TEMPO.CO , -Taiwan—Untuk pertama kalinya, Taiwan menggelar pernikahan sesama wanita penganut agama Buddha. Seperti dilansir situs Channel News Asia Rabu 11 Juli 2012, Fish Huang dan kekasihnya You Ya-ting, keduanya berusia 30 tahun, akan mengikat janji di hadapan Biksu Shih Chao-hui, di sebuah vihara di distrik Taoyuan, pada 11 Agustus mendatang.
»Kami memutuskan menikah tahun lalu. Setelah menjalin selama enam tahun, kami merasa membutuhkan komitmen seumur hidup," kata Huang kepada AFP.
Huang yang bekerja sebagai petugas sosial di sebuah yayasan budaya Buddha mengatakan pernikahan ini akan dihadiri ibunya, tetapi ayahnya belum mengambil sikap. »Ayah saya menyukai Ya-Ting dan beliau mengatakan pernikahan ini akan memberikan tambahan anak perempuan kepadanya. Namun ia berkukuh agar saya menikah seorang pria," ujar Huang.
Dalam prosesi pernikahan nanti, kedua pasangan akan mengenakan gaun pengantin putih dengan diiringi lantunan sutra. Keduanya akan berjanji sehidup semati di hadapan beberapa lusin keluarga dan kawan dekat.
Taiwan meruapakan salah satu negara paling liberal di kawasan Asia Timur. Sekitar 80 pasangan lesbian pada Agustus tahun lalu mengikat janji dalam pesta terbesar perkawinan sesama jenis, dengan mengundang 1.000 tamu baik dari kerabat maupun mereka yang ingin tahu.
Pada 2003, pemerintah mengelurkan rancangan undang-undang untuk melegalisasi pernikahan sesama jenis dan mengizinkan pasangan homoseksual mengadopsi anak. Namun Presiden Ma Ying-jeou menuntut konsesus masyarakat sebelum mengesahkan rancangan tersebut.
http://id.berita.yahoo.com/taiwan-gelar-pernikahan-lesbian-buddha-pertama-080337496.html
Apakah dalam agama Buddha diperbolehkan pernikahan sesama jenis ..??
Mohon pencerahannya dari rekan2 se-Dharma sekalian...
_/\_
Urusan kawin dan nikah adalah urusan umat awam. Sang Buddha melarang anggota Sangha untuk ikut campur dalam urusan nikah dan kawin.
Jadi mau gay atau lesbian kagak peduli.
Quote from: Sunkmanitu Tanka Ob'waci on 12 July 2012, 10:16:22 AM
Urusan kawin dan nikah adalah urusan umat awam. Sang Buddha melarang anggota Sangha untuk ikut campur dalam urusan nikah dan kawin.
Jadi mau gay atau lesbian kagak peduli.
Sebagai umat Buddha awam, bagaimana hubungannya dengan Pancasila Buddhis, yaitu sila ke-4 :
" Kamesu micchacara veramani sikkhapadang samadiyami, yang artinya saya bertekat akan melatih diri untuk menghindari perbuatan asusila. "
..ini yang saya masih bingung..
Quote from: Ryobi on 12 July 2012, 10:37:39 AM
Sebagai umat Buddha awam, bagaimana hubungannya dengan Pancasila Buddhis, yaitu sila ke-4 :
" Kamesu micchacara veramani sikkhapadang samadiyami, yang artinya saya bertekat akan melatih diri untuk menghindari perbuatan asusila. "
..ini yang saya masih bingung..
sila ke 3 om.
itu g melakukan asusila, nah apa definisi asusila?
apakah hubungan sejenis termasuk asusila?
harus diubah persepsi bahwa para lesbian dan gay adalah pelanggaran sila ke 3 dari 5 sila.
Quote from: Sunkmanitu Tanka Ob'waci on 12 July 2012, 10:16:22 AM
Urusan kawin dan nikah adalah urusan umat awam. Sang Buddha melarang anggota Sangha untuk ikut campur dalam urusan nikah dan kawin.
Jadi mau gay atau lesbian kagak peduli.
bagaimana pula biksu boleh menikahkan umat awam ? :o
Quote from: adi lim on 12 July 2012, 12:49:23 PM
bagaimana pula biksu boleh menikahkan umat awam ? :o
eh biksu boleh ya ? kalau theravada setahu gw, bhikkhu tidak mencampuri, pemberkatan pun dilakukan oleh romo pandita
Quote from: Forte on 12 July 2012, 01:36:07 PM
eh biksu boleh ya ? kalau theravada setahu gw, bhikkhu tidak mencampuri, pemberkatan pun dilakukan oleh romo pandita
Kalau boleh, berarti perbedaan vinaya hingga pasal sanghadisesa. Tinggal parajika yg mungkin masih sama antara keduanya. :-?
gak ah. dalai lama untuk urusan aborsi gak seketat theravada
jadi..agama Buddha mengejinkan perkawinan seperti itu y..??
Quote from: khiong on 13 July 2012, 12:11:42 PM
jadi..agama Buddha mengejinkan perkawinan seperti itu y..??
ajaran buddha tidak pernah melarang utk pasangan gay atau lesbian melakukan pernikahan.
pernikahan atau seks sejenis atau berlawanan jenis adalah urusan umat duniawi, dan keduanya hanya memuaskan nafsu birahi.
karena di Indonesia dikuasai agama 'mayoritas' yang melarang pernikahan sesama jenis, dan agama Buddha hanya minoritas, dan sepertinya Pandita Buddhis(Romo/Ramani) tidak pernah melakukan pemberkatan pernikahan sesama jenis, diyakini akan ditolak dan tidak diakui/di sahkan oleh Instansi yang terkait (Dep. Agama).
Quote from: adi lim on 13 July 2012, 12:58:48 PM
ajaran buddha tidak pernah melarang utk pasangan gay atau lesbian melakukan pernikahan.
pernikahan atau seks sejenis atau berlawanan jenis adalah urusan umat duniawi, dan keduanya hanya memuaskan nafsu birahi.
karena di Indonesia dikuasai agama 'mayoritas' yang melarang pernikahan sesama jenis, dan agama Buddha hanya minoritas, dan sepertinya Pandita Buddhis(Romo/Ramani) tidak pernah melakukan pemberkatan pernikahan sesama jenis, diyakini akan ditolak dan tidak diakui/di sahkan oleh Instansi yang terkait (Dep. Agama).
jadi mengijinkan apa tidak om?
YA atau
TIDAK? :))
Quote from: hemayanti on 13 July 2012, 07:27:14 PM
jadi mengijinkan apa tidak om?
YA atau TIDAK? :))
IMO : tidak akan diizinkan oleh Instansi pemerintah ^-^
sampai saat ini sepertinya para pandita buddhis tidak pernah memberkati pernikahan sejenis secara resmi, jadinya tidak pernah muncul polemik.
dan pula budaya HAM Indonesia belum secanggih negara barat.
liat aja baru2 ini kaum transeksual hanya membahas buku tulisannya di demo fpi, bagaimana pula masalah pernikahan bisa disetujui ! ???
diluar dari segala peraturan hukum, apakah dalam agama buddha mengijinkan pernikahan sesama jenis?
YA atau TIDAK? :)
Di Buddhis biasanya ada pilihan ketiga:
1. Ya,
2. Tidak,
3. Bukan Ya dan Bukan Tidak ;D ^-^ :whistle:
ketinggalan satu...
...
3. ya dan tidak
4. bukan ya bukan tidak
Quote from: hemayanti on 14 July 2012, 08:21:54 PM
diluar dari segala peraturan hukum, apakah dalam agama buddha mengijinkan pernikahan sesama jenis?
YA atau TIDAK? :)
kalau agama Buddha dikaitkan dengan hukum Indonesia, tentunya jawab
Tidak, karena harus mengikuti hukum Indonesia.
dan beberapa negara memperbolehkan pernikahan sejenis.
kalau ajaran Buddha urusan pernikahan sejenis atau tidak sejenis tidak dipermasahkan, karena keduanya hanya memuaskan nafsu dan penderitaan bahkan akan bertambah.
dan bagi yang umat praktek Atthasila harus menghindari dan bagi Bhikkhu dilarang karena melanggar Vinaya.
IMO ; boleh2 saja :))
(https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Fstatik.tempo.co%2F%3Fid%3D135254%26amp%3Bwidth%3D475&hash=36ab11ed3ebf7e81d64ea34f56107c216a534b40)
Fish Huang dan You Ya-ting menjadi pasangan lesbian pertama yang merayakan pernikahan sesama jenis Buddha di Taiwan, Sabtu, 11 Agustus 2012. Ini sebuah langkah memperjuangkan hak asasi manusia agar Taiwan melegalkan pernikahan sesama jenis. "Kami tidak hanya melakukannya untuk diri kami sendiri, tapi juga untuk kaum gay dan lesbian lainnya," kata Fish Huang.
Huang dan Ya-ting, yang telah hidup bersama selama tujuh tahun, saling mengucap sumpah dan berdoa serta bertukar manik-manik--bukan cincin--di biara Taoyuan, Taiwan Utara. Hampir 300 umat Buddha bernyanyi bersama dalam perayaan pernikahan itu. Keluarga Huang maupun Ya-tin tidak hadir dalam upacara pernikahan mereka karena menghindari media yang meliput. Padahal, mereka sebelumnya menyatakan setuju hadir.
Pernikahan sesama jenis pertama di Taiwan terjadi pada 1996. Namun, pernikahan itu bukan pernikahan Buddha. Pernikahan Huang dan Ya-tin inilah yang diketahui sebagai pernikahan sesama jenis Buddha pertama di Taiwan.
Kelompok gay mendorong Presiden Ma Ying-jeou membuat undang-undang agar pasangan sesama jenis bisa melakukan pernikahan, dan itu berlaku juga untuk pasangan gay. Mereka berharap Presiden mau melakukan itu sebelum masa jabatannya berakhir pada 2016.
http://www.tempo.co/read/news/2012/08/12/118423003/Pertama-Lesbian-Menikah-di-Biara-Taiwan
Keblabasan nih vihara dan si bhiksuni. :o
Meskipun kita tidak menentang lesbian, mbok ya jangan dikawinkan mereka ini di vihara anda. ::)
Kalau mereka mau hidup bersama ya silahkan saja.
memang, sesuai vinaya gak seharusnya jubah kuning ngurusin perkimpoian, apapun gendernya.
kebetulan nih saya mau tanya.
proses pernikahan pasangan Buddhis apakah harus lewat vihara? atau cuma lewat pemerintah saja?
_/\_
sebenernya..sebenernya..vinaya nya..vinaya nya.. jadi bagaimana..?? :o
Quote from: juanpedro on 13 August 2012, 11:31:07 AM
kebetulan nih saya mau tanya.
proses pernikahan pasangan Buddhis apakah harus lewat vihara? atau cuma lewat pemerintah saja?
_/\_
biasanya lewat vihara, tapi gak diurus oleh bhante, melainkan cukup hanya pandita / romo saja yang menikahkan..
Quote from: juanpedro on 13 August 2012, 11:31:07 AM
kebetulan nih saya mau tanya.
proses pernikahan pasangan Buddhis apakah harus lewat vihara? atau cuma lewat pemerintah saja?
_/\_
Pemberkatan perkawinan dilakukan di salah satu majelis agama, kemudian bukti surat pemberkatannya dicatatkan di Catatan Sipil. Pencatatan Sipil boleh dilakukan bersamaan ataupun di lain hari (hari kerja).
Kalau minta dicatat misalkan di hari Minggu mengikuti hari pemberkatannya, maka perlu nego lagi (amplop) dengan petugas Capilnya yg mendatangi.
Karena dilakukan oleh majelis, maka bhikkhu dalam hal ini tidak terlibat. Tetapi masih bisa diminta untuk memberikan pemberkahan (bukan pemberkatan) kepada mempelai setelah perkawinan mereka disahkan oleh romo panditanya.
Quote from: sanjiva on 13 August 2012, 11:02:09 AM
Keblabasan nih vihara dan si bhiksuni. :o
Meskipun kita tidak menentang lesbian, mbok ya jangan dikawinkan mereka ini di vihara anda. ::)
Kalau mereka mau hidup bersama ya silahkan saja.
memang biksuni boleh menikahkan pasangan.
Quote from: khiong on 13 August 2012, 11:46:14 AM
sebenernya..sebenernya..vinaya nya..vinaya nya.. jadi bagaimana..?? :o
karena ada beda tradisi, tentunya ada beda vinaya.
makasih atas jawabannya _/\_
nanya lagi,
Quote from: sanjiva on 13 August 2012, 11:02:09 AM
Keblabasan nih vihara dan si bhiksuni. :o
Meskipun kita tidak menentang lesbian, mbok ya jangan dikawinkan mereka ini di vihara anda. ::)
Kalau mereka mau hidup bersama ya silahkan saja.
bagaimanakah hubungan sejenis dalam pandangan Buddhisme? termasuk perbuatan benar atau salah?
baru tau udah ada threadnya , di join aja jadinya
Quote from: hemayanti on 14 July 2012, 08:21:54 PM
diluar dari segala peraturan hukum, apakah dalam agama buddha mengijinkan pernikahan sesama jenis?
YA atau TIDAK? :)
Bila kita membaca sutta yang ada, kemungkinan di ajaran buddha tidak menyarakan untuk menikah karena sering kali sang buddha menyarankan kehidupan suci. Tapi bukan berarti sebagai budhist tidak boleh menikah, menikah adalah pilihan hidup cuma bila menikah sangat sulit untuk terlepas dari nama nya duhka. Itu saja perbedaannya tetapi terlepas dari menikah atau tidak semua umat budhist ingin terlepas dari duhka dan samsara. Perbedaanya kalau menikah sedikit membawa masalah bila tidak cocok dengan pasangannya. Tapi bisa menjadi berkah bila ketmu dengan yang membawa kebaikan dalam kehidupannya. Jadi menikah atau tidak itu semua adalah pilihan hidup. Dan mau dilakukan dengan sesama jenis atau lain jenis itu juga pilihan hidup karena semua mempunyai kebaikan dan keburukannya sendiri sendiri.
Quote from: juanpedro on 13 August 2012, 11:37:31 PM
makasih atas jawabannya _/\_
nanya lagi,
bagaimanakah hubungan sejenis dalam pandangan Buddhisme? termasuk perbuatan benar atau salah?
benar atau salah tidak dipengaruhi oleh jenis kelaminnya.
yang jelas sesuai dengan hukum negara setempat, dan tidak melakukan asusila.