Forum Dhammacitta

Topik Buddhisme => Diskusi Umum => Topic started by: Choa on 18 March 2012, 09:00:30 PM

Title: Bagaimana sikap yang tepat
Post by: Choa on 18 March 2012, 09:00:30 PM
banyak kita melihat
para sales agama lain begitu gencarnya menawarkan barang daganganya
kadang saya kasihan melihat mereka tertipu

tetapi apa daya, para seles ini lebih lihay berkata-kata
mereka berbicara tentang tuhan yang maha kuasa
jika anda tahu, tuhan yang mereka gadang-gadang di alam atas tidak lebih
seperti pangkat seorang bupati di sebuah negara, memang berkuasa tetapi
amat sangat over klaim

jadi bagaimana kita seharusnya bersikap
karena mereka tidak pantang "menipu", bermulut manis, serta menjanjikan
apapun yang bisa mereka janjikan, walaupun mereka sendiri tidak tahu

keyakinan buta begini, mengangkat satu tokoh menjadi tuhan
padahal aslinya yang di tuhankan mereka juga bingung lihat tingkah manusia
tidak ada satupun sales ini yang pernah berbicara, atau ketemu tuhan mereka

kebenaran sudah di sampaikan, tetapi banyak manusia, kadang saudara kita
sendiri tertipu mulut manis mereka yang kalau berbicara tidak ada jedanya
Title: Re: Bagaimana sikap yang tepat
Post by: Choa on 18 March 2012, 09:19:06 PM
ada blok yang dukung
;http://tuhancherrybelle.blogspot.com/
Title: Re: Bagaimana sikap yang tepat
Post by: adi lim on 19 March 2012, 06:25:18 AM
Quote from: Choa on 18 March 2012, 09:00:30 PM
banyak kita melihat
para sales agama lain begitu gencarnya menawarkan barang daganganya
kadang saya kasihan melihat mereka tertipu
namanya salesman/salesgirl tentunya mengerahkan kemampuan nya utk meraih tujuan.
dan bila ada yang tertipu karena memang tidak waspada

Quote
kebenaran sudah di sampaikan, tetapi banyak manusia, kadang saudara kita
sendiri tertipu mulut manis mereka yang kalau berbicara tidak ada jedanya

walaupun kebenaran sudah dibabarkan, tapi kemampuan batin masing2 pribadi tentunya berbeda dalam pemahaman kebenaran itu.

ym choa ada cara atau trik untuk menangkal para sales yang menurut anda suka menipu ?   :)
Title: Re: Bagaimana sikap yang tepat
Post by: ryu on 19 March 2012, 06:51:24 AM
Quotekeyakinan buta begini, mengangkat satu tokoh menjadi tuhan
padahal aslinya yang di tuhankan mereka juga bingung lihat tingkah manusia
tidak ada satupun sales ini yang pernah berbicara, atau ketemu tuhan mereka
coba di ganti :
keyakinan buta begini, mengangkat satu tokoh menjadi buda
padahal aslinya yang di budakan mereka juga bingung lihat tingkah manusia
tidak ada satupun sales ini yang pernah berbicara, atau ketemu buda mereka
Title: Re: Bagaimana sikap yang tepat
Post by: cumi polos on 19 March 2012, 08:01:59 AM
berikanlah kesempatan bagi salesman utk berbicara,
korek aja ilmu nya, catatlah jurus2nya...

kemudian bisa share disini... :P :P :P
Title: Re: Bagaimana sikap yang tepat
Post by: Choa on 19 March 2012, 08:06:45 AM
Quote from: adi lim on 19 March 2012, 06:25:18 AM
namanya salesman/salesgirl tentunya mengerahkan kemampuan nya utk meraih tujuan.
dan bila ada yang tertipu karena memang tidak waspada

walaupun kebenaran sudah dibabarkan, tapi kemampuan batin masing2 pribadi tentunya berbeda dalam pemahaman kebenaran itu.

ym choa ada cara atau trik untuk menangkal para sales yang menurut anda suka menipu ?   :)
bingung juga saya
sementara kasihan melihat para mahluk di sesatkan, saya hanya bisa merenung
apa itu sudah karma mereka, sementara dhamma masih ada mereka tidak dapat
menikmati dhamma itu sendiri,

tetapi jika ada umat yang mempunyai mata bathin atau past live aria asti mereka
kembali ke jalan dharma
Title: Re: Bagaimana sikap yang tepat
Post by: Choa on 19 March 2012, 08:09:32 AM
Quote from: cumi polos on 19 March 2012, 08:01:59 AM
berikanlah kesempatan bagi salesman utk berbicara,
korek aja ilmu nya, catatlah jurus2nya...

kemudian bisa share disini... :P :P :P
sayang saya dulu bukan orang yang suka mencatat,
banyakan salesman ketemu saya lari tungang langang atau kalau diam ditempat
mukanya bakalan merah seperti kulit kepiting di rebus

mereka menjual tuhan yang hidup dan maha
dalam sisi lain kok tuhanya dinistakan dengan digantung hampir tampa busana
masih bisa di bilang pemberi rezeki
:o
Title: Re: Bagaimana sikap yang tepat
Post by: Choa on 19 March 2012, 08:11:28 AM
Quote from: ryu on 19 March 2012, 06:51:24 AM
coba di ganti :
keyakinan buta begini, mengangkat satu tokoh menjadi buda
padahal aslinya yang di budakan mereka juga bingung lihat tingkah manusia
tidak ada satupun sales ini yang pernah berbicara, atau ketemu buda mereka
ini salah satu sales paling g****k di DC
coba baca saja semua tulisanya di DC

mau apa coba main disini, ngerti juga ngak dharma

hei sales sudah berapa umat buddha yang bisa kamu tarik ke keyakinanmu
cape=cape kerja nanti di kasih pahala dari tuhan berkancutmu
^:)^ ^:)^ ^:)^
Title: Re: Bagaimana sikap yang tepat
Post by: adi lim on 19 March 2012, 07:41:41 PM
^^^
hus !! jangan sembarangan ngomong ym choa
bro ryu sudah bagian DC dan resmi diangkat tuhan DC menjadi mod  :))
Title: Re: Bagaimana sikap yang tepat
Post by: adi lim on 19 March 2012, 07:46:36 PM
Quote from: Choa on 19 March 2012, 08:06:45 AM
tetapi jika ada umat yang mempunyai mata bathin atau past live aria asti mereka
kembali ke jalan dharma

cara mengajar mengumbar kesaktian supaya menarik umat utk kembali ke jalan dharma namanya Tirachanavijja, ajaran binatang.
Title: Re: Bagaimana sikap yang tepat
Post by: will_i_am on 19 March 2012, 08:42:07 PM
Quote from: adi lim on 19 March 2012, 07:46:36 PM
cara mengajar mengumbar kesaktian supaya menarik umat utk kembali ke jalan dharma namanya Tirachanavijja, ajaran binatang.
good point bro...

tapi sayang ajaran theravada gak bisa dimasukkan ke mahayana...
Title: Re: Bagaimana sikap yang tepat
Post by: Choa on 19 March 2012, 09:16:57 PM
Quote from: will_i_am on 19 March 2012, 08:42:07 PM
good point bro...

tapi sayang ajaran theravada gak bisa dimasukkan ke mahayana...
dan berbeda dengan sila boddhisattva
kalau mau googling dan tidak menilai mengunakan kacamata sendiri
Title: Re: Bagaimana sikap yang tepat
Post by: ryu on 19 March 2012, 10:08:24 PM
Quote from: adi lim on 19 March 2012, 07:41:41 PM
^^^
hus !! jangan sembarangan ngomong ym choa
bro ryu sudah bagian DC dan resmi diangkat tuhan DC menjadi mod  :))
matius 5:44
Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.

saya mendoakan agar YM choa kembali ke jalan yang benar ;D
Title: Re: Bagaimana sikap yang tepat
Post by: cumi polos on 19 March 2012, 10:38:56 PM
Quote from: Choa on 19 March 2012, 08:11:28 AM
ini salah satu sales paling g****k di DC
coba baca saja semua tulisanya di DC

mau apa coba main disini, ngerti juga ngak dharma

hei sales sudah berapa umat buddha yang bisa kamu tarik ke keyakinanmu
cape=cape kerja nanti di kasih pahala dari tuhan berkancutmu
^:)^ ^:)^ ^:)^

mereka menjual ? siapakah mereka ? apakah mereka menerima uang ?

kancut ?  :))

kalau bro Choa jualan apa sih ?
Title: Re: Bagaimana sikap yang tepat
Post by: adi lim on 20 March 2012, 06:01:30 AM
Quote from: Choa on 19 March 2012, 09:16:57 PM
dan berbeda dengan sila boddhisattva
kalau mau googling dan tidak menilai mengunakan kacamata sendiri

jadi ym choa pakai kacamata apa ? ??? kacamata bodisatwa !  ^-^
Title: Re: Bagaimana sikap yang tepat
Post by: adi lim on 20 March 2012, 06:06:24 AM
Quote from: will_i_am on 19 March 2012, 08:42:07 PM
good point bro...

tapi sayang ajaran theravada gak bisa dimasukkan ke mahayana...

awalnya idealis karena punya prinsip boleh mengubah dengan menambah yang belum ada dan mengurangi yang sudah ada, kemudian dicampur aduk, jadilah 'model baru-model baru' sesuai dengan kebutuhan dan mempunyai nilai plus dimana keliatan 'tampak beda' dan agar gampang dijual ;D
Title: Re: Bagaimana sikap yang tepat
Post by: Yani Puk on 20 March 2012, 04:38:11 PM
Pertanyaan:

kenapa kita harus mengadu antar aliran A, B atau C? Kan yg penting intinya tetap satu: Kebaikan

Menurut ane, semua agama itu mengajarkan kebenaran dan kebaikan hanya UMAT nya saja yg bikin gk bener

Masalah sales sesat yg gencar, ya klo ada yg kena berarti karma buruknya berbuah..  gitu aja kan?

Klo kita baik, ya kita kasi tahu pelan2. Klo gk mau dgr, ya sudah lah. Namanya tidak berjodoh
Title: Re: Bagaimana sikap yang tepat
Post by: Mangala on 20 March 2012, 04:50:34 PM
Quote from: Yani Puk on 20 March 2012, 04:38:11 PM
Pertanyaan:

kenapa kita harus mengadu antar aliran A, B atau C? Kan yg penting intinya tetap satu: Kebaikan

Menurut ane, semua agama itu mengajarkan kebenaran dan kebaikan hanya UMAT nya saja yg bikin gk bener

Masalah sales sesat yg gencar, ya klo ada yg kena berarti karma buruknya berbuah..  gitu aja kan?

Klo kita baik, ya kita kasi tahu pelan2. Klo gk mau dgr, ya sudah lah. Namanya tidak berjodoh

menurutku, tidak semua agama mengajarkan kebenaran dan kebaikan. setiap agama punya ajarannya masing-masing yang kadang saling bertentangan. setiap agama juga tidak semuanya mengajarkan kebaikan, ada agama yang mengandung muatan kekerasan dan perpecahan manusia. setiap orang punya hak memiliki pendapat dan keyakinannya masing-masing. sikap yang tepat untuk menghadapi sales agama adalah dengan pemikiran terbuka dan ramah. kita juga punya hak untuk menerima atau menolak keyakinan yang ditawarkan orang lain.
Title: Re: Bagaimana sikap yang tepat
Post by: Mas Tidar on 20 March 2012, 05:39:29 PM

Anda bisa mulai dari diri sendiri dulu, memberi contoh "tulisan" yang sesuai dhamma berdasarkan pengalaman Anda
kami masih perlu belajar lebih banyak.

yang paling mudah saja, mulailah buat posting baru dengan pengalaman2 Anda, misal diboard meditasi / jurnal meditasi.
semoga dengan tulisan2 Anda (baca: pengalaman Anda) kami yang disini juga ikut "tercerahkan"


silakan...

Quote from: Choa on 19 March 2012, 08:11:28 AM
ini salah satu sales paling g****k di DC
coba baca saja semua tulisanya di DC

mau apa coba main disini, ngerti juga ngak dharma

hei sales sudah berapa umat buddha yang bisa kamu tarik ke keyakinanmu
cape=cape kerja nanti di kasih pahala dari tuhan berkancutmu
^:)^ ^:)^ ^:)^

Title: Re: Bagaimana sikap yang tepat
Post by: Yani Puk on 21 March 2012, 02:43:09 PM
Quote from: Mangala on 20 March 2012, 04:50:34 PM
menurutku, tidak semua agama mengajarkan kebenaran dan kebaikan. setiap agama punya ajarannya masing-masing yang kadang saling bertentangan. setiap agama juga tidak semuanya mengajarkan kebaikan, ada agama yang mengandung muatan kekerasan dan perpecahan manusia. setiap orang punya hak memiliki pendapat dan keyakinannya masing-masing. sikap yang tepat untuk menghadapi sales agama adalah dengan pemikiran terbuka dan ramah. kita juga punya hak untuk menerima atau menolak keyakinan yang ditawarkan orang lain.

baca kitab agamanya bukan dgr nabi nya ngomong or sales2 rohani lainnya ngomong
Masa kitab agama jg mengajarkan kejahatan.. klo benar mengajarkan kejahatan, zaman edan alias udh mau kiamat neh
Title: Re: Bagaimana sikap yang tepat
Post by: Choa on 22 March 2012, 01:12:26 AM
Quote from: Mas Tidar on 20 March 2012, 05:39:29 PM
Anda bisa mulai dari diri sendiri dulu, memberi contoh "tulisan" yang sesuai dhamma berdasarkan pengalaman Anda
kami masih perlu belajar lebih banyak.

yang paling mudah saja, mulailah buat posting baru dengan pengalaman2 Anda, misal diboard meditasi / jurnal meditasi.
semoga dengan tulisan2 Anda (baca: pengalaman Anda) kami yang disini juga ikut "tercerahkan"


silakan...
terima kasih saranya,
tetapi hal ini sebaiknya di thread meditasi saja
Title: Re: Bagaimana sikap yang tepat
Post by: Mangala on 22 March 2012, 10:15:22 AM
Quote from: Yani Puk on 21 March 2012, 02:43:09 PM
baca kitab agamanya bukan dgr nabi nya ngomong or sales2 rohani lainnya ngomong
Masa kitab agama jg mengajarkan kejahatan.. klo benar mengajarkan kejahatan, zaman edan alias udh mau kiamat neh

aku sudah baca kitab agamanya. kamu sudah?
Title: Re: Bagaimana sikap yang tepat
Post by: Yani Puk on 22 March 2012, 12:13:26 PM
Quote from: Mangala on 22 March 2012, 10:15:22 AM
aku sudah baca kitab agamanya. kamu sudah?

kitab yg mana neh? gua baca alkitab dan beberapa kitab lainnya jg ;D
Title: Re: Bagaimana sikap yang tepat
Post by: khiong on 22 March 2012, 02:57:51 PM
kalau kita bisa hidup sesuai dharma Buddha.. salesman segan nawarin produknya..  kalau Orang tersebut hidup sesuai dharma Buddha walaupun dia bukan murid Buddha,bukan kah itu bagus...apalagi ditambah lagi dengan jaminan masuk surga.. :))
Title: Re: Bagaimana sikap yang tepat
Post by: Mangala on 22 March 2012, 03:52:45 PM
Quote from: Yani Puk on 22 March 2012, 12:13:26 PM
kitab yg mana neh? gua baca alkitab dan beberapa kitab lainnya jg ;D

coba baca kitab al quran surat at tawbah (http://quran.com/9).
Title: Re: Bagaimana sikap yang tepat
Post by: Landy Chua on 22 March 2012, 04:48:25 PM
jadi inget waktu aku terus menerus di ajak ke wihara maitreya .. (ampe skrg sebenarnya ) .. tapi setelah di renungkan "aku jg yg salah "  , krn  aku nggak berani tegas ( biasalah org indonesia.. segan.. tata krama .. nggak enak ati blabalbal ) , belum berani nolak secara tegas dan gamblang .. , aku pake topeng kek di iklan2..   :)) :))

akhirnya mereka mikir "aku hanya butuh wkt" .. dan datang lagi dan lagi...  ^:)^
Title: Re: Bagaimana sikap yang tepat
Post by: Choa on 22 March 2012, 06:09:11 PM
Quote from: Landy Chua on 22 March 2012, 04:48:25 PM
jadi inget waktu aku terus menerus di ajak ke wihara maitreya .. (ampe skrg sebenarnya ) .. tapi setelah di renungkan "aku jg yg salah "  , krn  aku nggak berani tegas ( biasalah org indonesia.. segan.. tata krama .. nggak enak ati blabalbal ) , belum berani nolak secara tegas dan gamblang .. , aku pake topeng kek di iklan2..   :)) :))

akhirnya mereka mikir "aku hanya butuh wkt" .. dan datang lagi dan lagi...  ^:)^

tetapi mesti di apresiasi kegigihan mereka untuk datang

lagi....

lagi...

dst...
Title: Re: Bagaimana sikap yang tepat
Post by: aryaputra on 22 March 2012, 07:39:45 PM
Kalo saya diceramahi tentang ajaran agama lain oleh orang yg saya kenal, maka saya akan tersenyum. Saya tidak mengatakan setuju ataupun mengatakan tidak, untuk apa karena agama kita bermusuhan. Jika diceramahi tentang ajaran agama lain oleh orang yg tidak dikenal, maka saya akan bertanya (hanya bertanya lho) tentang tuhannya yg mahatahu yg ternyata tidak tahu, bla..bla..bla.. Tentang tuhannya yg maha penyayang tetapi pembunuh, bla..bla..bla, dan tentang tuhannya yg maha kuasa ternyata menghadapi ciptaannya yg melawan tidak dapat menyadarkannya selama ribuan tahun, tentang tuhannya yg memberi kehendak bebas kepada ciptaannya, namun saat ciptaannya makan buah ilmu mengetahuan malah mencak2, dan segala macam kelemahan tuhan ciptaan manusia itu, dijamin mereka akan melotot, emosi, dsbnya. Tetapi yg tidak dapat saya hadapi adalah bila umat agama Buddha satu sekte menjelek-jelekkan sekte lain. Bagaimana bisa sesama agama Buddha saling menjelekkan. Seolah-olah mereka menganggap diri mereka bukan agama Buddha, tetapi agama sektenya. ^:)^ ^:)^ ^:)^ _/\_ 
Title: Re: Bagaimana sikap yang tepat
Post by: Landy Chua on 22 March 2012, 08:51:40 PM
Quote from: aryaputra on 22 March 2012, 07:39:45 PM
Kalo saya diceramahi tentang ajaran agama lain oleh orang yg saya kenal, maka saya akan tersenyum. Saya tidak mengatakan setuju ataupun mengatakan tidak, untuk apa karena agama kita bermusuhan. Jika diceramahi tentang ajaran agama lain oleh orang yg tidak dikenal, maka saya akan bertanya (hanya bertanya lho) tentang tuhannya yg mahatahu yg ternyata tidak tahu, bla..bla..bla.. Tentang tuhannya yg maha penyayang tetapi pembunuh, bla..bla..bla, dan tentang tuhannya yg maha kuasa ternyata menghadapi ciptaannya yg melawan tidak dapat menyadarkannya selama ribuan tahun, tentang tuhannya yg memberi kehendak bebas kepada ciptaannya, namun saat ciptaannya makan buah ilmu mengetahuan malah mencak2, dan segala macam kelemahan tuhan ciptaan manusia itu, dijamin mereka akan melotot, emosi, dsbnya. Tetapi yg tidak dapat saya hadapi adalah bila umat agama Buddha satu sekte menjelek-jelekkan sekte lain. Bagaimana bisa sesama agama Buddha saling menjelekkan. Seolah-olah mereka menganggap diri mereka bukan agama Buddha, tetapi agama sektenya. ^:)^ ^:)^ ^:)^ _/\_


lain Ladang lain ilalang... ~  _/\_
Title: Re: Bagaimana sikap yang tepat
Post by: Choa on 22 March 2012, 09:56:37 PM
Quote from: aryaputra on 22 March 2012, 07:39:45 PM
Kalo saya diceramahi tentang ajaran agama lain oleh orang yg saya kenal, maka saya akan tersenyum. Saya tidak mengatakan setuju ataupun mengatakan tidak, untuk apa karena agama kita bermusuhan. Jika diceramahi tentang ajaran agama lain oleh orang yg tidak dikenal, maka saya akan bertanya (hanya bertanya lho) tentang tuhannya yg mahatahu yg ternyata tidak tahu, bla..bla..bla.. Tentang tuhannya yg maha penyayang tetapi pembunuh, bla..bla..bla, dan tentang tuhannya yg maha kuasa ternyata menghadapi ciptaannya yg melawan tidak dapat menyadarkannya selama ribuan tahun, tentang tuhannya yg memberi kehendak bebas kepada ciptaannya, namun saat ciptaannya makan buah ilmu mengetahuan malah mencak2, dan segala macam kelemahan tuhan ciptaan manusia itu, dijamin mereka akan melotot, emosi, dsbnya. Tetapi yg tidak dapat saya hadapi adalah bila umat agama Buddha satu sekte menjelek-jelekkan sekte lain. Bagaimana bisa sesama agama Buddha saling menjelekkan. Seolah-olah mereka menganggap diri mereka bukan agama Buddha, tetapi agama sektenya. ^:)^ ^:)^ ^:)^ _/\_

fanatisme ada dimana-mana
termasuk di dalam ajara buddha dhamma
Title: Re: Bagaimana sikap yang tepat
Post by: senbudha on 28 May 2012, 08:00:44 PM
 Perkenalkan saya bercerita sedikit menghadapi orang-orang kanesten yang datang ke rumah. Pada awalnya saya menggunakan jurus ayat-ayat,tapi sadar lama-lama mulutku kering dan harus mengulang-gulang lagi kalau ada kelompok baru yang datang lagi ke rumah.Menghadapi orang-orang suka berkelit kalau terpojok,berputar-putar entah mau kemana,lama-lama saya jadi pusing sendiri. setelah direnungkan,akhirnya saya memakai JURUS KEBAIKAN NYATA. Suatu hari datanglah sepasang orang kanesten ke rumah,persilakan masuk. Duduk,langsung to the point. Apakah tuhanmu yang menciptakan seluruh makhluk hidud di dunia ini? ya jawabnya. Apakah tuhanmu penuh kasih sayang pada semua makhluk? Ya juga jawabnya. Baiklah,saya mau ganti baju dulu. Saya ajak mereka jalan-jalan keluar. Bertemulah dengan seorang ibu pengemis,lalu saya hampiri bersama orang kanesten itu. Saya katakan pada ibu pengemis "Bu,mereka adalah orang baik yang diutus oleh allah untuk menolong ibu,siang ini ibu mau diajak makan ke rumah mereka,maukah ibu ikut? HMMM..... BU,mereka adalah orang baik yang akan membuat ibu bisa masuk surga,bahagia. Kulihat pada kedua pandita itu,muka sudah ga karuan,tetap saya minta diantarkan ke rumahnya. Pak,tolonglah ibu ini.yang miskin,dia adalah ciptaan tuhan yang perlu dikasihani. Ceritanya setelah itu,saya katakan mereka harus menunjukan kasih tuhan pada mereka yang mengemis di jalan,jadikan mereka sebagai domba-domba yang tidak tersesat lagi. Jagalah baik-baik ibu ini sebagai ciptaan tuhan. Saya pergi. Besok paginya saya bertemu lagi dengan ibu pengemis itu di jalan. Tersenyum sebentar padanya. Waktu berlalu,tidak disangka ketemu lagi sama pendeta ini dan bertanyalah padaku" Apakah Sang Buddha mengajarkan kasih yang tidak terbatas? Jawabku "Ya, tapi kasih dan kebajikan dengan disertai kebijaksanaan" Maksudmu? Maksudku adalah "Bila penghasilanku pas-pas,lalu semua penghasilanku dibagi-bagi,maka keluargaku makan apa? Mereka diam. Sebelum saya pergi saya katakan pada mereka "Pak,bawalah para pengemis untuk diselamatkan,bahagiakan mereka dengan kasih tuhanmu. Inilah sedikit cerita saya,dari jurus ayat-ayat menuju jurus KEBAIKAN NYATA. Walau agak repot jurus ini,tapi berbuat baik perlu repot sedikit.
Title: Re: Bagaimana sikap yang tepat
Post by: kuping.kaleng on 29 May 2012, 12:53:36 AM
Quote from: Choa on 18 March 2012, 09:00:30 PM
banyak kita melihat
para sales agama lain begitu gencarnya menawarkan barang daganganya
kadang saya kasihan melihat mereka tertipu

tetapi apa daya, para seles ini lebih lihay berkata-kata
mereka berbicara tentang tuhan yang maha kuasa
jika anda tahu, tuhan yang mereka gadang-gadang di alam atas tidak lebih
seperti pangkat seorang bupati di sebuah negara, memang berkuasa tetapi
amat sangat over klaim

jadi bagaimana kita seharusnya bersikap
karena mereka tidak pantang "menipu", bermulut manis, serta menjanjikan
apapun yang bisa mereka janjikan, walaupun mereka sendiri tidak tahu

keyakinan buta begini, mengangkat satu tokoh menjadi tuhan
padahal aslinya yang di tuhankan mereka juga bingung lihat tingkah manusia
tidak ada satupun sales ini yang pernah berbicara, atau ketemu tuhan mereka

kebenaran sudah di sampaikan, tetapi banyak manusia, kadang saudara kita
sendiri tertipu mulut manis mereka yang kalau berbicara tidak ada jedanya

Majukan diri sendiri didalam Ajaran...
Jadikan diri ini sebagai contoh kebaikan, kebenaran dan kebijaksanaan
Biarkan mereka yang menilai bukan diri kita sendiri yang menilai kepada orang lain.