Forum Dhammacitta

Topik Buddhisme => Diskusi Umum => Topic started by: Alucard Lloyd on 30 May 2012, 08:30:49 PM

Title: 8 ruas jalan
Post by: Alucard Lloyd on 30 May 2012, 08:30:49 PM
Dalam ajaran buddha kita diajakan 8 ruas jalan agar mencapai hilang nya duhka, dalam 8 jalan tersebut yang saya tanyakan 8 ruas jalan ini digunakan menjadi kesatuan atau secara terpisah pisah mohon pencerahan nya
Title: Re: 8 ruas jalan
Post by: seniya on 30 May 2012, 10:24:14 PM
MN 117  Mahācattarisaka Sutta

34. "Di sana, para bhikkhu, pandangan benar muncul dalam urutan pertama. Dan bagaimanakah pandangan benar muncul dalam urutan pertama? [76] Pada seorang yang memiliki pandangan benar, muncul kehendak benar;  pada seorang yang memiliki kehendak benar, muncul ucapan benar; pada seorang yang memiliki ucapan benar, muncul perbuatan benar; pada seorang yang memiliki perbuatan benar, muncul penghidupan benar; pada seorang yang memiliki penghidupan benar, muncul usaha benar; pada seorang yang memiliki usaha benar, muncul perhatian benar; pada seorang yang memiliki perhatian benar, muncul konsentrasi benar; pada seorang yang memiliki konsentrasi benar, muncul pengetahuan benar; pada seorang yang memiliki pengetahuan benar, muncul pembebasan benar. Demikianlah, para bhikkhu, jalan dari siswa yang dalam latihan lebih tinggi memiliki delapan faktor, Arahant memiliki sepuluh faktor.

http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,18173.msg303127.html#msg303127 (http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,18173.msg303127.html#msg303127)
Title: Re: 8 ruas jalan
Post by: Alucard Lloyd on 31 May 2012, 06:03:32 AM
Quote from: ariyakumara on 30 May 2012, 10:24:14 PM
MN 117  Mahācattarisaka Sutta

34. "Di sana, para bhikkhu, pandangan benar muncul dalam urutan pertama. Dan bagaimanakah pandangan benar muncul dalam urutan pertama? [76] Pada seorang yang memiliki pandangan benar, muncul kehendak benar;  pada seorang yang memiliki kehendak benar, muncul ucapan benar; pada seorang yang memiliki ucapan benar, muncul perbuatan benar; pada seorang yang memiliki perbuatan benar, muncul penghidupan benar; pada seorang yang memiliki penghidupan benar, muncul usaha benar; pada seorang yang memiliki usaha benar, muncul perhatian benar; pada seorang yang memiliki perhatian benar, muncul konsentrasi benar; pada seorang yang memiliki konsentrasi benar, muncul pengetahuan benar; pada seorang yang memiliki pengetahuan benar, muncul pembebasan benar. Demikianlah, para bhikkhu, jalan dari siswa yang dalam latihan lebih tinggi memiliki delapan faktor, Arahant memiliki sepuluh faktor.

http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,18173.msg303127.html#msg303127 (http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,18173.msg303127.html#msg303127)




Mohon diberikan penjelasan lebih rinci dari kedelapan faktor dan dalam kata terakhir seorang arahat mempunyai 10 faktor apa yang 2 faktor lagi yang hanya di punyai seorang arahat
Title: Re: 8 ruas jalan
Post by: seniya on 31 May 2012, 07:06:08 AM
Quote from: ak.agus on 31 May 2012, 06:03:32 AM


Mohon diberikan penjelasan lebih rinci dari kedelapan faktor dan dalam kata terakhir seorang arahat mempunyai 10 faktor apa yang 2 faktor lagi yang hanya di punyai seorang arahat

Dua faktor lagi adalah pengetahuan benar (samma nana) dan pembebasan benar (samma vimutthi). Keduanya adalah buah dari Jalan Mulia Berunsur Delapan yang telah dikembangkan oleh seorang Arahat, sedangkan ariyapuggala lainnya (Sotapanna, Sakadagami, Anagami) hanya memiliki 8 faktor.
Title: Re: 8 ruas jalan
Post by: Alucard Lloyd on 31 May 2012, 11:26:42 AM
Sebenarnya yang tulisan penterjemahan yang baik pikiran benar atau kehendak benar?
Penghidupan benar itu seperti apa mohon penjelasannya
Kalau dari keterangan sutta diatas berarti 8 faktor itu saling mengikat dan menjadi kesatuan dalam kehidupan sehari hari tidak terpisahkan dan saling mendukung mohon penjelasan juga?
Title: Re: 8 ruas jalan
Post by: bluppy on 31 May 2012, 11:59:45 AM
dari http://id.wikipedia.org/wiki/Jalan_Utama_Berunsur_Delapan#Pencaharian_Benar
Pencaharian Benar

Pencaharian Benar (sammā-ājīva) berarti bahwa praktisi (pengikut Agama Buddha) tidak sepatutnya berhubungan dengan usaha atau pekerjaan yang, secara langsung atau tidak langsung, melukai mahluk hidup lainnya. Tipitaka menjelaskan:[4]
" Dan apakah, para bhikkhu, penghidupan benar?
Ada kasus dimana seorang murid dari Yang Mulia, meninggalkan penghidupan tidak jujur, hidup dengan penghidupan benar: Inilah, para bhikku, yang disebut penghidupan benar."
—Magga-vibhanga Sutta

Lima jenis bisnis yang seharusnya tidak dilakukan olah seorang umat awam[7]:
    Bisnis Senjata
    Bisnis Manusia
    Bisnis Daging
    Bisnis barang yang dapat menyebabkan lemahnya kesadaran
    Bisnis Racun

=====================================

di perpustakaan DC
juga ada beberapa ebook ttg
jalan mulia beruas 8
http://dhammacitta.org/perpustakaan/tag/jalan-mulia-berunsur-delapan/
Title: Re: 8 ruas jalan
Post by: hemayanti on 31 May 2012, 01:40:32 PM
Quote from: ak.agus on 31 May 2012, 11:26:42 AM
Sebenarnya yang tulisan penterjemahan yang baik pikiran benar atau kehendak benar?
Penghidupan benar itu seperti apa mohon penjelasannya
Kalau dari keterangan sutta diatas berarti 8 faktor itu saling mengikat dan menjadi kesatuan dalam kehidupan sehari hari tidak terpisahkan dan saling mendukung mohon penjelasan juga?
iya om, semuanya saling mendukung.
makanya disebut jalan mulia berunsur 8, jadi jalannya hanya ada 1 tapi terdiri dari 8 faktor yang tak terpisahkan.
sehingga jika ada yang menyebut 8 jalan mulia, maka bisa jadi salah tafsir nanti, dikiranya ada 8 jalan, tinggal pilih mau yang mana, padahal sebenarnya tidak seperti itu.
Title: Re: 8 ruas jalan
Post by: Sumedho on 31 May 2012, 01:46:33 PM
http://dhammacitta.org/dcpedia/SN_45.8:_Vibhaṅga_Sutta (http://dhammacitta.org/dcpedia/SN_45.8:_Vibha%E1%B9%85ga_Sutta)


SN 45.8   PTS: S 5.8
Vibhaṅga Sutta
Analisa
Diterjemahkan dari bahasa Pāḷi ke bahasa Inggris oleh
Bhikkhu Bodhi

Di Sāvatthī. "Para bhikkhu, Aku akan mengajarkan kepada kalian mengenai Jalan Mulia Berunsur Delapan dan Aku akan menganalisanya untuk kalian. Dengarkan dan perhatikanlah, Aku akan menjelaskan."

"Baik, Yang Mulia," para bhikkhu itu menjawab. Sang Bhagavā berkata sebagai berikut:

"Dan apakah, para bhikkhu, Jalan Mulia Berunsur Delapan itu? Pandangan Benar ... Konsentrasi Benar.[1]

"Dan apakah, para bhikkhu, pandangan benar? Pengetahuan atas penderitaan, pengetahuan atas asal-mula penderitaan [9] pengetahuan atas lenyapnya penderitaan, pengetahuan atas jalan menuju lenyapnya penderitaan: ini disebut pandangan benar.

"Dan apakah, para bhikkhu, kehendak benar? Kehendak untuk melepaskan keduniawian, kehendak untuk tidak memusuhi, kehendak untuk tidak mencelakai: ini disebut kehendak benar.

"Dan apakah, para bhikkhu, ucapan benar? Menghindari ucapan salah, menghindari ucapan yang memecah belah, menghindari ucapan kasar, menghindari gosip: ini disebut ucapan benar.

"Dan apakah, para bhikkhu, perbuatan benar? Menghindari pembunuhan, menghindari mengambil apa yang tidak diberikan, menghindari perbuatan seksual yang salah:[2] ini disebut perbuatan benar.

"Dan apakah, para bhikkhu, penghidupan benar? Di sini seorang siswa mulia, setelah meninggalkan cara penghidupan yang salah, mencari penghidupan dengan cara penghidupan yang benar: ini disebut penghidupan benar.

"Dan apakah, para bhikkhu, usaha benar? Di sini, para bhikkhu, seorang bhikkhu memunculkan keinginan untuk tidak memunculkan kondisi-kondisi tidak bermanfaat yang belum muncul; ia berusaha, membangkitkan kegigihan, mengarahkan pikirannya, dan berupaya. Ia memunculkan keinginan untuk meninggalkan kondisi-kondisi tidak bermanfaat yang telah muncul.... Ia memunculkan keinginan untuk memunculkan kondisi-kondisi bermanfaat yang belum muncul.... ia memunculkan keinginan untuk mempertahankan kondisi-kondisi bermanfaat yang telah muncul, untuk ketidakmundurannya, untuk meningkatkannya, untuk memperluasnya, dan memenuhinya melalui pengembangan; ia berusaha, membangkitkan kegigihan, mengarahkan pikirannya, dan berupaya. Ini disebut usaha benar.

"Dan apakah, para bhikkhu, perhatian benar? Di sini, para bhikkhu, seorang bhikkhu merenungkan jasmani di dalam jasmani, tekun, memahami dengan jelas, penuh perhatian, setelah melenyapkan keserakahan dan ketidaknyamanan sehubungan dengan dunia. Ia merenungkan perasaan di dalam perasaan, tekun, memahami dengan jelas, penuh perhatian, setelah melenyapkan keserakahan dan ketidaknyamanan sehubungan dengan dunia. Ia merenungkan pikiran di dalam pikiran, tekun, [10] memahami dengan jelas, penuh perhatian, setelah melenyapkan keserakahan dan ketidaknyamanan sehubungan dengan dunia. Ia merenungkan fenomena di dalam fenomena, tekun, memahami dengan jelas, penuh perhatian, setelah melenyapkan keserakahan dan ketidaknyamanan sehubungan dengan dunia. Ini disebut perhatian benar.

"Dan apakah, para bhikkhu, konsentrasi benar? Di sini, para bhikkhu, dengan terasing dari kenikmatan indria, terasing dari kondisi-kondisi tidak bermanfaat, seorang bhikkhu masuk dan berdiam dalam jhāna pertama, yang disertai dengan awal pikiran dan kelangsungan pikiran, dengan kegembiraan dan kebahagiaan yang timbul dari keterasingan. Dengan meredanya awal pikiran dan kelangsungan pikiran, ia masuk dan berdiam dalam jhāna ke dua, yang memiliki keyakinan internal dan keterpusatan pikiran, yang tanpa awal pikiran dan kelangsungan pikiran, dan memiliki kegembiraan dan kebahagiaan yang timbul dari konsentrasi. Dengan meluruhnya kegembiraan, ia berdiam dalam keseimbangan dan penuh perhatian dan pemahaman jernih, ia mengalami kebahagiaan dalam jasmani; ia masuk dan berdiam dalam jhāna ke tiga yang dikatakan oleh para mulia: 'Ia seimbang, penuh perhatian, seorang yang berdiam dalam kebahagiaan.' Dengan meninggalkan kesenangan dan kesakitan, dan dengan meluruhnya kegembiraan dan ketidaknyamanan sebelumnya, ia masuk dan berdiam dalam jhāna ke empat, yang bukan menyakitkan juga bukan menyenangkan dan termasuk pemurnian perhatian oleh keseimbangan. Ini disebut konsentrasi benar."
Title: Re: 8 ruas jalan
Post by: hemayanti on 31 May 2012, 02:10:52 PM
ini sedikit penjelasan mengenai hubungan setiap faktor dalam jalan mulia, dari materi dhammaclass yang pernah saya ikuti.
[spoiler](https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Ffarm8.staticflickr.com%2F7083%2F7306781460_2f822e82a1_m.jpg&hash=a11e04da81b3476c8fb74cdec1b600336bb31d37)[/spoiler]
ket:
1. pengertian benar / pandangan benar
2. pikiran benar
3. ucapan benar
4. perbuatan benar
5. mata pencaharian benar
6. daya-upaya benar / usaha benar
7. perhatian benar
8. konsentrasi benar


penjelasan:
misalnya untuk nomor 3 (ucapan benar), ucapan benar dapat dilaksanakan dengan baik dengan ditunjang oleh (1) pengertian benar, (6) usaha benar, dan (7) perhatian benar. tanpa adanya pengertian benar, usaha benar dan perhatian benar, maka ucapan yang benar tentu akan sulit terwujud.
dan seterusnya.

penjelasan untuk daya upaya benar (nomor 6) :
(-) mencegah hal2 buruk yang belum muncul
(-) mengurangi hal2 buruk yang telah ada
(+) mengembangkan hal2 baik yang telah muncul
(+) memunculkan hal2 baik yang belum ada
Title: Re: 8 ruas jalan
Post by: seniya on 31 May 2012, 07:26:58 PM
Quote from: ak.agus on 31 May 2012, 11:26:42 AM
Sebenarnya yang tulisan penterjemahan yang baik pikiran benar atau kehendak benar?
Penghidupan benar itu seperti apa mohon penjelasannya
Kalau dari keterangan sutta diatas berarti 8 faktor itu saling mengikat dan menjadi kesatuan dalam kehidupan sehari hari tidak terpisahkan dan saling mendukung mohon penjelasan juga?

Udah banyak yg membantu menjawab, jadi saya menanggapi yg di-bold aja:

Samma sankappa: ada yg menerjemahkan menjadi "pikiran benar" (right thought), tetapi ada juga yg menerjemahkan sbg "kehendak benar" (right intention). Menurut Pali-English Dictionary:

QuoteSankappa [saŋ+kḷp, cp. kappeti fig. meaning] thought, intention, purpose, plan D iii.215; S ii.143 sq.; A i.281; ii.36; Dh 74; Sn 154, 1144; Nd1 616 (=vitakka ñāṇa paññā buddhi); Dhs 21; DhA ii.78. As equivalent of vitakka also at D iii.215; A iv.385; Dhs 7. -- kāma˚ a lustful thought A iii.259; v.31. paripuṇṇa˚ having one's intentions fulfilled M i.192; iii.276; D iii.42; A v.92, 97 sq.; sara˚ memories & hopes M i.453; S iv.76; vyāpāda˚, vihiŋsa˚, malicious, cruel purposes, M ii.27 sq.; sammā˚ right thoughts or intentions, one of the angas of the 8 -- fold Path (ariya -- magga) Vin i.10; D ii.312; A iii.140; VbhA 117. Sankappa is defd at DhsA 124 as (cetaso) abhiniropanā, i. e. application of the mind. See on term also Cpd. 238.

Jadi memang bisa diterjemahkan sbg "pikiran" atau "kehendak"
Title: Re: 8 ruas jalan
Post by: Alucard Lloyd on 01 June 2012, 09:50:12 AM
saya ingin menanyakan bila seseorang baru dapat menjalankan 3 atau 4 ruas dari 8 jalan ini apakah ia sudah termasuk berjalan di 8 ruas jalan ini atau dia belum berjalan di jalan ini?
dalam mempraktekkan 8 ruas jalan ini apakah mungkin sebagai umat awan di zaman sekarang ini dapat dilakukan sehari hari tanpa terlihat aneh dalam kehidupan sosial dia karena kita hidup bersosial dengan berbagai macan cara pandang berbeda beda. atau hanya dapat dilakukan di tempat tertentu saja.
Title: Re: 8 ruas jalan
Post by: Indra on 01 June 2012, 10:42:46 AM
Quote from: ak.agus on 01 June 2012, 09:50:12 AM
saya ingin menanyakan bila seseorang baru dapat menjalankan 3 atau 4 ruas dari 8 jalan ini apakah ia sudah termasuk berjalan di 8 ruas jalan ini atau dia belum berjalan di jalan ini?
dalam mempraktekkan 8 ruas jalan ini apakah mungkin sebagai umat awan di zaman sekarang ini dapat dilakukan sehari hari tanpa terlihat aneh dalam kehidupan sosial dia karena kita hidup bersosial dengan berbagai macan cara pandang berbeda beda. atau hanya dapat dilakukan di tempat tertentu saja.

melihat dari cuplikan sutta ini
Quote from: ariyakumara on 30 May 2012, 10:24:14 PM
MN 117  Mahācattarisaka Sutta

34. "Di sana, para bhikkhu, pandangan benar muncul dalam urutan pertama. Dan bagaimanakah pandangan benar muncul dalam urutan pertama? [76] Pada seorang yang memiliki pandangan benar, muncul kehendak benar;  pada seorang yang memiliki kehendak benar, muncul ucapan benar; pada seorang yang memiliki ucapan benar, muncul perbuatan benar; pada seorang yang memiliki perbuatan benar, muncul penghidupan benar; pada seorang yang memiliki penghidupan benar, muncul usaha benar; pada seorang yang memiliki usaha benar, muncul perhatian benar; pada seorang yang memiliki perhatian benar, muncul konsentrasi benar; pada seorang yang memiliki konsentrasi benar, muncul pengetahuan benar; pada seorang yang memiliki pengetahuan benar, muncul pembebasan benar. Demikianlah, para bhikkhu, jalan dari siswa yang dalam latihan lebih tinggi memiliki delapan faktor, Arahant memiliki sepuluh faktor.

http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,18173.msg303127.html#msg303127 (http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,18173.msg303127.html#msg303127)

sepertinya 8 ini dijalankan bersama-sama as a whole, dimulai dari pandangan benar. walaupun pada awalnya mungkin dengan kualitas yg rendah, karena seorang puthujjana tidak mungkin memiliki pandangan benar ariya. jadi semuanya dijalankan dengan kualitas mulai dari rendah sampai sempurna.
Title: Re: 8 ruas jalan
Post by: hemayanti on 01 June 2012, 11:48:29 AM
QuoteMN 117  Mahācattarisaka Sutta

34. "Di sana, para bhikkhu, pandangan benar muncul dalam urutan pertama. Dan bagaimanakah pandangan benar muncul dalam urutan pertama? [76] Pada seorang yang memiliki pandangan benar, muncul kehendak benar;  pada seorang yang memiliki kehendak benar, muncul ucapan benar; pada seorang yang memiliki ucapan benar, muncul perbuatan benar; pada seorang yang memiliki perbuatan benar, muncul penghidupan benar; pada seorang yang memiliki penghidupan benar, muncul usaha benar; pada seorang yang memiliki usaha benar, muncul perhatian benar; pada seorang yang memiliki perhatian benar, muncul konsentrasi benar; pada seorang yang memiliki konsentrasi benar, muncul pengetahuan benar; pada seorang yang memiliki pengetahuan benar, muncul pembebasan benar. Demikianlah, para bhikkhu, jalan dari siswa yang dalam latihan lebih tinggi memiliki delapan faktor, Arahant memiliki sepuluh faktor.

http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,18173.msg303127.html#msg303127

ikut bertanya:
artinya bahwa dari 8 faktor tersebut, pandangan benarlah yang memulai semuanya?
lalu dengan pandangan benar memunculkan kehendak benar, dst... semua saling berkaitan.
kemudian dalam sebuah kasus, seseorang yang berdagang alat2 nelayan (senjata), jelas bahwa tidak sesuai dengan mata pencaharian benar. apakah bisa dikatakan bahwa orang itu tidak mempunyai pandangan benar, kehendak benar, ucapan benar, perbuatan benar, dan penghidupan benar?

pengertian benar / pandangan benar
pikiran benar
ucapan benar
perbuatan benar
mata pencaharian benar
daya-upaya benar / usaha benar
perhatian benar
konsentrasi benar
Title: Re: 8 ruas jalan
Post by: kullatiro on 01 June 2012, 12:37:04 PM
kebanyakan manusia saat ini hanya berpikir asal bisa hidup dulu, bagaimana bisa hidup dulu, yang lain lain bagaimana itu urusan nanti.

Agak susah juga tidak semua orang mempunyai kamma baik yang mendukung nya hingga dapat hidup sesuai 8 ruas jalan jadi untuk mempunyai kesempatan bisa hidup sesuai 8 ruas jalan banyak banyak berbuat kebajikan.
Title: Re: 8 ruas jalan
Post by: Indra on 01 June 2012, 12:42:57 PM
Banyak berbuat baik pun bukan jaminan bahwa orang itu hidup sesuai JMB8, banyak juga orang berbuat baik dengan didasari pandangan salah.
Title: Re: 8 ruas jalan
Post by: seniya on 02 June 2012, 07:54:54 AM
Penjelasan singkat tentang pengembangan 8 faktor jalan mulia ini sbb:

Ketika memperoleh keyakinan pada Sang Buddha sbg guru junjungan tertinggi menuju pembebasan, seorang praktisi Buddhis harus pertama-tama memahami konsep dan pengetahuan yg benar dlm menghadapi berbagai permasalahan kehidupan, kesedihan, usia tua, penyakit, kematian, munculnya keserakahan, kebencian, dan kegelapan batin. Inilah pandangan benar muncul pd tahap awal menapaki sang jalan.

Pandangan benar mrpk cara pandang thd segala sesuatu sebagaimana adanya, yaitu mengetahui hakekat sesungguhnya dari semua fenomena fisik dan mental dlm kehidupan kita. Dg pandangan benar, seseorang memahami 3 jenis realitas kehidupan yg sejati, yaitu:

1. Terdapat hukum sebab akibat moral (hukum karma) yg berlaku di dunia ini: perbuatan baik berakibat pd kebaikan dan kebahagiaan serta perbuatan buruk berakibat pd keburukan dan ketidakbahagiaan.

2. Tiga karakteristik kehidupan (tilakkhana): semua yg muncul dari perpaduan unsur-unsur dan sebab akibat yg saling bergantungan adl tidak kekal (anicca) dan oleh sebab itu, tidak menyenangkan atau tidak memuaskan (dukkha); segala sesuatu adl bukan aku (anatta), diriku, dan milikku.

3. Empat Kebenaran Mulia: kebenaran tentang dukkha, sebab dukkha, lenyapnya dukkha, dan jalan menuju lenyapnya dukkha

Pandangan benar mengubah motif dan tujuan seorg praktisi, yg membelokkannya dari pikiran yg penuh nafsu, permusuhan/kebencian, dan kekerasan/kekejaman menjadi pelepasan nafsu, kelembutan/kehendak baik, dan belas kasih. Inilah kehendak/pikiran benar. Di sini seseorang berusaha melepaskan keinginan duniawi utk mendedikasikan diri pd kemajuan spiritual serta mengembangkan cinta kasih dan belas kasih terhadap semua makhluk.

Dituntun oleh pikiran benar, seorang praktisi menjalankan ketiga faktor etis dari sang jalan yg dimasukkan dlm kelompok moralitas (sila), yaitu ucapan benar, perbuatan benar, dan penghidupan benar.

Berdiri di atas landasan moralitas, seorg praktisi melatih pikirannya utk mencegah munculnya hal2 yg tidak baik dan tidak bermanfaat yg belum muncul, meninggalkan dan melenyapkan hal2 yg tidak baik dan tidak bermanfaat yg telah muncul, memunculkan hal2 yg baik dan bermanfaat yg belum muncul, serta mempertahankan hal2 yg baik dan bermanfaat yg telah muncul. Inilah awal pelatihan konsentrasi (samadhi) yg disebut upaya benar.

Kemudian sang praktisi berlatih agar selalu sadar dan perhatian pd semua fenomena yg terjadi pd jasmani dan pikirannya. Ini dilakukan dg mengembangkan empat landasan perhatian (satipatthana), yaitu perhatian thd jasmani, perasaan, pikiran, dan objek pikiran. Dlm praktek ini seseorang merenungkan keempat faktor ini sebagai tidak kekal, tidak menyenangkan, dan tidak memuaskan. Inilah perhatian benar.

Dg mengembangkan perhatian benar, tercapai tingkat pemusatan pikiran yang disebut jhana sampai dengan jhana IV. Inilah konsentrasi benar.

Kemudian ia memahami sebagaimana adanya bahwa semua yg berkondisi adl tdk kekal (anicca) dan tdk memuaskan (dukkha) serta semua fenomena adalah bukan aku, diriku, atau milikku (anatta). Inilah pandangan benar pd tataran yg lebih tinggi yg disebut pandangan terang.

Ketika praktik sang jalan matang sepenuhnya, seluruh 8 faktor menyatu dan menggabungkan kekuatan, memulai penembusan Dhamma yg dgnya sang praktisi secara langsung melihat Empat Kebenaran Mulia dan mencapai tingkat kesucian batin Sotapanna s/d Arahat.

Seorg Arahat memiliki 8 kualitas dari sang jalan, lengkap dg pengetahuan dan kebebasan sejati, tetapi bg seorg Arahat tdk ada lagi yg harus dikembangkan krn tujuan pengembangan sang jalan telah tercapai.

Demikianlah pengembangan jalan spiritual bertahap dalam ajaran Buddha... :)
Title: Re: 8 ruas jalan
Post by: Alucard Lloyd on 02 June 2012, 11:53:15 AM
Saya masih kurang mengerti dengan pemahaman penghidupan benar ? Yang dimaksud dengan penghidupan benar gaya hidup seseorang apa pekerjaan seseorang? Sebab saya disini melihat kalau gaya hidup seseorang maka ini bisa jadi kesatuan dengan yang lain tapibila pekerjaan seseorang maka ini sulit untuk bersatu dengan 7 faktor yang lain karena pekerjaan dijaman sekarang berbagai macam cara. Mohon pencerahan nya lagi.
Title: Re: 8 ruas jalan
Post by: hemayanti on 02 June 2012, 01:05:01 PM
Quote from: ak.agus on 02 June 2012, 11:53:15 AM
Saya masih kurang mengerti dengan pemahaman penghidupan benar ? Yang dimaksud dengan penghidupan benar gaya hidup seseorang apa pekerjaan seseorang? Sebab saya disini melihat kalau gaya hidup seseorang maka ini bisa jadi kesatuan dengan yang lain tapibila pekerjaan seseorang maka ini sulit untuk bersatu dengan 7 faktor yang lain karena pekerjaan dijaman sekarang berbagai macam cara. Mohon pencerahan nya lagi.
kalau dari penjelasan yang pernah saya baca sih sepertinya menyangkut mata pencaharian, om. :)
seperti yang diberikan oleh cc bluppy.
Title: Re: 8 ruas jalan
Post by: Alucard Lloyd on 03 June 2012, 06:13:39 AM
Quote from: hemayanti on 02 June 2012, 01:05:01 PM
kalau dari penjelasan yang pernah saya baca sih sepertinya menyangkut mata pencaharian, om. :)
seperti yang diberikan oleh cc bluppy.

Apakah dalam sutta ada yang membahas tentang mata pencaharian? Mohon reverensinya sutta tersebut.
Title: Re: 8 ruas jalan
Post by: pengemis on 03 June 2012, 10:12:27 AM
Quote from: Sumedho on 31 May 2012, 01:46:33 PM
http://dhammacitta.org/dcpedia/SN_45.8:_Vibhaṅga_Sutta (http://dhammacitta.org/dcpedia/SN_45.8:_Vibha%E1%B9%85ga_Sutta)


SN 45.8   PTS: S 5.8
Vibhaṅga Sutta
Analisa
Diterjemahkan dari bahasa Pāḷi ke bahasa Inggris oleh
Bhikkhu Bodhi

Di Sāvatthī. "Para bhikkhu, Aku akan mengajarkan kepada kalian mengenai Jalan Mulia Berunsur Delapan dan Aku akan menganalisanya untuk kalian. Dengarkan dan perhatikanlah, Aku akan menjelaskan."

"Baik, Yang Mulia," para bhikkhu itu menjawab. Sang Bhagavā berkata sebagai berikut:

"Dan apakah, para bhikkhu, Jalan Mulia Berunsur Delapan itu? Pandangan Benar ... Konsentrasi Benar.[1]

"Dan apakah, para bhikkhu, pandangan benar? Pengetahuan atas penderitaan, pengetahuan atas asal-mula penderitaan [9] pengetahuan atas lenyapnya penderitaan, pengetahuan atas jalan menuju lenyapnya penderitaan: ini disebut pandangan benar.

"Dan apakah, para bhikkhu, kehendak benar? Kehendak untuk melepaskan keduniawian, kehendak untuk tidak memusuhi, kehendak untuk tidak mencelakai: ini disebut kehendak benar.

"Dan apakah, para bhikkhu, ucapan benar? Menghindari ucapan salah, menghindari ucapan yang memecah belah, menghindari ucapan kasar, menghindari gosip: ini disebut ucapan benar.

"Dan apakah, para bhikkhu, perbuatan benar? Menghindari pembunuhan, menghindari mengambil apa yang tidak diberikan, menghindari perbuatan seksual yang salah:[2] ini disebut perbuatan benar.

"Dan apakah, para bhikkhu, penghidupan benar? Di sini seorang siswa mulia, setelah meninggalkan cara penghidupan yang salah, mencari penghidupan dengan cara penghidupan yang benar: ini disebut penghidupan benar.

"Dan apakah, para bhikkhu, usaha benar? Di sini, para bhikkhu, seorang bhikkhu memunculkan keinginan untuk tidak memunculkan kondisi-kondisi tidak bermanfaat yang belum muncul; ia berusaha, membangkitkan kegigihan, mengarahkan pikirannya, dan berupaya. Ia memunculkan keinginan untuk meninggalkan kondisi-kondisi tidak bermanfaat yang telah muncul.... Ia memunculkan keinginan untuk memunculkan kondisi-kondisi bermanfaat yang belum muncul.... ia memunculkan keinginan untuk mempertahankan kondisi-kondisi bermanfaat yang telah muncul, untuk ketidakmundurannya, untuk meningkatkannya, untuk memperluasnya, dan memenuhinya melalui pengembangan; ia berusaha, membangkitkan kegigihan, mengarahkan pikirannya, dan berupaya. Ini disebut usaha benar.

"Dan apakah, para bhikkhu, perhatian benar? Di sini, para bhikkhu, seorang bhikkhu merenungkan jasmani di dalam jasmani, tekun, memahami dengan jelas, penuh perhatian, setelah melenyapkan keserakahan dan ketidaknyamanan sehubungan dengan dunia. Ia merenungkan perasaan di dalam perasaan, tekun, memahami dengan jelas, penuh perhatian, setelah melenyapkan keserakahan dan ketidaknyamanan sehubungan dengan dunia. Ia merenungkan pikiran di dalam pikiran, tekun, [10] memahami dengan jelas, penuh perhatian, setelah melenyapkan keserakahan dan ketidaknyamanan sehubungan dengan dunia. Ia merenungkan fenomena di dalam fenomena, tekun, memahami dengan jelas, penuh perhatian, setelah melenyapkan keserakahan dan ketidaknyamanan sehubungan dengan dunia. Ini disebut perhatian benar.

"Dan apakah, para bhikkhu, konsentrasi benar? Di sini, para bhikkhu, dengan terasing dari kenikmatan indria, terasing dari kondisi-kondisi tidak bermanfaat, seorang bhikkhu masuk dan berdiam dalam jhāna pertama, yang disertai dengan awal pikiran dan kelangsungan pikiran, dengan kegembiraan dan kebahagiaan yang timbul dari keterasingan. Dengan meredanya awal pikiran dan kelangsungan pikiran, ia masuk dan berdiam dalam jhāna ke dua, yang memiliki keyakinan internal dan keterpusatan pikiran, yang tanpa awal pikiran dan kelangsungan pikiran, dan memiliki kegembiraan dan kebahagiaan yang timbul dari konsentrasi. Dengan meluruhnya kegembiraan, ia berdiam dalam keseimbangan dan penuh perhatian dan pemahaman jernih, ia mengalami kebahagiaan dalam jasmani; ia masuk dan berdiam dalam jhāna ke tiga yang dikatakan oleh para mulia: 'Ia seimbang, penuh perhatian, seorang yang berdiam dalam kebahagiaan.' Dengan meninggalkan kesenangan dan kesakitan, dan dengan meluruhnya kegembiraan dan ketidaknyamanan sebelumnya, ia masuk dan berdiam dalam jhāna ke empat, yang bukan menyakitkan juga bukan menyenangkan dan termasuk pemurnian perhatian oleh keseimbangan. Ini disebut konsentrasi benar."

ini sangat menjawab hehe
"Dan apakah, para bhikkhu, pandangan benar? Pengetahuan atas penderitaan, pengetahuan atas asal-mula penderitaan [9] pengetahuan atas lenyapnya penderitaan, pengetahuan atas jalan menuju lenyapnya penderitaan: ini disebut pandangan benar.
semua di mulai dengan pandangan benar yakni hakikat kita, penderitaan, mengapa ada penderitaan? ga enak banget.. hehe lalu karena antusias ada rasa ingin mengakhiri penderitaan, kita mencari jawaban, dst.. dimulai lah pertualangan hehe.. karena logis maka dengan sendiri kita akan mengakui kebenaran tersebut.. dan melanjutkannya..
akan tetapi sangat lah sulit bagi kita mencapai ujung yakni yang ke delapan... butuh pengetahuan yang sangat2 luas dan kebajikan yang banyak biar bisa sampai pada kesimpulan terakhir...
untung ada yang Kasih tahu hehehe

Title: Re: 8 ruas jalan
Post by: senbudha on 03 June 2012, 01:30:05 PM
 8 ruas jalan mulia ,intinya adalah dijalankan untuk mencapai pembebasan sejati. Seseorang bisa saja mempunyai pekerjaan yang benar,tapi pandangan salah. Seseorang bisa saja mempunyai pandangan benar,tapi dalam kehidupan sehari-hari mempunyai watak yang buruk dll. Seseorang memahami 8 ruas jalan mulia dengan baik,tapi tidak bisa menjalankannya. Jadi 8 ruas jalan mulia itu HARUS DIJALANKAN DENGAN BENAR-BENAR DENGAN KESUNGGUHAN TEKAD DARI AWAL SAMPAI AKHIR oleh mereka yang mencari pembebasan dari alam samsara. Dibutuhkan pengorbanan yang tidak sedikit dalam mempraktekan dhamma,tapi inilah jalan yang benar. Bagi mereka yang kebetulan menekuni pekerjaan yang tidak merugikan makhluk hidup,berbahagialah.Bagi mereka yang menekuni pekerjaan yang tidak sesuai ajaran Buddhism,butuh pengorbanan untuk melepaskan pekerjaan itu. Ini sekedar sharing dariku.Namaste.
Title: Re: 8 ruas jalan
Post by: pengemis on 03 June 2012, 02:39:48 PM
pengetahuan teman kita senbudha sangat unik dan berwawasan... mantap
Title: Re: 8 ruas jalan
Post by: Alucard Lloyd on 04 June 2012, 04:53:39 PM
Saya merasa dalam menjalankan 8 faktor pembawa nibbana dimulai dengan konsentrasi benar dan trus naik sampai pandangan benar apakah mungkin ini hanya gaya kesanggupan saya dalam pemahaman saya tentang dahmma atau kah saya sudah mulai salah mengartikan dahmma tersebut dalam pemikiran saya mohon pencerahan nya
Title: Re: 8 ruas jalan
Post by: senbudha on 04 June 2012, 08:01:08 PM
Sekedar sharing saja. Banyak orang belajar Buddhism dimulai dari meditasi,terutama dengan konsentrasi. Kalau memulai dengan konsentrasi,tanpa pengalaman pandangan benar  dan seterusnya dari 8 ruas,maka akan sangat berbahaya. Andaikan saja kita mencapai konsentrasi,maka akan muncul "penglihatan" yang akan mengecoh,siapa pun akan mengalami ini,walau dia telah memiliki pandangan benar dan seterusnya. Inilah yang membuat seseorang jadi suka "ngacoh" sendiri. Selain memahami 8 ruas,perlu pemahaman yang mantap tentang 4 kesunyataan dan terutama JALANKAN SILA,karena kalau dalam sesi memasuki keheningan,banyak godaan yang akan datang tanpa diundang dan sangat mengairahkan juga menyeramkan,Jadi berhati-hatilah. Makanya,jalan Buddhist itu tidak mudah karena itulah JALAN YANG BENAR. Ingat,Sang Buddha menaklukkan mara dengan kumpulan kEBAJIKAN yang telah dikumpulkan dari banyak kehidupan lampaunya. Ingat juga,segala fenomena adalah tidak kekal,tanamkan terus dalam kehidupan sehari-hari.. Maafkan kalau ada kata-kataku salah,mohon diperbaiki.Namaste.
Title: perubahan ajaran lampau dan terbaru bisnis penjualan mahluk hidup menjadi bisnis penjualan manusia s
Post by: kullatiro on 06 June 2012, 04:14:57 PM
Quote from: bluppy on 31 May 2012, 11:59:45 AM
dari http://id.wikipedia.org/wiki/Jalan_Utama_Berunsur_Delapan#Pencaharian_Benar
Pencaharian Benar

Pencaharian Benar (sammā-ājīva) berarti bahwa praktisi (pengikut Agama Buddha) tidak sepatutnya berhubungan dengan usaha atau pekerjaan yang, secara langsung atau tidak langsung, melukai mahluk hidup lainnya. Tipitaka menjelaskan:[4]
" Dan apakah, para bhikkhu, penghidupan benar?
Ada kasus dimana seorang murid dari Yang Mulia, meninggalkan penghidupan tidak jujur, hidup dengan penghidupan benar: Inilah, para bhikku, yang disebut penghidupan benar."
—Magga-vibhanga Sutta

Lima jenis bisnis yang seharusnya tidak dilakukan olah seorang umat awam[7]:
    Bisnis Senjata
    Bisnis Manusia
    Bisnis Daging
    Bisnis barang yang dapat menyebabkan lemahnya kesadaran
    Bisnis Racun

=====================================

di perpustakaan DC
juga ada beberapa ebook ttg
jalan mulia beruas 8
http://dhammacitta.org/perpustakaan/tag/jalan-mulia-berunsur-delapan/


wah ternyata ada yah perubahan dalam pengertian dhamma dulu bukan bisnis manusia tapi penjualan mahluk hidup (termasuk manusia dan binatang).

saat ini penjualan mahluk hidup hanya terfokus pada penjualan manusia, penjualan binatang menjadi hilang.

"Right livelihood is
how one keeps his
life going with right
living and
abandoning
dishonest
livelihood.  It deals
with the five kinds
of trades, which
should be avoided
by a lay disciple.
They are trading in:
1. arms 2.  living
beings (human
beings or animals)
3.  meat
(including breeding
animals for
slaughter)
4.  intoxicants
(drugs and liquor)
5.  poison."



http://community.beliefnet.com/go/thread/view/51615/27586933/question_about_right_livelihood (http://community.beliefnet.com/go/thread/view/51615/27586933/question_about_right_livelihood)
Title: kesambar petir!
Post by: kullatiro on 06 June 2012, 05:38:14 PM
buset bikin kaget wa saja tulisan yang wa quote ternyata isinya salah (berdagang manusia) tapi sumber rujukan nya yang berada dalam quote berdagang mahluk hidup (  manusia dan binatang) benar.


bagaimana bisa seperti ini?