Bagaimana kita memberitahukan kepada orang tua kita, apa alasan seseorang menjadi Bhikkhu secara sederhana dan mudah dimengerti ?
tentu bilaman kita menjawab dengan Dhamma yang terlalu dalam, ortu tidak akan mengerti, jadi untuk jawaban untuk mencapai nibbana, melepas penderitaan, berjuang untuk menjadi suci dan seterusnya saya rasa tidak relevan dan hanya menambah kebingungan orang tua kita sebagai umat awam yang buta dhamma..
adakah saran ? _/\_
Quote from: Riky_dave on 14 April 2012, 11:40:18 AM
Bagaimana kita memberitahukan kepada orang tua kita, apa alasan seseorang menjadi Bhikkhu secara sederhana dan mudah dimengerti ?
tentu bilaman kita menjawab dengan Dhamma yang terlalu dalam, ortu tidak akan mengerti, jadi untuk jawaban untuk mencapai nibbana, melepas penderitaan, berjuang untuk menjadi suci dan seterusnya saya rasa tidak relevan dan hanya menambah kebingungan orang tua kita sebagai umat awam yang buta dhamma..
adakah saran ? _/\_
kalau si anak telah melakukan bagiannya dgn baik,
lebih mudah ortu memberi izin....
apakah si anak
1 sekolahnya beres
2 mandiri
3 berbakti pd ortu
4 suka membantu dan disenangin orang sekelilingnya
5 berprilaku baik dan berpikir benar...
nah kira2 itu dulu....
si anak bukan mau menjadi Bhikkhu, si anak dalam posisi menjelaskan bukan bertujuan untuk...
untuk apa ?
Quote from: Riky_dave on 14 April 2012, 12:43:39 PM
si anak bukan mau menjadi Bhikkhu, si anak dalam posisi menjelaskan bukan bertujuan untuk...
Menjadi bhikkhu adalah sarana pelatihan diri jadi bukan hal yang buruk untuk dilakukan seseorang dalam kehidupannya karena tidak mengikat kepada orang itu untuk dijalankan selamanya karena masih bisa lepas jubah dan kembali menjadi umat awan
Quote from: Riky_dave on 14 April 2012, 11:40:18 AM
Bagaimana kita memberitahukan kepada orang tua kita, apa alasan seseorang menjadi Bhikkhu secara sederhana dan mudah dimengerti ?
tentu bilaman kita menjawab dengan Dhamma yang terlalu dalam, ortu tidak akan mengerti, jadi untuk jawaban untuk mencapai nibbana, melepas penderitaan, berjuang untuk menjadi suci dan seterusnya saya rasa tidak relevan dan hanya menambah kebingungan orang tua kita sebagai umat awam yang buta dhamma..
adakah saran ? _/\_
siapakah si anak tsb yg dapat menjelaskan dhamma yg begitu dalam?
ketika muncul keinginan untuk menjadi bikhu maka ia bukanlah bikhu!
bisa juga jadi Pabajja/Samanera dulu, dan beritahu ortu sementara coba 2 minggu atau 1 bulan, sesudah itu lepas dan berkumpul lagi dgn ortu, sesudah itu mulai lagi bertahap beberapa bulan jadi samanera, dan lepas lagi, dst... karena kebiasaan mungkin ortu juga jadi terbiasa, dan akhirnya bisa mendukung niat nya jadi Bhikkhu.
Dan jadi Samanera proses bertahap itu tentunya sifat & tingkah laku ada perubahan yang lebih baik, sehingga ortu bisa bahagia dan nyaman dengan kondisi anaknya pada waktu berlatih praktek kehidupan suci. _/\_
Quote from: Riky_dave on 14 April 2012, 11:40:18 AM
Bagaimana kita memberitahukan kepada orang tua kita, apa alasan seseorang menjadi Bhikkhu secara sederhana dan mudah dimengerti ?
tentu bilaman kita menjawab dengan Dhamma yang terlalu dalam, ortu tidak akan mengerti, jadi untuk jawaban untuk mencapai nibbana, melepas penderitaan, berjuang untuk menjadi suci dan seterusnya saya rasa tidak relevan dan hanya menambah kebingungan orang tua kita sebagai umat awam yang buta dhamma..
adakah saran ? _/\_
Mungkin bisa dilakukan dengan bercerita atau bertanya kepada orang tua tentang seorang Bhikkhu.
Misalnya dengan mengajukan pertanyaan:
- Kenapa seseorang itu memilih hidup sendiri sedangkan manusia pada umumnya menikah?
- Kenapa seseorang itu memilih mempunyai keturunan?
Biarkan orang tua memberikan jawaban keuntungan dan kerugian dari kehidupan rumahtangga.Mungkin ada salah satu jawabannya untuk hari tua nanti, ada yang menjaga dan merawat. Nanti anda bisa tunjukkan seseorang yang dia kenal tapi mempunyai anak tidak berbakti. Sehingga sampai sudah tua-pun masih memikirkan anak-nya. Atau mungkin yang lebih ekstrem sedikit, bagaimana ada anak yang mau menyiksa orang tua-nya. Akan lebih bagus lagi jika itu memang nyata dan dia kenal dengan orangnya.
Bisa juga nanti ceritanya merembet ke negara Afrika sana, dimana banyak sekali anak-anak terlantar dan kelaparan. Karena memaksakan keinginan untuk mempunyai keturunan sehingga melupakan kemampuan diri sendiri untuk menghidupi dan merawat anak. Sehingga sudah hampir sama saja kondisi seorang anak dengan kondisi seekor ternak.
Quote from: Riky_dave on 14 April 2012, 11:40:18 AM
Bagaimana kita memberitahukan kepada orang tua kita, apa alasan seseorang menjadi Bhikkhu secara sederhana dan mudah dimengerti ?
tentu bilaman kita menjawab dengan Dhamma yang terlalu dalam, ortu tidak akan mengerti, jadi untuk jawaban untuk mencapai nibbana, melepas penderitaan, berjuang untuk menjadi suci dan seterusnya saya rasa tidak relevan dan hanya menambah kebingungan orang tua kita sebagai umat awam yang buta dhamma..
adakah saran ? _/\_
kalo gitu ajak ortu anda belajar dhamma dulu, ga usah yang terlalu sulit dulu, mulai dari diajak berdana, kenal dengan bhante, ngobrol dengan bhante, setelah mereka menerima agama buddha (karna banyak ortu skg itu ga ngerti buddhisme, mereka cuma ngerti sembahyang dewa) anda pelan-pelan cerita sedikit-sedikit tentang buddhisme, (ingat, kalau anda bertindak baik, maka ucapan anda lebih gampang diterima orang tua, kalau engga yah.. kayak omong kosong aja, tidak akan di dengarkan) kalo bisa ortu nya diajari meditasi juga...
waktu saya ikut retret saya lihat banyak orang" tua ternyata juga bisa meditasi... bisa jelaskan ke ortu kalo nanti di tempat retret ada banyak orang seumuran dia, ;D biasanya orang tua itu lebih suka kalo kita pancing dengan trend.
semoga berhasil :)
ndak mudah, apalagi lebih sok hebat dari ortu yg notabene sdh makan garam sampe kenyang
lebih mudah kalau ngenalin & ngajak ngobrol bhante kemudian ditinggal pergi, biar ngobrolnya bebassss ;D
Quote from: Rina Hong on 17 April 2012, 09:31:53 PM
kalo gitu ajak ortu anda belajar dhamma dulu, ga usah yang terlalu sulit dulu, mulai dari diajak berdana, kenal dengan bhante, ngobrol dengan bhante, setelah mereka menerima agama buddha (karna banyak ortu skg itu ga ngerti buddhisme, mereka cuma ngerti sembahyang dewa) anda pelan-pelan cerita sedikit-sedikit tentang buddhisme, (ingat, kalau anda bertindak baik, maka ucapan anda lebih gampang diterima orang tua, kalau engga yah.. kayak omong kosong aja, tidak akan di dengarkan) kalo bisa ortu nya diajari meditasi juga...
waktu saya ikut retret saya lihat banyak orang" tua ternyata juga bisa meditasi... bisa jelaskan ke ortu kalo nanti di tempat retret ada banyak orang seumuran dia, ;D biasanya orang tua itu lebih suka kalo kita pancing dengan trend.
semoga berhasil :)