Menurut teman-teman,
berternak sapi untuk diambil susu nya bertentangan dengan mata pencarian benar kah?
bagaimana dengan beternak lebah untuk diambil madu nya ?
bagai mana dengan usaha sarang burung walet?
bila ada sebuah mahluk, yang darah nya sangat berharga di bidang obat-obatan, sehingga kita mengambil darah nya sebagian(diusahakan agar mahluk terebut tidak mati ).
melakukan usaha tersebut , bertentangan dengan mata pencarian benar kah?
terima kasih
_/\_
tetap aja ada karma buruk.
_/\_
Sangat sulit kalau kita menanyakan pencarian benar dalam konotasi pikiran kita masing masing karena setiap tindakan pasti ada sebab dan akan memberi akibat dikemudian hari. Sebab dan akibat itu adalah hukum mutlak didunia ini. Pencarian benar dalam 8 jalan mulia adalah pencarian benar menurut dhamma. Dhamma disini berarti sesuatu yang benar apa adanya.
Jadi kita kalau ada pertanyaan seperti ini sudah seharusnya kita merenung akan jawaban dhamma pertanyaan ini.
Semoga bermanfaat,.... _/\_
Quote from: antidote on 19 September 2011, 09:22:17 PM
Menurut teman-teman,
berternak sapi untuk diambil susu nya bertentangan dengan mata pencarian benar kah?
ini sih ok2 saja
bagaimana dengan beternak lebah untuk diambil madu nya ?
ini sih ok2 saja
bagai mana dengan usaha sarang burung walet?
ini sih ok2 saja
bila ada sebuah mahluk, yang darah nya sangat berharga di bidang obat-obatan, sehingga kita mengambil darah nya sebagian(diusahakan agar mahluk terebut tidak mati ).
melakukan usaha tersebut , bertentangan dengan mata pencarian benar kah?
jika ambil darah smpai maklhluk tersebut kesakitan maka hindari pekerjaan ini, apakah tidak ada obat lain sehingga harus sedot darah binatang itu, jika manusia donor darah kan beda, memang manusianya mau..
terima kasih
_/\_
Bisnis vs Buddhisme
Jika Buddhisme dan bisnis merupakan hal yang dapat diterapkan secara bersamaan, kita semua tentu sudah mengetahuinya. Seperti misalnya, Buddhisme mensyaratkan semangat dan keuletan untuk berusaha dan bukan dengan mengandalkan nasib. Namun, apa saja yang merupakan rival Buddhisme dalam segi bisnis? Bapak Amin dalam ceramahnya di Prasadha Jinarakkhita 20 Juni 2010 lalu menjelaskan 5 hal yang menjadi "pantangan" bisnis umat Buddhis, yaitu:
1. berdagang manusia
Berdagang manusia, dalam hal ini seperti budak di jaman dahulu mungkin sudah jarang terjadi. Namun, berdagang perempuan untuk dijadikan penghibur seperti yang saat ini banyak ditemukan merupakan pekerjaan yang dilarang dalam Buddhisme. Bagaimana halnya bila kita membuka yayasan pembantu atau baby sister. Serpanjang itu dijalankan dengan prinsip bahwa pekerja mendapatkan majikan yang baik, tidak menyiksa dan saling menguntungkan, maka pekerjaan itu dianggap tidak menimbulkan karma buruk.
2. berdagang binantang
Bila kita berusaha dalam bidang restoran non-vegetarian, tentunya setiap hari kita harus menyembelih ayam, atau daging hewan lainnya. Memang sulit bagi sebagian orang, terutama yang tidak memiliki keahlian lain selain bermata pencaharian seperti itu. Menurut pembicara, Bapak Amin perbuatan jahat yang dilakukan ini dapat dikurangi dengan cara kita membeli ayam atau daging hewan lainnya dengan cara random dan tidak memesan. Memang, kelemahannya kita tidak memiliki kepastian bahwa kita akan memiliki stok. Namun, setidaknya bila kita tidak memesan, kita mengurangi rasio pembunuhan yang sudah pasti terjadi bila kita memesan daging, apalagi kita memesannya di tempat tertentu.
3. berdagang racun, obat-obatan terlarang
Dalam hal ini jelas, bahwa berdagang narkoba merupakan sesuatu yang tidak diijinkan daalm buddhisme. Sebuah kisah nyata membuka mata kita akan suatu kenyataan bahwa seorang yang sangat kaya raya dengan harta yang berasal dari penjualan narkoba menjadi demikian tidak bahagia bahkan nyaris bunuh diri karena anaknya sendiri mengkonsumsi obat-obatan terlarang itu dan kecanduan. Pada dasarnya, seseorang ingin kaya karena ingin bahagia. Namun, apabila kaya namun berada dalam kondisi seperti ini, apakah itu akan membuat seseorang bahagia?
4. berdagang senjata
senjata, seperti misalnya pisau memang memiliki dua mata, yaitu bisa berguna untuk memotong sayur juga bisa untuk membunuh. Namun dalam hal ini, kita akan lebih memfokuskan diri pada senjata yang digunakan terutama untuk perang, karena senjata seperti pisau yang disebutkan di atas berperan sesuai dengan penggunaannya. Berdagang senjata, apalagi untuk pasokan perang merupakan suatu hal yang tidak diijinkan dalam Buddhisme karena itu berarti melanggar sila pertama dalam Pancasila Buddhis, yaitu pembunuhan.
5. berdagang barang memabukkan dan membahayakan
hal yang dimaksud di atas adalah rokok, minuman keras dan sejenisnya. Rokok memang nampaknya bukan suatu hal yang besar. Namun, tentunya kita juga tidak menyangkal bahwa rokok membuat orang ketagihan dan itu merupakan pelanggaran sila ke 5 Pancasila Buddhisme, selain dapat menimbulkan dan merupakan pencetus timbulnya penyakit tertentu. Hal yang paling ringan adalah memicu alergi.
Demikianlah, lima pekerjaan yang harusnya dihindari dalam Buddhisme. Sulit untuk membuat suatu batasan, karena sebagai manusia kadang sebagian berdalih bahwa semua itu dilakukan untuk menyambung hidup. Namun, semua ini kembali kepada diri kita masing-masing: siapkah kita sebagai individu menerima hasil dari yang kita perbuat? (Cl)
Diambil dari : SUMBER (http://www.kasi.or.id/index.php?option=com_content&view=article&id=180:bisnis-vs-buddhisme&catid=99:feather&Itemid=300)