(https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Fidyad.org%2Fimg%2Fev_upcoming%2F3.jpg&hash=11c80e3f60ebebf774d61082dd8e0c0541e223f6)
Halo teman-teman seDharma sekalian, mari ikutilah acara Visudhi Trisarana dan Upasaka/Upasika ini. Hanya untuk MUDA-MUDI LOH!! :)
Upacara ini dipimpin oleh Y.A. Bhikkhu Hui Khuan langsung dari Fo Guang Shan, Taiwan..
Visudhi Trisarana adalah upacara di mana umat Buddha mengungkapkan keyakinannya terhadap agama Buddha dengan berlindung pada TriRatna yaitu:
- Berlindung pada Buddha: kita senantiasa menjadikan sosok Sang Buddha sebagai panutan dan teladan dalam kehidupan kita.
- Berlindung pada Dharma: kita mengakui dan menjadikan Dharma sebagai pedoman dan pegangan dalam mengarungi kehidupan yang penuh dengan lika-liku ini.
- Berlindung pada Sangha: Anggota Sangha memberikan petunjuk dan inspirasi bagi kita untuk senantiasa melangkah di atas Jalan Mulia Berunsur Delapan.
Setelah mengikuti Visudhi Trisarana, kita akan mendapatkan nama Dharma dari Anggota Sangha.
Visudhi Upasaka/Upasika adalah upacara di mana umat Buddha menyatakan janji di depan Anggota Sangha untuk menjalankan 5 sila (Pancasila Buddhis) yaitu:
- Bertekat melatih diri untuk menghindari pembunuhan (nilai kemanusiaan)
- Bertekat melatih diri untuk tidak mengambil barang yang tidak diberikan (pencurian)
- Bertekat melatih diri untuk tidak melakukan perbuatan asusila (berzinah)
- Bertekat melatih diri untuk menghindari ucapan tidak benar (berbohong, berdusta, memfitnah, omong kosong)
- Bertekat melatih diri untuk menghindari minuman/makanan yang dapat menyebabkan kurangnya kewaspadaan (minuman keras, obat-obat terlarang)
Setelah mengikuti upacara ini, seorang umat Buddha telah dinyatakan sah menjadi Upasaka/Upasika.
Hari/Tanggal Acara : Minggu/16 Oktober 2011
Waktu : 10.00 WIB
Tempat : Vihara Dharma Shanti
Jl. Gandhi Dalam No. 121F Medan, Sumatera Utara, Indonesia
Biaya : FREE (Visudhi Trisarana)
Rp. 700.000 (Jubah Upasaka/Upasika)
Batas Umur : HANYA UNTUK MUDA-MUDI
Batas Pendaftaran : Minggu/9 Oktober 2011
Jika ada pertanyaan, teman-teman jangan sungkan untuk bertanya langsung atau dapat PM saya.. Hoho..
Untuk informasi lebih lanjut: http://idyad.org/articles.php?type=upcoevent&id=3 (http://idyad.org/articles.php?type=upcoevent&id=3)
Marilah teman-teman seDharma sekalian, kita mempraktikan Buddha Dharma.
Namo Buddhaya.. Amithofo.. _/\_
BLIA YAD Indonesia Official Website: http://www.idyad.org (http://www.idyad.org)
BLIA YAD Indonesia Official Lounge: http://www.idyad.org/lounge (http://www.idyad.org/lounge)
*Reserved*
_/\_
Quote from: Efenly on 24 September 2011, 12:42:41 AM
Hari/Tanggal Acara : Minggu/16 Oktober 2011
Waktu : 10.00 WIB
Tempat : Vihara Dharma Shanti
Jl. Gandhi Dalam No. 121F Medan, Sumatera Utara, Indonesia
Biaya : FREE (Visudhi Trisarana)
Rp. 700.000 (Jubah Upasaka/Upasika)
Batas Umur : HANYA UNTUK MUDA-MUDI
Batas Pendaftaran : Minggu/9 Oktober 2011
waktu upacara visudhi trisarana wajib pakai jubah ?
yang sudah umur 30 tahun keatas tidak diperkenakan !
Quote from: adi lim on 24 September 2011, 04:55:27 AM
waktu upacara visudhi trisarana wajib pakai jubah ?
yang sudah umur 30 tahun keatas tidak diperkenakan !
Untuk upacara visudhi trisarana tidak wajib pakai jubah..
Bagi yang untuk umur 30 tahun ke atas masih diperkenankan mengikuti upacara ini asalkan belum menikah..
Ji Xiang.. Namo Buddhaya.. Amithofo.. _/\_
Quote from: Efenly on 25 September 2011, 01:20:48 AM
Untuk upacara visudhi trisarana tidak wajib pakai jubah..
Bagi yang untuk umur 30 tahun ke atas masih diperkenankan mengikuti upacara ini asalkan belum menikah..
Ji Xiang.. Namo Buddhaya.. Amithofo.. _/\_
boleh tau apa alasan kenapa orang yg sudah menikah tidak boleh jadi buddhist?
Quote from: Indra on 25 September 2011, 06:53:06 AM
boleh tau apa alasan kenapa orang yg sudah menikah tidak boleh jadi buddhist?
untung aye sudah menikah nih, dan diatas 30 lagi, jadi ga bisa di visudhi =))
Sekedar share karena melihat kata Fo Guang Shan:
Waktu saya retreat ada seorang bhiksu muda yang ditahbis di Fo Guang Shan. Kurang lebih sudah 3 atau 4 vassa. Dan Saat sampai di sidikalang langsung lepas jubah dan pindah ke Theravada untuk di tahbis menjadi bhikkhu Theravada di Myanmar. Sekarang dia masih menjadi samanera.
Saat itu saya bertanya kenapa pindah ? Dia menjawab banyak ajaran di mahayana yang tidak sesuai ajaran Sang Buddha.... :whistle: alias micchaditthi. ^-^
Quote from: Efenly on 25 September 2011, 01:20:48 AM
Untuk upacara visudhi trisarana tidak wajib pakai jubah..
Bagi yang untuk umur 30 tahun ke atas masih diperkenankan mengikuti upacara ini asalkan belum menikah..
Ji Xiang.. Namo Buddhaya.. Amithofo.. _/\_
Gimana dengan yg umur 40an s.d 100an?? (termasuk di atas 30thn kan ?)
Dan napa u/ versi upasaka wajib memakai jubah ?
Quote from: bond on 25 September 2011, 10:14:52 AM
Sekedar share karena melihat kata Fo Guang Shan:
Waktu saya retreat ada seorang bhiksu muda yang ditahbis di Fo Guang Shan. Kurang lebih sudah 3 atau 4 vassa. Dan Saat sampai di sidikalang langsung lepas jubah dan pindah ke Theravada untuk di tahbis menjadi bhikkhu Theravada di Myanmar. Sekarang dia masih menjadi samanera.
Saat itu saya bertanya kenapa pindah ? Dia menjawab banyak ajaran di mahayana yang tidak sesuai ajaran Sang Buddha.... :whistle: alias micchaditthi. ^-^
hahaha... kejadian "ganti" jubah juga banyak terjadi di Pa Auk center, mawlamyine.
pada saat pindapatta barisan mahatera mahayana berada dibelakang samanera paling junior !!!
Quote from: Mas Tidar on 25 September 2011, 12:29:05 PM
hahaha... kejadian "ganti" jubah juga banyak terjadi di Pa Auk center, mawlamyine.
pada saat pindapatta barisan mahatera mahayana berada dibelakang samanera paling junior !!!
Ya saya juga pernah lihat barisan pindapata tsb diBali.
Dan saya sempat bertanya hal lain ke Samanera eks bhiksu Mahayana, kenapa bhiksu Mahayana tidak menjalankan vinaya yang ditetapkan Sang Buddha. Dia menjawab :" Para bhiksu menganggap peraturan-peraturan kecil tidak perlu dijalankan karena ada yang ketinggalan jaman, yang penting tidak Parajika dan Sanghadisesa". :-?
Kejadian lucu berikutnya ada bhikkhu Thai dari Thailand selatan bervasa di vihara sidikalang, kebetulan 1 kuti dengan saya (1 kuti terdiri dari beberapa kamar) liamkeng di kamar setiap harinya. Dan saat ada upacara ulambana yang diadakan bhiksu mahayana, bhikkhu ini ikut berdiri disamping bhiksu ini dan upacara ini disertai musik pada saat liamkeng . #:-S
Quote from: bond on 25 September 2011, 12:58:16 PM
Ya saya juga pernah lihat barisan pindapata tsb diBali.
Dan saya sempat bertanya hal lain ke Samanera eks bhiksu Mahayana, kenapa bhiksu Mahayana tidak menjalankan vinaya yang ditetapkan Sang Buddha. Dia menjawab :" Para bhiksu menganggap peraturan-peraturan kecil tidak perlu dijalankan karena ada yang ketinggalan jaman, yang penting tidak Parajika dan Sanghadisesa". :-?
==>> Kejadian lucu berikutnya ada bhikkhu Thai dari Thailand selatan bervasa di vihara sidikalang, kebetulan 1 kuti dengan saya (1 kuti terdiri dari beberapa kamar) liamkeng di kamar setiap harinya. Dan saat ada upacara ulambana yang diadakan bhiksu mahayana, bhikkhu ini ikut berdiri disamping bhiksu ini dan upacara ini disertai musik pada saat liamkeng .
jadi
dalam hal ini ada "jurang" perbedaan antara bhikkhu dan bhiksu
==>> trs bgmn pendapat Sayadaw U Pannyananda dan Sayadaw U Sobana ttg hal ini ?
Quote from: Mas Tidar on 25 September 2011, 01:14:59 PM
jadi dalam hal ini ada "jurang" perbedaan antara bhikkhu dan bhiksu
Kalau sekedar silahturahmi dan latihan yg benar tidak ada jurang. Tapi dalam hal vinaya terlihat perbedaanya sehingga pelaksanaanya ada sebuah perbedaan mencolok .
Quote
==>> trs bgmn pendapat Sayadaw U Pannyananda dan Sayadaw U Sobana ttg hal ini
Mereka tidak mau ikut campur . no comment . Masing2 jalankan vinayanya sendiri. Maklum beda tradisi
[spoiler=pertanyaan]]
Quote from: adi lim on 24 September 2011, 04:55:27 AM
waktu upacara visudhi trisarana wajib pakai jubah ?
yang sudah umur 30 tahun keatas tidak diperkenakan !
Quote from: Efenly on 25 September 2011, 01:20:48 AM
Untuk upacara visudhi trisarana tidak wajib pakai jubah..
Bagi yang untuk umur 30 tahun ke atas masih diperkenankan mengikuti upacara ini asalkan belum menikah..
Ji Xiang.. Namo Buddhaya.. Amithofo.. _/\_
Quote from: Indra on 25 September 2011, 06:53:06 AM
boleh tau apa alasan kenapa orang yg sudah menikah tidak boleh jadi buddhist?
[/spoiler]
Kalau yang saya baca dari link website yg diberikan TS:
[spoiler=postingan TS]
Quote from: Efenly on 24 September 2011, 12:42:41 AM
...
Namo Buddhaya.. Amithofo.. _/\_
BLIA YAD Indonesia Official Website: http://www.idyad.org (http://www.idyad.org) --> yang ini
BLIA YAD Indonesia Official Lounge: http://www.idyad.org/lounge (http://www.idyad.org/lounge)
[/spoiler]
Pada page pertama web itu akan terpampang bahwa BLIA YAD adalah organisasi buddhis yang hanya bergerak pada kaum pemuda-pemudi. Jadi agar konsisten dengan visi organisasi, maka acara2 yang diadakan adalah untuk kaum pemuda-pemudi. BLIA sendiri adalah singkatan dari Buddha's Light Young Adults, young adults = dewasa muda. Dewasa muda kalau yang saya ketahui dari psikologi perkembangan berusia 20-40an tahun.
Kenapa gak boleh menikah, mungkin (ini hanya mungkin dan dugaan) kalau uda nikah biasanya jiwa mudanya berkurang karena uda banyak mikirin keluarga ;D.
nb: saya bukan anggota BLIA YAD dan saya baru pertama kali ini mendengar BLIA YAD, saya hanya penasaran dan buka websitenya.
Halo Teman teman sedharma semuanya..
maafkan ya...:) apabila dari pihak panitia BLIA YAD telah mempost event yang menimbulkan konfilk antara Theravada dan Mahayana...
Adi Lim : so sorry karena untuk acara ini kita memang fokuskan untuk para remaja saja :) karena seperti yang Mr Wei bilang..kami BLIA YAD hanya bergerak menyebarkan Dharma di kalangan Muda mudi... dan apabila dari organisasi BLIA ( dewasa ) mengadakan acara visudi trisarana dan pancasila ini lagi..mungkin Bang Adi Lim bisa berkesempatan ikut lagi :)
untuk bro Mr Wei : terima kasih atas penjelasannya diatas :)
untuk teman teman lainnya..terima kasih atas perhatiannya..:)
Dharma itu ada dimana? Dharma itu ada dikehidupan kita sehari sehari...semua hal , teman2 disekeliling kita itulah Dharma :)
semoga topik diatas tidak menimbulkan perbedaan mana yang paling benar dan mana yang paling salah :) karena dikehidupan kita..segala sesuatu punya dua sisi :) ada yang baik ada yang buruk,
begitu juga dengan Sangha mahayana ataupun theravada yang mengganti jubah..tidak ada Sangha yang salah apabila mereka bertekad mencari kebenaran Dharma :) semua ini tergantung jodoh masing masing..ada yang mengganggap satu hal baik, ada yang menganggap hal itu salah..
sekali lagi, apabila ada kata kata yang salah, saya mewakili pihak BLIA YAD indonesia mengucapkan maaf sebesar besarnya :)
ji Xiang...
Amithofo... :)
Namo Buddhaya,
Sebagai umat Buddha, kita seharusnya saling menghormati sesama ajaran, gimana pun Theravada ataupun Mahayana
dari kedua aliran ini sama-sama mengembangkan Ajaran agama Buddha yang Baik dan mengajarkan Dharma.
keduanya sama, hanya saja fokusnya tidak sama, Mahayana lebih condong ke Masyarakat.
Sampai sekarang saya yang sebagai umat Buddha tidak pernah mengetahui Bahwa Aliran Mahayana termasuk sebagai Micchaditti , Engkau mengertikah bahwa micchaditthi itu apa?
micchaditthi adalah apa yang kita yakini, apa yang kita kerjain, apa yang dipercayai dan diucapin itu menyebabkan penderitaan.
so, Penderitaan apa yang sudah dilakukan oleh aliran Mahayana?
apa yang didengar, apa yang dilihat, apa yang dirasakan , dari semua ini belum tentu benar.
Ehipassiko, lihatlah sendiri, rasakan sendiri dan pratekanlah sendiri.
Yang saya ketahui dari Fo Guang Shan itu telah memiliki banyak cabang diseluruh dunia, dan sangat dikenal oleh masyarakat luar dan juga saya membaca banyak buku dari Master Xing Yun (pendiri Fo Guang Shan), dari buku tersebut kita dapat mengerti mengapa Ajaran Mahayana bisa diterima sampai ke masyarakat luas dan bisa dengan mudah diterapkan oleh umat awam.
saya mengenal banyak Bhante seperti Bhante Uttamo, Engkau juga sangat menghormati aliran Mahayana, karena keduanya menyebarkan ajaran Agama Buddha dan mengajarkan 8 jalan yang benar.
Sebagai Umat Buddha, kita seharusnya mendukung bukan membanding-bandingkan.. :)
Universal inilah Kebijaksanaan.
Sekian. Terima Kasih
Namo Buddhaya
Quote from: Meiliana on 27 September 2011, 10:15:31 AM
Namo Buddhaya,
Sebagai umat Buddha, kita seharusnya saling menghormati sesama ajaran, gimana pun Theravada ataupun Mahayana
dari kedua aliran ini sama-sama mengembangkan Ajaran agama Buddha yang Baik dan mengajarkan Dharma.
keduanya sama, hanya saja fokusnya tidak sama, Mahayana lebih condong ke Masyarakat.
Yang saya bold bisa dijelaskan apa maksudnya ?
Apakah Theravada tidak condong ke masyarakat ?
Coba dijelaskan !
Quote from: rooney on 27 September 2011, 10:46:06 AM
Yang saya bold bisa dijelaskan apa maksudnya ?
Apakah Theravada tidak condong ke masyarakat ?
Coba dijelaskan !
Yang saya bold bisa dijelaskan apa maksudnya ?
Quote from: djoe on 27 September 2011, 11:10:48 AM
Yang saya bold bisa dijelaskan apa maksudnya ?
Karena Mahayana dikatakan
lebih condong ke masyarakat, sudah tentu berarti Theravada lebih tidak condong ke masyarakat bukan ?
Udah... udah..., disini saya sedang tidak membahas tinta di atas kertas
Quote from: rooney on 27 September 2011, 11:25:53 AM
Karena Mahayana dikatakan lebih condong ke masyarakat, sudah tentu berarti Theravada lebih tidak condong ke masyarakat bukan ?
Udah... udah..., disini saya sedang tidak membahas tinta di atas kertas
anda mengambil kesimpulan theravada lebih tidak condong ke masyarakat? Bisa dijelaskan
Karena saudara yg mengambil kesimpulan tersebut harap dijelaskan menggunakan kata kata anda sendiri
Jangan menjawab berdasarkan tulisan ts.
anda terjebak dengan pemikiran anda sendiri
Quote from: djoe on 27 September 2011, 11:30:50 AM
anda mengambil kesimpulan theravada lebih tidak condong ke masyarakat? Bisa dijelaskan
Karena saudara yg mengambil kesimpulan tersebut harap dijelaskan menggunakan kata kata anda sendiri
Jangan menjawab berdasarkan tulisan ts.
anda terjebak dengan pemikiran anda sendiri
Loh, logikanya begitu bukan ? karena TS menuliskan perbedaan, jika ada yang lebih, maka pasti ada yang kurang. Oleh karena itu, saya meminta penjelasan TS. Saya sedang tidak menjawab pertanyaan, namun meminta penjelasan.
Tolong jangan berilusi disini...
Quote from: rooney on 27 September 2011, 11:33:01 AM
Loh, logikanya begitu bukan ? karena TS menuliskan perbedaan, jika ada yang lebih, maka pasti ada yang kurang. Oleh karena itu, saya meminta penjelasan TS. Saya sedang tidak menjawab pertanyaan, namun meminta penjelasan.
Tolong jangan berilusi disini...
Jangan memaksakan logika anda ke orang lain. Namanya awban
Quote from: djoe on 27 September 2011, 11:39:18 AM
Jangan memaksakan logika anda ke orang lain. Namanya awban
Saya juga sedang tidak memaksa :P
Quote from: rooney on 27 September 2011, 11:44:16 AM
Saya juga sedang tidak memaksa :P
semoga anda berbahagia _/\_
Quote from: djoe on 27 September 2011, 11:45:59 AM
semoga anda berbahagia _/\_
Semoga semua makhluk berbahagia
Sadhu... sadhu... sadhu..._/\_
duh...ribut apa lagi nih??? *jitak kepala kalian baru tau rasa*
hmmm...yah anggapannya yg satu lbh condong ke compassion , yang satu condong ke wisdom...mungkin ini mksd dr kata sis meliana
Namo Buddhaya
Inilah sesama umat Buddha yang hanya memandang dengan pikiran sendiri sehingga membawa kesalahpahaman terhadap Mahayana. :|
Maaf, bukan Theravada kurang condong terhadap masyarakat.. ^:)^,
dilihat dari situasi dan kondisi, banyak yang tidak mengerti akan tujuan,visi dan misi dari Aliran Mahayana.
kadang-kadang disalahpahami bahwa mahayana memberikan tempat yang terus bertambah penting kehidupan berumah tangga yang berdedikasi dengan mengorbankan integritas dan kesucian tujuan Wihara.
Moralitas adalah, bahwa pengikut Mahayana, tidak sekedar soal menjaga penampilan di mata umum,
Sebelumnya dari Dhammapada (ayat 142) telah dikutip pernyataan bahwa seorang berpakaian mewah menjalani kehidupan spiritual adalah sama baiknya dengan seorang Biksu.
Mahayana sampai saat ini menunjukkan minat yang besar pada kesejahteraan umum masyarakat modern dan memainkan peranan penting dalam aktivitas sosial. Sekolah, taman kanak-kanak, wisma, rumah sakit dan berbagai proyek sosial.
Filosofi Mahayana yang dinamis menunjukkan harapan yang menggembirakan di barat.
Bahwa kita ketahui bahwa dari theravada dan Mahayana adalah sama2 menyebarkan Buddha Dharma dan 4 kesunyataan mulia.
saya tidak membandingkan , tetapi saya menjelaskan kepada saudara-saudari yang disini untuk lebih mengerti dan saling menghormati dari tujuan masing2 ajaran .
Quote from: Meiliana on 27 September 2011, 10:15:31 AM
Namo Buddhaya,
Sebagai umat Buddha, kita seharusnya saling menghormati sesama ajaran, gimana pun Theravada ataupun Mahayana
dari kedua aliran ini sama-sama mengembangkan Ajaran agama Buddha yang Baik dan mengajarkan Dharma.
keduanya sama, hanya saja fokusnya tidak sama
Sampai sekarang saya yang sebagai umat Buddha tidak pernah mengetahui Bahwa Aliran Mahayana termasuk sebagai Micchaditti , Engkau mengertikah bahwa micchaditthi itu apa?
micchaditthi adalah apa yang kita yakini, apa yang kita kerjain, apa yang dipercayai dan diucapin itu menyebabkan penderitaan.
so, Penderitaan apa yang sudah dilakukan oleh aliran Mahayana?
apa yang didengar, apa yang dilihat, apa yang dirasakan , dari semua ini belum tentu benar.
Ehipassiko, lihatlah sendiri, rasakan sendiri dan pratekanlah sendiri.
Yang saya ketahui dari Fo Guang Shan itu telah memiliki banyak cabang diseluruh dunia, dan sangat dikenal oleh masyarakat luar dan juga saya membaca banyak buku dari Master Xing Yun (pendiri Fo Guang Shan), dari buku tersebut kita dapat mengerti mengapa Ajaran Mahayana bisa diterima sampai ke masyarakat luas dan bisa dengan mudah diterapkan oleh umat awam.
saya mengenal banyak Bhante seperti Bhante Uttamo, Beliau juga sangat menghormati aliran Mahayana, karena keduanya menyebarkan ajaran Agama Buddha dan mengajarkan 8 jalan yang benar.
Sebagai Umat Buddha, kita seharusnya mendukung bukan membanding-bandingkan.. :)
Universal inilah Kebijaksanaan.
Sekian. Terima Kasih
Namo Buddhaya
Kalau sudah antar aliran ini susah. Lebih baik tidak usah saling mencampuri.
Kalau setuju petapa tidak usah kaku, boleh pake jubah/aksesoris Prada atau Armani, silahkan cari aliran yang cocok. Sebab kalau orang menjalankan spiritualitas, mewah-mewahan sama sederhana adalah sama saja. (Dhammapada 142 {?}).
Kalau setuju petapa harus kaku, pake jubah mesti dekil ato bahkan dari kain pembungkus mayat dsb, carilah aliran kolot konservatif yang mengatur pakaian begitu. Gampang 'kan?
Bro. Wei, anggota BLIA YAD di Medan saya lihat sekitar umur belasan sampai 20-an, maka targetnya mmg hanya mencakup sekitar umur segitu =)... organisasi muda mudi targetnya yah muda mudi....hahahah... anw BLIA YAD is one of the best Buddhist youth organizations at Indonesia... really =) .. Saya kenal dgn banyak muda mudinya, mereka sangat berdedikasi, seumuran saya banyak yg udah bisa Dharmadesana.
Fo Guang Shan berperan besar dalam revitalisasi pentahbisan bhikkhuni Theravada, dan menjadi tujuan utama para samaneri Theravada menjaid bhikkhuni. Salah satunya juga Ayya Santini. Fo Guang Shan juga dikenal sebagai tempat para bhiksu Mahayana menjalankan Vinaya dengan disiplin dan menjadi salah satu pusat pembelajaran Mahayana yang terkemuka.
Vinaya Shravakayana aliran lain (klo g salah Sarvastivada, Dharmagupta dan Mahisasaka), memang dengan jelas membolehkan mengubah peraturan-peraturan minor sesuai dengan kondisi masyarakat yang bersangkutan (atas anjuran Sang Buddha sendiri!), jadi memang berbeda pandangan dengan Vinaya Theravada Mahaviharavasin.
Quotehahaha... kejadian "ganti" jubah juga banyak terjadi di Pa Auk center, mawlamyine.
pada saat pindapatta barisan mahatera mahayana berada dibelakang samanera paling junior !!!
Sebegitunyakah?? hooo... i see then...
_/\_
The Siddha Wanderer