Tidak tahu juga mau posting ini dimana. tapi karena ini pengalaman pribadi jadi post disini saja... ;D
Ceritanya, beberapa minggu terakhir ini saya mulai membaca sutta2, jataka, dan RAPB yg saya pinjam dari seseorang. Ketika saya membaca, tentu muncul perasaan relijius, tetapi terkadang (kebanyakan) saya kurang mengerti inti dari yg ingin disampaikan. Lalu minggu demi minggu-pun berlalu. ;D
Suatu hari, di beberapa hari terakhir ini, ketika saya akan membaca sutta, saya mengembangkan konsentrasi sebelum membacanya, dengan tujuan agar dapat mengerti sutta yg akan saya baca. Ketika sampai dimana Sang Buddha mengulang kalimat demi kalimatnya, tiba2 konsentrasi saya berkembang. Perlahan2 konsentrasi saya menjauh dari isi sutta, dan terpusat pada pernapasan! Saya-pun berhenti membaca dan melanjutkan meditasi yg terjadi secara otomatis barusan... ;D hmm...
Esoknya, saya bermaksud menyambung sutta yg belum selesai saya baca kemarin. Dengan cara yg seperti sebelumnya, saya mulai membaca. Tak berapa lama, hal yg sama-pun terjadi, lagi. Konsentrasi saya malah terpusat pada pernapasan. ;D hmm...
Semenjak hari2 itu, konsentrasi saya menjadi lebih mudah di kendalikan dan di pusatkan ke pernapasan meskipun kondisinya kurang mendukung untuk meditasi. ;D
Bagaimana menurut pendapat rekan2? Apakah dengan di dasarkan oleh sesuatu, sesuatu dapat terjadi/terwujud seperti yg kita kehendaki? Apakah rekan2 pernah mencoba atau mengalaminya? Mohon di-share pendapatnya! Terima kasih. ;D
_/\_
Menarik sekali :-? Sutta / bagian RAPB mana yang waktu itu anda baca?
pernah sih lagi denger ceramah dhamma di komputer
terus tiba2 mulai memperhatikan nafas
jadi stop denger ceramahnya, en ganti meditasi duduk aja
tapi hanya terjadi sekali.
itu termasuk pengalaman yg mirip ngk?
belum pernah :no:
Quote from: Sunyata on 04 October 2012, 12:47:54 AM
Tidak tahu juga mau posting ini dimana. tapi karena ini pengalaman pribadi jadi post disini saja... ;D
Ceritanya, beberapa minggu terakhir ini saya mulai membaca sutta2, jataka, dan RAPB yg saya pinjam dari seseorang. Ketika saya membaca, tentu muncul perasaan relijius, tetapi terkadang (kebanyakan) saya kurang mengerti inti dari yg ingin disampaikan. Lalu minggu demi minggu-pun berlalu. ;D
Suatu hari, di beberapa hari terakhir ini, ketika saya akan membaca sutta, saya mengembangkan konsentrasi sebelum membacanya, dengan tujuan agar dapat mengerti sutta yg akan saya baca. Ketika sampai dimana Sang Buddha mengulang kalimat demi kalimatnya, tiba2 konsentrasi saya berkembang. Perlahan2 konsentrasi saya menjauh dari isi sutta, dan terpusat pada pernapasan! Saya-pun berhenti membaca dan melanjutkan meditasi yg terjadi secara otomatis barusan... ;D hmm...
Esoknya, saya bermaksud menyambung sutta yg belum selesai saya baca kemarin. Dengan cara yg seperti sebelumnya, saya mulai membaca. Tak berapa lama, hal yg sama-pun terjadi, lagi. Konsentrasi saya malah terpusat pada pernapasan. ;D hmm...
Semenjak hari2 itu, konsentrasi saya menjadi lebih mudah di kendalikan dan di pusatkan ke pernapasan meskipun kondisinya kurang mendukung untuk meditasi. ;D
Bagaimana menurut pendapat rekan2? 1. Apakah dengan di dasarkan oleh sesuatu, sesuatu dapat terjadi/terwujud seperti yg kita kehendaki? 2. Apakah rekan2 pernah mencoba atau mengalaminya? Mohon di-share pendapatnya! Terima kasih. ;D
_/\_
1. ndak juga.
2. coba baca e-book
damai di setiap langkah. bisa dicari di perpus DC. kalau peristiwa yang kamu maksud itu mirip seperti yang ada di e-book tersebut maka menurut saya itu hal yang biasa.
semoga menjadi ughaṭitaññu
Quote from: Mas Tidar on 04 October 2012, 08:45:51 AM
semoga menjadi ughaṭitaññu
sering dengar guru dhammaclass saya ngomong ughaṭitaññu puggala. tapi lupa artinya apa om tidar? ;D
Quote from: sanjiva on 04 October 2012, 03:40:24 AM
Menarik sekali :-? Sutta / bagian RAPB mana yang waktu itu anda baca?
MN Mūlapariyāya Sutta, om. ;D
http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,17327.0.html
Quote from: bluppy on 04 October 2012, 06:38:31 AM
pernah sih lagi denger ceramah dhamma di komputer
terus tiba2 mulai memperhatikan nafas
jadi stop denger ceramahnya, en ganti meditasi duduk aja
tapi hanya terjadi sekali.
itu termasuk pengalaman yg mirip ngk?
Iya, cc. Aneh banget'kan? Baca buku tiba2 malah memusatkan pikiran ke pernapasan. Aneh dan ga nyambung... :-?
umat awam yang dapat merealisasi nibbana hanya dengan mendengarkan uraian dhamma secara singkat
contoh: ven, kondannya, umat awam upatisa ketika bertemu ven. Assaji.
Quote from: hemayanti on 04 October 2012, 07:33:28 AM
belum pernah :no:
Oh, tidak apa2 cc. ;D Ini cuma mau sharing aja...
Quote from: juanpedro on 04 October 2012, 07:44:16 AM
1. ndak juga.
2. coba baca e-book damai di setiap langkah. bisa dicari di perpus DC. kalau peristiwa yang kamu maksud itu mirip seperti yang ada di e-book tersebut maka menurut saya itu hal yang biasa.
1. Terima kasih atas jawabanya, om. ;D
2. Karena saya baru pernah mengalaminya, makanya saya anggap tidak biasa. Tapi yah begitulah, itu memang hal yg biasa. *saya belum pernah baca e-booknya ;D
Quote from: Mas Tidar on 04 October 2012, 08:45:51 AM
semoga menjadi ughaṭitaññu
Semoga begitu adanya, mas. Terima kasih _/\_
Quote from: hemayanti on 04 October 2012, 08:51:24 AM
sering dengar guru dhammaclass saya ngomong ughaṭitaññu puggala. tapi lupa artinya apa om tidar? ;D
Saya lebih parah belum pernah mendengarnya. Terima kasih Mas Tidar sudah menjelaskannya. ;D
::)
sayanya yang salah memahami maksud TS atau bagaimana ya? kok kesannya sangat wow begitu? menurutku kejadian ini mirip praktek menjaga kesadaran melalui perhatian nafas saat melakukan suatu kegiatan... cuman TS pada akhirnya memilih untuk berhenti melakukan aktivitas karena lebih kepincut dengan nafas.
*kalau saya salah dalam pemahaman tolong diluruskan ya :))
Quote from: Mas Tidar on 04 October 2012, 09:48:55 AM
umat awam yang dapat merealisasi nibbana hanya dengan mendengarkan uraian dhamma secara singkat
contoh: ven, kondannya, umat awam upatisa ketika bertemu ven. Assaji.
mw tanya mas, mendengarkan di sini apakah diartikan secara harfiah?
jadi pengen baca e-book nya juga...
Kesimpulan ngawur dari gw, TS kelihatannya mudah tersugesti. Dan ini positif bila diarahkan ke jalan yang benar.
Dan cocok juga jadi model demo hipnosisnya Adi W.Gunawan :hammer: ;D
#becanda.com^:)^
[at] JP, mungkin saja memang begitu, om. Saat konsentrasi muncul, tiba2 saya menginterupsi dengan "aneh, biasanya kalau lagi baca ga ada konsen yg sekuat gini". ;D
Karena saya ga tau apa yg harus dilakukan dengan keanehan ini, jadi saya pilih meditasi aja deh... ^:)^ :))
[at] sanjv, tidak juga lha om. Kan' suttanya gak bilang "konsentrasi!" ;D
dinikmati saja ;D
konsentrasi pada salah satu objek, rileksasikan tubuh lalu sadarilah apa yang dirasakan, tidak perlu dikoment baik buruknya, AMATI aja.. ;D ;D ;D ;D ;D
Quote from: DeNova on 04 October 2012, 05:04:26 PM
konsentrasi pada salah satu objek, rileksasikan tubuh lalu sadarilah apa yang dirasakan, tidak perlu dikoment baik buruknya, AMATI aja.. ;D ;D ;D ;D ;D
wah sang praktisi datang....
kabur ah... :whistle:
Quote from: DeNova on 04 October 2012, 05:04:26 PM
konsentrasi pada salah satu objek, rileksasikan tubuh lalu sadarilah apa yang dirasakan, tidak perlu dikoment baik buruknya, AMATI aja.. ;D ;D ;D ;D ;D
Kalau harus konsentrasi ke objek terus, kapan bukunya bisa habis saya baca? :))
Quote from: Sunyata on 04 October 2012, 06:56:26 PM
Kalau harus konsentrasi ke objek terus, kapan bukunya bisa habis saya baca? :))
Saya pikir meditasinya yang mau didalamkan bukan baca buku.... tapi bukannya lebih enak baca dikit, praktekkan daripada baca banyak yang dipahami sedikit :) :) :) :)