Future Value
Jika seseorang mengatakan, "hei, pinjamkan saya Rp1000, dan 3 tahun lagi saya akan mengembalikannya Rp.1100".
Kamu mungkin akan berpikir, "hmmm... kedengarannya menarik, tapi apa bunga Rp.100 itu layak?"
atau "Rp.1100 tiga tahun kemudian lebih berharga daripada Rp.1000 sekarang, belum tentu...".
Ya, kenyataannya adalah Rp.1000 di saat ini tidak akan sama dengan di masa mendatang. Dlm kasus umumnya ada inflasi yg terus mengerogoti nilai dari uang seiiring waktu berjalan. Kadang2 kita akan menjumpai deflasi tapi itu kasus khusus. Sebagai investor atau sebagai hedge fund, tujuan kita adalah mendapatkan nilai lebih dari uang yg kita miliki sekarang atau setidaknya dapat mempertahankan nilai uang kita sekarang. Jika saya punya Rp.1000, dan tahun depan harus lebih dari Rp.1000,- apakah nilai uang saya bertambah, atau berkurang? Bagaimana menjawab ini?
Patokan pada umumnya adalah inflasi, dan inflasi diukur dari CPI (Consumer Price Index). Sebut saja misalnya inflasi Indonesia adalah 5%. Maka artinya Rp.1000,- saat ini setara dengan 1000 + 0.05x1000 = 1000 + 50 = 1050. 5% adalah 5/100 = 0.05. Jika kita asumsikan inflasi konstan 5%, bagaimana dg tahun kedua? Perhitungannya adalah sbb:
Sekarang = Rp.1000
Tahun-1 = Rp.1000 + 0.05x1000 = Rp.1050
Tahun-2 = Rp.1050 + 0.05x1050 = Rp.1102.5
dst...
Rumusnya adalah:
Tahun 1
= 1000 + 0.05x1000
= 1000 x ( 1 + 0.05)
Tahun 2
= Tahun 1 x (1 + 0.05)
= 1000 x (1 + 0.05) x (1 + 0.05)
Tahun n
= 1000 x (1 + 0.05) x (1 + 05) x .... ( 1 + 0.05)
= 1000 x (1 + 0.05)^n
note: ^ adalah pangkat
Jadi rumusnya adalah: (https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Fshadinata.files.wordpress.com%2F2011%2F12%2F9ce78f3215a2ad1e031fff8fe6010d2a1.png%3Fw%3D640&hash=b434f18f373e0814350248d5fda7e4fc5263e93a)
FV = Future Value
PV = Present Value
i = interest rate
t = period
cukup intuitive ;)
Sekarang kita sudah punya formula dan kita menghitung, jika data CPI skrg 5%,1000 sekarang setara dengan Rp1157.625 di tiga tahun kemudian. Let's break down:
FV = 1000 x (1 + 0.05)^3
FV = 1000 x (1.05)^3
FV = 1000 x 1.157625
FV = 1157.625
Lalu kamu akan berkata "Tunggu dulu, Saya terima jika kamu membayar Rp1200 tiga tahun kemudian" (tentu saya harus menerima lebih dari future value karena saya sudah membantu meminjamkan uang saya, benar?)
Dalam memilih investasi, patokannya bukan lagi inflasi, krn inflasi yg dirilis datanya kurang dapat dipercaya. Dan lagi kita tidak dapat membeli inflasi. Lebih seringnya, seorang investor akan membanding-bandingkan suku bunga (interest). Tolak ukurnya adalah interest rate yg paling rendah resikonya, yaitu: bond (surat hutang negara). Ups, nanti terlalu panjang, akan saya bahas lain waktu...
[spoiler=ketinggalan]
jika berguna, jgn lupa cendol ;) :cendolbig
[/spoiler]
cari dimana ttg CPI NKRI ?
http://tradingeconomics.com/ :D
ada ditulis inflation rate
tapi jgn terlalu percaya data yg dirilis oleh statistik pemerintah ;D
pasti udah dimanipulasi agar masyarakat tidak kaget
warren buffet pernah bilang "inflation = hidden tax"
(dibahas lain waktu :P tapi kalau tertarik coba google "hidden tax" atau "invisible tax")
contoh orang china (professor ekonomi) sendiri tidak percaya data yg dirilis govt china
contoh bagaimana US memanipulasi CPI
tentu aja sulit kalau kita mau hitung inflasi tepatnya, tapi semua depan mata kita kok, biaya harian kita naik brp % setahun... kalau gaji kita ga naik setinggi % itu, itu artinya
standard hidup kita turun ;)
Misalkan pembayaran atas pekerjaan saya ditawarkan dalam bentuk sbb:
Dibayar full $1000 saat ini, atau
Dibayar $400 tahun depan, tahun kedua & tahun ketiga, (total $1200) atau
Dibayar sekarang 500$, kemudian tahun depan $300 dan tahun kedua $300
Mana diantara skenario di atas adalah yg terbaik (kembali kita asumsi tingkat inflasi adalah 5% setahun fixed)? Utk menjawab pertanyaan ini, kita bisa melakukannya dengan menghitung berapa nilai sekarang (present value/ present discount value). Di postingan lalu ada formula utk menghitung future value, yaitu:
FV = PV (1+i)^t
maka
PV = FV / (1+i)^t
Sekarang coba kita bandingkan:
Skenario 1, PV = $1000
Skenario 2, sekarang $0, tahun-1 $400, tahun-2 $400, tahun-3 $400
sekarang, PV = $0
utk tahun-1, PV = 400/(1+0.05)^1 = $380.95
utk tahun-2, PV = 400/(1+0.05)^2 = $362.81
utk tahun-3, PV = 400/(1+0.05)^3 = $345.53
TOTAL PV = $0 + $380.95 + $362.81 + $345.53 = $1089.29
Skenario 3, sekarang $500, tahun-1 $300, tahun-2 $300
sekarang, PV = $500
tahun-1, PV = 300/(1+0.05)^1 = $285.71
tahun-2, PV = 300/(1+0.05)^2 = $272.10
TOTAL PV = $500 + $285.71 + $272.10 = $1057.81
Sekarang kita sudah tau mana pembayaran terbaik dari yg di atas semua ini. Jika dihitung nilai sekarangnya, maka skenario-2 adalah pilihan yg terbaik utk saya. Tentu saja ini tentang investasi, jadi saya harus mengesampingkan faktor konsumsi dalam menghitungnya. Kalau dimasukan faktor "keinginan" berkonsumsi, saat ini atau nanti, saya yakin mayoritas orang zaman sekarang lebih berorientasi mengutamakan konsumsi dari pada investasi.
jika berguna, jgn lupa bantu cendol :cendolbig nya ;)
saat ini pemerintah indonesia sedang berusaha agar bunga bank terutama bunga deposito turun agar bank bisa memberi bunga kredit lebih rendah.
Hal ini tentu saja ada implikasi nya semua harus tahu angka inflasi yang di umumkan pemerintah itu seperti pemain opera beijing yang menggunakan makeup tebal dengan maksud tertentu entah karisma kecantikan dll. Jadi angka inflasi real di masyarakat dapat dilihat misalnya harga kebutuhan yang kita beli sehari hari naik (bila anda membuat catatan belanja) brg brg import misalnya obat obatan dll. Bahkan di kota ada nasi padang yang lauknya naik terus wa amati ( karena biasa wa yang disuruh beli nih nasi padang ).
sedang bunga di bank atau bunga deposito menunjukan inflasi pemerintah yang telah memakai makeup tebal yang dipertontokan pada masyarakat indonesia.
Saat ini sebaiknya mencari alternatif lain dari pada deposit di bank, misalnya berupa kredit barang konsumsi kepada anggota keluarga atau teman yang bisa lancar membayar kredit.
Menurut diri ku lebih baik mengkredit barang dari pada meminjamkan uang tunai secara langsung, misalnya bila terjadi gagal bayar barang dapat ditarik dan kita bisa menjual dengan harga lebih rendah memang tetapi setidaknya ada sedikit balik modal daripada tidak ada sama sekali.
Dengan melakukan kredit barang ada paling sedikit tiga keuntungan kita bisa mencari barang dengan kualitas baik dengan harga discount, sedang kita mengkredit kan dengan harga normal hingga mendapat selisih keuntungan,
Kedua keuntungan dari bunga yang kita kredit kan ( aku sih meniru bunga bank 20%, tetapi karena anggota keluarga bunga nya jadi 10% di hitung untuk mengimbangi inflasi saja)
Ketiga bunga bank bila pembayaran cicilan tersebut kembali di simpan di bank kembali
cendol sent
Real Interest Rate
Jika bank menawarkan bunga tabungan 4% jangan terburu2 berasumsi bahwa tabungan anda akan berbunga (berkembang). Banyak yang kita rasakan malah tabungan kita menyusut daya belinya (purchasing power) walau telah diberi bunga 4%. Dgn demikian jelas menabung di bank dgn 4% bukanlah ber-investasi, atau adalah investasi yg buruk.
Utk memilih investasi yg layak, kita harus mengerti terlebih dahulu apa itu real interest rate, yaitu bunga yg sebenarnya. Bunga 4% yg disebutkan adalah nominal interest rate (bunga nominal). Namun karena inflasi katakanlah 5% lebih besar dari nominal rate tersebut, malah daya beli uang kita semakin menyusut (inflasi – nominal interest rate = -1%). Real interest rate adalah selisih dari nominal interest rate dengan inflasi.
Dalam memilih instrumen investasi, lihatlah real interest rate nya, bukan nominal interest rate. Contoh saja jika saya menabung di Jepang tidak dapat bunga (nominal rate 0%), namun inflasinya adalah -0.20% (deflasi). Maka real interest rate nya justru 0 – (-0.2) = +0.2%. Jepang adalah contoh yg langka terjadi karena negri ini dilanda deflasi dalam kurun waktu yg panjang. Contoh lain adalah India, jika nominal interest ratenya adalah 7%, kelihatannya saja tinggi, padahal inflasinya adalah 9%, maka kita akan kehilangan uang berinvestasi dalam mata uang india (7-9=-2%). *contoh ini menggunakan interest rate yg dipakai bank sentral (kurang lebih setara bunga deposito)
Di akhir posting ini saya ingin membahas detail soal investasi dalam rupiah, negri ini. Angka inflasi yg tercatat skrg adalah 4.15%. angka ini berasal dari badan yg menghitung statistik. Jika data ini dapat dipercaya, sangat mudah berinvestasi dg rupiah. Bunga deposito saat ini adalah 7% (nominal). Dikurangi pajak 20%, yg tersisa adalah 5.6%. Jika... Jika inflasi benar adalah 4.15%, maka cukup ber-deposito saja sudah mendapatkan real interest rate sebesar 1.45% setahun. Itu belum ke instrumen investasi yg lebih beresiko dan memberi imbal hasil yg lebih baik lagi seperti pasar saham indonesia. Pertanyaan utk direnungkan, apakah inflasi di Indonesia ini adalah 4.15%? Jika gaji saya tahun lalu Rp.1.000.000,- maka gaji saya sekarang yg di atas Rp.1041.500,- berarti saya udah mengalahkan inflasi dan tidak perlu menuntut kenaikan UMR... benarkah?
bpr malah beri bunga lebih besar
numpang komentar, kebetulan ada artikel yang menarik.
Quote from: tesla on 11 December 2011, 10:41:21 AM
http://tradingeconomics.com/ :D
ada ditulis inflation rate
tapi jgn terlalu percaya data yg dirilis oleh statistik pemerintah ;D
pasti udah dimanipulasi agar masyarakat tidak kaget
warren buffet pernah bilang "inflation = hidden tax"
(dibahas lain waktu :P tapi kalau tertarik coba google "hidden tax" atau "invisible tax")
Apakah ada orang yang mengaku tidak mau kaya atau hidup berkecukupan? Mungkin ada, tapi sulit dicari. Setiap bulan, begitu banyak orang ramai menabung atau menyisihkan pendapatan. Lalu apa yang jadi hambatan untuk orang berkecukupan?
Setidaknya ada lima hal yang mungkin disadari atau tidak, selalu menggerus uang kita. Apa saja? Silakan simak:
InflasiIstilah ini bermakna laju kenaikan harga. Tiap tahun harga barang, terutama dalam kelompok makanan, naik. Sepanjang tahun lalu, seperti dilansir Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi mencapai 4,3 persen. Ini artinya daya beli uang kita menurun sebesar angka inflasi tersebut. Jika Anda punya uang Rp 1.000.000, berarti nilainya berkurang Rp 43 ribu.
Berarti lebih baik simpan uang di bank? Sebentar, cek dulu suku bunga yang ditawarkan. Kalau di bawah angka inflasi, tetap saja uang Anda akan berkurang. Belum lagi dikurangi biaya administrasi atau iuran. Apalagi kalau uangnya disimpan di bawah kasur.
ref: http://id.berita.yahoo.com/blogs/newsroom-blog/5-penyebab-pendapatan-kita-tergerus-071134864.html (http://id.berita.yahoo.com/blogs/newsroom-blog/5-penyebab-pendapatan-kita-tergerus-071134864.html)
beberapa hari yang lalu sempat liat informasi di BCA yang ditempel di dinding sebelum pintu masuk ATM tertulis bunga tabungan maximaum 5.5% p.a
sedangkan BPS (Badan Pusat Statistik) memperkirakan laju inflasi di tahun 2013 sebesar 6.7%.
Ini berarti ada selisih 1.2% lebih tinggi dari bunga yang diberikan di bank.
secara realistis maka nilai uang yang ada di tabungan kita akan
tergerus/berkurang sebanyak 1.2% pa (kecil banget yah :P)
tapi kita bisa ke pasar dengan mengetahui kenaikan harga
2 kebutuhan pokok, berapa kenaikannya/selisihnya dengan bunga bank, apakah tingkat kenaikan harga
2 lebih tinggi atau lebih rendah ?
Dengan melakukan cross check harga
2 kebutuhan pokok dipasar maka Anda akan tahu bahwa angka lanju inflasi yang diumumkan oleh BPS, lembaga pemerintah, adalah nilai yang realistis (nyata dengan kondisi pasar) atau terlalu optimis (menekan nilai inflasi dibawah nilai pasar) ?
_/\_
Bagaimana dgn asuransi,jika dari perjalanan sy ngikuti asuransi,bnykan ruginya si,hanya jika tubuh sy sudah dead baru bernilai,dalam hal ini,apakah termasuk matapencarian gak benar ya n sorry jika oot ya
Quote from: juli wu on 15 March 2013, 10:44:14 AM
_/\_
Bagaimana dgn asuransi,jika dari perjalanan sy ngikuti asuransi,bnykan ruginya si,hanya jika tubuh sy sudah dead baru bernilai,dalam hal ini,apakah termasuk matapencarian gak benar ya n sorry jika oot ya
hati2, banyak orang salah kaprah.
asuransi bukan investasi.. walaupun sekarang marak menggabungkan asuransi dengan investasi..
tujuan asuransi: sebagai proteksi diri seandainya suatu saat mengalami musibah kecelakaan, atau terkena penyakit terminal
tujuan investasi: meningkatkan nilai aset untuk mengalahkan inflasi
IMO, asuransi dan investasi itu mata pencaharian yang benar menurut undang2 negara yang bersangkutan.
(dengan catatan, investasi di sini bukan money game)
Quote from: Lex Chan on 15 March 2013, 10:53:18 AM
hati2, banyak orang salah kaprah.
asuransi bukan investasi.. walaupun sekarang marak menggabungkan asuransi dengan investasi..
tujuan asuransi: sebagai proteksi diri seandainya suatu saat mengalami musibah kecelakaan, atau terkena penyakit terminal
tujuan investasi: meningkatkan nilai aset untuk mengalahkan inflasi
IMO, asuransi dan investasi itu mata pencaharian yang benar menurut undang2 negara yang bersangkutan.
(dengan catatan, investasi di sini bukan money game)
. Yg saya ikuti itu,gak akan menganggu nilai yg sy mskin,sakit tetap di bayar n dead di byr,jadi nilai uang sy setor tetap aman,ditambah pelindungan jiwa n sakit
Quote from: juli wu on 15 March 2013, 11:16:41 AM
. Yg saya ikuti itu,gak akan menganggu nilai yg sy mskin,sakit tetap di bayar n dead di byr,jadi nilai uang sy setor tetap aman,ditambah pelindungan jiwa n sakit
Saya rasa nilai uang anda mgkn berkembang sangat tergantung jenis investasi yg anda beli... didalam investasi+asuransi yang anda beli itu, saya yakin tiap bulan dipotong untuk asuransi juga....coba baca baik2 tiap bulannya... mgkn anda ambil yg equity fund, dg kondisi market saham indonesia yg lagi bagus memang akan memberikan hasil yg bagus sehinggan pemotongan tsb mgkn tdk terasa,,,,
coba anda minta mereka kasih simulasi bahwa anda setor sampai 10 tahun hbs itu stop... dan bunga per year 5% misalkan....coba lihat uang yg telah anda setor selama 10 tahun akan ludes di tahun ke berapa......
Quote from: juli wu on 15 March 2013, 11:16:41 AM
. Yg saya ikuti itu,gak akan menganggu nilai yg sy mskin,sakit tetap di bayar n dead di byr,jadi nilai uang sy setor tetap aman,ditambah pelindungan jiwa n sakit
yang ini adalah asuransi digabung dengan investasi. uang yang dibayarkan sebenarnya dipecah jadi dua:
1. untuk premi asuransi (jaga2, kalau suatu saat sakit / kecelakaan / meninggal)
2. untuk investasi (biasanya dikelola dalam bentuk reksa dana / saham / obligasi)
untuk asuransinya sendiri perlu diperhatikan apakah itu asuransi kesehatan / asuransi jiwa.
untuk asuransi kesehatan (perlindungan sakit / kecelakaan), biasanya proteksi cuma berlaku selama membayar premi. kalau sudah tidak bayar lagi, proteksi otomatis juga hilang.
sedangkan untuk asuransi jiwa (perlindungan meninggal dunia), biasanya sampai batas waktu usia tertentu.
untuk lebih jelasnya, sebaiknya baca polis asuransi atau bertanya kepada agen asuransi.
untuk investasi, ya dianggap sebagai investasi. sekarang investasi, hasilnya sekian persen tergantung instrumen investasi (reksa dana / saham / obligasi) yang digunakan dan perekonomian negara.
di sini uniknya, kalau tiap bulan sudah tidak setor uang lagi, premi asuransi diambil dari investasi yang disetor sebelumnya. proteksi tetap jalan, tetapi makin lama investasinya habis dipakai untuk bayar premi asuransi untuk proteksi. jadi, lama2 uang investasinya ludes juga..
Quote from: juli wu on 15 March 2013, 11:16:41 AM
. Yg saya ikuti itu,gak akan menganggu nilai yg sy mskin,sakit tetap di bayar n dead di byr,jadi nilai uang sy setor tetap aman,ditambah pelindungan jiwa n sakit
Kl ga salah tahun pertama hangus juga kan? Trus kl murni yang ga ada investasi biasanya UPnya lebih tinggi... msg2 ada kekurangan n kelebihannya...
Kayaknya thread ini musti dipindah ke subforum Ekonomi deh, masak adanya di Hobby dan Ekstrakurikuler?
Kalo mau nyarinya lain kali mungkin susah ketemu karena forumnya ga pas, IMHO.
BTW, pembahasan FVnya menarik juga. ^:)^
Belajar (Learning) kan hobby :P
hehehe... terserah aja...
Belajar (Learning) kan hobby :P
hehehe... terserah aja mo dipindahin jg gpp... kayanya bingung mo update apa lagi (scream)
Quote from: tesla on 15 March 2013, 03:17:06 PM
Belajar (Learning) kan hobby :P
hehehe... terserah aja mo dipindahin jg gpp... kayanya bingung mo update apa lagi (scream)
Dulu waktu kuliah S1, ada mata kuliah "Ekonomi Teknik". Intinya ya belajar Present Value, Future Value, Annuity, Return on Investment, dll..
Ini salah satu mata kuliah favorit, soalnya pertama kali ambil mata kuliah ini dapat nilai C.. :))
Karena namanya favorit, ya ngulang lagi tahun depannya.. :whistle:
Salah satu yang menarik adalah Annuity, yang diaplikasikan buat penghargaan Nobel.
Uang pokoknya tidak pernah berkurang, karena hadiah penghargaan Nobel hanya diambil dari bunganya (interest).
Kayaknya boleh dibahas nih..
sejujurnya baru denger apa Annuity...
udah google sich, tapi kayanya saya ga kompeten utk kasih artikel...
mohon bantuannya dari bro Lex Chan
Quote from: tesla on 15 March 2013, 09:59:56 PM
sejujurnya baru denger apa Annuity...
udah google sich, tapi kayanya saya ga kompeten utk kasih artikel...
mohon bantuannya dari bro Lex Chan
Aplikasi Annuity dipakai untuk menghitung cicilan, misalnya kredit mobil, rumah, atau barang elektronik. Untuk mobil dan rumah biasanya pakai DP sekian persen, kemudian bayar setiap bulan dengan nominal yang tetap. Kalau kredit elektronik (misalnya hp, laptop), kadang tidak perlu DP, tetapi langsung cicilan tetap setiap bulan. Konsepnya cuma beda di DP.
Selain itu, bisa juga untuk hitung dana pensiun.
Nanti saya susun dulu materinya.. ;D
Quote from: tesla on 15 March 2013, 03:17:06 PM
Belajar (Learning) kan hobby :P
hehehe... terserah aja mo dipindahin jg gpp... kayanya bingung mo update apa lagi (scream)
selain jadi hobi mybe ada baiknnya jika Koko Tesla mencoba investasi saham di bidang properti ato it.....prospek ke depannya ckp good
kalo ikut asuransi di jaman sekarang itung2 malah buntung kalo gak ada klaim sm sj dgn nabung di perusahaan asuransi tersebut :'(
btw investasi di emas masih jadi methode yg cukup diminati....kalo perak sih sy ga nyaranin...except kalo di Amrik masih cukup bertahan ;)
Quote from: urban888 on 16 March 2013, 05:26:50 AM
selain jadi hobi mybe ada baiknnya jika Koko Tesla mencoba investasi saham di bidang properti ato it.....prospek ke depannya ckp good
kalo ikut asuransi di jaman sekarang itung2 malah buntung kalo gak ada klaim sm sj dgn nabung di perusahaan asuransi tersebut :'(
btw investasi di emas masih jadi methode yg cukup diminati....kalo perak sih sy ga nyaranin...except kalo di Amrik masih cukup bertahan ;)
saham property ada kok :)
IT saya kurang suka aja. life cycle nya singkat
ternyata sampai tahap ini, walau berhasil makes money, kok gw mulai merasa investasi itu boring yah . . .
*curcol dikit
Quote from: tesla on 03 June 2013, 12:36:31 PM
ternyata sampai tahap ini, walau berhasil makes money, kok gw mulai merasa investasi itu boring yah . . .
*curcol dikit
apakah udah di comfort zone, no challenge om? ;D
ga tau... boring aja
up & down kok rasanya udah hambar aja
mungkin krn target tahun ini dah capai?
tapi beneran emg nothing to do
ah.. ogut masih hutang mau bahas anuitas... hehehe...
kebetulan ketemu website yang tokcer nih..
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Selain bunga flat dan bunga efektif, bunga anuitas sering dipakai oleh pihak Bank. Bunga anuitas adalah modifikasi dari bunga efektif. Prinsip bunga anuitas hampir sama dengan bunga efektif yaitu menggunakan perhitungan bunga yang fair, yaitu bunga dihitung dari sisa pokok yang belum dibayar.
Perbedaan bunga anuitas dengan bunga efektif adalah pada jumlah angsuran per bulannya. Dalam bunga efektif, angsuran menurun sejalan dengan berkurangnya bunga; sedang dalam bunga anuitas angsuran dibuat sedemikian rupa agar sehingga tiap bulannya jumlahnya tetap.
Seperti bunga efektif, bunga anuitas biasanya dipakai pada perhitungan kredit jangka panjang misalnya KPR atau kredit usaha.
(https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Fi337.photobucket.com%2Falbums%2Fn399%2Flexchandra%2FAnuitas.png&hash=f649044fbf0d0aeef19f999531dbc021b4738d2c)
Contohnya:
(https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Fi337.photobucket.com%2Falbums%2Fn399%2Flexchandra%2Fcontohanuitas.png&hash=e8d53a4efe3841459ef037f9ff35593771c4c374)
Untuk melakukan simulasi perhitungan bunga anuitas, anda bisa menggunakan kalkulator bunga anuitas (http://www.simulasikredit.com/simulasi_bunga_anuitas.php).
Referensi: http://www.simulasikredit.com/cara-menghitung-bunga-anuitas/