wa agak heran mendadak budhist di sama kan dengan evolusionist.
kita menghargai evolusionist ya, tapi apakah kita buddhis adalah evolusionist?
Quote from: daimond on 08 October 2012, 04:17:21 PM
wa agak heran mendadak budhist di sama kan dengan evolusionist.
kita menghargai evolusionist ya, tapi apakah kita buddhis adalah evolusionist?
Di Aganna Sutta manusia awal terus berproses hingga terbentuknya manusia seperti sekarang, tapi prosesnya dan bentuknya tidaklah sama seperti evolusinya Darwin.
Lagian asal / sumber manusianya beda, menurut Buddhis manusia2 pertama di bumi ini berasal dari alam brahma (surga) Abbassara.
Kesamaannya adalah :
- Sama2 berproses (tidak seketika)
- Memakan waktu yang (sangat) lama, bukan dongeng 6 hari atau boneka tanah. :D
iya, yang wa pikir memang betul kita menghargai evolusionist, tentang budhis adalah evolusionist rasanya enggak dah! kaum evolusionist tentu tidak dapat menerima paham 31 alam kehidupan dari Buddhistme, kecuali 31 alam itu dapat di buktikan sama kaum evolutionist.
yah kita kadang kena sate sama orang yang tidak bertanggung jawab meletakan paham buddhist sama dengan evolusionist pada hal tidak.
yah kita belajar; jadi nya wa nama kan jurus diskusi macam ini yang menyesatkan adalah jurus menyate, menyate dua prinsipil yang berbeda seolah olah wujud pengertian nya sama dan mengaburkan/ menghilangkan/ menyamarkan identiy hingga membuat kita kdbingungan dan terjerumus jebakan macam ini.
buddhis harus bisa menerima fakta.
apabila legenda ataupun kepercayaannya bertentangan dengan fakta, kepercayaannya harus mengakui dan mengalah.
dengan begini maka masyarakat buddhis bisa maju.
Quote from: morpheus on 09 October 2012, 12:14:50 PM
buddhis harus bisa menerima fakta.
apabila legenda ataupun kepercayaannya bertentangan dengan fakta, kepercayaannya harus mengakui dan mengalah.
dengan begini maka masyarakat buddhis bisa maju.
jadi jangan terlalu imam yang membuta ya om ma kitab suci/sutta2
Quote from: daimond on 08 October 2012, 04:17:21 PM
wa agak heran mendadak budhist di sama kan dengan evolusionist.
kita menghargai evolusionist ya, tapi apakah kita buddhis adalah evolusionist?
Sebagian ya, ada yang sesuai dengan teori evolusi. Tetapi dalam literatur Buddhist juga ada kelahiran langsung, misalnya di alam dewa, tidak ada pertumbuhan dari bayi dewa, menjadi balita dewa, dst.
nah wa ingat baca paritta Etavata ada bagian ini
Devo vasstu kalena
sassa sampatti hotu ca
phito bhavatu loko ca
raja bhavatu dhammiko
Semoga hujan turun pada musimnya
Semua makmur dan sejahtera
Semoga perkembangan dunia selalu mencapai kemajuan
Dan para pengemudi pemerintahan benar benar menjalankan kewajibannya
Perlu dideskripsikan dulu evolusi yang dimaksud. Apakah mengacu pada Darwin atau bukan.
wa juga baru kenalan dengan kaum evolusionist, apakah ada perkumpulan nya, siapa tokoh tokoh kaum evolusionist?, anggotanya siapa? kaum apa yang tidak menyukai kaum evolusionist ini? mengapa?
bagaimana sejarahnya kaum evolusionit ini?
Quote from: kullatiro on 10 October 2012, 06:11:58 PM
wa juga baru kenalan dengan kaum evolusionist, apakah ada perkumpulan nya, siapa tokoh tokoh kaum evolusionist?, anggotanya siapa? kaum apa yang tidak menyukai kaum evolusionist ini? mengapa?
bagaimana sejarahnya kaum evolusionit ini?
Evolusi secara istilah umumnya mengacu pada perubahan secara perlahan/gradual. Kalau yang barusan 'hot' di sini mengacu pada Evolusi Biologi, di mana dijelaskan bagaimana makhluk hidup mengalami proses perubahan dari waktu ke waktu dan menyebabkan diversifikasi. Tokohnya yang terkenal adalah Charles Darwin, yang mulai 'menggebrak' dunia sains lewat penelitiannya dan tulisannya di "on The Origin of Species". Sebetulnya paham ini juga bukan 'lahir' dari Charles Darwin, tapi sejak sebelumnya pun sudah ada dugaan demikian. Bahkan Charles Darwin sendiri 'terinspirasi' dari ajaran kakeknya, Erasmus Darwin. Namun pada masa itu, teori penciptaan masih sangat dominan, jadi hal-hal baru yang 'gila' seperti itu tidak mendapatkan perhatian. Baru setelah penelitiannya dipublikasi, menjadi 'heboh' dan berkembang.
Apakah manusia sebelumnya evolusi dari kera? Alien termasuk di alam mana ya?
Quote from: tuesday on 11 October 2012, 11:42:55 AM
Apakah manusia sebelumnya evolusi dari kera?
Menurut evolusi, tidak. Yang benar adalah manusia dan kera memiliki common ancestor dalam silsilah yang cukup dekat, namun dengan perbedaan kondisi, makhluk itu berevolusi sebagian menuju ke kera, dan sebagian menuju ke manusia.
Ilustrasinya mungkin seperti kita ini digolongkan manusia yang sama. Nah ada orang yang suka berpikir, bernalar, menggunakan akal sehat, berdasarkan fakta, sehingga otaknya berkembang. Kemudian ada orang yang tidak suka berpikir, suka berdelusi, hanya tercekok dogma, maka otaknya tidak berkembang.
Dalam waktu yang sangat lama, perbedaan penggunaan otak ini akan mempengaruhi secara fisiologis, mungkin yang satu volume otak bertambah, yang satu berkurang. Keadaan ini juga tentu mempengaruhi bentuk kepala, mungkin sistem saraf, penginderaan, dan lain-lain. Pada fase tertentu, perbedaan antara 'manusia pengguna otak' dan 'manusia pengangguran otak' akan menjadi sangat signifikan, sehingga digolongkan ke spesies yang berbeda.
Dalam ilustrasi ini, 'pengguna otak' TIDAK berasal dari 'penganggur otak', namun mereka berasal dari common ancestor, yaitu manusia. Begitu juga manusia TIDAK berasal dari kera, namun mereka berasal dari common ancestory yang sama. Itu secara general saja.
QuoteAlien termasuk di alam mana ya?
Dalam Buddhisme, setiap 'dunia' memang memiliki sendiri alam manusia, deva, dst. Jadi alien ini tidak digolongkan ke alam lain tertentu, namun pada kehidupan di 'dunia' lain. Jadi ada manusia alien, deva alien, brahma alien.
*Istilah dunia atau lokadhatu ini dijelaskan sebagai kumpulan tata surya.
Quote from: Kainyn_Kutho on 11 October 2012, 12:03:50 PM
Menurut evolusi, tidak. Yang benar adalah manusia dan kera memiliki common ancestor dalam silsilah yang cukup dekat, namun dengan perbedaan kondisi, makhluk itu berevolusi sebagian menuju ke kera, dan sebagian menuju ke manusia.
Ilustrasinya mungkin seperti kita ini digolongkan manusia yang sama. Nah ada orang yang suka berpikir, bernalar, menggunakan akal sehat, berdasarkan fakta, sehingga otaknya berkembang. Kemudian ada orang yang tidak suka berpikir, suka berdelusi, hanya tercekok dogma, maka otaknya tidak berkembang.
Dalam waktu yang sangat lama, perbedaan penggunaan otak ini akan mempengaruhi secara fisiologis, mungkin yang satu volume otak bertambah, yang satu berkurang. Keadaan ini juga tentu mempengaruhi bentuk kepala, mungkin sistem saraf, penginderaan, dan lain-lain. Pada fase tertentu, perbedaan antara 'manusia pengguna otak' dan 'manusia pengangguran otak' akan menjadi sangat signifikan, sehingga digolongkan ke spesies yang berbeda.
Dalam ilustrasi ini, 'pengguna otak' TIDAK berasal dari 'penganggur otak', namun mereka berasal dari common ancestor, yaitu manusia. Begitu juga manusia TIDAK berasal dari kera, namun mereka berasal dari common ancestory yang sama. Itu secara general saja.
Dalam Buddhisme, setiap 'dunia' memang memiliki sendiri alam manusia, deva, dst. Jadi alien ini tidak digolongkan ke alam lain tertentu, namun pada kehidupan di 'dunia' lain. Jadi ada manusia alien, deva alien, brahma alien.
*Istilah dunia atau lokadhatu ini dijelaskan sebagai kumpulan tata surya.
Berarti manusia bisa menjadi kera, namun apakah kera bisa menjadi manusia juga melalui proses evolusi? apakah alam-alam ini dapat di ehipassiko? Adalah yang pernah membuktikannya melalui meditasi?
Quote from: tuesday on 11 October 2012, 12:16:36 PM
Berarti manusia bisa menjadi kera, namun apakah kera bisa menjadi manusia juga melalui proses evolusi? apakah alam-alam ini dapat di ehipassiko? Adalah yang pernah membuktikannya melalui meditasi?
cara mengambil kesimpulan yg lucu, bagian mana dari penjelasan Master Kutho di atas yg mengatakan bahkan secara tersirat bahwa manusia bisa jadi kera?
Quote from: Indra on 11 October 2012, 12:20:07 PM
cara mengambil kesimpulan yg lucu, bagian mana dari penjelasan Master Kutho di atas yg mengatakan bahkan secara tersirat bahwa manusia bisa jadi kera?
Maaf saya salah tangkap, berarti ada 1 spesies diantara manusia dan kera yang menjadi common ancestor ya? Itu termasuk alam mana?
Quote from: tuesday on 11 October 2012, 12:25:49 PM
Maaf saya salah tangkap, berarti ada 1 spesies diantara manusia dan kera yang menjadi common ancestor ya? Itu termasuk alam mana?
Tergantung 'percabangan' dan kondisinya, bisa saja ada kelompok spesies yang statis, sementara kelompok spesies yang sama yang berevolusi dalam kondisi tertentu menjadi spesies lain. Namun dalam kasus kera dan manusia, bukan demikian. Common ancestor dari manusia dan kera, bukan manusia, bukan kera juga.
Buddhisme tidak membahas evolusi demikian, jadi kalau untuk pengategorian, tentu harus kita lakukan dengan logika dan spekulasi sendiri.