Hmm,gaimana mulainya ya :-?,kata ini uda sering saya temukan n sudah cukup banyak juga saya baca dan di bahas,bagi yang baik hati,bantu saya dong ,TUHAN.
dalam agama Buddha ,kata Tuhan adalah tidak ada,Jika ada yang anggap ada memiliki pandangan salah kan,ini yg jadi pertanya yg perlu di bantu tuk mengatasinya,
1,Semua manusia punya teman yg berbeda agama dong,saat kamu di percaya tuk membantu atau jadi teman curhat,nasehat apa yang akan kamu berikan " Ini sudah di takdirkan Tuhan,yang tabah n sabar ya (sesuai dgn keyakinannya yg percaya akan Tuhan )" atau " Ya sudahlah,ini kammamu,hadapi aja (sesuai dgn yg saya yakinin & paham )"
Jika saya menggunakan kata "Ini sudah di takdirkan Tuhan,yang tabah n sabar ya",apakah saya telah berbohong
gaimana seharusnya menjawab yg bikja tanpa menyimpang dari ajaran Dhamma.
2,Setiap ketemu masalah yang pertama keluar dari mulut adalah "Ya Tuhan ",atau "Amitofo",gaimana atau kata apa yg musti di ganti dengan dua kata itu
Itu dulu dhe,thanks ya bagi yang mau berbagi saran ;D _/\_
Quote from: juli wu on 25 August 2012, 02:30:04 PM
Hmm,gaimana mulainya ya :-?,kata ini uda sering saya temukan n sudah cukup banyak juga saya baca dan di bahas,bagi yang baik hati,bantu saya dong ,TUHAN.
dalam agama Buddha ,kata Tuhan adalah tidak ada,Jika ada yang anggap ada memiliki pandangan salah kan,ini yg jadi pertanya yg perlu di bantu tuk mengatasinya,
Kebenaran mutlaknya memang begitu. Tapi untuk pemula yang masih berat 'percaya' demikian, cukup dipahami dulu bahwa dalam agama Buddha, tuhan tidak dipahami sebagai mahkluk (yang mencipta, bisa marah dan cemburu, minta disembah, dll).
Quote
1,Semua manusia punya teman yg berbeda agama dong,saat kamu di percaya tuk membantu atau jadi teman curhat,nasehat apa yang akan kamu berikan " Ini sudah di takdirkan Tuhan,yang tabah n sabar ya (sesuai dgn keyakinannya yg percaya akan Tuhan )" atau " Ya sudahlah,ini kammamu,hadapi aja (sesuai dgn yg saya yakinin & paham )"
Jika saya menggunakan kata "Ini sudah di takdirkan Tuhan,yang tabah n sabar ya",apakah saya telah berbohong gaimana seharusnya menjawab yg bikja tanpa menyimpang dari ajaran Dhamma.
Sebetulnya, cukup hindarilah mengucapkan kata2 seperti itu. Maka anda tidak akan berbohong.
Anda bisa mengucapkan "Saya bisa memahami kesedihanmu. Semoga cepat berlalu. Semoga kamu tabah, dll"
Quote
2,Setiap ketemu masalah yang pertama keluar dari mulut adalah "Ya Tuhan ",atau "Amitofo",gaimana atau kata apa yg musti di ganti dengan dua kata itu
Itu perlu latihan. Semakin anda menyadari hukum kamma dan berbagai fenomena dunia maka anda akan semakin tidak mudah terkejut dan tergoncang. Dengan tidak mudah tergoncang atau terkejut, maka ungkapan keterkejutan di atas otomatis tidak terlontar.
Quote
Itu dulu dhe,thanks ya bagi yang mau berbagi saran ;D _/\_
sama sama. _/\_
Quote from: juli wu on 25 August 2012, 02:30:04 PM
Hmm,gaimana mulainya ya :-?,kata ini uda sering saya temukan n sudah cukup banyak juga saya baca dan di bahas,bagi yang baik hati,bantu saya dong ,TUHAN.
dalam agama Buddha ,kata Tuhan adalah tidak ada,Jika ada yang anggap ada memiliki pandangan salah kan,ini yg jadi pertanya yg perlu di bantu tuk mengatasinya,
1,Semua manusia punya teman yg berbeda agama dong,saat kamu di percaya tuk membantu atau jadi teman curhat,nasehat apa yang akan kamu berikan " Ini sudah di takdirkan Tuhan,yang tabah n sabar ya (sesuai dgn keyakinannya yg percaya akan Tuhan )" atau " Ya sudahlah,ini kammamu,hadapi aja (sesuai dgn yg saya yakinin & paham )"
Jika saya menggunakan kata "Ini sudah di takdirkan Tuhan,yang tabah n sabar ya",apakah saya telah berbohong
gaimana seharusnya menjawab yg bikja tanpa menyimpang dari ajaran Dhamma.
Menurut saya, mungkin dengan mempergunakan kalimat yang umum atau tidak spesifik ke agama tertentu, seperti: "mungkin ini sudah jalannya". "jalannya" disini bisa diartikan bermacam-macam, biasa jalannya tuhan, jalannya/caranya kamma bekerja, jalannya kehidupan, dll.
Quote
2,Setiap ketemu masalah yang pertama keluar dari mulut adalah "Ya Tuhan ",atau "Amitofo",gaimana atau kata apa yg musti di ganti dengan dua kata itu
Itu dulu dhe,thanks ya bagi yang mau berbagi saran ;D _/\_
Hal ini hanya merupakan kebiasaan seseorang dalam mengeluh , menggunakan kata apapun tergantung kebiasaan. Sebaiknya hindari kata-kata yang kasar. Namun pertanyaan mendasarnya adalah apakah mengeluh itu hal yang baik? Jika tidak, maka sebaiknya kita berusaha untuk mengurangi mengeluh dalam menghadapi kesukaran.
Quote from: juli wu on 25 August 2012, 02:30:04 PM
Hmm,gaimana mulainya ya :-?,kata ini uda sering saya temukan n sudah cukup banyak juga saya baca dan di bahas,bagi yang baik hati,bantu saya dong ,TUHAN.
dalam agama Buddha ,kata Tuhan adalah tidak ada,Jika ada yang anggap ada memiliki pandangan salah kan,ini yg jadi pertanya yg perlu di bantu tuk mengatasinya,
1,Semua manusia punya teman yg berbeda agama dong,saat kamu di percaya tuk membantu atau jadi teman curhat,nasehat apa yang akan kamu berikan " Ini sudah di takdirkan Tuhan,yang tabah n sabar ya (sesuai dgn keyakinannya yg percaya akan Tuhan )" atau " Ya sudahlah,ini kammamu,hadapi aja (sesuai dgn yg saya yakinin & paham )"
Jika saya menggunakan kata "Ini sudah di takdirkan Tuhan,yang tabah n sabar ya",apakah saya telah berbohong
gaimana seharusnya menjawab yg bikja tanpa menyimpang dari ajaran Dhamma.
aku lebih memilih.."sering kali.. ( atau kadang) apa yg terjadi tidak seperti apa yg kita harapkan (inginkan/pikirkan)"
Disesuaikan kondisi yang terjadi, kita bisa menambah kata semoga kesukaran/ kesusahan/penderitaan cepat berlalu, dan kita tidak usah mengikuti atau menambah kata yang mereka percaya jika memang kata itu tidak relevan dgn keyakinan kita.
Biarkan mereka menenangkan diri dengan kepercayaan mereka. _/\_
kamma adalah hukum tuhan. mengapa kalian tidak mengerti hal itu?
Quote from: Brahmanews on 25 August 2012, 07:42:27 PM
kamma adalah hukum tuhan. mengapa kalian tidak mengerti hal itu?
:-? maksudnya
Quote from: Brahmanews on 25 August 2012, 07:42:27 PM
kamma adalah hukum tuhan. mengapa kalian tidak mengerti hal itu?
mengerti sekali ! memang banyak manusia yang mempercayai adanya mahluk tuhan yang mengatur karma,
salah satunya anda. ^-^
Quote from: juli wu on 25 August 2012, 02:30:04 PM
Jika saya menggunakan kata "Ini sudah di takdirkan Tuhan,yang tabah n sabar ya",apakah saya telah berbohong
saya rasa sih ngak berbohong, tergantung konsep Tuhan yg bagaimana yg ada di pikiran kita ketika mengatakan itu
Quote from: juli wu on 25 August 2012, 02:30:04 PM
gaimana seharusnya menjawab yg bikja tanpa menyimpang dari ajaran Dhamma.
saya sependapat dgn Kelana, cuma menambahkan sedikit apa yg biasa saya gunakan
'ini sudah suratan yg kuasa', pengertiannya 'yg kuasa' buat saya 'karma', tapi mungkin buat orang tsb 'Tuhan'-nya
so, win2 solution
Quote from: juli wu on 25 August 2012, 02:30:04 PM
2,Setiap ketemu masalah yang pertama keluar dari mulut adalah "Ya Tuhan ",atau "Amitofo",gaimana atau kata apa yg musti di ganti dengan dua kata itu
keduanya tidak masalah
tapi lebih baiknya spt pendapat teman2 lain
jgn mudah terkejut, bukankah semuanya karena sebab-akibat
memahami sebab-akibat bisa membuat orang jadi mandiri
tapi jangan kebablasan malah jadi orang sombong atau orang fanatik
Quote from: Brahmanews on 25 August 2012, 07:42:27 PM
kamma adalah hukum tuhan. mengapa kalian tidak mengerti hal itu?
supaya tidak membingungkan
jelaskanlah apa yg anda maksud 'hukum tuhan'?
Quote from: siswahardy on 25 August 2012, 10:51:24 PM
saya rasa sih ngak berbohong, tergantung konsep Tuhan yg bagaimana yg ada di pikiran kita ketika mengatakan itu
saya sependapat dgn Kelana, cuma menambahkan sedikit apa yg biasa saya gunakan
'ini sudah suratan yg kuasa', pengertiannya 'yg kuasa' buat saya 'karma', tapi mungkin buat orang tsb 'Tuhan'-nya
so, win2 solution
keduanya tidak masalah
tapi lebih baiknya spt pendapat teman2 lain
jgn mudah terkejut, bukankah semuanya karena sebab-akibat
memahami sebab-akibat bisa membuat orang jadi mandiri
tapi jangan kebablasan malah jadi orang sombong atau orang fanatik
sombong dan
fanatik ? ???
mungkin anda harus kembali topik berhubungan 'fanatik' utk menjelaskannya
:backtotopic:
Quote from: siswahardy on 25 August 2012, 10:53:47 PM
supaya tidak membingungkan
jelaskanlah apa yg anda maksud 'hukum tuhan'?
hukum alam = hukum tuhan
tuhan <> alam
tuhan yang menjadi sebab hukum alam bekerja.
temukan teorinya dalam teori daor wa tasalsul.
apakah ada yang pernah mempelajarinya?
dilarang OOT
kalau mau OOT ttg "hukum alam = hukum tuhan", silakan buka topik baru ;D
Quote from: Brahmanews on 26 August 2012, 07:54:28 AM
hukum alam ≠ hukum tuhan
tuhan <> alam
tuhan yang menjadi sebab hukum alam bekerja.
temukan teorinya dalam teori daor wa tasalsul.
apakah ada yang pernah mempelajarinya?
Quote from: Mas Tidar on 26 August 2012, 09:26:51 AM
dilarang OOT
kalau mau OOT ttg "hukum alam = hukum tuhan", silakan buka topik baru ;D
thanks P Mas Tidar,hukum Tuha,uda gak pas,ilang dha maha adil,maha bikja,yg serta maha lainnya
Quote from: adi lim on 26 August 2012, 04:38:28 AM
sombong dan fanatik ? ???
mungkin anda harus kembali topik berhubungan 'fanatik' utk menjelaskannya
:backtotopic:
maksudnya
kalau terlalu merasa mandiri
orang bisa jadi sombong
atau
orang bisa jadi fanatik mandiri
tidak butuh bantuan orang lain
gitu luh bro
Quote from: siswahardy on 26 August 2012, 01:43:11 PM
maksudnya
kalau terlalu merasa mandiri
orang bisa jadi sombong
atau
orang bisa jadi fanatik mandiri
tidak butuh bantuan orang lain
gitu luh bro
tidak juga
Sebenarnya tuhan tidak di bahas dengan rinci di Buddhisme karena pandangan manusia dan mahluk mahluk yang masih terikat 31 alam yang terbatas, tidak bisa di bilang juga tidak ada karena ada nya hukum kamma dan ada nya niyama (kamma niyama, citta niyama, uttu niyama, bija niyama dan dhamma niyama).
Perlu di ingat Buddha Gautama bukan lah pencipta "Hukum kamma" tetapi setelah melewati tak terbatas kelahiran Buddha mengamati ada nya Hukum kamma ini.
kalo ingin netral, sebaiknya dihindari kata2 yang ada hubungannya dengan agama. :)
menurutku, cc bisa memberingat semangat dengan kata2 yang netral yang tidak berbau religius, misalnya "ya udah sabar saja, dia begitu juga pasti ingin melihat supaya kamu baik, walaupun cara menyampaikannya kurang baik"
atau mungkin lebih ke kata2 motivasi yang sering ada di buku2 para motivator cc.
hehehe..
"yang penting bukan apa yang terjadi, melainkan bagaimana menghadapinya, ayo semangat, kamu pasti bisa, kalo udah lelah bisa istirahatkan dulu pikiranmu, kumpulkan energi, dengan begitu kamu mungkin akan lebih baik dan bisa berpikir dengan lebih jernih tanpa harus terus-menerus merasa terbebani" :)
lebih di kaitkan dengan masalah dan orang2 sekitarnya aja yang terlibat, jadi g perlu bawa2 nama tuhan atau kamma.
Quote from: juli wu on 25 August 2012, 02:30:04 PM
2,Setiap ketemu masalah yang pertama keluar dari mulut adalah "Ya Tuhan ",atau "Amitofo",gaimana atau kata apa yg musti di ganti dengan dua kata itu
mungkin bisa dengan memperhatikan nafas. ntar otomatis diam.
Quote from: Brahmanews on 26 August 2012, 07:54:28 AM
hukum alam = hukum tuhan
tuhan <> alam
tuhan yang menjadi sebab hukum alam bekerja.
temukan teorinya dalam teori daor wa tasalsul.
apakah ada yang pernah mempelajarinya?
Nggak pernah.
Pentingkah mempelajari teori yg itu? :-?
Gunanya buat apa? Bisa dijelaskan?
Yang mengajarkan teori itu siapa? ::)
Quote from: sanjiva on 27 August 2012, 03:03:01 PM
Nggak pernah.
Pentingkah mempelajari teori yg itu? :-?
Gunanya buat apa? Bisa dijelaskan?
Yang mengajarkan teori itu siapa? ::)
mempelajari teori tersebut tidak penting dan tidak berguna. jadi anda tidak perlu mempelajarinya. setuju?
Quote from: Brahmanews on 27 August 2012, 04:42:41 PM
mempelajari teori tersebut tidak penting dan tidak berguna. jadi anda tidak perlu mempelajarinya. setuju?
Setuju ;)
Quote from: siswahardy on 26 August 2012, 01:43:11 PM
maksudnya
kalau terlalu merasa mandiri
orang bisa jadi sombong
banyak kok orang yang mandiri dan tidak sombong
banyak petapa hutan hidup mandiri dan tidak sombong
Quote
atau
orang bisa jadi fanatik mandiri
tidak butuh bantuan orang lain
gitu luh bro
Banyak Bhikkhu yang fanatik kok tapi masih butuh bantuan orang lain (butuh dana makanan dari umat)
Kan kalau diskusi tidak harus pakai yang berhubungan dengan agama. Bisa saja pakai trik motivasi, psikologis dan lainnya.
Quote from: juli wu on 25 August 2012, 02:30:04 PM
Hmm,gaimana mulainya ya :-?,kata ini uda sering saya temukan n sudah cukup banyak juga saya baca dan di bahas,bagi yang baik hati,bantu saya dong ,TUHAN.
dalam agama Buddha ,kata Tuhan adalah tidak ada,Jika ada yang anggap ada memiliki pandangan salah kan,ini yg jadi pertanya yg perlu di bantu tuk mengatasinya,
1,Semua manusia punya teman yg berbeda agama dong,saat kamu di percaya tuk membantu atau jadi teman curhat,nasehat apa yang akan kamu berikan " Ini sudah di takdirkan Tuhan,yang tabah n sabar ya (sesuai dgn keyakinannya yg percaya akan Tuhan )" atau " Ya sudahlah,ini kammamu,hadapi aja (sesuai dgn yg saya yakinin & paham )"
Jika saya menggunakan kata "Ini sudah di takdirkan Tuhan,yang tabah n sabar ya",apakah saya telah berbohong
gaimana seharusnya menjawab yg bikja tanpa menyimpang dari ajaran Dhamma.
2,Setiap ketemu masalah yang pertama keluar dari mulut adalah "Ya Tuhan ",atau "Amitofo",gaimana atau kata apa yg musti di ganti dengan dua kata itu
Itu dulu dhe,thanks ya bagi yang mau berbagi saran ;D _/\_
1.memang kata Tuhan dalam agaam Buddha tdk sepopuler diagama lain, tp jangan beranggapan Bahwa tuhan Tidak ada, hanya saja dlm agama Buddha, Tidak mengatur kehidupan ini,kl nggak salah ada kitab Udana III ayat 8 menggunakan kata Tuhan untuk menenangkan seseorang tentunya anda bertujuan baik, selama kata itu bertujuan baik, anda tdk menyimpang dari ajaran Buddha, menambah kebaikan, tidak melakukan kejahatan dan mensucikan hati dan pikiran.
2.ya tuhan atau Amitofo, adalah 2 kata baik, jika dibanding dengan kata lainnya.mungkin trend baru kali ya, kalau kakao bikin kata baru lagi nanti akan menjadi tren baru lagi, kalau kakao ketemu masalah selalu bilang "Inipun akan berlalu"selalu mawas diri dan menjaga kesadaran itu intinya jadi kata apapun yang keluar ingat selalu kesadaran kita, jangan kalah oleh nafsu dan emosi. _/\_
Quote from: adi lim on 27 August 2012, 05:04:04 PM
banyak kok orang yang mandiri dan tidak sombong
banyak petapa hutan hidup mandiri dan tidak sombong
baca donk postingan saya pertama
kan saya bilang kalau kebablasan
Quote from: adi lim on 27 August 2012, 05:04:04 PM
Banyak Bhikkhu yang fanatik kok tapi masih butuh bantuan orang lain (butuh dana makanan dari umat)
fanatik -> pro kemelekatan
ya pastinya percuma jadi Bhikkhu ngak bakal mencapai kemajuan
saya tau itu adalah pandangan salah
siapa yang lebih tau kalau itu pandang salah, maka bisikin saya
agar saya semakin yakin, kalau itu adalah pandangn saya
tapi,
kalau ada yang tau bahwa itu pandangan tidak salah
maka diam aja
jangan bilang siapa-siapa
jangan pula bilang-bilang ke saya
biar saya tidak pernah tau
kalau itu adalah pandangan benar
Quote from: Brahmanews on 28 August 2012, 09:42:45 PM
saya tau itu adalah pandangan salah
siapa yang lebih tau kalau itu pandang salah, maka bisikin saya
agar saya semakin yakin, kalau itu adalah pandangn saya
tapi,
kalau ada yang tau bahwa itu pandangan tidak salah
maka diam aja
jangan bilang siapa-siapa
jangan pula bilang-bilang ke saya
biar saya tidak pernah tau
kalau itu adalah pandangan benar
begini bro
apa yg benar menurut kami, salah menurut Bro
apa yg salah menurut kami, benar menurut Bro
ngak akan ada titik temu
biar ngak ada konflik ataupun konfrontasi
urus saja rumah tangga masing2
ngak usah repot2 urusin orang lain
:>- :backtotopic:
jadi, benar dan salah menurut agama budha itu tergantung rumah tangganya ya?
Quote from: Brahmanews on 29 August 2012, 12:19:23 PM
jadi, benar dan salah menurut agama budha itu tergantung rumah tangganya ya?
tergantung mana yg lebih berharga? =))
ikuti aja apa yg pengin sis ucapin, biarpun itu di lingkungan ajaran lain kalau memang lebih suka atau cocok dengan istilah kamma ya kenapa harus pusing, kalau suka atau lebih cocok pakai kata tuhan ya pakai walaupun itu di lingkungan buddhist. ;D
orang lain mau mengerti apa yg kita ucapin kok sis, mereka juga bakal faham kalau kita umat buddhis otomatis mengucapkannya seperti itu , asal jgn pakai bahasa pali ngomongnya , mereka bakal gak ngerti ^-^