Ambaññha Sutta,
Siapa pun, Ambaññha, yang tidak menjawab pertanyaan mendasar yang diajukan oleh Sang Tathàgata untuk ke tiga kalinya, maka kepalanya akan pecah menjadi tujuh keping.'139
1.21. Dan pada saat itu, yakkha Vajirapàni,140 memegang pentungan besi besar, menyala dan berkilauan, melayang di angkasa tepat di atas Ambaññha, berpikir: 'Jika pemuda Ambaññha ini tidak menjawab pertanyaan wajar yang diajukan oleh Yang Terberkahi untuk ke tiga kalinya, aku akan memecahkan kepalanya menjadi tujuh keping!',
pertanyaan saya adalah
1. siapakah Yakkha Vajirapani ini
2. Jika seorang dewa,apakah perbuatannya yg memecahkan kepala tdk akan menimbulkan kamma
thanks
1. menurut catatan kaki pada DN, dituliskan: " Yakkha ini, oleh DA disamakan dengan Indra, siap, seperti dalam MN 35.14, untuk mengambil tindakan. Demikianlah satu dari dewa yang mendukung agama baru. Dalam kitab-kitab Mahayāna, belakangan kita menemukan satu Bodhisatva dengan nama yang sama. Baca D.L. Snellgrove, Buddhist Himālaya (Oxford 1957), p. 62 dan catatan I.B. Horner, MLS I, p. 185."
2. Tentu saja memecahkan kepala orang lain adalah kamma, tapi seorang yakkha atau pun dewa belum tentu makhluk suci, belum tentu sempurna dalam sila, jadi bisa saja melakukan pembunuhan.
Sosok yakkha ini muncul dalam beberapa sutta dan memerankan hal serupa dalam situasi serupa, yaitu ketika lawan bicara Sang Buddha tidak menjawab ketika ditanya oleh Sang Buddha. Tapi belum pernah diceritakan bahwa yakkha ini memecahkan kepala orang.
QuoteYakkha ini, oleh DA disamakan dengan Indra,
berarti Sakka?
DA =
Quote from: juli wu on 04 September 2012, 01:42:35 PM
DA =
Digha Nikaya Atthakatha (Kitab Komentar Digha Nikaya)
Quote from: Indra on 04 September 2012, 01:47:49 PM
Digha Nikaya Atthakatha (Kitab Komentar Digha Nikaya)
harusnya
DN = Digha Nikaya
DNA = Digha Nikaya Atthakatha
Quote from: Indra on 04 September 2012, 11:10:35 AM
yg pasti bukan gue
Ya iyalah, ge er banget oom ini, xixixixi.
^:)^
Quote from: Indra on 04 September 2012, 01:47:49 PM
Digha Nikaya Atthakatha (Kitab Komentar Digha Nikaya)
;D
menurut DA juga, sosok Vajirapani yang memegang pentungan ini hanya untuk menakut-nakuti, bukan untuk membunuh beneran...
lagipula Sakka kan sudah sotapanna, jadi harusnya gak mungkin membunuh beneran
CMIIW
Quote from: will_i_am on 04 September 2012, 08:51:14 PM
;D
menurut DA juga, sosok Vajirapani yang memegang pentungan ini hanya untuk menakut-nakuti, bukan untuk membunuh beneran...
lagipula Sakka kan sudah sotapanna, jadi harusnya gak mungkin membunuh beneran
CMIIW
Tidak disebutkan bahwa Vajirapani adalah Sakka, dan Sakka menjadi Sotapanna pada saat pembabaran Sakkapanha Sutta, tidak diketahui apakah pembabaran Sakkapanha Sutta lebih dulu atau Ambattha Sutta lebih dulu.
Quote from: will_i_am on 04 September 2012, 08:51:14 PM
;D
menurut DA juga, sosok Vajirapani yang memegang pentungan ini hanya untuk menakut-nakuti, bukan untuk membunuh beneran...
lagipula Sakka kan sudah sotapanna, jadi harusnya gak mungkin membunuh beneran
CMIIW
mosok sesosok Raja Dewa Sakka tukang eksekusi ? terlalu kecil tugas itu bagi seorang raja Dewa.
kita bandingkan dengan sekarang ini jadi seorang Raja di alam manusia yang hidup makmur dan menikmati kekayaan.
Quote from: adi lim on 07 September 2012, 05:54:23 AM
mosok sesosok Raja Dewa Sakka tukang eksekusi ? terlalu kecil tugas itu bagi seorang raja Dewa.
kita bandingkan dengan sekarang ini jadi seorang Raja di alam manusia yang hidup makmur dan menikmati kekayaan.
itu kan kata kitab komentar... ;D
lagipula dewa Sakka memang sering melakukan hal-hal demikian,..
contohnya , Sakka sering menyamar menjadi seorang Brahmana di hadapan Bodhisatta.. ;D