Forum Dhammacitta

Topik Buddhisme => Diskusi Umum => Topic started by: Wirajhana on 07 August 2011, 07:12:21 PM

Title: Duh, repot bener jadi orang Buddhis..
Post by: Wirajhana on 07 August 2011, 07:12:21 PM
Minggu ini 2x gw mendapatkan kalimat, "KEBAIKAN aja BELUM CUKUP!"..trus malam ini ada tambahan lagi kalimat, "MENJADI Buddhis aja BELUM TENTU terjamin dapat terlahir di alam baik"...Duh, repot bener jadi orang Buddhis..padahal kalo di ajaran lain..cukup dengan jadi anggota ajarannya aja..udah deh dijamin selamet..
Title: Re: Duh, repot bener jadi orang Buddhis..
Post by: ryu on 07 August 2011, 07:44:35 PM
katanya :
"Siapa pun Dapat Ke surga" Cukup bersikap Baik saja


http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=19745.0
Title: Re: Duh, repot bener jadi orang Buddhis..
Post by: Indra on 07 August 2011, 08:22:41 PM
karma juga memerlukan kondisi yg tepat untuk berbuah, seumur hidup melakukan perbuatan baik, memang berpeluang besar untuk terlahir di alam surga, tapi karma sudah bekerja sejak waktu lampau yg tidak terhingga lamanya. dalam kehidupan2 lampau itu mungkin saja kita pernah melakukan perbuatan yg karenanya kita harus terlahir kembali di alam neraka. nah, setelah dalam kehidupan ini kita melakukan kebajikan seumur hidup, entah bagaimana pada saat kematian, karma buruk lampau yg pernah kita lakukan itu memperoleh kondisi yg tepat untuk berbuah, maka nyemplunglah kita ke neraka.

jadi, apakah perbuatan baik kita menjadi sia2? tidak juga, suatu saat di masa depan, setelah terbebas dari alam neraka, kita mungkin saja terlahir kembali di alam surga, sebagai akibat dari perbuatan baik yg kita lakukan dalam kehidupan ini.
Title: Re: Duh, repot bener jadi orang Buddhis..
Post by: Indra on 07 August 2011, 08:41:06 PM
Sehubungan dengan topik ini, Sang Buddha telah mengajarkan dengan sangat gamblang dalam Sutta berikut ini:

MN 135 Cula Kammavibhanga Sutta (http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=18173.msg305172#msg305172)

dan

MN 136 Maha Kammavibhanga Sutta (http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=18173.msg305174#msg305174)
Title: Re: Duh, repot bener jadi orang Buddhis..
Post by: Wirajhana on 07 August 2011, 08:57:10 PM
Pointnya adalah:
berdana aja belum cukup...melakukan moralitas aja belum cukup..[sebelumbaca maha/cula kammavibahngga gw jadi mikir..melatih vipassana aja..belum cukup..dan menjadi Bhikku aja belum cukup]..

lo mo berdana tiap hari sama sangha..kek...lo mo melatih varitta sila [sila ke-1,2, 4, 5] kek + melatih carita sila kek [sila ke-3]..tetep belum cukup...lo melatih vipassana kek..tetep belum cukup..lo bahkan jadi bhikkupun...belum cukup...karena saat kematian..yg mempengaruhi lo sangat komplek....ya, lo boleh2 aja latihan dana, sila dan meditasi..emang menjaga "pikiran" lo..tapi resiko kecemplung tetep aja tinggi...even lo dah ke alam surga..belum tentu lo meneruskan latian..potensi kecemplung ke alam apaya juga tinggi!

makin gw ngerti kenapa sang Buddha, sewaktu berguru pada Alara Kalama dan Uddaka Ramaputta...masih menganggap itu BELUM CUKUP BAIK!....gila man...nyampe JHANA 8 aja belum cukup baik...
Title: Re: Duh, repot bener jadi orang Buddhis..
Post by: Wirajhana on 07 August 2011, 09:02:47 PM
Bayangkan cara pandang beliau (Sidharta Gautama), saat sebelum mencapai Nibanna...

Beliau berguru pada mereka berdua [Alara dan Uddaka]..yang ketika itu merupakan guru2 sangat luar biasa..Beliau dapat menamatkan yg diajarkan mereka aja, maka ini aja udah sangat terlalu luar biasa..

Even seorang Alara Kalama dan juga Uddaka Ramaputta saat itu tidak aware ttg kemungkinan terlahir kembali..[definisi yg mereka punya (2 gurunya itu)..menganggap bahwa itulah Nibanna]..

Namun Sidartha Gautama yang ketika itu belum mencapai pencerahan..aware dan dapat melihat itu...belumlah cukup!
Title: Re: Duh, repot bener jadi orang Buddhis..
Post by: Indra on 07 August 2011, 09:12:33 PM
pada masa itu, para Brahmana menganggap bahwa kelahiran kembali di Alam Brahma adalah pencapaian spiritual tertinggi dan abadi, seperti yg tersirat dalam MN 79  Cūḷasakuludāyi Sutta (http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=17773.msg292908#msg292908)

tetapi Sang Buddha dengan kebijaksanaannya, bahkan mengetahui bahwa kelahiran di alam Brahma masih berada dalam lingkup Samsara, oleh karena itu Beliau melanjutkan pencariannya hingga berhasil mencapai tingkat yg benar2 tertinggi, Kebuddhaan.

berdana, menjaga moralitas, dll, hanya memberikan jaminan kelahiran kembali di alam yg baik "kapan-kapan" nanti, dan setelah expired dari sana, besar kemungkinan langsung terjun bebas ke alam sengsara.

agar memperoleh jaminan tidak terlahir di alam yg buruk, Sang Buddha mengajarkan untuk minimal mencapai "titik aman pertama" yaitu Sotapanna, yg mana dijelaskan bahwa pada titik ini, seseorang sudah tidak mungkin lagi terlahir di alam apaya.
Title: Re: Duh, repot bener jadi orang Buddhis..
Post by: Mas Tidar on 07 August 2011, 09:22:05 PM
Apakah seorang Sotapana menjadi jaminan ?
Bisakah seorang Sotapana menurun kualitasnya ? dan tanpa gelar ariya dan menuju ke 4 alam rendah ?




salam,
Title: Re: Duh, repot bener jadi orang Buddhis..
Post by: Indra on 07 August 2011, 09:26:26 PM
Quote from: Mas Tidar on 07 August 2011, 09:22:05 PM
Apakah seorang Sotapana menjadi jaminan ?
Bisakah seorang Sotapana menurun kualitasnya ? dan tanpa gelar ariya dan menuju ke 4 alam rendah ?




salam,


di mana anda pernah membaca/mendengar sotapanna bisa menurun kualitasnya?

seorang sotapanna seorang Ariya yg sudah mencapai titik aman, hanya bisa maju tidak akan mundur lagi, dalam sutta dikatakan, dalam waktu maksimum 7 kali kelahiran akan mencapai tingkat Arahat.
Title: Re: Duh, repot bener jadi orang Buddhis..
Post by: Mas Tidar on 07 August 2011, 09:33:08 PM
Quote from: Indra on 07 August 2011, 09:26:26 PM

di mana anda pernah membaca/mendengar sotapanna bisa menurun kualitasnya?

seorang sotapanna seorang Ariya yg sudah mencapai titik aman, hanya bisa maju tidak akan mundur lagi, dalam sutta dikatakan, dalam waktu maksimum 7 kali kelahiran akan mencapai tingkat Arahat.

kami tanya, om. Ini pertanyaan pribadi.
di buku2 refensi selalu mengatakan maju, kalau di-ikuti alurnya akan selalu maju. Jadi pertanyaan selanjutnya, apakah bisa 'turun' kualitasnya?
Title: Re: Duh, repot bener jadi orang Buddhis..
Post by: Indra on 07 August 2011, 09:35:30 PM
Quote from: Mas Tidar on 07 August 2011, 09:33:08 PM
kami tanya, om. Ini pertanyaan pribadi.
di buku2 refensi selalu mengatakan maju, kalau di-ikuti alurnya akan selalu maju. Jadi pertanyaan selanjutnya, apakah bisa 'turun' kualitasnya?

maka saya sudah menjawab kalian, kalau kualitasnya bisa 'turun' sepertinya lebih tepat "mundur" bukan "maju"
Title: Re: Duh, repot bener jadi orang Buddhis..
Post by: Mas Tidar on 07 August 2011, 09:41:31 PM
Quote from: Indra on 07 August 2011, 09:35:30 PM
maka saya sudah menjawab kalian, kalau kualitasnya bisa 'turun' sepertinya lebih tepat "mundur" bukan "maju"


kalau begitu, kualitas 'mundur', apakah masi termasuk dalam lingkup ariya sotapana ?
apa indikator 'kemunduran' kualitas seorang sotapana ?
Title: Re: Duh, repot bener jadi orang Buddhis..
Post by: Indra on 07 August 2011, 09:44:30 PM
Quote from: Mas Tidar on 07 August 2011, 09:41:31 PM

kalau begitu, kualitas 'mundur', apakah masi termasuk dalam lingkup ariya sotapana ?
apa indikator 'kemunduran' kualitas seorang sotapana ?

sotapanna tidak akan mundur lagi, pencapaian tingkat ke-ariya-an tidak bisa mundur, ini lah yg disebut dengan Ekayano maggo = jalan satu arah menurut interpretasi Bhikkhu Bodhi
Title: Re: Duh, repot bener jadi orang Buddhis..
Post by: Mas Tidar on 07 August 2011, 09:55:01 PM
Quote from: Indra on 07 August 2011, 09:44:30 PM
sotapanna tidak akan mundur lagi, pencapaian tingkat ke-ariya-an tidak bisa mundur, ini lah yg disebut dengan Ekayano maggo = jalan satu arah menurut interpretasi Bhikkhu Bodhi


makasih om, jawabannya, sangat meyakinkan !!!

teringat sebuah pertanyaan sendiri, apakah seorang ariya sotapana saat kelahirannya y.a.d akan langsung tetap sotapana?
bagaimana jika kelahiran y.a.d 'Dia' bukan berlindung pada Ti Ratana ?
Title: Re: Duh, repot bener jadi orang Buddhis..
Post by: Indra on 07 August 2011, 10:08:37 PM
Quote from: Mas Tidar on 07 August 2011, 09:55:01 PM

makasih om, jawabannya, sangat meyakinkan !!!

teringat sebuah pertanyaan sendiri, apakah seorang ariya sotapana saat kelahirannya y.a.d akan langsung tetap sotapana?
bagaimana jika kelahiran y.a.d 'Dia' bukan berlindung pada Ti Ratana ?

seorang sotapanna akan terlahir kembali dalam kondisi yg mendukungnya untuk melanjutkan latihannya.

karena seorang sotapanna sudah memiliki kualitas yg salah satunya adalah "keyakinan yg tidak tergoyahkan pada Sang Tiratana" maka ia tidak mungkin terlahir kembali sbg seorang yg tidak berlindung pada Tiratana.
Title: Re: Duh, repot bener jadi orang Buddhis..
Post by: aipiman on 07 August 2011, 10:37:23 PM
setuju dengan TS. Memang repot menjadi buddhist (yang sejati). Itulah ajaran Buddha, ada jalan lain yang gampang, tinggal beriman pada Yesus misalnya, dijamin selamat. Tapi IMHO, di perjalanan hidup, jika mereka jujur dan pikirannya mau sedikit terbuka, akan banyak pertanyaan dan keraguan dalam hidup yang tidak sejalan dengan kitab suci, yang membuat mereka harus memilih:

1. hapus pertanyaan dan keraguan dengan iman, iman ini harus diasah terus, tidak beriman berarti dosa.
2. tafsirkan kitab suci agar selaras sehingga pertanyaan dan keraguan sirna. resikonya mereka akan terus mencari penafsiran yang sesuai saat ada pertanyaan/keraguan, dan cenderung hanya melihat apa yang ingin mereka lihat.

pendek kata, mereka berTuhan tetapi selalu diHANTUI dengan pertanyaan dan keraguan sampai mungkin akal sehat dan nuraninya tumpul.

beda dengan buddhist, mereka tidak berTuhan tetapi juga tidak takut HANTU yang bernama pertanyaan dan keraguan, malah dicari-cari terus hahaha

_/\_
Title: Re: Duh, repot bener jadi orang Buddhis..
Post by: Indra on 07 August 2011, 10:44:43 PM
beriman kepada tuhan pun jaminannya hanya sebatas iman juga, tidak ada yg bisa membuktikan
Title: Re: Duh, repot bener jadi orang Buddhis..
Post by: Mas Tidar on 07 August 2011, 11:41:36 PM
Quote from: Indra on 07 August 2011, 10:08:37 PM
seorang sotapanna akan terlahir kembali dalam kondisi yg mendukungnya untuk melanjutkan latihannya.

karena seorang sotapanna sudah memiliki kualitas yg salah satunya adalah "keyakinan yg tidak tergoyahkan pada Sang Tiratana" maka ia tidak mungkin terlahir kembali sbg seorang yg tidak berlindung pada Tiratana.

apa yang dimaksud dengan "Kondisi yg mendukung" unt melanjutkan latihannya ?
apakah "salah dua atau salah lainnya" selain keyakinan yang tidak tergoyahkan pada Ti Ratana ?
Title: Re: Duh, repot bener jadi orang Buddhis..
Post by: Indra on 07 August 2011, 11:56:12 PM
Quote from: Mas Tidar on 07 August 2011, 11:41:36 PM
:P
apa yang dimaksud dengan "Kondisi yg mendukung" unt melanjutkan latihannya ?
apakah "salah dua atau salah lainnya" selain keyakinan yang tidak tergoyahkan pada Ti Ratana ?

"kondisi yg mendukung" adalah misalnya ia tidak terlahir di alam yg tidak mungkin baginya untuk berlatih dhamma, misalnya di alam sengsara, atau jika terlahir di alam manusia, ia tidak terlahir di lingkungan yg tidak mengenal Dhamma.

sotapanna telah menghancurkan 3 dari 10 belenggu yaitu: 1. sakkaya-ditthi (pandangan salah tentang atta), 2. vicikiccha (keragu2an terhadap Tiratana). 3 Silabbataparamasa (kepercayaan bahwa upacara/ritual dapat membebaskan).

kualitas2 yg dimiliki oleh Sotapanna adalah:
1. Telah menghancurkan 3 belenggu di atas.
2. memiliki keyakinan yg tidak tergoyahkan pada Sang Tiratana.
3. Memiliki moralitas yg disenangi oleh para mulia.
4. Tidak mungkin melakukan 6 kejahatan berat (membunuh ibu, membunuh ayah, membunuh Arahat, melukai Buddha, memecah belah Sangha, dan memilih guru lain selain Sang Buddha sebagai guru agung).
5. terlahir kembali maks. 7 kali lagi
Title: Re: Duh, repot bener jadi orang Buddhis..
Post by: adi lim on 08 August 2011, 06:05:56 AM
Quote from: Wirajhana on 07 August 2011, 07:12:21 PM
Minggu ini 2x gw mendapatkan kalimat, "KEBAIKAN aja BELUM CUKUP!"..trus malam ini ada tambahan lagi kalimat, "MENJADI Buddhis aja BELUM TENTU terjamin dapat terlahir di alam baik"...Duh, repot bener jadi orang Buddhis..padahal kalo di ajaran lain..cukup dengan jadi anggota ajarannya aja..udah deh dijamin selamet..

Kebenarannya : lebih repot lagi kalau bukan Buddhis  ;D

Title: Re: Duh, repot bener jadi orang Buddhis..
Post by: Wirajhana on 08 August 2011, 08:28:16 AM
Quote from: adi lim on 08 August 2011, 06:05:56 AM
Kebenarannya : lebih repot lagi kalau bukan Buddhis  ;D

Jika seorang Sidhartha Gautama saja SUDAH MENGETAHUI bahkan ketika BELUM TERCERAHKAN bahwa ajaran-ajaran lain tidak memberikan KESELAMATAN...dan itu termasuk ajaran2 yang mengajarkan MEDITASI hingga memperoleh Jhana ke-8 sekalipun..Padahal ajaran tsb jelas-jelas BUKAN ajaran yang MUDAH dicapai oleh SEMBARANG orang [yang justru BELIAU telah capai disebelum pencerahan]..itu masih dinilai belum cukup..

maka Beliau jelas tau dan mengerti bahwa keselamatan bukan persoalan mudah dan sembarangan

So, seharusnya mereka2 yang mendirikan, mempelajari, mengembangkan pemikiran lain setelah sang BUDDHA ada...semakin kebayang banget kan kualitas ajarannya dan juga lingkaran samsara yang akan mereka lalui, bukan?!

Beliau pun setelah mencapai pencerahan, KONSISTEN selama 45 tahun mengajarkan hal2 yang dapat menjamin keselamatan..dan memberikan warisan di pesan terakhir agar tetap berpatokan pada DHAMMA dan VINAYA...

dutiyampi:
maka seharusnya mereka2 yang mendirikan, mempelajari, mengembangkan pemikiran lain setelah sang BUDDHA ada...semakin kebayang banget kan kualitas ajarannya dan juga lingkaran samsara yang akan mereka lalui, bukan?!

Bukan jumlah orang yg dipentingkan oleh beliau namun KESIAPAN dari mereka yang menerima..sehingga JELAS SEKALI beliau ngga mo buang2 waktu terutama bagi mereka yg emang tidak siap...namun beliau TIDAK SAYANG untuk menempuh perjalanan jauh, panjang dan melelahkan walaupun hanya untuk 1 orang di belahan lain yang siap menerima!

Maha dan Cula kammavibhangga telah merekam dengan tegas apa pendapat yang dibenarkan/tidak serta beberapa contoh..

Dan...hanya jika telah mencapai tingkat kesucian ke-1 baru dapat dikategorikan SELAMAT!

Untuk itu beliau telah menekankan perlunya menghancurkan Sakya dithi, keragu-raguan [vicikicccha] dan silabataparamasa...agar bener2 selamat

dstnya...ya emang ngga mudah, sih..
Title: Re: Duh, repot bener jadi orang Buddhis..
Post by: Wirajhana on 08 August 2011, 08:52:09 AM
Quote from: Mas Tidar on 07 August 2011, 09:55:01 PM
makasih om, jawabannya, sangat meyakinkan !!!

teringat sebuah pertanyaan sendiri, apakah seorang ariya sotapana saat kelahirannya y.a.d akan langsung tetap sotapana?
bagaimana jika kelahiran y.a.d 'Dia' bukan berlindung pada Ti Ratana ?

Jawaban Indra emang menyakinkan:

Quote from: Indra on 07 August 2011, 10:08:37 PM
seorang sotapanna akan terlahir kembali dalam kondisi yg mendukungnya untuk melanjutkan latihannya.

karena seorang sotapanna sudah memiliki kualitas yg salah satunya adalah "keyakinan yg tidak tergoyahkan pada Sang Tiratana" maka ia tidak mungkin terlahir kembali sbg seorang yg tidak berlindung pada Tiratana.

menurut saya, pokok itu terjadi justru karena sebab-sebab yang alami. Hancurnya belenggu pertama menyebabkan hancur pula belenggu ke-3 sehingga pilihan yg tersedia untuk seorang sottapanna berlindung semakin sedikit.

kondisi kelahiran berikutnya dari sang sotapanna ini membuatnya akan mengetahui hubungan kamma dan kelahiran kembali sehingga tidak akan menjadikan mereka atheis. Kondisi ini secara natural menyebabkan ia hanya tertarik pada dua ajaran saja yaitu jainism atau Buddhism. Pengetahuan akan meditasi, kamma dan kelahiran kembali akan menuntunya berlindung pada Tiratana.

Hancurnya sakkaya dithi menyebabkan ia mengetahui bahwa kepemilikan adalah sesuatu yg relatif maka ia tidak akan mudah kemarahan, irihati, sombong dan dengki.

Ia secara mudah akan mencoba mengendalikan nafsu indria dan menghancurkan benci, dendam dan dengki. yang akan menuntun dia pada tangga kesucian tingkat ke-2

jadi jalan itu akan terbuka karena kondisi-kondisinya terjadi karena ia adalah SOTAPANNA.
Title: Re: Duh, repot bener jadi orang Buddhis..
Post by: Mas Tidar on 08 August 2011, 09:13:36 AM
br aja ingat tentang 'Ariya Khanda Sila',
seorang ariya (minimal sotapana) yang terlahir kembali dialam manapun tidak akan break precept (melanggar sila), 5 sila dasar.

bagi yang mengetahui mohon konfirmasi ttg 'Ariya Khanda Sila' karena kami tidak mengerti tulisan yang tepat dan belum pernah menemukanreferensi-nya.
Title: Re: Duh, repot bener jadi orang Buddhis..
Post by: Mr.Jhonz on 08 August 2011, 10:03:26 AM
Quote from: Wirajhana on 07 August 2011, 08:57:10 PM
Pointnya adalah:
berdana aja belum cukup...melakukan moralitas aja belum cukup..[sebelumbaca maha/cula kammavibahngga gw jadi mikir..melatih vipassana aja..belum cukup..dan menjadi Bhikku aja belum cukup]..

lo mo berdana tiap hari sama sangha..kek...lo mo melatih varitta sila [sila ke-1,2, 4, 5] kek   melatih carita sila kek [sila ke-3]..tetep belum cukup...lo melatih vipassana kek..tetep belum cukup..lo bahkan jadi bhikkupun...belum cukup...karena saat kematian..yg mempengaruhi lo sangat komplek....ya, lo boleh2 aja latihan dana, sila dan meditasi..emang menjaga "pikiran" lo..tapi resiko kecemplung tetep aja tinggi...even lo dah ke alam surga..belum tentu lo meneruskan latian..potensi kecemplung ke alam apaya juga tinggi!

makin gw ngerti kenapa sang Buddha, sewaktu berguru pada Alara Kalama dan Uddaka Ramaputta...masih menganggap itu BELUM CUKUP BAIK!....gila man...nyampe JHANA 8 aja belum cukup baik...
kira2 di alam neraka seorang yogi bisa men-implementasikan latihan meditasinya??
Title: Re: Duh, repot bener jadi orang Buddhis..
Post by: ryu on 08 August 2011, 10:57:47 AM
coba kalau mengenal sutra2 mahayana, mungkin pikiran anda akan berubah, sangat mudah masuk surga.
Title: Re: Duh, repot bener jadi orang Buddhis..
Post by: DragonHung on 08 August 2011, 11:36:28 AM
Saya pernah menanyakan pertanyaan yg kira2 sejenis dengan yg diatas kepada Bhante Suryabumi

"Jika misalnya seseorang mencapai sotapanna pada kehidupan saat ini, kemudian orang itu meninggal dan terlahir kembali menjadi manusia.  Nah akankah orang tersebut mengetahui bahwa dia telah mencapai sotapanna pada kehidupannya yg lampau?"

Bhante menjawab bahwa dia tidak akan bisa tahu bila tidak mempunyai kemampuan mengingat kehidupan lampau, tetapi kalau mempunyai kemampuan itu maka dia akan dapat mengingatnya.
Namun umumnya orang yang demikian mempunyai ciri yang khusus yaitu "pada kehidupan ini umumnya orang tersebut akan menjadi bhikkhu/anggota sangha"
Title: Re: Duh, repot bener jadi orang Buddhis..
Post by: Mas Tidar on 08 August 2011, 12:25:24 PM
ada pertanyaan yang menggelitik, ini muncul beberapa saat yang lalu sebelum posting ttg sotapana di DC muncul.

jika seseorang 'bakal' sotapana, pada jalan yang dia sekarang lalui,
apakah langsung menuju label 'Sotapana' 100% ?

atau harus melewati tahapan2 sebelum mencapai sotapana 100% ?

sperti yang kita ketahui bahwa samatha, khusus-nya pencerapan pada Anapana dilakukan melalui tahapan 1, 2, 3 dan 4.
apakah bisa di-analogikan seperti pencerapan Anapana tsb ?




_/|\_
Title: Re: Duh, repot bener jadi orang Buddhis..
Post by: wang ai lie on 08 August 2011, 07:54:41 PM
untung saya suka yang repot2  ;D  dari pada cuma dikasih iming2 saja..gak au kenyataannya gimana  :))

mending repot jadi buddhis ^-^
Title: Re: Duh, repot bener jadi orang Buddhis..
Post by: Indra on 08 August 2011, 08:01:01 PM
Quote from: Mas Tidar on 08 August 2011, 12:25:24 PM
ada pertanyaan yang menggelitik, ini muncul beberapa saat yang lalu sebelum posting ttg sotapana di DC muncul.

jika seseorang 'bakal' sotapana, pada jalan yang dia sekarang lalui,
apakah langsung menuju label 'Sotapana' 100% ?

atau harus melewati tahapan2 sebelum mencapai sotapana 100% ?

sperti yang kita ketahui bahwa samatha, khusus-nya pencerapan pada Anapana dilakukan melalui tahapan 1, 2, 3 dan 4.
apakah bisa di-analogikan seperti pencerapan Anapana tsb ?




_/|\_


bagaimanakah yg dimaksudkan dengan 'bakal' sotapanna? kualitas batin spt apakah yg dimiliki oleh seorang bakal sotapanna? apakah ada juga bakal bakal sotapanna?

Title: Re: Duh, repot bener jadi orang Buddhis..
Post by: Mas Tidar on 08 August 2011, 08:21:57 PM
Quote from: Indra on 08 August 2011, 08:01:01 PM

bagaimanakah yg dimaksudkan dengan 'bakal' sotapanna? kualitas batin spt apakah yg dimiliki oleh seorang bakal sotapanna? apakah ada juga bakal bakal sotapanna?

kami hanya bertanya, apakah seseorang yang telah meraih sotapanna (magga & phala) diraih-nya secara tiba2 (saat itu juga) ?
apakah ada suatu tahapan2 yang diraih sebelum mencapai sotapanna (magga & phala) ?

sebelum lulus SD, kita semua pasti akan melalui tahapan kelas 1 s/d 6.
begitu pula analogi yang telah diberikan pada saat seseorang melatih pencerapan anapasati, dimulai dahulu dengan jhana 1, 2, 3 dan yang terakhir 4.

untuk saat ini, kami tidak bertanya tentang kualitas 'batin' seorang 'bakal' sotapanna unt menghindari melebarnya pertanyaan.
Title: Re: Duh, repot bener jadi orang Buddhis..
Post by: Indra on 08 August 2011, 08:25:13 PM
Quote from: Mas Tidar on 08 August 2011, 08:21:57 PM
kami hanya bertanya, apakah seseorang yang telah meraih sotapanna (magga & phala) diraih-nya secara tiba2 (saat itu juga) ?
apakah ada suatu tahapan2 yang diraih sebelum mencapai sotapanna (magga & phala) ?

sebelum lulus SD, kita semua pasti akan melalui tahapan kelas 1 s/d 6.
begitu pula analogi yang telah diberikan pada saat seseorang melatih pencerapan anapasati, dimulai dahulu dengan jhana 1, 2, 3 dan yang terakhir 4.

untuk saat ini, kami tidak bertanya tentang kualitas 'batin' seorang 'bakal' sotapanna unt menghindari melebarnya pertanyaan.


dalam hirarki tingkatan kesucian, sotapanna adalah tingkat 1, jadi apakah yg anda tanyakan adalah tingkat 1/2, atau bagaimana? maaf saya agak kesulitan memahami kalian
Title: Re: Duh, repot bener jadi orang Buddhis..
Post by: Mas Tidar on 08 August 2011, 08:34:43 PM
Quote from: Indra on 08 August 2011, 08:25:13 PM

dalam hirarki tingkatan kesucian, sotapanna adalah tingkat 1, jadi apakah yg anda tanyakan adalah tingkat 1/2, atau bagaimana? maaf saya agak kesulitan memahami kalian

ukuran dibawah tingkat sotapanna, menjelang masuknya sotapanna (magga & phala).
Title: Re: Duh, repot bener jadi orang Buddhis..
Post by: Indra on 08 August 2011, 08:36:00 PM
Quote from: Mas Tidar on 08 August 2011, 08:34:43 PM
ukuran dibawah tingkat sotapanna, menjelang masuknya sotapanna (magga & phala).

di bawah sotapana disebut puthujjana, seperti saya misalnya.
Title: Re: Duh, repot bener jadi orang Buddhis..
Post by: Mas Tidar on 08 August 2011, 08:39:35 PM
Quote from: Indra on 08 August 2011, 08:36:00 PM
di bawah sotapana disebut puthujjana, seperti saya misalnya.

bagaimana dengan 'Cula-Sotapanna' ?
Title: Re: Duh, repot bener jadi orang Buddhis..
Post by: Indra on 08 August 2011, 08:41:43 PM
Quote from: Mas Tidar on 08 August 2011, 08:39:35 PM
bagaimana dengan 'Cula-Sotapanna' ?

saya blm pernah dengar istilah ini, mohon penjelasan dari kalian.
Title: Re: Duh, repot bener jadi orang Buddhis..
Post by: Mas Tidar on 08 August 2011, 08:45:14 PM
Quote from: Indra on 08 August 2011, 08:41:43 PM
saya blm pernah dengar istilah ini, mohon penjelasan dari kalian.


kami juga sedang mencari jawaban dari forum ini, jangan tanya kami.
Title: Re: Duh, repot bener jadi orang Buddhis..
Post by: adi lim on 08 August 2011, 08:47:21 PM
Quote from: Indra on 08 August 2011, 08:36:00 PM
di bawah sotapana disebut puthujjana, seperti saya misalnya.

ai juga ah, masih puthujjana  _/\_
Title: Re: Duh, repot bener jadi orang Buddhis..
Post by: Mas Tidar on 08 August 2011, 08:48:26 PM
Cula-sotapanna or the Virtuous One

To understand Dependent Origination or to gain Knowledge in comprehending the Law of Causality enables one to discard the three aforesaid Wrong Views of No-cause, Unjustified Cause of Creation, and misleading belief in past-kamma alone. In fact this Knowledge equips one to be a virtuous one, ever freed from the ignoble destinies of the Four Lower Worlds, a Cula-sotapanna, a future-stream-winner' - so the Commentaries say. Hence a goal well worth striving for.


ref: http://mahajana.net/texts/kopia_lokalna/MANUAL08.html (http://mahajana.net/texts/kopia_lokalna/MANUAL08.html)


saya kurang mengerti bhs inggris :(
Title: Re: Duh, repot bener jadi orang Buddhis..
Post by: johan3000 on 08 August 2011, 09:46:02 PM
jaminan selamat itu kan sejenis promosi, jadi sebaiknya bro tidak termakan promosi dehhh

mengenai repot itu yg relatif... habis gak usah sisir, bayar tukang cukur, dan pakai shampoo masalah bro masih bilang repot ? =))

Quote from: Wirajhana on 07 August 2011, 07:12:21 PM
Minggu ini 2x gw mendapatkan kalimat, "KEBAIKAN aja BELUM CUKUP!"..trus malam ini ada tambahan lagi kalimat, "MENJADI Buddhis aja BELUM TENTU terjamin dapat terlahir di alam baik"...Duh, repot bener jadi orang Buddhis..padahal kalo di ajaran lain..cukup dengan jadi anggota ajarannya aja..udah deh dijamin selamet..
Title: Re: Duh, repot bener jadi orang Buddhis..
Post by: Indra on 08 August 2011, 09:47:39 PM
Quote from: Mas Tidar on 08 August 2011, 08:48:26 PM
Cula-sotapanna or the Virtuous One

To understand Dependent Origination or to gain Knowledge in comprehending the Law of Causality enables one to discard the three aforesaid Wrong Views of No-cause, Unjustified Cause of Creation, and misleading belief in past-kamma alone. In fact this Knowledge equips one to be a virtuous one, ever freed from the ignoble destinies of the Four Lower Worlds, a Cula-sotapanna, a future-stream-winner' - so the Commentaries say. Hence a goal well worth striving for.


ref: http://mahajana.net/texts/kopia_lokalna/MANUAL08.html (http://mahajana.net/texts/kopia_lokalna/MANUAL08.html)


saya kurang mengerti bhs inggris :(

maaf, saya tidak pernah menemukan referensi mengenai makhluk jenis ini dalam sutta, jadi tidak bisa komentar. menurut teks di atas, istilah Cula sotapanna berasal dari kitab komentar yg menyiratkan bahwa hal itu bukan diperkenalkan oleh Sang Buddha
Title: Re: Duh, repot bener jadi orang Buddhis..
Post by: Indra on 08 August 2011, 09:50:39 PM
Quote from: Mas Tidar on 08 August 2011, 08:45:14 PM

kami juga sedang mencari jawaban dari forum ini, jangan tanya kami.

saya pikir, minimal kalian pernah mendengar istilah ini, sedangkan saya sama sekali belum pernah, jadi saya menyimpulkan bahwa kalian lebih mengetahui hal ini daripada saya
Title: Re: Duh, repot bener jadi orang Buddhis..
Post by: andry on 08 August 2011, 09:54:59 PM
menurut buku, perkembangan pandangan terang karangan Sayadaw Chanmay

setelah menembus paccaya pariggaha nana, seorang akan menjadi cula sotapana.
seorang yogi yg telah mencapai cula sotapana, tyidak akan terlahir dalam 4 alam apaya pada kehidupan berikutnya, namun tidak menjamin kelahiran kembali yg ke 3.
Title: Re: Duh, repot bener jadi orang Buddhis..
Post by: Mas Tidar on 08 August 2011, 09:57:53 PM
Quote from: Indra on 08 August 2011, 09:50:39 PM
saya pikir, minimal kalian pernah mendengar istilah ini, sedangkan saya sama sekali belum pernah, jadi saya menyimpulkan bahwa kalian lebih mengetahui hal ini daripada saya

kalau kami lebih tau, kami tidak akan bertanya kepada yang tidak tahu.
'mendengar' ini dari mbah google.
Title: Re: Duh, repot bener jadi orang Buddhis..
Post by: Indra on 08 August 2011, 09:59:41 PM
Quote from: andry on 08 August 2011, 09:54:59 PM
menurut buku, perkembangan pandangan terang karangan Sayadaw Chanmay

setelah menembus paccaya pariggaha nana, seorang akan menjadi cula sotapana.
seorang yogi yg telah mencapai cula sotapana, tyidak akan terlahir dalam 4 alam apaya pada kehidupan berikutnya, namun tidak menjamin kelahiran kembali yg ke 3.

Sang Buddha dalam banyak sutta banyak menyebutkan tentang "pemasuk arus" (sotapanna) tetapi saya belum pernah membaca sutta di mana Sang Buddha menyebutkan tentang cula sotapanna
Title: Re: Duh, repot bener jadi orang Buddhis..
Post by: Indra on 08 August 2011, 10:01:02 PM
Quote from: Mas Tidar on 08 August 2011, 09:57:53 PM
kalau kami lebih tau, kami tidak akan bertanya kepada yang tidak tahu.
'mendengar' ini dari mbah google.

berarti karena kalian tidak lebih tau maka kalian bertanya kepada yg tidak tahu _/\_
Title: Re: Duh, repot bener jadi orang Buddhis..
Post by: Mas Tidar on 08 August 2011, 10:03:14 PM
Quote from: andry on 08 August 2011, 09:54:59 PM
menurut buku, perkembangan pandangan terang karangan Sayadaw Chanmay

setelah menembus paccaya pariggaha nana, seorang akan menjadi cula sotapana.
seorang yogi yg telah mencapai cula sotapana, tyidak akan terlahir dalam 4 alam apaya pada kehidupan berikutnya, namun tidak menjamin kelahiran kembali yg ke 3.

bisa dijelaskan, apa itu 'paccaya pariggaha nana' ?
Title: Re: Duh, repot bener jadi orang Buddhis..
Post by: andry on 08 August 2011, 10:07:45 PM
Quote from: Mas Tidar on 08 August 2011, 10:03:14 PM
bisa dijelaskan, apa itu 'paccaya pariggaha nana' ?
menurut buku yg telah saya sebutkan, dan berdasarkan daya tafsir saya, maka dengan ini saya sebutkan,
'pengetahuan pandangan terang ttg hubungan sebab dan akibat'

'ia menyadari hub sebab dan akibat dari nama dan rupa'
'ia menyadari hub sebab dan akibat  pada semua hal di dunia yg muncul tergantung kondisi nya'
Title: Re: Duh, repot bener jadi orang Buddhis..
Post by: Indra on 08 August 2011, 11:49:35 PM
setelah google sana sini, akhirnya ketemu ini.

Cula-Sotapanna
Some people mistakenly hold the view that Sotapanna are of
two kinds - one is Senior Sotapanna, the other is Junior Sotapanna.
Because in Visuddhimagga and other commentaries it is mentioned
that a meditator who has attained  Paccaya-pariggaha-nana, the
second stage of the Insight Knowledge, is a Cula-Sotapanna. The
word Cula in some cases, refers to "junior" or "small", that's why
some people take "Cula-Sotapanna" as a "Junior Sotapanna"
or   "Sma l l  Sot apanna" .  Of   cour s e   in  thi s   c a s e ,   in  the word
Cula-Sotapanna, "Cula" does not mean "junior" or "small". The
meaning of  "Cula" in the word Cula-Sotapanna means "similar to
a Sotapanna". A Sotapannapuggala will never be reborn in the
four Apaya worlds (the four woeful states); in the same way one
has attained Paccaya-pariggaha-nana, the Insight Knowledge of
Conditionality, will not be reborn in any of the four Apaya worlds
in the next existence. That's why the person who has attained
Paccaya-pariggaha nana is called Cula-Sotapanna. The meaning is
"a person who is similar to a Sotapanna".

sumber: http://www.sati99.com/images/1139120280/v5.pdf
---------------------------------------------------------------------------------


Banyak orang secara keliru beranggapan bahwa Sotapana ada dua jenis - satu adalah Sotapanna senior, dan yg lainnya adalaj Sotapanna Junior. Karena dalam Visuddhimagga dan komentar lainnya disebutkan bahwa seorang meditator yang telah mencapai Paccaya-pariggaha-nana, tingkat ke dua dari pengetahuan Pandangan Terang, adalah Cula-Sotapanna, kata Cula dalam beberapa kasus, merujuk pada "Junior" atau "kecil", itulah sebabnya mengapa banyak orang yang menganggap "Cula-Sotapanna" sebagai "Sotapanna Junior" atau "Sotapanna kecil". tentu saja, dalam hal ini, dalam kata Cula-Sotapanna, "Cula" bukan bermakna "junior" atau "kecil". Makna "Cula" dalam kata Cula-Sotapanna berarti "menyerupai Sotapanna". seorang Sotapanna tidak akan terlahir kembali di empat alam Apaya (empat alam sengsara); dengan cara yang sama seseorang yang telah mencapai Paccaya-pariggaha-nana, Pengetahuan Pandangan Terang Sebab-akibat, tidak akan terlahir kembali dalam salah satu dari empat alam Apaya dalam kelahiran berikutnya. itulah sebabnya mengapa seorang yang telah mencapai Paccaya-pariggaha-nana disebut Cula-Sotapanna. Maknanya adalah "seorang yang menyerupai seorang Sotapanna."
Title: Re: Duh, repot bener jadi orang Buddhis..
Post by: Mas Tidar on 09 August 2011, 12:10:48 AM
Quote from: Indra on 08 August 2011, 11:49:35 PM
setelah google sana sini, akhirnya ketemu ini.

Cula-Sotapanna
Some people mistakenly hold the view that Sotapanna are of
two kinds - one is Senior Sotapanna, the other is Junior Sotapanna.
Because in Visuddhimagga and other commentaries it is mentioned
that a meditator who has attained  Paccaya-pariggaha-nana, the
second stage of the Insight Knowledge, is a Cula-Sotapanna. The
word Cula in some cases, refers to "junior" or "small", that's why
some people take "Cula-Sotapanna" as a "Junior Sotapanna"
or   "Sma l l  Sot apanna" .  Of   cour s e   in  thi s   c a s e ,   in  the word
Cula-Sotapanna, "Cula" does not mean "junior" or "small". The
meaning of  "Cula" in the word Cula-Sotapanna means "similar to
a Sotapanna". A Sotapannapuggala will never be reborn in the
four Apaya worlds (the four woeful states); in the same way one
has attained Paccaya-pariggaha-nana, the Insight Knowledge of
Conditionality, will not be reborn in any of the four Apaya worlds
in the next existence. That's why the person who has attained
Paccaya-pariggaha nana is called Cula-Sotapanna. The meaning is
"a person who is similar to a Sotapanna".

sumber: http://www.sati99.com/images/1139120280/v5.pdf
---------------------------------------------------------------------------------


Banyak orang secara keliru beranggapan bahwa Sotapana ada dua jenis - satu adalah Sotapanna senior, dan yg lainnya adalaj Sotapanna Junior. Karena dalam Visuddhimagga dan komentar lainnya disebutkan bahwa seorang meditator yang telah mencapai Paccaya-pariggaha-nana, tingkat ke dua dari pengetahuan Pandangan Terang, adalah Cula-Sotapanna, kata Cula dalam beberapa kasus, merujuk pada "Junior" atau "kecil", itulah sebabnya mengapa banyak orang yang menganggap "Cula-Sotapanna" sebagai "Sotapanna Junior" atau "Sotapanna kecil". tentu saja, dalam hal ini, dalam kata Cula-Sotapanna, "Cula" bukan bermakna "junior" atau "kecil". Makna "Cula" dalam kata Cula-Sotapanna berarti "menyerupai Sotapanna". seorang Sotapanna tidak akan terlahir kembali di empat alam Apaya (empat alam sengsara); dengan cara yang sama seseorang yang telah mencapai Paccaya-pariggaha-nana, Pengetahuan Pandangan Terang Sebab-akibat, tidak akan terlahir kembali dalam salah satu dari empat alam Apaya dalam kelahiran berikutnya. itulah sebabnya mengapa seorang yang telah mencapai Paccaya-pariggaha-nana disebut Cula-Sotapanna. Maknanya adalah "seorang yang menyerupai seorang Sotapanna."


^:)^ ^:)^ ^:)^
sekalian, bisa dipercepat project Visuddhimagga terbitan DCPress ;D
Title: Re: Duh, repot bener jadi orang Buddhis..
Post by: adi lim on 13 August 2011, 04:58:47 AM
^^
bisa !!
yang penting ada dana tersedia.  ;D
Title: Re: Duh, repot bener jadi orang Buddhis..
Post by: Wirajhana on 16 August 2011, 04:54:22 PM
Baca komentar2 kalian [dan kalian]...gw bener2 jadi tambah puyeng..

asalnya gw dah adem kalo tangga itu dimulai dari sotapanna...eh sekarang jadi ditambah ada periode cula [seperti] sotapanna...

padahal kalo sotapanna ya sotapanna, ngapain lagi harus ada dimirip2kan ato kalo bukan ya bukan..

Ini aja bikin gw bingung..lha emang kalo mencapai pengetahuan Paccaya-pariggaha saat meditasi lantas seseorang jadi kebal pengaruh keinginan? karena ia inget sebab akibat terus menerus..artinya setiap tindakan yg dia lakukan...akan ada jeda utk berpikir [bahkan ketika ia tidak meditasi diem]...

belum lagi ada 2 versi 3 belenggu:
Versi abhidhamma:
Kama-raga [hasrat menggebu sensual], pathiga [kemarahan] dan juga Mana [keangkuhan]

Versi SN45:
Sakhaya- dhiti, Vicikiccha dan silabhata-paramaso

sementara pengetahuan paccaya pariggaha..bukankah artinya ia udah merubuhkan secara sekaligus: kama-raga, pathiga dan mana..

lha ini urusannya jadi gimana?....bener2 repot sekali jadi Buddhis..katanya GAMPANG...
Jadi pusing gw....ayo tanggung jawab..kasih gw obat puyeng..tks

Title: Re: Duh, repot bener jadi orang Buddhis..
Post by: ryu on 16 August 2011, 04:59:57 PM
baca nama buda berulang2, karma buruk anda akan terpurifikasi, terdengar repot kah?
Title: Re: Duh, repot bener jadi orang Buddhis..
Post by: Wirajhana on 16 August 2011, 05:05:58 PM
Quote from: ryu on 16 August 2011, 04:59:57 PM
baca nama buda berulang2, karma buruk anda akan terpurifikasi, terdengar repot kah?

Wah kalo ini sih gw ngga percaya..
jadi bukan masalah repot ngga repot..tapi ngga akan gw lakukan..yg ngga gw lakukan..ya ngga bikin repot, lha...
Title: Re: Duh, repot bener jadi orang Buddhis..
Post by: Mas Tidar on 16 August 2011, 07:13:58 PM
Quote from: Wirajhana on 16 August 2011, 04:54:22 PM
Baca komentar2 kalian [dan kalian]...gw bener2 jadi tambah puyeng..

asalnya gw dah adem kalo tangga itu dimulai dari sotapanna...eh sekarang jadi ditambah ada periode cula [seperti] sotapanna...

padahal kalo sotapanna ya sotapanna, ngapain lagi harus ada dimirip2kan ato kalo bukan ya bukan..

Ini aja bikin gw bingung..lha emang kalo mencapai pengetahuan Paccaya-pariggaha saat meditasi lantas seseorang jadi kebal pengaruh keinginan? karena ia inget sebab akibat terus menerus..artinya setiap tindakan yg dia lakukan...akan ada jeda utk berpikir [bahkan ketika ia tidak meditasi diem]...

belum lagi ada 2 versi 3 belenggu:
Versi abhidhamma:
Kama-raga [hasrat menggebu sensual], pathiga [kemarahan] dan juga Mana [keangkuhan]

Versi SN45:
Sakhaya- dhiti, Vicikiccha dan silabhata-paramaso

sementara pengetahuan paccaya pariggaha..bukankah artinya ia udah merubuhkan secara sekaligus: kama-raga, pathiga dan mana..

lha ini urusannya jadi gimana?....bener2 repot sekali jadi Buddhis..katanya GAMPANG...
Jadi pusing gw....ayo tanggung jawab..kasih gw obat puyeng..tks


Pernah mendengar dari beberapa cerita bahwa mahluk yang telah mampu merelisasikan pengetahuan 'sebab akhibat yang saling bergantungan' dan merealisasikan pengetahuan 'pengelihatan' dimasa lampau, doi bisa 'melihat' sendiri dan merasakan kejenuhan dan penderitaan yang amat sangat dan tiada akhir.

dari sini lah timbul semangat yang mendesak (samvega) untuk melepaskan kamaraga dan kemudian merealisasikan magga dan phala yang langkah awalnya berada pada sotapanna. Perealisasian ini akan lebih cepat terlaksana bagi para mahluk yang masuk ke dalam anggota sangha.

Perlu di-ingat juga mahluk yang telah mencapai sotapana-pun ada 3 macam:
- doi yang langsung merealisasikan arahatta magga & phala pada kehidupan saat itu juga
- doi yang merealisasikan arahatta magga & phala pada beberapa kehidupan yang akan datang (termasuk agak malas)
- doi yang merealisasikan arahatta magga & phala pada batas kehidupan seorang sotapanna (yang ke-7, yang paling malas)

3 jenis mahluk sotapanna ini kami dapatkan informasinya dari seorang bhikkhu yang sedang melakukan retreat panjang berhubungan dengan pertanyaan: "Apakah seorang yang telah mencapai sotapanna, di kehidupan y.a.d tetap akan menjadi sotapanna? dst ..."

jadi seseorang yang mau merealisasikan jalan ke-buddha-an, kembali lagi kepada orang tersebut (kemunculan samvega) dan kapan mau direalisasikan.
dan yang terakhir, maunya GAMPANG, realisasi pada kehidupan saat ini.
Kalau maunya SYUSYAH realisasikan pada batas akhir kehidupan sotapanna, yg ke-7.