seorang teman bertanya kepada saya,
"bagusan invest di mana ya?".
to be fair, sebagai seorang investor saham saya pasti akan mengatakan saham adalah yg terbaik, seorang investor properti akan mengatakan properti yg terbaik, investor emas akan mengatakan emas yg terbaik, begitu seterusnya...
jadi jawaban saya di sini harus Anda cerna sendiri dan pikirkan mana yg terbaik untuk diri Anda sendiri.Mengapa Saham?Banyak orang lupa atau tidak tahu apa artinya
saham, dan menganggap saham adalah suatu angka-angka yg berubah sehingga menimbulkan keuntungan maupun kerugian bagi pemiliknya. Mungkin juga bagi Anda, saham itu seperti objek tidak dikenal yg bergerak sesuka hatinya dan oleh karenanya saham itu adalah objek spekulasi atau kasarnya: JUDI.
Kenyataannya, saham adalah
bukti kepemilikan sebuah usaha/bisnis. Memiliki saham sama artinya dengan memiliki bisnis. Karena bisnis adalah suatu kegiatan operasional untuk menghasilkan laba, maka laba perusahaan tersebut akan tercermin melalui harga sahamnya yg naik. Setiap lembar saham yg dimiliki bukanlah kertas kosong,
pemegang saham adalah bagian dari bisnis yg dimilikinya. Pada umumnya nilai saham akan naik dari waktu ke waktu karena bisnis yg berhasil, menghasilkan laba, dan terus tumbuh bertambah besar (bahasa kerennya,
productive asset --- harta yg produktif).
Hasil yg ditawarkan dari Saham Untuk Indonesia, jika diminta suatu angka, maka saya akan menyebutnya
20%~30% per tahun. Bukan berarti semua saham akan menghasilkan hasil tsb, karena kinerja perusahaan berbeda-beda. Setiap waktu tentu saja ada perusahan yg bisnisnya lesu, ada yg bisnisnya cemerlang, ada yg merugi, ada yg untung biasa2 saja, ada yg untung fantastis.
Mungkin kedengarannya kecil sekali, 20%~30% tidak akan membuat seseorang kaya raya, bagaimana mungkin seorang Warren Buffet dapat menjadi orang terkaya di dunia dengan cara berinvestasi di saham? Jawabannya adalah
compounding result, hasil yg didapat diinvestasikan kembali. Jika di-rata2-kan, return Mr. Buffet per tahunnya sekitar 26%, jadi bukan suatu angka gila seperti untung 100%, 1000%, atau bahkan lebih...
Ilustrasinya begini, jika Anda mulai dengan 100 juta hari ini, dengan return 30% per tahun, maka 30 tahun lagi 261Milyar. Lho kok bisa, begini perhitungannya:
| Waktu | Nilai Investasi |
| Mulai | 100 jt |
| tahun #1 | 130 jt |
| tahun #2 | 169 jt |
| tahun #3 | 219.7 jt |
| tahun #4 | 285.61 jt |
| tahun #5 | 371.293 jt |
| ... | ... |
| tahun #10 | 1378 jt |
| tahun #15 | 5118 jt |
| tahun #20 | 19004 jt |
| tahun #25 | 70564 jt |
| tahun #30 | 261999 jt |
Investasi lain apa yg dapat menawarkan return setinggi itu? boleh saya katakan, saya belum menemukannya**. Mungkin yg terdekat adalah investasi pada properti, terutama pada lokasi strategis. Di sini kelebihan saham dibanding investasi properti adalah saham sangat
liquid, dan
entry barrier yg rendah. Liquid maksudnya saham bisa dijual kapanpun kita mau pada hari bursa buka (Senin hingga Jumat) tanpa perlu pusing mencari pembeli, jika menjual properti kita harus susah payah dulu mencari pembeli. Entry barrier yg rendah maksudnya dengan modal kecil sudah bisa mulai, misal 5 juta. 5 juta cukup untuk mulai (mulai saja ya...) dan sudah bisa membeli saham perusahaan bagus dan besar seperti
Astra, dan tanpa pinjaman loh... Kalau properti banyakan orang cuma sanggup sampai DP, sementara sisanya kredit.
Resiko Berinvestasi di SahamPerusahaan bisa saja rugi, bisnis bisa sepi, manajemen bisa tidak jujur (baca: korup), dll...
Resiko kerugian di saham ada dan nyata. Jika perusahaan rugi maka akan tercermin di harga sahamnya yg turun sehingga pemegang sahamnya mengalami kerugian. Namun semua kendaraan investasi punya resiko. Surat Utang Negara (SUN) contohnya, pada negara Yunani yg dilanda krisis, ternyata negara tersebut tidak mampu membayar. Emas contoh lain, yg kata orang selalu naik, pada akhir tahun 2011 emas mengalami penurunan hingga 20%.
Jadi sebenarnya sama saja, semua beresiko. Mungkin ada yg punya alasan bahwa emas, walau turun 20%, nantinya akan naik lagi dan akan mencetak rekor baru. Yah mungkin saja, tapi perlu diketahui bahwa saham pun demikian. Perusahaan yg bagus, bekerja dengan benar, akan tumbuh terus bahkan ketika krisis finansial datang melanda. Contoh saja Indonesia sudah melewati krisis terberatnya di thn '98 dan Anda bisa melihat fakta bahwa masih banyak perusahaan yg masih berdiri sekarang bahkan sudah tumbuh lebih besar berkali2 lipat sekarang. Pesan saya,
sebagai investor kita dapat meminimalkan resiko kita dengan memilih saham pada perusahaan yg bagus, bekerja dengan benar, membukukan keuntungan dan terus tumbuh.
Selamat Berinvestasi!
extra note:
**di Indonesia ada 2 perusahaan yg tiap tahun membukukan keuntungan hampir 100% setiap tahunnya (baca: konsisten). yg pertama adalah perusahaan minuman keras (oke mungkin sbg Buddhist sebaiknya jangan invest di sini), dan yg kedua adalah perusahaan Unilever (tau donk?). Ini bukan rekomendasi beli Unilever ya, karena saham Unilever sendiri sekarang diperdagangkan 40x lipat lebih nilai bukunya.
untuk mempermudah pengertian awam istilah "compounding" dalam keseharian, dapat diterjemahkan menjadi: bunga majemuk ataupun bunga berbunga.
Quote from: Mas Tidar on 03 November 2012, 02:43:28 PM
untuk mempermudah pengertian awam istilah "compounding" dalam keseharian, dapat diterjemahkan menjadi: bunga majemuk ataupun bunga berbunga.
nah disini sulitnya bro... kosa kata indonesia yg saya tau cuma bunga berbunga, padahal tidak ada
bunga (interest) di sini. yg ada itu return atau result = hasil. jadi saya bilangnya hasilnya diinvestasikan kembali.
kalau hasil-berhasil ---> ngaco.
kalau hasil-berbunga ---> tambah ngawur :P
mumpung malming, biar ndak
galaukira2 bgmn mencari investasi saham untuk menghasilkan return value 20-30% p.a ? sekalian dishare dong _/\_
iyah, ini memang keterbatasan bahasa indo.
dulu waktu sekolah SMP/SMA udah dikasi soal "bunga majemuk" ndak ngerti artinya apaan tp baru ngerti belakangan ini karena sering melihat ulasan dan coba hitungan di excel, tinggal ditarik kebawah :))
Bold: setuju :)
Quote from: tesla on 03 November 2012, 02:49:57 PM
nah disini sulitnya bro... kosa kata indonesia yg saya tau cuma bunga berbunga, padahal tidak ada bunga (interest) di sini. yg ada itu return atau result = hasil.
jadi saya bilangnya hasilnya diinvestasikan kembali.
kalau hasil-berhasil ---> ngaco.
kalau hasil-berbunga ---> tambah ngawur :P
Investasi saham..high risk high return.
Emang pengembalian paling tinggi dan menggiurkan di antara instrumen investasi yg ada, namun resikonya jg tinggi..
Hrs difollow up dgn ketat, lebih bagus lagi belajar analisis teknikal (pergerakan) dan fundamental (kinerja, lap keuangan).
Ada tips bwt karyawan2 mungkin agar investasi di saham bs dpt return maksimal dgn resiko yg diminimalkan, kan kerja sulit follow up trus? sdgkn pergerakan saham kan cepat, hehe.
Anyway, Bukankah dlm dunia investasi terkenal pepatah..dont put all your eggs in a basket? apakah saham lebih baik dr reksadana?
thx ya.
Unvr itu ga pernah mati....hehe...2008 pada rontok dia msh tak tergoyahkan....di tahun tsb harga 7rban kl tak salah, skr 26rban. Mnrt analisa orang tiap tahun bisa gain 30 - 50%. Cuma sdh tinggi perbandingan rasio earning per share.
Hrs pilih bisnis dan perusahaan yg bgs Trs taruh duit disana. Semua punya resiko, jgn greedy, gara2 greedy SMP skr msh pegang saham yg sdh hilang nilai 90%.
duit/uang adalah alat tukar, alat penyimpanan dan alat ukur (seberapa kaya anda)....
tapi uang juga mengalamin perubahan nilai (sptnya tidak REAL)....inflasi/deflasi.....
kalau udah begitu.... uang tidak menjadi alat ukur yg "BENAR".... karna 1jt 10 tahun yg lalu bisa beli banyak, sedangkan sekarang dikit
sekian ratus tahun kita makan nasi/beras...
apakah biaya memproduksi beras dan harga beras menjadi lebih murah/terjangkau ?
bagaimana cara yg benar mengukur biaya produksi dgn tidak menggunakan nilai UANG ? tapi ukurnya pakai apa ?
mohon masukan dari suhu Mokau... atau ada yg jadi di accounting ? mohon bantuannya....
sehingga pengetahuan ini dpt teCu gunakan utk melihat dunia industrisasi.....
Quote from: william_phang on 03 November 2012, 11:26:04 PM
Unvr itu ga pernah mati....hehe...2008 pada rontok dia msh tak tergoyahkan....di tahun tsb harga 7rban kl tak salah, skr 26rban. Mnrt analisa orang tiap tahun bisa gain 30 - 50%. Cuma sdh tinggi perbandingan rasio earning per share.
Hrs pilih bisnis dan perusahaan yg bgs Trs taruh duit disana. Semua punya resiko, jgn greedy, gara2 greedy SMP skr msh pegang saham yg sdh hilang nilai 90%.
Tp harga per lembar sahamnya kan uda tinggi itu.. EPS tinggi. klo dana terbatas, pembelian minimal 1 lot, kan tinggi.. haha. ada info saham lain yg bagus en terjangkau bwt karyawan2 kecil?
tapi ada juga perusahaan go public yang tidak baik juga.
Quote from: neutral on 03 November 2012, 10:13:28 PM
Investasi saham..high risk high return.
Emang pengembalian paling tinggi dan menggiurkan di antara instrumen investasi yg ada, namun resikonya jg tinggi..
Hrs difollow up dgn ketat, lebih bagus lagi belajar analisis teknikal (pergerakan) dan fundamental (kinerja, lap keuangan).
Ada tips bwt karyawan2 mungkin agar investasi di saham bs dpt return maksimal dgn resiko yg diminimalkan, kan kerja sulit follow up trus? sdgkn pergerakan saham kan cepat, hehe.
Anyway, Bukankah dlm dunia investasi terkenal pepatah..dont put all your eggs in a basket? apakah saham lebih baik dr reksadana?
thx ya.
dikatakan high risk belum tentu benar...
jadi saham ini kan ada byk, di Indonesia mencapai 400-an.
dari 400-an itu ada perusahaan yg dikenal baik, ada juga yg mungkin kita tidak tau namanya sama sekali.
perusahaan2 yg tidak asing di telinga kita itu punya resiko yg sangat kecil.
untuk perusahaan consumer goods, walau krisis biasa bisnisnya tetap jalan.
ini saya kasih contoh yah...
bukan hasil analisa saya, tapi memang sudah ada orang yg bekerja keras untuk mengolah data
10 tahun kebelakangkemudian dia memfilter perusahaan yg konsisten untung 10 thn tanpa cacat.
(https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Fparahita.files.wordpress.com%2F2012%2F05%2Fsupercompanies.png%3Fw%3D960%26amp%3Bh%3D333&hash=5582f4b32de18f2a49d366f06f6b22575b478892)
sumber (http://parahita.wordpress.com/2012/05/08/the-bei-super-companies/)
bisa dilihat juga harga sahamnya, sejalan dengan kinerja perusahaan :)
kendalanya utk orang awam adalah hampir tidak mungkin mengolah data 400 perusahaan utk menemukan super company di dalamnya.
jika memang kendalanya adalah waktu & tenaga, maka menaruh di reksadana (reksadana jenis saham) memang pilihan yg baik juga.
tapi kalau ada waktu belajar dan melakukan analisa sendiri, menurut saya kinerja kita bisa melebihi reksadana karena reksadana memiliki beberapa kriteria dalam membeli saham yg membuat potensi keuntungan juga menurun
kalau cara saya
waktu dan tenaga lebih banyak dihabiskan dalam memilih (stock picking). pergerekan harian saya tidak begitu ikutin.
intinya saya mencari perusahaan yg
bagus dan murah, setelah itu tidak perlu dipusingkan lagi, mau harga naik atau turun
overtime, nanti harga saham akan mengikuti laba perusahaan, harga harian yg volatil kadang2 justru bisa dimanfaatkan utk membeli di harga lebih murah lagi.
asal tau perusahaan yg dibeli benar-benar bagus, kita ga akan khawatir.
diversifikasi saya ga reksadana, tapi ke bbrp saham. misal, ke 10 saham, jadi tiap saham berisi 10% uang saya.
nah asumsi karena kesialan, ada 1 perusahaan yg hancur parah (walau kita udah pilih bagus2). turun 50% pun damage overall ke total portofolio kita baru -5%.
Quote from: william_phang on 03 November 2012, 11:26:04 PM
Unvr itu ga pernah mati....hehe...2008 pada rontok dia msh tak tergoyahkan....di tahun tsb harga 7rban kl tak salah, skr 26rban. Mnrt analisa orang tiap tahun bisa gain 30 - 50%. Cuma sdh tinggi perbandingan rasio earning per share.
Hrs pilih bisnis dan perusahaan yg bgs Trs taruh duit disana. Semua punya resiko, jgn greedy, gara2 greedy SMP skr msh pegang saham yg sdh hilang nilai 90%.
turut berduka bro...
Quote from: cumi polos on 04 November 2012, 12:22:43 AM
duit/uang adalah alat tukar, alat penyimpanan dan alat ukur (seberapa kaya anda)....
tapi uang juga mengalamin perubahan nilai (sptnya tidak REAL)....inflasi/deflasi.....
kalau udah begitu.... uang tidak menjadi alat ukur yg "BENAR".... karna 1jt 10 tahun yg lalu bisa beli banyak, sedangkan sekarang dikit
pintar :yes:
Quote
sekian ratus tahun kita makan nasi/beras...
apakah biaya memproduksi beras dan harga beras menjadi lebih murah/terjangkau ?
bagaimana cara yg benar mengukur biaya produksi dgn tidak menggunakan nilai UANG ? tapi ukurnya pakai apa ?
kalau menurut saya, kita tetap pakai uang sbg "satuan ukur".
tapi nilainya itu yg berubah2. komponen utk memproduksi kan ada byk. mis jam kerja, bahan baku, dll...
kalau di akuntansi, semua itu masuk ke akun COGS.
Quote from: neutral on 04 November 2012, 12:41:58 AM
Tp harga per lembar sahamnya kan uda tinggi itu.. EPS tinggi. klo dana terbatas, pembelian minimal 1 lot, kan tinggi.. haha. ada info saham lain yg bagus en terjangkau bwt karyawan2 kecil?
EPS = Earning Per Share.
semakin tinggi semakin bagus donkmungkin maksudnya P/E = Price per Earning, atau disebut juga PER = Price Earning Ratio.
UNVR dijual di harga P/E
43xitu emang sangat mahal.
bahasa manusiawinya:
dengan penghasilan misal 10T per tahun, unilever dijual dg harga 430T (43x laba tahunannya).
P/E semakin murah semakin baikada alasan kenapa UNVR dijual sangat mahal. ROE --- Return on Equity nya fantastis.
tandingannya cuma MLBI, P/E nya masih murah cuma 20x (dibanding UNVR 43x).
sayang harga MLBI per lembar
keterlaluan. selembarnya 700rb, jadi 1lot 350juta.
bikin cuma orang byk modal yg bisa beli... :(
kalau rekomendasi saham rasanya ga etis yah. prinsip hitungnya sebenarnya matematika sederhana saja.
ini contoh dari film. cuma simple math, tapi faktor yg diperhitungkan agak byk:
ayo lakukan sendiri :D
Quote from: tesla on 04 November 2012, 06:49:52 AM
pintar :yes:
thx... semoga dpt berkumpul dgn org2 yg lebih pintar lagi spt bro Tesla
kalau menurut saya, kita tetap pakai uang sbg "satuan ukur".
tapi nilainya itu yg berubah2. komponen utk memproduksi kan ada byk. mis jam kerja, bahan baku, dll...
kalau di akuntansi, semua itu masuk ke akun COGS.
bila Cost of Good Sold menggunakan satuan ukuran UANG yg ternyata "tidak real", trus bagaimana industri/produksi memperbandingkan KINERJA nya pada periode2 yg berbeda....
contoh dlm pengukuran.... volume : 1 liter.... kecepatan : 100 km/jam......... nah pengukuran ini adalah exact dari waktu ke waktu.. sehingga kita bisa bilang... ehhh mobil 20 thn yg lalu dpt mencapai max speed 80 km/jam, hari ini udah bisa 200 km/jam....
tapi bila ditranslatekan pada pengukuran uang....yg UMR nya hampir tiap tahun berubah... maka COGS pun berubah pula, belum lagi pengaruh luar spt Bank Indonesia, dll, dll.....
jadi alat apakah yg dipakai utk mengukur efficiency dari suatu produksi/industri ? :o
Quote from: tesla on 04 November 2012, 06:38:22 AM
turut berduka bro...
itu pengalaman beli saham sebelum krisis 2008, pas krisis hancur smp skr. cuma ada yg dpt ratusan persen, jd ya ga rugi secara overall.
ada bocoran saham apa yg layak dikoleksi bro?.
Quote from: cumi polos on 04 November 2012, 07:13:38 AM
bila Cost of Good Sold menggunakan satuan ukuran UANG yg ternyata "tidak real", trus bagaimana industri/produksi memperbandingkan KINERJA nya pada periode2 yg berbeda....
contoh dlm pengukuran.... volume : 1 liter.... kecepatan : 100 km/jam......... nah pengukuran ini adalah exact dari waktu ke waktu.. sehingga kita bisa bilang... ehhh mobil 20 thn yg lalu dpt mencapai max speed 80 km/jam, hari ini udah bisa 200 km/jam....
tapi bila ditranslatekan pada pengukuran uang....yg UMR nya hampir tiap tahun berubah... maka COGS pun berubah pula, belum lagi pengaruh luar spt Bank Indonesia, dll, dll.....
jadi alat apakah yg dipakai utk mengukur efficiency dari suatu produksi/industri ? :o
tetap pakai uang.
cuma kalau bro itu investor = maksudnya spt yg bro johan bilang tadi.
100 rupiah di masa sekarang nilainya lbh kecil di masa depan.
maka bisa didiscount dengan angka CPI. Consumer Price Index. ini datanya bisa di google.
kalau bahasa awamnya inflasi.
contoh: inflasi 5%.
jadi 100rupiah skrg setara dg 105rupiah thn dpn. 105 tahun depan cuma dianggap 100 rupiah skrg.
itu dari segi investor
kalau dari pabrik tetap ada namanya
capacity utilization.
misal mesin kapasitas 100ton, hasil produksi 70ton. berarti di catat 70%.
ini bisa berbeda2 antar industri.
cuma kalau dari segi investor, gw sih mau taunya, skrg gw taruh 100 rupiah di perusahaan A, thn depan jadi berapa?
kalau cuma jadi 105 ya gw ogah. karena setara dg inflasi. kalau dikasih 130 rupiah, berarti udah mengalahkan inflasi.
lebih detilnya lagi, berkaitan dg time value of money, ada rumus yg menghitung
present value dan
future value.
perusahaan jasa keuangan spt bank, asuransi, pergadaian, finance, dll byk sekali menggunakan perhitungan begini.
kalau minat bisa google lagi yg saya bold itu. :D
OTT
Bro Tesla, selamat ya atas launching Forum Sahamnya.
Quote from: dery on 04 November 2012, 09:51:07 AM
OTT
Bro Tesla, selamat ya atas launching Forum Sahamnya.
thank you,
kok tau bro... wah jgn2 salah satu member BBM ya?
Quote from: william_phang on 03 November 2012, 11:26:04 PM
Unvr itu ga pernah mati....hehe...2008 pada rontok dia msh tak tergoyahkan....di tahun tsb harga 7rban kl tak salah, skr 26rban. Mnrt analisa orang tiap tahun bisa gain 30 - 50%. Cuma sdh tinggi perbandingan rasio earning per share.
Hrs pilih bisnis dan perusahaan yg bgs Trs taruh duit disana. Semua punya resiko, jgn greedy, gara2 greedy SMP skr msh pegang saham yg sdh hilang nilai 90%.
TMPI kah??
Quote from: tesla on 04 November 2012, 09:55:07 AM
thank you,
kok tau bro... wah jgn2 salah satu member BBM ya?
tadi pagi ngintip di kaskus
ayo suhu turunkan ilmunya di forum tsb.
Quote from: dery on 04 November 2012, 11:32:04 AM
tadi pagi ngintip di kaskus
ayo suhu turunkan ilmunya di forum tsb.
join donk hu, sekalian share juga di sana ya.
kalau bro member lama ceksaham.com, yg website lama dipindahin ke folder financial, klik di sini (http://ceksaham.com/financial).
Masih dalam taham renovasi, sorry kalau bikin galau :-[
Quote from: tesla on 04 November 2012, 11:43:55 AM
join donk hu, sekalian share juga di sana ya.
kalau bro member lama ceksaham.com, yg website lama dipindahin ke folder financial, klik di sini (http://ceksaham.com/financial).
Masih dalam taham renovasi, sorry kalau bikin galau :-[
saya si amatiran, cuma ngerti TA dikit2
Quote from: dery on 04 November 2012, 11:51:10 AM
saya si amatiran, cuma ngerti TA dikit2
kalau berkenan dishare aja bro... biar makin rame.
member masih sedikit :P
btw.. dishare juga donk.. proses jual beli saham.. apa2 saja yang diperlukan, misal buka rekening dll, dan pialang yang bagus dalam jual beli saham
menjawab yg PM, saya jawab di sini sekalian biar yg lain bisa baca
tentang valuasi saham (menilai suatu saham itu murah atau mahal), ada byk metoda nya.
memvaluasi (menilai) suatu perusahaan itu lebih ke arts, daripada science.
jadi antara satu dan yg lain bisa beda2
saya jadi sulit jawab juga karena my valuation is my art... saya buat metoda saya sendiri... jadi sourcenya belum ada.
(nanti pelan2 akan saya jabarkan di sini juga metoda saya...)
saya juga ada byk baca metoda valuasi orang lain, misalnya Benjamin Graham, yg pakai 1 rumus fixed. coba di google aja "Graham Formula"
Utk buka rekening gampang saja. Cukup hubungi marketing broker akan semangat hati mengejar kita.
Yg pasti ga ada biaya utk buka rekening selain materai yg di formulir. Itupun kadang2 dibayarin oleh marketingnya. Kalau kasian sama mereka bayar sendiri deh.
Proses pembuatan rekening agak lama. Bisa 2 minggu sampe sebulan. Sebelum rekening siap jgn mentransfer duit ke broker.
Setelah rek siap. Transfer ke rekening yg atas nama kita sendiri. Ingat ya transfer ke rek sendiri. Bukan atas nama broker walaupun dia PT.
Utk jual beli bisa via online platform. Atau online bisa telp.
tambahan dari info apa yang telah diberikan om Tesla,
sebelum membuka rekening, hubungi CS apakah melalui email ataupun telp.
tanya kepada mereka tentang point utama, yi:
- bisa donload OLT (online trading) software-nya dimana ?
- berapa fee ? (beli/jual pada masing2 broker berbeda2)
- apakah ada biaya sewa terminal ke BEI?
setelah mendapatkan software yg didonlot, cobalah minta user dummy, bilang user & passwd untuk login.
Kalau perlu "pura2" minta dengan asumsi user (aaa) & passwd (bbb)
"tidak bisa login". Jadi punya cadangan lebih dari satu free account.
Hal ini perlu dilakukan karena username tsb diblok shg kita punya alternatif yang lain dikala CS sibuk (
rese)
setelah mulai "melihat" fasilitas masing2 OLT hal yang paling penting dari masing2 OLT tsb adalah ketersedian simple grafik (dengan jangkauan waktu tertentu detik, menit, xx menit, jam, xx jam, hari, minggu, bulan dll) dan yang tidak boleh dilupakan sama sekali ketersediaan info
Fundamental dengan satuan Quarter karena Laporan keuangan terkecil yang disampaikan ke badan otoritas bursa (Bursa Efek Indonesia) adalah tiap 3 bulanan (Qx, Qx vs Qx last year atau Qx per-Year).
Ada kasus broker yang hanya memberikan hasil keuangan per Semester saja.
Dalam beberapa kasus OLT tertentu mengharuskan membayarkan fee "tertentu" untuk "fasilitas" yang tidak terdapat pada OLT tsb atau bisa sekedar "trial".
+Info Fundamental ini sangat penting untuk mengetahui posisi keuangan/neraca dalam perusahaan dan sejarah keuangan persh tsb.
setelah itu tergantung selera masing2 untuk memilih.
Dulu kami pakai xx broker, ndak ada inf fundamental tsb dan "terjebak" tanpa pernah mengetahui adanya info tsb.
Tp setelah mengetahui ada fasilitas tsb ada tp ndak bisa dipakai, yah sudah apa boleh baut: pindah broker dg fasilitas FA, fee lebih murah & bebas biaya terminal.
semoga membantu mengenal medan _/\_
Quote from: tesla on 04 November 2012, 03:34:03 PM
[spoiler]Utk buka rekening gampang saja. Cukup hubungi marketing broker akan semangat hati mengejar kita.
Yg pasti ga ada biaya utk buka rekening selain materai yg di formulir. Itupun kadang2 dibayarin oleh marketingnya. Kalau kasian sama mereka bayar sendiri deh.
Proses pembuatan rekening agak lama. Bisa 2 minggu sampe sebulan. Sebelum rekening siap jgn mentransfer duit ke broker.
Setelah rek siap. Transfer ke rekening yg atas nama kita sendiri. Ingat ya transfer ke rek sendiri. Bukan atas nama broker walaupun dia PT.
Utk jual beli bisa via online platform. Atau online bisa telp. [/spoiler]
Quote from: Forte on 04 November 2012, 02:15:54 PM
btw.. dishare juga donk.. proses jual beli saham.. apa2 saja yang diperlukan, misal buka rekening dll, dan pialang yang bagus dalam jual beli saham
+, bagi yang masi baru, hal ini akan terasa memberatkan.
Om Tesla, apa artinya COGS ? _/\_
Quote from: tesla on 04 November 2012, 06:49:52 AM
kalau menurut saya, kita tetap pakai uang sbg "satuan ukur".
tapi nilainya itu yg berubah2. komponen utk memproduksi kan ada byk. mis jam kerja, bahan baku, dll...
kalau di akuntansi, semua itu masuk ke akun COGS.
thanks atas infonya..
kalau tidak keberatan, bisa kasih list broker yang bisa dipercaya dan kompeten ?
ndak ada yang berat, berbagi itu membahagiakan :))
[spoiler= kami menggunakan borker] e tr ading, tanpa spasi
tersedia juga versi android & ios
nb: bukan promosi
[/spoiler]
Quote from: Forte on 04 November 2012, 05:14:32 PM
thanks atas infonya..
kalau tidak keberatan, bisa kasih list broker yang bisa dipercaya dan kompeten ?
Quote from: Forte on 04 November 2012, 05:14:32 PM
thanks atas infonya..
kalau tidak keberatan, bisa kasih list broker yang bisa dipercaya dan kompeten ?
saya menggunakan 2 broker saat ini (dulunya 3).
eTrading, ini broker paling murah. tapi amit2 pelayanannya. jadi ceritanya si-marketing dapat job description itu cari "nasabah baru". setelah masuk, ya ditinggal. semua urus sendiri. tapi emg murah sih.
fee beli 0.15%
fee jual 0.25%
tidak ada biaya bulanan, alias free
cuma agak was-was, karena eTrading menguras habis RDI walau kita tidak transaksi (baca: melanggar aturan). seharusnya jika kita ada pembelian, eTrading baru boleh men-autodebet. dan jika kita ada menjual, uangnya harus ditransfer balik ke rekening RDI kita. jadi saya taruh cash dikit saja di sini, kalau saldo saham tidak perlu khawatir karena letaknya di KSEI (Kustodian Sentral Efek Indonesia). Segala jual beli saham dapat di-track, terlebih karena kedua belah pihak itu di KSEI
---
Mandiri Sekuritas, saya lebih suka broker ini karena Mandiri itu bank BUMN. jadi lebih tenang transaksi dg mereka. Kemudian saya ikut di bagian manager investasinya, jadi saya ada dapat analisa fundamental juga.
terlebih managernya aktif melakukan company visit. soal fee, mahalnya bukan main karena ada biaya buat analisa & company visitnya.
fee beli 0.25%
fee jual 0.35%
biaya bulanan free
---
keduanya ada data fundamental dan chart. tapi menurut saya ga reliable.
kalau cuma liat angka2, perception saya ga akan cepat. oleh karenanya saya convert ke bentuk graphics.
contoh ini income UNVR (Unilever)
versi lama:
(https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Fceksaham.com%2Ffinancial%2Fchart_netincome.php%3Fcode%3DUNVR&hash=93875a9548263044eea633999cb941401698183b)
versi baru:
[spoiler=warning agak gede]
(https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Fceksaham.com%2Fkernel%2Ffschart.png.php%3Fcode%3DUNVR%26amp%3Btype%3Dopm&hash=6752cd2b0df921dcb6f9bbf50c49f8ed59c71b1e) (http://ceksaham.com/blog/laporan-keuangan/?ceksahamcode=UNVR)(https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Fceksaham.com%2Fkernel%2Ffschart.png.php%3Fcode%3DUNVR%26amp%3Btype%3Dder&hash=766974e15124fcac7875a4f0f05591e6094692ef) (http://ceksaham.com/blog/laporan-keuangan/?ceksahamcode=UNVR)(https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Fceksaham.com%2Fkernel%2Ffschart.png.php%3Fcode%3DUNVR%26amp%3Btype%3Dcrr&hash=d612c4937155ecb5f2594fbf5aced3d29ab2148f) (http://ceksaham.com/blog/laporan-keuangan/?ceksahamcode=UNVR)(https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Fceksaham.com%2Fkernel%2Ffschart.png.php%3Fcode%3DUNVR%26amp%3Btype%3Drox&hash=a8e03f2e1b683476872823df235eafc1e58851ec) (http://ceksaham.com/blog/laporan-keuangan/?ceksahamcode=UNVR)(https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Fceksaham.com%2Fkernel%2Ffschart.png.php%3Fcode%3DUNVR%26amp%3Btype%3Deps&hash=db1c714087fa64eea54ca187cba1878eeea04684) (http://ceksaham.com/blog/laporan-keuangan/?ceksahamcode=UNVR)
chart provided by ceksaham.com (http://ceksaham.com/blog)
[/spoiler]
kalau suka analisa Fundamental boleh diskusi di sini. soal Teknikal Analisis (analisa chart harga dan volume) sih saya ga gitu ahli.... hampir ga pernah pake dalam pengambilan keputusan.
menguras-nya ndak tau, tau-nya bgmn mana om Tesla ?
ttg hasil LapKeu emang ndak sempurna, beberapa emiten LepKeu-nya ada yang kosong unt Qx tertentu tp secara keseluruhan ini sdh memuaskan hasrat kami ;D
kalau masi belum puas, langsung ke
BEI (http://114.57.38.118/corporate_actions/new_info_jsx/jenis_informasi/01_laporan_keuangan/02_Soft_Copy_Laporan_Keuangan/) aja :)
bisa dijelaskan ttg "Cost of Goods Sale" ?
mudah2an om Tesla bisa mencerahkan dari sudut yang berbeda _/\_
Quote from: tesla on 04 November 2012, 06:13:13 PM
saya menggunakan 2 broker saat ini (dulunya 3).
eTrading, ini broker paling murah. tapi amit2 pelayanannya. jadi ceritanya si-marketing dapat job description itu cari "nasabah baru". setelah masuk, ya ditinggal. semua urus sendiri. tapi emg murah sih.
fee beli 0.15%
fee jual 0.25%
tidak ada biaya bulanan, alias free
cuma agak was-was, karena eTrading menguras habis RDI walau kita tidak transaksi (baca: melanggar aturan). seharusnya jika kita ada pembelian, eTrading baru boleh men-autodebet. dan jika kita ada menjual, uangnya harus ditransfer balik ke rekening RDI kita. jadi saya taruh cash dikit saja di sini, kalau saldo saham tidak perlu khawatir karena letaknya di KSEI (Kustodian Sentral Efek Indonesia). Segala jual beli saham dapat di-track, terlebih karena kedua belah pihak itu di KSEI
kan rekening koran dikirim ke rumah setiap bulan. jadi keliatan dari rek koran, ga ada journal transaksi kita, yg ada eTrading langsung sedot abis semua.
kalau yg lain, misal kita beli, setelah T+3 baru di autodebet. kalau kita jual, stlh T+3 (settlement) duit jg harus masuk kembali ke RDI kita.
COGS = The direct costs attributable to the production of the goods sold by a company. This amount includes the cost of the materials used in creating the good along with the direct labor costs used to produce the good. It excludes indirect expenses such as distribution costs and sales force costs. COGS appears on the income statement and can be deducted from revenue to calculate a company's gross margin. Also referred to as "cost of sales".
Quote from: Mas Tidar on 04 November 2012, 10:30:02 PM
menguras-nya ndak tau, tau-nya bgmn mana om Tesla ?
ttg hasil LapKeu emang ndak sempurna, beberapa emiten LepKeu-nya ada yang kosong unt Qx tertentu tp secara keseluruhan ini sdh memuaskan hasrat kami ;D
kalau masi belum puas, langsung ke BEI (http://114.57.38.118/corporate_actions/new_info_jsx/jenis_informasi/01_laporan_keuangan/02_Soft_Copy_Laporan_Keuangan/) aja :)
bisa dijelaskan ttg "Cost of Goods Sale" ?
mudah2an om Tesla bisa mencerahkan dari sudut yang berbeda _/\_
Cogs atau harga pokok penjualan biasa terdapat pd perusahaan dagang dan manufaktur.
Sales - cogs = gross profit
Kl di perusahaan dagang cogs tdd harga pembelian, freight in dikurangi diskon n retur,diitmbh beginning inventory n dikurangi ending inventory.
Kl perusahaan manufaktur, direct material used, direct labor, Factory overhead , work in process, adlh cost of good manufactured. Stlh ditmbh finished good beginning dan dikurangi finished good ending br jd cogs.
hasil iseng hari ini:
[spoiler](https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Fi1085.photobucket.com%2Falbums%2Fj424%2Fsn_lorun%2FSuratPenawaranampProposalMOSTSolo-thelthgmailcom-Gmail-1.jpg&hash=c410c2fad35742006f9aa9639e78dc2384282a79)
[spoiler]
kasus om Tesla dibawah sperti-nya masi bisa ditawar lagi ;D
info diatas, mereka langsung ngasi penawaran, masi bisa dipertimbangkan unt bersaing dengan et rading.
[/spoiler][/spoiler]
Quote from: tesla on 04 November 2012, 06:13:13 PM
[spoiler]saya menggunakan 2 broker saat ini (dulunya 3).
eTrading, ini broker paling murah. tapi amit2 pelayanannya. jadi ceritanya si-marketing dapat job description itu cari "nasabah baru". setelah masuk, ya ditinggal. semua urus sendiri. tapi emg murah sih.
fee beli 0.15%
fee jual 0.25%
tidak ada biaya bulanan, alias free
cuma agak was-was, karena eTrading menguras habis RDI walau kita tidak transaksi (baca: melanggar aturan). seharusnya jika kita ada pembelian, eTrading baru boleh men-autodebet. dan jika kita ada menjual, uangnya harus ditransfer balik ke rekening RDI kita. jadi saya taruh cash dikit saja di sini, kalau saldo saham tidak perlu khawatir karena letaknya di KSEI (Kustodian Sentral Efek Indonesia). Segala jual beli saham dapat di-track, terlebih karena kedua belah pihak itu di KSEI
[/spoiler]
---
Mandiri Sekuritas, saya lebih suka broker ini karena Mandiri itu bank BUMN. jadi lebih tenang transaksi dg mereka. Kemudian saya ikut di bagian manager investasinya, jadi saya ada dapat analisa fundamental juga. terlebih managernya aktif melakukan company visit. soal fee, mahalnya bukan main karena ada biaya buat analisa & company visitnya.
fee beli 0.25%
fee jual 0.35%
biaya bulanan free
---
keduanya ada data fundamental dan chart. tapi menurut saya ga reliable.
kalau cuma liat angka2, perception saya ga akan cepat. oleh karenanya saya convert ke bentuk graphics.
contoh ini income UNVR (Unilever)
versi lama:
(https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Fceksaham.com%2Ffinancial%2Fchart_netincome.php%3Fcode%3DUNVR&hash=93875a9548263044eea633999cb941401698183b)
versi baru:
[spoiler=warning agak gede]
(https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Fceksaham.com%2Fkernel%2Ffschart.png.php%3Fcode%3DUNVR%26amp%3Btype%3Dopm&hash=6752cd2b0df921dcb6f9bbf50c49f8ed59c71b1e) (http://ceksaham.com/blog/laporan-keuangan/?ceksahamcode=UNVR)(https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Fceksaham.com%2Fkernel%2Ffschart.png.php%3Fcode%3DUNVR%26amp%3Btype%3Dder&hash=766974e15124fcac7875a4f0f05591e6094692ef) (http://ceksaham.com/blog/laporan-keuangan/?ceksahamcode=UNVR)(https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Fceksaham.com%2Fkernel%2Ffschart.png.php%3Fcode%3DUNVR%26amp%3Btype%3Dcrr&hash=d612c4937155ecb5f2594fbf5aced3d29ab2148f) (http://ceksaham.com/blog/laporan-keuangan/?ceksahamcode=UNVR)(https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Fceksaham.com%2Fkernel%2Ffschart.png.php%3Fcode%3DUNVR%26amp%3Btype%3Drox&hash=a8e03f2e1b683476872823df235eafc1e58851ec) (http://ceksaham.com/blog/laporan-keuangan/?ceksahamcode=UNVR)(https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Fceksaham.com%2Fkernel%2Ffschart.png.php%3Fcode%3DUNVR%26amp%3Btype%3Deps&hash=db1c714087fa64eea54ca187cba1878eeea04684) (http://ceksaham.com/blog/laporan-keuangan/?ceksahamcode=UNVR)
chart provided by ceksaham.com (http://ceksaham.com/blog)
[/spoiler]
kalau suka analisa Fundamental boleh diskusi di sini. soal Teknikal Analisis (analisa chart harga dan volume) sih saya ga gitu ahli.... hampir ga pernah pake dalam pengambilan keputusan.
kami lebih memilih analisa fundamental, tapi masi blank ...
iya Mas Tidar,
kalau OLT minimal 5jt, fee 0.18%
tapi kalau Full Service minimal 25jt, fee 0.25%
http://kaskus.co.id/thread/000000000000000013318686/broker-quotmostquot-mandiri-online-system-trading--jakarta/
jadi ada 2 macam akses,
OLT - nasabah melakukan order lewat online platform
Regular - nasabah bisa menghubungi broker utk stiap order
nah saya yg full service, bisa OLT, bisa Regular jg.
tambahan lagi, broker yg saya pakai melakukan analisa sendiri melalui company visit. broker disini maksudnya mitra dari mandiri sekuritas, karena sistemnya mansek begitu. jadi ada mitra2 lagi.
nah company visit disini yg penting. jadi saya dapat laporan company visit.
juga hampir semua RUPS dan Public Expose mereka follow kok.
Fundamental Analisis, nanti saya coba share yg saya pakai :)
hmm...tanya..seandainya aku beli saham (berarti aku juga jd pemilik perusahaan tsb..entah brp %), apakah labanya akan di berikan ke kita..melalui transfer rek misalnya??
trus klo perusahaan rugi gimana?
Quote from: The Ronald on 06 November 2012, 09:04:02 PM
hmm...tanya..seandainya aku beli saham (berarti aku juga jd pemilik perusahaan tsb..entah brp %), apakah labanya akan di berikan ke kita..melalui transfer rek misalnya??
keuntungan perusahaan biasa akan dibahas di RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham).
tentu aja yg % lbh besar yg punya suara (atau vote).
biasa ada 2 kemungkinan:
1. dibagikan kembali ke investor (bahasa lazimnya dividend)
2. tidak dibagikan namun ditahan oleh perusahaan utk ekspansi di tahun mendatang. (masuk ke akun retained earnings)
kalau pertanyaannya
dividend, iya ditransfer langsung ke RDI (Rekening Dana Investor) kita.
Quote
trus klo perusahaan rugi gimana?
kalau perusahaan merugi "biasa" tidak bagi dividend
Setahu saya, yang namanya perusahaan masuk bursa saham, pasti sudah berupa PT, jadi ada pemisahan antara asset perusahaan dengan asset pemilik. Jadi misalnya jika perusahaan rugi, paling impactnya pada penurunan harga saham, dan ekstrimnya jika merugi terus dan hutang menumpuk gak mampu bayar, dinyatakan pailit, maka akan dilikuidasikan dan asset dilelang. Dalam hal ini saham yang dipegang akan menjadi tidak berharga
CMIIW
Em jadi kaya Akuntansi Klasik
Harta = Utang + Modal
nah yg menjadi hak pemilik (a.k.a investor) itu yg bagian Modal. Sementara Aset itu total dari Utang + Modal.
Kalau perusahaan bangkrut dan dinyatakan pailit, porsi pemilik itu mendapat prioritas paling terakhir.
apalagi karena barang yg dilelang pasti di bawah nilai bukunya, prioritas yg lebih senior adalah pembayaran Utang (pinjaman di bank dan pihak berelasi misalnya).
Syukur2 kalau ada sisa, baru jadi jatah investor. pada kasus umumnya sih udah ga ada sisa.
Juga biasa saham tersebut udah disuspend (tidak bisa diperdagangkan) di Bursa.
merugi dan bangkrut itu beda yah.
merugi asal masih kuat, perusahaan masih bisa jalan dan mencetak untung di tahun2 mendatang
hmmm, masi ada kesempatan buat tanyak lebih banyak ke CS-nya ttg 3 fasilitas tsb
thx's om Tesla info-nya, jeli banget :jempol:
Quote from: tesla on 06 November 2012, 07:55:40 PM
[spoiler]iya Mas Tidar,
kalau OLT minimal 5jt, fee 0.18%
tapi kalau Full Service minimal 25jt, fee 0.25%
http://kaskus.co.id/thread/000000000000000013318686/broker-quotmostquot-mandiri-online-system-trading--jakarta/
jadi ada 2 macam akses,
OLT - nasabah melakukan order lewat online platform
Regular - nasabah bisa menghubungi broker utk stiap order
nah saya yg full service, bisa OLT, bisa Regular jg.[/spoiler]
tambahan lagi, broker yg saya pakai melakukan analisa sendiri melalui company visit. broker disini maksudnya mitra dari mandiri sekuritas, karena sistemnya mansek begitu. jadi ada mitra2 lagi.
nah company visit disini yg penting. jadi saya dapat laporan company visit.
juga hampir semua RUPS dan Public Expose mereka follow kok.
copas copas :D
Quote from: cidell on 06 November 2012, 10:35:51 PM
investasi yg terbaik ya emas fisik , tanah / properti , obligasi pemerintah dan deposito. Risk lost investasi nya di bawah 30% .
Menurut dia saham memiliki risk lost 50% lebih karena kita tidak bisa kontrol , kita percaya kan modal kita kepada orang yg kita tidak tau kinerja nya bagus atau tidak.
kalau diukur dari segi resiko, iya, obligasi pemerintah dan deposito memiliki resiko yg sangat rendah.
jadi kembali ke masing2 investornya, tipenya seperti apa.
kalau misal rela menerima 7% setahun yg penting aman, emg bagusnya ke bonds & deposito
nah kalau properti dan emas saya kurang setuju dikatakan no-risk.
coba liat harga emas dalam timeframe yg lbh panjang (mis 50 thn), emas itu bisa turun dan kemudian flat bertahun2.
dan FYI, emas itu cuma naik sejak thn 2000. sebelumnya itu flat2 aja.
10 kg emas, 10 tahun lagi tetap 10kg emas, itu pandangan saya.
1 buah gedung (properti) 10 thn lagi adalah gedung yg perlu renovasi.
bicara soal harga, property bubble di US sudah membuktikan bahwa properti pun beresiko.
jadi kembali ke profil investornya,
investor yg ga siap utk resiko emg bagusnya di deposito + bonds.
Quote
Menurut dia daripada invest di saham , lebih baik saving kemudian dipakai buat modal kerja sendiri , buka toko atau bidang jasa.
temenku sih termasuk importir yg cukup sukses , dan dia memang melihat fakta dari beberapa pemilik perusahaan yg mengeruk keuntungan dari IPO perusahan nya sendiri .
Makanya agak takut juga mau invest di saham :D
kalau menurut saya sih, itu tergantung pengalaman seseorang.
mo usaha exim pun, kalau temanmu ga ada pengalaman pasti ada aja yg bikin takut,
birokrasi, resiko barang hilang, dll...
saya setuju memang ada fakta pengelola tidak menerapkan
Good Cooporate Governance dalam mengelola. sbg investor kita
tidak dipaksa utk berinvestasi di sana. masih byk perusahaan lain yg bisa dipilih.
kalau masih ada rasa takut emg bagusnya di-deskripsikan rasa takutnya dan diantisipasi satu per satu sebelum mulai investasi. justru investor seperti begitu akan lebih berhasil nantinya, drpd investor yg tergiur utk mencetak kekayaan dlm waktu singkat seperti main mesin jackpot di pasar saham.
bagaimana perbandingan saham, property dan emas ?
Quote from: cumi polos on 08 November 2012, 02:20:19 AM
bagaimana perbandingan saham, property dan emas ?
baca first post donk ;)
(https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Fi45.tinypic.com%2F10cj9l3.jpg&hash=16225b9c045dea252d8898be8ab4090bbedbfe41)
Untuk Mencapai Keamanan FinansialKeamanan finansial adalah kondisi di mana kita memiliki cukup sumber daya (resource) untuk menunjang standard hidup kita sekarang hingga masa depan yg diperkirakan.
Sebagian kecil orang mungkin cukup beruntung untuk terlahir atau mendapatkan
keamanan finansial entah bagaimana caranya, warisan, pernikahan, lotere, dll... tapi bagi kebanyakan orang ber
investasi adalah satu-satunya cara untuk
mencapai keamanan finansial.
Ada dua cara untuk mendapatkan uang, 1) Anda bekerja untuk mendapatkan uang; 2) Gunakan uang Anda yg bekerja. Cara pertama sangat terbatas pada usia seseorang, pada kesehatan seseorang, dan jika kamu masih muda, bahkan sangat sehat dan kuat,
cara pertama sangat terbatas pada waktu, di mana dalam 1 hari, sekeras apapun kita dapat bekerja, tetap saja hanya ada 24 jam. Waktu akan terus mengalir tanpa bisa kita perlambat atau kita percepat ;)
(https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Fi50.tinypic.com%2F25zh0sh.gif&hash=78d80c93065e7a6f1564d93a517a54772ed6959f)
Ancaman InflasiHampir semua orang (yg punya duit haha...) tau bahwa secara umum, harga barang dan jasa naik terus. Mulai dari sabun utk mandi, sarapan mie instan, telur ayam, nasi, tarif parkir, tarif dasar listrik (TDL), dan seterusnya... Walau index inflasi ada dipublikasi oleh badan statistik, menurut saya yg paling akurat adalah mencatat pengeluaran bulanan kita secara rutin, sebab gaya hidup kita berbeda dg orang lain. Jika statistik menunjukkan inflasi 4%, orang tertentu (malah banyak) justru kadang merasakan inflasi itu 10%.
[spoiler]
ada pendapat bahwa karena inflasi merupakan akibat dari kecepatan mencetak uang lebih cepat daripada kecepatan menghasilkan produk (barang atau jasa) dalam satu negara, maka sebagai pencetak uang (pemerintahan) ada kepentingan dalam menyamarkan index inflasi yg sebenarnya. biar rakyatnya tidak kaget... singkatnya, inflasi yg dipublikasi oleh badan statistik belum tentu dapat dipercaya.
[/spoiler]
Seandainya kita bekerja dan menabung di bank, yg mana tabungan bank memberi bunga 2% (semua per tahun yah), maka besar kemungkinan setiap waktu hasil kerja keras kita yg telah ditabung justru
tergerus oleh inflasi. Itu sebabnya jika ingin mencapai keamanan finansial, kita perlu tahu, di mana meletakkan (atau menyimpan) hasil kerja keras kita agar tidak tergerus inflasi, atau mungkin malah mengalahkan inflasi.
Kendaraan InvestasiAda beberapa objek (kendaraan) investasi yg cukup populer, yg mana dapat kita gunakan utk meletakkan hasil kerja keras kita agar tidak tergerus inflasi. yaitu:
- Saham
- Tanah dan Properti
- Komoditas, spt emas, perak, beras, karet, dll
- Surat Hutang Negara / Korporat
- Tabungan Berjangka / Deposito
Setiap kendaraan investasi memiliki karakteristiknya masing2. seperti misalnya saham itu sangat liquid (dapat dijual dg mudah jika kita butuh uang), sementara properti tidak liquid, shg kita perlu mencari pembeli yg mau membeli dari kita terlebih dahulu. Antar saham sendiri pun banyak sekali perbedaan karakteristiknya, misalnya saham perusahaan asuransi akan berbeda dengan saham perusahaan konstruksi. Jika terjadi suatu bencana, perusahaan asuransi harus membayar klaim nasabah, sementara perusahaan konstruksi mendapat job utk membangun kembali ;)
Resiko BerinvestasiAspek terpenting dalam berinvestasi adalah mengatur resiko. Setiap investasi
pasti ada resikonya, jangan percaya penawaran yg memberikan jaminan tanpa resiko. Bahkan Surat Utang Negara pun bisa tidak dibayar apabila negara yg bersangkutan kolaps, apalagi cuma seseorang yg memberi jaminan, nantinya Anda sendiri tidak tau di mana mencari orang tsb.
Kita tidak tahu apa yg akan terjadi besok, properti di lokasi strategis pun bisa amblas jika terkena gempa berturut-turut. properti bisa dibangun kembali dg uang asuransi, namun persepsi orang terhadap lokasi tersebut rawan gempa akan menurunkan nilainya "dalam waktu yg lama". Jadi ada beberapa tips untuk mengatur resiko dalam berinvestasi, yaitu:
- Rencanakan semuanya terlebih dahulu. Miliki rencana bagaimana anda akan mengantisipasi apa yg akan terjadi nanti shg tidak kaget kalau investasi berjalan tidak mulus. Gangguan2 jangka pendek sering terjadi, seperti harga yg turun. Contoh thn 2011, harga emas sempat turun 20% yg mengakibatkan banyak orang panik dan menjual emasnya, tapi toh harga emas skrg (2012) mulai naik kembali.
- Gunakan uang yg bebas, dalam arti memang merupakan kelebihan setelah pemasukkan dikurangi pengeluaran rutin. Jangan berinvestasi berlebihan, sesuaikan dengan kemampuan kita.
- Jangan gunakan hutang untuk berinvestasi. Khusus point ini agak special karena tergantung kemampuan masing2 individu menghadapi resiko. Saran untuk umum adalah jangan gunakan hutang. Tapi kenyataannya kebanyakan rumah dibeli dengan dasar Kredit, bahkan banyak yg berargumen, tidak mungkin seorang cuma pegawai bisa beli rumah cash keras. Jadi kembali ke preferensi masing2, tapi tetap jangan berlebihan mengandalkan hutang.
- Lakukan diversifikasi, jgn menaruh hanya pada satu objek investasi. Bisa ditaruh pada berbagai saham yg berbeda sektor, atau properti berbeda lokasi, atau kombinasi dari semua. Sebagus apapun suatu saham jangan menaruh seluruh uang Anda di sana. Sebagus apapun suatu properti, walau diproteksi dengan asuransi, jgn mempertaruhkan seluruh uang Anda di sana. Kita tidak dapat tau apa yg terjadi besok. Diversifikasi juga jangan berlebihan, cukup sewajarnya di mana kita masih dapat memantau semuanya.
- Berorientasi pada jangka panjang. Teman utama dari investasi adalah waktu. Untuk saham, laba perusahaan, seiring waktu akan terus bertambah (kecuali kalau perusahaan merugi). transaksi beli-jual dalam jangka pendek ujung2nya hanya membebankan Anda pada biaya transaksi. Lebih seringnya Anda akan menyesal karena harus membeli dg harga lebih mahal lagi nantinya.
disini jg ada member DC yg jd broker khan, CKRA id nya
Om tesla, mohon beri petunjuk, kalau kita mempunyai dana kontan untuk membeli rumah, pilih yang mana kridit/kontan..? kalau dana itu berupa Emas, beli rumah dengan jual emas/kridit..? ^:)^
dari sekian banyak emiten perusahaan yang terdaftar di BEI, bagaimana menentukan investasi terbaik ?
parameter apa saja yang perlu di gunakan untuk memilih emiten tsb ? TIA
Quote from: khiong on 14 November 2012, 07:08:22 PM
Om tesla, mohon beri petunjuk, kalau kita mempunyai dana kontan untuk membeli rumah, pilih yang mana kridit/kontan..? kalau dana itu berupa Emas, beli rumah dengan jual emas/kridit..? ^:)^
tiap orang daya serap terhadap resikonya berbeda2, jd preferensinya beda-beda.
gambaran kasarnya, kalau cash, emas hilang, tapi ga pusing dikejar angsuran kredit.
sementara kalau kredit, perlu ada kepastian income utk mengangsur pembayaran kredit.
jadi tergantung orangnya sih, kalau mo kredit harus ada komitmen utk bayar angsuran+bunganya, kalau tidak kredit berarti bisa tenang2 aja... selain preferensi daya serap thd resiko jg tergantung target finansial yg ingin dicapai, berapa besar dan berapa lama lagi.
om Tesla, mau tanya, kalau perusahaan dimana kita menanam modal mengalami penurunan terus-menerus (namun kita yakin suatu saat nilainya bisa naik kembali), apakah sebaiknya di cut-loss, atau tetap hold??
Quote from: Sari Dewi on 14 November 2012, 08:05:56 PM
dari sekian banyak emiten perusahaan yang terdaftar di BEI, bagaimana menentukan investasi terbaik ?
parameter apa saja yang perlu di gunakan untuk memilih emiten tsb ? TIA
ada banyak sih hehe... ;)
utk liat perusahaan bagus atau engga, paling gampang liat
laba nya.
(https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Fceksaham.com%2Fkernel%2Ffschart-income.png.php%3Fcode%3DASII&hash=bdee255ddd835aec03d838b25927fec50897acc1)
ini perusahaan Astra, Laba perusahaan dari tahun ke tahun naik terus, dan konsisten. terlihat dari graphicnya yg berbentuk kaya anak tangga menanjak.
cari yg labanya kayak gini. bukan cuma untung tiap tahun, tapi malah untungnya naik terus (serakah mode)
(https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Fceksaham.com%2Fkernel%2Ffschart-income.png.php%3Fcode%3DBUMI&hash=2447b55c5074c8c418b89cdd670a609b2cadbdd9)
nah dibandingkan dg perusahaan BUMI yg labanya ga menentu kadang untung kadang rugi (thn 2012 ini lagi merugi). utk menganalisa perusahaan ASII dengan BUMI, jauh lebih mudah ASII. tapi karena ada 400+ emiten sih mending langsung di-reject aja yg kaya BUMI gini. ga perlu di liat lagi walau berita bilang cadangan batu baranya paling gede se-Indonesia jg ga usah diliat lagi. perusahaan ngos2an yg perlu berita. perusahaan bagus akan tercermin di bukunya. kaga bisa bohong lagi.
setelah perusahaan bagus, kita juga cari yg harganya murah. jadi cari barang bagus di harga murah --- ini yg agak sulit.
tar setahap2 saya share ya
Quote from: will_i_am on 14 November 2012, 09:19:09 PM
om Tesla, mau tanya, kalau perusahaan dimana kita menanam modal mengalami penurunan terus-menerus (namun kita yakin suatu saat nilainya bisa naik kembali), apakah sebaiknya di cut-loss, atau tetap hold??
kalau saya sih tetap akan hold.
yakinnya kan berdasar ya, bukan cuma pake feeling hehe.
cuma sebagus apapun perusahaannya, saya ga akan invest 100% di sana
sebagus2nya pun saya taruh 30% saja, kalau normal sih 5-10% per saham
misal, modal saya 10jt, paling2 bagus saya taruh 3jt per saham
ditunggu tahap berikut-nya _/\_
sekalian tanya, bgmn dpt pict grafiknya ?
Quote from: tesla on 14 November 2012, 09:29:47 PM
[spoiler]ada banyak sih hehe... ;)
utk liat perusahaan bagus atau engga, paling gampang liat laba nya.
(https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Fceksaham.com%2Fkernel%2Ffschart-income.png.php%3Fcode%3DASII&hash=bdee255ddd835aec03d838b25927fec50897acc1)
ini perusahaan Astra, Laba perusahaan dari tahun ke tahun naik terus, dan konsisten. terlihat dari graphicnya yg berbentuk kaya anak tangga menanjak. cari yg labanya kayak gini. bukan cuma untung tiap tahun, tapi malah untungnya naik terus (serakah mode)
(https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Fceksaham.com%2Fkernel%2Ffschart-income.png.php%3Fcode%3DBUMI&hash=2447b55c5074c8c418b89cdd670a609b2cadbdd9)
nah dibandingkan dg perusahaan BUMI yg labanya ga menentu kadang untung kadang rugi (thn 2012 ini lagi merugi). utk menganalisa perusahaan ASII dengan BUMI, jauh lebih mudah ASII. tapi karena ada 400+ emiten sih mending langsung di-reject aja yg kaya BUMI gini. ga perlu di liat lagi walau berita bilang cadangan batu baranya paling gede se-Indonesia jg ga usah diliat lagi. perusahaan ngos2an yg perlu berita. perusahaan bagus akan tercermin di bukunya. kaga bisa bohong lagi.
setelah perusahaan bagus, kita juga cari yg harganya murah. jadi cari barang bagus di harga murah --- ini yg agak sulit.[/spoiler]
tar setahap2 saya share ya
Quote from: Mas Tidar on 15 November 2012, 10:34:21 AM
ditunggu tahap berikut-nya _/\_
sekalian tanya, bgmn dpt pict grafiknya ?
Itu ada situsnya di bawah =))
om tesla jadi glomod juga ya, atau jangan2 itu forum om yak =))
Quote from: Mas Tidar on 15 November 2012, 10:34:21 AM
ditunggu tahap berikut-nya _/\_
sekalian tanya, bgmn dpt pict grafiknya ?
Quote from: ryu on 15 November 2012, 01:53:17 PM
Itu ada situsnya di bawah =))
om tesla jadi glomod juga ya, atau jangan2 itu forum om yak =))
bener, bisa liat di sini (http://ceksaham.com)
status saya pendirinya =))
awalnya bukan berbentuk forum, tapi sbg financial tools (versi lama (http://ceksaham.com/financial/)) utk berinvestasi saham.
berhubung kaskus error, jadi saya buat forum sendiri aja...
yg financial tools nya sedang saya upgrade, jd belum di-rilis ke publik.
preview nya bisa liat di sini (http://ceksaham.com/forum/index.php?topic=22.msg76#new)
Wahhhhhh, tahap berikut-nya sudah ndak ada .... :ngomel: :ngomel: :ngomel:
Quote from: tesla on 15 November 2012, 02:42:49 PM
bener, bisa liat di sini (http://ceksaham.com)
:jempol: ciamik om, digabung aja sekalian fin & lab-nya
saran: perlu tambahan info Qx (yearly) atau Qx vs Qx
Quote
status saya pendirinya =))
awalnya bukan berbentuk forum, tapi sbg financial tools (versi lama (http://ceksaham.com/financial/)) utk berinvestasi saham.
asal data2-nya dari mana ? reuters ato bloomberg kah
Quote
berhubung kaskus error, jadi saya buat forum sendiri aja...
yg financial tools nya sedang saya upgrade, jd belum di-rilis ke publik.
preview nya bisa liat di sini (http://ceksaham.com/forum/index.php?topic=22.msg76#new)
Quote from: tesla on 14 November 2012, 09:44:13 PM
kalau saya sih tetap akan hold.
yakinnya kan berdasar ya, bukan cuma pake feeling hehe.
cuma sebagus apapun perusahaannya, saya ga akan invest 100% di sana
sebagus2nya pun saya taruh 30% saja, kalau normal sih 5-10% per saham
misal, modal saya 10jt, paling2 bagus saya taruh 3jt per saham
tapi kadang ada yang langsung panik begitu liat perusahaan mereka drop, sehingga cepat-cepat di cut-loss, demikian juga sebaliknya, perusahaannya menunjukkan tanda2 pailit, tapi karena pikiran gak jernih, tetap di hold...
lebih ke faktor psikologi yah, kebetulan sy juga orangnya cepat 'panik'.. ;D
Quote from: Mas Tidar on 15 November 2012, 03:23:37 PM
Wahhhhhh, tahap berikut-nya sudah ndak ada .... :ngomel: :ngomel: :ngomel:
haha... sabar donk. kalau mo diketik semua bisa jadi setebel buku. :p
Quote
:jempol: ciamik om, digabung aja sekalian fin & lab-nya
saran: perlu tambahan info Qx (yearly) atau Qx vs Qx
maksudnya data
quarterly yah? kalau data quarter bisa bengkak space hosting. ini aja skrg udah mepet bgt :(
maklumlah budget pribadi. jadi harus pilih2 mana yg jadi prioritas (dlm hal ini laporan tahunan lbh penting)
Quote
asal data2-nya dari mana ? reuters ato bloomberg kah
:-$
Quote from: will_i_am on 15 November 2012, 03:45:23 PM
tapi kadang ada yang langsung panik begitu liat perusahaan mereka drop, sehingga cepat-cepat di cut-loss, demikian juga sebaliknya, perusahaannya menunjukkan tanda2 pailit, tapi karena pikiran gak jernih, tetap di hold...
lebih ke faktor psikologi yah, kebetulan sy juga orangnya cepat 'panik'.. ;D
kalau setiap trade ada dasar analisisnya, maka ketika harga bergerak berlawanan, maka dasar tadi harus di-adu dgn realita sekarang, apakah analisis tadi masih valid. kalau semua masih valid, maka ga perlu panik, justru berkah kalau ketemu situasi begitu.
contoh ya, kaya di film ini.
sinopsis: jika perusahaan dibangkrutkanpun nilai bukunya 25$/lembar. harga sahamnya dijual 10$/lembar. maka sebagai value investor ga perlu panik, malah kaya ketemu durian runtuh. Mr Garfield di film ini menjelaskan sesuatu yg orang ga tau. tentu saja salah satu dari orang yg mendengar itu langsung besoknya ikut membeli saham tsb :))
saya rekomendasikan film ini bgt. jauh lbh bagus daripada film wallstreet yg ngajarin kecurangan2 (kaya insider trading)
tapi kalau situasi udah berubah, mis perusahaan merugi (apalagi karena bisnis modelnya udah mati), shg valuasi kita berubah, maka saya jg rekomendasikan
cut loss juga. tapi harus liat case by case juga sich. kalau ragu (bisnis ga jelas, kaya banting stir ke tambang, dll) mending jangan invest, saya sih cari yg lebih mudah ditebak.
Quote from: tesla on 03 November 2012, 02:30:01 PM
[spoiler]seorang teman bertanya kepada saya, "bagusan invest di mana ya?".
to be fair, sebagai seorang investor saham saya pasti akan mengatakan saham adalah yg terbaik, seorang investor properti akan mengatakan properti yg terbaik, investor emas akan mengatakan emas yg terbaik, begitu seterusnya... jadi jawaban saya di sini harus Anda cerna sendiri dan pikirkan mana yg terbaik untuk diri Anda sendiri.
Mengapa Saham?
Banyak orang lupa atau tidak tahu apa artinya saham, dan menganggap saham adalah suatu angka-angka yg berubah sehingga menimbulkan keuntungan maupun kerugian bagi pemiliknya. Mungkin juga bagi Anda, saham itu seperti objek tidak dikenal yg bergerak sesuka hatinya dan oleh karenanya saham itu adalah objek spekulasi atau kasarnya: JUDI.
Kenyataannya, saham adalah bukti kepemilikan sebuah usaha/bisnis. Memiliki saham sama artinya dengan memiliki bisnis. Karena bisnis adalah suatu kegiatan operasional untuk menghasilkan laba, maka laba perusahaan tersebut akan tercermin melalui harga sahamnya yg naik. Setiap lembar saham yg dimiliki bukanlah kertas kosong, pemegang saham adalah bagian dari bisnis yg dimilikinya. Pada umumnya nilai saham akan naik dari waktu ke waktu karena bisnis yg berhasil, menghasilkan laba, dan terus tumbuh bertambah besar (bahasa kerennya, productive asset --- harta yg produktif).
Hasil yg ditawarkan dari Saham
Untuk Indonesia, jika diminta suatu angka, maka saya akan menyebutnya 20%~30% per tahun. Bukan berarti semua saham akan menghasilkan hasil tsb, karena kinerja perusahaan berbeda-beda. Setiap waktu tentu saja ada perusahan yg bisnisnya lesu, ada yg bisnisnya cemerlang, ada yg merugi, ada yg untung biasa2 saja, ada yg untung fantastis.
Mungkin kedengarannya kecil sekali, 20%~30% tidak akan membuat seseorang kaya raya, bagaimana mungkin seorang Warren Buffet dapat menjadi orang terkaya di dunia dengan cara berinvestasi di saham? Jawabannya adalah compounding result, hasil yg didapat diinvestasikan kembali. Jika di-rata2-kan, return Mr. Buffet per tahunnya sekitar 26%, jadi bukan suatu angka gila seperti untung 100%, 1000%, atau bahkan lebih...[/spoiler]
Ilustrasinya begini, jika Anda mulai dengan 100 juta hari ini, dengan return 30% per tahun, maka 30 tahun lagi 261Milyar. Lho kok bisa, begini perhitungannya:
| Waktu | Nilai Investasi |
| Mulai | 100 jt |
| tahun #1 | 130 jt |
| tahun #2 | 169 jt |
| tahun #3 | 219.7 jt |
| tahun #4 | 285.61 jt |
| tahun #5 | 371.293 jt |
| ... | ... |
| tahun #10 | 1378 jt |
| tahun #15 | 5118 jt |
| tahun #20 | 19004 jt |
| tahun #25 | 70564 jt |
| tahun #30 | 261999 jt |
[spoiler]Investasi lain apa yg dapat menawarkan return setinggi itu? boleh saya katakan, saya belum menemukannya**. Mungkin yg terdekat adalah investasi pada properti, terutama pada lokasi strategis. Di sini kelebihan saham dibanding investasi properti adalah saham sangat liquid, dan entry barrier yg rendah. Liquid maksudnya saham bisa dijual kapanpun kita mau pada hari bursa buka (Senin hingga Jumat) tanpa perlu pusing mencari pembeli, jika menjual properti kita harus susah payah dulu mencari pembeli. Entry barrier yg rendah maksudnya dengan modal kecil sudah bisa mulai, misal 5 juta. 5 juta cukup untuk mulai (mulai saja ya...) dan sudah bisa membeli saham perusahaan bagus dan besar seperti Astra, dan tanpa pinjaman loh... Kalau properti banyakan orang cuma sanggup sampai DP, sementara sisanya kredit.
Resiko Berinvestasi di Saham
Perusahaan bisa saja rugi, bisnis bisa sepi, manajemen bisa tidak jujur (baca: korup), dll... Resiko kerugian di saham ada dan nyata. Jika perusahaan rugi maka akan tercermin di harga sahamnya yg turun sehingga pemegang sahamnya mengalami kerugian. Namun semua kendaraan investasi punya resiko. Surat Utang Negara (SUN) contohnya, pada negara Yunani yg dilanda krisis, ternyata negara tersebut tidak mampu membayar. Emas contoh lain, yg kata orang selalu naik, pada akhir tahun 2011 emas mengalami penurunan hingga 20%.
Jadi sebenarnya sama saja, semua beresiko. Mungkin ada yg punya alasan bahwa emas, walau turun 20%, nantinya akan naik lagi dan akan mencetak rekor baru. Yah mungkin saja, tapi perlu diketahui bahwa saham pun demikian. Perusahaan yg bagus, bekerja dengan benar, akan tumbuh terus bahkan ketika krisis finansial datang melanda. Contoh saja Indonesia sudah melewati krisis terberatnya di thn '98 dan Anda bisa melihat fakta bahwa masih banyak perusahaan yg masih berdiri sekarang bahkan sudah tumbuh lebih besar berkali2 lipat sekarang. Pesan saya, sebagai investor kita dapat meminimalkan resiko kita dengan memilih saham pada perusahaan yg bagus, bekerja dengan benar, membukukan keuntungan dan terus tumbuh.
Selamat Berinvestasi!
extra note:
**di Indonesia ada 2 perusahaan yg tiap tahun membukukan keuntungan hampir 100% setiap tahunnya (baca: konsisten). yg pertama adalah perusahaan minuman keras (oke mungkin sbg Buddhist sebaiknya jangan invest di sini), dan yg kedua adalah perusahaan Unilever (tau donk?). Ini bukan rekomendasi beli Unilever ya, karena saham Unilever sendiri sekarang diperdagangkan 40x lipat lebih nilai bukunya.[/spoiler]
barusan aja terpikir bahwa dari sekian banyak member DC mungkin ada yang berpikir untuk menempatkan "dana investasi" sebesar 100 juta merupakan hal yang terlalu "besar". Berikut ini ada sebuah ilustrasi kecil bagaimana perhitungan bunga berbunga / bunga majemuk / compounding yang dihitung oleh excel (tugas hanya narik ke arah bawah saja dan ternyata bisa membantu untuk menghitung).
Ilustrasi yang diberikan berupa penempatan dana sebesar 1jt, 30jt dan 100jt. Asumsi bunga yang digunakan 10% dan 30% untuk masing2 dana investasi selama 30 tahun y.a.d.
(https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Fi1085.photobucket.com%2Falbums%2Fj424%2Fsn_lorun%2FScreenShot2012-11-24at83333AM.png&hash=dd7502b815acbdc2c7b88ce88cab5c95e937345d)
year - 1 karena dimulai dari modal awal
ini rumusan untuk bunga 10%: (B2*0.1) + B2
ini rumusan untuk bunga 30%: (B2*0.3) + B2
nb: ilustrasi diatas hanya memberikan gambaran tentang investasi dengan compunding.
om Tesla,
ini judul filem-nya apa ?
Quote from: tesla on 15 November 2012, 06:21:05 PM
[spoiler]kalau setiap trade ada dasar analisisnya, maka ketika harga bergerak berlawanan, maka dasar tadi harus di-adu dgn realita sekarang, apakah analisis tadi masih valid. kalau semua masih valid, maka ga perlu panik, justru berkah kalau ketemu situasi begitu.[/spoiler]
contoh ya, kaya di film ini.
sinopsis: jika perusahaan dibangkrutkanpun nilai bukunya 25$/lembar. harga sahamnya dijual 10$/lembar. maka sebagai value investor ga perlu panik, malah kaya ketemu durian runtuh. Mr Garfield di film ini menjelaskan sesuatu yg orang ga tau. tentu saja salah satu dari orang yg mendengar itu langsung besoknya ikut membeli saham tsb :))
[spoiler]saya rekomendasikan film ini bgt. jauh lbh bagus daripada film wallstreet yg ngajarin kecurangan2 (kaya insider trading)
tapi kalau situasi udah berubah, mis perusahaan merugi (apalagi karena bisnis modelnya udah mati), shg valuasi kita berubah, maka saya jg rekomendasikan cut loss juga. tapi harus liat case by case juga sich. kalau ragu (bisnis ga jelas, kaya banting stir ke tambang, dll) mending jangan invest, saya sih cari yg lebih mudah ditebak.[/spoiler]
Other People Money
SSIAPT Surya Semesta Internusa TbkOverview
- Bidang Usaha: Properti, Konstruksi, dan Perhotelan
- Listing Sejak: 1997
- Saham di masyarakat 44.16% (per Sep 2012)
- Unit Bisnis Properti meliputi Kawasan Industri Kerawang (1400ha), penyewaan gedung Graha Surya Internusa di Kuningan Jakarta dan Glodok Plaza
- Unit Konstruksi mendapat kontrak kerja yg terus bertambah scr stabil
- Unit Konstruksi tidak pernah mengalami kerugian sejak krisis 1997 meskipun harga material naik akibat rupiah anjlok
- Unit Perhotelan meliputi 2 hotel bintang lima, Gran Melia Jakarta dan Melia Bali Villa and Spa Resort. Selain itu juga Banyan Tree Ungasan Resort yg dikelola bersama dg Banyan Tree Hotel and Resort Ltd (singapore).
Highlights 2012
- harga lahan industri naik menjadi rata-rata 94.9$ per meter persegi (tahun sebelumnya 38.9$)
- kontrak konstruksi meningkat 101.9% dibanding tahun sebelumnya
- melakukan diversifikasi usaha pada pengembangan hotel budget yg diperkirakan awalnya 5 akan beroperasi 2013
- telah menyelesaikan renovasi hotel Gran Melia Jakarta pada Oktober 2012 yg dimulai sejak Juni 2011. Pada saat renovasi ini tingkat occupancy hotel Gran Melia turun hingga berkisar tinggal 32%. Diharapkan setelah renovasi ini, occupancy rate dapat kembali 60% atau lebih
- target laba bersih 2012 ini 650 milyar sudah tercapai 85% pada kuartal ketiga, dan optimis akan tercapai.
- menerbitkan obligasi 700Milyar dg nilai 150 Milyar seri A 8.3% (3Y) dan 550 Milyar seri B 9.3% (5Y)
Quote
Land Bank untuk Kawasan Industri Kerawang 362 Ha
(per 30 Sept 2012)
- Phase 1 & 2 = 82 Ha
- Phase 3 = 280 Ha
nilai buku yg tercatat adalah nilai perolehan (aaaaa~)
Quote
Histori Harga Lahan (m2) Rata-rata
2007 32.0$
2008 34.1$
2009 39.6$
2010 39.5$
2011 42.7$
2012 94.9$ (9 months)
Quote
Project Konstruksi yg didapatkan di 2012
- Galaxy Mal, Bekasi
- Grand Metropolitan, Bekasi
- Purimas Apartment, Surabaya
- Musm Mas
- PAMA Kariangau, Balikpapan
- Mal Ciputra, Cibubur
- Ibis Style Hotel Braga, Bandung
- Sahid Sudirman Center, Jakarta
- N5 Resort Hotel, Denpasar
- Shangri-La Hotel, Denpasar
be aware, tampaknya akan ada dampak UMP Jakarta yg naik 40% sementara nilai kontrak sudah ditetapkan
Nilai Kontrak di tangan per 30 Sept 2012 adalah 2.15 Trilyun
Quote
Project besar 2009-2011
- Cosmo Terrace Retail and Apartment, Jakarta
- Fajar Paper, Cibitung
- Musim Mas, Medan
- Biznet Technovillage, Bogor
- Puninar III, Jakarta
- Nestle Indonesia, Kerawang
- Windsor Apartment, Jakarta
- Malang City Point, Malang
- Mall Alam Sutera, Serpong
- Astra Group Land Improvement, Kerawang
- Thamrin Executive Residence, Jakarta
- Mayapada Hospital, Lebak Bulus
- Cerestar, Cilegon
- Ciputra Wold (Joint Operation), Jakata
[spoiler]
meskipun occupancy rate hotel Gran Melia Jakarta ketika renovasi turun dari 60% ke 32%, namun harga sewa kamarnya naik 27% secara rata-rata 114$.
diversifikasi unit konstruksi menuju ke infrastruktur (toll road).
unit properti akan menyelesaikan phase 2 di 2012, dan akan memulai pengembangan phase 3.
kemungkinan akan menambah license lahan 1000 ha lagi di Juni 2013.
memulai mendapatkan lahan dari license lahan 2000 ha di Bekasi.
[/spoiler]
Mau tanya lagi bro tesla...
apakah data data perusahaan selalu bisa dipertanggungjawabkan, meskipun telah diaudit.
seperti pepatah orang dulu: data perusahaan ada 2 yang bisa saling berbeda angkanya, yang pertama untuk diketahui pemegang saham mayoritas (pemilik), yang kedua untuk di eskpos ke publik.
jangan2 yang di ekspos ke publik itu datanya diakalin semua...
pertanyaan : bagaimana kita mengenali perusahaan tersebut?
terima kasih.
tidak selalu bisa dipertanggungjawabkan.
tapi tidak semua part di laporan keuangan itu bisa dimanipulasi. jadi sebagai investor sebenarnya bagusnya kita juga punya mindset sbg pelaku usaha. di satu sisi, ke pajak, biasa kan mau understate sementara ke investor mau overstate. jadi tau deh di mana celah2 utk memanipulasi, maka cara membaca laporan keuangan jg bisa berbeda.
tips nya ada byk sih... ga mungkin disebutkan 1 per 1 di sini.
kalau utk overstate (kebanyakan utk perusahaan publik), biasa sih kalau saya cuma mau menghitung nilai2 yg visible, misalnya tanah tadi berapa hektar, itu udah ga bisa bohong. kemudian yg paling vital biasa, dimana kas nya...
kalau tertarik coba baca tentang beneish m-score juga.
jadi ada rumusan juga utk mengukur si-manipulator... (kalau dijelasin di sini terlalu makan energi... google saja pasti dapat kok)
Saya pengen belajar main saham neh. Sekuritas online apa yah yang bagus pelayanan-nya dan service-nya murah?
yg bagus ada...
yg murah ada...
yg bagus + murah = belum ketemu... :(
PT J Resourses Asia Pasifik Tbk (PSAB)
Posted on December 29, 2012
(https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Fceksaham.files.wordpress.com%2F2012%2F12%2Flogo.png%3Fw%3D180&hash=bfa5ae89a5ed0fd4cafb41d092ad8d78d0b557d9)
(dulunya bernama PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk)
Overview
Bidang Usaha: Pertambangan Emas
IPO: 2003, backdoor Listing: end of 2011
Pd 30 Desember 2011, perseroan melakukan RUPSLB utk melakukan Penawaran Umum Termbatas I (PUT I) atau dikenal dg istilah Right Issue: setiap pemegang 125 saham lama mempunyai 3025 HMETD di harga pelaksanaan Rp2000 per lembar.
Pada right issue tsb standby buyernya adalah J & Partners Asia Limited
Hasil dana Right Issue digunakan utk mengakusisi PT J Resources Nusantara senilai 1,443T rupiah.
ini adalah Backdoor Listing...
karena backdoor listingnya masih baru dan kita belum memiliki data finansial 2 tahun di bisnis barunya, pembahasan
operasional perusahaan hanya akan bersifat kupasan berita yg belum menunjukkan performa perseroan secara jangka panjang. oleh karena itu tidak cocok utk menjadi sarana investasi, namun aksi korperasi di sini sangat menarik utk posisi spekulasi.
kinerja perseroan terdahulu tidak relevan utk dibahas lagi karena memang sudah tinggal kulitnya saja. sisa kode saham PSABsaja di bursa. Nama perseroan pun telah diganti.
rasanya tidak ada salahnya juga dibahas tentang backdoor listing nya utk sebatas menambah pengetahuan saja terlebih karena kita sudah mendapat salah satu contohnya (PSAB) di sini.
Ada 2 cara agar suatu perusahaan dapat masuk terdaftar di pasar modal, yaitu lewat IPO (Initial Public Offering) atau satu lagi disebut backdoor listing (lewat pintu belakang). Tidak ada kepastian juga bahwa melisting lewat pintu belakang bakal lebih mudah daripada lewat pintu depan (IPO). Saya kira masih misteri juga kenapa ada perseroan memilih lewat pintu belakang. Ada persyaratan di pintu depan yg tidak terpenuhi? Hal ini perlu direnungkan pihak spekulator.
Posisi harga saham PSAB sebelum terjadinya backdoor listing adalah 450 rupiah per lembar. dengan harga segitu, ketika itu market capital PSAB adalah 13,5 Milyar. (Apakah biaya utk IPO lebih dari 13.5M atau ada syaratnya selain biaya yg sulit terpenuhi?). Dg HMETD di harga 2000 dan setiap 125 lembar diberi HMETD sebanyak 3025 lembar, investor lama seolah ditodong injeksi dana besar jika tidak ingin sahamnya terdelusi.
Melihat kinerja PSAB tahun2 lalu yg terus merosot (merugi) diperkirakan investor lama pun keliatan tidak berharap terlalu banyak dg operasional perusahaan. Jadi wajar banyak yg tidak menebus haknya dan membiarkan porsi sahamnya terdilusi. Sbg akibatnya J & Partners Asia Limited (JPAL) sbg standby buyer berhasil mengantongi 94.6% saham perseroan dan otomatis menjadi pemegang saham terbesar.
Dana right issue tsb digunakan utk mengakusisi J Resources Nusantara (JRN). tapi hanya bahasanya saja mengakusisi. sebenarnya terbalik. Sejak semula memang JRN ini yg ingin masuk bursa lewat pintu belakang. yaitu dgn cara mencaplok PSAB. Bisa dicaplok kemungkinan juga karena saham di publiknya > 50%. tidak ada investor yg absolut di dalamnya. right issue gila2an bisa lolos, akusisi terbalik bisa direstui dalam RUPSLB. Lewat right issue besar2an PSAB yg awalnya perusahaan 13 Milyar mengakusisi JRN senilai 1,4 Trilyun. keren jg yah... hihi
JRN ini juga panjang ceritanya. biar singkat ceritanya jadi isinya sebenarnya adalah tambang2 milik Avocet Mining Plc di kawasan Asia Pasifik yg dicaploknya. jadi PSAB sekarang ini adalah Avocet Mining Plc kawasan Asia Pasifik dulu yg sudah dibungkus baru.
Kalau ingin tau cerita seluk beluk lebih detailnya dalam usaha akusisinya, bisa baca blog pak Teguh Hidayat. Beliau udah membahas secara detail juga di sini.
Sedikit ulasan spekulator dari sudut pandang saya... Disclaimer ON
Apa tujuan masuk ke pasar modal? Utk memperoleh dana dari investor atau bisa juga utk mempermudah pinjaman dari bank. Kalau dibaca berita akhir2 ini PSAB udah dapat pinjaman dari CIMB. Artinya udah hampir sampai tujuan. Tapi masa cuma buat dapat pinjaman sich... Bisa jadi kedepan masih mau digunakan utk right issue? hmmm kalau dari kinerja perusahaan yg baru 1 tahun saya rasa belum ada investor besar yg ingin terjun ke sini. Palingan dapatnya investor retail. Jadi right issue utk jangka pendek kecil potensinya. Kalau operasional bisa bagus mungkin investor mulai akan tertarik dan JPAL bisa aja melepas sahamnya ke publik dg harga lebih mahal dari awalnya kan. I think this is whats going on.... . Jadi perhatikan baik2 porsi kepemilikan JPAL (i hope you know what i mean) Disclaimer ya...
Daripada PSAB, mending main PKPK aja deh :whistle:
mending jangan main-main. karena resikonya kehilangan uang :D
PSAB terindikasi ada permainan laporan keuangan, banyak hal yang sangat mencurigakan di laporan keuangannya...
PKPK ini saham apa lagi tidak masuk akal ... tambang batu bara NPM tdak sampai 5% .. Saham PKPK itu murni saham gorengan ...
Dari pada beli saham PKPK atau PSAB, saya sekalian milih MYOH (pemilik Samtan)...
Samtan adalah salah pemilk tambang batu bara Kideco (Salah satu tambang batu bara terbesar di Indonesia)...
PKPK Backdoor listing IWBMC. Dengan Total Cadangan batubara sekitar 450 Juta Metrik Ton.
IWBMC telah memiliki laporan JORC yang dikeluarkan oleh pihak independen yaitu PT. SMG Consultant. Total
sumberdaya dari laporan tersebut adalah sebesar 447.797.647 MT
Cadangan batubata terbukti adalah 184.3 Juta MT, ini setara dengan cadangan HRUM.
Quote from: Top1 on 03 January 2013, 11:03:24 AM
PKPK Backdoor listing IWBMC. Dengan Total Cadangan batubara sekitar 450 Juta Metrik Ton.
IWBMC telah memiliki laporan JORC yang dikeluarkan oleh pihak independen yaitu PT. SMG Consultant. Total
sumberdaya dari laporan tersebut adalah sebesar 447.797.647 MT
Cadangan batubata terbukti adalah 184.3 Juta MT, ini setara dengan cadangan HRUM.
Inipun masih belum jadi jaminan PKPK menjadi baik.. Terutama masalah managementnya ... Saat ini saja Bumi yang memiliki cadangan batu bara terbesar di indonesia saja bisa terpuruk.
Pilihan perusahaan batu bara terbaik saat ini PTBA, ITMG, HRUM, & ADRO
Setiap orang punya style sendiri bermain saham, belum right issue saya sudah cuan berlipat2 di PKPK saat ini ;D
Di saham mana ada yang kasih jaminan, pintar2 saja mengolah informasi dan lihat apa yang terjadi.
Backdoor listing DKFT (Johny Wiraatmadja bankir Panin) kan sukses.
Kalau anda tahu sapa di balik PKPK yah lain cerita :whistle:
Contoh backdoor listing lain adalah SUGI RI di 100 saat ini naik 3.5x lipat.
Saya tidak mau berspekulasi di saham terutama yang namanya rumor sangat sulit dipercaya...
Memang kalau menerapkan system yang dijalankan seperti warren buffet, karena tidak semua orang suka dengan caranya
Tidak ada yang menyuruh anda berspekulasi. Tapi saham2 yang bagus tidak semuanya mahal.
Seperti saya bilang selalu ada STORY BEHIND THE STOCK.
Contoh PBRX itu naik 10x lipat dalam 1 tahun.
DKFT naik berlipat-lipat.
SUGI naik berlipat-lipat.
Kalau mau yg moderat dan bagus, kecil unsur spekulasinya saya sih pikir MTBO sangat menarik (saham kosmetik)
MBTO bukankah the next BLUE CHIP
Quote from: Top1 on 03 January 2013, 11:31:32 AM
Tidak ada yang menyuruh anda berspekulasi. Tapi saham2 yang bagus tidak semuanya mahal.
Seperti saya bilang selalu ada STORY BEHIND THE STOCK.
Contoh PBRX itu naik 10x lipat dalam 1 tahun.
DKFT naik berlipat-lipat.
SUGI naik berlipat-lipat.
Kalau mau yg moderat dan bagus, kecil unsur spekulasinya saya sih pikir MTBO sangat menarik (saham kosmetik)
MBTO bukankah the next BLUE CHIP
Dulu pertama kali memaski saham juga berpikir seperti anda... Tetapi pengalaman 2008 adalah guru saya yang paling berharga ... karena itu kalau menagementnya sudah brengsek lebih baik tidak masuk... Ini bukan maksud saya untuk meremehkan analisa anda, pengalaman saya di dunia saham tidak ada orang pintar di dunia saham, tetapi orang yang cermat yang akan bertahan...
ikut nimbrung,
walaupun mahal tapi dengan Risk Ratio yang kecil dan growth yang sudah didepan mata (stabil secara sejarah) bakal jadi pertumbuhan di potofolio.
Quote from: Top1 on 03 January 2013, 11:31:32 AM
Tidak ada yang menyuruh anda berspekulasi. Tapi saham2 yang bagus tidak semuanya mahal.
Seperti saya bilang selalu ada STORY BEHIND THE STOCK.
Contoh PBRX itu naik 10x lipat dalam 1 tahun.
DKFT naik berlipat-lipat.
SUGI naik berlipat-lipat.
Kalau mau yg moderat dan bagus, kecil unsur spekulasinya saya sih pikir MTBO sangat menarik (saham kosmetik)
MBTO bukankah the next BLUE CHIP
vote for HRUM
om Tesla pasti setuju deh ;D
Quote from: whitepadma on 03 January 2013, 11:11:16 AM
Inipun masih belum jadi jaminan PKPK menjadi baik.. Terutama masalah managementnya ... Saat ini saja Bumi yang memiliki cadangan batu bara terbesar di indonesia saja bisa terpuruk.
Pilihan perusahaan batu bara terbaik saat ini PTBA, ITMG, HRUM, & ADRO
Tahun 2008 justru jadi berkah buat investor "value"
PBRX 150 naik ke 2000 trus stock split 1:5
MAPI 250
AMAG 50 (Ini Lo Keng Hong juga masuk)
KDSI 200
JECC 500
Ketika kita membeli dengan cara mencicil seperti ajaran Buffet (Dolar Cost Averaging) maka tidak masalah kalau kejadian di tahun 2008, bahkan ketika turun dengan nilai uang yg sama, jumlah saham yg kita peroleh lebih banyak.
Saya dari dulu jarang beli saham Bluechip, paling yah INCO dan INDY saja karena harga saat ini cukup murah.
Hasil dari krisis tahun 2008 saya dapat cukup lumayan
Quote from: whitepadma on 03 January 2013, 10:31:59 AM
PSAB terindikasi ada permainan laporan keuangan, banyak hal yang sangat mencurigakan di laporan keuangannya...
PKPK ini saham apa lagi tidak masuk akal ... tambang batu bara NPM tdak sampai 5% .. Saham PKPK itu murni saham gorengan ...
Dari pada beli saham PKPK atau PSAB, saya sekalian milih MYOH (pemilik Samtan)...
Samtan adalah salah pemilk tambang batu bara Kideco (Salah satu tambang batu bara terbesar di Indonesia)...
lah
Backdoor Listing bro...
itu apa ga dibaca di atas >:)
btw saya sendiri jg kriteria investasi udah melantai setidaknya 2 tahun. makanya saya post utk
spekulasisaham ada lebih 400 di Indonesia, memang masih byk pilihan yg lebih baik kok.
saya sendiri milih ga bilang2 apa yg saya beli (wkwkwkwk)
udah capek2 nemu emas di lumpur , masa saya mau ngasih tau orang "woi di sini ada emas" >:D
Quote from: tesla on 03 January 2013, 12:19:55 PM
lah Backdoor Listing bro...
itu apa ga dibaca di atas >:)
btw saya sendiri jg kriteria investasi udah melantai setidaknya 2 tahun. makanya saya post utk spekulasi
saham ada lebih 400 di Indonesia, memang masih byk pilihan yg lebih baik kok.
saya sendiri milih ga bilang2 apa yg saya beli (wkwkwkwk)
udah capek2 nemu emas di lumpur , masa saya mau ngasih tau orang "woi di sini ada emas" >:D
Sudah saya lihat bro masalah back door listing... Yang saya tekankan bukan itu tetapi system managemen dari perusahaan tersebut ..
Karena sebuah perusahaan tanpa tahu GCG yang baik atau tidak, sama saja beli saham gorengan...
Yang namanya backdoor listing pasti manajemennya sebagian juga ikut diganti dari orang2nya pemegang saham baru
orangnya adalah Mr J = Jimmy Budiarto
masih muda lagi loh :D
kalau track recordnya: dulu yg punya BUMA. BUMA nya dijual ke DOID (dpt 200M$)
Bukankah yang owner BUMA : Johan Lensa?
Johan Lensa bokap
Jimmy Budiarto anak
Iya anaknya pegang J-Resources, berarti doi orang siantar dong :whistle:
Quote from: Top1 on 03 January 2013, 03:14:12 PM
Iya anaknya pegang J-Resources, berarti doi orang siantar dong :whistle:
orang siantar jg yah? ;D
Quote from: Top1 on 03 January 2013, 02:10:20 PM
Yang namanya backdoor listing pasti manajemennya sebagian juga ikut diganti dari orang2nya pemegang saham baru
Itu yang belum tentu, yang namanya backdoor listing msh bisa akal akalan dari pemilik lama ... Hal ini sering kejadian di saham group bakrie.
anehnya bukan pemilik mayoritas bisa menang terus di RUPS.... aneh kan..
Karena itu backdoor listing jg hrs masih dilihat secara mendetail..
Kalau bukan benar benar management solid lebih baik dipikir dulu.... Apalagi BUMA kelihatannya msh terafiliasi sama Bakrie ......... ;D ;D
Hati-hati itu emang perlu dalam berinvestasi.
Banyak sekali permainan dalam backdoor listing.
Owner BUMA setelah jual ke DOID dia masuk MDLN tapi belakangan dia muntahin kembali ke market, belakangan bersama anaknya main PSAB.
Walaupun PSAB dan J-Resources termasuk akal2an pemilik lama tapi ini tidak terafiliasi saham group Bakrie.
Tapi hati2 saja tidak cukup, lebih baik meningkatkan kemampuan untuk mencium semua permainan di belakang layar untuk meraup untung.
Style seperti anda ini lebih cocok melakukan investasi secara berkala dengan jumlah uang tetap setiap bulannya dan pilihlah saham2 yg anda sudah kenal luar dalam :)
iya emg termasuk akal2an kok.
sejauh ini udah terlihat PSAB dipake buat minjam duit
katanya buat bayar hutang. padahal itu hutang kepada pemiliknya sendiri.
tapi so far PSAB masih 90%+ di tangan ownernya.
pasti ada mekanisme lempar ke pasarnya ---> yg sering bikin kaget ntar
Quote from: Top1 on 03 January 2013, 04:23:48 PM
Style seperti anda ini lebih cocok melakukan investasi secara berkala dengan jumlah uang tetap setiap bulannya dan pilihlah saham2 yg anda sudah kenal luar dalam :)
saya jg lebih cocok begini.