Forum Dhammacitta

Topik Buddhisme => Diskusi Umum => Topic started by: Hadisantoso on 23 May 2012, 10:55:08 AM

Title: antara kritik dan koreksi
Post by: Hadisantoso on 23 May 2012, 10:55:08 AM
Cerita dari seorang pelukis muda----
suatu saat dia telah merampungkan sebuah lukisan.
Lukisan itu diselesaikan 5 hari 4 malam, sebuah lukisan pemandangan yg sgt cantik terpampang di kanvasnya.
Dia ingin menunjukkan pada orang² & ingin tahu bgmn pendapat mereka.

Seniman muda ini meletakkan lukisannya di sebuah jalan yg ramai, di mana byk org lewat & bisa melihat lukisannya.
Di bawah lukisan tersebut dia beri tulisan
'Lukisan ini adalah karya saya. Mungkin saya telah membuat beberapa kesalahan dlm goresan pemilihan warna dsb.
Tolong beri tanda X pada bagian yg menurut Anda salah'.

Sore harinya, dia kembali utk mengambil lukisan itu, dia sangat terkejut melihat seluruh kanvas penuh dengan tanda X & komentar pedas.

Dengan sangat kecewa, dia pergi ke tempat gurunya.
Dia merasa tak berguna & tak bisa menjadi pelukis.

Sang guru menunjukkan pada murid itu cara untuk membuktikan bahwa dia bukan pelukis yang buruk.

Guru lukis ini memintanya utk membuat kembali lukisan yg telah dicoret org itu.

Namun kali ini, tulisan di bawah lukisan itu berbunyi demikian:
'Saudara-saudara, saya telah melukis lukisan ini.
Mungkin ada kesalahan dlm goresan pemilihan warna dsb. Tersedia kanvas, sekotak kuas dan cat, mohon berbaik hati memperbaikinya'.

Sore harinya, dia kembali. Hasilnya?

Lukisan itu tetap bersih tanpa satu pun koreksi.

Lukisan itu tetap ditinggalkan di sana hingga tiga hari berikutnya, dan masih tetap bersih dari koreksi.

Moral Cerita :
¤ Mengkritik memang mudah namun memperbaiki itu sulit.

¤ Jangan biarkan diri Anda hancur dan merasa depresi hanya karena kritikan orang lain.

¤ Andalah juri terbaik untuk setiap karya Anda, sedangkan orang lain hanyalah kontributor.

¤ Ambil saja yang memang berguna, dan acuhkan yang tidak berguna...
salam Hadi.
Title: Re: antara kritik dan koreksi
Post by: morpheus on 23 May 2012, 11:59:53 AM
moral cerita versi morpheus:
* kritik diperlukan untuk memperbaiki becermin dan mengoreksi kesalahan, tapi
* mintalah nasehat mengenai lukisan dari seorang pelukis, nasehat mengenai programming dari seorang programmer, nasehat mengenai arsitektur dari seorang arsitek.
Title: Re: antara kritik dan koreksi
Post by: Mas Tidar on 23 May 2012, 12:12:47 PM
'Lukisan ini adalah karya saya. Mungkin saya telah membuat beberapa kesalahan dlm goresan pemilihan warna dsb.
Tolong beri tanda X pada bagian yg menurut Anda salah'.


'Saudara-saudara, saya telah melukis lukisan ini.
Mungkin ada kesalahan dlm goresan pemilihan warna dsb. Tersedia kanvas, sekotak kuas dan cat, mohon berbaik hati memperbaikinya'.
Title: Re: antara kritik dan koreksi
Post by: cumi polos on 25 December 2012, 06:02:56 PM
Quote from: Hadisantoso on 23 May 2012, 10:55:08 AM
Cerita dari seorang pelukis muda----
suatu saat dia telah merampungkan sebuah lukisan.
Lukisan itu diselesaikan 5 hari 4 malam, sebuah lukisan pemandangan yg sgt cantik terpampang di kanvasnya.
Dia ingin menunjukkan pada orang² & ingin tahu bgmn pendapat mereka.

Seniman muda ini meletakkan lukisannya di sebuah jalan yg ramai, di mana byk org lewat & bisa melihat lukisannya.
Di bawah lukisan tersebut dia beri tulisan
'Lukisan ini adalah karya saya. Mungkin saya telah membuat beberapa kesalahan dlm goresan pemilihan warna dsb.
Tolong beri tanda X pada bagian yg menurut Anda salah'.

Sore harinya, dia kembali utk mengambil lukisan itu, dia sangat terkejut melihat seluruh kanvas penuh dengan tanda X & komentar pedas.

Dengan sangat kecewa, dia pergi ke tempat gurunya.
Dia merasa tak berguna & tak bisa menjadi pelukis.

Sang guru menunjukkan pada murid itu cara untuk membuktikan bahwa dia bukan pelukis yang buruk.

Guru lukis ini memintanya utk membuat kembali lukisan yg telah dicoret org itu.

Namun kali ini, tulisan di bawah lukisan itu berbunyi demikian:
'Saudara-saudara, saya telah melukis lukisan ini.
Mungkin ada kesalahan dlm goresan pemilihan warna dsb. Tersedia kanvas, sekotak kuas dan cat, mohon berbaik hati memperbaikinya'.

Sore harinya, dia kembali. Hasilnya?

Lukisan itu tetap bersih tanpa satu pun koreksi.

Lukisan itu tetap ditinggalkan di sana hingga tiga hari berikutnya, dan masih tetap bersih dari koreksi.

Moral Cerita :
¤ Mengkritik memang mudah namun memperbaiki itu sulit.

¤ Jangan biarkan diri Anda hancur dan merasa depresi hanya karena kritikan orang lain.

¤ Andalah juri terbaik untuk setiap karya Anda, sedangkan orang lain hanyalah kontributor.

¤ Ambil saja yang memang berguna, dan acuhkan yang tidak berguna...
salam Hadi.

1 menjadi menarik siapakah dan org yg bagaimana melewatin jalan dimana lukisan tsb diletakan... ?
2 apakah org yg lewat memiliki pengetahuan/ahli dlm bidang melukis ?
3 apakah org yg lewat mengoreksi dgn benar dan sepenuh hati ?
4 apakah org yg lewat itu WARAS atau ada juga org GILA ?
5 apakah pinggir jalan adalah tempat yg tepat utk mengoreksi lukisan ?
6 kanvas dan cat minyak adalah mahal, bagaimana kalau ada org usil mencoret-coretnya ?
7 apakah org yg ahli akan koreksi (kerja bakti) kalau belum ada perjanjian bayarannya ?
8 apakah pelukis ini niat dikritik ? karna dia tidak ditempat dan berkomunikasi, minta tolong pd yg mengkritik ? atau suguhan teh panas, kopi panas, rokok yg mahal ?
9 apakah banyak yg mengkritik kalau yg jaga cewek manis dan cantik ?....

kenapa gak tampilkan lukisannya disini, biar cumi kasih masukan aja... karna cumi juga suka melukis...

moral dari tulisan cumi....

didunia MAYA ini kadang kala ada orang USIL, ada org GILA, ada orang sembarang nulis....
kira2 begitu ya....  :P :P :P
Title: Re: antara kritik dan koreksi
Post by: cumi polos on 25 December 2012, 06:09:21 PM
Quote* mintalah nasehat mengenai lukisan dari seorang pelukis, nasehat mengenai programming dari seorang programmer, nasehat mengenai arsitektur dari seorang arsitek.
secara garis besar memang begitu, tapi org yg berada pada bidang lain, kadang kala bisa memberikan masukan yg jauh lebih baik lagi....

contohnya : pembeli lukisan... (org ini belum tentu ahli melukis, tapi punya duit utk membelinya)


--------------
Quote'Lukisan ini adalah karya saya. Mungkin saya telah membuat beberapa kesalahan dlm goresan pemilihan warna dsb.
Tolong beri tanda X pada bagian yg menurut Anda salah'.
kalau warnanya kurang merah,... trus tanda X memiliki arti apa tohh ?
kalau komposisinya salah, tanda X bisa mengkomunikasikan apa tohh ?
kalau orangnya (unit of repetition) kurang banyak, tanda X bisa apa tohhh ?

apakah tanda X dpt mengoreksi sebuah lukisan itu yg menjadi tanda tanya besar ?
dan apakah org yg meminta tsb adalah dalam keadaan jiwa yg sehat atau tidak ?

Title: Re: antara kritik dan koreksi
Post by: hemayanti on 25 December 2012, 07:24:33 PM
nice post, om hadi..  :)
Title: Re: antara kritik dan koreksi
Post by: Hadisantoso on 27 December 2012, 09:29:55 AM
Quote from: Mas Tidar on 23 May 2012, 12:12:47 PM
'Lukisan ini adalah karya saya. Mungkin saya telah membuat beberapa kesalahan dlm goresan pemilihan warna dsb.
Tolong beri tanda X pada bagian yg menurut Anda salah'.


'Saudara-saudara, saya telah melukis lukisan ini.
Mungkin ada kesalahan dlm goresan pemilihan warna dsb. Tersedia kanvas, sekotak kuas dan cat, mohon berbaik hati memperbaikinya'.
TQ koreksinya Mas Tidar.


Title: Re: antara kritik dan koreksi
Post by: Hadisantoso on 27 December 2012, 09:52:22 AM
Quote from: cumi polos on 25 December 2012, 06:09:21 PM
secara garis besar memang begitu, tapi org yg berada pada bidang lain, kadang kala bisa memberikan masukan yg jauh lebih baik lagi....

contohnya : pembeli lukisan... (org ini belum tentu ahli melukis, tapi punya duit utk membelinya)


--------------kalau warnanya kurang merah,... trus tanda X memiliki arti apa tohh ?
kalau komposisinya salah, tanda X bisa mengkomunikasikan apa tohh ?
kalau orangnya (unit of repetition) kurang banyak, tanda X bisa apa tohhh ?

apakah tanda X dpt mengoreksi sebuah lukisan itu yg menjadi tanda tanya besar ?
dan apakah org yg meminta tsb adalah dalam keadaan jiwa yg sehat atau tidak ?

Rekan Cumi:
tulisan di post 1 adalah copas murni,harapan saya bisa diambil hikmahnya bagi siapa saja,sepertinya itu hanyalah sebuah cerita fiktif belaka,bagi anda mungkin sama sekali tidak ada manfaatnya,tapi mungkin berguna bagi orang lain.
anda mengajukan berapa pertanyaan,yaitu kalau ini dan kalau itu,maaf saya tidak tahu harus menjawab apa.
jadi mohon maaf saya tidak mampu memenuhi keinginan pribadi anda.
sedikit catatan,dari tulisan di post 1 itu,bila mau di cari 100 kalau,bahkan 1000 kalau ini itu,bisa saja terjadi,saya rasa siapapun akan kewalahan untuk memenuhi keinginan seperti ini.
saya jadi ingat di thread KIIK,anda juga memberondong banyak pertanyaan kepada rekan Sunya,hahaha persis di thread ini.

salam  sejahtera