihan banget, operasi msh barusan selesai cambuk 20x udh menanti....untung kita ada di pulau jawa. ;D
Quote from: Shasika on 12 May 2013, 12:11:00 PM
Semoga saja yg abis operasi kentutnya bisa dibuat sopan, kalo terlanjur kelepasan bersuara walau hanya lirih, wah...alamak kasihan banget, operasi msh barusan selesai cambuk 20x udh menanti....untung kita ada di pulau jawa. ;D
aye di banda aceh.. ;D
aturannya sih di lhoksumawe doang..
Quote from: will_i_am on 12 May 2013, 12:30:37 PM
aye di banda aceh.. ;D
aturannya sih di lhoksumawe doang..
SERIUS nihhh....? :o
Smg anda tidak kurang suatu apapun...cepetan pulang ke Jawa aja deh...
Quote from: Shasika on 12 May 2013, 05:34:44 PM
SERIUS nihhh....? :o
Smg anda tidak kurang suatu apapun...cepetan pulang ke Jawa aja deh...
udah sekolah disini dari SMP kelas 3, sekarang tinggal nunggu kelulusan, abis itu balik lagi ke medan... ;D
Quote from: will_i_am on 12 May 2013, 07:04:51 PM
udah sekolah disini dari SMP kelas 3, sekarang tinggal nunggu kelulusan, abis itu balik lagi ke medan... ;D
Oohh...ternyata orang Medan ya....iya deh klo gtu smg segera lulus SMA nya (ini msh SMA ato kerja sihhh....?)
Quote from: Shasika on 12 May 2013, 07:11:34 PM
Oohh...ternyata orang Medan ya....iya deh klo gtu smg segera lulus SMA nya (ini msh SMA ato kerja sihhh....?)
kalo tanggal 25 nanti lulus, yah bukan anak SMA lagi... ;D
Quote from: will_i_am on 12 May 2013, 07:20:29 PM
kalo tanggal 25 nanti lulus, yah bukan anak SMA lagi... ;D
Smg LULUS ya nak....(feeling sy ini bukan anak SMA) [-X
Quote from: Shasika on 12 May 2013, 07:39:18 PM
Smg LULUS ya nak....(feeling sy ini bukan anak SMA) [-X
check profile => age :P
Quote from: will_i_am on 10 May 2013, 12:54:16 PM
[...]
"Ketika Anda melihat seorang perempuan kentut keras, dia kelihatan seperti laki-laki. Tetapi jika ia duduk menyamping dan kentut diam-diam, ia tampak seperti wanita," kata Sayyid.
[...]
berarti seorang pria kalau kentut harus yang berbunyi kerass yaaa... kalau kentutnya diam-diam, maka akan kelihatan seperti perempuan...
Quote from: will_i_am on 12 May 2013, 07:47:01 PM
check profile => age :P
gak bisa dipercaya juga.. soalnya gender aja dipalsukan, so tidak tertutup kemungkinan umur juga :))
Quote from: dhammadinna on 13 May 2013, 11:55:45 AM
berarti seorang pria kalau kentut harus yang berbunyi kerass yaaa... kalau kentutnya diam-diam, maka akan kelihatan seperti perempuan...
Iya kali... :))
Quote from: Forte on 13 May 2013, 12:05:56 PM
gak bisa dipercaya juga.. soalnya gender aja dipalsukan, so tidak tertutup kemungkinan umur juga :))
Dilarang ngejunk.. :P
Quote from: Forte on 13 May 2013, 12:05:56 PM
gak bisa dipercaya juga.. soalnya gender aja dipalsukan, so tidak tertutup kemungkinan umur juga :))
=))
Quote from: Forte on 13 May 2013, 12:05:56 PM
gak bisa dipercaya juga.. soalnya gender aja dipalsukan, so tidak tertutup kemungkinan umur juga :))
berarti kita sama nih, sy juga meragukan umur dia :D
Quote from: dhammadinna on 13 May 2013, 11:55:45 AM
berarti seorang pria kalau kentut harus yang berbunyi kerass yaaa... kalau kentutnya diam-diam, maka akan kelihatan seperti perempuan...
berarti pria yang kentut nya tidak berbunyi dianggap banci donk ;D