Forum Dhammacitta

Buddhisme dan Kehidupan => Tolong ! => Topic started by: helenfransisca on 16 December 2011, 08:48:12 PM

Title: dilema: resign atau bertahan ???
Post by: helenfransisca on 16 December 2011, 08:48:12 PM
_/\_ Saya mo minta saran serta pendapat dari kalian...
Kebetulan saya sedang menghadapi dilema, bingung harus resign atau bertahan ?

Flashback:
Saya bekerja di sebuah konsultan bangunan, kebetulan divisi saya hanya berisi 2 orang (saya dengan atasan). 4 tahun sudah kami bekerja bersama dan terbilang solid. Dalam hal ini saya bertugas hanya sebagai asisten, semua keputusan berasal dari atasan, mulai dari urusan bla2 sampai yg penting. Alhasil saya bergantung sama dia. Bahkan bila beliau tidak ada keputusan bisa ditunda, karena kadiv dari divisi lain "tidak percaya" dengan saya (itu dalam pikiran saya).
Saya mulai merasakan zona nyaman yang membuai, karena saya hanya bertanggung jawab pada atasan. Saya hanya menjadi bayangan dan bekerja seperti robot, just running program (menurut saya anak baru lulus pun bisa)

Kemudian saya mula sadar dan akhirnya berpikir untuk mencari pekerjaan di tempat lain, dengan tujuan awal agar saya semakin tidak terlena. Kebetulan pada minggu ini saya baru mendapatkan penawaran yang cocok dengan kriteria, dan diharapkan memberikan keputusan senin besok.

Pekerjaan baru ini agak berbeda dengan yang saya lakukan, jadi harus belajar lagi walaupun tidak dari awal. Membuat saya tertantang untuk mencoba, mumpung ada kesempatan pula. Saya tergoda untuk pindah, tapi saya berasa sungkan dengan atasan saya lalu weekend ini saya berencana berbicara dulu dengan dia sebelum saya mengajukan surat resign.

Hari ini berlangsung biasa, tapi dammm :hammer: :hammer: :hammer:
Setelah lunch atasan saya bilang dia sudah mengajukan resign dan keluar akhir januari. Rasanya langsung syok di tempat, speachless...
Saya berasa menjadi anak ayam yang kehilangan induknya

Bagaimana ini, padahal senin saya berencana resign pula ???

Saya mengalami dilema, apakah saya jadi mengajukan resign atau bertahan dengan kondisi yang ada ???

Bila saya mengajukan resign, saya berasa tidak etis bila saya mengajukan pengunduran diri yang hampir bersamaan, divisi tersebut bs kosong dan perusahaan pasti tidak mengijinkan. Tapi kesempatan tidak datang dua kali, belum tentu saya mendapatkan tawaran seperti ini lagi.

Bila saya bertahan disana, saya pasti menghandle semua pekerjaan selama posisi atasan saya itu masih kosong. Saya belum siap mental untuk single fighter. Masih banyak hal yang belum saya ketahui, banyak hal yang perlu saya pelajari. Bagaimana kalau sampai saya salah dalam mendesain? (Pekerjaan saya berhubungan dengan nyawa orang). Tanggung jawabnya berat buat saya pikul...

Saya harus memberikan jawaban pada perusahaan yang menawarkan pekerjaan senin ini. Apakah yang harus saya pilih ??? Rasanya kepala saya masih mumet, sehingga tidak dapat berpikir jernih
Saya berharap dapat masukan dari rekan2 di forum ini

Terima kasih
Title: Re: dilema: resign atau bertahan ???
Post by: FZ on 16 December 2011, 08:55:50 PM
Dalam hal ini, kalau saya lihat ada 2 pekerjaan yang menantang bagi anda :

1. kerjaan lama :
menggantikan atasan, menjadi single fighter, anda tidak start dari 0, dan menyangkut nyawa orang.. maka anda HARUS BELAJAR..

2. kerjaan baru :
suasana sama sekali baru, anda belum tahu apa2, anda start dari 0 dan karena anda baru sama sekali.. anda JUGA HARUS BELAJAR..

keduanya sama2 HARUS BELAJAR .. coba pilih apa yang ingin anda pelajari..
note : sempitkan ruang masalah anda.. cobalah bikin daftar masalah.. bandingkan.. dan anda tertarik yang mana..
kalau anda berpikiran masalah secara global.. maka anda akan pusing sendiri.. lebih baik anda mencari titik awal masalah dari pikiran anda..

namun yang saya lihat.. titik masalah anda memiliki akhir solusi yang sama yaitu : BELAJAR ;D
Title: Re: dilema: resign atau bertahan ???
Post by: Mas Tidar on 16 December 2011, 09:13:38 PM
hmmm...

kita blm pernah ketemuan tapi hampir sama, ingin mengajukan resign maks januari...



urusan etis / tidak, apakah tertulis pada tata cara pengunduran diri ?
Title: Re: dilema: resign atau bertahan ???
Post by: helenfransisca on 16 December 2011, 09:16:52 PM
Quote from: Forte on 16 December 2011, 08:55:50 PM

keduanya sama2 HARUS BELAJAR .. coba pilih apa yang ingin anda pelajari..
note : sempitkan ruang masalah anda.. cobalah bikin daftar masalah.. bandingkan.. dan anda tertarik yang mana..
kalau anda berpikiran masalah secara global.. maka anda akan pusing sendiri.. lebih baik anda mencari titik awal masalah dari pikiran anda..

namun yang saya lihat.. titik masalah anda memiliki akhir solusi yang sama yaitu : BELAJAR ;D

Good point _/\_
Saya akan tampung sarannya. Mudah2-an besok pikiran saya sudh lebih jernih sehingga bisa melihat akar permasalah ini. Tq
Title: Re: dilema: resign atau bertahan ???
Post by: Jane on 16 December 2011, 09:23:18 PM
 :) justru ini kesempatan dan tantangan baru bagi Sis, setidaknya sis ga perlu belajar dari nol..tinggal lakukan yang sudah ada.

karna pengalaman sis lebih di pekerjaan lama ini, saya mendukung sis di pekerjaan lama.

kerja dimanapun diperlukan tanggung jawab, kalau perusahaan percayakan pada anda, harusnya anda percaya diri bisa lakukan ini. perusahaan pasti sudah pertimbangkan anda bisa lakukan ini.

posisi dalam pekerjaan itu ibarat trial n error, kita ga bisa tau apa yang org lain lakukan, misalkan saya berpikir apa yang para manager lakukan yah??

dalam benak saya bisa kepikiran begitu karna saya belum pernah jadi manager, dan saya belum dapat arahan job desk nya alias apa yang saya harus lakukan.

jadi begitu saya jadi manager baru lah saya tau apa yang seharusnya dilakukan.

sis juga pasti bisa seperti itu.

;)
Title: Re: dilema: resign atau bertahan ???
Post by: helenfransisca on 16 December 2011, 09:25:59 PM
Quote from: Mas Tidar on 16 December 2011, 09:13:38 PM
hmmm...

kita blm pernah ketemuan tapi hampir sama, ingin mengajukan resign maks januari...

urusan etis / tidak, apakah tertulis pada tata cara pengunduran diri ?

Kalau dipikir2 permasalahan pekerja ga jauh2 dr resign :)
Salam kenal _/\_
Anda sudah mendapatkan pekerjaan baru?

Dalam peraturan hanya tertulis pengunduran diri minimal 2bulan sebelumnya. Masalah etis nya berdasarkan budaya timur, yg berasa sungkan. Selain itu dunia pekerjaan saya ruang lingkupnya kecil, sehingga kemungkinan bertemu dengan dirut masih besar, sebaiknya saya keluar juga dengan baik2.
Title: Re: dilema: resign atau bertahan ???
Post by: helenfransisca on 16 December 2011, 09:38:43 PM
Quote from: Jane on 16 December 2011, 09:23:18 PM
:) justru ini kesempatan dan tantangan baru bagi Sis, setidaknya sis ga perlu belajar dari nol..tinggal lakukan yang sudah ada.

karna pengalaman sis lebih di pekerjaan lama ini, saya mendukung sis di pekerjaan lama.

kerja dimanapun diperlukan tanggung jawab, kalau perusahaan percayakan pada anda, harusnya anda percaya diri bisa lakukan ini. perusahaan pasti sudah pertimbangkan anda bisa lakukan ini.

posisi dalam pekerjaan itu ibarat trial n error, kita ga bisa tau apa yang org lain lakukan, misalkan saya berpikir apa yang para manager lakukan yah??

dalam benak saya bisa kepikiran begitu karna saya belum pernah jadi manager, dan saya belum dapat arahan job desk nya alias apa yang saya harus lakukan.

jadi begitu saya jadi manager baru lah saya tau apa yang seharusnya dilakukan.

sis juga pasti bisa seperti itu.

;)

Saya merasa ragu sist... Sanggupkah saya dengan beban seberat itu? Saya merasa tidak percaya dengan kemampuan saya

Kebetulan bidang yg saya geluti mayoritas berisi lelaki, apalagi saya yg baru berpengalaman di desain tanpa tau yang terjadi di lapangan, bisa di anggap remeh sist...
Kadang saya ingin sesekali meninjau ke proyek, melihat seperti apa seh pelaksanaannya. Tetapi sulit terlaksana, mengingat kondisi proyek yang tidak sepenuhnya aman
Title: Re: dilema: resign atau bertahan ???
Post by: Jane on 16 December 2011, 09:49:59 PM
kalau sis sendiri saja sudah membatasi diri sis sendiri dengan alasan sis wanita lebih baik sis mundur :)

kalau sendiri tidak percaya dengan diri sendiri, apa pantas sis berharap dipercaya orang lain?
Title: pakai otak, bukan otot
Post by: johan3000 on 16 December 2011, 10:57:16 PM
1. dgn atasan yg udah solid 4 thn, dan bila dia pindah ke perusahaan lain,
maka sis memberanikan diri menghadap bos yg lebih diatas, dan
katakan sis udah siap menggantikan posisi tsb...

2. dunia pekerjaan sekarang adalah menggunakan otak, bukan otot,
   jadi sis tenang saja dehh

3. bilang sama atasan lama dan minta dia menjadi coach anda,
   bila ada masalah dpt tanya pada dia dan fee nya terserah dia
   yg tentukan. Udah pasti bayaran sis meningkat deh

4. seharusnya dlm 4 tahun udah banyak belajar sama bos lama dehhh  :))

5. utk tempat baru belum tentu bagus, kecuali ada "mentor" disana

mungkin begitu sis  _/\_ ;D
dan semoga sukses ya
Title: Re: dilema: resign atau bertahan ???
Post by: helenfransisca on 16 December 2011, 11:32:54 PM
Quote from: Jane on 16 December 2011, 09:49:59 PM
kalau sendiri tidak percaya dengan diri sendiri, apa pantas sis berharap dipercaya orang lain?

Hmmm, bener apa kata sist jane. Saya seperti berasa di bangunkan dr mimpi. Tq sist :)
Title: Re: pakai otak, bukan otot
Post by: helenfransisca on 16 December 2011, 11:55:04 PM
Quote from: johan3000 on 16 December 2011, 10:57:16 PM
1. dgn atasan yg udah solid 4 thn, dan bila dia pindah ke perusahaan lain,
maka sis memberanikan diri menghadap bos yg lebih diatas, dan
katakan sis udah siap menggantikan posisi tsb...

2. dunia pekerjaan sekarang adalah menggunakan otak, bukan otot,
   jadi sis tenang saja dehh

3. bilang sama atasan lama dan minta dia menjadi coach anda,
   bila ada masalah dpt tanya pada dia dan fee nya terserah dia
   yg tentukan. Udah pasti bayaran sis meningkat deh

4. seharusnya dlm 4 tahun udah banyak belajar sama bos lama dehhh  :))

5. utk tempat baru belum tentu bagus, kecuali ada "mentor" disana

mungkin begitu sis  _/\_ ;D
dan semoga sukses ya

1. Untuk menggantikan posisi atasan aq harus punya SIPTB (semacam surat ijin untuk mendesain) dulu bro, aq u dah apply tp sampai saat ini blm ada panggilan dr pemda :(

2. Permasalahan aq bukan pada di otot bro, tp lebih ke arah gender/ego. Seperti yg bro ketahui kuli2 bangunan semuanya pria(maaf tanpa bermaksud menyinggung), mereka kadangkala tidak begitu respek bila yang memerintah wanita.

3. Hahaha, moga2 besarnya tanggung jawab dapat terhibur dengan kenaikan salary :P

4. Kalo syahrini bilang mah "syukur alhamdulilah ya" atasan aq mo share ilmunya ;D

Tq buat masukannya Bro
Sukses selalu jg :)
Title: Re: dilema: resign atau bertahan ???
Post by: johan3000 on 17 December 2011, 12:10:31 AM
Quote from: helenfransisca on 16 December 2011, 11:55:04 PM
1. Untuk menggantikan posisi atasan aq harus punya SIPTB (semacam surat ijin untuk mendesain) dulu bro, aq u dah apply tp sampai saat ini blm ada panggilan dr pemda :(
carilah solusinya, apa ada yg mau pinjam nama atau pinjam keahliannya.... :))

2. Permasalahan aq bukan pada di otot bro, tp lebih ke arah gender/ego. Seperti yg bro ketahui kuli2 bangunan semuanya pria(maaf tanpa bermaksud menyinggung), mereka kadangkala tidak begitu respek bila yang memerintah wanita.
walikota di kota gw adalah wanita, dan semua respek deh sama dia..., dan banyak pemimpin dinegara lain juga wanita koq

3. Hahaha, moga2 besarnya tanggung jawab dapat terhibur dengan kenaikan salary :P
just get the coach!

4. Kalo syahrini bilang mah "syukur alhamdulilah ya" atasan aq mo share ilmunya ;D
kalau dia juga diuntungkan, kenapa tidak ?

Tq buat masukannya Bro
Sukses selalu jg :)


bagaimana seorang Steve Jobs yg bukan lulusan komputer tapi menjalankan perusahaan komputer dgn luar biasa ?
bagaimana seorang Guy Kawasaki yg menjadi Evangelist Software di perusahaan Apple, tapi juga bukan lulusan IT ?
Title: Re: dilema: resign atau bertahan ???
Post by: SaddhaMitta on 17 December 2011, 12:35:13 AM
Quote from: Forte on 16 December 2011, 08:55:50 PM


1. kerjaan lama :
menggantikan atasan, menjadi single fighter, anda tidak start dari 0, dan menyangkut nyawa orang.. maka anda HARUS BELAJAR..



gak ada salahnya mencoba belajar bukannya lebih nyaman di tempat yang sudah diadaptasi, belum tentu tempat baru mudah beradaptasi.
Title: Re: dilema: resign atau bertahan ???
Post by: andry on 17 December 2011, 02:09:03 AM
ada point aneh yg saya tangkap,
1. ketika ada peluang, atasan resign, n anda akan naik, anda malah takut.
2. anda mau resign-karena tidak ingin terbuai oleh comfort zone

anda ini aneh.

bukankah dgn anda naik, maka comfort zone itu akan hilang?


*apakah saya salah menangkap maksud anda?
Title: Re: dilema: resign atau bertahan ???
Post by: helenfransisca on 17 December 2011, 05:53:55 AM
Quote from: johan3000 on 17 December 2011, 12:10:31 AM
bagaimana seorang Steve Jobs yg bukan lulusan komputer tapi menjalankan perusahaan komputer dgn luar biasa ?
bagaimana seorang Guy Kawasaki yg menjadi Evangelist Software di perusahaan Apple, tapi juga bukan lulusan IT ?

Tq Bro...
Saya menangkap makna bahwa semua pasti bisa, selama mau berjuan
Keep fighting _/\_
Title: Re: dilema: resign atau bertahan ???
Post by: helenfransisca on 17 December 2011, 06:12:12 AM
Quote from: SaddhaMitta on 17 December 2011, 12:35:13 AM
gak ada salahnya mencoba belajar bukannya lebih nyaman di tempat yang sudah diadaptasi, belum tentu tempat baru mudah beradaptasi.

Salah satu masukan lagi buat saya pikirkan, tq sarannya _/\_
Title: Re: dilema: resign atau bertahan ???
Post by: helenfransisca on 17 December 2011, 06:27:20 AM
Quote from: andry on 17 December 2011, 02:09:03 AM
ada point aneh yg saya tangkap,
1. ketika ada peluang, atasan resign, n anda akan naik, anda malah takut.
2. anda mau resign-karena tidak ingin terbuai oleh comfort zone

anda ini aneh.

bukankah dgn anda naik, maka comfort zone itu akan hilang?


*apakah saya salah menangkap maksud anda?

Hahahaaa, mata anda sangat jeli...
Setelah saya pikirkan, mungkin saya seorang pengecut yang belum berani berjalan sendiri.
Pada tiitik ini saya merasakan penentuan dalam karir saya, apakah saya harus berjuang dengan bidang ini atau saya harus pindah ke bidang lain. Saya menyadari, pilihan apapun yang saya pilih itu membutuhkan keberanian dan perrjuangan Mungkin saya memang harus di pecut dulu ya, biar bisa terbangun. Tq buat opini nya.
Title: Re: dilema: resign atau bertahan ???
Post by: stephen chow on 17 December 2011, 08:20:28 AM
kalo menrut saya sih yg masi cetek ilmunya..
pikirkan matang2, yg sekarang dan tempat lain..
mana yg lebih prospek aja jika anda mendambakan karir+harta..

bagi saya jika yg sekarang sudah lama dan bos mau resaign, ini peluang bgus sekali jika di tmpat anda prospek sekali, dengan pengalaman anda 4 tahun, masalah ya gk terlalu besar di lewati jika berjuang terus..
bandingkan dgn tempat baru yg masi tanda tanya, apakah prospek+nyaman..  :-?
Title: Re: dilema: resign atau bertahan ???
Post by: suwarto8116f on 17 December 2011, 08:54:19 AM
bertahan di posisi yg sekarang dulu aja... lihat situasi nya lebih baik kah ?
jika diri sendiri memiliki kelemahan kenalilah, dan cari solusi atas kelemahan tersebut, klo masalah membawahi para kuli yg notabene laki2 ya... tinggal rekrut asisten pria jika sis naik ke posisi atas  ;D
yg penting skrg, menentukan dgn mantap pilihan dahulu...
jika lanjut di posisi sekarang, maka :
sisi positif kemungkinan yg terjadi :
1.
2.
...
sisi negatif :
1.
2.
...
jika pindah ke tempat yg baru
sisi positif nya :
1.
2.
...
sisi negatifnya :
1.
2.
...
semoga bisa mengambil keputusan mana yg terbaik  :)
Title: Re: dilema: resign atau bertahan ???
Post by: sl99 on 17 December 2011, 09:18:23 AM
Apakah sudah pasti posisi anda akan naik menggantikan atasan?
Bagaimana jika perusahaan mencari karyawan baru untuk menggantikan atasan?

Selamat makin bingung :)
Title: Re: dilema: resign atau bertahan ???
Post by: FZ on 17 December 2011, 11:19:55 AM
Quote from: helenfransisca on 16 December 2011, 11:55:04 PM
1. Untuk menggantikan posisi atasan aq harus punya SIPTB (semacam surat ijin untuk mendesain) dulu bro, aq u dah apply tp sampai saat ini blm ada panggilan dr pemda :(

2. Permasalahan aq bukan pada di otot bro, tp lebih ke arah gender/ego. Seperti yg bro ketahui kuli2 bangunan semuanya pria(maaf tanpa bermaksud menyinggung), mereka kadangkala tidak begitu respek bila yang memerintah wanita.

3. Hahaha, moga2 besarnya tanggung jawab dapat terhibur dengan kenaikan salary :P

4. Kalo syahrini bilang mah "syukur alhamdulilah ya" atasan aq mo share ilmunya ;D

Tq buat masukannya Bro
Sukses selalu jg :)

mengenai soal gender.. itu juga termasuk dalam tantangan belajar juga..
yang anda pelajari bukan hanya soal technical skill seperti design dll, namun juga communication skill dan manage skill.
sedikit cerita, dulu saya pernah bekerja di pabrik makanan, dan ada bagian Quality Control yang dikepalai seorang manager wanita. Dan sudah menjadi rahasia umum kalau namanya pabrik, antara produksi dan quality control biasanya kayak anjing dan kucing.. produksi mementingkan kuantitas, quality tentu mementingkan kualitas.

Kebetulan manager ini orang Sunda, dan memiliki pengalaman yang sudah banyak di pabrik.. jadi skill komunikasi juga sudah baik.. dan namanya pabrik juga tentu mayoritas "buruh" adalah pria. Pada suatu ketika, ada problem di satu bagian produksi, si manager langsung turun tangan handle u/ investigasi.. Pada saat investigasi, si manager kebetulan memerlukan sebuah gayung. Lalu dia memanggil salah satu buruh produksi untuk diambilkan gayung. Si buruh itu mencari dan akhirnya kembali dengan membawa gayung KOTOR.

Si manager hanya menanggapi dengan ketawa, dia mengatakan seperti ini, saya butuhnya gayung yang lebih KOTOR.. ada gak yang lebih KOTOR ? si Buruh pun tertawa dan menyadari dia lupa cuci gayungnya, dan segera mencuci..
Waktu itu saya juga ikut dalam bagian QC, karena baru tamat apoteker, saya disuruh u/ ngikut si manager buat belajar.
Dan si manager pun berkata : Pengetahuan penting, namun ada juga yang gak kalah penting, yaitu "ilmu uya kuya" (artinya ilmu hiptonis). Ilmu bagaimana menyuruh orang tanpa menyuruh..

Intinya sebenarnya tantangan yang paling sulit, dan mengapa seorang atasan dihargai tinggi karena atasan idealnya memiliki skill komunikasi, dan skill manage yang baik..

Saat ini anda dikasih kesempatan u/ belajar. Sudah dikasih kesempatan u/ belajar dan digaji lagi, kenapa masih berpikir ? ;D

Dan tentunya sebelum anda memutuskan pindah kerja.. anda perlu cek dulu.. apakah jenjang karir di perusahaan jelas ? apakah salary memadai ? apakah anda diberi kesempatan u/ belajar hal2 baru ? Jika iya, cobalah u/ belajar.
Namun semua berbalik lagi ke anda, dan tipe karakter anda juga. Karakter orang berbeda2.. ada yang menyukai comfort zone, jadi bawahan saja puas yang penting digaji dan cukup makan.. Ada yang terus memacu dirinya sampai batas limit dan mendobrak limit sendiri sehingga melewati limit diri, dan ketemu lagi limit baru.. dobrak lagi.. limit baru lagi.. dobrak lagi.. (artinya orang itu terus belajar memacu diri u/ maju)

Dan termasuk di manakah anda ?


Cerita ke-2. Pentingnya konsep.
Saya cukup bersyukur karena bisa bekerja sambil kuliah. Pada saat bekerja sambil kuliah, saya banyak ketemu dan ngobrol dengan orang dewasa yang hebat2.. seperti manager. Mereka banyak mengajari banyak hal. Ini cerita dari salah satu manager tempat saya bekerja dulu. Manager ini mengatakan yang dijual dari seorang atasan bukanlah technical skill lagi, namun yang dijual adalah konsep. Dan konsep itu adalah membuat yang tidak ada menjadi ada.. Bagaimana cara membangun itu yang dituang dalam konsep. Sedangkan pembangunanannya diserahkan pada yang ahli technical tadi.. Dan dalam jenjang karir, hendaknya kita beranjak dari menjadi tenaga technical ke menjadi tenaga yang menjual konsep. Seorang atasan tidak tahu detail, tapi dia tahu solusi dan gambaran global. Mungkin lebih gampang saya bawa contoh ke dunia IT. Seorang atasan yang telah lama berkecimpung di daerah konsep, tidak lagi mungkin mengerjakan hal2 yang sifatnya programming.. dia mungkin akan lupa dengan sintax bahasa Java, VB, C++, dll. Namun dia tahu mengenai programming secara global, dan tidak hanya programming, dia mengetahui infrastruktur IT, networking, dll.
Dan ketika ada problem terjadi, dia akan tahu bagaimana solusinya, dan setelah merancang solusi, dia akan menyuruh programmmer untuk melakukan solusi yang dia rancang..

Saat ini apakah anda diminta belajar mengenai menyusun konsep ? Jika iya, jangan sia2akan ;D

Cerita ke-3 : Pentingnya berbuat baik.

Masih mengenai manager yang sama, manager ini punya kebiasaan unik, yaitu suka mentraktir. Karena kegemarannya mentraktir, maka dia agak disegani dan apa yang dia suruh biasanya dipenuhi. Namun suatu ketika, dia bagi triknya mengapa dia suka mentraktir. Katanya itu salah satu trik untuk menghargai karyawan bawahan dan membina hubungan kerja. Dan jika hubungan kerja terbina baik, yang untung juga nanti akan balik ke dia. Departmen yang dia pimpin akan menunjukkan progress kerja yang baik, tentu dia yang akan dipuji oleh direktur. Namun mentraktir ini juga harus hati2, dengan menjaga jelas batasan atasan bawahan dan dilihat juga karakter bawahan seperti apa.

Dan soal mentraktir, dia dulu pernah mentraktir 1 kedai kopi di dekat kantor pajak dengan secangkir kopi. Yang sedang singgah di kedai kopi itu, akan dapat 1 kopi gratis. Akibat perbuatannya itu, dia dikenang orang pajak. Dan ketika ada problem pajak yang cukup pelik. Dia disuruh direktur u/ handle, dan kebetulan tim pajak dari pemerintah adalah salah satu yang pernah ditraktir dan dia ingat manager ini. Langsung dia bilang.. Oh Pak **** ya yang pernah traktir 1 kedai kopi full di sini ya.. Ya sudah.. masalah pajak jangan dipusingin, saya akan bantu sebisa saya..

Cerita ini juga diceritakan manager saya, karena secangkir kopi, dia bisa lolos dari pemeriksaan pajak yang ribet.

Sorry terlalu banyak cerita, hanya sekedar sharing.. ;D

Title: Re: dilema: resign atau bertahan ???
Post by: helenfransisca on 17 December 2011, 10:07:22 PM
Quote from: stephen chow on 17 December 2011, 08:20:28 AM
kalo menrut saya sih yg masi cetek ilmunya..
pikirkan matang2, yg sekarang dan tempat lain..
mana yg lebih prospek aja jika anda mendambakan karir+harta..

bagi saya jika yg sekarang sudah lama dan bos mau resaign, ini peluang bgus sekali jika di tmpat anda prospek sekali, dengan pengalaman anda 4 tahun, masalah ya gk terlalu besar di lewati jika berjuang terus..
bandingkan dgn tempat baru yg masi tanda tanya, apakah prospek+nyaman..  :-?

Cetek ilmu apanya nich?hehehee
Kalo ngejar karir+harta mah ga ada abisnya bro ;D
Nanti bisa2 semua waktunya hanya untuk kerja lg ;)
Tq buat masukannya bro _/\_
Title: Re: dilema: resign atau bertahan ???
Post by: johan3000 on 17 December 2011, 10:30:41 PM
p : bulan depan gw mau resign
s : lebih baik bapak libur aja,
     semua pekerjaan gw handle
     tapi bapak coach gw dari jauh
     dan bapak bisa atur bagi hasilnya
Title: Re: dilema: resign atau bertahan ???
Post by: helenfransisca on 17 December 2011, 11:11:09 PM
Quote from: Forte on 17 December 2011, 11:19:55 AM
mengenai soal gender.. itu juga termasuk dalam tantangan belajar juga..
yang anda pelajari bukan hanya soal technical skill seperti design dll, namun juga communication skill dan manage skill.
sedikit cerita, dulu saya pernah bekerja di pabrik makanan, dan ada bagian Quality Control yang dikepalai seorang manager wanita. Dan sudah menjadi rahasia umum kalau namanya pabrik, antara produksi dan quality control biasanya kayak anjing dan kucing.. produksi mementingkan kuantitas, quality tentu mementingkan kualitas.

Kebetulan manager ini orang Sunda, dan memiliki pengalaman yang sudah banyak di pabrik.. jadi skill komunikasi juga sudah baik.. dan namanya pabrik juga tentu mayoritas "buruh" adalah pria. Pada suatu ketika, ada problem di satu bagian produksi, si manager langsung turun tangan handle u/ investigasi.. Pada saat investigasi, si manager kebetulan memerlukan sebuah gayung. Lalu dia memanggil salah satu buruh produksi untuk diambilkan gayung. Si buruh itu mencari dan akhirnya kembali dengan membawa gayung KOTOR.

Si manager hanya menanggapi dengan ketawa, dia mengatakan seperti ini, saya butuhnya gayung yang lebih KOTOR.. ada gak yang lebih KOTOR ? si Buruh pun tertawa dan menyadari dia lupa cuci gayungnya, dan segera mencuci..
Waktu itu saya juga ikut dalam bagian QC, karena baru tamat apoteker, saya disuruh u/ ngikut si manager buat belajar.
Dan si manager pun berkata : Pengetahuan penting, namun ada juga yang gak kalah penting, yaitu "ilmu uya kuya" (artinya ilmu hiptonis). Ilmu bagaimana menyuruh orang tanpa menyuruh..

Intinya sebenarnya tantangan yang paling sulit, dan mengapa seorang atasan dihargai tinggi karena atasan idealnya memiliki skill komunikasi, dan skill manage yang baik..

Saat ini anda dikasih kesempatan u/ belajar. Sudah dikasih kesempatan u/ belajar dan digaji lagi, kenapa masih berpikir ? ;D

Dan tentunya sebelum anda memutuskan pindah kerja.. anda perlu cek dulu.. apakah jenjang karir di perusahaan jelas ? apakah salary memadai ? apakah anda diberi kesempatan u/ belajar hal2 baru ? Jika iya, cobalah u/ belajar.
Namun semua berbalik lagi ke anda, dan tipe karakter anda juga. Karakter orang berbeda2.. ada yang menyukai comfort zone, jadi bawahan saja puas yang penting digaji dan cukup makan.. Ada yang terus memacu dirinya sampai batas limit dan mendobrak limit sendiri sehingga melewati limit diri, dan ketemu lagi limit baru.. dobrak lagi.. limit baru lagi.. dobrak lagi.. (artinya orang itu terus belajar memacu diri u/ maju)

Dan termasuk di manakah anda ?


Cerita ke-2. Pentingnya konsep.
Saya cukup bersyukur karena bisa bekerja sambil kuliah. Pada saat bekerja sambil kuliah, saya banyak ketemu dan ngobrol dengan orang dewasa yang hebat2.. seperti manager. Mereka banyak mengajari banyak hal. Ini cerita dari salah satu manager tempat saya bekerja dulu. Manager ini mengatakan yang dijual dari seorang atasan bukanlah technical skill lagi, namun yang dijual adalah konsep. Dan konsep itu adalah membuat yang tidak ada menjadi ada.. Bagaimana cara membangun itu yang dituang dalam konsep. Sedangkan pembangunanannya diserahkan pada yang ahli technical tadi.. Dan dalam jenjang karir, hendaknya kita beranjak dari menjadi tenaga technical ke menjadi tenaga yang menjual konsep. Seorang atasan tidak tahu detail, tapi dia tahu solusi dan gambaran global. Mungkin lebih gampang saya bawa contoh ke dunia IT. Seorang atasan yang telah lama berkecimpung di daerah konsep, tidak lagi mungkin mengerjakan hal2 yang sifatnya programming.. dia mungkin akan lupa dengan sintax bahasa Java, VB, C++, dll. Namun dia tahu mengenai programming secara global, dan tidak hanya programming, dia mengetahui infrastruktur IT, networking, dll.
Dan ketika ada problem terjadi, dia akan tahu bagaimana solusinya, dan setelah merancang solusi, dia akan menyuruh programmmer untuk melakukan solusi yang dia rancang..

Saat ini apakah anda diminta belajar mengenai menyusun konsep ? Jika iya, jangan sia2akan ;D

Cerita ke-3 : Pentingnya berbuat baik.

Masih mengenai manager yang sama, manager ini punya kebiasaan unik, yaitu suka mentraktir. Karena kegemarannya mentraktir, maka dia agak disegani dan apa yang dia suruh biasanya dipenuhi. Namun suatu ketika, dia bagi triknya mengapa dia suka mentraktir. Katanya itu salah satu trik untuk menghargai karyawan bawahan dan membina hubungan kerja. Dan jika hubungan kerja terbina baik, yang untung juga nanti akan balik ke dia. Departmen yang dia pimpin akan menunjukkan progress kerja yang baik, tentu dia yang akan dipuji oleh direktur. Namun mentraktir ini juga harus hati2, dengan menjaga jelas batasan atasan bawahan dan dilihat juga karakter bawahan seperti apa.

Dan soal mentraktir, dia dulu pernah mentraktir 1 kedai kopi di dekat kantor pajak dengan secangkir kopi. Yang sedang singgah di kedai kopi itu, akan dapat 1 kopi gratis. Akibat perbuatannya itu, dia dikenang orang pajak. Dan ketika ada problem pajak yang cukup pelik. Dia disuruh direktur u/ handle, dan kebetulan tim pajak dari pemerintah adalah salah satu yang pernah ditraktir dan dia ingat manager ini. Langsung dia bilang.. Oh Pak **** ya yang pernah traktir 1 kedai kopi full di sini ya.. Ya sudah.. masalah pajak jangan dipusingin, saya akan bantu sebisa saya..

Cerita ini juga diceritakan manager saya, karena secangkir kopi, dia bisa lolos dari pemeriksaan pajak yang ribet.

Sorry terlalu banyak cerita, hanya sekedar sharing.. ;D

Gpp bro, saya justru bersyukur anda mau sharing disini. Pengalaman anda memberikan good input buat saya. Tq alot _/\_

Ada ga ya cara expree buat menguasai communication skill dan manage skill? Semacam trik jitu di atas, heheheee #ngarep.com#

Saya maunya berada di area netral antara tantangan dan comfort zone, ga terlalu ambius ataupun nrimo. Idealisnya seperti itu, tp dalam prakteknya saya masih labil ;P

Cerita ke-2 => saat ini saya belum pernah menyusun konsep dan belum diminta mempelajarinya :(
Title: Re: dilema: resign atau bertahan ???
Post by: helenfransisca on 17 December 2011, 11:18:14 PM
Quote from: johan3000 on 17 December 2011, 10:30:41 PM
p : bulan depan gw mau resign
s : lebih baik bapak libur aja,
     semua pekerjaan gw handle
     tapi bapak coach gw dari jauh
     dan bapak bisa atur bagi hasilnya

Simple but meaningful :)
Title: Re: dilema: resign atau bertahan ???
Post by: SaddhaMitta on 18 December 2011, 12:22:09 AM
Quote from: helenfransisca on 17 December 2011, 11:11:09 PM

Ada ga ya cara expree buat menguasai communication skill dan manage skill? Semacam trik jitu di atas, heheheee #ngarep.com#


sepertinya skill seperti ini hanya bisa di dapat dari pengalaman sendiri atau mempelajari pengalaman orang lain. _/\_
Title: Re: dilema: resign atau bertahan ???
Post by: Ingyastuti on 18 December 2011, 01:37:52 AM
Sebenarnya pekerjaan penawaran yg baru diterima maupun pekerjaan yg lama itu sama saja...sekarang bagaimana sis nya saja...gaa usa takut,andai atasan resign toh sis mencoba dan mulai belajar sesuatu yg baru toh???bila ambil ditempat yg baru itu sama aja..belajar kembali...kita hidup pun harus belajar,dr kita lahir sampai saat ini kita harus belajar...keputusan terbaik itu ada pada hati nurani sis sendiri...kalau menurut saranku lebih baik sis :
1. tanyakan pada atasan kenapa resign
2. Liat sisi baik dan sisi buruk dr perusahaan pada tempat kerja skr
3. Tujuan sis mau kemana???

Semua ini hanya sebuah proses belajar saja kok... :)
Title: Re: dilema: resign atau bertahan ???
Post by: helenfransisca on 19 December 2011, 06:05:36 AM
Just want to say Thank You for all of feedback _/\_
Title: Re: dilema: resign atau bertahan ???
Post by: Yani Puk on 19 December 2011, 09:52:36 AM
Biasa klo masalah kerjaan gitu, gua curhat sama keluarga sendiri. Jarang sih sm teman...

anyway, saran smua orang dsni bagus banget ;) Saran mereka OK

Klo menurut pribadi gua:

1. Gua pasti takut klo jadi posisi loe :(
2. Gaji g pasti nambah neh ;)
3. Pengalaman baru, kerjaan baru alias nambah banyak :'(

Nah untuk solusi no 1, liat lah no 2. Klo anda takut sm no. 3, lihat lah no 2. :))

Klo gua itu lebih money oriented sih... yg penting digaji gede, Pasti g kerjain tuh kerjaan =P~

Anyway my own experience:
Gua pernah sempat kerja sama orang taiwan dg bekal gak bisa bahasa mandarin :'(
Bos nya bisa bahasa inggris dan anak buahnya yg org taiwan gak bisa bahasa inggris dan gak bisa bahasa indonesia :'(
Cuma bekal bahasa hokian dan mandarin terus g kerja sama anak buahnya alias jadi assistant dia... Jadi pkirin sendiri deh gmn gua komunikasi nya sama dia ampe nyambung :))
Jadi sampe g tlp papa gua bt translate terus tulis cara ngomong dan pelafalannya then minta dia tulisin bahasa mandarinnya. Jadi sampe rmh bisa tanya papa gua artinya apa dan bagaimana nada nya ::)
Gua itu karyawan pertama and single fighter bt perusahaan dia dari bantu dia bikin akte pendirian perusahaan sampe g pgi sendiri bkin izin TKA ditemenin supir :(

Itu gua masih bagus dianter dan ditungguin supir ;D
Nah ternyata zona comfort itu hanya utk 2 bulan. Bulan selanjutnya gua disuruh bw mtor dan dikasi uang bensin which is cuma 20rb dari cengkareng ke gading serpong... Neh cerita soal 20rb jg panjang jd skip aje

Gua itu rute kerja dari cengkareng ke gading serpong bt parkir mtor di rmh bos hbs itu ikut mobil dia ke cikupa krn pabriknya disana.
Nah karena gua karyawan pertama yg berbahasa indonesia dan gk bs bhs mandarin cm ngandalin hokian itu pun pas2an alias campur bhs indo
, akhirnya gua yg disuruh ke kantor pemerintah bt bkin izin TKA, Pendirian perusahaan, izin lingkungan, izin water treatment dan izin2 lainnya
Biar gua gk digetok harga banyak , g kemana2 klo ngurus izin gak bw si taiwan krn bisa2 harga perizinan nya 2x hrg normal.
Karena gua cewek, ya biasa lah ada godaan centil dari pihak pemerintah tp blm melecehkan dan krn muka g chinese banget alhasil g sering diketok hrg mahal tp g cek dl di internet stiap jenis izin dan biayanya termasuk gua hrs nawarnya berapa.. ini agak susah krn utk ktmu org penting, u hrs rela nunggu berjam2.

Belum lagi g hrs menjamu orang pemerintah dan bea cukai bt makan siang, neh orang bea cukai demen klo cewek cantik yg jamu jadi g pasti ikut makan siang bareng mereka
Hal yg sediih,gua hrs turun ke lapangan ngawasi semua kuli nya kerja dari bikin panel listrik, jenis2 besi sampe bikin tampungan air gua hrs cek jumlah stok besi, semen, alat2 bangunan yg PT g beli sampe g sendiri yg  buat PO
Gua juga belajar hokian taiwan untuk brg2 bangunan
Dan g hrs turun ke lapangan klo ada kerusakan dari gerbang pabrik sampe listrik panel
Gua jg hrs ngerti soal listrik dan denah listrik dimana gua hrs nego dengan bos yg terima proyek panel listrik bt pabrik kita
gua jg merangkap translator mandarin-indo dan indo mandarin
selain itu, g jg kdg ikut dinner dg kumpulan org2 taiwan yg punya pabrik di sekitar cikupa. Gua untung neh krn gua kenal bos sikat gigi, bos sarang burung walet, bos sendal jepit ampe bos sabun jg ada. hahaha
trus gua jg harus ngerti segala jenis crane bt angkut mesin dan jenis2 container ;D
terus gua jg belajar perpajakan
gua jg belajar import mesin gmn
Gua jg ngurusin NPWP semua orang taiwan tuh ;)

Jadi single fighter is not bad. Nilai plus banyak buat loe dan loe lebih pengalaman dibandingkan orang lain ;D
Terakhir gua hengkang dari perusahaan taiwan ini karena dia gk sesuai commitment pertama alias blg g karywan tetap tapi pas pabriknya jadi, gua disuruh ttd kontrak jadi karyawan kontrak selama 6bln. :o

Terus gua lamar perusahaan multinational dg keunggulan bs bhs mandarin (pdhal cm basic dnk) trus bisa bhs english dan bisa bertahan hidup hahahah :))
Dengan bekal S1 dan keahlian lainnya, g dlm wkt 1mgg udh interview,psikotes and nego gaji ;D
Yg lebih bahagia lagi, gaji g lebih besar dari perusahaan dulu ditmbh asuransi dan cm kerja sampe jam 5
Sedang di perusahaan taiwan itu g pergi kerja jam 6 dan plg jam 9 atau jam 10 mlm sampe rmh
Begitu terus2an sampe sethn g kerja sama tuh taiwan :'(

Sekarang tuh perusahaan udh maju dan pny karyawan banyak dan g udh gemukan dibandingkan dulu kerja sama tuh taiwan :))
Title: Re: dilema: resign atau bertahan ???
Post by: Sumedho on 19 December 2011, 10:16:59 AM
biasanya cewe mah takut gemukan, yg ini bangga loh :hammer: :))
Title: Re: dilema: resign atau bertahan ???
Post by: Yani Puk on 19 December 2011, 10:25:18 AM
Quote from: Sumedho on 19 December 2011, 10:16:59 AM
biasanya cewe mah takut gemukan, yg ini bangga loh :hammer: :))

soalnya g dari kecil ampe umur 24 itu gk bisa gemuk dan berat bdn gua underweight. :(
Sekali gemuk dari 44Kg sampe sekarang 58 Kg dalam 2 tahun... :)) Sesuatu banget degh 8) :)) ^-^
Maklum sayur,nasi dan lauk masakan mama gua emg T.O.P B.G.T :)) ^-^
Title: Re: dilema: resign atau bertahan ???
Post by: helenfransisca on 19 December 2011, 02:10:38 PM
Quote from: Yani Puk on 19 December 2011, 09:52:36 AM
Biasa klo masalah kerjaan gitu, gua curhat sama keluarga sendiri. Jarang sih sm teman...

anyway, saran smua orang dsni bagus banget ;) Saran mereka OK

Klo menurut pribadi gua:

1. Gua pasti takut klo jadi posisi loe :(
2. Gaji g pasti nambah neh ;)
3. Pengalaman baru, kerjaan baru alias nambah banyak :'(

Nah untuk solusi no 1, liat lah no 2. Klo anda takut sm no. 3, lihat lah no 2. :))

1&3 sudah bs saya bayangkan sist, rasanya kepala tuh berat bangat, tp ga tau penyebabnya apa. Kl 2, mudah2-an lah kenaikannya seimbang sama pekerjaannya.

Pengalaman nya keren abis sist, wah kl aq jd situ aq bisa stres berat. Heheheee
Moga2 saya bisa setangguh sist Yani ;)

Ternyata orang2 DC pengalamannya seru2, senangnya bisa masuk forum ini ;D
Title: Re: dilema: resign atau bertahan ???
Post by: kakao on 19 December 2011, 02:55:12 PM
Quote from: helenfransisca on 16 December 2011, 08:48:12 PM
_/\_ Saya mo minta saran serta pendapat dari kalian...
Kebetulan saya sedang menghadapi dilema, bingung harus resign atau bertahan ?

Flashback:
Saya bekerja di sebuah konsultan bangunan, kebetulan divisi saya hanya berisi 2 orang (saya dengan atasan). 4 tahun sudah kami bekerja bersama dan terbilang solid. Dalam hal ini saya bertugas hanya sebagai asisten, semua keputusan berasal dari atasan, mulai dari urusan bla2 sampai yg penting. Alhasil saya bergantung sama dia. Bahkan bila beliau tidak ada keputusan bisa ditunda, karena kadiv dari divisi lain "tidak percaya" dengan saya (itu dalam pikiran saya).
Saya mulai merasakan zona nyaman yang membuai, karena saya hanya bertanggung jawab pada atasan. Saya hanya menjadi bayangan dan bekerja seperti robot, just running program (menurut saya anak baru lulus pun bisa)

Kemudian saya mula sadar dan akhirnya berpikir untuk mencari pekerjaan di tempat lain, dengan tujuan awal agar saya semakin tidak terlena. Kebetulan pada minggu ini saya baru mendapatkan penawaran yang cocok dengan kriteria, dan diharapkan memberikan keputusan senin besok.

Pekerjaan baru ini agak berbeda dengan yang saya lakukan, jadi harus belajar lagi walaupun tidak dari awal. Membuat saya tertantang untuk mencoba, mumpung ada kesempatan pula. Saya tergoda untuk pindah, tapi saya berasa sungkan dengan atasan saya lalu weekend ini saya berencana berbicara dulu dengan dia sebelum saya mengajukan surat resign.

Hari ini berlangsung biasa, tapi dammm :hammer: :hammer: :hammer:
Setelah lunch atasan saya bilang dia sudah mengajukan resign dan keluar akhir januari. Rasanya langsung syok di tempat, speachless...
Saya berasa menjadi anak ayam yang kehilangan induknya

Bagaimana ini, padahal senin saya berencana resign pula ???

Saya mengalami dilema, apakah saya jadi mengajukan resign atau bertahan dengan kondisi yang ada ???

Bila saya mengajukan resign, saya berasa tidak etis bila saya mengajukan pengunduran diri yang hampir bersamaan, divisi tersebut bs kosong dan perusahaan pasti tidak mengijinkan. Tapi kesempatan tidak datang dua kali, belum tentu saya mendapatkan tawaran seperti ini lagi.

Bila saya bertahan disana, saya pasti menghandle semua pekerjaan selama posisi atasan saya itu masih kosong. Saya belum siap mental untuk single fighter. Masih banyak hal yang belum saya ketahui, banyak hal yang perlu saya pelajari. Bagaimana kalau sampai saya salah dalam mendesain? (Pekerjaan saya berhubungan dengan nyawa orang). Tanggung jawabnya berat buat saya pikul...

Saya harus memberikan jawaban pada perusahaan yang menawarkan pekerjaan senin ini. Apakah yang harus saya pilih ??? Rasanya kepala saya masih mumet, sehingga tidak dapat berpikir jernih
Saya berharap dapat masukan dari rekan2 di forum ini

Terima kasih
kalau kakao gentlemen, langsung ngadep bos.bos mo resign nih, abis gaji nggak naek2,..kebutuhan makin berat, gitu aja, kl dinaekin gaji ya gpp, kamu minta dititik nyaman kamu jd nggak usah pusing2 nyari kerja sono sini kurang gaji dll.
pekerjaan baru pengalaman baru, kl anda orgnya supel nggak masalah kemana aja jadi, masalahnya kl anda tipe cenderung ke nggak suka bergaul, mending stay bertahan dikantor lama semua pekerjaan itu menyangkut nyawa orang, bahkan pengepak permen pun menyangkut nyawa org kalau dia iseng melumuri permen dengan racun tikus mati tuh orang, polisi lalu lintas jg berhubungan dengan nyawa org, bahkan orang asuransipun berhubugan dg nyawa org, bahkan pembersih  WC pun masih berhubungan dg nyawa org kalo dia nggak bersih air dimana mana pas org mau pakai wc kelicinan, trus org jatuh, mati nyawa orang melayang ;D
ada kesempatan dlm diri anda, ketika anda tak bisa memanfaatkan kesempatan itu, kesempatan kedua ngak mungkin datang lagi..pikirkan masak2..eh mateng2, eh lodoh2. wkwkwkw bahasa sewannya. the choice is yours. kalau saran kakao pilih yang gajinya bisa gede ;D
Title: Re: dilema: resign atau bertahan ???
Post by: Yani Puk on 19 December 2011, 03:16:57 PM
Quote from: helenfransisca on 19 December 2011, 02:10:38 PM
1&3 sudah bs saya bayangkan sist, rasanya kepala tuh berat bangat, tp ga tau penyebabnya apa. Kl 2, mudah2-an lah kenaikannya seimbang sama pekerjaannya.

Pengalaman nya keren abis sist, wah kl aq jd situ aq bisa stres berat. Heheheee
Moga2 saya bisa setangguh sist Yani ;)

Ternyata orang2 DC pengalamannya seru2, senangnya bisa masuk forum ini ;D

PASTI BISA!!!
IF YOU THINK YOU CAN THEN YOU CAN
IF YOU THINK YOU CANNOT THEN YOU CANNOT

Kata2 diatas itu teman gua yg kasi tau gua waktu gua down karena transisi kerjaan baru yg sama sekali g gk ngerti dan gak bisa. (bayangin dulu :P )
Gua setahun ini transisi dari sekretaris direktur ke sales export ^:)^ ^-^ :whistle: :))

Pengalaman luar biasa :D ;) ;D

Anyway klo gua jadi eloe, gaji seimbang dan setara responsibility nya, PASTI gua kerjain!
Good luck sis. Cia you ;) :D ;D :)
Title: Re: dilema: resign atau bertahan ???
Post by: helenfransisca on 19 December 2011, 03:54:56 PM
 
Quote from: Yani Puk on 19 December 2011, 03:16:57 PM
PASTI BISA!!!
IF YOU THINK YOU CAN THEN YOU CAN
IF YOU THINK YOU CANNOT THEN YOU CANNOT

Good luck sis. Cia you ;) :D ;D :)

Good quote Sist :jempol: :jempol: :jempol:
tq buat support nya ;)
Title: Re: dilema: resign atau bertahan ???
Post by: stephen chow on 30 January 2012, 12:55:52 PM
Tahun Baru, Saatnya Cari Karier Baru?

Dilema karier. Memutuskan pindah kerja atau bertahan di tempat lama mungkin terus menghantui Anda. Beragam masalah bisa jadi pemicu, mulai dari bos yang galak, pendapatan yang tak juga meningkat, sampai ingin mengembangkan karier baru. Tahun baru 2012 yang akan datang, bisa jadi momentum untuk mulai bergerak. Tetapi sebelumnya evaluasi dulu beberapa hal berikut ini:

Bagaimana perjalanan karier Anda setahun atau bahkan beberapa tahun belakangan ini? Apakah ada perkembangan yang baik sesuai prestasi? Jika tidak ada perkembangan, lakukan evaluasi diri. Apakah kemampuan dan kualitas diri yang belum memadai? Atau alasan lainnya?

Evaluasi pula pengembangan kualitas kerja Anda selama bekerja di perusahaan yang sekarang. Apakah banyak pengetahuan baru yang didapat, keahlian baru yang dipelajari, serta orang baru yang membuka wawasan?

Bagaimana penghargaan perusahaan terhadap pekerjaan Anda selama ini? Selain pendapatan pokok, adakah keuntungan dan manfaat lain yang diberikan perusahaan seperti pelatihan, konferensi, perjalanan dinas, piknik perusahaan, atau manfaat lain? 

Apakah suasana kerja sekarang nyaman dengan teman-teman kerja dan atasan yang kooperatif? Tak bisa diingkari, konflik atau masalah pasti ada di setiap tempat kerja. Namun seberapa jauh masalah itu menganggu dan bisa diatasi?
Setelah melakukan evaluasi, kini saatnya mempertimbangkan beberapa hal di masa depan.

Hampir setiap orang memiliki mimpi tentang karier atau pekerjaannya. Entah itu pekerjaan idaman atau perusahaan impian yang diincar. Pikirkan kembali karier atau pekerjaan apa yang sebenarnya Anda inginkan? Dengan modal dan prospek yang ada, mungkinkah mengejar mimpi tersebut?

Tentunya tak ada yang tak mungkin. Pelajari kembali pekerjaan atau perusahaan impian Anda. Apakah Anda sudah memiliki "modal" yang cukup untuk mencoba peruntungan di pekerjaan tersebut. Jika Anda merasa sudah cukup memenuhi kualifikasi, tidak ada salahnya mencoba melamar jika memang ada kesempatan.

Kumpulkan dan buat daftar kemampuan dan keahlian yang Anda miliki. Masukkan juga ke dalam daftar tersebut berbagai pelatihan, konferensi, atau kemampuan akademis yang Anda telah kumpulkan. Dari daftar itu Anda bisa menilai kelebihan dan kekurangan untuk melompat ke karier impian atau sementara tetap bertahan untuk mengumpulkan "modal" lebih banyak.



Dengan adanya Internet, tak sulit lagi mencari informasi sebanyak-banyaknya tentang perusahaan/karier idaman. Jika ingin melamar ke sebuah perusahaan, pelajari dengan baik apa yang ditawarkan oleh perusahaan tersebut. Pelajari juga seperti apa prospek perusahaan itu ke depannya. Apakah bisnisnya sedang bagus atau sedang rentan krisis. Mana yang lebih baik dari perusahaan Anda sekarang?

Situs seperti LinkedIn bisa dimanfaatkan untuk melihat siapa saja yang bekerja di perusahaan tersebut dan apa kualifikasinya. Jika ingin pindah berkarier ke jenis pekerjaan tertentu, cari tahu juga berapa rentang gaji yang umum ditawarkan pada posisi tersebut.

Kenali aset diri Anda dan jangan takut bernegosiasi tentang pendapatan. Walau Anda sangat menginginkan pekerjaan tersebut tapi tetap pertimbangkan nilai diri Anda yang sesuai. Selain pendapatan, pertimbangkan juga keuntungan lainnya seperti asuransi dan fasilitas. Tapi jangan lupa mengetahui lebih jauh tentang jenjang karier yang tersedia. Bikin daftar dan pertimbangkan kelebihan dan kekurangannya dengan perusahaan Anda sekarang.

Tentu tak mudah untuk mengambil keputusan tentang pekerjaan. Keputusan yang satu ini akan banyak mempengaruhi kehidupan Anda, orang terdekat, atau orang lain yang bergantung pada Anda. Selain itu keputusan ini juga akan sangat mempengaruhi kualitas hidup dan masa depan. Konsultasikan poin-poin tadi pada orang yang lebih ahli atau yang Anda percaya. Masukan mereka tentu bisa menjadi pertimbangan Anda saat mengambil keputusan.

Jika sudah saatnya berburu, persiapkan diri Anda semaksimal mungkin. Carilah referensi tentang membuat surat lamaran yang baik sesuai dengan pekerjaan atau perusahaan yang Anda tuju. Manfaatkan jaringan Anda untuk mendapatkan pekerjaan impian jika memungkinkan. Minta rekomendasi dari teman yang bekerja di perusahaan tersebut jika ada.

Di masa sekarang, tak sedikit perekrut yang mencari tahu tentang pelamar kerja lewat Internet. Perhatikan kembali profil Anda di media sosial seperti LinkedIn, Facebook, Twitter, dan blog. Apakah akan membuat rekruter makin tertarik atau malah tak berselera?

Intinya, jika ingin melakukan perbaikan pada karier Anda, lakukanlah sepenuh hati. Pelajari dan cari tahu dulu segala informasi yang mendukung, lengkapi diri Anda dengan kemampuan yang meningkatkan kualitas, serta representasikan diri Anda sebaik mungkin baik secara offline maupun online.

Sumber: Yahoo
Oleh Puteri Fatia

Semoga membantu..

Title: Re: dilema: resign atau bertahan ???
Post by: helenfransisca on 30 January 2012, 01:11:46 PM
Woke jg sarannya ;)
Case kemarin udah solve, mungkin nanti bisa dipakai untuk pertimbangan lainnya
Title: Re: dilema: resign atau bertahan ???
Post by: will_i_am on 30 January 2012, 04:47:24 PM
Quote from: helenfransisca on 30 January 2012, 01:11:46 PM
Case kemarin udah solve, mungkin nanti bisa dipakai untuk pertimbangan lainnya
dan hasilnya??
Title: Re: dilema: resign atau bertahan ???
Post by: helenfransisca on 30 January 2012, 06:56:53 PM
Quote from: will_i_am on 30 January 2012, 04:47:24 PM
dan hasilnya??

Hasil apa nya nich ;D
Kalo pilihannya sudah aq tentukan dan sekarang sedang dalam perjuangan :P
Title: Re: dilema: resign atau bertahan ???
Post by: Mokau Kaucu on 03 February 2012, 08:51:39 AM
Sebetulnya dalam masalah pekerjaan, yg lebih penting adalah rencana jangka panjang anda sendiri.

Posisi apa yg anda inginkan pada 5 thn atau 10 thn mendatang?
Terus bekerja atau mau memiliki usaha sendiri dalam bidang yg seperti sekarang.

Jika mau kerja saja, krn tidak mau ambil resiko yg terlalu besar; apakah ingin tetap bekerja dalam bidang yg sama atau yg sama sekali berbeda?  Jika anda masih muda, bidang yg sama sekali berbeda juga tidak masalah; walaupun mungkin itu berarti pengalaman kerja 4thn terbuang sia sia.

Jika anda tetap mau meniti karir dalam bidang yg sama, pelajari hal hal yang dibutuhkan jika suatu ketika anda diberi tanggung jawab yg lebih besar.  Perhatikan scope of work atasan anda. Bidang bidang yang perlu anda pelajari lagi, misalnya kemampuan berinteraksi dengan klien, kemampuan memimpin team dsb.

Kalau soal etis atau ngga, dalam hal mengajukan resign pada saat yg sama dengan atasan anda; anda sdg membicarakan nasib anda sendiri, dan selama anda tidak mencuri, korupsi, membocorkan rahasia penting perusahaan dan klien, etis etis saja jika anda mendapat peluang karir yg lebih baik dan anda pindah kesitu.

Dan jangan gentar atau ragu kalau ada yg bilang, anda tidak etis membuat perusahaan menjadi kacau atau operasionalnya terganggu karena satu divisi orang nya keluar semua; lalu anda dituduh tidak loyal kepada perusahaan. KARENA , pada dasarnya hubungan kerja antara anda dengan perusahaan adalah transaksi bisnis yang saling menguntungkan, jika salah satu merasa dirugikan atau mendapatkan yg tidak sesuai, hubungan bisnis akan terputus, dan anda akan keluar sendiri atau di phk. Contoh: jika karena suatu hal /musibah, anda tidak bisa bekerja selama lebih dari setahun, apakah perusahaan akan tetap loyal menggaji anda sampai anda bisa bekerja lagi? Kan tidak mungkin, karena ada peraturan perusahaan yg melindungi perusahaan dari kewajiban membayar gaji kepada karyawan yg tidak produktif.

Karena itu, loyallah pada etika profesi anda, bukan kepada PT.

Dan sebagai Buddhis yg meyakini hukum karma, hubungan yang baik dengan beberapa teman dalam sebuah perusahaan , tentunya karena karma kita yg bertautan dengan mereka, jika sudah habis, maka akan berpisah. Bisa karena salah seorang dari mereka pindah kerja, menikah, pindah ke kota lain atau anda sendiri yg menikah dan digrounded oleh suami utk tidak bekerja lagi.

Hubungan baik perlu tetap dijaga, tetapi jangan dijadikan alasan untuk anda tidak melangkah maju meniti karir atau mencapai cita cita anda.  Kalau ada yg bilang, : eh anda kan umat Buddha, bukankah harus mengurangi keinginan?
Anda jawab saja,: " siapa yg bilang? Pangeran Siddharta saja memiliki cita cita , keinginan utk mencari cara mengakhiri derita manusia. Kalau Buddha dan para Arahat memang betul sudah tidak memiliki keinginan lagi, tapi saya bukan Arahat, apalagi Buddha, saya manusia biasa yg masih punya banyak keinginan, terutama utk hidup lebih baik dan nyaman".

Apapun keputusan anda sis Helen, semoga anda sukses. 
Terapkan prinsip Buddhis: PancaSila,  berikan lebih kepada perusahaan, misal anda bekerja 1 jam lebih lama, tiap hari, Anda pasti sukses.



Title: Re: dilema: resign atau bertahan ???
Post by: Mokau Kaucu on 03 February 2012, 09:02:56 AM
 [at]  Yani Puk.  Selamat dengan karir yg baru.

Jangan takut dengan bidang yg sama sekali baru.

Dari karir saya selama 23 tahun di berbagai perusahaan (dlm group yg sama) saya melihat beberapa mantan sekretaris saya yg sukses berkarir dlm bidang diluar sekretaris :

a. ada yg menjadi marketing direktur perusahaan produk pembersih rumah tangga
b. ada yg menjadi manager HRD sebuah perusahaan multinasional dengan karyawan ribuan orang
c. ada yg menjadi boss cakeshop diluar negeri
d. ada yg menjadi branch manager sebuah perusahaan travel di Sydney.
e. Ada yg sekarang sdh pensiun dan sibuk mengurus bbrp rumah kost dengan jumlah kamar 62
f. Ada yg sukses menjadi sales manager perusahaan asuransi.

Jadi, jangan takut berkarir di bidang yg baru, kalau ngga ngerti ya tanya saja sama yg lebih mengerti.

Semoga sukses di bidang yg baru.
Title: Re: dilema: resign atau bertahan ???
Post by: helenfransisca on 05 February 2012, 04:46:25 PM
Quote from: dtgvajra on 03 February 2012, 08:51:39 AM
Karena itu, loyallah pada etika profesi anda, bukan kepada PT.

:jempol: :jempol: :jempol:

Quote from: dtgvajra on 03 February 2012, 08:51:39 AM
Dan sebagai Buddhis yg meyakini hukum karma, hubungan yang baik dengan beberapa teman dalam sebuah perusahaan , tentunya karena karma kita yg bertautan dengan mereka, jika sudah habis, maka akan berpisah. Bisa karena salah seorang dari mereka pindah kerja, menikah, pindah ke kota lain atau anda sendiri yg menikah dan digrounded oleh suami utk tidak bekerja lagi.

Hubungan baik perlu tetap dijaga, tetapi jangan dijadikan alasan untuk anda tidak melangkah maju meniti karir atau mencapai cita cita anda.  Kalau ada yg bilang, : eh anda kan umat Buddha, bukankah harus mengurangi keinginan?
Anda jawab saja,: " siapa yg bilang? Pangeran Siddharta saja memiliki cita cita , keinginan utk mencari cara mengakhiri derita manusia. Kalau Buddha dan para Arahat memang betul sudah tidak memiliki keinginan lagi, tapi saya bukan Arahat, apalagi Buddha, saya manusia biasa yg masih punya banyak keinginan, terutama utk hidup lebih baik dan nyaman".

Apapun keputusan anda sis Helen, semoga anda sukses. 
Terapkan prinsip Buddhis: PancaSila,  berikan lebih kepada perusahaan, misal anda bekerja 1 jam lebih lama, tiap hari, Anda pasti sukses.

tq bro sarannya   _/\_
Sebagai manusia aq ga luput dari keinginan  ;D, tp aq jg ga mau di perbudak oleh keinginan  :o seperti masuk dalam lingkaran. Karena definisi "hidup lebih baik dan lebih nyaman ' itu relatif  ;D

Semoga Bro juga sukses selalu...

Menerapkan Pancasila dalam pekerjaan agak rumit bro, terutama "Adinnadana" (kebetulan aq menggunakan software bajakan, jd secara ga langsung melanggar sila deh  :P)
Title: Re: dilema: resign atau bertahan ???
Post by: cumi polos on 05 February 2012, 08:41:48 PM
Quote from: dtgvajra on 03 February 2012, 09:02:56 AM
[at]  Yani Puk.  Selamat dengan karir yg baru.

Jangan takut dengan bidang yg sama sekali baru.

Dari karir saya selama 23 tahun di berbagai perusahaan (dlm group yg sama) saya melihat beberapa mantan sekretaris saya yg sukses berkarir dlm bidang diluar sekretaris :

a. ada yg menjadi marketing direktur perusahaan produk pembersih rumah tangga
b. ada yg menjadi manager HRD sebuah perusahaan multinasional dengan karyawan ribuan orang
c. ada yg menjadi boss cakeshop diluar negeri
d. ada yg menjadi branch manager sebuah perusahaan travel di Sydney.
e. Ada yg sekarang sdh pensiun dan sibuk mengurus bbrp rumah kost dengan jumlah kamar 62
f. Ada yg sukses menjadi sales manager perusahaan asuransi.

Jadi, jangan takut berkarir di bidang yg baru, kalau ngga ngerti ya tanya saja sama yg lebih mengerti.

Semoga sukses di bidang yg baru.

dan paling hebat diantara semuanya...

[spoiler=jadi apa ya?]menjadi isteri Bos![/spoiler]
Title: Re: dilema: resign atau bertahan ???
Post by: will_i_am on 09 February 2012, 10:47:09 PM
Quote from: helenfransisca on 30 January 2012, 06:56:53 PM
Hasil apa nya nich ;D
Kalo pilihannya sudah aq tentukan dan sekarang sedang dalam perjuangan :P
maksudnya masih bertahan??
Title: Re: dilema: resign atau bertahan ???
Post by: helenfransisca on 12 February 2012, 08:35:24 AM
Quote from: will_i_am on 09 February 2012, 10:47:09 PM
maksudnya masih bertahan??

Yup, aq bertahan di tempat yang lama  bro ;D
Title: Re: dilema: resign atau bertahan ???
Post by: helenfransisca on 12 February 2012, 08:49:20 AM
Sedikit curcol ahhh....

Di kantor udah dapat dapat karyawan baru, tp si emboss langsung maen comot aja ga liat pengalamannya walo dia anak lulusan S2, katanya biar aq ga sendirian   :P. Alhasil udah gawean lagi numpuk, masih harus training dia pula  #-o , belom lagi gangguan nonteknis dari kanan-kiri  ???. Paling sering seh dari si emboss yang tiba-tiba merubah keputusan  :(, udah gt maunya serba cepat  pula  :'(
Seminggu awalnya sempet shock  ~X(, tapi lama kelamaan di bawa enjoy ajah lah. Malah sekarang timbul passion dalam bekerja 8)

Kalo sudah dijalanin, ternyata tidak semenakutkan yang dibayangkan  ;D
Title: Re: dilema: resign atau bertahan ???
Post by: Yani Puk on 13 February 2012, 05:12:12 AM
 [at] dtgvajra: thank u. Asli gua menikmati kerja jd sales krn gua cerewet habis walaupun ad masa gua itu diem banget krn bbrp hal. Yg gua suka dari sales,gua ketemu dg banyak org dg background yg berbeda dan dari berbagai macam negara (maklum gua sales export) hehe.
[at] cumi: gua gk merasa jd istri bos itu enak. Tambah stress iya krn u harus mikir gimana harta suami u gak habis,kelolanya gimana,byr hutang2nya,mkirin yg ngutang kpn byr,dll. Gua pernah dijodohin sama anak bos tp gua gk minat krn neh co kyknya kurang tegas,too soft. Gimana mau jd pemimpin klo klemer2 gitu?! Kurang macho menurut gua wkwkkwk
[at] helen: kemarin minggu br ketemu eloe rasanya tampang eloe jauh dari keadaan stress deh. Kayaknya u asik2 aje :P
Title: Re: dilema: resign atau bertahan ???
Post by: helenfransisca on 13 February 2012, 05:43:38 AM
[at] Yani:
Weekend saat nya release stress lah ;D
Apalagi ketemu u yg ceria :)) :))
Title: Re: dilema: resign atau bertahan ???
Post by: FZ on 13 February 2012, 06:25:05 AM
Quote from: helenfransisca on 12 February 2012, 08:49:20 AM
Sedikit curcol ahhh....

Di kantor udah dapat dapat karyawan baru, tp si emboss langsung maen comot aja ga liat pengalamannya walo dia anak lulusan S2, katanya biar aq ga sendirian   :P. Alhasil udah gawean lagi numpuk, masih harus training dia pula  #-o , belom lagi gangguan nonteknis dari kanan-kiri  ???. Paling sering seh dari si emboss yang tiba-tiba merubah keputusan  :(, udah gt maunya serba cepat  pula  :'(
Seminggu awalnya sempet shock  ~X(, tapi lama kelamaan di bawa enjoy ajah lah. Malah sekarang timbul passion dalam bekerja 8)

Kalo sudah dijalanin, ternyata tidak semenakutkan yang dibayangkan  ;D
:jempol:
Title: Re: dilema: resign atau bertahan ???
Post by: cumi polos on 13 February 2012, 07:20:55 AM
Quote from: Yani Puk on 13 February 2012, 05:12:12 AM
[at] dtgvajra: thank u. Asli gua menikmati kerja jd sales krn gua cerewet habis walaupun ad masa gua itu diem banget krn bbrp hal. Yg gua suka dari sales,gua ketemu dg banyak org dg background yg berbeda dan dari berbagai macam negara (maklum gua sales export) hehe.
[at] cumi: gua gk merasa jd istri bos itu enak. Tambah stress iya krn u harus mikir gimana harta suami u gak habis,kelolanya gimana,byr hutang2nya,mkirin yg ngutang kpn byr,dll. Gua pernah dijodohin sama anak bos tp gua gk minat krn neh co kyknya kurang tegas,too soft. Gimana mau jd pemimpin klo klemer2 gitu?! Kurang macho menurut gua wkwkkwk

gak masalah deh... just sedot duitnya, dan jalankan perusahaan BARU, plus kasih pelajaran TegasDO.. kedia... kurang macho.. ya di training aja dehh
wahh dijodohkan sama anak bos.. berarti sis sangat BERBOBOT dehhh
atau anaknya yang ............


[at] helen: kemarin minggu br ketemu eloe rasanya tampang eloe jauh dari keadaan stress deh. Kayaknya u asik2 aje :P
Title: Re: dilema: resign atau bertahan ???
Post by: Yani Puk on 13 February 2012, 07:43:22 AM
 [at] helen: hahahahah kemarin kita mati gaya tp mulut byk gaya wakakakkak and mata buanyak ulah liat semua yg lg sale... Masya Allah jgn lagi2 deh liat sale...sale.. Apalagi sale 70% gak tahan deh eike.. Wkwkw
Title: Re: dilema: resign atau bertahan ???
Post by: Hendra Susanto on 13 February 2012, 07:38:56 PM
Soal pekerjaan baru... Ada kenalan tetua bilang kalau mau pindah kerjaan yang pertama kali ditanya gaji berapa, kalau kagak naik 3 kali lipet dari kerjaan lama mending kagak usah pindah n gw ikutin cara itu ada penawaran langsung pasang harga 3x lipet gaji lama alhasil tawar2an deal di 2,5X lipet... Itu baru menurut gw harus pindah... Soal tanggung jawab, suasana kerja pikirin no 2 karena kita kerja untuk mencari uang bukan yang lain, kecuali bapak n mamak konglomerat...
Title: Re: dilema: resign atau bertahan ???
Post by: Yani Puk on 14 February 2012, 12:48:09 AM
 [at] hendra: i love ur statements,man! Good!
Title: Re: dilema: resign atau bertahan ???
Post by: cumi polos on 14 February 2012, 10:25:49 AM
Quote from: Hendra Susanto on 13 February 2012, 07:38:56 PM
Soal pekerjaan baru... Ada kenalan tetua bilang kalau mau pindah kerjaan yang pertama kali ditanya gaji berapa, kalau kagak naik 3 kali lipet dari kerjaan lama mending kagak usah pindah n gw ikutin cara itu ada penawaran langsung pasang harga 3x lipet gaji lama alhasil tawar2an deal di 2,5X lipet... Itu baru menurut gw harus pindah... Soal tanggung jawab, suasana kerja pikirin no 2 karena kita kerja untuk mencari uang bukan yang lain, kecuali bapak n mamak konglomerat...

apakah bener kadang kala org berpikir ahh kalau gaji gw 2X lipat dari sekarang bakal nyaman deh...

setelah sekian waktu (mungkin cuma beberapa bulan), timbul lagi pikiran...

kalau boleh 2X lipat lagi akan nyaman... padahal banyak sekali org2 yg gajinya berlipat-lipat dari kita...
tapi mereka juga menginginkan 2X dari yg dia sekarang...

apalagi bro dpt 2.5X lipat lhoo.... (effect enaknya bertahan berapa lama?)
Title: Re: dilema: resign atau bertahan ???
Post by: Mas Tidar on 26 March 2012, 06:45:10 AM

konsekwensi, gaji besar working pressure juga akan meningkat (uncomfortable feeling).
enaknya berapa lama? nggak akan lama


Quote from: cumi polos on 14 February 2012, 10:25:49 AM
apakah bener kadang kala org berpikir ahh kalau gaji gw 2X lipat dari sekarang bakal nyaman deh...

setelah sekian waktu (mungkin cuma beberapa bulan), timbul lagi pikiran...

kalau boleh 2X lipat lagi akan nyaman... padahal banyak sekali org2 yg gajinya berlipat-lipat dari kita...
tapi mereka juga menginginkan 2X dari yg dia sekarang...

apalagi bro dpt 2.5X lipat lhoo.... (effect enaknya bertahan berapa lama?)
Title: Re: dilema: resign atau bertahan ???
Post by: Yani Puk on 26 March 2012, 09:59:58 AM
Quote from: Mas Tidar on 26 March 2012, 06:45:10 AM
konsekwensi, gaji besar working pressure juga akan meningkat (uncomfortable feeling).
enaknya berapa lama? nggak akan lama

semua gitu lah..
masa ngarap gaji gede, kerjaan ongkang2 kaki dnk sih...
rasanya gk mgkn deh.. apalagi di jaman susah gni..