Forum Dhammacitta

Topik Buddhisme => Buddhisme untuk Pemula => Topic started by: stevani on 04 July 2012, 01:53:40 AM

Title: Mau tanya??
Post by: stevani on 04 July 2012, 01:53:40 AM
Ehm, saya mau tanya. Misalnya ada orang yg mau jd bikkhuni apakah ada syarat" tertentu agar dpt sah jd bikkhuni? Lalu bila ingin daftar jd bikkhuni, harus kemana ya perginya. Di indonesia ada gak?? Dan bayar gak?
_/\_
mohon dijawab teman" DC sekalian.
Trimakasih atas perhatiannya :D
Title: Re: Mau tanya??
Post by: adi lim on 04 July 2012, 05:41:44 AM
Quote from: stevani on 04 July 2012, 01:53:40 AM
Ehm, saya mau tanya. Misalnya ada orang yg mau jd bikkhuni apakah ada syarat" tertentu agar dpt sah jd bikkhuni? Lalu bila ingin daftar jd bikkhuni, harus kemana ya perginya. Di indonesia ada gak?? Dan bayar gak?
_/\_
mohon dijawab teman" DC sekalian.
Trimakasih atas perhatiannya :D

jadi Bhikkhuni (ala tradisi Theravada) sudah 'tertutup' jika dipaksakan masih bisa tapi tidak akan diakui eksistensinya seperti sekarang ini.
jadi Biksuni (ala tradisi Mahayana or Tantrayana) masih terbuka.

disarankan jika seorang wanita ingin praktek Dhamma ala tradisi Theravada, boleh praktek 8-10 Sila biasa disebut Atthasilani atau Silacarini (sebutan umat Indo), di Thailand dipanggil Meichi, di Myanmar dipanggil Sayalay.
semuanya gratis.
Berlatih praktek Dhamma utk menjadi mahluk suci tidak harus jadi Bhikkhuni.
_/\_
Title: Re: Mau tanya??
Post by: bluppy on 04 July 2012, 05:10:28 PM
yag, memang ada pro dan kontra
yg sengit ttg bhikkuni theravada

btw untuk second opinion,
bisa liat http://www.bhikkhuni.net/the-bhikkhunis.html
kalau di indonesia contohnya di thread
http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,22392.msg398856.html#msg398856

Ayya Santini
Wisma Kusalayani, Maribaya - Lembang - Bandung
http://kusalayani.webs.com/

Quote from: adi lim on 04 July 2012, 05:41:44 AM
disarankan jika seorang wanita ingin praktek Dhamma ala tradisi Theravada, boleh praktek 8-10 Sila biasa disebut Atthasilani atau Silacarini (sebutan umat Indo),
di Thailand dipanggil Meichi,
di Myanmar dipanggil Sayalay.
_/\_

kalau di srilanka,
ada beberapa golongan yg lebih terbuka
dan memberikan penasbhisan bhikkuni

kalau untuk di indonesia,
betul kata om adi lim,
banyak resistensi dari berbagai pihak
dan penghalang dari berbagai sisi
jadi kalau ingin menjalani kehidupan samana
yag bisa mempertimbangkan Atthasilani atau Silacarini,
jalannya akan lebih mudah dan mendapat dukungan.
kalau kuekuh ingin menjadi bhikkuni juga bisa,
tapi "be warned", itu bukan jalan yg mudah ditempuh
Title: Re: Mau tanya??
Post by: stevani on 04 July 2012, 09:15:27 PM
Hmm, gitu ya... :)
tp kalo misalnya bukan theravada, mahayana, etc... (sy kurang tau agama buddha yg lain :D hehe..)
tetapi aliran buddha lain yaitu tridharma (3 ajaran guru besar : buddha, khonghucu, locu) dan apakah ada tradisi yg versi buddha tridharma??
Lalu apakah tradisi" versi mahayana dan theravada itu penting sekali? katany sempat ada pro-kontra gtu. Memangny perbedaan tradisi buat jd bhikkhuninya sejauh apa sih? Antara 2 aliran tsb. Bukankah yg penting itu jd bhikkhuni aja udh cukup, tak perlu mempermasalahkan aliran segala?
Hmm, sy masih agak bingung. Mohon pencerahannya, trimakasih _/\_
Title: Re: Mau tanya??
Post by: sanjiva on 04 July 2012, 09:24:36 PM
Quote from: stevani on 04 July 2012, 09:15:27 PM
Lalu apakah tradisi" versi mahayana dan theravada itu penting sekali? katany sempat ada pro-kontra gtu. Memangny perbedaan tradisi buat jd bhikkhuninya sejauh apa sih? Antara 2 aliran tsb. Bukankah yg penting itu jd bhikkhuni aja udh cukup, tak perlu mempermasalahkan aliran segala?
Justru aliran sangat mempengaruhi, nggak bisa 'yg penting jadi bhikkhuni saja sudah cukup'.

Antara 2 aliran besar ini ada perbedaan jumlah sila bhikkhuninya, perbedaan vegetarian atau tidak, makan setelah tengah hari atau tidak, dianggap sudah punah atau tidak, dll.

Secara umum di masyarakat, kehidupan sebagai bhiksuni sekarang hanya ada di Mahayana, sedangkan di Theravada sangha bhikkhuni yang dibentuk oleh Sang Buddha dianggap sudah punah, sudah terputus.
Title: Re: Mau tanya??
Post by: SUGI THEN on 05 July 2012, 12:39:04 AM
Quote from: sanjiva on 04 July 2012, 09:24:36 PM

Secara umum di masyarakat, kehidupan sebagai bhiksuni sekarang hanya ada di Mahayana, sedangkan di Theravada sangha bhikkhuni yang dibentuk oleh Sang Buddha dianggap sudah punah, sudah terputus.

Anda mengatakan Sangha Bhikkuni Theravada dibentuk oleh Sang Buddha lalu Sangha Bhiksuni Mahayana dibentuk oleh siapa???
Title: Re: Mau tanya??
Post by: siswahardy on 05 July 2012, 01:53:11 AM
Quote from: stevani on 04 July 2012, 09:15:27 PM
Hmm, gitu ya... :)
tp kalo misalnya bukan theravada, mahayana, etc... (sy kurang tau agama buddha yg lain :D hehe..)
tetapi aliran buddha lain yaitu tridharma (3 ajaran guru besar : buddha, khonghucu, locu) dan apakah ada tradisi yg versi buddha tridharma??
Lalu apakah tradisi" versi mahayana dan theravada itu penting sekali? katany sempat ada pro-kontra gtu. Memangny perbedaan tradisi buat jd bhikkhuninya sejauh apa sih? Antara 2 aliran tsb. Bukankah yg penting itu jd bhikkhuni aja udh cukup, tak perlu mempermasalahkan aliran segala?
Hmm, sy masih agak bingung. Mohon pencerahannya, trimakasih _/\_

Quote from: sanjiva on 04 July 2012, 09:24:36 PM
Justru aliran sangat mempengaruhi, nggak bisa 'yg penting jadi bhikkhuni saja sudah cukup'.

Antara 2 aliran besar ini ada perbedaan jumlah sila bhikkhuninya, perbedaan vegetarian atau tidak, makan setelah tengah hari atau tidak, dianggap sudah punah atau tidak, dll.

Secara umum di masyarakat, kehidupan sebagai bhiksuni sekarang hanya ada di Mahayana, sedangkan di Theravada sangha bhikkhuni yang dibentuk oleh Sang Buddha dianggap sudah punah, sudah terputus.

Pendapat Sajiva benar, tetapi pendapat Stevani juga ngak salah.

Master Cheng Yen (pendiri Tzu Chi) adalah Bhikkhuni Mahayana. Beliau ditabhiskan menjadi Bhikkhuni dalam keadaan yang tergesa-gesa. Maksudnya Beliau tidak pernah menjadi Samaneri dahulu seperti lazimnya. Lalu untuk memenuhi kebutuhan pokok (pangan & sandang) Beliau adalah dengan jalan bercocok tanam dan menjual hasil kerajinan tangan yang Beliau kerjakan sendiri. Hal ini tidak sejalan dengan Vinaya Mahayana (kalau salah mohon diralat ya). Tapi Motivasi dan Tekad Master sungguh besar dan alhasil mendirikan Tzu Chi yang luar biasa besar, organisasi Buddhis yang telah banyak menerima pengakuan internasional.

Jadi kalau Motivasi dan Tekad Stevani sudah bulat ingin menjadi Bhikkhuni (tapi jangan cuma pelarian ya), pilih deh salah satu tradisi yang lebih cocok dengan pandangan dan kecenderungan Anda, apakah Theravada/Mahayana/Tantrayana (kan ngak baik kalau Stevani buat sendiri Stevaniyana dengan Vinayanya sendiri). Ya kalau Theravada masuk Sangha Theravada Indonesia atau Sangha Theravada SAI (Sangha Agung Indonesia), kalau Mahayana masuk Sangha Mahayana Indonesia atau Sangha Mahayana SAI, kalau Tantrayana masuk Sangha Tantrayana SAI (karena di Indonesia juga ada Bhikkhu yang tidak bernaung dalam salah satu Sangha Indonesia atau pun negara lain, jangan ikut2an ya buat keadaan jadi ruwet saja).

Trus semangat tidak mempermasalahkan aliran itu penting untuk tetap dipertahankan. So kalo Anda nanti jadi Bhikkhuni Besar seperti Master Cheng Yen, bisa bikin umat yang berbeda aliran (bahkan juga beda agama) tetap akur.
Title: Re: Mau tanya??
Post by: khiong on 05 July 2012, 05:35:58 AM
mau tanya..kalau mau jadi bhikku dengan alasan pelarian karena tidak tahan derita jasmani/batin,apakah melanggar..??
Title: Re: Mau tanya??
Post by: adi lim on 05 July 2012, 05:52:13 AM
Quote from: SUGI THEN on 05 July 2012, 12:39:04 AM
Anda mengatakan Sangha Bhikkuni Theravada dibentuk oleh Sang Buddha lalu Sangha Bhiksuni Mahayana dibentuk oleh siapa???

Buddha Gotama membentuk Sangha Bhikkhuni tok, tidak ada tradisi2 an, adanya Sangha Biksuni Mahayana tentuknya dibentuk oleh Sangha Mahayana, kalau proses bentuknya kapan dan dimana  ??? ? tidak tahu deh ^-^
Title: Re: Mau tanya??
Post by: adi lim on 05 July 2012, 06:00:48 AM
Quote from: khiong on 05 July 2012, 05:35:58 AM
mau tanya..kalau mau jadi bhikku dengan alasan pelarian karena tidak tahan derita jasmani/batin,apakah melanggar..??
[bold]wong belum jadi Bhikkhu toh, jadi peraturan apa yang dilanggar !  :)
jadi umat awam tidak tahan derita batin/jasmani, itu wajar dan tidak ada peraturan yang dilanggar.

andai sudah jadi Bhikkhu  tapi tidak tahan derita batin/jasmani, lepas jubah aja ! selesai deh.

jaman sekarang ini sebelum di upasampada jadi Bhikkhu, tentulah perlu proses, waktu, tekad, dll.

_/\_
Title: Re: Mau tanya??
Post by: siswahardy on 05 July 2012, 07:38:40 AM
Quote from: khiong on 05 July 2012, 05:35:58 AM
mau tanya..kalau mau jadi bhikku dengan alasan pelarian karena tidak tahan derita jasmani/batin,apakah melanggar..??

Kalau maksud Anda melanggar Vinaya, saya rasa tidak. Karena ngak ada tuh Vinaya-nya pelarian.

Tapi kalau dilihat dari Motivasi-nya, saya rasa kurang baik. Namanya juga pelarian berarti kan motivasinya enggak murni.
Title: Re: Mau tanya??
Post by: khiong on 05 July 2012, 07:52:34 AM
Quote from: siswahardy on 05 July 2012, 07:38:40 AM
Kalau maksud Anda melanggar Vinaya, saya rasa tidak. Karena ngak ada tuh Vinaya-nya pelarian.

Tapi kalau dilihat dari Motivasi-nya, saya rasa kurang baik. Namanya juga pelarian berarti kan motivasinya enggak murni.
Ma'af... saya pernah dengar orang mengatakan,jadi bikkhu itu orang yang malas(tantangan hidup),sekali lagi ma'af.. bagaimana pendapat anda..?? _/\_
Title: Re: Mau tanya??
Post by: siswahardy on 05 July 2012, 10:49:18 AM
Bisa jadi kalau motivasi-nya ngak mau susaht2 kerja atau usaha, jadi bhikkhu saja cukup sandang, pangan dan papan disediakan umat.
Tapi ini kan bukan motivasi yang benar, sama saja dengan pelarian.

Kalau sungguh2, jadi bhikkhu itu sulit.
Bayangkan saja setiap saat harus mengamati pikiran (kecuali potong waktu tidur).
Apa iya orang malas sanggup melakukannya.

Mengawasi pikiran kan sama seperti mengawasi kuda liar yang lari ke sana sini atau monyet binal yang lompat ke sana ke sini.
Lebih gampangnya lagi seperti menjaga anak umur 4 tahun yang hiperaktif deh.
Bisa bayangin ngak benar2 melelahkan, harus punya energi, motivasi, tekad, semangat, ketekunan dan kesabaran yang ekstra tinggi.

Tapi kalau semua itu dapat ditunaikan, pasti hasilnya pun luar biasa.
Title: Re: Mau tanya??
Post by: sanjiva on 05 July 2012, 11:10:23 AM
Quote from: SUGI THEN on 05 July 2012, 12:39:04 AM
Anda mengatakan Sangha Bhikkuni Theravada dibentuk oleh Sang Buddha lalu Sangha Bhiksuni Mahayana dibentuk oleh siapa???
Baca kembali konteks kalimat yg saya tulis di bawah secara lengkap, jadi tidak perlu membuat polemik lama  :D

Quote from: sanjiva on 04 July 2012, 09:24:36 PM
Secara umum di masyarakat, kehidupan sebagai bhiksuni sekarang hanya ada di Mahayana, sedangkan di Theravada sangha bhikkhuni yang dibentuk oleh Sang Buddha dianggap sudah punah, sudah terputus.
Title: Re: Mau tanya??
Post by: senbudha on 05 July 2012, 12:07:02 PM
Tidak perlu buru-buru jadi bhikhu/bhikhuni,coba saja jalani hidup yang sekarang dengan menaati sila dan jalankan dharma.Lingkungan duniawi itu sangat membantu kita melatih mental. Lihat dulu ke dalam diri sendiri,apakah sudah cukup kuat mentalnya? Kalau sudah kuat dan telinga tidak cepat panas,mata tidak liar,mulut tidak banyak bersuara lagi maka kalau benar-benar mau jadi bhikhuni,saran saya,cari guru yang berkualitas dan tempat yang pas untuk latihan.Karena pada saat awal latihan,batin kita masih bayi,gampang dipengaruhi lingkungan akhirnya bukan jadi baik malah jadi perusak sasana buddha. Bila perlu,berlatihlah di luar negeri,dan anda bisa mencoba taste tantra atau zen buddhism.Ingatlah,banyak yang jadi perusak nama buddhism dan kita usahakan diri kita bukan seperti itu.
Title: Re: Mau tanya??
Post by: stevani on 05 July 2012, 12:31:42 PM
 [at] siswa haryadi, hmm^^ jd lebih semangat karena motivasi anda :D, trimakasih banyak :D...
Tp, saya masih masih bingung mau masuk aliran mana. Saya tridharma, hmm,, menurut kalian apakah saya masuk mahayana aja ya? Seperti master cheng yen :D hehe...
Title: Re: Mau tanya??
Post by: seniya on 05 July 2012, 07:04:30 PM
Kehidupan sebagai umat awam pun bisa menjalankan ajaran Buddha walaupun gak sebaik kehidupan tanpa rumah, silahkan baca di http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=22273.0 (http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=22273.0)
Title: Re: Mau tanya??
Post by: siswahardy on 05 July 2012, 11:13:04 PM
Quote from: ariyakumara on 05 July 2012, 07:04:30 PM
Kehidupan sebagai umat awam pun bisa menjalankan ajaran Buddha walaupun gak sebaik kehidupan tanpa rumah, silahkan baca di http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=22273.0 (http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=22273.0)
Setuju. Tapi kalau sudah siap selibat, juga nggak ada salahnya sih. Wong jumlah rohaniwan Buddhis di Indonesia masih kurang. Gimana nggak jumlah umat susut terus kalau kurang pembinaan. Masih banyak umat yang enggak tahu tujuan apalagi jalannya. Terus kalau sudah ditunjukkan jalan, enggak dipandu dibiarkan jalan sendiri semaunya saja. Emangnya anak kecil harus dituntun terus? Ya iyalah namanya juga umat, wong Samanera/Bhikkhu saja harus dituntun oleh Bhikkhu lainnya, masa umat nggak.
Title: Re: Mau tanya??
Post by: Mas Tidar on 05 July 2012, 11:40:54 PM
pendapat kami, menjadi angota sangha di Indonesia porposinya lebih cenderung
1. pembinaan umat, mayoritas.
2. pembinaan diri kedalam, minoritas.

untuk no.2, setau kami saat ini ada 2:
- di trawas, bhante surya bhumi
- di malang, bhante khanti

Saat ini sedang dibangun 3 tempat jenis no. 2 cabang Pa Auk Tawya di
- brastagi, sumatera utara
- batam, p. Rempang
- Bogor, Taman sari (?)

kita akan lihat hasil dari pembinaan 3 tempat baru ini sekitar 10-15 tahun lagi.




jadi ketika seseorang ingin masuk kedalam anggota sangha, perlu orientasi: pembinaan umat atau pembinaan diri kedalam.
Title: Re: Mau tanya??
Post by: siswahardy on 06 July 2012, 12:35:09 AM
Quote from: Mas Tidar on 05 July 2012, 11:40:54 PM
pendapat kami, menjadi angota sangha di Indonesia porposinya lebih cenderung
1. pembinaan umat, mayoritas.
2. pembinaan diri kedalam, minoritas.

untuk no.2, setau kami saat ini ada 2:
- di trawas, bhante surya bhumi
- di malang, bhante khanti

Saat ini sedang dibangun 3 tempat jenis no. 2 cabang Pa Auk Tawya di
- brastagi, sumatera utara
- batam, p. Rempang
- Bogor, Taman sari (?)

kita akan lihat hasil dari pembinaan 3 tempat baru ini sekitar 10-15 tahun lagi.
Thanx atas infonya, maklum aq ngak begitu dekat dengan Sangha atau Majelis.

Quote from: Mas Tidar on 05 July 2012, 11:40:54 PM
jadi ketika seseorang ingin masuk kedalam anggota sangha, perlu orientasi: pembinaan umat atau pembinaan diri kedalam.
Kalau menurutku sih orientasi ke dalam harus yang utama, tapi pembinaan umat juga tidak boleh dilalaikan.
Siapa lagi yang lebih pantas membina umat kalau bukan Bhikkhu yang lebih utama karena menjalankan Vinaya.
Dan praktek Dhamma-nya pun juga sehari 24 jam (potong waktu tidur).
Ini menandakan pembinaan diri ke dalam harus dijalankan untuk modal membina umat.
Kalau tidak, sama saja "tong kosong bunyinya nyaring".

Pada dasarnya Bhikkhu dan umat haruslah bersinergi. Coba bayangkan kalau tidak ada lagi yang jadi umat, apakah hidup ke-Bhikkhu-an masih dapat dijalankan. Kan kebutuhan pokok Bhikkhu harus disokong oleh umat.
Title: Re: Mau tanya??
Post by: adi lim on 06 July 2012, 06:12:31 AM
Quote from: siswahardy on 06 July 2012, 12:35:09 AM
Pada dasarnya Bhikkhu dan umat haruslah bersinergi. Coba bayangkan kalau tidak ada lagi yang jadi umat,
tidak usah dibayangkan, namanya umat tetap ada.
wong dulu jaman sebelum Dhamma dibabarkan Sang Buddha, para petapa/brahmana banyak disokong para umat

Quote
apakah hidup ke-Bhikkhu-an masih dapat dijalankan.
Kan kebutuhan pokok Bhikkhu harus disokong oleh umat.
Sangha Bhikkhu akan punah
Dhamma akan dilupakan