Dalam buku Petikan Angutrara Nikaya 2, hal. 201-202, sang Buddha menyatakan hal-hal demikian : 
Quote
Aku harus menghormati dan hidup bergantung pada petapa atau Brahmana lain untuk terpenuinya kelompok moralitas yang belum terpenuhi. 
Aku harus menghormati dan hidup bergantung pada petapa atau Brahmana lain untuk terpenuinya kelompok konsentrasi yang belum terpenuhi. 
Aku harus menghormati dan hidup bergantung pada petapa atau Brahmana lain untuk terpenuinya kelompok kebijaksanaan yang belum terpenuhi. 
Aku harus menghormati dan hidup bergantung pada petapa atau Brahmana lain untuk terpenuinya kelompok pembebasan yang belum terpenuhi. 
Empat Pernyataan tersebut bukan berarti pencerahan yang dicapai oleh sang Buddha dicapai dengan bantuan atau Brahmana lain, karena pada setiap akhir pernyataan tersebut dinyatakan hal seperti berikut : 
QuoteDi dunia ini dengan para dewa, mara dan brahmanya, para dewa dan manusianya, aku tidak melihat petapa atau brahamana lain yang lebih sempurna dalam moralitas dibandingkan dengan diriku sendiri. ( Petikan Angutrara Nikaya 2, hal. 201. Par.1)
Tetapi empat pernyataan tersebut mengindikasikan bahwa siapa yang dapat melihat orang lain yang lebih sempurna dalam empat hal tersebut, maka selayaknya ia menghormati dan bergantung kepada orang lain tersebut untuk terpenuhinya empat kelompok batin tersebut.
Jika seseorang melihat ada orang lain yang lebih sempurna dalam kelompok moralitas misalnya, tapi dia tidak menghormati dan tidak mau belajar pada orang lain itu untuk menyempurnakan kelompok moralitas ini, maka apakah itu pantas? Bukankah ia akan termasuk kepada kelompok orang yang sombong? 
Atau, apakah mereka yang bisa melihat kesempurnaan moralias orang lain juga hanya boleh menghormati dan  bergantung kepada Dhamma? Sebagaimana yang dikatakan oleh Brahma Sahampati kepada sang Buddha : 
QuoteMereka yang telah menjadi arahat di masa lalu, ..... Mereka menghormati dan bergantung hanya kepada Dhamma itu sendiri. Mereka yang akan menjadi arahat di masa yang akan datang .... Mereka menghormati dan bergantung hanya kepada Dhamma itu sendiri.  ( Petikan Angutrara Nikaya 2, hal. 203 ) 
????