Forum Dhammacitta

Topik Buddhisme => Diskusi Umum => Topic started by: godfrey on 04 July 2012, 11:00:18 AM

Title: sila ke 3
Post by: godfrey on 04 July 2012, 11:00:18 AM
Mohon bantuan penjelasan dari teman2 apakah masturbasi/onani/menonton video porno termasuk pelanggaran sila ke 3?
Title: Re: sila ke 3
Post by: Thavaro on 04 July 2012, 11:49:41 AM
Quote from: godfrey on 04 July 2012, 11:00:18 AM
Mohon bantuan penjelasan dari teman2 apakah masturbasi/onani/menonton video porno termasuk pelanggaran sila ke 3?
menonton blue film bukan pelanggaran sila gan..
Tp dengan membiasakan menonton yang begituan bisa merusak moral
dan biasa nya cenderung jadi ketidak puasaan dalam diri
contoh: abis 1 film kelar timbul pengen nonton lagi dan lagi dan
pengen yang lebih dan lebih.. Ujung2 nya jadi melakukan pelangaran sila
dalam agama buddha kita di didik untuk selalu tidak melekat gan..
Nonton blue film and onani bisa jadi kebiasaan gan.. Ujung2 nya km melekat

semoga sy gak salah gan and semoga bermanfaat..
Title: Re: sila ke 3
Post by: hemayanti on 04 July 2012, 01:48:01 PM
mengapa seseorang bisa berkeinginan untuk melakukan perbuatan asusila?
bisa jadi karena sering melakukan hal2 yang ditanyakan diatas.
itu menjadi pengkondisi dan pemicu untuk terjadinya satu tindakan asusila.
perlahan2 tapi pasti. ^-^
Title: Re: sila ke 3
Post by: Landy Chua on 04 July 2012, 02:33:39 PM
Quote from: godfrey on 04 July 2012, 11:00:18 AM
Mohon bantuan penjelasan dari teman2 apakah masturbasi/onani/menonton video porno termasuk pelanggaran sila ke 3?

kalau nonton vidio porno buat mempelajari "sistem reproduksi" manusia hrsnya gpp yah...  :)) :))
Title: Re: sila ke 3
Post by: adi lim on 04 July 2012, 02:46:44 PM
Quote from: Landy Chua on 04 July 2012, 02:33:39 PM
kalau nonton vidio porno buat mempelajari "sistem reproduksi" manusia hrsnya gpp yah...  :)) :))

^^ langka deh

umumnya membangkitkan, menambah dan pemuasan nafsu birahi
Title: Re: sila ke 3
Post by: godfrey on 04 July 2012, 03:06:08 PM
GIni loh sebagai anak muda kan memang punya nafsu apalagi status belom menikah (bukan duda loh yah  ;D) trus juga study dari orang bule sana bilang kalau masturbasi itu bagus buat kesehatan reproduksi... kalau saya tidak salah Sang Buddha pernah berkata akar dari segala penderitaan adalah nafsu karena itu kita harus bisa mengendalikan pikiran kita dan melawan nafsu... tapi masalah nya melawan hawa nafsu itu kan sulit apalagi status masih umat awam yg masih suka dengan keduniawian
Title: Re: sila ke 3
Post by: hemayanti on 04 July 2012, 03:16:50 PM
Quote from: godfrey on 04 July 2012, 03:06:08 PM
GIni loh sebagai anak muda kan memang punya nafsu apalagi status belom menikah (bukan duda loh yah  ;D) trus juga study dari orang bule sana bilang kalau masturbasi itu bagus buat kesehatan reproduksi... kalau saya tidak salah Sang Buddha pernah berkata akar dari segala penderitaan adalah nafsu karena itu kita harus bisa mengendalikan pikiran kita dan melawan nafsu... tapi masalah nya melawan hawa nafsu itu kan sulit apalagi status masih umat awam yg masih suka dengan keduniawian
kalau mudah mah g perlu dilawan. bukan berlatih namanya.
dimana2 kalo mau yang baik juga pasti sulit.
mau sukses harus usaha, mau ngemis tinggal ambil kaleng, mudahkan.
tinggal diri sendiri yang pilih mau jadi apa.
Title: Re: sila ke 3
Post by: sanjiva on 04 July 2012, 03:30:09 PM
Quote from: Landy Chua on 04 July 2012, 02:33:39 PM
kalau nonton vidio porno buat mempelajari "sistem reproduksi" manusia hrsnya gpp yah...  :)) :))
Like this...   :)) ;D ^-^
Title: Re: sila ke 3
Post by: morpheus on 04 July 2012, 05:17:26 PM
imo, berkelahi melawan nafsu bisa menghasilkan kelainan ataupun obsesi.
idealnya nafsu disadari dan kalau bisa dilepaskan. tidak diperangi, tidak dimusuhi dan tidak diingkari sebagai jahat, iblis atau mara.
tapi nafsu juga tidak dikobar2kan dengan sengaja.

If something pleasurable and strongly desired is prohibited... it becomes an obsession.
-Dr. Kinsey
Title: Re: sila ke 3
Post by: Mas Tidar on 04 July 2012, 05:49:37 PM

sejarah kami, sistem reproduksi dipelajari dipelajaran minimal SMA/U bukan dipideo porno
kalau ada pelajaran sistem reproduksi, kira2 dibuat oleh orang2 yang terpelajar dan bukanlah orang2 yang mengumbar hawa nepsong

Quote from: Landy Chua on 04 July 2012, 02:33:39 PM
kalau nonton vidio porno buat mempelajari "sistem reproduksi" manusia hrsnya gpp yah...  :)) :))
Title: Re: sila ke 3
Post by: Thavaro on 04 July 2012, 06:06:52 PM
Quote from: Landy Chua on 04 July 2012, 02:33:39 PM
kalau nonton vidio porno buat mempelajari  :))"sistem reproduksi" manusia hrsnya gpp yah...  :)) :))
:(
kayak na manusia gak usah belajar ud pada pinter deh bawaan lahir
Hahaha.

So jadi ngak usah brjar dari movie nya..
Title: Re: sila ke 3
Post by: sanjiva on 04 July 2012, 06:50:21 PM
Quote from: Thavaro on 04 July 2012, 06:06:52 PM
:(
kayak na manusia gak usah belajar ud pada pinter deh bawaan lahir
Hahaha.

So jadi ngak usah brjar dari movie nya..
Masa sih ?  Gw pernah baca konsultasi di media cetak, sudah kawin sekian lama (beberapa minggu) ternyata si suami masih belum tahu 'jalan' yg benar  ^-^   Jadi si istri masih perawan setelah sekian lama menjalani perkawinan  :)) :P

Untung dokternya ga praktekin langsung ke istrinya buat nunjukin jalan   =P~ :)) ^-^
Title: Re: sila ke 3
Post by: Thavaro on 04 July 2012, 07:40:55 PM
​°•哈. Ha•° 哈. Ha °• 哈. H ;Da•°... ;D
Jangan jangan.. Jangan jangan.. Suami nya lengkok booo..
;)
​°•哈. Ha•° 哈. Ha °• 哈. Ha•°
Title: Re: sila ke 3
Post by: sanjiva on 04 July 2012, 07:49:16 PM
Quote from: Thavaro on 04 July 2012, 07:40:55 PM
​°•哈. Ha•° 哈. Ha °• 哈. H ;Da•°... ;D
Jangan jangan.. Jangan jangan.. Suami nya lengkok booo..
;)
​°•哈. Ha•° 哈. Ha °• 哈. Ha•°
lengkok artinya apa bro...?    :-?
Title: Re: sila ke 3
Post by: Thavaro on 04 July 2012, 08:15:52 PM
Bencong booo..​°•哈. Ha•° 哈. Ha °• 哈. Ha•°

;D
Title: Re: sila ke 3
Post by: adi lim on 04 July 2012, 08:45:00 PM
Quote from: sanjiva on 04 July 2012, 07:49:16 PM
lengkok artinya apa bro...?    :-?
saya pikir salah ketik, seharusnya bengkok =))
Title: Re: sila ke 3
Post by: sanjiva on 04 July 2012, 09:17:46 PM
Quote from: Thavaro on 04 July 2012, 08:15:52 PM
Bencong booo..​°•哈. Ha•° 哈. Ha °• 哈. Ha•°

;D
Wooow, bahasa apaan dari mana tuh bro ?   ::)
Title: Re: sila ke 3
Post by: juanpedro on 04 July 2012, 11:36:21 PM
Quote from: godfrey on 04 July 2012, 03:06:08 PM
GIni loh sebagai anak muda kan memang punya nafsu apalagi status belom menikah (bukan duda loh yah  ;D) trus juga study dari orang bule sana bilang kalau masturbasi itu bagus buat kesehatan reproduksi... kalau saya tidak salah Sang Buddha pernah berkata akar dari segala penderitaan adalah nafsu karena itu kita harus bisa mengendalikan pikiran kita dan melawan nafsu... tapi masalah nya melawan hawa nafsu itu kan sulit apalagi status masih umat awam yg masih suka dengan keduniawian

izin ikutan nimbrung ya ;D
sebelumnya ane kasih selamat karena saudara sudah memasuki samsara tingkat berikutnya =))

tanya: apakah masturbasi/onani/menonton video porno termasuk pelanggaran sila ke 3?
jawab: kalo setelah melakukan ketiga aktivitas di atas timbul rasa bersalah, berarti iya. kalo ndak, waah... :))

daripada kesulitan melawan hawa nafsu, lebih baik mencegahnya sebelum memuncak.
tipsnya si:
1. jangan terlalu sering bengong di kamar sendirian,
2. perbanyak olahraga dan aktivitas,
3. hafalkan 1001 dampak negatif masturbasi/video porno

cara yang lebih ekstrim lagi ada
[spoiler]
dalam satu hari, tonton video porno SEBANYAK, SEKUAT DAN SELAMA yang saudara MAMPU
[/spoiler]

selamat mencoba  ;D
Title: Re: sila ke 3
Post by: Alucard Lloyd on 05 July 2012, 06:51:40 AM
Apakah selingkuh tanpa melakukan hubungan sex apakah termasuk pelanggaran sila ke tiga?
Title: Re: sila ke 3
Post by: hemayanti on 05 July 2012, 08:22:04 AM
intermezo...

[spoiler=sila ke 3]
KAMESUMICCHACARA

Kisah Khemaka, Dhammapada XXII, 4-5
•   Khemaka, keponakan Anathapindika, ditangkap sebanyak 3 kali akibat perzinahan tanpa penyesalan.
•   Sang Buddha membabarkan syair 309 dan 310 berikut ini:
Orang yang lengah dan berzinah akan menerima 4 ganjaran:
Pertama, ia akan menerima akibat buruk;
Kedua, ia tidak dapat tidur dengan tenang;
Ketiga namanya tercela; dan
Keempat, ia akan masuk kea lam neraka.


Ia akan menerima akibar buruk dan kelahiran rendah pada kehidupannya yang akan datang.
Sungguh singkat kenikmatan yang diperoleh lelaki dan wanita yang katakutan, dan raja pun akan menjatuhkan hukuman berat.
Karena itu, janganlah seseorang berzinah dengn isteri orang lain.
•   Khemaka mencapai tingkat kesucian sotapatti, setelah kotbah Dhamma itu berakhir.

Dhammapada XVIII, 17 Kisah 5 umat awam
... Sang Buddha menjawab, "Ananda, nafsu (raga), kebencian (dosa), dan ketidak-tahuan (moha) adalah tiga hal yang menghalangi orang mengerti Dhamma.
Nafsu membakar seseorang; tiada api sepanas nafsu. Dunia mungkin saja terbakar ketika tujuh matahari muncul di angkasa, tetapi itu jarang terjadi.
Namun nafsu selalu membakar tanpa henti."

Kemudian Sang Buddha membabarkan syair 251 berikut:
Tiada api yang dapat menyamai nafsu,
tiada cengkraman yang dapat menyamai kebencian,
tiada jarring yang dapat menyamai ketidak-tahuan,
dan tiada arus yang sederas nafsu keinginan.


Kamesu : dalam persengggamaan atau persetubuhan
Miccha : cabul atau menyimpang
Cara : perilaku
Gabungan ketiganya bermakna "berbuat salah dalam hubungan seksual" --> perzinahan.
Menahan diri dari pemuasan nafsu seksual dengan cara yang salah.

Empat faktor untuk dapat disebut asusila:
1.   Agamaniya-vatthu : orang yang tidak patut digauli
2.   Tasmim sevacittam : mempunyai pikiran untuk menyetubuhi orang tersebut
3.   Sevanappayoga : berusaha menyetubuhi
4.   Maggena maggapatipatti adhivasanam : berhasil menyetubuhi (dalam arti berhasil memasukkan kemaluan ke dalam satu lubang walaupun hanya sedalam biji wijen)

Tiga lubang yang menjadi sasaran pelaggaran sila ketiga adalah mulut, anus, dan alat kelamin.

Mengetahui besar kecil kesalahan
•   Bergantung pada kebajikan dan kemoralan objek seksual
•   Bergantung padakerelaan objek seksual
•   Bergantung pada besar kecilnya upaya yang dikerahkan
•   Bergantung pada tebal tipisnya kekotoran batin (kilesa) pada saat berupaya >> ex : perkosaan.

Bagaimana dengan tindakan asusila yang dilakukan tanpa menyadari bahwa itu adalah Akusala Kamma?
--> Micchaditthi (pandangan salah), yang salah satunya akan berakibat pada terulang-ulangnya tindakan salah tersebut.

Tujuan dasar dari sila ketiga ialah untuk mencegah perceraian dan membina kebahagiaan suami isteri. Menjaga agar pasangan yang telah berkomitmen untuk hidup besama dan memiliki banyak kecocokan disbanding perbedaan akan tetap bahagia.

Objek pelanggaran sila ketiga:
1.   Perempuan yang dalam perlindungan ibunya (maturakkhita)
2.   Perempuan yang dalam perlindungan ayahnya (piturakkhita)
3.   Perempuan yang dalam perlindungan ayah dan ibunya (matapiturakkhita)
4.   Perempuan yang dalam perlindungan kakak perempuannya, atau dalam perawatan adik perempuannya (bhaginirakkhita)
5.   Perempuan yang dalam perlindungan kakak laki-lakinya, atau dalam perawatan adik laki-lakinya (bhaturakkhita)
6.   Perempuan yang dalam perlindungan sanak keluarganya (natirakkhita)
7.   Perempuan yang dalam perlindungan orang sebangsa (gottarakkhita)
8.   Perempuan yang dalam perlindungan orang-orang yang berpraktek Dhamma (dhammarakkhita)
(Delapan jenis wanita ini adalah wanita bebas yang belum punya suami dan juga belum cukup umur.)
9.   Perempuan yang sudah dipesan oleh raja atau orang-orang berkuasa (saparidanda : dilindungi denda, juga istri)
10.   Perempuan yang mempunya tunangan, atau sudah ditunangkan sejak dalam kandungan (sarakkha : yang diamankan)
11.   Perempuan yang sudah dibeli oleh seorang laki-laki, atau telah digadaikan oleh orang tuanya (dhanakkita : dibeli dengan uang)
12.   Perempuan yang bertinggal dengan seorang laki-laki yang dicintainya > kumpul kebo (chandavasini : yang tinggal karena suka)
13.   Perempuan yang rela diperistri oleh seorang laki-laki karena mengharapkan harta benda (bhogavasini : tinggal karena harta)
14.   Perempuan yang rela diperistri oleh seorang laki-laki karena mengharapkan barang sandang (patavasini : tinggal karena pakaian)
15.   Perempuan yang secara resmi menjadi isteri seorang laki-laki dalam suatu perkawinan menurut adat istiadat (odapattagini : mangkuk air)
16.   Perempuan yang menjadi isteri seorang laki-laki yang menolongnya membebaskan diri dari perbudakan (obhatasumbatta : copot gelung)
17.   Perempuan yang menjadi tawanan kemudian diperisteri oleh seorang laki-laki (dhajahata : bawaan simbol kemenangan)
18.   Perempuan pekerja yang diperisteri oleh majikannya (kammakaribhariya : pelayan)
19.   Perempuan yang menjadi budak yang kemudian juga dinikahi oleh tuannya (dasibhariya : budak)
20.   Perempuan yang menjadi isteri seorang laki-laki selama jangka waktu tertentu (muhuttika : sementara)

Objek yang menyebabkan pelanggaran sila ketiga oleh laki-laki:
1.   Wanita yang telah menikah
2.   Wanita yang masih dibawah pengawasan / asuhan keluarga
3.   Wanita yang menuurut kebiasaan (adat istiadat) dialarang, yaitu:
-   Mereka dilarang karena tradisi keluarga, masih dalam satu garis keturunan dekat
-   Mereka yang dilarang karena tradisi (peraturan) agama. Dalam tradisi Theravada disebutkan : Upasika Atthasila, Bhikkhuni di jaman dulu (sebab sekarang tidak ada lagi bhikkhuni)
-   Mereka dilarang karena hokum Negara pada jaman dulu, misalnya selir raja

Perlu dicatat bahwa berkenaan dengan wanita terlarang ini, persetujuan baik oleh kedua pihak maupun salah satu pihak, tidak dapat dipertimbangkan lagi.

Objek yang menyebabkan pelanggaran sila ketiga oleh wanita:
1.   Laki-laki yang telah menikah
2.   Laki-laki yang berad dibawah peraturan agama, misalnya Bhikkhu, Samanera

Hal-hal lain yang dapat dikategorikan pelanggaran sila ketiga yang juga harus kita hindari:
1.   Berzinah (melakukan hubungan kelamin bukan dengan suami / isterinya)
2.   Berciuman dengan lain jenis yang disertai nafsu birahi
3.   Menyenggol, mencolek, dan sejenisnya yang disertai dengan nafsu birahi

Akibat dari melanggar sila ketiga:
1.   Mempunyai banyak musuh
2.   Dibenci banyak orang
3.   Sering diancam dan dicelakai
4.   Terlahir sebagai banci/waria atau wanita
5.   Mempunyai kelainan jiwa
6.   Diperkosa orang lain
7.   Sering mendapat aib/malu
8.   Tidur maupun bangun dalam keadaan gelisah
9.   Tidak begitu disenangi oleh laki-laki maupun perempuan
10.   Gagal dalam bercinta
11.   Sukar mendapatkan jodoh
12.   Tidak memperoleh kebahagiaan dalam berumah tangga
13.   Terpisahkan dari orang yang dicintai

Enam praktek kemerosotan:
Dhammapada VIII, 5-6, Kisah Brahmana Anattha Pucchaka
1.   Tidur sampai matahari terbit,
2.   Kebiasaan bermalas-malasan,
3.   Bertindak kejam,
4.   Gemar minum-minuman keras yang menyebabkan mabuk dan lemahnya kesadaran
5.   Berkeliaran sendiri di jalan pada waktu yang tidak tepat, dan
6.   Perilaku seks yang salah
[/spoiler]
Title: Re: sila ke 3
Post by: sanjiva on 05 July 2012, 10:58:11 AM
Quote from: juanpedro on 04 July 2012, 11:36:21 PM
tanya: apakah masturbasi/onani/menonton video porno termasuk pelanggaran sila ke 3?
jawab: kalo setelah melakukan ketiga aktivitas di atas timbul rasa bersalah, berarti iya. kalo ndak, waah...
Bukan rasa bersalah yg menentukan masuk melanggar atau tidak, tapi apakah faktor kamesu.... nya terpenuhi.  Silahkan lihat yg dituliskan sis Hemayanti di atas.
Title: Re: sila ke 3
Post by: juanpedro on 05 July 2012, 11:12:45 AM
Quote from: sanjiva on 05 July 2012, 10:58:11 AM
Bukan rasa bersalah yg menentukan masuk melanggar atau tidak, tapi apakah faktor kamesu.... nya terpenuhi.  Silahkan lihat yg dituliskan sis Hemayanti di atas.

wah ane memang belum tahu faktor2 menurut Buddhism, jadi masih memakai norma-norma sosial yang berlaku. terima kasih sudah memberi tahu hal ini  _/\_

Quote from: hemayanti on 05 July 2012, 08:22:04 AM
intermezo...

[spoiler=sila ke 3]
KAMESUMICCHACARA

Kisah Khemaka, Dhammapada XXII, 4-5
•   Khemaka, keponakan Anathapindika, ditangkap sebanyak 3 kali akibat perzinahan tanpa penyesalan.
•   Sang Buddha membabarkan syair 309 dan 310 berikut ini:
Orang yang lengah dan berzinah akan menerima 4 ganjaran:
Pertama, ia akan menerima akibat buruk;
Kedua, ia tidak dapat tidur dengan tenang;
Ketiga namanya tercela; dan
Keempat, ia akan masuk kea lam neraka.


Ia akan menerima akibar buruk dan kelahiran rendah pada kehidupannya yang akan datang.
Sungguh singkat kenikmatan yang diperoleh lelaki dan wanita yang katakutan, dan raja pun akan menjatuhkan hukuman berat.
Karena itu, janganlah seseorang berzinah dengn isteri orang lain.
•   Khemaka mencapai tingkat kesucian sotapatti, setelah kotbah Dhamma itu berakhir.

Dhammapada XVIII, 17 Kisah 5 umat awam
... Sang Buddha menjawab, "Ananda, nafsu (raga), kebencian (dosa), dan ketidak-tahuan (moha) adalah tiga hal yang menghalangi orang mengerti Dhamma.
Nafsu membakar seseorang; tiada api sepanas nafsu. Dunia mungkin saja terbakar ketika tujuh matahari muncul di angkasa, tetapi itu jarang terjadi.
Namun nafsu selalu membakar tanpa henti."

Kemudian Sang Buddha membabarkan syair 251 berikut:
Tiada api yang dapat menyamai nafsu,
tiada cengkraman yang dapat menyamai kebencian,
tiada jarring yang dapat menyamai ketidak-tahuan,
dan tiada arus yang sederas nafsu keinginan.


Kamesu : dalam persengggamaan atau persetubuhan
Miccha : cabul atau menyimpang
Cara : perilaku
Gabungan ketiganya bermakna "berbuat salah dalam hubungan seksual" --> perzinahan.
Menahan diri dari pemuasan nafsu seksual dengan cara yang salah.

Empat faktor untuk dapat disebut asusila:
1.   Agamaniya-vatthu : orang yang tidak patut digauli
2.   Tasmim sevacittam : mempunyai pikiran untuk menyetubuhi orang tersebut
3.   Sevanappayoga : berusaha menyetubuhi
4.   Maggena maggapatipatti adhivasanam : berhasil menyetubuhi (dalam arti berhasil memasukkan kemaluan ke dalam satu lubang walaupun hanya sedalam biji wijen)

Tiga lubang yang menjadi sasaran pelaggaran sila ketiga adalah mulut, anus, dan alat kelamin.

Mengetahui besar kecil kesalahan
•   Bergantung pada kebajikan dan kemoralan objek seksual
•   Bergantung padakerelaan objek seksual
•   Bergantung pada besar kecilnya upaya yang dikerahkan
•   Bergantung pada tebal tipisnya kekotoran batin (kilesa) pada saat berupaya >> ex : perkosaan.

Bagaimana dengan tindakan asusila yang dilakukan tanpa menyadari bahwa itu adalah Akusala Kamma?
--> Micchaditthi (pandangan salah), yang salah satunya akan berakibat pada terulang-ulangnya tindakan salah tersebut.

Tujuan dasar dari sila ketiga ialah untuk mencegah perceraian dan membina kebahagiaan suami isteri. Menjaga agar pasangan yang telah berkomitmen untuk hidup besama dan memiliki banyak kecocokan disbanding perbedaan akan tetap bahagia.

Objek pelanggaran sila ketiga:
1.   Perempuan yang dalam perlindungan ibunya (maturakkhita)
2.   Perempuan yang dalam perlindungan ayahnya (piturakkhita)
3.   Perempuan yang dalam perlindungan ayah dan ibunya (matapiturakkhita)
4.   Perempuan yang dalam perlindungan kakak perempuannya, atau dalam perawatan adik perempuannya (bhaginirakkhita)
5.   Perempuan yang dalam perlindungan kakak laki-lakinya, atau dalam perawatan adik laki-lakinya (bhaturakkhita)
6.   Perempuan yang dalam perlindungan sanak keluarganya (natirakkhita)
7.   Perempuan yang dalam perlindungan orang sebangsa (gottarakkhita)
8.   Perempuan yang dalam perlindungan orang-orang yang berpraktek Dhamma (dhammarakkhita)
(Delapan jenis wanita ini adalah wanita bebas yang belum punya suami dan juga belum cukup umur.)
9.   Perempuan yang sudah dipesan oleh raja atau orang-orang berkuasa (saparidanda : dilindungi denda, juga istri)
10.   Perempuan yang mempunya tunangan, atau sudah ditunangkan sejak dalam kandungan (sarakkha : yang diamankan)
11.   Perempuan yang sudah dibeli oleh seorang laki-laki, atau telah digadaikan oleh orang tuanya (dhanakkita : dibeli dengan uang)
12.   Perempuan yang bertinggal dengan seorang laki-laki yang dicintainya > kumpul kebo (chandavasini : yang tinggal karena suka)
13.   Perempuan yang rela diperistri oleh seorang laki-laki karena mengharapkan harta benda (bhogavasini : tinggal karena harta)
14.   Perempuan yang rela diperistri oleh seorang laki-laki karena mengharapkan barang sandang (patavasini : tinggal karena pakaian)
15.   Perempuan yang secara resmi menjadi isteri seorang laki-laki dalam suatu perkawinan menurut adat istiadat (odapattagini : mangkuk air)
16.   Perempuan yang menjadi isteri seorang laki-laki yang menolongnya membebaskan diri dari perbudakan (obhatasumbatta : copot gelung)
17.   Perempuan yang menjadi tawanan kemudian diperisteri oleh seorang laki-laki (dhajahata : bawaan simbol kemenangan)
18.   Perempuan pekerja yang diperisteri oleh majikannya (kammakaribhariya : pelayan)
19.   Perempuan yang menjadi budak yang kemudian juga dinikahi oleh tuannya (dasibhariya : budak)
20.   Perempuan yang menjadi isteri seorang laki-laki selama jangka waktu tertentu (muhuttika : sementara)

Objek yang menyebabkan pelanggaran sila ketiga oleh laki-laki:
1.   Wanita yang telah menikah
2.   Wanita yang masih dibawah pengawasan / asuhan keluarga
3.   Wanita yang menuurut kebiasaan (adat istiadat) dialarang, yaitu:
-   Mereka dilarang karena tradisi keluarga, masih dalam satu garis keturunan dekat
-   Mereka yang dilarang karena tradisi (peraturan) agama. Dalam tradisi Theravada disebutkan : Upasika Atthasila, Bhikkhuni di jaman dulu (sebab sekarang tidak ada lagi bhikkhuni)
-   Mereka dilarang karena hokum Negara pada jaman dulu, misalnya selir raja

Perlu dicatat bahwa berkenaan dengan wanita terlarang ini, persetujuan baik oleh kedua pihak maupun salah satu pihak, tidak dapat dipertimbangkan lagi.

Objek yang menyebabkan pelanggaran sila ketiga oleh wanita:
1.   Laki-laki yang telah menikah
2.   Laki-laki yang berad dibawah peraturan agama, misalnya Bhikkhu, Samanera

Hal-hal lain yang dapat dikategorikan pelanggaran sila ketiga yang juga harus kita hindari:
1.   Berzinah (melakukan hubungan kelamin bukan dengan suami / isterinya)
2.   Berciuman dengan lain jenis yang disertai nafsu birahi
3.   Menyenggol, mencolek, dan sejenisnya yang disertai dengan nafsu birahi

Akibat dari melanggar sila ketiga:
1.   Mempunyai banyak musuh
2.   Dibenci banyak orang
3.   Sering diancam dan dicelakai
4.   Terlahir sebagai banci/waria atau wanita
5.   Mempunyai kelainan jiwa
6.   Diperkosa orang lain
7.   Sering mendapat aib/malu
8.   Tidur maupun bangun dalam keadaan gelisah
9.   Tidak begitu disenangi oleh laki-laki maupun perempuan
10.   Gagal dalam bercinta
11.   Sukar mendapatkan jodoh
12.   Tidak memperoleh kebahagiaan dalam berumah tangga
13.   Terpisahkan dari orang yang dicintai

Enam praktek kemerosotan:
Dhammapada VIII, 5-6, Kisah Brahmana Anattha Pucchaka
1.   Tidur sampai matahari terbit,
2.   Kebiasaan bermalas-malasan,
3.   Bertindak kejam,
4.   Gemar minum-minuman keras yang menyebabkan mabuk dan lemahnya kesadaran
5.   Berkeliaran sendiri di jalan pada waktu yang tidak tepat, dan
6.   Perilaku seks yang salah
[/spoiler]

you always come up with something i need. thanks, cc :)

[AT] TS
Hayo dibacaaa :))
Title: Re: sila ke 3
Post by: hemayanti on 05 July 2012, 12:18:29 PM
Quote from: juanpedro on 05 July 2012, 11:12:45 AM
wah ane memang belum tahu faktor2 menurut Buddhism, jadi masih memakai norma-norma sosial yang berlaku. terima kasih sudah memberi tahu hal ini  _/\_

you always come up with something i need. thanks, cc :)

[AT] TS
Hayo dibacaaa :))
sama-sama om.. :)
Title: Re: sila ke 3
Post by: Landy Chua on 06 July 2012, 07:08:52 PM
jujur ..!! ane penasaran gimana sapi "bersetubuh" .. apakah sama kek mamalia lain.. ? niat banget pengen nonton dokumentasinya.. .melanggar sila kah?  ::)
Title: Re: sila ke 3
Post by: sanjiva on 06 July 2012, 07:22:23 PM
Quote from: Landy Chua on 06 July 2012, 07:08:52 PM
jujur ..!! ane penasaran gimana sapi "bersetubuh" .. apakah sama kek mamalia lain.. ? niat banget pengen nonton dokumentasinya.. .melanggar sila kah?  ::)
Secara umum sama kayak anjing, kambing, gajah, kuda, dan yg berkaki empat lainnya.

#kalo gw post di sini gambarnya kena banned ga ya?   :whistle:
Title: Re: sila ke 3
Post by: Landy Chua on 06 July 2012, 09:36:40 PM
Quote from: sanjiva on 06 July 2012, 07:22:23 PM
Secara umum sama kayak anjing, kambing, gajah, kuda, dan yg berkaki empat lainnya.

#kalo gw post di sini gambarnya kena banned ga ya?   :whistle:

ya..  wkt msh ababil ane juga penasarannya sama kyk sekrang , gimana manusia bersetubuh dgn manusia.. ~  ^-^
Title: Re: sila ke 3
Post by: andry on 06 July 2012, 09:56:19 PM
yah inti-nya kan yang dikejar sensasi. ya masuk ke (lobha)

apakah perbuatan anda/saya dapat/tidak dilakukan hanya berdasarkan tolak ukur suatu sila?