klo kita isenk dgn orang
bercanda yg negatif seperti bercanda sisi jelek seseorang
apakah kamma berlaku ? ;D ;D
Quote from: suwarto8116f on 17 December 2012, 10:42:40 PM
klo kita isenk dgn orang
bercanda yg negatif seperti bercanda sisi jelek seseorang
apakah kamma berlaku ? ;D ;D
untuk bercanda tentunya merupakan niat/kehendak juga.
"O para Bhikkhu, kehendak untuk berbuat (cetana) itulah yang Aku namakan Kamma, Sesudah berkehendak orang lantas berbuat dengan badan jasmani, perkataan dan pikiran."
(Anguttara Nikaya, III: 415)
selama ada kehendak untuk berbuat (cetana), maka itu adalah seperti yang dituliskan diatas.. ;D
bercanda itu kan ucapan dan perbuatan tdk sesuai dengan cetana ? jadi kamma berlakukah ? ;D ;D ;D
contoh :
hp nya model terbaru(kenyataan) di bercandain nih hp jadul gini ngapain dipake ? ;D
wajahnya ganteng(kenyataan) di bercandain muka pas2an gitu mana bisa jadi artis ? ;D
orangnya gagap(kenyataan) dibercandain ikut2an gagap <- klo kasus ini namanya meledek menghina kamma buruk pasti!!!
Tanya :berarti kalo misalkan ngegunain majas ato peribahasa gmn? Kan ada tuh yg namanya majas ironi (menyindir), misal kamarnya berantakan (kenyataan).. Rapih sekali kamarmu?
Dalam konteks itu bisa disebut berbohong nggak? Thanks
Pernah denger orang berantem gara2 bercanda?
Quote from: suwarto8116f on 18 December 2012, 03:44:06 PM
bercanda itu kan ucapan dan perbuatan tdk sesuai dengan cetana ? jadi kamma berlakukah ? ;D ;D ;D
tindakan, ucapan, pikiran adalah perbuatan
bercanda termasuk ucapankah !
mau bercanda adakah niat !
Quote from: vaniandhiani on 18 December 2012, 07:35:54 PM
Tanya :berarti kalo misalkan ngegunain majas ato peribahasa gmn? Kan ada tuh yg namanya majas ironi (menyindir), misal kamarnya berantakan (kenyataan).. Rapih sekali kamarmu?
Dalam konteks itu bisa disebut berbohong nggak? Thanks
IMO : termasuk ucapan yang tidak baik.
Quote from: suwarto8116f on 18 December 2012, 03:44:06 PM
bercanda itu kan ucapan dan perbuatan tdk sesuai dengan cetana ? jadi kamma berlakukah ? ;D ;D ;D
Gmn tidak sesuai cetana ya? cetana bukannya niat/kehendak ya? Kl bercanda dgn niat ga baik misalnya untuk menyindir gt brarti buruk... tapi menurutku sebaiknya memberitahu kl cm bercanda biar menghindari salah paham....
Quote from: suwarto8116f on 18 December 2012, 03:50:59 PM
contoh :
hp nya model terbaru(kenyataan) di bercandain nih hp jadul gini ngapain dipake ? ;D
wajahnya ganteng(kenyataan) di bercandain muka pas2an gitu mana bisa jadi artis ? ;D
orangnya gagap(kenyataan) dibercandain ikut2an gagap <- klo kasus ini namanya meledek menghina kamma buruk pasti!!!
mgkn tergantung niatnya untuk mempererat hubungan / krn iri, dll
Quote
Ucapan Benar
Ucapan Benar (sammä-väcä) adalah berusaha menahan diri dari berbohong (musãvãdã), memfitnah (pisunãvãcã), berucap kasar / caci-maki (pharusavãcã), dan percakapan yang tidak bermanfaat / pergunjingan (samphappalãpã). Berikut syarat untuk sebuah ucapan dikategorikan sebagai ucapan benar.[5]
Ucapan itu benar
Ucapan itu beralasan
Ucapan itu berfaedah
Ucapan itu tepat pada waktunya
" Pangeran, demikian juga dengan ucapan atau kata-kata semacam itu yang diketahui oleh Tathagata bukan mewakili apa keadaannya tidaklah sesuai dengan kebenaran dan tidak berhubungan dengan kebaikan, ucapan mana adalah tidak disenangi dan tidak disetujui oleh orang-orang lain. Tathagata tidak mengatakan ucapan-ucapan semacam itu.
Ucapan semacam itu yang diketahui oleh Sang Tathagata mewakili apa keadaannya, sesuai dengan kenyataan, tetapi tidak berhubungan dengan kebaikan, juga ucapan ini adalah tidak disenangi dan tidak disetujui oleh orang-orang lain, maka ucapan-ucapan itu tidak diucapkan oleh Tathagata.
Ucapan Tathagata ketahui mewakili apa keadaannya, sesuai dengan realita, berhubungan dengan kebaikan, tetapi ucapan itu adalah tidak disenangi dan tidak disetujui oleh orang-orang lain, maka Tathagata tahu waktu yang tepat untuk menggunakan ucapan itu.
Ucapan yang diketahui oleh Sang Tathagata, tidaklah mewakili keadaan, tidak cocok dengan realita dan tidak berhubungan dengan kebaikan tetapi ucapan itu disetujui oleh orang-orang lain : ucapan semacam itu tidak diucapkan oleh Sang Tathagata.
Ucapan yang diketahui oleh Sang Tathagata, mewakili keadaannya sesuai dengan realita, tetapi tidak berhubungan dengan kebaikan, ucapan ini disenangi dan disetujui oleh orang-orang lain; ucapan semacam itu tidak diucapkan oleh Sang Tathagata.
Ucapan yang diketahui Tathagata, mewakili keadaannya, tidak sesuai dengan realita dan berhubungan dengan kebaikan, juga ucapan ini disenangi dan disetujui oleh orang-orang lain; Tathagata mengetahui waktu yang tepat untuk menggunakan ucapan itu. Mengapa ? Sebab Tathagata mempunyai rasa kasih sayang terhadap makhluk-makhluk itu.
"
Ada yang punya terjemahan lebih bgs ga ya? Yang diatas sepertinya kata"nya aneh..... ::)
QuoteKetika engkau berbicara dengan orang lain, engkau mungkin berbicara pada waktu yang tepat atau tidak, berdasarkan fakta atau tidak, secara halus atau kasar, secara langsung atau tidak, dengan pikiran yang dipenuhi kebencian atau cinta kasih. Engkau harus melatih dirimu seperti ini. "Pikiran kita tidak boleh terkotori, kita juga tidak boleh berbicara kasar tetapi dengan kebaikan dan welas asih kita akan hidup dengan pikiran yang terbebas dari kebencian dan dipenuhi cinta kasih. Kita akan hidup meliputi satu orang dengan cinta kasih, dan kemudian meliputi seluruh dunia dengan cinta kasih yang meluas, menyebar dan tak terbatas dan sama sekali tanpa kebencian ataupun permusuhan." Dengan cara inilah engkau harus melatih dirimu sendiri. M.I,126
Quote from: suwarto8116f on 17 December 2012, 10:42:40 PM
klo kita isenk dgn orang
bercanda yg negatif seperti bercanda sisi jelek seseorang
apakah kamma berlaku ? ;D ;D
Masih berlaku.
Kemungkinan besar termasuk dalam
chanda gati yaitu perbuatan jahat/buruk yang dilakukan atas dorongan rasa senang sepihak
Jika kita perhatikan istilah canda mungkin berasal dari kata
chanda yaitu rasa senang sepihak. Kita bisa lihat bahwa ketika kita bercanda kita merasa senang meskipun orang lain justru sebaliknya.
Musa : sesuatu yang bukan kebenaran
Vada : ucapan atau perkataan
Gabungan kedua kosa kata itu bermakna mengucapkan sesuatu yang bukan merupakan kebenaran atau pendustaan. Menahan diri dari ucapan bohong atau pendustaan atau dari berkata yang tidak benar.
Empat faktor untuk dapat disebut berkata tidak benar :
1. Atthama-vatthu : sesuatu atau hal yang tidak benar
2. Visamvadanacittam : mempunyai pikiran untuk berdusta
3. Tajjo vayamo : berusaha berdusta
4. Parassa tadatthavijanam : pihak lain memahami maksud yang dikatakannya
Mengetahui besar kecilnya kesalahan :
1. Bergantung pada kerugian yang ditimbulkan
2. Bergantung pada objek yang dirugikan
3. Bergantung pada besar kecilnya upaya yang dikerahkan
4. Bergantung pada tebal tipisnya kekotoran batin (kilesa) pada saat berupaya
Pendustaan yang dilakukan tanpa menyadari bahwa itu adalah akusala kamma adalah micchaditthi (pandangan salah).
Tujuan dari sila keempat ialah untuk menghindari kata-kata yang merusak nama atau reputasi pihak lain dan atau menimbulkan kerugian pihak lain.
Meliputi semua bentuk dan tingkat kebohongan, baik yang diutarakan secara fisik (tulisan atau sikap) maupun secara ucapan (verbal); baik dipercaya ataupun tidak dipercaya.
Tiga tingkatan kebohongan :
1. Kebohongan langsung
2. Kebohongan tidak langsung
3. Pelanggaran janji
1. Kebohongan langsung:
- Bohong terang-terangan
- Menghasut
- Menipu / memperdayai
- Menjilat
- Pelanggaran sumpah / ikrar
- Pembatalan
- Muslihat / tipu daya
- Munafik, perbuatan pura-pura
- Permainan kata-kata secara licin
- Melebih-lebihkan
- Menyembunyikan / mengurangi
2. Kebohongan tidak langsung:
a. Kata-kata melukai
- Sarkasme (pujian tajam)
- Penghinaan (merendahkan)
b. Kebohongan tak terpikir
c. Sindiran untuk menimbulkan perselisihan
3. Pelanggaran janji (kelalaian tanpa tujuan menipu):
- Perjanjian antara dua pihak (kontrak, dll)
- Perjanjian satu pihak (janji dokter, dll)
- Pembatalan kata-kata
Hal-hal lain yang menyerupai kebohongan tetapi tidak dapat dikategorikan pelanggaran sila ke empat :
1. Euphemisme (basa-basi, selamat pagi, hormat kami, dll)
2. Cerita (perumpamaan, kiasan, fable, ilustrasi, imajinasi)
3. Salah pengertian
4. Salah ucapan
^^ Sumbernya (rujukan) dari mana sis Hema ::)
materi dhammaclass... ;D
nanti saya liatkan referensinya yah om, lagi g bawa kertasnya. :D
"Rāhula, jika seseorang tidak malu mengucapkan kebohongan yang disengaja, maka tidak ada kejahatan, Aku katakan, yang tidak akan ia lakukan. Oleh karena itu, Rāhula, engkau harus berlatih sebagai berikut: 'Aku tidak akan mengucapkan kebohongan bahkan sebagai suatu gurauan.'"
~ Ambalaṭṭhikārāhulovāda Sutta, MN 61
Quote from: sanjiva on 22 December 2012, 03:33:24 PM
^^ Sumbernya (rujukan) dari mana sis Hema ::)
daftar pustaka dari materinya:
- Manggala berkah utama (Susikkhita Vinaya) Terlatih baik dalam tatatertib, Jan Sanjivaputta
- Pancasila dan Pancadhamma, Somdet Vajrananavarorasa, Sangha Theravada Indonesia
- Sila, BTY, Lembaga Pendidikan Sangha STI
- Buku pedoman pokok-pokok dasar Buddha Dhamma, Dody Herwidanto S.Ag, MA, Dhammastudy group Bogor
- Uposatha Sila : The Eight-Precept Observance; complied & written by Somdet Phra Buddhaghosacariya (Nanavara Thera) translated from the Thai by Bhikkhu Kantasilo
Quote from: hemayanti on 24 December 2012, 12:28:20 PM
daftar pustaka dari materinya:
- Manggala berkah utama (Susikkhita Vinaya) Terlatih baik dalam tatatertib, Jan Sanjivaputta
- Pancasila dan Pancadhamma, Somdet Vajrananavarorasa, Sangha Theravada Indonesia
- Sila, BTY, Lembaga Pendidikan Sangha STI
- Buku pedoman pokok-pokok dasar Buddha Dhamma, Dody Herwidanto S.Ag, MA, Dhammastudy group Bogor
- Uposatha Sila : The Eight-Precept Observance; complied & written by Somdet Phra Buddhaghosacariya (Nanavara Thera) translated from the Thai by Bhikkhu Kantasilo
Buku yang gw bold memang dahsyat. TOP! ;D
Quote from: sanjiva on 24 December 2012, 12:44:01 PM
Buku yang gw bold memang dahsyat. TOP! ;D
ada softcopy nya g om? :D
Quote from: suwarto8116f on 17 December 2012, 10:42:40 PM
klo kita isenk dgn orang
bercanda yg negatif seperti bercanda sisi jelek seseorang
apakah kamma berlaku ? ;D ;D
saya rasa tergantung pada
niat awal si pelaku
Kalau tidak dalam maksud menyinggung, namun akhirnya si korban merasa tersinggung dan akhirnya bertengkar..
Itu bukan karena karma dari bercandanya orang tsb.. ( tidak semua hal itu karena karma )
Tapi bercanda negatif tanpa tujuan, sama seperti terlalu banyak bicara
Yang masuk dalam percakapan yang tidak bermanfaat / pergunjingan (samphappalãpã)