Mengingat jalannya suatu diskusi sering terganggu oleh hal-hal yang tidak dikehendaki,
jadi kepikir adakah etika diskusi yang diajarkan dalam agama Buddha?
Buat-buat teman2 yang tahu boleh nih share.
sebenarnya etika diskusi harus di semua ajaran dan universal, bukan hanya di agama Buddha.
andai tidak ada etika diskusi dalam hal apapun tentunya akan terjadi keributan, bahkan bisa terjadi adu fisik, sebabnya apa ? karena manusia itu LDM masih tebal. :)
Quote from: siswahardy on 09 August 2012, 05:48:26 AM
Mengingat jalannya suatu diskusi sering terganggu oleh hal-hal yang tidak dikehendaki,
jadi kepikir adakah etika diskusi yang diajarkan dalam agama Buddha?
Buat-buat teman2 yang tahu boleh nih share.
Sepanjang sepengetahuan gw tidak ada diajarkan tentang bagaimana berdiskusi oleh Sang Buddha.
Namun kita bisa membaca di sutta2 biasanya pihak yang berdiskusi (berdebat) akan bergiliran menyampaikan argumennya untuk kemudian ditanggapi oleh lawan diskusinya. Demikian seterusnya sampai masalah yang didiskusikan mencapai kesimpulan yang definitif, tidak bisa dibantah lagi.
Contohnya sewaktu Buddha berdebat dengan saccaka tentang atta vs anatta, keduanya saling mengemukan argumen bergiliran, juga saling bertanya jawab.
Hanya saja hebatnya Sang Buddha, pertanyaan Beliau
harus dijawab atau mati dengan kepala pecah. Nggak seperti diskusi di DC ada yang suka muter2 nggak mau jawab karena sudah terpojok. :)) :))
( jangan salah sangka, gw bukan menyebut anda, jadi jangan dikira ini menyindir anda karena gw lihat anda selalu menjawab lawan diskusi anda :>- )
ya, kalau ga ada jalan trus pake huruf gede semua.
yah mungkin masih nyambung
http://dhammacitta.org/dcpedia/AN_3.67:_Kathāvatthu_Sutta (http://dhammacitta.org/dcpedia/AN_3.67:_Kath%C4%81vatthu_Sutta)
Quote from: Sumedho on 09 August 2012, 06:44:43 AM
yah mungkin masih nyambung
http://dhammacitta.org/dcpedia/AN_3.67:_Kathāvatthu_Sutta (http://dhammacitta.org/dcpedia/AN_3.67:_Kath%C4%81vatthu_Sutta)
Tipsnya Sang Buddha tokcer banget. =P~
Quote from: Sumedho on 09 August 2012, 06:44:43 AM
yah mungkin masih nyambung
http://dhammacitta.org/dcpedia/AN_3.67:_Kathāvatthu_Sutta (http://dhammacitta.org/dcpedia/AN_3.67:_Kath%C4%81vatthu_Sutta)
wah, kehormatan besar nih penguasa alam DC mau mampir ke lapak kecil saya
salam kenal om
begitu juga dengan teman2 lain yg sudah mampir
sudah lama saya salut sama om
begitu murah hati menyediakan rumah singgah buat kita semua
om begitu tenang (diam itu emas) sekalipun di sini hingar bingar
pikir2, kaya udah arahat
boleh minta tipsnya ngak?
sst, ngomong2 apa om sebegitu tenang?
apa ngak pernah nyamar menghampiri kita2 (ya spt penguasa lainnya)?
sorry ya om, namanya juga manusia biasa, masih banyak keragu2an
kasih saran nih, om
sebuah negara tanpa hukum bisa anarkis
semua orang bisa senaknya dw, seenak ndasnya
maaf, kalo banyak omong, ngak spt om yg pendiam
begitulah saya, kalo mao ngomong, ngomong trus ngak diam2
kalo malas ngomong, diam seribu bahasa
terima kasih atas link-nya ya, om
sedari awal saya melihat kualitas anda
masih ingat pertemuan kita pertama
saya pernah meberikan kesan thd anda
itu jujur datang dari lubuk hati saya
dan semakin terbukti ketika di pertemuan berikut anda hanya diam saja
membuktikan kalau anda 'mendengarkan mendekati' (sesuai etika diskusi versi Buddhis)
sehingga anda dapat melihat letak kebenaran dan kesalahan dengan jelas
sebenarnya himbauan anda di pertemuan itu ingin saya turuti sedari awal
namun dikarenakan beberapa pertimbangan niat itu tertunda
saya pikir anda sudah berada di track yang benar
kalau tidak ada aral melintang anda akan semakin maju
cuma harus pandai bergaul, jangan mudah terbawa arus
beranilah bersikap, karena itu takdir kita anak2 pelawan arus
dan tentunya tidak boleh anarkis melainkan konstruktif
semua ini saya sampaikan bukan karena merasa terkucil
semata2 menyemangati teman seperjalanan
mengingat perjalanan panjang ini bisa membuat kita lelah & bosan
siapa lagi kalau bukan di antara kita yang menyemangati
apa yang saya sampaikan, jangan membuat anda tinggi hati
menjadikannya awal kemunduran bagi langkah anda
pahami letak benar dan salahnya
karena saya hanyalah manusia biasa
High ego people
^ atas gw, klonengannya Ryu kah ? ::)
#avatarnyasesuatubanget ;D
Quote from: siswahardy on 10 August 2012, 02:09:37 AM
sedari awal saya melihat kualitas anda
masih ingat pertemuan kita pertama
saya pernah meberikan kesan thd anda
itu jujur datang dari lubuk hati saya
kesan pertama begitu menggoda, selanjutnya terserah anda
=)) =)) =))
btt
"Para bhikkhu, melalui caranya berpartisipasi dalam sebuah diskusi seseorang dapat diketahui mendekati atau tidak mendekati. Seseorang yang mendengarkan mendekati; seseorang yang tidak mendengarkan tidak mendekati. Dengan mendekati, dia mengetahui dengan jelas kualitasnya, memahami kualitasnya, meninggalkan kualitasnya, dan menyadari kualitasnya.[2] Dengan jelas mengetahui kualitasnya, memahami kualitasnya, meninggalkan kualitasnya, dan menyadari kualitasnya, dia menyentuh pelepasan benar. Untuk itulah guna dari diskusi, itulah guna dari mendengarkan nasehat, itulah guna dari mendekat, itulah guna dari mendengarkan: yaitu, pembebasan batin melalui tanpa kemelekatan. "
saya kurang paham apa yang dimaksud 'meninggalkan kualitasnya' ?
IMHO, pada waktu penembusan, kualitas-kualitas kebenaran mulia Sang Jalan juga harus ditinggalkan...
CMIIW
[spoiler=clue]
Quote from: siswahardy on 10 August 2012, 02:39:57 PM
"Para bhikkhu, melalui caranya berpartisipasi dalam sebuah diskusi seseorang dapat diketahui mendekati atau tidak mendekati. Seseorang yang mendengarkan mendekati; seseorang yang tidak mendengarkan tidak mendekati. Dengan mendekati, dia mengetahui dengan jelas kualitasnya, memahami kualitasnya, meninggalkan kualitasnya, dan menyadari kualitasnya.[2] Dengan jelas mengetahui kualitasnya, memahami kualitasnya, meninggalkan kualitasnya, dan menyadari kualitasnya, dia menyentuh pelepasan benar. Untuk itulah guna dari diskusi, itulah guna dari mendengarkan nasehat, itulah guna dari mendekat, itulah guna dari mendengarkan: yaitu, pembebasan batin melalui tanpa kemelekatan. "
etika berdiskusi apa ya... menurut TS apa dong.... menurut logika apa om ;D
etika dimulai dgn namo budaya...
selesai sadhu 3X....
serta anjali...
Quote"Para bhikkhu, melalui caranya berpartisipasi dalam sebuah diskusi seseorang dapat diketahui cocok atau tidak cocok untuk berdiskusi. Jika seseorang, ketika ditanyakan sebuah pertanyaan, merendahkan [si penanya], mempermalukannya, mengoloknya, mengambil kesempatan dari kesalahan-kesalahan kecilnya, kemudian — dengan demikian — dia adalah orang yang tidak cocok untuk berdiskusi. Tetapi jika seseorang, ketika ditanyakan sebuah pertanyaan, tidak merendahkan [si penanya], tidak mempermalukannya, tidak mengoloknya, tidak mengambil kesempatan dari kesalahan-kesalahan kecilnya, kemudian — dengan demikian — dia adalah orang yang cocok untuk berdiskusi.
Ini yg paling susah di kendalikan ( subjektif ) dan paling byk bertebaran dalam diskusi .. disadari nggak disadari _/\_
Quote from: Landy Chua on 10 August 2012, 10:40:50 PM
Ini yg paling susah di kendalikan ( subjektif ) dan paling byk bertebaran dalam diskusi .. disadari nggak disadari _/\_
sis, bisa kasih solusi-nya ngak?
subjektif sis juga boleh
thanx