teringat member DC memberikan hints: "Value Investor" dan setelah lama berlalu tersadarkan bahwa ini yang dimaksud ala WB, credit to HIM ^:)^.
Delapan prinsip investasi Buffett
[spoiler=Penjelasan Singkat-nya]
|
|
Warren Buffett adalah contoh terbaik bahwa investasi saham bisa membuat kita menjadi lebih kaya. Buffett tidak sendirian. Banyak pemegang saham pasif Berkshire Hathaway, terutama yang membeli saham tersebut di tahun 1960-an, ikut kecipratan rezeki menjadi miliarder. Dalam kurun waktu 44 tahun terakhir, perusahaan yang dikelola Buffett ini memberikan imbal hasil rata-rata 20,3% per tahun. Perlu digarisbawahi bahwa Buffett bukan seorang trader saham, dia adalah investor saham. Saya selalu mengajarkan prinsip dan strategi investasi ala Buffett kepada mahasiswa saya di kelas investasi. Supaya lebih bisa meresapi, saya memutarkan "World's Greatest Money Maker", video dokumenter tentang Buffett produksi BBC yang bisa juga dilihat di YouTube. Bisa Anda cari dengan kata kunci Buffett dan BBC. Di video tersebut diceritakan kehidupan Buffett secara lengkap. Tidak hanya kantornya yang amat sederhana, tetapi makanan kesukaannya, rumahnya, riwayat hidupnya, percintaannya hingga filosofi investasinya. Yang menarik adalah kesempatan mendengar langsung tips Buffett. Diutarakan ada delapan rahasia dari Buffett untuk kita agar menjadi lebih kaya lewat investasi saham.
Pertama, "Invest, don't speculate." Investasi diibaratkan seperti menanam benih, menunggu hingga tumbuh, berkembang dan berbuah. Bagi Buffett, membeli saham dengan harapan besok lusa atau minggu depan harga saham akan naik adalah spekulasi. Dalam jangka waktu begitu pendek, sulit sekali meramal apa yang akan terjadi dengan harga saham. Jika ingin berinvestasi, kata Buffett, siaplah untuk menanam dana kita dalam waktu yang panjang pada saham yang bagus. Buffett juga memberi tip bagaimana memanfaatkan "Mr Market". Ini adalah istilah dari Benyamin Graham, guru Buffett, merujuk pada pelaku di bursa saham. Buffett merujuk pada Bab 8 buku Graham yang legendaris, "The Intelligent Investor." Buffett bilang, Mr Market harus melayani investor, bukan mendikte investor. Mr Market terkadang tidak rasional sehingga memberikan peluang bagi investor untuk membeli saham dengan harga super diskon.
Kedua, "You don't have to diversify." Prinsip ini sering disalahartikan bahwa Buffett anti diversifikasi. Yang dimaksud Buffett adalah belilah saham karena memang kita mengerti fundamental perusahaan tersebut, bukan sekadar membeli banyak saham. Pada kenyataannya, Buffett memiliki hampir 25 saham. Buffett bilang, jika memegang terlalu banyak saham, misalnya 50 saham, maka sulit untuk mengikuti perkembangan fundamental masing-masing saham.
Ketiga, "Don't just buy shares, be a business owner." Investor sering lupa bahwa di balik saham ada sebuah bisnis yang butuh waktu untuk bertumbuh. Sebagian besar saham yang ada di portofolio Buffett adalah saham perusahaan barang konsumsi dan makanan, bank atau jasa keuangan, serta bisnis ritel. Pilihan sahamnya konsisten dengan prinsip investasi jangka panjang.
Keempat, "Don't get into debt." Buffett tidak suka berutang, apalagi untuk berinvestasi saham. Bahkan dia tidak tertarik untuk membeli saham perusahaan yang utangnya lebih banyak daripada ekuitas. Prinsip menggunakan ekuitas untuk berinvestasi saham ini konsisten dengan prinsip berinvestasi secara jangka panjang. Harga saham sangat fluktuatif sehingga penggunaan ekuitas memberikan kemampuan bagi investor untuk tidak menjual sahamnya pada saat harga jatuh.
Kelima, "Allocate capital efficiently." Buffett sigap dalam mengalokasikan keuntungan dari satu bisnis ke bisnis baru yang dianggap prospektif. Berkshire Hathaway adalah perusahaan asuransi yang menerima premi di depan dan membayar kemudian hari. Ini memberikan dana besar bagi Buffett untuk berinvestasi di berbagai bisnis.
Keenam, "Think independently." Buffett tinggal di Omaha, sekitar 1.800 kilometer dari Wall Street. Dia menyatakan bahwa semakin jauh dari hiruk pikuk bursa saham semakin baik. Ini membuat investor jangka panjang kurang dipengaruhi oleh kehebohan jangka pendek. Buffett terkenal tidak peduli apa kata dunia. Tidak hanya dalam berinvestasi, tetapi dalam memilih makanan dan masalah percintaan. Salah satu kisah sukses Buffett adalah saat membeli sejumlah besar saham Coca Cola. Meskipun mayoritas analis saham dan pelaku pasar menganggap bahwa harga saham Coca Cola kemahalan, dia malah berpikir sebaliknya.
Ketujuh, "Always be ready to break your own rule." Buffett membuat peraturan dalam berinvestasi dan disiplin dalam menerapkannya. Namun, Buffett tidak akan ragu untuk melanggar peraturan tersebut bilamana diperlukan, misalnya, jika kondisi berubah.
Terakhir dan yang paling sulit kita tiru, "Give it away." Buffett menyumbangkan uang senilai US$ 31 miliar atau Rp 300 triliun kepada Bill Gate's Foundation. Prinsip terakhir menunjukkan bahwa bagi Buffett uang bukan segalanya. Ini juga tecermin dari gaya hidupnya yang amat sederhana. Mungkin Buffett terinspirasi pepatah Jawa yang dipelesetkan oleh Butet Kertarajasa: "Urip mung mampir ngguyu... ;D" |
|
ref: http://kolom.kontan.co.id/news/56/Delapan-prinsip-investasi-Buffett (http://kolom.kontan.co.id/news/56/Delapan-prinsip-investasi-Buffett)
:lotus: semoga bermanfaat :lotus:
[/spoiler]
saham indonesia apa yang bagus untuk investasi ?
Quote from: Mas Tidar on 30 November 2012, 08:53:40 AM
pepatah jawa "Urip mung mampir ngguyu... ;D"
di google artinya
"Hidup itu hanya mampir tertawa"
keren :jempol:
Halah.... Butet Kertarajasa saja ngamuk2 tuh gara2 mengalami kerugian besar spekulasi di emas :)
kami yakin si butet belum konsultasi & baca tulisan om Tesla, jadi-nya: yah gitu deh ... _/\_
Quote from: tesla on 30 November 2012, 11:57:37 AM
Halah.... Butet Kertarajasa saja ngamuk2 tuh gara2 mengalami kerugian besar spekulasi di emas :)
menurut value investor: saham yang murah harganya dari
sisi valuasi.
masi mikir2 sih info tentang valuasi saham murah ini.
disini (http://ceksaham.com/financial/) diberi informasi ttg valuasi saham tp masi dipelajari, tunggu om Tesla ngasi petunjuk :)
Quote from: bluppy on 30 November 2012, 09:18:17 AM
saham indonesia apa yang bagus untuk investasi ?
Hahaha kaga lah
Butet melanggar prinsip keempat buffet tuh.
Pake debt alias beli pake margin.
Bagi yang tertarik dengan pasar modal, terutama pada saham, dibawah ini ada materi yang diberikan pada kelas "Pasar Modal" oleh BEJ.
Kami pernah mendapatkannya di PIPM semarang. Sebagai tahap awal keingintahuan berinvestasi, ada baiknya dimulai dari awal/materi paling dasar dan 2 buah tautan dibawah ini sangat baik, official dari BEJ. Bacaan yang mudah dimengerti & sederhana.
1. http://sekuritas.pacific2000.co.id/e-book/panduanpemodal-1-ebook.html (http://sekuritas.pacific2000.co.id/e-book/panduanpemodal-1-ebook.html)
2. http://sekuritas.pacific2000.co.id/e-book/panduanpemodal-2-ebook.html (http://sekuritas.pacific2000.co.id/e-book/panduanpemodal-2-ebook.html)
semoga bermanfaat.
Mau dong belajar saham sama mas Tidar. Sekuritas online apa yah yang pelayanan-nya bagus dan fee-nya murah ;D
Pengen belajar investasi ah sama para sesepuh di sini
Quote from: Top1 on 02 January 2013, 04:11:54 PM
Mau dong belajar saham sama mas Tidar. Sekuritas online apa yah yang pelayanan-nya bagus dan fee-nya murah ;D
Pengen belajar investasi ah sama para sesepuh di sini
kami terus terang belum tepat dijadikan tempat belajar, lha wong masuk pasar saham belum genap 2 tahun
dan pengetahuan kami masi terbatas dan kami juga mengharapkan diskusi/tukar-pikiran untuk berkembang ;D
beberapa sekuritas yang sdh disurvey memberikan fee yang hampir sama tapi ada beda2 di service-nya.
Lebih jelasnya lagi jenis service tersebut bisa di kelompokkan menjadi:
- SDM-nya
- aplikasi OLT-nya
tahun 2013 ini, kami mencoba berkomitmen untuk berinvestasi (investor) dengan baik
dan meninggalkan mindset
main saham atau sebagai trader (pedagang saham) ataupun spekulator.
punya open posisi di emiten apa om ? ;D
Saya masuk saham GT-Man om, hari ini mulai dipalangin :whistle:
SUKSES BERIVESTASI ALA WARREN BUFFET
1. PILIHLAHKESEDERHANAANBUKANKOMPLEKSITAS
Banyak orang percaya bahwa berinvestasi di pasar modal itu rumit, misterius dan penuh resiko, sehingga hanya mereka yang berpengetahuan dan berpendidikan tinggilah yang mampu melakukannya. Seringkali mereka jadi tergantung pada rumus-rumus matematika rumit, program computer yang canggih, grafik dan analisa teknikal yang sulit. Warren Buffet telah menunjukkan bahwa semua hal itu hanyalah mitos. Prinsipnya dalam memilih suatu saham amat sederhana, yaitu pilihlah saham dari perusahaan yang bisnisnya solid, mudah dipahami, telah bertahan lama dan terbukti menguntungkan. Ia tidak pernah berinvestasi pada bisnis yang tidak ia pahami. Misalnya perusahaan dot com atau hitech, akan dihindarinya. Prinsipnya adalah cari perusahaan yang bagus fundamentalnya, dikelola oleh tim yang solid dan jujur, serta harga sahamnya dibawah harga seharusnya.
2. PUTUSKAN SENDIRI INVESTASI ANDA
Warren yakin bahwa tiap orang bisa sukses berinvestasi tanpa bantuan pialang, pakar pasar modal dsb. Alasannya, investor atau pakar professional ingin menumbuhkan anggapan bahwa berinvestasi di pasarmodal terlalu rumit bagi kebanyakan orang, karena ini berarti bagus bagi bisnis mereka. Berapa banyak
kita dengar bawa seseorang yang mempercayakan uang pensiun atau tabungannya yang menyusut banyak gara-gara dipercayakan kepada pialang atau manajer investasi yang bertransaksi sebanyak banyaknya pada saham yang salah untuk mengejar komisi?
Cuma diperlukan sedikit pengetahuan akuntansi dan pasar keuangan untuk bisa menemukan saham yang dalam istilah Buffet"mencari selembar uang Dollar yang dijual seharga 40 sen ". Hal ini berarti tiap orang perlu fokus pada investasi nilai, tanpa harus tergantung pada orang lain. Mulailah dengan banyak membaca jurnal dan laporan keuangan dalam majalah atau surat kabar.
3. PERTAHANKAN TEMPERAMEN YANG TEPAT
Apa yang akan Anda lakukan ketika perusahaan yang sahamnya Anda pegang sedang dalam masa yang buruk ? Akibat perubahan peraturan pemerintah misalnya. Coba lihat saham TLKM atau ISAT yang dapat mewakili situasi ini. Di koran-koran tertulis rekomendasi "jual" atau hindari dulu saham ini. Reaksi dan respon Anda terhadap perkembangan-perkembangan ini memainkan peranan yang sangat besar dalam
menentukan kesuksesan investasi Anda. Investor yang bijak akan tetap tenang dalam menghadapi peristiwa-peristiwa negative. Buffett sama sekali tidak menjual saham Washington Post yang di miliki, ketika masa resesi Amerika tahun 1960, melewati masa perang, sampai akhirnya sekarang saham Wasington Post telah naik harga beribu-ribu persen dari harga semula. Sarannya di sini adalah beli dan pertahankan saham–saham dari perusahaan yang hebat, dan pertahankanlah bertahun-tahun. Tutup mata telinga dari berita, rumor dan analisa negative tentang saham ini.
4. BERSABARLAH
Berpikirlah untuk 10 tahun mendatang dan bukan untuk 10 menit ke depan. Saran Buffet, jika Anda tidak siap memegang suatu saham untuk satu decade, lebih baik jangan pernah membeli saham tersebut. Bayangkanlah seolah-olah Anda membeli saham, dan keesokan harinya bursa akan tutup selama lima tahun. Perlu diingat bahwa beberapa pasar benar-benar bermusuhan dengan orang yang suka keluar
masuk, dan cukup ramah terhadap mereka yang membeli dan mempertahankan. Hal ini dikarenakan keluar masuk, selain akan meningkatkan biaya transaksi seperti broker fee dan VAT, juga mereka seringkali kehilangan moment ketika harga saham naik secara besar-besaran, akibat "peluru" nya "nyangkut" karena sudah keburu dibelikan saham lain dan nilainya makin lama makin kecil karena kebanyakan CutLoss.
5. BELILAH BISNIS, BUKAN SAHAM
Menurut Buffet, salah satu faktor penting dalam sukses berinvestasi adalah mengingatkan diri Anda bahwa Anda sedang membeli sebagian andil dari bisnis yang benar-benar ada. Lembaran saham itu sendiri sebenarnya tidak ada artinya. Sebab saham hanyalah representasi dari perusahaan.yang harus Anda pikirkan ketika terjun membeli saham sebuah perusahaan bukanlah grafik analisa teknikal, berita
Bloomberg atau table dan grafik di Wall Street. Yang Anda harus pikirkan adalah "nilai" dan kinerja di balik sebuah bisnis.
Buffett selalu mempertimbangkan 4 hal sebelum memutuskan untuk membeli saham, yaitu :
● Bisnis yang dia dapat mengerti
● Perusahaan dengan prospek jangka panjang yang menguntungkan
● Manajemen yang jujur dan kompeten
● Harga (saham) nya sangat menarik
Dapat disimpulkan disini bahwa Membeli saham adalah bagian dari bisnis. Karena itu jangan membeli saham karena pergerakan harganya, dan lakukan analisa fundamental sebelum membeli saham apapun.
6. CARILAH PERUSAHAAN YANG MENONJOL DIANTARA INDUSTRI
Warren selalu ingin mencari dan membeli bisnis yang langgeng, yang mendominasi pasarnya, sehingga lebih menjamin kesuksesannya, dimana produk tersebut diperlukan orang banyak, tidak membutuhkan modal yang berlebihan, tidak banyak barang pengganti yang sejenis dan tidak banyak terpengaruh oleh regulasi harga. Namun tentu saja semua itu dieksekusi sambil menunggu sampai harga saham perusahaan
tersebut dianggap wajar. Disarankan agar Anda membuat daftar saham-saham yang Anda incar, lalu lakukan monitoring harganya sesering mungkin, sampai harganya mencapai harga yang Anda anggap bagus dan wajar, lalu....hap..!!! Sang serigalapun mendapat mangsa empuk.
7. BELI PERUSAHAAN BERTEKNOLOGI RENDAH, BUKAN BERTEKNOLOGI TINGGI
Warren amat menjauhi saham-saham perusahaan berteknologi tinggi dan saham perusahaan internet, karena perubahan teknologi yang makin cepat membuat perusahaan sejenis ini mudah tertinggal zaman dan tertinggal pesaing yang mengakibatkan ambruknya bisnis. Ia lebih memilih saham dari perusahaan
bata, perusahaan cat, karpet dan perusahaan mebel yang memiliki bisnis yang mudah dimengerti dan arus kas yang mudah diprediksi. Perusahaan semacam itu bisa bertahan sampai 100 tahun lagi, karena menghasilkan produk yang bisa dikatakan tidak mudah ketinggalan zaman. Kejatuhan banyak perusahaan dotcom seperti Etoys.com, Pets.com, RX.Com, World.com dsb memperkuat alibi Warren. Bagaimana menurut Anda dengan Microsoft, Yahoo dan Google?
Nasehat Buffet jangan tergoda dengan transaksi yang menawarkan kekayaan secara cepat, yang melibatkan perusahaan yang relative rumit ( misalnya perusahaan berteknologi tinggi ), perusahaan semacam ini sulit diprediksi dalam jangka panjang. Hindarilah bisnis dalam industri yang terus berubah, dan bernvestasilah pada bisnis-bisnis generasi " perekonomian lama". Dan terakhir, ingatlah bahwa perlu waktu puluhan tahun bagi perusahaan untuk menjadi besar.
8. KONSENTRASIKAN INVESTASI SAHAM ANDA
Hampir semua ahli menyarankan untuk melakukan diversifikasi, yaitu memiliki banyak saham dari banyak perusahaan agar jika saham tertentu jatuh, tidak akan menghancurkan seluruh potofolio yang Anda miliki, namun Buffet berpendapat lain. Jika Anda telah menemukan saham yang tepat, mengapa harus membeli sedikit ? Begitu katanya. Beli 5 sampai 10 saham yang bagus dengan harga yang bagus, dan belilah sebanyak Anda mampu. Disini ia memberi contoh ketika membeli $144 juta untuk saham Petro China-perusahaan minyak China. Tanpa diduga, sekarang sahamnya bernilai $ 1,2 milyar. Menurutnya, seseorang cukup menginvestasikan seluruh hartanya pada 3 perusahaan yang baik ( dengan harga beli yang baik tentunya ), secara jangka panjang, maka bisa dipastikan ia bakal kaya raya. Ini juga dicontohkan Buffet dengan memiliki 474.998 lembar saham satu perusahaan, Berhshire Hathaway yang dipegangnya selama puluhan tahun. Sekarang harga perlembar saham tadi adalah $138.000 PER LEMBAR . Silahkan hitung sendiri berapa hartanya dari saham 1 perusahaan saja. Itulah kenapa Warren Buffet sekarang menjadi orang terkaya no. 3 sejagat.
9. TERAPKAN KETIDAK AKTIFAN BUKAN HYPERAKTIVITAS
Energi yang dikeluarkan bursa saham betul-betul luar biasa. Di IHSG, 3 – 7 triliun Rupiah berputar setiap hari. Apalagi dalam keadaan extreme bullish atau bearish. Dimana suasana yang hingar bingar ini amat menulari para pemain saham. Banyak dari lembaga keuangan dan reksadana yang betindak tanpa control, mengubah portofolio mereka setiap hari. Jika para Manager Investasi yang notabene melek dunia saham dan paham berbagai analisa fundamental dan teknikal saja bisa ikut tertular virus trading saham, apalagi kita yang awam?
Buffet menyatakan, "ketidakaktifan adalah perilaku yang cerdas". Sebab, menurutnya, investor sejati dapat menghasilkan uang, walaupun ia sedang tidur. Hal ini dibuktikannya dengan tetap memegang saham Coca Cola sejak tahun 1994, American Express sejak tahun 1998, dan Washington Post sejak tahun 1973 TANPA DITRADINGKAN LAGI. Benar-benar suatu pola yang tidak disukai para trader. Ia mempunyai alasan bahwa trading terlalu sering bisa merugikan akibat sulitnya mengontrol diri , juga timbulnya biaya-biaya trading yang tidak kita sadari, seperti fee beli, fee jual, pajak, dsb..dsb, yang ujung-ujungnya
mengurangi keuntungan kita.
10. JANGAN MELIHAT TICKER
Saya pribadi selalu melakukan "sarapan " dengan memantau harga terakhir bursa–bursa regional, sebelum jam bursa mulai. Ketika jam perdagangan dimulai , tiap 5–10 menit, pasti mata melihat ke computer memantau pergerakan harga saham andalan saya. Apakah hal ini juga dilakukan oleh Warren selaku investor kelas paus ? Jawabnya adalah TIDAK. Jadi bagaimana cara dia memantau pergerakan harga sahamnya? IA TIDAK PERNAH MELAKUKANNYA. Komputernya lebih banyak digunakan untuk main Bridge daripada memantau harga saham. Menurutnya, kita tidak perlu menggubris pegerakan harga saham untuk jangka pendek jika kita telah memilih
perusahaan yang tepat. Jika kita telah memiliki saham dalam bisnis yang hebat, jangka pendek tidak terlalu penting. Bagaiamana seandainya harga sahamnya yang tidak pernah dipantau, tiba-tiba terjun bebas akibat bursa crash diterjang badai resesi ? Gampang. Itulah saat yang tepat untuk nambah lagi porsi sahamnya, karena harganya jadi lebih murah. Menurutnya, daripada waktu Anda dihabiskan memelototi pergerakan harga saham yang bikin jantung ber"aerobic", lebih baik fokus memantau kinerja bisnis perusahaan tersebut, yang meliputi manajemen, arus kas, pendapatan dll. Warren Buffett tidak pernah tahu berapa harga jual saham Berkshire Hathaway perusahaannya sekarang atau berapa harga jualnya besok. Ia hanya peduli pada harga jual satu decade kedepan yang akan menggambarkan nilai sejati perusahaannya.
11. LIHATLAH PENURUNAN HARGA SEBAGAI PELUANG MEMBELI
Tahukah Anda bahwa keadaan resesi seperti sekarang ini di Amerika juga pernah terjadi di masa lalu, yaitu tahun 2004, dimana Dow Jones jatuh hamper 150 point. Waktu itu laporan mengenai lapangan kerja, amat mengecewakan, harga minyak dunia terus membumbung, sehingga yang tejadi adalah, investor berlomba mengobral sahamnya. Justru saat inilah Buffett melihat peluang untuk membeli saham-saham
perusahaan bagus dengan harga murah. Ingat, walaupun fundamental saham tersebut bagus, namun energi bullish atau bearish itu sangat menular, sehingga tanpa mengerti keadaan sesungguhnya, tiap orang panic dan berlomba jualan saham. Saham Wahington Post, Geico dan Wells Fargo Bank adalah contoh bagaimana si tua Buffet menyambar kesempatan itu. Pada tahun 1973, saham Washington Post turun hingga $6 per lembar, Buffet menambar kesempatan itu dengan membenamkan uang senilai $10,6 juta ( uang segini tahun 1973 bisa buat beli 1 propinsi kali ? ). Sekarang , lebih dari 30 tahun kemudian, harganya telah menjadi $900 perlembar, belum lagi kalau ada stock split, maka jumlah saham si Buffett pasti berlipat ganda. Ingat kata Buffett, "Takutlah ketika orang lain rakus, dan rakuslah ketika orang lain takut".
12. JANGAN MEMUKUL SETIAP LEMPARAN BOLA YANG DATANG
Menurut mereka yang mengklaim diri mereka ahli dalam pasar saham, untuk menjadi investor yang sukses, berarti membuat banyak keputusan dalam berinvestasi. Buffet tidak setuju dengan pendapat ini. Katanya, walaupun hanya satu kali dalam setahun, membuat keputusan investasi yang bagus itu sudah
cukup. Ia menganalogikan seperti bermain baseball, dimana untuk tiga kali kesempatan memukul bola, pukullah bola sekuat tenaga, jika memang momentum dan arahnya tepat, yang dalam istilahnya disebut sweet spot. Buffet hanya memandang setiap bola-bola yang terlempar, namun hanya memukul pada bola
yang menuju sweet spot. Sweet spot disini adalah bisnis yang hebat dengan masa depan yang juga hebat, dijalankan oleh manajemen yang kompeten, serta dijual dengan harga yang bagus. Dan untuk mendapatkan sweet spot ini, buffet akan menunggu walaupun bertahun-tahun sebelum melakukan investasi. Ketika ada saham yang masuk kriterianya, ia akan mengayunkan pemukulnya, dan ia akan melakukannya dengan sekuat tenaga, ia investasikan banyak uang disini, dan hasilnya....Grand Slam !
Sekedar catatan, saya masih ingat pada tanggal 22 Januari 2008, UNTR Rp. 10.850 per lembar, sekarang,dalam waktu 1 bulan, coba Anda cek harganya? Tadi itulah SweetSpot.
13. ABAIKAN YANG MAKRO FOKUSLAH PADA YANG MIKRO
Menurut Buffet hal hal besar dan trend trend yang besar yang berada di luar bisnis tidaklah penting, namun hal-hal kecil yang terkait dengan bisnislah yang berarti. Ada pameo yang menyatakan, jika Bang Ben (maksudnya Ben Bernanke gubernur The Fed )
"batuk" maka bursa saham di dunia pada demam. Demikian juga yang terjadi sekarang dimana ramai diberitakan dan diulas bertubi-tubi mengenai perlambatan ekonomi dunia dan AS yang menghadapi resesi. Menurut Buffet, pendekatan konvensional pada permainan saham, memang mengandalkan peristiwa-peristiwa makro. Hal-hal seperti tingkat pengangguran, pertumbuhan ekonomi, inflasi, dan peristiwa –peristiwa politik tampak sangat penting bagi para investor.
Untuk berinvestasi seperti Buffet, Anda harus mengabaikan peristiwa-peristiwa makro dan focus pada perusahan yang sahamnya anda pilih. Disini , Buffet justru menganjurkan kita untuk memakai kacamata kuda. Tidak mungkin setelah bersusah payah menganalisa sebuah perusahaan dan menunggu harga yang tepat untuk kemudian membeli sahamnya, lalu kita mengubah kebiakan kita gara-gara terdengar bisikan atau taksiran mengenai perekonomian. Memang kalau saya perhatikan, isu-isu mengenai peristiwa makro memang mempengaruhi harga saham secara jangka pendek, namun jika fundamental bisnis nya memang bagus, biasanya harga saham itu langsung bangkit dan terus naik. Ingat, peristiwa resesi Indonesia tahun 1997, 1998, Bom Bali, Bom Marriot, Indonesia turun peringkat untuk dunia investasi? Memang mempengaruhi saham ASII, TLKM dll untuk jangka pendek, namun coba lihat sekarang... harga sahamnya masih terbang ke langit biru.
14. PERHATIKAN BAIK-BAIK MANAJEMENNYA
Salah satu hal yan selalu menjadi focus perhatian Buffett adalah," Siapa yang memegang kendali disini ?"
Beberapa faktor kunci yang perlu dicermati ketika melakukan penilaian adalah :
● Apakah tim manajemen selalu bekerja untuk pemegang saham ? Atau memperkaya diri sendiri dengan biaya perusahan. Misalnya dengan gaji yang berlebih, atau bonus fasilitas mewah lainnya.
● Apakah manajemen hemat, atau kelebihan beban karena boros?
● Apakah manajemen berdedikasi meningkatkan nilai pemegang saham?
● Apakah manajemen melakukan pembelian kembali saham (buy back) untuk kepentingan para
pemegang saham (lihat BBCA dan Kalbe), juga menghindari penerbitan saham baru yang akan mengurangi porsi kepemilikan pemegang saham
● Apakah laporan perusahaan jujur dan tidak mengandung kecurangan ? Atau financial engineering.
● Apakah manajemen menggunakan system akuntansi yang jujur aau kelihatannya menyembunyikan informasi yang benar?
Sekedar catatan banyak lho cara membuat laporan keuangan terlihat mengkilap, sbb :
● Jual asset yang kurang produktif menjelang tutup tahun sehingga otomatis laba bertambah
● Menggeser periode pencatatan biaya yang agak besar, jadi mundur atau dimajukan
● Untuk IPO, laporan keuangan dibuat mengkilap. Untuk menghindari pajak, laporan keuangan dibuat agak memble.
● Membesar-besarkan laba bersih, Padahal diperoleh dari keuntungan selisih kurs, atau keuntungan lain yang sifatnya temporer. Harusnya coba perhatikan juga laba operasionalnya.
Juga perlu diperhatikan, menurut Buffet, investor perlu mencurigai perusahaan yang membuat proyeksi – proyeksi jangka panjang yang manis-manis seperti proyeksi pertumbuhan atau proyeksi laba. Pada saat seorang eksekutif perusahaan mengklaim bahwa ia mengetahui masa depan perusahaan, itu berarti pertanda buruk. Dan jika ia benar-benar mencapai angka tersebut, itu benar-benar pertanda buruk. Sebab sangat dimungkinkan adanya manipulasi.
15. SANG KAISAR TIDAK PAKAI BAJU DI BURSA SAHAM
Jujur saja, kalau pagi hari yang saya cari adalah berita di Bloomberg, Reuters, dan tentu saja analisa teknikal dari broker ku. "Hari ini diperkirakan IHSG menembus batas resistance 2.788, setelah sebelumnya melakukan rebound dari batas supportnya di 2.674, secara indicator , Garis signal pada MACD 10 telah menembus garis 20 MA yang diikuti dengan gambaran candlestick Inverted Hammer pada beberapa saham pertambanan unggulan" Anda paham kalimat di atas ? kalau saya sih paham. Atau pernahkah mendengan kalimat ini, " Dapatkan system robot trading, yang akan melipat gandakan investasi Anda di bursa saham, tidak diperlukan keterlibatan emosi manusia di sini. Return yang didapat bisa 45% dalam setiap trading, dst...dst.. Menurut Buffet, "sang kaisar "tidak mengenakan baju apapun dibursa. baik itu yang berupa volume, grafik, analisa teknikal dsb. Buffet menekankan pada nilai sebuah bisnis.
16. BERPIKIRLAH SECARA INDEPENDEN
Berpikir secara independent adalah salah satu kekuatan terbesar Buffett. Menurutnya "Anda benar atau salah bukan karena orang-orang setuju atau tidak dengan pendapat Anda. Anda benar karena fakta-fakta dan alasan yang Anda miliki adalah benar". Hal ini dicontohkan pada beberapa tahun lalu, saham-saham internet dan high tech berterbangan secara meteoric, bahka mengalahkan saham-saham fortune 500 yang sudah lama berdiri. Tidak diragukan lagi, bahwa investor-investornya menikmati kenaikan laba yang luar biasa melalui saham saham yang mereka miliki. Pada saat yang sama, Berskshire Hathaway, perusahaan si Buffett menolak untuk membeli selembar sahampun dari perusahaan macam begini. Konsekwensinya, Buffett dicerca banyak orang dan dianggap begawan tolol. Fakta dan alasan Buffett jelas. Ia tidak memahami jalannya bisnis perusahaan internet. Karena itu ia menjauhinya. Hal ini terbukti ketika padaakhirnya index Nasdaq rontok sampai 75% akibat ambruknya saham-saham high tech ini, dan ratusan milliar Dollarpun menguap. Pelajaran yang bisa ditarik disini adalah Buffett mengandalkan fakta dan alasan dalam membuat keptusan investasi. Jadi jangan membuat keputusan karena hal tersebut sedang popular atau karena takut berlawanan dengan arus. Inilah dasar-dasar Bandar menaklukan Anda dengan caramenggoreng saham.
17. TETAPLAH BERADA PADA KOMPETENSI ANDA
Ketika harus memilih untuk berinvestasi di bisnis apa, Waren Buffett dipandu oleh apa yang ia sebut "Lingkaran Kompetensi ", dimana lingkaran kompetensinya hanya terdiri dari saham-saham industri, dimana ia merasa nyaman untuk terlibat. Buffett tidak berinvestasi pada saham-saham high teknologi. Mengapa ? karena saham-saham tersebut berada diluar kompetensinya. Menurutnya , "kembangkan
sebuah wilayah keahlian, beroperasilah pada wilayah itu, dan jangan menyesali diri karena kehilangan pelang yang muncul di luar wilayah itu". Sejak tahun 1982, Buffet mencantumkan sebuah daftar "bisnis yang diinginkannya", seperti:
● Kapitalisasi pasar yang besar
● Bisnis yang menunjukkan kemampuan yang konsisten dalam menghasilkan pendapatan
● Bisnis yang menghasilkan ROE yang baik dengan Debt Equity Ratio yang rendah
● Bisnis dengan manajemen yang kuat
● Bisnis yang sederhana bukan hitech
● Harga saham yang bagus dan menarik
18. ABAIKAN RAMALAN PASAR SAHAM
Kata om Buffett, ramalan jangka pedek mengenai harga sebuah saham atau obligasi tidaklah berguna. Ramalan itu justru lebih memberi Anda informasi mengenai peramalnya, dan bukan informasi masa depannya. Buffett lebih suka focus pada kinerja bisnis, dan tidak terganggu oleh trend yang lebih besar
yang dia yakini tidak mungkin diramalkan secara akurat. Menurutnya, ramalan hanya mengaburkan penilaian seseorang. Mengapa? Sebagian Karena ramalan tersebut menciptakan ilusi ketepatan, karena kelihatannya didasarkan pada data. Nasehat Bufett disini adalah :
● Hilangkan keterlibatan ramalan apapun dalam keputusan investasi Anda
● Alihkan waktu yang akan anda gunakan untuk mendengarkan ramalan dengan menganalisis track record bisnis.
● Kembangkan strategi investasi yang tidak tegantung pada seluruh pergerakan pasar.
● Semakin bergejolak suatu pasar saham, semakin besar kemungkinan orang memanfaatkan ramalan, tapi pada saat itu pulalah ramalan punya peluang paling kecil untuk tepat.
19. PAHAMILAH MR.MARKET & MARGIN OF SAFETY
Mr. Market adalah sesuatu yang banyak berperan dan mendominasi dalam dunia saham. Ia merupakan masalah psikologis yang mempengaruhi harga yang dia tentukan. Jika ia sedang happy, ia hanya melihat hal-hal bagus saja dalam sebuah bisnis dan menetapkan harga yang tinggi pada surat berharganya,
sehingga ia merasa takut anda membeli sahamnya denga harga terlalu murah. Disini ia menahan-nahan sahamnya dan berharap harga harganya terus naik ( kalau tiba-tiba harga nya malah jatuh, maboklah ia... )
. Sebaliknya jika ia sedang sedih, ia tidak melihat apapun kecuali kesusahan dalam bisnisnya, dalam saat ini ia menetapkan harga yang murah atas sahamnya dan berharap anda membelinya. ( ini adalah makanan empuk para Bandar yang sedang menjatuhkan harga ). Itulah Mr. Market, ia akan datang setiap hari bursa.
Karena itu menurut Buffet Anda harus tahu situasi Mr. Market pada saat itu, dan JANGAN SEKALI-KALI SAMPAI BERADA DIBAWAH PENGARUHNYA. Kemuramannya dapat menular ke semua orang dan kegembirannya dapat memabukkan. Inilah yang menyebabkan panic selling dan panic buying. Setelah memahami Mr.Market, anda juga harus memasukkan margin of safety dalam kerangka berpikir anda. Margin of Safety adalah kondisi harga saham yang secara substansial lebih rendah dari nilai
bisnisnya. Anda tidak ingin harga sahamnya teralu dekat dengan nilai bisnis sesungguhnya, harus cukup terdapat jarak antara keduanya, atau kita sebut margin yang besar dalam isitilah Buffet, bagaimana kita mencari selembar uang Dolar seharga 40 sen di pasar saham. Situasi ini buka tidak pernah terjadi lho?
Ingat tgl 22 januari, dimana harga saham pada diobral. Saat menilai margin of safety, gunakan konsep nilai intrinsic sebagai titik pangkal.. Yaitu pengukuran dengan nilai-nilai yang benar-benar valid, untuk menentukan nilai riil dari sebuah harga saham.
20. TAKUTLAH SAAT ORANG LAIN TAMAK, DAN TAMAKLAH SAAT ORANG LAIN TAKUT
Kata-kata ini adalah petuah paling termasyhur dari Buffett. Ia sering memanfaatkan emosi yang mudah menular ini dengan bertindak berlawanan dengan sentiment yang sedang berkembang. Dengan strategi ini, ia menghasilkan banyak uang ketika orang lain tidak sukses. Pada awal 1970, terjadi peristiwa penurunan pasar yang terkenal. Orang ramai-ramai menjual sahamnya karena takut, indek Dow Jones terjun bebas dibawah 700, Buffett tentu saja bertindak lain. Ia melakukan investasi besar-besaran, dengan memborong saham-saham bagus dengan harga murah. Namun kita juga tahu, bagaimana Buffet menjadi sangat penakut
selama harga saham internet melonjak ketika orang-orang membelinya dengan tamak. Namun ia tidak kehilangan uang sepeserpun ketika akhirnya harga saham internet hancur yang menyebabkan kebangkrutan banyak orang. Katanya, bersiaplah untuk betindak cepat ketika muncul peluang. Pada saat ini, ia menyamakan dirinya pria hyperseks di rumah bordil ketika pada tahun 1971, indeks Dow Jones menembus batas terendah di 580.
21. BACA, BACA LAGI DAN BERPIKIRLAH
Sama seperti saya ( ehm... ) , Warren Buffet kira-kira setiap hari menghabiskan waktunya sekitar enam jam untuk membaca, satu dua jam untuk menelepon dan sisanya ia gunakan untuk berpikir. ( kapan waktu untuk "itu" ya...? ) Ia membaca Financial Times, Wall Street Journal, New York Times, majalah Fortune dsb yang dibaca untuk mendapatkan pengetahuan umum. Namun ia menitikberatkan pada beberapa perusahan yang terlintas dipikirannya. Dan ia akan mulai mencari info selengkap-lengkapnya tentang
perusahaan tersebut dan industri yang terkait dengannya. Terutama , Laporan Keuangan. Ia selalu rutin membacanya. Jika ia mengincar suatu perusahaan, maka ia juga akan membeli beberapa saham pesaing perusahan tersebut demi untuk mempelajari laporan keuangannya. Dengan membaca, akan membekalinya dengan fakta dan gagasan yang menjadibahan bakar pemikiran independennya dalam berinvestasi.
22. GUNAKAN SEGENAP TENAGA YANG ANDA MILIKI
Seberapa besar tenaga " mesin " Anda ? Dan seberapa efisien Anda menjalankan mesin tersebut ? Menurut Om Buffett, banyak diantara kita yang sebenarnya memiliki kemampuan 400 tenaga kuda, namun hanya mengeluarkan 100 tenaga kuda saja. Dengan kata lain, banyak orang yang cerdas seringkali membiarkan diri mereka teralih perhatiannya dari tugas yang sedang mereka kerjakan dan bertindak dengan cara yang
irrasional. Sarannya, untuk menjadi manusia yang lebih baik, cobalah dimulai dengan menuliskan daftar kualitas dari orang yang Anda kagumi, lalu buat juga daftar kualitas dari orang yang sama sekali tidak anda kagumi. Lalu bandingkan keduanya, dan carilah pola tertentu didalamnya. Lalu mulailah mengadopsi dan menerapkan kualitas-kualitas dari orang yang anda kagumi tadi, di implementasikan dalam kehidupan
anda. Dimana, hal ini apabila dilakukan terus menerus, akan dapat menjadi kebiasaan anda. Jika Anda melakukan hal ini terus menerus, perilaku Anda akan berubah. Kembangkanlah kebiasaan positif, dan buanglah kebiasaan yang buruk. Berikut adalah beberapa pertanyan yang mungkin anda sering tanyakan kepada diri sendiri, untuk meyakinkan bahwa anda tidak memunculkan kebiasaan buruk dalam
berinvestasi:
● Apakah anda cukup melakukan pengamatan sebelum memutuskan membeli saham sebuah perusahaan ?
● Apakah anda hanya memeriksa harga saham Anda secara periodik dan menghindari "kebisingan" harian dari"orang-orang"yang biasanya ngomong doang ?
● Apakah Anda selalu menghindari tips tips mengenai suatu saham, dari manapun asalnya?
● Apakah anda menghindari "Crowd "dan membuat keputusan investasi sendiri?
● Apakah Anda menunjukkan kesabaran dengan menunggu sebuah perusahaan menumbuhkan nilai intrinsiknya?
● Apakah anda menghindari berinvestasi pada perusahaan yang tidak anda pahami?
● Apakah anda beraksi ketika orang lain ketakutan dan menjual pada saat orang lain tamak ?
● Apakah anda menerapkan aturan Mr.Market dan Margin of Safety ?
● Apakah anda kosisten membaca berbagai macam majalah dan surat kabar ?
Jika jawaban anda untuk Ya berjumlah minimal 7, maka anda adalah pengikut Buffet yang sejati, dan anda berada dalam jalur yang benar dalam berinvestasi. ( jawaban "Ya" saya Cuma ada5 lho.... )
23. HINDARILAH KESALAHAN MAHAL YANG DIPERBUAT ORANG LAIN
Adalah sangat penting untuk beajar dari kesaahan orang lain, agar anda tidak berbuat kesalahan yang sama. Seorang bapak calon pensiunan di Depok, dengan dana pensiun sekitar Rp175 juta direkeningnya, menghadiri sebuah seminar preview mengenai menghadapi pensiun dengan Financial Freedom. Ia mendengarkan presentasi seorang pialang saham yang mendorong para pensiunan untuk menerima tawaran pensiun dini dari perusahaan mereka dengan cara mengalihkan seluruh tabungannya kepada perusahaan pialang tersebut, untuk ditanamkan dalam portofolio yang dia rancang sendiri. Sang pialang lalu memutarkan uang di Bapak Tua yang bermimpi jadi "Pasif Trader" tersebut kedalam saham-saham second liner , yang dicampur saham gorengan, agar terasa sedap dan cepat berbuah. Ketika akhirnya nilai portofolionya jatuh hingga tinggal mendekati Rp.45 juta, si Bapak Tua tidak punya pilihan lain selain menunda pensiunnya dan kembali bekerja dikantornya semula, sambil membuang mimpinya akan masa pensiun yang rendah. Contoh ini menunjukkan , banyak dari para pensiunan ini yang tidak tahu menahu
tentang pasar saham dan tidak mampu mengelola uang mereka sendiri. Lebih baik serahkan saja sama "ahlinya",begitu pikirnya.. Terpikat oleh rayuan gombal para pialang yang mengandalkan seringnya bertransaksi agar komisinya menggendut, fee dan pungutan yang macam-macam, pemilihan saham diperusahaan yang payah, dsb...dsb. Pelajaran yang paling penting disini adalah pemahaman tentang
pentingnya investasi yang handal, pemahaman solid mengenai fundamental investasi, akan memberikan perlindungan kepada anda untuk menangkis godaan–godaan skema investasi yang buruk. Ada beberapa nasehat yang bagus disini:
● Jika terdengar terlalu muluk, biasanya memang mustahil terjadi
● Ikutlah terlibat dalam poses pengambilan keputusan investasi anda
● Selalu perhatikan biaya– biaya yang timbul.
24. JADILAH INVESTOR YANG HANDAL
Tahukah anda, sesungguhnya berinvestasi di saham tidak akan membuat anda miskin. Asalkan berivestasi secara handal. Buffet dengan cara-caranya telah menunjukan jalur yang terbukti kehandalannya. Dengan mengikut Kata-kata dan sarannya, investor awampun dapat meraih hasil yang besar tanpa bantuan professional. Coba kita urutkan prinsipnya ia senang mempertahankan segalanya tetap sederhana, dan menghindari hal-hal yang kompleks. Ia hanya akan berinvestasi pada hal-hal yang ia pahami dan hanya berinvestasi pada saham-saham perusahaan dalam lingkaran kompetensinya. Ia amat disiplin, dan hanya beraksi sekuat tenaga ketika pada titik harga yang tepat. Ia menghindari hyperaktivitas, dan cukup nyaman membuat hanya 20 keputusan investasi selama hidupnya. Kadang-kadang dalam bermain saham, berpangku tangan saja adalah tindakan terbaik, dan merupakan bagian dari sebuah permainan. Gaya investasi Buffet bukanlah pola cepat kaya. Namun menjadi kaya secara perlahan. Ingatlah, diperlukan waktu bagi biji sawo untuk tumbuh menjadi pohon yang besar.
apa maksudnya dipalangin ?
pake produknya juga ? :))
Quote from: Top1 on 02 January 2013, 05:46:24 PM
Saya masuk saham GT-Man om, hari ini mulai dipalangin :whistle:
RICY?? ouch...
buat Mas Tidar...
saran aja... jgn pake kata "kami" untuk merujuk pada diri sendiri tunggal donk
jadi kesannya kaya PT. Mas Tidar yg lagi ngomong :hammer:
ok, akan diperhatikan saran-nya _/\_
Quote from: tesla on 03 January 2013, 12:43:46 AM
RICY?? ouch...
buat Mas Tidar...
saran aja... jgn pake kata "kami" untuk merujuk pada diri sendiri tunggal donk
jadi kesannya kaya PT. Mas Tidar yg lagi ngomong :hammer:
Sebelum diperhatikan, baca laporan keuangan-nya 5 tahun ke belakang.
Cuma owner tetap brengsek juga, dia ekspansi membuat beberapa anak perusahaan patungan, ada yg masuk jadi anak perusahaan RICY
yaitu :
Ricky Hansen Cemerlang (2010)
Ricky Tekstil Indonesia (2011)
Ricky Garmen Exportindo (2012)
Tapi ada beberapa perusahan patungan dengan luar negeri tapi dia gak catat ke dalam laporan keuangan :
Ricky Shunei Garmindo (patungan dengan korea)
Ricky Tanaka Shisyu (patungan dengan jepang) : www.tanaka-shisyu.com tahun 2011
Ricky Kobayashi (patungan dengan jepang) : http://www.kobaori.co.jp/ tahun 2012
Salam
RICY cuma sarana minjam uang aja oleh si-Ricky...
investor retail ga diuntungkan dg berinvestasi di sini
Ricky-nya udah pensiun, sekarang dipegang anak nomor dua-nya Paulus.
Fluktuasi-nya cukup menarik untuk yg ngerti cari CUAN :))
Kalau yg mau aman2 saja emang sebaiknya dihindari, tapi saya terus terang suka saham Type BEGINI
Quote from: Top1 on 03 January 2013, 12:28:50 PM
Fluktuasi-nya cukup menarik untuk yg ngerti cari CUAN :))
Kalau yg mau aman2 saja emang sebaiknya dihindari, tapi saya terus terang suka saham Type BEGINI
wah di share donk crita nya...
trus dapat infonya dari mana yah?
Ceritanya gini, di BEI banyak saham tidur, gak ada yg mau garap, kasian kan tidur terus, makanya lebih banyak dibangunin bersama (bikin Klub Investor).
Soal RICY saya analisa sendiri sejak 2 tahun lalu, tapi flashback-nya 10 tahun ke belakang. Panjang ceritanya.
MICE, AMAG, KDSI semua ada story sendiri2.
MAPI sendiri pernah Repo oleh owner hingga jatuh dari 800 ke 250, cuma karena fundamentalnya bagus, Reksadana Panin borong, makanya Kinerja Reksadana Panin tahun 2009-2010 termasuk yang paling cemerlang di antara semua kinerja Reksadana.
Intinya saham itu BENDA MATI, tapi orang di balik saham tersebut lah yang menghidupkan SAHAM tersebut.
HARGA SAHAM = opinion + emotion (fear / greed).
flashback 10 thn ke belakang itu gmn caranya?
lap keu dapatnya dari mana (10 tahun loh)
salut jg nih kalau tracking sampe 10 tahun utk tiap saham...
apalagi bro jg sambil kerja lagi?
Quote from: tesla on 03 January 2013, 12:57:06 PM
flashback 10 thn ke belakang itu gmn caranya?
lap keu dapatnya dari mana (10 tahun loh)
salut jg nih kalau tracking sampe 10 tahun utk tiap saham...
apalagi bro jg sambil kerja lagi?
Sekarang di website BEI, laporan keuangan cuma sampe 3 tahun ke belakang, tapi kalau anda bikin klub investor, kan bisa bagi2 tugas, setahu saya laporan keuangan itu ada dirangkum perpustakaan BEI. Minta saja ke sana kalau serius berinvestasi. Lebih baik repot sedikit daripada duit hilang kan?
Di saham banyak orang "pintar" tapi takut repot, itulah kendala utama untuk MAJU
Quote from: Top1 on 03 January 2013, 01:03:34 PM
Sekarang di website BEI, laporan keuangan cuma sampe 3 tahun ke belakang, tapi kalau anda bikin klub investor, kan bisa bagi2 tugas, setahu saya laporan keuangan itu ada dirangkum perpustakaan BEI. Minta saja ke sana kalau serius berinvestasi. Lebih baik repot sedikit daripada duit hilang kan?
Di saham banyak orang "pintar" tapi takut repot, itulah kendala utama untuk MAJU
serius group saya pernah ke perpustakaan BEI.
sulit bro minta soft copynya... ditawarin hardcopy
(mungkin maksudnya minta ongkos cetak)
btw lanjut soal RICY dulu yah bro...
walau saya ga invest di sini, tertarik juga soal belajar.
bagi bro Top1, RICY itu menarik setelah spike up yg lalu (artinya pesta udah usai)
atau masih ada pesta susulan lagi?
(kalau dari kacamata saya, interest coveragenya udah di level berbahaya)
Minta email anda via pm, nanti saya email anda laporan keuangan ricy tahun 2004-2003 sebagai bukti.
Yah Hardcopy juga gpp daripada tidak sama sekali, difotocopy saja. kalau mintanya kebangetan kan ada KPK :p
Soal Spike Up RICY mah setahun bisa beberapa kali, tergantung MOOD BANDARnya ^-^. Tapi tahun 2013 lebih heboh daripada tahun 2012
engga saya percaya bro ada yg tahun 2004-2003 nya kok :)
cuma saya mau tau caranya aja... gimana cara dapatinnya, terutama utk emiten lain
Neh saya baru browsing. Kebetulan website ini ada nyediain laporan keuangan tahun lama : http://www.laporankeuangan.info (http://www.laporankeuangan.info)
deleted... ga jadi
Asik saham RICY dinaikin ama mas Tidar ^-^, ^:)^ Suhu
untuk memperlancar rejeki, jangan lupa upeti ama Tuhan DC ;D
Quote from: Top1 on 04 January 2013, 11:14:45 AM
Asik saham RICY dinaikin ama mas Tidar ^-^, ^:)^ Suhu
ngk tau oot ngk yag?
tapi selain melihat kesuksesan Warren Buffet dalam hal materi,uang
pengen membahas juga kesuksesan Warren Buffet
sebagai seorang manusia dengan beberapa kualitas2 yg sangat baik.
IMO, ini manusia yg sangat unik
Dari website giving pledge, http://givingpledge.org/
surat dari Warren Buffet
In 2006, I made a commitment to gradually give all of my Berkshire Hathaway stock to philanthropic foundations. I couldn't be happier with that decision.
Now, Bill and Melinda Gates and I are asking hundreds of rich Americans to pledge at least 50% of their wealth to charity. So I think it is fitting that I reiterate my intentions and explain the thinking that lies behind them.
First, my pledge: More than 99% of my wealth will go to philanthropy during my lifetime or at death. Measured by dollars, this commitment is large. In a comparative sense, though, many individuals give more to others every day.
Millions of people who regularly contribute to churches, schools, and other organizations thereby relinquish the use of funds that would otherwise benefit their own families. The dollars these people drop into a collection plate or give to United Way mean forgone movies, dinners out, or other personal pleasures. In contrast, my family and I will give up nothing we need or want by fulfilling this 99% pledge.
Moreover, this pledge does not leave me contributing the most precious asset, which is time. Many people, including -- I'm proud to say -- my three children, give extensively of their own time and talents to help others. Gifts of this kind often prove far more valuable than money. A struggling child, befriended and nurtured by a caring mentor, receives a gift whose value far exceeds what can be bestowed by a check. My sister, Doris, extends significant person-to-person help daily. I've done little of this.
What I can do, however, is to take a pile of Berkshire Hathaway stock certificates -- "claim checks" that when converted to cash can command far-ranging resources -- and commit them to benefit others who, through the luck of the draw, have received the short straws in life. To date about 20% of my shares have been distributed (including shares given by my late wife, Susan Buffett). I will continue to annually distribute about 4% of the shares I retain. At the latest, the proceeds from all of my Berkshire shares will be expended for philanthropic purposes by 10 years after my estate is settled. Nothing will go to endowments; I want the money spent on current needs.
This pledge will leave my lifestyle untouched and that of my children as well. They have already received significant sums for their personal use and will receive more in the future. They live comfortable and productive lives. And I will continue to live in a manner that gives me everything that I could possibly want in life.
Some material things make my life more enjoyable; many, however, would not. I like having an expensive private plane, but owning a half-dozen homes would be a burden. Too often, a vast collection of possessions ends up possessing its owner. The asset I most value, aside from health, is interesting, diverse, and long-standing friends.
My wealth has come from a combination of living in America, some lucky genes, and compound interest. Both my children and I won what I call the ovarian lottery. (For starters, the odds against my 1930 birth taking place in the U.S. were at least 30 to 1. My being male and white also removed huge obstacles that a majority of Americans then faced.) My luck was accentuated by my living in a market system that sometimes produces distorted results, though overall it serves our country well. I've worked in an economy that rewards someone who saves the lives of others on a battlefield with a medal, rewards a great teacher with thank-you notes from parents, but rewards those who can detect the mispricing of securities with sums reaching into the billions. In short, fate's distribution of long straws is wildly capricious.
The reaction of my family and me to our extraordinary good fortune is not guilt, but rather gratitude. Were we to use more than 1% of my claim checks on ourselves, neither our happiness nor our well-being would be enhanced. In contrast, that remaining 99% can have a huge effect on the health and welfare of others. That reality sets an obvious course for me and my family: Keep all we can conceivably need and distribute the rest to society, for its needs. My pledge starts us down that course.
[spoiler=Investor vs Trader](https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Fi1085.photobucket.com%2Falbums%2Fj424%2Fsn_lorun%2FInvestorvsTrader_zps6dcf4575.jpg&hash=de28047f8bd27f24365509f2bbd69e56793c2578)
Terms & conditions applied
[/spoiler]