Namo Buddhaya,
Hi.. saya umat awam ingin mulai membiasakan diri untuk membaca paritta di rumah. Bisakah teman - teman memberikan saya arahan, sebaiknya paritta apakah yang saya baca? Biasanya saya mulai dari Aradana Devata, setelah itu sebaiknya membaca apa dan diakhiri dengan paritta apa? Bagaimana bila saya ingin membaca mantra Siwali juga? bagaimanakah cara kombinasinya? Terima kasih.
_/\_ namo buddhaya om gun.
kalo saya biasanya cukup baca vandana, tisarana, sama pancasila.
kalo lagi banyak waktu biasanya baca seperti yang dibacakan di vihara, mulai dengan namakarapatha, hingga ettavata, terus ditutup lagi dengan namakarapatha.
begitu saya sih, saya jarang membaca paritta pemberkahan, kalopun saya baca, biasanya hanya satu atau dua paritta saja, tapi tidak dimulai dengan aradana devata, sama tetap memulai dengan vandana dan tisarana.
pernah juga sesekali saya membaca aradana devata dan kemudian membaca hampir keseluruhan paritta setelahnya, kecuali beberapa paritta yang biasanya memang adalah opsional.
mengenai mantra sivali saya sendiri belum pernah membacanya, karena belum pernah mendengar dan belum pernah ketemu di buku paritta halaman berapa ya. :)
mungkin itu saja, sekilas pengalaman saya.
semoga bisa membantu.
paritta pemberkahan itu maksudnya kumpulan paritta yang ada di bagian "mangala" ya??
mulai dari namakkhara gatha sampai ettavata??
kalau g salah 40 kan??
Quote from: will_i_am on 13 January 2012, 09:07:57 PM
paritta pemberkahan itu maksudnya kumpulan paritta yang ada di bagian "mangala" ya??
mulai dari namakkhara gatha sampai ettavata??
kalau g salah 40 kan??
memang panjang de, tapi g pernah hitung jumlahnya berapa. :)
kalo saya baca semua bisa ampe 45 menit tuh.. :hammer: :hammer: :hammer:
Quote from: will_i_am on 13 January 2012, 09:23:32 PM
kalo saya baca semua bisa ampe 45 menit tuh.. :hammer: :hammer: :hammer:
iya pasti lama de, sampe pegel2 kakinya. ;D
tapi gpp pasti membawa manfaat yang baik kalo bacanya dengan sungguh2, mengarahkan pikiran ke hal2 yang baik kan. :)
baca dengan artinya juga de?
Quote from: hemayanti on 13 January 2012, 09:27:49 PM
iya pasti lama de, sampe pegel2 kakinya. ;D
tapi gpp pasti membawa manfaat yang baik kalo bacanya dengan sungguh2, mengarahkan pikiran ke hal2 yang baik kan. :)
baca dengan artinya juga de?
engga sih.. :)) :))
tapi ada sebagian juga yang udah ngerti artinya, meskipun belum semua...
kalo engga ngerti biasa sambil baca bahasa palinya, ada lirik2 b.indonya juga.. ;D ;D
Quote from: will_i_am on 13 January 2012, 09:23:32 PM
kalo saya baca semua bisa ampe 45 menit tuh.. :hammer: :hammer: :hammer:
nggak sampai 45 menit, total 31 menit (morning & evening chanting)
http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=21749.0 (http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=21749.0)
Quote from: Mas Tidar on 13 January 2012, 10:51:57 PM
nggak sampai 45 menit, total 31 menit (morning & evening chanting)
http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=21749.0 (http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=21749.0)
kadang ada baca dhammacakka sutta juga, buat perenungan...
dhammacakka sutta makan waktu kurang lebih 13 menit.. ;D ;D
sivali terasa etang gunang... bhavantu me...
gunanya apa seh rajin2 baca parita?
Quote from: andry on 13 January 2012, 11:28:21 PM
sivali terasa etang gunang... bhavantu me...
gunanya apa seh rajin2 baca parita?
biar cepat masuk surga... :P :P :P
kalo gw :
Namakara Gatha
Pubbabhaganamakara
Tisarana
Buddhanussati
Dhammanussati
Sanghanussati
Saccakiriya Gatha
Karaniya Metta Sutta
Brahmaviharapharana
Culla Manggala Cakkavala
Abhaya Paritta
Mora Paritta
Ovadapatimokkha
Etavatta
kalau lagi sakit / gak enak badan : plus paritta ini :
- Ratana Sutta
- Bojjangha Paritta
- Sakkatva Tiratana Paritta
gak tau deh kalau urutannya benar / salah :P
Quote from: andry on 13 January 2012, 11:28:21 PM
sivali terasa etang gunang... bhavantu me...
gunanya apa seh rajin2 baca parita?
Baca paritta dapat membuat bathin lebih tenang ;D
Quote from: hemayanti on 13 January 2012, 07:59:16 PM
mengenai mantra sivali saya sendiri belum pernah membacanya, karena belum pernah mendengar dan belum pernah ketemu di buku paritta halaman berapa ya. :)
mungkin itu saja, sekilas pengalaman saya.
semoga bisa membantu.
ow.. enaknya emang ngikuti urutan yang biasa di baca di vihara yach..
oh ya mantra siwali saya dapatkan di majalah sadhu, tentang thera Sivali sih.
Quote from: gunset on 14 January 2012, 12:50:33 PM
ow.. enaknya emang ngikuti urutan yang biasa di baca di vihara yach..
oh ya mantra siwali saya dapatkan di majalah sadhu, tentang thera Sivali sih.
bukan enak g enak sih. hehehe..
tpi menurut saya itu memang yang paling dasar yang isinya pun mudah dimengerti dan sepatutnya selalu kita ingat, vandana, tisarana, pancasila nah ini kan mengingatkan kita akan perlindungan yang sebenarnya, tentang latihan moralitas yang sebaiknya kita jalankan pada hari itu, kemudian buddhanussati - sanghanussati ini juga mengingatkan kembali akan sifat2 luhur Buddha, Dhamma, dan Sangha, sehingga dengan demikian keyakinan kita akan makin kuat, dengan yakin maka kita akan selalu ingat Buddha, ingat sifat2 luhur beliau, sehingga kita menghormat Sang Buddha bukan hanya sekedar menghormat, tapi juga tau alasan mengapa kita menghormat. yang lebih tinggi lagi yah berusaha menjalankan ajaran beliau, karna menghormat dan mengulang sutta saja itu belum cukup, tapi mesti dilengkapi dengan praktek, sila, meditasi, nah dengan pancasila itu juga kembali kita mengingat apa2 saja aturan yang sebaiknya kalo bisa wajib kita jalankan. :)
menurut saya sih seperti itu, lebih ke maknanya membaca paritta.
jadi bukan karna panjang lalu lebih baik. bukan karna paritta khusus lalu lebih baik. :)
walaupun sering dibaca tapi ada juga lho yang hanya asal2an sekedar membaca tanpa tau manfaatnya apa, tanpa disertai perenungan. :)
hanya saja kalau membaca itu2 saja setiap hari mungkin awalnya masih enak, masih rajin, masih semangat, tapi lama-kelamaan, rasa bosan, jenuh, itu pasti akan muncul sehingga ada keinginan untuk mengganti bacaan yang sebelumnya. menurut saya ini adalah suatu hal yang wajar, jadi untuk menyikapi ini saya biasanya mencoba untuk menambahkan beberapa paritta baru dari bagian paritta pemberkahan. :)
tapi akhir2 ini karna diliputi rasa malas juga saya sering tidak membaca banyak, paling hanya vandana, tisarana dan pancasila / atthasila pada hari2 uposatha. :)
Quote from: helenfransisca on 14 January 2012, 07:33:08 AM
Baca paritta dapat membuat bathin lebih tenang ;D
Baca paritta dapat membuat bathin lebih tenang = hiburan bathin
sip sip.. maklum nih nubi.. :D jadi maaf kalau banyak salah..untuk menghindari kesalahan itu makanya saya kira perlu baca berdasarkan urutan yang bener.. :D
kira kira pembacaan vandana dewata itu setelah membaca namaskara atau sebelum? maaf yach mungkin untuk teman teman urutan ini kurang penting, cm saya ndak enak aja kalau ternyata urutannya salah salah.. :( udah bacanya masih ngeja, urutan salah pula, kan kacau bener :D mohon pencerahannya.
Quote from: hemayanti on 14 January 2012, 02:30:38 PM
bukan enak g enak sih. hehehe..
tpi menurut saya itu memang yang paling dasar yang isinya pun mudah dimengerti dan sepatutnya selalu kita ingat, vandana, tisarana, pancasila nah ini kan mengingatkan kita akan perlindungan yang sebenarnya, tentang latihan moralitas yang sebaiknya kita jalankan pada hari itu, kemudian buddhanussati - sanghanussati ini juga mengingatkan kembali akan sifat2 luhur Buddha, Dhamma, dan Sangha, sehingga dengan demikian keyakinan kita akan makin kuat, dengan yakin maka kita akan selalu ingat Buddha, ingat sifat2 luhur beliau, sehingga kita menghormat Sang Buddha bukan hanya sekedar menghormat, tapi juga tau alasan mengapa kita menghormat. yang lebih tinggi lagi yah berusaha menjalankan ajaran beliau, karna menghormat dan mengulang sutta saja itu belum cukup, tapi mesti dilengkapi dengan praktek, sila, meditasi, nah dengan pancasila itu juga kembali kita mengingat apa2 saja aturan yang sebaiknya kalo bisa wajib kita jalankan. :)
menurut saya sih seperti itu, lebih ke maknanya membaca paritta.
jadi bukan karna panjang lalu lebih baik. bukan karna paritta khusus lalu lebih baik. :)
walaupun sering dibaca tapi ada juga lho yang hanya asal2an sekedar membaca tanpa tau manfaatnya apa, tanpa disertai perenungan. :)
hanya saja kalau membaca itu2 saja setiap hari mungkin awalnya masih enak, masih rajin, masih semangat, tapi lama-kelamaan, rasa bosan, jenuh, itu pasti akan muncul sehingga ada keinginan untuk mengganti bacaan yang sebelumnya. menurut saya ini adalah suatu hal yang wajar, jadi untuk menyikapi ini saya biasanya mencoba untuk menambahkan beberapa paritta baru dari bagian paritta pemberkahan. :)
tapi akhir2 ini karna diliputi rasa malas juga saya sering tidak membaca banyak, paling hanya vandana, tisarana dan pancasila / atthasila pada hari2 uposatha. :)
Quote from: hemayanti on 13 January 2012, 07:59:16 PM
mengenai mantra sivali saya sendiri belum pernah membacanya, karena belum pernah mendengar dan belum pernah ketemu di buku paritta halaman berapa ya. :)
mungkin itu saja, sekilas pengalaman saya.
semoga bisa membantu.
sedikit mengenaio mantra sivali yang saya tau.. sumber saya dari majalah Bodhi no 8 yang membahas tentang revata, disana dikisahkan pada saat Sang Buddha hendak menengok Revata muda yang lagi bermeditasi ditengah hutan sengon, diajaklah arahat Sivali agar tidak kekurangan dana makanan. Sejarahnya Sivali adalah murid Sang Buddha yang unggul dalam kesejahteraan, patungnya biasanya membawa tongkat dan payung..
sekali lagi mohon maaf bila ada kekeliruan..
Quote from: gunset on 16 January 2012, 09:55:52 AM
sip sip.. maklum nih nubi.. :D jadi maaf kalau banyak salah..untuk menghindari kesalahan itu makanya saya kira perlu baca berdasarkan urutan yang bener.. :D
kira kira pembacaan vandana dewata itu setelah membaca namaskara atau sebelum? maaf yach mungkin untuk teman teman urutan ini kurang penting, cm saya ndak enak aja kalau ternyata urutannya salah salah.. :( udah bacanya masih ngeja, urutan salah pula, kan kacau bener :D mohon pencerahannya.
vandana dewat maksudnya apa yah om?
aradana devata mungkin yang dimaksud ya?
kalo aradana devata itu setelah namakarapatha om. :)
namakarapatha selesai, langsung ke aradana devata dan seterusnya.
Quote from: gunset on 16 January 2012, 10:03:19 AM
sedikit mengenaio mantra sivali yang saya tau.. sumber saya dari majalah Bodhi no 8 yang membahas tentang revata, disana dikisahkan pada saat Sang Buddha hendak menengok Revata muda yang lagi bermeditasi ditengah hutan sengon, diajaklah arahat Sivali agar tidak kekurangan dana makanan. Sejarahnya Sivali adalah murid Sang Buddha yang unggul dalam kesejahteraan, patungnya biasanya membawa tongkat dan payung..
sekali lagi mohon maaf bila ada kekeliruan..
iya saya pernah baca den dengar tentang bhante sivali yang tidak pernah kekurangan dana makanan, ini juga berkat timbunan kebajikan yang pernah beliau lakukan di kehidupan sebelumnya.
hanya saja mengenai mantta sivali ini saya ada sedikit kecemasan, jangan sampai nanti orang2 berpikir bahwa dengan membaca mantra itu bisa seperti bhante sivali, bisa banyak harta dan tidak kekurangan. ini bisa menimbulkan pandangan yang salah. :)
soalnya 2 minggu yang lalu saya juga baru saja dapat gambar sivali dari mama saya, dan dibalik gambar itu ada manta sivali, dibawah mantra itu ada tulisan yang kurang lebih isinya seperti ajakan agar kita membaca mantra itu sesering mungkin dengan kesungguhan dan rajin berbuat kebajikan. apalagi ya sambungannya saya lupa.
hanya yang saya takutkan yah itu tadi, kesalahan pandangan. :)
;D kalau saya biasanya baca parita Namakara Patha - Puja Katha - Devata Aradhana - Vandana - Tisarana - Namakarasiddhi Gatha - sampai seterusnya dan terakhir membaca Culamangalacakkavala Gatha
setelah meditasi di tutup baca Pattidana dan Namakara Patha lg. ;D
Quote from: metta wijaya on 17 January 2012, 08:50:22 PM
;D kalau saya biasanya baca parita Namakara Patha - Puja Katha - Devata Aradhana - Vandana - Tisarana - Namakarasiddhi Gatha - sampai seterusnya dan terakhir membaca Culamangalacakkavala Gatha
setelah meditasi di tutup baca Pattidana dan Namakara Patha lg. ;D
biasanya sih aradhana dewata dulu kan baru puja??
Quote from: will_i_am on 17 January 2012, 09:34:09 PM
biasanya sih aradhana dewata dulu kan baru puja??
hehehe.. ga tau saya.. itu dah kebiasaan aja dr dl baca gitu.. ;D
terima kasih atas infonya dan mohon di koreksi kalau salah.. ;D _/\_
harusnya sih dewata dulu baru puja...
tapi yah terserah sih maunya apa... ;D
Quote from: will_i_am on 18 January 2012, 03:04:53 PM
harusnya sih dewata dulu baru puja...
tapi yah terserah sih maunya apa... ;D
nah inilah yang membingungkan saya... apa emang baca paritta itu urutannya tidak penting yach?
Quote from: gunset on 19 January 2012, 11:05:26 AM
nah inilah yang membingungkan saya... apa emang baca paritta itu urutannya tidak penting yach?
sy juga ga ngerti2 amat, penting ato ga... ;D
tapi menurut saya kalo memang parittanya dibacakan dengan sepenuh hati, sy rasa gpp..
berikut adalah jawaban dari Bhante Uttamo. Mohon ijin untuk menyadur Bhante..
Adalah hal yang baik membiasakan diri membaca paritta di rumah.
Pembacaan paritta mengkondisikan melakukan kamma baik melalui ucapan, badan dan juga pikiran.
Urusan pembacaan paritta di rumah, bila memungkinkan, dapat menggunakan susunan kebaktian umum seperti yang ada di buku Paritta Suci.
Bila membaca aradhana devata, maka biasanya dibacakan pula sutta (misalnya Karaniyametta Sutta), kemudian paritta (misalnya Kandha Paritta), gatha (misalnya Saccakiriya Gatha), dan diakhiri dengan Ettavatta atau Patidana.
Bila hendak membaca Sivali Paritta, maka bisa dibaca sebelum Ettavatta.
Semoga jawaban ini bermanfaat.
Semoga selalu bahagia.
salam metta,
B. Uttamo
menurut gw agak ribet ya...
bisakah langsung ke mantra yg ingin dibaca ?
^ maksudnya mantra "sabbe sankhara anicca" ?
Quote from: cumi polos on 20 January 2012, 07:31:40 PM
menurut gw agak ribet ya...
bisakah langsung ke mantra yg ingin dibaca ?
utk org awam spt gw...
pinginnya sih...
salam pembukaan
baca paritta
salam penutup
makudnya begitu suhu... (mungkin yg Mahayana bisa jelaskan versi singkatnya spt apa ya)
om cumi, kalo mau lebih simpel lagi...
salam pembuka
salam penutup.
Kalo saya sich bacanya ada yg berbeda setiap hari dan diselipi beberapa mantra:
Yang tetap setiap hari:
ARADHANA DEVATA
VANDANA
TISARANA
NAMOKARATTHAKA GATHA
PANCASILA
ATTHAVISATI PARITTA (PUJIAN 28 BUDDHA)
ATANATIYA PARITTA
BRAHMAVIHARAPHARANA
PATTUMODANA
SABBAROGA
SABBITIYO
SABBITIYO VIVAJJANTU
SO ATTHALADDHO
SAKKATVA TIRATANA PARITTA
DUKKHAPPATADIGATHA (101)
MAHAKARUNIKONATHOTIADIGATHA
MANGALA SUTTA
RATANA SUTTA
KARANIYAMETTA SUTTA
CULLA MANGALA CAKKAVALA
JINAPANJARA GATHA
PARITTA ARAHAT SIVALI
BHAISAJYA GURU DHARANI
NAMO KWAN SHE IM PHO SAT -
OM MANI PADME HUM -
PARAMITA HRDAYA SUTRA -
MORA PARITTA PAGI
KHAMA YACANA (LAMPIRAN)
UDDISANA DHITTHANA GATHA
PATTIDANA
ETTAVATA
Tambahan Beberapa Paritta yg bergantian tiap hari:
BUDDHANUSSATI
DHAMMANUSSATI
SANGHANUSSATI
DHAJAGA PARITTA
SACCAKIRIYA GATHA
KHANDHA PARITTA
SUMANGALA GATHA I
MAHA JAYA MANGALA GATHA
Mulainya sering malas, tetapi setelah baca beberapa paritta malasnya hilang. Kalo lama2 dibaca, maka shampir semua paritta akan hafal, tetapi malah bahasa indonesianya yg tidak bisa hafal
Quote from: cumi polos on 20 January 2012, 07:31:40 PM
menurut gw agak ribet ya...
bisakah langsung ke mantra yg ingin dibaca ?
bisa sih... kan emang tidak ada aturan baku nya.. jadi silahkan yang membuat anda nyaman...
Kalau wa setiap hari untuk waktu saat ini ada membaca vandana, tisarana, pancasila, tambahan pagi hari mora paritta, kalau sempat.
Terkadang ada satu paritta yang di khusus kan dibaca baca untuk jangka waktu yang cukup lama (kira kira setahun keatas lalu di ganti yang lain) misalnya: Kareniya metta sutta, jayamangala gatha ( dalam hal ini adalah cerita cerita yang terdapat pada gatha tersebut), Dhammacakkapavattana sutta.
Kenapa di khususkan satu saja, anggap saja kita ini orang paling go bl ok (The Fool, dalam arcana mayor kartu tarot di mana segala sesuatu ada permulaan nya) sedunia yang masih panjang jalan nya untuk menjadi cerdas jadi kalau otak nya kebanyakan bisa over loading (korslet) dan malah jadi tidak bisa mengerti semuanya jadi jangan serakah dalam mempelajari toh dhamma bukan hafalan dan kompetisi tapi sehari hari untuk kita gunakan, yang penting dapat setidak nya berusaha mengerti apa yang terdapat dalam paritta (dalam hal ini adalah sutta [karineya metta sutta, dhammacakkapavattana sutta, dll ]).
kalau misalnya pertanyaannya dilanjutkan... baca paritta itu sebaiknya yang berbahasa palli atau bahasa indonesia?
Paritta itu dibaca untuk dimengerti diri sendiri dan untuk sahabat yang tak kelihatan di sekitar.
Kalau saya lebih suka mengerti dulu artinya dalam bahasa indonesia, baru baca pali nya.
Quote from: gunset on 07 February 2012, 12:22:37 PM
kalau misalnya pertanyaannya dilanjutkan... baca paritta itu sebaiknya yang berbahasa palli atau bahasa indonesia?
IMO, membaca paritta itukan mengulang khotbah2 Sang Buddha, maka ada baiknya kalau dibacakan bahasa aslinya dulu, sehingga mengulang itu bisa sama seperti pertama diucapan, walaupun pasti berbeda dari cara bacanya.
setelah itu kemudian dibacakan artinya biar paham dan mengerti apa yang dibaca.
biasanya setelah berulang2 akan mulai hafal artinya sehingga ketika membacakan bahasa palinya bisa sambil merenungi artinya. :)
kalau saya :
lagi rajin
namaskara gatha = vandana - tisarana - pancasila - Buddhanusati - dhammanusati - sanghanusati - karaniya metta sutta - ettavata - namaskara gatha lagi
lagi males
namaskara gatha - sadhu sadhu sadhu selesai .. :P
Quote from: Landy Chua on 08 February 2012, 09:01:22 AM
kalau saya :
lagi rajin
namaskara gatha = vandana - tisarana - pancasila - Buddhanusati - dhammanusati - sanghanusati - karaniya metta sutta - ettavata - namaskara gatha lagi
lagi males
namaskara gatha - sadhu sadhu sadhu selesai .. :P
senasib nih, yang bagian paling terakhirnya.. :))
saya lebih suka baca TA PEI COU,,WANG SIN COU,,SAN KUI.. apa ini aja cukup.. ??soalnya,hanya ini yg terhapal.. ;D
Quote from: khiong on 22 March 2012, 08:27:34 AM
saya lebih suka baca TA PEI COU,,WANG SIN COU,,SAN KUI.. apa ini aja cukup.. ??soalnya,hanya ini yg terhapal.. ;D
jika itu dirasa bermanfaat yah silahkan. :)
kalo ditanya cukup apa tidak yah bingung juga sih, soalnya saya g tau standar cukup untuk membaca paritta itu sampai sebanyak apa. hehe
kami hanya melafalkan: Tisarana & Pancasila.